exodontia

3
Dokter harus ditempatkan pada posisi yang mudah untuk mengontrol instrument instrument yang ada, dimana posisi itu dokter bisa melihat dengan jelas pada tempat tindakan, dan dapat mengontrol kepala anak. Tangan dokter yang tidak dominan ditempatkan pada mulut anak. Tugas dari tangan tersebut adalah untuk mengontrol kepala pasien, untuk mendukung rahang yang sedang diberikan perawatan, unbtuk membantu meretrak pipi, bibir, lidah pasien dari area tindakan, dan untuk mempalpasi alveolar process dan gigi yang berdekatan selama ekstraksi. Kuretase gigi dan periosteal elevator digunakan untuk memisahkan epithelial attachment dari gigi yang akan diekstraksi. Dan elevator yang sesuai dapat digunakan untuk meluksasi gigi yang akan diekstraksi, tapi harus berhati- hati agar tidak . Setelah gigi tercabut dari soket, area tindakan dilihat dan dievaluasi dengan menggunakan kuret. Kuret digunakan sebagai perluasan dari jari dokter untuk mempalpasi dan evaluasi area tindakan. Apabila terdapat lesi patologis seperti kista atau granuloma periapical akan terlihat pada soket dari akar dari gigi permanen. Kuret pada gigi anak merupakan kontraindikasi karena

Upload: amilayashni

Post on 24-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

exodontia, pencabutan, dentistry

TRANSCRIPT

Page 1: exodontia

Dokter harus ditempatkan pada posisi yang mudah untuk mengontrol instrument

instrument yang ada, dimana posisi itu dokter bisa melihat dengan jelas pada tempat tindakan,

dan dapat mengontrol kepala anak. Tangan dokter yang tidak dominan ditempatkan pada mulut

anak. Tugas dari tangan tersebut adalah untuk mengontrol kepala pasien, untuk mendukung

rahang yang sedang diberikan perawatan, unbtuk membantu meretrak pipi, bibir, lidah pasien

dari area tindakan, dan untuk mempalpasi alveolar process dan gigi yang berdekatan selama

ekstraksi.

Kuretase gigi dan periosteal elevator digunakan untuk memisahkan epithelial attachment

dari gigi yang akan diekstraksi. Dan elevator yang sesuai dapat digunakan untuk meluksasi gigi

yang akan diekstraksi, tapi harus berhati- hati agar tidak .

Setelah gigi tercabut dari soket, area tindakan dilihat dan dievaluasi dengan

menggunakan kuret. Kuret digunakan sebagai perluasan dari jari dokter untuk mempalpasi dan

evaluasi area tindakan. Apabila terdapat lesi patologis seperti kista atau granuloma periapical

akan terlihat pada soket dari akar dari gigi permanen. Kuret pada gigi anak merupakan

kontraindikasi karena dapat mengganggu benih gigi. Operator harus mempalapsi bagian palatal

dan facial atau buccal dan lingual di area tindakan untuk merasakan adanya tulang yang tidak

normal atau adanya expansi alveolar. Tulang yang tajam harus dihilangkan dengan bone file.

Tekanan digital harus dilakukan untuk mengembalikan alveolus pada konfigurasi sebelum

tindakan bila terjadi expansi.

Hemostasis menggunakan gauze pack. Dalam anastesi, sedasi yang dalam, pasien yang

sangat muda, pack yang keluar dari kavitas mulut harus digunakan untuk mencegah adanya

penelanan dari gauze. Dokter harus memberikan isntruksi apsca pencabutan kepada pasien dan

Page 2: exodontia

orang tua pasien. Instruksi pasca pencabutan harus menjelaskan bagaimana cara menghubungi

dokter jika terjadi keadaan gawat darurat.

Ekstraksi molar rahang atas

Gigi molar sulung berbeda dengan gigi permanen pada aspek tinggi dari konturnya,

karena lebih dekat dengan cement enamel junction dan akarnya lebih divergen dan lebih kecil

pada diameter. Karena struktur akar dan potensi kelemahan akar saat erupsi gigi permanen, maka

fraktur akar gigi molar sulung sering terjadi. hal penting lainnya, bahwa hubungan akar molar

sulung berkaitan dengan benih mahkota premolar satu. Jika akar melingkari mahkota, maka

molar dapat terekstraksi dengan premolar satu.

Setelah epithelial attachment terpisah, gunakan no.301 straight elevator untuk meluksasi

gigi. Ekstraksi selesai menggunakan maxillary universal forceps (no 150s). Dimulai dari

pergerakan palatal, dan diikuti dnegan perubahan gerakan pada buccal dan palatal dengan gaya

lemah diaplikasikan pada forceps. Ini akna mengakibatkan expansi dari tulang alveolar sehingga

molar pertama dnegan akar divergen tidak akan fraktur.

Ekstraksi gigi anterior rahang atas

Gigi sulung dan gigi permanen incisive central, incisive lateral, dan caninus semuanya

memiliki satu akar yang biasanya berbentuk conical, hal ini membuat jarang terjadinya fraktur

saat ekstraksi dan memungkinkannya gerkaan rotasional saat ekstraksi dibandingkan apda gigi

dengan multiakar. Biasa digunakan forceps no.1 pada ekstraksi gigia nterior rahang atas.