executive summary pltm semedoem-master 1-1

8
1. Latar Belakang Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dan Pemanfaatan Energy Global (dunia), dimana perlunya ditingkatkan penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber energi air untuk kemaslahatan masyarakat yang lebih luas, serta didalam rangka menunjang program pemerintah (PLN dalam hal ini) untuk meningkatkan rasio kelistrikan di Indonesia, maka PT MAJU LANCAR, sebagai anak perusahaan afiliasi dari PT MAJU LANCAR-TERUS, sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang penyediaan energi listrik, utamanya adalah RENEWABLE ENERGY, berencana untuk dapat mengembangkan potensi Tenaga Air yang notabene adalah sumber energi baru dan terbarukan yang terletak pada Sungai Tanggi, menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Semedoem. Selain itu, juga sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap pembangkitan energi primer, yang berbahan bakar dan berasal dari fosil yang semakin lama menjadi semakin menipis resources-nya. 2. Lokasi Proyek Lokasi rencana pengembangan PLTM Semedoem, terletak pada aliran Sungai Tanggi, yang secara administrasi terletak di Desa Semedoem, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Propinsi Kalimantan Barat. 2.1 Scheme Kanan Ada 1 Lokasi untuk alternatif scheme kanan ini. Secara umum, daerah studi alternatif scheme kanan ini berada pada antara koordinat 3.66.500 m Tm, 1.17.600 m Ut s/d 3.69.250 m Tm, 1.15.750 m Ut, pada ketinggian bervariasi di sekitar elevasi + 450 m d.p.l. pada daerah sekitar rencana Bendung dan elevasi + 450 m d.p.l. pada daerah disekitar rencana Head tank sedangkan elevasi + 250 m d.p.l. pada daerah sekitar rencana Power House. Perolehan Head adalah 200 m dengan panjang Saluran Penghantar sekitar 3.000 m dan panjang Penstock adalah 800 m. Power output yang dihasilkan adalah 3,372 MW. Scheme kanan yang dimaksud adalah scheme/lay out dimana bangunan- bangunan utama PLTM-nya seperti Bendung, Head Tank dan Power House, posisi-nya terletak sisi kanan dari hulu sungai Tanggi. Sehingga pengambilan air dari intake, disalurkan oleh saluran pembawa ke Head Tank. Dari sini kemudian, air disalurkan melalui Pipa Pesat/Penstock untuk digunakan sebagai pemutar turbin dan membangkitkan listrik di Power House. Dan selanjutnya air dikeluarkan dari Tailrace ke Sungai Tanggi.

Upload: miccass

Post on 19-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

preFeasibility report

TRANSCRIPT

  • 1. Latar Belakang Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dan Pemanfaatan Energy Global (dunia), dimana perlunya ditingkatkan penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber energi air untuk kemaslahatan masyarakat yang lebih luas, serta didalam rangka menunjang program pemerintah (PLN dalam hal ini) untuk meningkatkan rasio kelistrikan di Indonesia, maka PT MAJU LANCAR, sebagai anak perusahaan afiliasi dari PT MAJU LANCAR-TERUS, sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang penyediaan energi listrik, utamanya adalah RENEWABLE ENERGY, berencana untuk dapat mengembangkan potensi Tenaga Air yang notabene adalah sumber energi baru dan terbarukan yang terletak pada Sungai Tanggi, menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Semedoem. Selain itu, juga sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap pembangkitan energi primer, yang berbahan bakar dan berasal dari fosil yang semakin lama menjadi semakin menipis resources-nya.

    2. Lokasi Proyek Lokasi rencana pengembangan PLTM Semedoem, terletak pada aliran Sungai Tanggi, yang secara administrasi terletak di Desa Semedoem, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Propinsi Kalimantan Barat.

    2.1 Scheme Kanan Ada 1 Lokasi untuk alternatif scheme kanan ini. Secara umum, daerah studi alternatif scheme kanan ini berada pada antara koordinat 3.66.500 m Tm, 1.17.600 m Ut s/d 3.69.250 m Tm, 1.15.750 m Ut, pada ketinggian bervariasi di sekitar elevasi + 450 m d.p.l. pada daerah sekitar rencana Bendung dan elevasi + 450 m d.p.l. pada daerah disekitar rencana Head tank sedangkan elevasi + 250 m d.p.l. pada daerah sekitar rencana Power House. Perolehan Head adalah 200 m dengan panjang Saluran Penghantar sekitar 3.000 m dan panjang Penstock adalah 800 m. Power output yang dihasilkan adalah 3,372 MW. Scheme kanan yang dimaksud adalah scheme/lay out dimana bangunan-bangunan utama PLTM-nya seperti Bendung, Head Tank dan Power House, posisi-nya terletak sisi kanan dari hulu sungai Tanggi. Sehingga pengambilan air dari intake, disalurkan oleh saluran pembawa ke Head Tank. Dari sini kemudian, air disalurkan melalui Pipa Pesat/Penstock untuk digunakan sebagai pemutar turbin dan membangkitkan listrik di Power House. Dan selanjutnya air dikeluarkan dari Tailrace ke Sungai Tanggi.

  • Secara umum, daerah studi scheme kanan ini berada pada koordinat 3.66.500 m Tm, 1.17.600 m Ut s/d 3.69.250 m Tm, 1.15.750 m Ut, pada ketinggian yang bervariasi sesuai target Head-nya yang 200 m. Sementara untuk Reconnaissance Survey ini, kami fokus pada 1 scheme pengembangan saja yang masih memungkinkan dan diambil scheme kanan yang ber-Head 200 m, sehingga elevasi Bendung pada ketinggian di sekitar elevasi + 450 m d.p.l dan demikian juga dengan Head Tank, sedangkan elevasi + 250 m d.p.l pada daerah sekitar rencana Power House terpilih. Untuk jelasnya, silahkan dilihat Gambar 1 : Alternatif Pengembangan Scheme dibawah ini.

    Gambar 1 : Alternatif Pengembangan Scheme Kanan

    2.3 Pencapaian Lokasi PLTM Semedoem ini secara administratif terletak di Kab. Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat. Akses menuju lokasi PLTM Semedoem, dari Kota Singkawang kearah Timur melalui jalan lintas kalimatan arah ke kabupaten Bengkayang, berjarak sekitar 120 Km dari Kota Singkawang, bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5 Jam dengan kecepatan rata-rata kendaraan 65 km/jam dengan kondisi jalan aspal yang baik. Dari kabupaten Bengkayang, belok ke timur laut melalui jalan utama dengan jarak kurang lebih 120 Km dengan waktu tempuh sekitar 5 Jam sampai di Kecamatam Sanggau Ledo. Kondisi jalan beraspal, baik, cenderung datar (asumsi dari peta). Untuk sampai ke daerah studi PLTM, kami harus berbelok ke kiri dari jalan utama, kemudian menyusuri jalan pedesaan sepanjang 3 Km sampai di Semedoem, Untuk ke lokasi studi PLTM Semedoem, kita harus melalui jalan tanah atau dengan

  • menggunakan motor sejauh 2 Km dengan waktu tempuh + 40 menit sampai di desa Semedoem. Kondisi jalannya buruk, tanah, datar dan tanpa drainase. Sedangkan lebar jalan menuju lokasi studi lokasi sekitar 3 m, makin ke menuju ke lokasi makin menyempit. Selama melewati jalan, kanan kiri berupa ladang/kebun penduduk . Untuk lebih jelasnya, Gambar 2: Peta Daerah Studi dibawah ini, menggambarkan keadaan tersebut.

    Gambar 2. Pencapaian lokasi studi PLTM Semedoem

    Gambar 3. Peta Daerah Studi PLTM Semedoem

    Akses jalan ke lokasi PLTM

    Lokasi PLTM Semedoem

    Lokasi PLTM Semedoem

  • 3. Kondisi Topografi dan Geologi Proyek Kondisi topografi dan morfologi sekitar areal PLTM Semedoem umumnya terdiri dari dataran dan perbukitan bagian hulunya. Tutupan lahannya disekitar daerah studi berupa perkebunan, sedangkan di daerah up-stream-nya masih berupa gunung Semedum dan G. Serang, G. Damus termasuk hutan lindung. Batuan di daerah PLTM Semedoem berupa Gunungapi Niut, didominasi oleh basal, andesit piroksen, trakhibasal vesikuler, porfiritik, plagioklas, ortho dan klinopiroksen, fenokris olivin, masadasar felspar dan gelas dengan analsit sub alkalin sampai alkalin; kisaran umur Pliosen - Plistosen ; dari data Kalium-Argon menunjukkan umur 4,4 juta tahun. Gambar 4 : Peta Geologi Regional daerah Studi (terlampir) diambil dari Peta Geologi Bersistem Indonesia, Lembar Kalimatan Barat, Skala 1 : 250.000 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, edisi kedua tahun 1997.

    Gambar 4 : Peta Geologi Regional daerah Studi

    4. Kondisi Hidrologi dan Klimatologi DAS sungai Tanggi diukur dari rencana Bendung PLTM Semedoem, dapat dikatakan membentang/menghubungkan puncak-puncak G.Semedum + 1.000 m.dpl, G. Keliung + 1.300 m. dpl, G. Damus + 1.100 m.dpl dan G.Pangah + 1.300 m.dpl. Koordinat Bendung Sungai Tanggi terletak pada koordinat 3.69.250 m Tm 1.15.750 m Ut dengan intake pada sisi kanan bank sungai. Luasan DAS

    Lokasi PLTM Semedoem

  • bendung Biang tersebut mencapai kurang lebih 62 km2, dengan type dendritik. Panjang sungai menterap terpanjang didalam DAS ini tercatat pada 15 Km. Pada Gambar 5 : Peta Luasan DAS sungai Tanggi dibawah ini merupakan hasil ploting DAS tersebut yang diambil dari Peta Rupa bumi Indonesia-Topografi skala 1 : 50.000, lembar 2114- Kalimatan, edisi I-1972 yang diterbitkan oleh Reptak Jnatop TNI AD.

    Gambar 5. Peta Luasan DAS Sungai Tanggi

    Gambar 6. Peta penutup lahan DAS Sungai Tanggi

  • 5. Potensi Daya dan Output PLTM Semedoem PT = x g x Q x H x T , dimana, PT T Q H g

    = Daya dibangkitkan (KW) = efisiensi turbin dan generator = debit pembangkitan (m3/dtk) = tinggi jatuh netto (m) = masa jenis air = 1 Ton/m3 = gravitasi bumi = 9.81 m/dtk2

    Dengan memasukkan untuk scheme kanan sungai Tanggi Head netto sebesar 200 m (ini adalah angka yang optimis, karena sebenarnya Head yang bisa diperoleh bisa saja akan lebih besar lagi. Dan akan ditentukan setelah pemetaan Survey Topografi teristis-nya selesai dilakukan), Q rencana sungai sebesar 2 m3/det dan effisiensi total (turbin dan generator) sebesar 0,86, maka diperoleh P sebagai besaran daya output sebesar 3.372 Kw, sehingga installed capacity-nya sebagai 1 x 3,372 MW.

    6. Kondisi Listrik dan Tarif Jual Listrik PLTM Semedoem mempunyai kapasitas terpasang untuk scheme kanan 1 x 3,372 MW dengan hasil produksi tahunan rata-rata netto sebesar 18,254,440.15 kWh per tahun (asumsi plant factor sebesar 65% dan pusat beban dapat menyerap semua energi listrik yang terbangkitkan) dan siap disalurkan melalui SUTM 20 kV ke sistem Sanggau ledo dengan panjang jaringan 20 kV tambahan sejauh kurang lebih 5 Km. Tarif listrik net yang digunakan sebagai harga jual listrik PLTM Semedoem kepada PLN adalah tarif penjualan listrik pembangkit ke JTM. Dengan asumsi tarif listrik disisi JTM sebesar Rp. 787 (sesuai PERMEN ESDM No. 31/2009) flat selama masa/periode life time PLTM yakni periode 30 tahun.

    7. Proyek Implementasi Didalam memrogramkan Jadwal Implementasi ini, beberapa hal harus menjadi konsideran kami mengingat site-nya cukup remote. Faktor masih kecilnya Beban Puncak dan Beban Terendah dari Pusat Beban system Sanggau Ledo juga menjadi kendala kami yang lain sehingga apakah prediksi kebutuhan energi beberapa tahun kedepan sudah akan bisa menyerap output yang dihasilkan dari PLTM Semedoem apa tidak. Kalau tidak, itu berarti bahwa PLTM Semedoem harus dibangun bertahap (phasing) menyesuaikan dengan kebutuhan beban, kecuali PLN mempunyai rencana untuk menyatukan system kelistrikannya menjadi lebih integrated dengan system lainnya sehingga daya serapnya menjadi lebih besar, atau memang secara growth akan tumbuh secara generated ketika fasilitas energi/listriknya tersedia.

  • Program Implementasi ini kami kembangkan untuk jangka waktu yang sedikit moderat, terlebih mengingat bahwa kebutuhan pasokan listrik pada pusat beban pada system sanggau ledo yang akan disuplai oleh PLTM Semedoem diperkirakan masih rendah. TAHAP PRAKONSTRUKSI PERIODE WAKTU WAKTU (BLN) Pengurusan Ijin Prinsip Lokasi dari PEMDA Kab. Bengkayang Pekerjaan Fesibility Study dan Desain Rinci (termasuk Survey & SI) Ijin-Ijin Pembangunan & Pengusahaan Kelistrikan dan PPA dgn PLN Penyusunan Dokumen Lelang Proses Pencarian Pendanaan TAHAP PRAKONSTRUKSI LANJUTAN& KONSTRUKSI Pembebasan Tanah (execution) Ijin-Ijin Pelaksanaan Konstruksi Proses Pengadaan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Konstruksi Commissioning & start Running Operation

    Mei 2013- Jul 2013 Jul 2013 - Jul 2014 Apr 2014 - Jul 2014 Jul 2014 - Agst 2014 Jan 2014 - Jul 2014

    Mei 2014-Jul 2014 Agst 2014 - Okt 2014 Agst 2014 - Okt 2014 Sept 2014-Sept 2016

    Okt 2016

    3 12 4 2 6 3 3 3 24 1

    8. Estimasi Biaya Proyek Mengingat bahwa dimensi dari bangunan-bangunan utama PLTM Semedoem belum bisa didapatkan pada saat studi ini, maka untuk menghitung project cost untuk keperluan analisa kelayakan proyek, kami menghitung secara empiris dengan menggunakan besaran index cost per Kw pembangkitan dengan mengambil rate yang moderate. Walaupun scheme PLTM Semedoem ini sebetulnya masih bisa dikategorikan sebagai sangat bagus. Index cost per Kw yang diperkirakan sesuai untuk scheme kanan diambil sebesar 1700 USD per Kw, sehingga secara total biaya proyek akan menjadi 3.372 Kw x 1700 USD sama dengan 5,736,888.00 USD. Dengan mengambil asumsi per USD di kurs sebesar Rp. 9200, maka project cost dalam rupiah di estimasikan sebesar Rp. 52.779 juta rupiah atau Rp. 52,779 M.

    9. Pre-evaluasi Biaya Proyek Berdasarkan hasil perhitungan biaya investasi seperti disebutkan pada sub bab 8 diatas, maka analisa kelayakan proyek untuk mengetahui tingkat feasibilitas proyek ini dilakukan. Sementara diambil asumsi bahwa semua pendanaan proyek diambil dari equity (untuk simplifikasi saja), interest rate diambil sebesar 13%, usia guna proyek selama 30 th, eskalasi untuk biaya OM, retribusi air dan CSR diambil sebesar 15% untuk setiap 5 th, biaya OM per tahun diambil 1,5% dari biaya investasi, pada th ke 16 dan 21 (tengah2 usia guna) ada major overhaul untuk Peralatan EM (utamanya) dan sipil sebesar 25% dari total biaya investasi, pajak penghasilan diabaikan, penyusutan diabaikan, dll dan diperoleh hasil-hasil dari parameter ekonomi sebagai berikut:

  • Tabel 1. RESUME ANALISA KELAYAKAN PROYEK - PLTM SEMEDOEM

    No Kondisi Alternatif Scheme

    Lifetime PLTM 30 Tahun-interest 13%-discount rate 13%

    FIRR B/C Net Benefit (Rupiah)

    Payback Period (tahun)

    1 ALTERNATIF SCHEME KANAN (1X3.372KW) 23,83 % 1,77

    39,261,670,516

    3,67

    10. Deskripsi Proyek