executive summary

10
I. Executive Summary Limbah kayu banyak dijumpai ditempat pengrajin atau perusahaan mebel, biasanya hanya dijadikan bahan bakar atau dibuang begitu saja namun dari segi dunia mode, limbah seperti ini masih memiliki potensi sebagai kerajinan. Bermacam-macam limbah kayu akan mudah ditemukan seperti kayu jati, mahoni maupun akasia yang mempengaruhi nilai jual. Mode mampu mengaplikasikan limbah kayu tersebut menjadi kacamata dan jam tangan sebagai penunjang penampilan. Selain limbah kayu yang bersifat daur ulang, inovasi terbaru datang dari batik Indonesia yang beraneka ragam. Perpaduan batik serta limbah produksi kayu melahirkan KAJARI menjadi kacamata dan jam tangan yang unik, modis dan ramah lingkungan yang akan memberikan kemudahan bagi para turis untuk mengenal keragaman batik Indonesia sekaligus ikut menggalangkan gaya hidup hijau. II. Latar Belakang Bisnis Nama usaha yang digunakan saat penjualan yaitu “KAJARI(Kacamata dan Jam Tangan Jati Diri)” merupakan produk daur ulang limbah kayu menjadi kacamata dan jam tangan berpola batik dari berbagai daerah di Indonesia. KAJARI berbeda dengan kacamata dan jam tangan pada umumnya. Pemanfaatan limbah kayu jarang diimplementasikan sebagai penunjang mode selain gelang sehingga KAJARI memiliki keunggulan tersebut. Kemudian, KAJARI menitik beratkan promosi batik dari berbagai daerah pada kerangka produk sebagai tambahan nilai jual. KAJARI merupakan produk dari limbah kayu sehingga memberikan tanggung jawab sendiri bagi pihak produksi untuk menanam kembali satu bibit pohon setiap pembelian. Sehingga memberikan nilai positif bagi konsumen bahwa mereka telah membantu penanaman kembali pohon yang ditebangi sebagai apresiasi cinta lingkungan dan Indonesia.

Upload: aning26

Post on 03-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Excutive Summary

TRANSCRIPT

Page 1: Executive Summary

I. Executive Summary Limbah kayu banyak dijumpai ditempat pengrajin atau perusahaan mebel,

biasanya hanya dijadikan bahan bakar atau dibuang begitu saja namun dari segi dunia mode, limbah seperti ini masih memiliki potensi sebagai kerajinan. Bermacam-macam limbah kayu akan mudah ditemukan seperti kayu jati, mahoni maupun akasia yang mempengaruhi nilai jual. Mode mampu mengaplikasikan limbah kayu tersebut menjadi kacamata dan jam tangan sebagai penunjang penampilan. Selain limbah kayu yang bersifat daur ulang, inovasi terbaru datang dari batik Indonesia yang beraneka ragam. Perpaduan batik serta limbah produksi kayu melahirkan KAJARI menjadi kacamata dan jam tangan yang unik, modis dan ramah lingkungan yang akan memberikan kemudahan bagi para turis untuk mengenal keragaman batik Indonesia sekaligus ikut menggalangkan gaya hidup hijau.

II. Latar Belakang BisnisNama usaha yang digunakan saat penjualan yaitu “KAJARI(Kacamata dan

Jam Tangan Jati Diri)” merupakan produk daur ulang limbah kayu menjadi kacamata dan jam tangan berpola batik dari berbagai daerah di Indonesia. KAJARI berbeda dengan kacamata dan jam tangan pada umumnya. Pemanfaatan limbah kayu jarang diimplementasikan sebagai penunjang mode selain gelang sehingga KAJARI memiliki keunggulan tersebut. Kemudian, KAJARI menitik beratkan promosi batik dari berbagai daerah pada kerangka produk sebagai tambahan nilai jual. KAJARI merupakan produk dari limbah kayu sehingga memberikan tanggung jawab sendiri bagi pihak produksi untuk menanam kembali satu bibit pohon setiap pembelian. Sehingga memberikan nilai positif bagi konsumen bahwa mereka telah membantu penanaman kembali pohon yang ditebangi sebagai apresiasi cinta lingkungan dan Indonesia.

Promosi, kualitas dan mode menjadi kesatuan dalam produk ini sehingga begitu banyak yang akan diaplikasikan terutama dalam desain. Indonesia yang terkenal dengan keaneka-ragaman batik tentu membuat inovasi yang tidak akan habis dalam segi desain. Walaupun KAJARI terbuat dari limbah namun tetap kualitas yang menjadi prioritas dengan melewati test kelayakan terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Dibandingkan dengan kacamata dan jam tangan pada umumnya, nilai ethnic yang ada di Indonesia mampu ditanam pada KAJARI sebagai media promosi sehingga menanam kebangaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Page 2: Executive Summary

III. Profil Entrepreneur

1 Nama Lengkap Ciptaning Rini

2 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjungpandan, 26 Mei 1995

3 Nomor Telepon/ HP 087738717417

4 Asal Perguruan Tinggi Universitas Islam Indonesia

5 Fakultas/Jurusan FTSP/Jurusan Teknik Lingkungan

1 Nama Lengkap - Deby Pratiwi

2 Tempat dan Tanggal Lahir Rangkasbitung, 12 Desember 1993

3 Nomor Telepon/ HP 082216280936

4 Asal Perguruan Tinggi Universitas Islam Indonesia

5 Fakultas/Jurusan FTSP/Jurusan Teknik Lingkungan

1 Nama Lengkap - Rizky Amaliasani

2 Tempat dan Tanggal Lahir

3 Nomor Telepon/ HP

4 Asal Perguruan Tinggi Universitas Islam Indonesia

5 Fakultas/Jurusan FTSP/Jurusan Teknik Lingkungan

Page 3: Executive Summary

IV. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan KAJARI

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan dagang di bidang aksesoris dengan memanfaatkan aneka batik Indonesia dan limbah kayu terbesar di Indonesia.

Misi Perusahaan

1. Mempromosikan batik Indonesia dalam dan luar negeri

2. Memberikan kebanggan bagi bangsa Indonesia dengan menggunakan batik sebagai Jati diri produk

3. Memberikan motivasi bagi wirausahawan muda dalam memanfaatkan limbah dan warisan budaya Indonesia

4. Menciptakan lapangan kerja

Value Belief

Logo Perusahaan

Motto Kami ada karena limbah dan warisan

Slogan Kacamata dan Jam Tangan Jati diri

Struktur Organisasi Perusahaan

Page 4: Executive Summary

V. Deskripsi Bisnis yang Dijalankan

A. Produk yang dihasilkan

KAJARI merupakan produk daur ulang limbah kayu menjadi kacamata dan jam tangan beraksen batik dari berbagai daerah di Indonesia. Indonesia yang terkenal dengan keaneka-ragaman batik tentu membuat inovasi yang tidak akan habis dalam segi desain. KAJARI berbeda dengan kacamata dan jam tangan pada umumnya. Pemanfaatan limbah kayu jarang diimplementasikan sebagai penunjang mode selain gelang sehingga KAJARI memiliki keunggulan tersebut. Walaupun KAJARI terbuat dari limbah namun tetap kualitas yang menjadi prioritas dengan melewati test kelayakan terlebih dahulu sebelum dipasarkan. KAJARI merupakan produk dari limbah kayu sehingga memberikan tanggung jawab sendiri bagi pihak produksi untuk menanam kembali satu bibit pohon setiap pembelian. Sehingga memberikan nilai positif bagi konsumen bahwa mereka telah membantu penanaman kembali pohon yang ditebangi sebagai perlindungan pada lingkungan.

Logo KAJARI

Bahan bakuLimbah kayu berupa sisa potongan dari jenis ; kayu jati, kayu pinus, kayu sonokeling dan kayu pohon kelapa

Bahan Penolong Produk Mesin jam made in Japan , alat potong, penggaris, kertas, gergaji, kaca ,kawat, mur kecil, lem alteko

Page 5: Executive Summary

Proses Produksi Produk ;

Penjelasan ; Tahap awal, Tim produksi akan melakukan survei bahan berupa limbah yang tersedia pada setiap penghasil limbah kayu beserta kebutuhan lainnya. Setelah bahan tersedia, tim produksi beserta pengrajin akan memotong limbah kayu sesuai pola yang telah ditetapkan dengan urutan pembuatan dari potongan perbalok, penggambaran dan pemotongan sesuai pola, penghalusan dan memberikan aksen batik dari salah satu daerah yang telah ditentukan, seperti pada bulan oktober 2015 penjualan KAJARI menggunakan aksen batik parang kusumo asal Yogyakarta. Kemudian, melakukan finishing berupa pengecatan. Selanjutnya, tim produksi melakukan test kelayakan yang terdiri dari test flash proof, ketinggian, kesesuaian ukuran dan kelengkapan produk. Terakhir, produk KAJARI akan disimpan pada tempat khusus jauh dari gangguan produksi sampai tim pemasaran melakukan konfirmasi pembelian.

Harga Produk Rp. 550.000,00 /unit

Desain Produk

B. Pemasaran Bisnis

Dalam sistem pemasaran, produk KAJARI bisa didapatkan dalam dua sistem yaitu order dan pre-order yang dilakukan setiap bulan. KAJARI memberikan potongan harga setiap pembelian maksimal dua jam tangan untuk meningkatkan usaha pemasaran. Selain jam tangan, KAJARI memiliki item penjualan berupa kacamata yang masih dalam masa evaluasi sehingga masih belum dilakukan promosi maupun penjualan. Untuk pemasaran jam tangan yang telah rilis dari bulan oktober 2015, peminat datang dari berbagai kota seperti Kalimantan, Jakarta dan Bali yang mengetahui KAJARI dari media sosial. Selain media sosial, kami melakukan penyebaran brosur dan pemasangan poster pada setiap

Page 6: Executive Summary

event yang diikuti seperti pamaeran mode, acara kampus dan acara yang sesuai dengan tema perusahaan.

Bagan 1. Strategi Pemasaran

A. Analisis Persaingan Bisnis

Potensi pasar disetiap daerah pada dasarnya sama namun dengan keanekaragaman budaya, hasil yang tertuang dalam kesamaan produk lebih dibedakan dalam motif. Peluang usaha yang kami usulkan ini mampu menjadi inovasi terbaru dalam dunia cinderamata. Daya saing KAJARI masih sedikit, terlihat dari pangsa pasar yang lebih menonjolkan limbah kayu yang diolah menjadi suatu produk, dimana KAJARI lebih menonjolkan batik sebagai warisan budaya. KAJARI merupakan inovasi yang lahir dari limbah kayu beraksen batik tanpa mementingkan ATG (Age, Time, Gender). Kelebihan KAJARI dari bahan baku dan desain memberikan peluang besar untuk terus berkembang. KAJARI merupakan kebanggaan bagi warisan budaya yang dapat dilestarikan dari berbagai lapisan masyarakat.

Page 7: Executive Summary

B. Prospek Bisnis Di Masa Depan

KAJARI berupaya memberikan dorongan kepada generasi muda lainnya untuk terus berfikir kreatif dalam penanggulangan limbah sekaligus menjaga warisan budaya. Kedepan, KAJARI akan memulai desain baru dengan target kelas atas, penggunaan limbah lainnya seperti limbah kulit dan melakukan penanaman pohon setiap penjualan KAJARI. Peningkatan kualitas serta kuantitas dari sumber daya manusia juga akan dilakukan sehingga terbuka lapangan kerja baru dengan kapasitas produksi lebih besar dengan tetap memperhatikan kualitas produk.

V. Business Model Canvas

Elemen pertama dari kanvas model bisnis, yaituCustomer Segment.Dalam menjalankan roda bisnisnya, pertama-tama organisasi harus menetapkan siapa yang harus dilayani. Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis. Buku ini mencontohkan dua stasiun televisi yang melayani segmen audiens berbeda, memberikan proposisi nilai yang berbeda. Di sini juga disajikan contoh tiga organisasi penerbangan yang melayani tiga segmen yang berbeda.

Pembeli kalangan menengah ke atas dan menengah kebawah

Elemen kedua dari BMC, yaituValue Proposition.Value Propositionadalah manfaat yang ditawarkan organisasi kepada segmen pasar yang dilayani. Tentu saja, value proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih atau sebaliknya.Value propositionjuga akan mempengaruhi komponen lain sepertiChanneldanCustomer Relationship. Buku ini menyajikan contoh kreativitas perusahaan ritel di Indonesia dalam menciptakanValue Proposition.

ATG, warisan budaya, limbah kayu, penanaman pohon

Elemen ketiga dalam BMC, yaituChannels. Channelsmerupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikanValue PropositionkepadaCustomer Segmentyang dilayani.Channelberfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual. Dua elemen lain yang harus diperhitungkan secara cermat dalam membuat modelChanneladalahValue PropositiondanCustomer Segment.Buku ini menyajikan sebuah perusahaan konsultansi manajemen dan operator telepon seluler sebagai contoh penetapanChannelyang kreatif.

Elemen keempat BMC yaituRevenue Stream. Revenue Streammerupakan komponen yang dianggap paling vital. Umumnya organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan. Meskipun demikian banyak organisasi bisa membuka aliran masuk pendapatan dari kantong bukan pelanggan langsung. Buku ini menyajikan contoh organisasi ritel, jasa pengelola jalan tol, dan media penciptaan aliran pendapatan secara kreatif.

Page 8: Executive Summary

Elemen kelima dari BMC yaituCustomer Relationship, yaitu cara organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya. Menjaga Buku ini menyajikan sebuah contoh perusahaan infrastruktur, jasa tranportasi darat, dan jasa hotel untuk menunjukkan bahwa model hubungan dengan pelanggan perlu didesain secara kreatif.

Elemen keenam dari BMC, yaituKey Activities. Key Activitiesadalah kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai. Buku ini menyajikan contoh modelKey Activitiesperusahaan penyedia energi listrik dan manufaktur mobil di Indonesia.

Elemen ketujuh dari BMC, yaituKey Resources. Key Resourcesadalah sumber daya milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel maupun brand. Buku ini menyajikan sebuah contoh perusahaan penerbangan yang fenomenal dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan nilai yang dijanjikan kepada pelanggan.

Elemen kedelapan yaituKey Partnership. Key Partnershipmerupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. PemanfaatanKey Partnershipoleh perusahaan dapat berbentukoutsourcing, joint venture, joint operation, atau aliansi strategis. Buku ini menyajikan kreativitas mendesain modelKey Partnerpada perusahaan jasa perdaganganonlinedan ritel besar.

Cost Structure, yang merupakan elemen ke-9 dari BMC.Cost Structureadalah komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan proposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi. Buku ini menyajikan dua contoh model struktur biaya perusahaan penerbangan dengan segmen pelanggan dan proposisi nilai yang berbeda(RLR&SOE)

- See more at: http://ppm-manajemen.ac.id/business-model-canvas/#sthash.JY1sltcq.dpuf