evidence based health promotion - dra. yayi suryo - 2 april 2012

53
EVIDENCE BASED HEALTH PROMOTION Disampaikan oleh: Yayi Suryo Prabandari FK UGM - 2012 1

Upload: djizhiee

Post on 22-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Evidence Based Health Promotion

TRANSCRIPT

EVIDENCE BASED HEALTH PROMOTION

Disampaikan oleh:Yayi Suryo Prabandari

FK UGM - 20121

Topik kita hari ini• Pengertian promosi kesehatan• Perjalanan promosi kesehatan• Strategi dan area promosi kesehatan• Tahapan promosi kesehatan• Perntingnya bukti untuk promosi kesehatan• Promosi kesehatan didasarkan bukti penghentian merokok

disesuaikan dengan budaya• Pengingatan metode kuantitatif dan kualitatif untuk

pembuktian promosi kesehatan

2

PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN 3

Promosi Kesehatan:

“Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve their health”

(The Ottawa Charter, 1986)

Promosi kesehatan merupakan proses yang dapat mendorong masyarakat

untuk meningkatkan kontrol diri dan memperbaiki kesehatannya

4

PROMOSI KESEHATAN?• Kombinasi proses perubahan untuk

mendukung kesehatan yang ditujukan pada:• pendidikan• organisasi• ekonomi,• dan lingkungan

(Grenn & Johnson, 1983)

5

PROMOSI KESEHATAN?• Proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan

untuk meningkatkan kemungkinan •personal (individu, keluarga & masyarakat)•swasta (profesional dan bisnis);•serta pemerintah (nasional, propinsi, lokal)

untuk mendukung praktek kesehatan positif menjadi norma sosial (Dwore & Kreuter, 1980)

6

Kondisi fundamental dan sumber untuk kesehatan

KedamaianTempat berteduhPendidikan MakananPenghasilanEkosistem yang stabilSumber yang berkelanjutanKeadilan sosialKesetaraan

Perbaikan kesehatan membutuhkan dasar yang yang cukup aman syarat utama tersebut

7

PERJALANAN PROMOSI KESEHATAN 8

Perjalanan Promosi Kesehatan

Ottawa Chatter for HP (WHO, 1986)

• Develop healthy public policy

• Develop personal skills• Strengthen community

action• Create supportive

environments• Reorient health service

Jakarta Declaration on leading HP (WHO,

1997)

• Promote social responsibility of health

• Increase investment for health developments in all sectors

• Consolidate and expand partnerships for health

• Increase community capacity and empower individuals

• Secure an infrastructure for health promotion

Bangkok Declaration 2005• Promote social responsibility

for health • Increase investment for health

development • Consolidate and expand

partnerships for health• Increase community capacity

and empower the individual health promotion I carried out by and with people

• Secure an infrastructure for health to secure an infrastructure for health promotion, new mechanisms of funding it locally, nationally and globally must be found

STRATEGI DAN AREA PROMOSI KESEHATAN

10

Strategi Promosi KesehatanDepartemen Kesehatan RI

11

Advocacy Bina suasana

Pemberdayaan masyarakat

Strategi Promosi KesehatanInternasional

• Pengajaran • Pelatihan • Konseling • Konsultasi• Komunikasi/Media – elektronik dan

tulis, tradisional12

• Media dan advokasi• Pemberdayaan dan partisipasi

masyarakat• Pengembangan kebijaksanaan dan

advokasi• Perubahan organisasi • Pengembangan komunikasi dan

perubahan sosial13

Kerangka untuk Promosi Kesehatan (Keleher, MacDougall & Murphy, 2007)

Prevensi penyakit

Strategi Komunikasi

Edukasi kesehatan dan pemberdayaan

Pengembangan kesehatan dan komunitas

Perubahan infrastruktur dan sistem

Primer

Sekunder

Tersier

Informasi kesehatan

Kampanye perubahan perilaku

Pengetahuan

Pemahaman

Pengembangan keterampilan

Keterlibatan

Pengembangan komunitas

Kebijakan

Legislasi

Perubahan organisasi

Lini bawah Lini atasINTERVENSI

Pelayanan primer

Pendekatan gaya hidup dan perilaku

Pendekatan ekologis

Area Promosi Kesehatan

• Sekolah-tempat pendidikan

• Industri – tempat kerja• Rumah Sakit• Masyarakat• Virtual• Tempat umum

15

Promosi Kesehatan :Di Sekolah• Pencegahan penyakit gigi dan mulut• Pencegahan penyakit infeksi :

• Diare• Kecacingan

• Penerapan hidup sehat:• Olah raga• Pemilihan makanan

• Penerapan lingkungan sehat:• Kebersihan lingkungan

16

Promosi Kesehatan:Di Sekolah

• Kerja sama antara Puskesmas dengan sekolah

• Pemberdayaan UKS• Pembentukan dokter kecil• Keterlibatan guru (olah raga dan

kesehatan)• Partisipasi dari orang tua murid

17

Promosi Kesehatan:Di tempat kerja• Keselamatan kerja• Kesehatan dan kebersihan di tempat kerja • Pencegahan penyakit infeksi dan tidak menular• Lingkungan sehat• Rekreasi dan olah raga

18

Promosi Kesehatan:Di Rumah Sakit• Pencegahan penyakit:

• Primer• Skunder• Tersier

• Pembudayaan hidup sehat• Penerapan pengendalian penyakit• Pemberdayaan dokter dan petugas kesehatan

lainnya

19

Promosi Kesehatan:Di Rumah Sakit, pencegahan penyakit

• Primer:• Pencegahan penyakit demam berdarah

• Skunder• Pengenalan deteksi dini

keterlambatan psikomotor• Tersier

• Pengelolaan diabetes, hipertensi 20

Promosi Kesehatan:Di Rumah Sakit, medianya

• Penerbitan news letter• Ceramah langsung (di rumah sakit atau di

lingkungan sekitar)• Penyediaan TV dan video di ruang tunggu RS• Diskusi interaktif melalui paket siaran radio/TV

(kerjasama RS dengan media)• Hotline service

21

Promosi Kesehatan:di Masyarakat, penyelenggaranya• Puskesmas• Rumah Sakit• LSM• Perguruan Tinggi• Instansi Swasta• Perorangan, dsb

22

Promosi Kesehatan:di Masyarakat, kegiatannya

23

Pencegahan penyakit: Primer Skunder Tersier

Pembudayaan hidup sehat

Penerapan pengendalian penyakit

Kebersihan lingkungan

Promosi kesehatan Virtual

• Web sites• Pemanfaatan jejaring sosial

• Facebook• Twitter• dsb

• Penggunaan SMS

24

Promosi kesehatan tempat umum

• Pasar• Mall• Tempat bermain• Tempat wisata• Terminal• Pelabuhan• Stasiun• Gedung olah raga

25

TAHAPAN PROMOSI KESEHATAN 26

Promosi Kesehatan

27

Analisis Komunitas

Evaluasi

Pelaksanaan

Pengembangan perencanaan program

Penilaian Target

Analisis Komunitas need assessment

• Pemahaman terhadap komunitas/ masyarakat, karakteristik struktural dan interaksional

• Dapat dilakukan penggalian informasi melalui penelitian perlunya bukti dan dasar perancangan program:• Kuantitatif survei• Kualitatif FGD, wawancara mendalam

• Data yang dapat digunakan• Identifikasi geografi• Ekonomi dan Bisnis• Karakteristik demografi• Struktur politik dan sosial

28

Penilaian Target

29

Pelayanan Populasi

Penentuan fokus program

Masalah kesehatan

Hasil dari analisis komunitas:

Menggali fokus programIntrapersonal: sikap, pengetahuan, keterampilan, tindakan dllInterpersonal: jaringan sosial, dukungan sosial, keluarga dllOrganisational: norma, iklim organisasi dllKomunitas: kondisi ekonomi, sumber masyarakat, dllKebijaksanaan publik: legislasi, pajak, dll.

Perencanaan program,Komponen utamanya:

• Statement of goals:• Broad statements that define what the health education program

is expected to accomplish• Objectives:

• Statements that map out the tasks needed to reach a goal, including time frame, direction and magnitude & measurement of change

• Methods and activities:• Means through which changes will be made.• Methods identify the vehicle of education, such as mass media and

personal instruction• Activities describe the specific ways that education will be applied 30

Perencanaan program,Komponen utamanya:

• Recources and constraints:• Specific resources in the target community that may be

used for the program to bring about change.• Constraints are forces that are expected to work againts

the program• Evaluation plan:

• Procedures for determining whether the program performed as planned

• Implementation of plan:• Procedures for introducing the program to the target

group

31

Evaluasi:Langkahnya

• Memperjelas tujuan • Menentukan kriteria evaluasi • Menyelesaikan desain evaluasi • Merencanakan pengumpulan data• Merencanakan analisis data dan laporan

32

Pentingnya Bukti untuk Promosi Kesehatan

33

Rasional

• Evidence based health promotion/ EBHP merupakan suatu sikap yang serupa dengan peneliti;• Kecenderungan untuk bertanya ‘bagaimana kita tahu?’

‘Siapa yang mengatakan hal tersebut?’• EBHP melibatkan keinginan berkontribusi untuk

membangun promosi kesehatan yang berdasar bukti, meskipun dengan cara yang sederhana.

• EBHP mendorong suatu sikap sederhana di dalam pelaksanaannya

34

Suatu bukti yang baik tentang intervensi tergantung pada:

• Keadaan alamiah tentang resiko terjadinya kesalahan (dan siapa yang melakukan)

• Seberapa jauh kesalahan tersebut dapat dikoreksi di dalam lingkup pembuktian – bila hal tersebut terjadi di kemudian hari – merupakan fleksibilitas intervensi

35

EBHP dan kenyataan• Mengubah praktek sehari-hari melelahkan

• Mengubah praktek sehari-hari melibatkan penerimaan bahwa kebenaran mungkin terjadi saat ini, tetapi tidak untuk nanti

• Melaksanakan riset di salah satu tempat mungkin mengganggu orang lain

36

EBHP dan kenyataan

• Pelaksana praktis biasanya mempunyai “pemahaman tersendiri” tentang hal-hal yang dikembangkan dan diubah

• Beberapa situasi yang dapat terjadi:• Pelaksanaan riset mungkin mengancam (rekan

sejawat atau pelaksana yang lain)• Dalam lingkup luas, bukti akan memperlihatkan

bahwa pelayanan sosial jarang dikunjungi• Pemilihan proposal kegiatan yang didasarkan

bukti belum tentu mendukung bukti37

Areas of change and the theories or models underpinning them

Areas of change Theories or models

Theories that explain health behaviour and health behaviour change by focusing on the indivdual

Health belief model Theory of reasoned action Transtheoretical (stages of

change) model Social learning theory

Theories that explain change in communities and community action for health

Community mobilization– Social action– Community development

Diffusion of innovation

38

Promosi kesehatan didasarkan bukti suatu contoh

39

Penghentian Merokok

sesuai dengan Budaya

Latar Belakang

• Lokasi: Yogyakarta • Alasan pemilihan lokasi: Budaya Jawa yang

masih kuat• Jenis: promosi kesehatan berbasis

masyarakat• Pelaksana: FK UGM bekerja sama dengan

DinKes Prop (BP4, 3 Puskesmas)40

Alasan dikembangkannya program di Yogyakarta

• 2005 : Yogyakarta sehat, salah satu indikator adalah tidak ada perokok di rumah tangga

• 2000: Pemerintah Yogyakarta membangun pabrik rokok

• Iklan rokok dimana-mana• Tobacco control sangat sedikit

41

42

Analisis komunitas

• Eksplorasi perokok, quitter, relapser (segala usia)• Survei perilaku merokok pada dokter, pasien

puskesmas• Observasi dan kunjungan ke stake holder yang

memungkinkan untuk memberikan intervensi• Eksplorasi sejauh mana materi tembakau dan efeknya

pada kesehatan diberikan di FK UGM• Uji coba “brief intervention” untuk berhenti merokok• Pengembangan media

43

2. Penetapan Target

• Masyarakat perkotaan dan pedesaan• Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan

Keperawatan • Dokter Puskesmas• Petugas Kesehatan di Puskesmas

44

3. Perencanaan Program

• Kesepakatan penetapan masalah• Kesepakatan penyelesaian masalah• Perlunya penguatan organisasi (stake holder

yang terkait)

45

4. Pelaksanaan Program

• Penetapan masalah:• Permasalahan yang dihadapi tidak

adanya motivasi untuk berhenti• Brain storming masalah yang dihadapi:

sistem rujukan, informasi adanya intervensi

46

5. Evaluasi Program

• Monitoring:• Proses konseling rujukan, follow up • Kehadiran diskusi kepentingan siapa?

• Evaluasi:• Rujukan berjalan atau tidak• Tindak lanjut • Kepatuhan

47

PENGINGATAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF UNTUK PEMBUKTIAN PROMOSI KESEHATAN

48

PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF

1.Permasalahan bersifat sempit & spesifik.2.Variabel dan indicator bersifat spesifik dan operasional (terukur)3.Kerangka teori dibuat untuk membatasi ruang lingkup penelitian.4.Kesimpulan merupakan inferensi dari sampel ke populasi.5.Prosedur penelitian baku dan terstandar.6.Metode pengumpulan data bersifat objektif dan non personal.7.Laporan tentang fakta dan tanpa bias.

1.Permasalahan penelitian bersifat umum & terbuka.2.Yang penting bukan variabel/indicator operasional tetapi isyu atau konsep-konsep.3.Kerangka teori digunakan hanya sebagai pijakan untuk membuat abstraksi dan konseptualisasi data-data individual.4.Kesimpulan merupakan “consensus” temuan dari kasus-kasus individual.5.Prosedur fleksibel dan bervariasi.6.Pengumpulan data bervariasi dan seringkali peneliti menjadi instrumen utama.7.Laporan terseleksi dan terfocus pada hal-hal khusus.

Kelebihan dan kekurangan metode kualitatif dan kuantitatif

Kualitatif- Tak mungkin random sampling- Kecil kemungkinan uji statistik atas

data + Cross-check dilakukan + Memungkinkan untuk menemu-

kenali perilaku nyata vs ideal + Topik sensitif dapat diungkap:

rapport+ sikap terungkap + Observasi dimungkinkan- Kesulitan untuk penggeneralisasi

data karena sasaran studi yang kecil

Kuantitatif+ Random sampling mungkin

dilakukan + Analisis statistik - Cross-check sulit

diperhitungkan - Kecenderungan untuk

mengungkap perilaku ideal- Kesulitan menangani topik

sensitif + Sikap terungkap hanya dengan

rancangan yang cermat - Waktu atau rapport tidak cukup

untuk pengamatan yang mendalam

Lanjutan …….

Kualitatif

- Memakan waktu relatif lebih banyak

- Kecil kemungkinan uji statistik atas data

- Kesulitan replikasi + Pemolaan dan hubungan-

hubungan yang saling terkait dapat diungkap

+ Open-ended, setiap variabel yang mempengaruhi suatu masalah dapat diungkap

Kuantitatif + Populasi besar dapat disurvei+ Relatif lebih cepat untuk sasaran lebih

luas + Kurang kesulitan dari bias pengumpul

data, tetapi kesulitan lebih pada bias struktur pengumpulan data

+ Replikasi lebih mudah - Pola dan keterkaitan harus di-studi

secara khusus dan sulit diungkap bila sebelumnya tidak diketahui keberadaannya

- Informasi biasanya terbatas pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya: informasi penting dapat terlewatkan

Sekian, terima kasih atas perhatian Anda

53