evaluasitingkat kesiapanlayanan teknologi informasi...

132
EVALUASI TINGKAT KESIAPAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 DAN ITIL V3 2011. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Disusun oleh: ANISA CITRA MUTIA 1113093000091 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

EVALUASI TINGKAT KESIAPAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 DAN ITIL V3 2011.

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Disusun oleh:

ANISA CITRA MUTIA

1113093000091

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KESIAPAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

ANISA CITRA MUTIA

NIM: 11130930000091

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 3: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

EVALUASI TINGKAT KESIAPAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

ANISA CITRA MUTIA

1113093000091

Menyetujui,

Page 4: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

PENGESAHAN UJIAN

Skrispi yang berjudul “Evaluasi Tingkat Kesiapan Layanan Teknologi Informasi

Dengan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 5 Dan Itil V3 2011” yang ditulis oleh

Anisa Citra Mutia NIM 1113093000091 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang

Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada hari Rabu, 05 September 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Page 5: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Ciputat, September 2018

Anisa Citra Mutia

1113093000091

Page 6: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

ABSTRAK

Anisa Citra Mutia – 1113093000091, Evaluasi Tingkat Kesiapan Layanan

Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 5 Dan ITIL V3 2011 di bawah bimbingan M. Qomarul Huda, Ph.D dan Nidaul

Hasanati, MMSI.

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data merupakan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang memiliki tugas untuk mengelola dan

mengembangkan sistem informasi manajemen, pengembangan dan pemeliharaan jaringan dan aplikasi, pengelolaan basis data, dan

pengembangan teknologi lainnya. Dalam pelaksanannya layanan teknologi

informasi yang dikelola oleh Pustipanda selalu mengalami perubahan secara

berkala baik dalam hal SDM, aset TI, budget, operasional, dan lainnya. Hal

ini menunjukkan bahwa Pustipanda perlu melakukan proses pengawasan, pengelolaan, dan evaluasi mengenai kesiapan dan keselarasan layanan TI

antara strategi bisnis dengan strategi TI. Bedasarkan hal tersebut penelitian

ini berusaha melihat lebih jauh proses pengelolaan teknologi informasi

dalam bentuk evaluasi tingkat kesiapan layanan TI yang dilakukan di Pustipanda dengan mengacu pada standar layanan TI, lebih jauh lagi

penelitian ini akan melihat hasil dari keselarasan antara strategi bisnis

dengan standar layanan TI yang diterapkan dengan menggunakan kerangka

kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011 sebagai acuan untuk melakukan evaluasi

layanan TI. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menekankan pada aspek pemahaman terhadap suatu permasalahan dalam hal

ini menggunakan studi kasus, yaitu dengan cara melihat atau mengamati

suatu kejadian, mengumpulkan data, menganalisis informasi dan melaporkan

hasilnya sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi prioritas dan perbaikan proses-

proses TI yang bisa dijadikan acuan bagi pustipanda untuk memperbaiki

kualitas layanan TI kedepan agar bisa maksimal dalam tujuan organisasi.

Kata kunci :Evaluasi Tingkat Kesiapan Layanan Teknologi Informasi ,

COBIT 5 dan ITIL V3 2011, Pustipanda UIN Jakarta. Bab I-V + xvi Halaman + 263 Halaman + 13 Gambar + 31 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran

Page 7: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat,

rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Evaluasi Tingkat

Kesiapan Layanan Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Kerangka Kerja

COBIT 5 Dan ITIL V3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam

semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad

SAW.

Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun

demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan guna memperoleh

gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada banyak kesulitan dan hambatan yang

dihadapi, baik dalam pengumpulan data dan lain sebagainya. Namun berkat

kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan tersebut

dapat di atasi. Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkan peneliti

menuangkan dalam bentuk ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku

Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

Page 8: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

3. Bapak M.Qomarul Huda, PhD sebagai Dosen Pembimbing 1 yang tidak pernah

bosan untuk membimbing, memotivasi dan mengingatkan penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk

waktu, tenaga, dukungan, kesabaran, arahan, saran, dan kritikan yang

membangun agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, semoga Allah

membalas semua jasa dan kebaikkan beliau.

4. Ibu Nidaul Hasanati, M.MSI sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktu dan memberikan arahan, bimbingan, serta dukungan yang

luar biasa baik secara moral maupun teknis kepada penulis selama melakukan

penulisan skripsi ini, semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikkan

beliau.

5. Seluruh koordinator berbagai bidang di Pustipanda (Bapak Indra, Bapak

Singgih, Bapak Fakhrul, Bapak Supriadi, Bapak Sukmo, dan Ibu Tri) yang

sudah banyak membantu penulis untuk kesediannya meluangkan waktu

memberikan data, informasi dan masukkan selama penulis melakukan

penelitian.

6. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan

banyak ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis selama perkuliahan.

7. Mama dan Bapak selaku orangtua tercinta yang tidak pernah putus mengiringi

langkahku dengan iringan doa, yang selalu mendampingi penulis dari kondisi

jatuh bangun dengan penuh semangat agar segala prosesnya bisa dilalui

dengan baik. Terimakasih atas segala doa, keridhoan, kesabaran dan

dukungan yang selalu menjadi satu-satunya alasan dan sumber kekuatan dan

Page 9: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

semangatku untuk menjalani segala prosesnya dengan baik hingga akhirnya

dapat terselesaikan.

8. Kakak dan Adikku yang telah memotivasi penulis agar segera menyelesaikan

skripsi ini.

9. Terimakasih penulis ucapkan kepada Umi atas doa, dan motivasi yang

diberikan kepada penulis dan Munadiyan Lil Iman yang selalu memberikan

semangat, doa dan sudah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan

masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga

Allah membalas segala kebaikanmu.

10. Sahabat – sahabatku Dimas Galuh Fitriani, Mukhammad Khoirullah, Nurul

Fadhylah Octariza, Amanda Yulistiara, Afiati Azhami, Yuliani, Syaiful Falah,

Repita Zahra terimakasih untuk segala dukungan/bantuan moril yang luar biasa

kepada penulis sehingga menjadi motivasi untuk tetap semangat menyelesaikan

penulisan skripsi ini, dan keluarga Besar Sistem Informasi 2013 terimakasih atas

semua perjuangan yang sudah dilalui bersama selama duduk dibangku

perkuliahan, semoga kita semua dapat meraih segala cita-cita yang diimpikan.

11. Terimakasih kepada Ibu Subhan selaku guruku yang selalu memberikan doa, dan

masukkan yang positif kepada penulis untuk selalu tetap semangat

menyelesaikan penelitian dan penulisan laporan skripsi ini.

Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Semoga

Allah membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga laporan skripsi

ini dapat bermanfaat.

Jakarta, September 2018

Anisa Citra Mutia

1113093000091

Page 10: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah .................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

1.6 Metode Penelitian ........................................................................................... 7

1.6.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 8

1.6.2 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 8

1.6.3 Metode Analisis Data .................................................................................. 9

1.6.4 Metode Penerapan Teknologi Informasi ..................................................... 9

1.6.5 Sistematika Penulisan ................................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 12

2.1 Tata Kelola Teknologi Informasi................................................................... 12

2.1.1 Definisi Teknologi Informasi ..................................................................... 12

2.1.2 Definisi Tata Kelola Teknologi Informasi .................................................. 14

2.1.3 Tujuan Tata Kelola Teknologi Informasi ................................................... 15

2.1.4 Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi ............................................ 15

2.1.5 Elemen Tata Kelola Teknologi Informasi .................................................. 16

2.1.6 Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi ................................................. 17

2.2 IT Service ..................................................................................................... 17

2.3 Pengukuran Keselarasan Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis Dengan Model

Luftman................................................................................................................... 19

2.3.1 Luftman IT-Business Alignment Maturity Model ...................................... 19

2.3.2 Faktor Penghambat dan Faktor Penentu Keberhasilan Keselarasan Bisnis dan

TI 23

2.4 Kerangka Kerja (Framework) Tata Kelola Teknologi Informasi .................... 23

2.4.1 COBIT 5 ( Control Objective for Information and Related Technology) .... 24

2.5 Metode Perhitungan Kuesioner Skala Guttman ............................................. 38

Page 11: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.6 ITIL V3 2011 ................................................................................................ 39

2.4.2 Tahapan IT Service Lifecycle pada ITIL V3 2011 ...................................... 41

2.5 Pemetaan Proses dan Hubungan antara COBIT 5 dan ITIL V3 2011 ............. 45

2.5.1 Proses ITIL V3 2011 ................................................................................. 45

2.5.2 Process COBIT 5....................................................................................... 47

2.5.3 Hubungan antara COBIT 5 dan ITIL V3.................................................... 49

2.6 Perbandingan COBIT 5 dan ITIL V3 2011 .................................................... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 53

3.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 53

3.2 Initation (Pengumpulan Data) ....................................................................... 53

3.2.1 Metode Observasi ...................................................................................... 53

3.2.2 Metode Wawancara ................................................................................... 54

3.2.3 Metode Kuesioner ..................................................................................... 54

3.2.4 Studi Literatur ........................................................................................... 55

3.3 Planning The Assessment .............................................................................. 56

3.4 Breifing ............................................................................................................. 56

3.5 Data Collection ............................................................................................. 57

3.6 Data Validation.................................................................................................. 57

3.7 Process Attribute Level ................................................................................. 57

3.8 Reporting the Result ..................................................................................... 57

3.9 Kerangka Berpikir......................................................................................... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 61

4.1 Initation ..................................................................................................... 61

4.1.1 Sejarah Pustipanda .................................................................................... 61

4.1.2 Visi Pustipanda ......................................................................................... 63

4.1.3 Misi Pustipanda ......................................................................................... 63

4.1.4 Sasaran Mutu Pustipanda ........................................................................... 63

4.1.5 Produk-produk Pustipanda......................................................................... 64

4.1.6 Struktur Organisasi Pustipanda .................................................................. 65

4.1.7 Tata kerja atau Bidang Kerja Pustipanda ................................................... 66

4.2 Planning the Assessment ............................................................................... 68

4.2.1 Menentukan Pengkuruan Tingkat Keselrasan TI dan Strategi Bisnis

menggunakan Lutfman Maturity Model. .............................................................. 68

4.3 Breifing ............................................................................................................. 72

4.3.1 Melakukan Prioritas Proses-Proses COBIT 5 ............................................... 72

4.4 Data Collection ......................................................................................... 75

4.5 Data Validation ......................................................................................... 81

4.5.1 Melakukan Penilaian Capability Level (Tingkat Kapabilitas) Proses-Proses

TI COBIT 5. ........................................................................................................ 81

4.6 Process Attribute Level ................................................................................. 94

4.6.1 Analysis GAP ............................................................................................ 94

Page 12: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.6.2 Goal Work Product ................................................................................... 98

4.7 Reporting the Result ................................................................................... 102

4.7.1 Melakukan Pemetaan COBIT 5 dengan ITIL V3 2011 ............................ 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 113

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 113

5.2 Saran .......................................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 116

LAMPIRAN ............................................................................................................ 119

Page 13: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Elemen Kerangka Kerja Tata Kelola TI. ................................................ 16

Gambar 2. 2 Model Kematangan Keselarasan Strategy ( Lutfman, 2003). .................. 20

Gambar 2. 3 COBIT 5 Principles. .............................................................................. 25

Gambar 2. 4 Governance and Management Key Areas. ............................................. 28

Gambar 2. 5 COBIT 5 Process Reference Model ....................................................... 29

Gambar 2. 6 Daur Hidup Layanan ITIL V3 ............................................................... 39

Gambar 2. 8 Hubungan antara COBIT 5 dan ITIL V3 2011. ...................................... 50

Gambar 2. 9 ITIL V3 2011 dan COBIT 5 Mapping by Glenfis AG. ........................... 59

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir. ................................................................................ 60

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Pustipanda. ............................................................. 60

Gambar 4. 2 Temuan Capability Level. ...................................................................... 93

Gambar 4. 3 Temuan GAP Capability Level. ........................................................... 102

Gambar 4. 4 Grafik GAP Analysis Level .................................................................. 112

Page 14: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Lima Fokus Kematangan Keselarasan Strategi ( Lutfman, 2000)................ 20

Tabel 2. 2 Kriteria Pengukuran Kematangan Bisnis dan TI ( Lutfman, 2000).............. 21

Tabel 2. 3 Faktor Enabler dan Inhibitors ( Lutfman, 1999). ........................................ 23

Tabel 2. 5 Pemetaan Rentang Nilai Kapabilitas (Surendro, 2009). .............................. 31

Tabel 2. 4 COBIT 5 Capability Levels and Process Attributes .................................... 31

Tabel 2. 6 Perbedaan Maturity Model dan Capability Model. ..................................... 36

Tabel 2. 7 Skala Guttman (Sarno, 2009) ..................................................................... 39

Tabel 2. 8 ITIL V3 2011 Process and Function. .......................................................... 45

Tabel 2. 9 Proses COBIT 5. ........................................................................................ 48

Tabel 2. 10 Mapping Tabel COBIT 5 dan ITIL V3 2011. ........................................... 49

Tabel 2. 11 Perbandingan COBIT 5 dan ITIL V3 2011. .............................................. 51

Tabel 3. 1 Studi Literatur Sejenis. ............................................................................... 55

Tabel 3. 2 Pemetaan proses-proses TI COBIT 5 dan ITIL V3 2011. ........................... 58

Tabel 3. 3 Pengukuran Tingkat Maturity Level. .......................................................... 69

Tabel 4. 1 Pemetaan Permasalahan yang Relevan dengan COBIT 5............................ 73

Tabel 4. 2 Deskripsi dan Tujuan Proses COBIT 5. ...................................................... 79

Tabel 4. 3 Capability Level Domain APO 01. ............................................................. 82

Tabel 4. 4 Capability Level Domain APO 02. ............................................................. 83

Tabel 4. 5 Capability Level Domain APO 06. ............................................................. 83

Tabel 4. 6 Capability Level Domain APO 07. ............................................................. 84

Tabel 4. 7 Capability Level Domain APO 09. ............................................................. 85

Tabel 4. 8 Capability Level Domain BAI04. ............................................................... 85

Tabel 4. 9 Capability Level Domain BAI 09. .............................................................. 86

Tabel 4. 10 Capability Level Domain DSS01. ............................................................. 87

Tabel 4. 11 Capability Level Domain DSS02. ............................................................. 87

Tabel 4. 12 Capability Level Domain DSS05. ............................................................. 88

Tabel 4. 13 Penentuan Target Kapabilitas Proses COBIT 5. ....................................... 90

Tabel 4. 14 Process Capability Target. ........................................................................ 93

Tabel 4. 15 Goal Work Product & Performance Management. ................................... 98

Tabel 4. 16 Pemetaan COBIT 5 dan ITIL V3 (ISACA, ITGI 2012). ......................... 103

Tabel 4. 17 Relefansi Proses COBIT 5 dan ITIL V3 2011. ....................................... 104

Page 15: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem dan teknologi informasi di lembaga pendidikan telah bertransformasi dan

menjadi sebuah alternatif dalam aktivitas pengelolaan dan penyelenggaraan akademik.

Kemajuan sistem dan teknologi informasi, serta meluasnya infrastruktur informasi

mengubah pola aktivitas seluruh bidang yang berkaitan dengan hal tersebut termasuk

pengelolaan sistem akdaemik didalam suatu perguruan tinggi. Hal tersebut kemudian

dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk bersaing dalam memberikan pelayanan

terbaik.

Salah satu perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana

dalam pengelolaan sistem akademik adalah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, UIN Jakarta memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang

memiliki tugas untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi manajemen,

pengembangan dan pemeliharaan jaringan dan aplikasi, pengelolaan basis data, dan

pengembangan teknologi lainnya, yakni Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Surendro bahwa penggunaan teknologi informasi

merupakan unsur penting dalam membangun keberhasilan sebuah lembaga dalam

meningkatkan produktivitas dan kinerja pada masa yang akan datang (Surendro, 2009).

Sejalan dengan Surendro, Gultom berpendapat bahwa tata kelola TI menjadi bagian

yang penting untuk memastikan bahwa informasi perusahaan dan teknologi yang

tersedia dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis (Gultom, 2012).

Page 16: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Layanan teknologi informasi yang dikelola oleh Pustipanda selalu mengalami

perubahan secara berkala. Hal ini menunjukkan bahwa Pustipanda perlu melakukan

proses pengawasan, pengelolaan, dan evaluasi mengenai tingkat kesiapan layanan TI

secara berkala. Hal tersebut hari didasari dengan adanya manajemen tata kelola TI yang

baik. Namun, saat ini kebijakan mengenai tata kelola infromasi belum diterapkan

dengan baik, hal ini dikarenakan belum adanya kejelasan terkait kebijakan operasional

TI dan layanan TI, sehingga dalam kegiatannya masih banyak hal yang harus

diperhatikan sesuai dengan aturan atau kebijakan yang seharusnya terdokumentasikan.

Selain itu jumlah SDM yang ada pada Pustipanda masih minim, sehingga dalam

penanganan insiden dan pelayanan TI masih belum efektif dan efisien, selain itu

mengenai manajemen aset yang ada di Pustipanda masih ada beberapa infrastruktur

yang tidak terstruktur yang mengakibatkan adanya penerapan teknologi informasi yang

tidak diperlukan. Bedasarkan hal tersebut penelitian ini berusaha melihat lebih jauh

proses pengawasan dan pengelolaan teknologi informasi dalam bentuk evaluasi tingkat

kesiapan layanan TI yang dilakukan di Pustipanda dengan mengacu pada standar

layanan TI, lebih jauh lagi penelitian ini akan melihat hasil dari keselarasan antara

strategi bisnis dengan standar layanan TI yang diterapkan dengan menggunakan

kerangka kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011 sebagai acuan untuk melakukan evaluasi

layanan TI.

Terdapat beberapa penelitian dengan tema sejenis yang penulis jadikan sebagai

referensi tambahan. Penelitian pertama dilakukan oleh Rizky (2011) memiliki beberapa

persamaan yang dilakukan oleh penulis. Persamaan tersebut adalah pada proses

pemetaan antara ITIL V3 dengan COBIT 5, dan pemilihan proses berdasarkan relevansi

masalah, pengukuran tingkat kapabilitas, dan penyusunan rekomendasi proses. Tetapi

Page 17: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

juga memiliki beberapa perbedaan diantaranya adalah jenis framework yang digunakan,

penulis menggunakan COBT 5 sebagai kerangka kerja (framework) sedangkan penulis

sebelumnya menggunakan COBIT 4 sebagai kerangka kerja (framework) dalam

penelitiannya.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Putri Adella Elvina (2013) memiliki beberapa

persamaan dengan penelitian ini dalam hal kerangka kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011,

kemudian juga terdapat persamaan dalam tahapan proses, yaitu proses pemetaan COBIT

5 dan ITIL V3, penilaian capability level, serta gap analysis. Meski demikian terdapat

perbedaan output yang dihasilkan, peneliti sebelumnya hanya menghasilkan output

berupa hasil evaluasi layanan IT, sedangkan penulis menjadikan proses, fungsi dan

aktivitas COBIT 5 dan ITIL V3 2011 yang menfokuskan beberapa domain dengan

situasi dan kondisi ditempat yang menjadi studi kasus menjadi masukan dan

menghasilkan output berupa rekomendasi berbaikan layanan IT.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fahri Andi Fajar (2014) memiliki

beberapa persamaan dengan yang dilakukan penulis diantaranya dengan menggunakan

kerangka kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011 dalam implementasinya. Tetapi terdapat

proses evaluasi yang berbeda yakni penulis sebelumnya melakukan tahapan evaluasi

dengan memetakan langsung beberapa domain lalu diukur evaluasi layanan TI,

sedangkan penulis mengukur kematangan TI terlebih dahulu dengan menggunakan

metode lutfman sebagai tolak ukur kesiapan keselarasan TI lalu mengasilkan,

menghasilkan output berupa rekomendasi priotitas proses-proses TI yang menjadi acuan

perbaikan bagi Pustipanda di masa mendatang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian pada Universitas

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk membahas evaluasi tingkat kesiapan() layanan

Page 18: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

TI yang ada di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data berdasarkan framework

COBIT 5 dan ITIL V3 2011 dengan judul “Evaluasi Tingkat Kesiapan Layanan

Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 5 Dan ITIL

V3 2011.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis

mengidentifikasi permasalahan yang terjadi menjadi, yaitu:

1) Saat ini pustipanda memiliki target untuk memenuhi 4 jenis pelayanan,

diantaranya: permintaan request, insiden, problem, dan changes tetapi dari

sisi kebijakan operasional pustipanda baru memenuhi 2 jenis pelayanan,

diantaranya: permintaan request, insiden. Pada pelaksanaannya pustipanda

bekerja bedasarkan adanya komplain saja, karena masih adanya jenis

pelayanan yang belum diatur kedalam dokumen SOP, sehingga saat ini

pustipanda hanya mengandalkan executive summary pada kegiatan

operasionalnya

2) Kinerja pelayanan mengenai layanan TI dan operasional TI yang sesuai

dengan service agreement pada pelaksanaannya belum berjalan dengan

optimal hal ini dikarenakan jumlah SDM yang ada pada tiap divisi masih

kurang.

3) Belum terpenuhinya kebutuhan perangkat TI yang usang dan harus

diperbaharui dan maintenance sistem yang seharusnya rutin dilakukan

karena terbatasnya alokasi anggaran yang berpengaruh terhadap maintenace

sistem dan pembaharuan perangkat TI yang seharusnya rutin dilakukan.

Page 19: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4) Penanganan insiden di pustipanda masih menganadalkan beberapa pihak

sehingga penyelesaian insiden tersebut membutuhkan waktu, hal ini

dikarenakan service catalouge belum lengkap untuk penanganan insiden

yang kompleks.

5) Manajemen aset yang belum terstruktur yang mengakibatkan adanya

penerapan teknologi informasi yang tidak diperlukan dan tidak memenuhi

kebutuhan sehingga terbengkalai pemanfaatannya.

6) Adanya insiden sistem server yang sering down dan adanya insiden website

yang pernah terbobol oleh pihak yang tidak berwenang sehingga

penyampaian informasi kepada civitas akademika tidak berjalan optimal, hal

tersebut diakibatkan pengecekan rutin terkait pengamanan infrastruktur TI

baik pengecekan kelayakan keamanan secara fisik maupun secara firewall

sistem pada pustipanda masih belum berjalan rutin, pengecekan tersebut

dilakukan apabila hanya dirasakan perlu dilakukannya pengecekan.

Bedasarkan identifikasi masalah di atas maka menghasilkan rumusan

masalah yaitu bagaimana mengevaluasi tingkat kesiapan layanan teknologi

informasi pada Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Jakarta

dengan menggunakan acuan proses-proses COBIT 5 yang relevan dan ITIL V3

sebagai rekomendasi aktifitas perbaikan?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas, berikut batasan masalah

pada penelitian ini yang di uraikan sebagai berikut:

Page 20: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

1) Evaluasi tingkat kesiapan TI dilakukan pada Pusat Teknologi Informasi dan

Pangkalan Data UIN Jakarta.

2) Tools kuesioner skala pengukuran tingkat kematangan teknologi informasi

menggunakan Metode Lutfman dan skala Guttman.

3) Penelitian ini difokuskan pada penyelesaian permasalahan layanan TI

berdasarkan kerangka kerja COBIT 5 dan menghasilkan rekomendasi

aktifitas menggunakan klausul ITIL V3 2011.

4) Penelitian ini hanya mengevaluasi proses atau domain yang relevan dengan

permasalahan yang ada di organisasi.

5) Dokumen penting atau yang bersifat rahasia yang mendukung penelitian ini

tidak dipaparkan di laporan penelitian.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Mengidentifikasi permasalahan yang ada di lapangan mengenai tingkat

kesiapan layanan TI yang ada di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan

Data UIN Jakarta.

2) Menentukan pengukuran tingkat kesiapan dan keselarasan layanan TI

dengan menggunakan Luftman Maturity Model.

3) Menentukan penilaian tingkat kapabilitas (level capability) proses-proses TI

di COBIT 5 yang relevan dan Gap Analysis.

4) Menentukan rekomendasi aktivitas proses dan perbaikan menggunakan

klausul ITIL V3 2011 sebagai acuan perbaikan dimasa mendatang.

Page 21: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Sedangkan tujuan untuk dunia praktisi dari penelitian ini adalah dapat

memberikan masukkan kepada institusi yang di teliti dalam mengevaluasi layanan TI.

Sedangkan tujuan untuk dunia akademis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

2) Memperluas pengetahuan mengenai evaluasi layanan TI berdasarkan

COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi institusi terkait

maupun bagi peneliti selanjutnya, manfaat tersebut diantaranya:

1) Membantu organisasi dalam mengelola strategi dan layanan TI.

2) Memberikan gambaran kepada organisasi mengenai tata kelola dan layanan TI

yang baik.

3) Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang evaluasi layanan TI

menggunakan kerangka kerja COBIT 5 dan rekomendasi aktifitas menggunakan

ITIL V3 2011.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sekumpulan peraturan, dan prosedur yang digunakan

peneliti untuk memperoleh informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2010). Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan terdiri dari:

Page 22: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

1.6.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena objek penelitiannya bersifat

alamiah. Metode kualitatif digunakan untuk meneliti suatu objek alamiah yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek penelitian

yang diamati (Sugiyono, 2010).

1.6.2 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data. Data yang digunakan yaitu:

1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan, yaitu:

a) Observasi

Observasi adalah teknik atau pendekatan untuk memperoleh data dengan

cara mengamati langsung objek datanya, (W Jogiyanto, 2011).

b) Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

narasumber atau responden. Wawancara dilakukan untuk menemukan

masalah secara lebih terbuka melalui pendapat ide yang disampaikan

oleh responden (Sugiyono, 2012)

c) Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2012).

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa kajian pustaka yang

berhubungan dengan topik permasalahan pada penelitian, yaitu:

Page 23: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

a) Studi Literatur

Studi literatur adalah proses kegiatan menelaah dan membaca bahan

pustaka seperti buku-buku, dokumen, mempelajari penelitian sejenis

yang pernah dilakukan orang lain, serta mempelajari mengenai topik

terkait penelitian yang dilakukan (Sanjaya, 2013).

1.6.3 Metode Analisis Data

Penulisan ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yang menekankan

pada sumber data dan fakta. Kemudian data dikembangkan dengan menggunakan acuan

pada capability level COBIT 5 dan ITIL V3 2011 dengan menggunakan skala

perhitungan Guttman.

1.6.4 Metode Penerapan Teknologi Informasi

Dalam penerapan tata kelola teknologi informasi terdapat beberapa tahapan sesuai

dengan Assessment Process Activites yang terdapat pada Process Assessment Model

COBIT 5 dibawah ini:

1) Initation.

2) Planning the Assessment.

3) Breifing.

4) Data Collection.

5) Data Validation.

6) Process Attribute Level.

7) Reporting the Result.

Page 24: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

1.6.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi terbagi dalam 5 bab yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi dan rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai definisi, dan teori-teori yang digunakan

sebagai acuan yang berkaitan dengan penelitian, mencakup pengertian IT

Service, tata kelola TI, tujuan tata kelola TI, kerangka kerja COBIT 5

dan ITIL V3 2011, Lutfman Maturity Model, Metode perhitungan

guttman serta kontribusi penelitian sebelumnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metodologi yang digunakan dalam

penelitian yang mencakup desain penelitian, metode pengumpulan data,

metode analisis data, metode penerapan tata kelola dan evaluasi layanan

TI dan kerangka berpikir penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai uraian dan kegiatan evaluasi tingkat

kesiapan () layanan TI di Pusat Teknologi dan Pangkalan Data UIN

Jakarta. Bab ini akan menggunakan proses-proses COBIT 5 yang relevan

dan menjadikan ITIL V3 2011 sebagai rekomendasi aktifitas.

Page 25: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang

diberikan penulis dari hasil penelitian ini.

Page 26: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tata Kelola Teknologi Informasi

Sub ini menjelaskan tentang definisi teknologi informasi dan tata kelola teknologi

informasi serta tujuan tata kelola TI.

2.1.1 Definisi Teknologi Informasi

Informasi merupakan data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk

digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi

mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna

menjadi berguna bagi penerimanya. Informasi pula merupakan hal yang sangat penting

bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari (Subatri, 2012), sedangkan

menurut McLeod “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna bagi penerimanya” (Yakub, 2012).

Selain itu informasi dipersepsikan oleh pengguna dapat pula diukur dengan 5

indikator yang digunakan Subiyakt, Ahlan, dan Sukmana (2014) yaitu keakuratan

informasi (accuracy), ketepatan waktu (timeliness), kelengkapan informasi

(completeness), konsistensi (consistency) dan Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna

(Subiyakto, Ahlan, & Sukmana, 2014).

Page 27: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Menurut Subatri sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar

tertentu.Sistem Informasi sebagai suatu sistem yang dapat menghasilkan informasi yang

dibutuhkan secara optimal. Proses pengolahan data dapat dilakukan secara efektif dan

menghasilkan peningkatkan kualitas informasi dalam artian dapat membantu suatu

organisasi mengoptimalkan seluruh kegiatan atau proses yang sedang berlangsung

(Subatri, 2012). Adapun pendapat lain dari Subiyakto, Ahlan, Kartiwi dan Putra yang

mengatakan bahwa definisi sistem informasi bukan hanya tentang entitas teknologi,

sistem informasi juga tentang domain manajerial dan organisasi (Subiyakto A. , Ahlan,

Kartiwi, & Putra, 2016).

Teknologi informasi adalah penerapan teknologi komputer yang berfungsi untuk

menciptakan, menyimpan, mempertukarkan, dan menggunakan informasi dalam

berbagai bentuk (Fauziyah, 2010). Teknologi Informasi merupakan sebuah bentuk

umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan,

memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan informasi

(Seesar, 2010).

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diartikan bahwa teknologi informasi

berhubungan dengan sesuatu basis komputer yang digunakan oleh seseorang untuk

melakukan pekerjaan dan mendukung informasi sesuai kebutuhan organisasi.

Page 28: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.1.2 Definisi Tata Kelola Teknologi Informasi

Tata kelola teknologi informasi adalah bagian terintegrasi dari pengelolaan

organisasi yang mencakup kepemimpinan, struktur data serta proses organisasi. Hal ini

untuk memastikan bahwa teknologi informasi organisasi dapat dipergunakan untuk

mempertahankan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi (Surendro, 2009).

Sedangkan menurut IT Governance Institute (ITGI), IT Governance (tata kelola TI)

merupakan tanggung jawab dewan direksi dan manajemen tingkat atas. Tata kelola TI

merupakan bagian dari pengelolaan perusahaan dan terdiri dari pimpinan, semua anggota

susunan organisasi dan proses-proses yang mempunyai maksud untuk memastikan bahwa

TI yang ada mendukung dan membantu pencapaian strategi dan tujuan organisasi (ITGI,

2003).

Tata kelola TI juga dapat diartikan sebagai hubungan dan proses terstruktur untuk

mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar mencapai tujuan dengan cara

menyeimbangkan risiko, hasil yang didapatkan dari TI, serta proses (COBIT Steering

Committe and the ITGI, 2003). Sedangkan dalam AS-8015 (standar tata kelola Australia)

didefinisikan bahwa tata kelola TI sebagai proses dalam mengarahkan dan

mengendalikan TI yang saat ini terdapat pada organisasi mana pun yang masih

direncanakan, termasuk mengawasi dan mengarahkan rencana yang ada, serta mengawasi

dan mengevaluasi pelaksanaan, kebijakan dan strategi TI agar organisasi dapat

menjadikan tujuannya. Walaupun definisi yang ada berbeda pada beberapa aspek, namun

semua fokus pada isu yang sama yaitu bagaimana TI dapat memberikan nilai dengan

menyelaraskan hubungan antara TI dengan bisnis agar TI dapat mengurangi risiko.

Page 29: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.1.3 Tujuan Tata Kelola Teknologi Informasi

Tujuan tata kelola TI adalah mengontrol penggunaannya dalam memastikan

bahwa kinerja TI sesuai dengan tujuannya sebagai berikut (Surendro, 2009):

1. Menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi organisasi serta realisasi dari

keuntungan-keuntungan yang telah dijanjikan dalam penerapan TI.

2. Penggunaan teknologi informasi memungkinkan organisasi mengambil peluang-

peluang yang ada, serta memaksimalkan pemanfaatan TI dalam memaksimalkan

keuntungan dari penerapan TI tersebut.

3. Bertanggung jawab terhadap sumber daya TI.

4. Manajemen risiko-risiko yang ada terkait teknologi informasi secara cepat.

2.1.4 Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

Menurut Weill & Ross, tata kelola TI yang efektif dikembangkan berdasarkan tiga

mekanisme, yaitu struktur pengambilan keputusan, proses-proses penyelarasan, dan

pendekatan komunikasi. Struktur pengambilan keputusan adalah unit organisasi dan

peran yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan TI, misalnya komite, tim

eksklusif, dan business atau TI relationship management. Proses penyelarasan adalah

proses-proses formal untuk memastikan bahwa perilaku sehari-hari konsisten dengan

kebijakan TI dan menyediakan masukan bagi keputusan-keputusan yang akan dibuat.

Pendekatan komunikasi adalah pengumuman, anjuran, dan usaha-usaha pendidikan

yang menyebarkan prinsip-prinsip dan kebijakan tata kelola TI serta outcome proses

pengambilan keputusan. Dapat disimpulkan bahwa mekanisme penerapan tata kelola TI

melibatkan tiga aspek yaitu struktur dan fungsi yang bertanggungjawab, proses

Page 30: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

pengambilan keputusan dan penyelarasan pelaksanaan keputusan tersebut, serta

mekanisme hubungan dan komunikasi dalam pelaksanaan tata kelola tersebut.

2.1.5 Elemen Tata Kelola Teknologi Informasi

Menurut Steven De Haes dan Wim Van Grembergen (2005), tata kelola TI bisa

dikembangkan dengan menggunakan perpaduan struktur, proses, dan mekanisme

hubungan. Ketiga elemen tersebut terbentuk ke dalam kerangka kerja seperti yang di

paparkan pada gambar berikut:

Struktur melibatkan adanya fungsi-fungsi yang bertanggung jawab seperti eksekutif

TI dan TI committess. Proses-proses mengacu pada pembuatan keputusan strategis dan

monitoring melalui IT balanced scorecard. Mekanisme hubungan termasuk partisipasi,

pihak bisnis dan TI, dialog strategis, pembelajaran bersama, dan komunikasi yang baik.

Suatu kerangka kerja untuk implementasi tata kelola TI yang berhasil terdiri dari

Gambar 2. 1 Elemen Kerangka Kerja Tata Kelola TI.

Page 31: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

perpaduan struktur, proses, dan mekanisme hubungan seperti yang terlihat pada gambar

2.1 di atas.

2.1.6 Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi

Menurut Arikunto (Arikunto, 2010) evaluasi adalah suatu proses menentukan hasil

yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya

tujuan.

Bedasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi tata kelola TI adalah

suatu proses mengukur pencapaian nilai TI dalam sebuah perusahaan yang

dipertanggungjawabkan oleh dewan direksi dan manajemen eksekutif untuk melakukan

pengelolaan terhadap teknologi informasi yang dimiliki agar mendapatkan keuntungan

kompetitif. (Rizkia, 2014)

2.2 IT Service

Layanan (service) adalah sarana penyampaian atau pemberian suatu nilai kepada

pelanggan dengan memfasilitasi suatu hasil yang diinginkan pelanggan tanpa

kepemilikan spesifikasi biaya atau risiko yang harus ditanggung (Commerce Office

Government, 2007).

IT Service (layanan TI) terdiri dari proses bisnis dan layanan bisnis. Proses bisnis

merupakan kumpulan aktivitas terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan

masalah tertentu. Layanan yang diberikan pada proses bisnis disebut layanan bisnis.

Layanan bisnis didefinisikan oleh bisnis, jika teknologi informasi menyediakan dan

mendukung layanan untuk bisnis maka itu adalah layanan TI. IT Service berasal dari aset

Page 32: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

potensial (kapabilitas dan sumber daya) terdiri dari proses, infrastruktur, SDM, dan

lainnya.

IT Service menggunakan layanan yang disediakan kepada satu atau lebih pelanggan

yang didukung dengan penyedia layanan TI. IT Service dibangun dengan

mengombinasikan people (SDM), proses, dan teknologi (Commerce Office Government,

2007). Proses bisnis merupakan cakupan dalam arsitektur bisnis yang dirancang dan

diimplementasikan dengan sebuah pendekatan logis, komprehensif, dan holistik

berdasarkan proses-proses bisnis yang terdapat dalam suatu organisasi.

Hasil yang ingin dicapai oleh pelanggan sangat berdampak pada fasilitas yang

diberikan oleh perusahaan. Pelanggan yang akan menggunakan suatu produk

mengharapkan nilai atau manfaat yang diberikan oleh perusahaan secara maksimal,

sehingga nilai atau manfaat layanan secara langsung bergantung dengan fasilitas yang

diberikan oleh perusahaan. Kualitas layanan TI adalah keseimbangan antara ketersediaan

(availability), kecepatan (speed), kelincahan (agility), dan fleksibilitas (flexibility) dalam

penyediaan layanan TI.

Menurut kerangka kerja Microsoft Operational Framework (MOF) yang

merupakan kerangka kerja yang dikembangkan berdasarkan kerangka kerja ITIL, dalam

tahapan Service Management Function terdapat 5 aktivitas dalam menentukan IT

Service yaitu

1. Menyelaraskan tujuan TI dan bisnis.

2. Memetakan dan memprioritaskan fungsi bisnis dan proses bisnis pada IT Service

Portofolio.

3. Menetapkan inisiatif atau rekomendasi layanan.

Page 33: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4. Mematangkan dan membuat persetujuan terhadap strategi tahunan.

5. Mengelola kinerja dan performa.

2.3 Pengukuran Keselarasan Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis Dengan

Model Luftman

2.3.1 Luftman IT-Business Alignment Maturity Model

Luftman IT-Business Alignment Maturity model adalah salah satu model yang

dapat digunakan untuk menilai atau mengukur seberapa matang tingkat keselarasan

antara strategi TI dengan strategi bisnis (Luftman J. , 2000). Pengukuran dilakukan agar

tingkat kematangan dapat diketahui oleh pihak top management sehingga dapat

meningkatkan keselarasan TI dan bisnis kedepan. Sebagai contoh, setelah diukur

dengan model Luftman diketahui bahwa tingkat kematangan keselarasan bisnis-TI

sebuah institusi pendidikan tinggi bernilai 2, maka pihak institusi tersebut nantinya akan

dapat meningkatkan tingkat kematangan keselarasan bisnis-TI ke tingkat 3 dengan

mengacu pada komponen-komponen yang bernilai kecil yang harus dibenahi.

Luftman’s IT-Business Alignment Maturity memberikan sebuah kerangka

pengukuran kematangan keselarasan antara strategi bisnis dan strategi TI. Model

keselarasan bisnis dan TI Luftman berfokus pada kegiatan perusahaan untuk mencapai

tujuan bisnis melalui unit pengelola TI sebagai unit teknis, dan unit bisnis sebagai

fungsional perusahaan.

Model penilaian kematangan keselarasan bisnis dan TI Luftman’s meliputi lima

fokus kematangan keselarasan strategi yaitu initial or adhoc process, commited process,

established focused process, improve or manage process dan optimized process. Kelima

level tersebut dapat di lihat pada gambar 1 di bawah ini

Page 34: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Kelima level tersebut masing-masing dinilai dengan suatu kumpulan kriteria

penilaian untuk menilai kematangan keselarasan strategi dari bisnis maupun TI,

kumpulan kriteria tersebut dikenal dengan “The six Business-IT Alignment Criteria” .

Model kematangan keselarasan bisnis dan TI Luftman meliputi 5 fokus kematangan

keselarasan strategi yaitu intial/adhoc process, commited process, established focused

process, improve/manage process dan optimized process (Luftman J. N., 2003) . Tabel

di bawah ini menunjukkan 5 fokus kematangan keselarasan strategi.

Tabel 2. 1 Lima Fokus Kematangan Keselarasan Strategi ( Lutfman, 2000).

Leve

l

Kategori Kriteria

1 Intial Ini adalah tingkatan terendah dari semua level fokus kematangan

keselarasan Luftman. Dapat disimpulkan bahwa pada level ini

perusahaan/organisasi telah menyadari adanya masalah yang harus

segera di atasi, namun belum ada proses baku untuk mengatasinya,

melainkan hanya bersifat adhoc yang diterapkan secara kasus per kasus.

2 Commited

process

Proses pada level ini telah memiliki pola yang diikuti oleh semua unit

maupun departemen yang berkewajiban melakukan proses tersebut,

namun tidak ada pelatihan maupun prosedur standar secara formal,

kewajiban pelaksanaan proses diserahkan kepada individu maupun unit

dengan mengandalkan pengetahuan dan pengalaman masing-masing

sehingga tidak konsisten.

3 Established focused process

Mulai ada keselarasan bisnis dan TI, prosedurnya berasal dari kebiasaan yang dibakukan. Mulai ada sosialisasi melalui pelatihan sebelum

pelaksanaan proses dimulai. Kegiatan diberikan ke tiap unit dan

departemen namun belum disertai monitoring dan evaluasi jika ada

kesalahan.

4 Improve/manage

process

Adanya proses penyelarasan TI dan bisnis yang kuat, dan menganggap

TI sebagai penciptaan nilai bagi perusahaan. Selalu ada proses

Gambar 2. 2 Model Kematangan Keselarasan Strategy ( Lutfman, 2003).

Page 35: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Leve

l

Kategori Kriteria

monitoring dari manajemen dan evaluasi jika ada kesalahan dalam

pelaksanaan proses. Alat bantu pengukuran dan evaluasi TI mulai

digunakan secara terbatas.

5 Optimized

process

Proses keselarasan strategis sepenuhnya terintegrasi dan diadaptasikan

bersama antara bisnis dan TI. Proses telah disempurnakan menjadi best

practice melalui penyempurnaan terus menerus dan didukung oleh studi

banding dengan perguruan tinggi lainnya.

Lima level fokus kematangan tersebut nantinya menjadi tolak ukur pada

pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun oleh Luftman dengan mengacu pada kriteria

pengukuran kematangan bisnis dan TI. Tabel berikut adalah kriteria-kriteria pengukuran

kematangan bisnis dan TI Luftman:

Communication Maturity merupakan pertukaran gagasan, dan pengetahuan antara

unit TI dan unit bisnis sehingga memungkinkan keduanya saling memahami kebutuhan

strategi agar berada pada tingkatan yang paling tinggi. Bisa saja setiap perusahaan

menarik pihak ketiga untuk memfasilitasi komunikasi antar dua unit tersebut, namun

memiliki kecenderungan untuk mengarahkan ke bentuk komunikasi yang tidak efektif,

Tabel 2. 2 Kriteria Pengukuran Kematangan Bisnis dan TI ( Lutfman, 2000).

Page 36: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

sehingga komunikasi antara kedua unit tidak berjalan lancar. Upaya dalam

meningkatkan komunikasi harus terfokus pada pemahaman TI sebagai mitra bisnis

strategis bukan hanya sebagai penyedia layanan semata.

Competency Value Measurement Maturity merupakan penetapan prioritas untuk

proyek TI, sekaligus mengalokasikan sumber daya secara efektif untuk menyelaraskan

strategi TI dan bisnis. Manajer kedua unit tersebut harus dapat berbagi saat evaluasi

portofolio, masing-masing manajer harus memahami bahwa tingginya nilai akhir proyek

tidak didapat dari teknologi tetapi kolaborasi antara kedua unit tersebut.

Governance Maturity berkaitan kinerja perusahaan dalam menghubungkan strategi

bisnis dengan prioritas TI, teknis perencanaan dan anggaran dalam pengembangan dan

pemeliharaan sumber daya TI. Kriteria ini bertujuan untuk mengetahui keselarasan

proyek yang dikerjakan dengan strategi bisnis, sehingga akan terlihat konflik antara unit

bisnis dan unit TI jika ada ketidaksesuaian pelaksanaan.

Partnership Maturity dimaksudkan untuk pemberian wewenang pada fungsi TI

untuk memiliki peran yang sama dalam menentukan strategi bisnis. Kemitraan ini harus

dibina agar unit TI dan unit bisnis agar dapat memberikan perubahan yang berkaitan

dengan strategi dan kepentingan bisnis.

Scope and Architecture Maturity kriteria ini bertujuan untuk menilai kematangan TI

yang diterapkan pada perusahaan, selain itu kriteria ini juga untuk mengukur

perkembangan aspek teknologi dalam membantu kebutuhan bisnis.

Page 37: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.3.2 Faktor Penghambat dan Faktor Penentu Keberhasilan Keselarasan Bisnis

dan TI

Terdapat dua faktor yang menghambat terciptanya keselarasan antara unit TI dan

bisnis. Pertama, komunikasi antar unit yang buruk. Kedua, kegagalan pengelolaan SDM

didalam organisasi. Gambar berikut merupakan faktor enabler dan inhibitor keselarasan

bisnis dan TI:

Tabel 2. 3 Faktor Enabler dan Inhibitors ( Lutfman, 1999).

Enablers Inhibitors

Senior Excecutive Support for IT IT/business lack close partnership

IT invloved in strategy development IT does not prioritise well

IT understands the business IT fails to meet commintments

Business IT partneships IT does not understands the business

Well prioritised IT projects Senior executives do not support IT

IT demonstrates leadership IT management lack leadership

Faktor enabler (penentu keberhasilan) dari kematangan keselarasan bisnis dan TI

dapat diwujudkan dengan memanfaatkan penggunaan TI sebagai kebutuhan bisnis.

Selain itu pentingnya memelihara komunikasi yang baik antara unit, serta

pemahaman prosedur yang harus diterapkan antar unit agar dapat teciptanya

keselarasan TI dan bisnis yang maksimal.

2.4 Kerangka Kerja (Framework) Tata Kelola Teknologi Informasi

Kerangka kerja (framework) adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan

untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks. Dalam bidang perangkat

lunak (software) digunakan untuk menggambarkan suatu desain sistem. Sedangkan

dalam bidang manajemen kerangka kerja (framework) digunakan untuk

menggambarkan suatu konsep yang memungkinkan penanganan berbagai jenis atau

Page 38: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

entitas bisnis. Terdapat beberapa kerangka kerja dalam tata kelola teknologi informasi,

yaitu:

2.4.1 COBIT 5 ( Control Objective for Information and Related Technology)

COBIT 5 merupakan kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen pengelolaan

TI. Kerangka ini juga membantu menciptakan nilai optimal dari penggunaan TI dengan

menyeimbangkan antara manfaat yang ada dengan optimalisasi risiko dan penggunaan

sumber daya. COBIT 5 memungkinkan TI untuk mengatur dan mengelola secara

holistik bagi seluruh organisasi yang berkaitan dengan proses bisnis end-to-end secara

penuh serta mempertimbangkan TI sesuai dengan kepentingan stakeholder internal dan

eksternal (ISACA,2012).

COBIT 5 memiliki 2 (dua) area utama yaitu area tata kelola (governance) dan area

manajemen (management). Pengaturan (Govern) terkait hal-hal apa saja yang mendasari

tata kelola tersebut yang ditentukan melalui pendefinisian strategi dan kontrol.

Sedangkan pengelolaan (manage) terkait bagaimana tata kelola tersebut dilaksanakan

yang merupakan cakupan dari pengelolaan (manage) yang ditentukan melalui rencana

taktis.

2.4.1.1 Komponen COBIT 5

Kerangka kerja (framework) pada COBIT 5 memiliki komponen yaitu 5

principles, dan 7 enablers.

Page 39: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.4.1.1.1 COBIT 5 Principles

Sumber: ICASA, 2012

1. Meeting Stakeholder Needs – Memenuhi Kebutuhan Stakeholder

Pada prinsip ini dijelaskan bahwa organisasi berusaha untuk menciptakan nilai

(create value) bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Organisasi harus

mempertimbangkan semua pemangku kepentingan yang terlibat ketika

pengambilan keputusan terkait keuntungan, sumber daya dan keputusan

penilaian risiko. Kebutuhan dari para pemangku kepentingan (stakeholders)

diubah menjadi sebuah strategi bagi organisasi. Tujuan dari COBIT 5 adalah

menerjemahkan kebutuhan para stakeholders menjadi tujuan yang spesifik dan

disesuaikan dengan konteks organisasi serta tujuan dan sasaran yang berkaitan

dengan TI dan enabler.

2. Covering the Enterprise End to End – Mencakup Sampai Proses Akhir

Suatu Organisasi

Gambar 2. 3 COBIT 5 Principles.

Page 40: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Pada prinsip ini menjelaskan bahwa COBIT 5 mengintegrasikan tata kelola TI

(IT Governance) dengan tata kelola organisasi (Enterprise Governance). COBIT

5 tidak hanya fokus pada pengelolaan fungsi TI tapi juga menganggap teknologi

informasi sebagai sebuah aset yang harus dilindungi seperti halnya aset lain

dalam organisasi.

3. Applying a Single Integrated Framework – Menggunakan Suatu Kerangka

Kerja Terintegrasi

Pada prinsip ini menjelaskan bahwa COBIT 5 memungkinkan digunakan oleh

organisasi sebagai tata kelola menyeluruh kerangka kerja manajemen integrator.

4. Enabling a Holistic Approach – Melakukan Pendekatan Secara Menyeluruh

Pada prinsip ini menjelaskan bahwa COBIT 5 mendefinisikan sekumpulan

enabler untuk mendukung penerapan dari tata kelola secara komprehensif dan

sistem manajemen TI organisasi.

5. Separating Governance from Management – Memisahkan Tata Kelola dari

Manajemen.

Prinsip ini menjelaskan bahwa dalam kerangka kerja (framework) COBIT 5

membuat perbedaan yang jelas di antara tata kelola (governance) melibatkan

pengambilan keputusan pada high level, tanggung jawab direksi di bawah

kepemimpinan ketua. Sedangkan, manajemen (management) adalah tanggung

jawab manajemen eksekutif di bawah kepemimpinan CEO.

2.4.1.1.2 7 Enablers

Enablers adalah sekumpulan faktor yang mempengaruhi sesuatu yang akan

dikerjakan oleh organisasi (ISACA,2012). Dalam hal ini terkait pengelolaan teknologi

Page 41: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

informasi di organisasi. OBIT 5 Enabler dijelaskan oleh kerangka kerja COBIT 5 di

dalam 7 kategori enablers, yaitu:

a. Principles, Policies, and Framework – Prinsip, Kebijakan, dan Kerangka

Kerja

Prinsip, kebijakan dan kerangka kerja adalah alat atau pendorong untuk

menerjemahkan tingkah laku ke dalam panduan praktis untuk manajemen

sehari-hari.

b. Process – Proses

Proses menjelaskan tentang sekumpulan kegiatan yang terorganisasi untuk

mencapai tujuan tertentu dan menghasilkan sekumpulan output dalam

mendukung pencapaian TI.

c. Organizational Structures – Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah entitas dalam organisasi sebagai kunci dalam

membuat keputusan.

d. Culture, Ethics, and Behaviour – Budaya, Etika, dan Perilaku

Budaya, etika, perilaku dan individu dalam organisasi merupakan faktor

keberhasilan dalam kegiatan tata kelola dan manajemen.

e. Information – Informasi

Informasi dalam organisasi terdiri dari informasi yang dihasilkan dan digunakan.

Informasi dibutuhkan agar organisasi dapat berjalan dengan baik.

f. Service, Infrastructure, Applications – Layanan, Infrastruktur, dan Aplikasi

Layanan, infrastruktur dan aplikasi melibatkan infrastruktur teknologi dan

aplikasi yang menyediakan proses dan layanan teknologi informasi bagi

organisasi.

Page 42: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

g. People, Skills, and Competencies – Orang, Kemampuan, dan Kompetensi.

Aspek ini berhubungan dengan individu dan kebutuhan untuk memenuhi semua

aktivitas dalam mencapai kesuksesan dan membuat keputusan yang tepat dengan

langkah yang tepat.

2.4.1.2 Process Reference Model (PRM)

Terdapat 37 proses yang ada di dalam COBIT 5, yang tercakup dalam process

reference model dan terdiri dari governance dan management process dalam 2 domain

utama:

1. Governance (satu domain, lima proses) dengan tiap proses pada domain

evaluate, direct, and monitor (EDM) ditentukan.

2. Management (empat domain, 32 proses) yang sejalan dengan tanggung jawab

atas area plan, build, run and monitor menyediakan end-to-end manajemen TI.

Perbedaan Governance (Tata Kelola) dengan Management (Manajemen):

a) Governance adalah tata kelola yang memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat

dicapai dengan melakukan evaluasi terhadap kebutuhan, kondisi, dan pilihan

Gambar 2. 4 Governance and Management Key Areas.

Page 43: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

stakeholder, dan menerapkan arah melalui prioritas dan pengambilan keputusan

terhadap arah dan tujuan yang telah disepakati. Pada kebanyakan perusahaan,

tata kelola adalah tanggung jawab dari dewan direksi di bawah kepemimpinan

ketua.

b) Management (Manajemen) berfungsi sebagai perencana, membangun,

menjalankan dan memonitor aktivitas-aktivitas yang sejalan dengan arah yang

ditetapkan oleh badan tata kelola untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada

kebanyakan perusahaan, manajemen menjadi tanggung jawab eksekutif

manajemen di bawah kepemimpinan CEO.

Penjelasan masing-masing model referensi proses dapat dilihat lebih rinci pada

gambar berikut:

2.4.1.3 Process Assessment Model (PAM)

Process Assesment Model adalah model dua dimensi yang terdiri dimensi

kapabilitas atau kemampuan dan dimensi proses. PAM digunakkan sebagai dasar untuk

Gambar 2. 5 COBIT 5 Process Reference Model

Page 44: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

penilaian kemampuan proses TI organisasi (ISACA,2013). Ada 2 jenis indikator

penilaiannya:

1. Indikator proses atribut kapabilitas/kemampuan (process capability

attribute) untuk kemampuan pada tingkat 0-5.

2. Indikator proses kinerja (process performance) untuk kemampuan pada

tingkat 1.

3. Indikator proses atribut kapabilitas/kemampuan digunakan pada proses

penilaian COBIT 5 berupa:

4. Praktik Umum (Generic Practice (GP).

5. Hasil Kerja Umum (Generic Work Product).

2.4.1.4 Penilaian Level Capability

Dimensi kapabilitas atau kemampuan menyediakan sebuah pengukuran dari

kapabilitas proses untuk memenuhi tujuan organisasi saat ini. Terdapat enam tingkat

kapabilitas dan sembilan atribut proses berdasarkan pencapaian proses atribut.

Page 45: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Tabel 2. 5 Pemetaan Rentang Nilai Kapabilitas (Surendro, 2009).

Rentang Nilai Tingkat Kapabilitas Nilai Kapabilitas

0 - 0,50 0 – Incomplete Process 0,00

0,51 - 1,50 1 – Performed Process 1,00

1,51 - 2,50 2 – Managed Process 2,00

2,51 - 3,50 3 – Established Process 3,00

3,51 - 4,50 4 – Predictable Process 4,00

4,51 - 5,00 5 – Optimizing Process 5,00

1. LEVEL 0 – Incomplete Process ( Proses Tidak Lengkap)

Pada level ini proses tidak diterapkan atau gagal untuk mencapai tujuan

prosesnya. Pada tingkat ini ada bukti sedikit atau tidak ada dari setiap

pencapaian sistematis tujuan proses.

2. LEVEL 1 – Performed Process (Proses dilaksanakan)

Pada level ini proses sudah diterapkan dan mencapai tujuan prosesnya.

Tabel 2. 4 COBIT 5 Capability Levels and Process

Attributes

Page 46: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

a) PA 1.1 Process Performance – Proses Kinerja

Sebuah pengukuran mengenai pencapaian tujuan dari suatu proses yang

berhasil dicapai dan terdapat bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. LEVEL 2 – Manage Process – Proses Dikelola

Pada level ini proses sudah diterapkan dan dikelola (direncanakan, dimonitor

dan disesuaikan) secara tepat terhadap produk pekerjaannya, dikendalikan dan

dipelihara.

a) PA 2.1 Performance Management – Manajemen Kinerja

Sebuah pengukuran mengenai pengelolaan proses kinerja. Pada

manajemen kinerja memiliki indikator, yaitu:

1. Tujuan dari kinerja harus diidentifikasi.

2. Kinerja dari proses direncanakan, dimonitor dan disesuaikan

untuk memenuhi permintaan atau rencana sebelumnya.

3. Tanggung jawab terhadap proses didefinisikan, ditugaskan, dan

dikomunikasikan.

4. Sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan

suatu proses diidentifikasi, disediakan, dialokasikan, dan

digunakan dengan benar.

b) PA 2.2 Work Product Management – Manajemen Hasil Kerja

Sebuah pengukuran yang berkaitan dengan hasil kerja yang dihasilkan

dari proses yang dikelola. Pada manajemen hasil kerja memiliki indikator

sebagai berikut:

1. Persyaratan dari proses yang digunakan untuk menghasilkan

produk telah didefinisikan.

Page 47: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2. Persyaratan untuk dokumentasi dan kontrol dari hasil kerja telah

didefinisikan.

3. Hasil kerja diidentifikasi, didokumentasikan, dan dikontrol secara

tepat.

4. Hasil kerja diulas atau ditinjau ulang sesuai dengan perencanaan

untuk dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

4. LEVEL 3 – Established Process – Proses Ditetapkan

Pada ini proses ditetapkan dan dikelola dengan mendefinisikan proses yang

mampu mencapai hasil tujuan proses tersebut.

a. PA 3.1 Process Definition – Definisi Proses

Sebuah pengukuran tentang sejauh mana proses standar dikelola untuk

mendukung proses yang telah didefinisikan. Proses definisi memiliki

beberapa indikator, sebagai berikut:

1. Standar proses yang terdefinisi dan dilengkapi dengan panduan

untuk modifikasi.

2. Telah menentukan urutan dan interaksi dengan proses lainnya.

3. Kebutuhan akan kompetensi dan aturan untuk melaksanakan

suatu proses telah diidentifikasi.

4. Metode monitoring efektivitas telah didefinisikan.

a) PA 3.2 Process Deployment – Proses Penyebaran

Sebuah pengukuran mengenai sejauh mana proses standar secara efektif

telah dijalankan seduai dengan proses yang telah didefinisikan untuk

mencapai hasil proses. Proses deployment memiliki beberapa indikator,

yaitu:

Page 48: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

1. Proses dikembangkan berdasarkan standar proses yang tepat.

2. Aturan dan tanggung jawab untuk melaksanakan suatu proses

telah dikomunikasikan.

3. Sumber daya manusia yang melaksanakan suatu proses memiliki

kompetensi berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan pelatihan.

5. LEVEL 4 – Predictable Process

Pada level ini proses yang telah ditetapkan beroperasi di dalam batasan yang

telah ditentukan untuk mencapai hasil prosesnya.

a) PA 4.1 Process Measurement – Proses Pengukuran

Proses pengukuran mengenai seberapa jauh hasil pengukuran digunakan

untuk memastikan performa proses mendukung pencapaian tujuan proses

dan tujuan organisasi. Proses pengukuran memiliki beberapa indikator,

yaitu:

1. Informasi yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan organisasi

telah ditetapkan.

2. Tujuan pengukuran proses didapatkan dari kebutuhan informasi.

3. Sasaran kuantitatif untuk kinerja proses telah ditetapkan.

b) PA 4.2 Process Control – Proses Kontrol

Sebuah pengukuran mengenai suatu proses secara kuantitatif bisa

menghasilkan proses yang stabil, dan bisa diprediksi dalam batasan yang

telah ditentukan. Proses kontrol memiliki beberapa indikator, yaitu:

1. Teknik analisa dan kontrol diterapkan jika memungkinkan.

2. Data pertukaran dianalisis untuk mengetahui penyebab khusus.

3. Tindakan perbaikan diambil untuk memecahkan masalah.

Page 49: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

6. LEVEL 5 Optimising Process – Proses Dioptimalkan

Pada level ini proses diprediksi dan dijelaskan sebelumnya agar dapat terus

ditingkatkan untuk memenuhi tujuan organisasi.

a) PA 5.1 Process Inovation – Proses Inovasi

Sebuah pengukuran mengenai perubahan proses yang telah diidentifikasi

dari hasil analisis penyebab umum terjadinya variasi dalam peningkatan

proses, dan investigasi pendekatan inovatif untuk melaksanakan proses

inovasi. Proses inovasi memiliki beberapa indikator, yaitu:

1. Sasaran peningkatan proses didefinisikan.

2. Data yang sesuai dianalisis untuk mengidentifikasi penyebab

umum terjadinya variasi dalam peningkatan proses.

3. Data yang sesuai dianalisis untuk mengidentifikasi peluang best

practice dan inovasi.

b) PA 5.2 Process Optimisation – Proses Optimasi

Sebuah pengukuran mengenai perubahan untuk definisi, manajemen dan

performa proses agar memiliki hasil yang efektif untuk mencapai tujuan

dari proses peningkatan. Proses optimasi memiliki beberapa indikator,

yaitu:

1. Dampak dari semua perubahan yang diajukan dinilai terhadap

sasaran dari proses yang didefinisikan sebelumnya.

2. Dilakukan pengelolaan terhadap penerapan perubahan yang telah

diusulkan.

3. Evaluasi terhadap perubahan proses.

Page 50: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.4.1.5 Perbedaan Maturity Model (COBIT 4.1) dan Capability Level (COBIT 5)

Tabel dibawah ini merupakan perbedaan antara maturity level pada COBIT 4.1

dan capability level pada COBIT 5 :

Tabel 2. 6 Perbedaan Maturity Model dan Capability Model.

Maturity Model

COBIT 4.1

Capability Level

COBIT 5

0 Non existent- tidak ada proses yang dapat

dikenali. Perusahaan bahkan tidak mengenal

kalau ada permasalahan yang perlu

diperhatikan.

Level 0 incomplete process – proses tidak

dilaksanakan atau gagal mencapai tujuannya.

1 Initial / ad hoc – adanya kejadian yang

diketahui, dipandang sebagai persoalan yang

perlu ditangani oleh perusahaan. Belum ada

proses standar, pendekatan yang dilakukan

bersifat ad-hoc, cendrung diselesaikan oleh

perorangan dan per kasus. Pengelolaan yang

dilakukan tidak terorganisir.

Level 1 Performed Process – proses

diimplementasikan dan mampu mencapai tujuan

prosesnya.

2 Repeatable but intuitif – proses sudah

berkembang, dimana prosedur yang sama

dilakukan oleh orang yang berbeda. Belum ada

komunikasi atau pelatihan formal atas prosedur

standar dan tanggung jawab diserahkan pada

individu. Terdapat kepercayaan yang tinggi

pada kemampuan individu, sehingga kesalahan

sangat mungkin terjadi.

Level 2 Managed Process – Level 1 proses yang

dilakukan sekarang diimplementasikan secara

berhasil (direncanakan, dimonitor dan disesuaikan).

3 Define Process – prosedur sudah standar dan

terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui

pelatihan, tetapi pelaksanaannya diserahkan

pada individu untuk mengikuti proses tersebut,

sehingga penyimpangan tak mungkin akan

diketahui. Prosedurnya belum sempurna,

namun sekedar formalitas atas praktek yang

ada.

Level 3 Established Process - pada level 2 proses

dikelola dan diimplementasikan menggunakan

proses yang telah di definisikan yang mampu

mencapai hasil prosesnya.

4 Managed and Measurement – memungkinkan

untuk memonitor dan mengukur kepatuhan

terhadap prosedur, serta mengambil tindakan

atas ketidakefektifan proses yang terjadi.

Level 4 predictable proccess – proses beroperasi di dalam batasan yang telah ditentukan untuk

mencapai hasil dari proses.

5 Optimised – proses telah tersaring ke level

dengan praktik yang baik, bedasarkan hasil

dari perbaikan yang dilakukan terus-menerus.

TI digunakkan secara terpadu untuk

mengoptimasi alur kerja, menyediakan alat-alat

untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas,

membuat perusahaan cepat beradaptasi.

Level 5 Optimising Process – pada level 4 proses

telah dioperasikan dengan batasan tertentu

kemudian proses terus ditingkatkan untuk

memenuhi proses saat ini yang relevan dengan

tujuan bisnis.

Page 51: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.4.1.6 Assessment Process Activites

Assessment Process Activites adalah tahapan-tahapan aktifitas dalam

melakukan proses penilaian capability level dalam suatu organisasi (ISACA,2012):

2.4.1.6.1 Initation

Initation merupakan tahapan pertama dalam assessment process activites yang

ada pada process assessment model COBIT 5. Bertujuan untuk menjelaskan hasil

identifikasi dari beberapa informasi yang dapat dikumpulkan.

2.4.1.7 Planning the Assessment

Tahap kedua adalah melakukan perencanaan terhadap aktifitas yang akan

dilakukan melakukan pengukuran tingkat kesiapan dan keselarasan TI dengan

menggunkan Luftman Maturity Model sebagai acuan pengukuran dalam mengevaluasi

kesiapan () layanan TI. Dalam tahap ini bertujuan untuk menilai dan mengukur seberapa

matang tingkat keselarasan antara strategi TI dengan Strategi Bisnis.

2.4.1.8 Breifing

Tahap ketiga adalah berdiskusi dengan narasumber yang terlibat dalam penilitan,

dalam hal ini lima ketua koordinator berbagai bidang yang ada di pustipanda, dan

mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan, dan kendala yang ada di pustipanda dan

memetakan permasalahan tersebut ke dalam prioritas proses-proses COBIT 5 yang

relevan dengan permasalahan.

Page 52: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.4.1.9 Data Collection

Tahap keempat adalah dilakukan pengumpulan data dari hasil temuan yang ada

pada organisasi bertujuan untuk mendapatkan bukti-bukti penilaian evaluasi pada

aktifitas proses yang telah dilakukan.

2.4.1.10 Data Validation

Tahap kelima adalah dilakukan validasi data hasil pengisian kuesioner oleh

narasumber yang bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan kuesioner agar

mendapat meng evaluasi penilaian capability level.

2.4.1.11 Process Atribute Level

Tahap keenam dilakukan proses pemberian level pada atribut yang ada disetiap

indikator, yang bertujuan untuk menunjukan hasil capability level dari hasil perhitungan

kuesioner pada tahap-tahap sebelumnya dan melakukan analisis GAP.

2.4.1.12 Reporting the Result

Tahap ketujuh adalah membuat laporan hasil evaluasi yang bertujuan untuk

memberikan rekomendasi pada organisasi terkait evaluasi kesiapan layanan TI.

2.5 Metode Perhitungan Kuesioner Skala Guttman

Salah satu skala pengukuran pada kuesioner adalah dengan menggunakan skala

Guttman, skala ini sering disebut skala kumulatif. Skala ini hanya mengukur satu

dimensi dari satu variabel yang muktidimensi (Sarno, 2009). Skala Guttman digunakan

apabila ingin mendapatkan jawaban yang jelas terhadap suatu permasalahan yang

ditanyakan (Sugiyono,2012).

Page 53: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat tegas dan

konsisten. Data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif

yang berbeda). Contohnya: Benar (B) dan Salah (S), atau Iya (Y) dan Tidak (T).

Jawaban pada responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah

bernilai (0).

Tabel 2. 7 Skala Guttman (Sarno, 2009)

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari skala pengukuran Guttman, kelebihannya

adalah jawaban yang diberikan oleh responden tegas dengan jawaban berupa Iya atau

Tidak. Namun, kekurangannya adalah pilihan jawaban yang diberikan terbatas hanya

pada dua pilihan yaitu ya atau tidak. Responden tidak diberikan pilihan lainnya untuk

bependapat.

2.6 ITIL V3 2011

Interval

Nilai

Ya

1

Tidak

0

Gambar 2. 6 Daur Hidup Layanan ITIL

V3

Page 54: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

ITIL merupakan bagian dari publikasi best practice atas IT Service Management

(ITSM). ITIL menyediakan pedoman bagi service provider dalam penetapan kualitas

layanan TI, proses, fungsi dan kapabilitas lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung

hal tersebut. ITIL digunakan oleh banyak organisasi di seluruh dunia dan merupakan

pedoman best practice untuk semua tipe organisasi yang menyediakan layanan TI.

(Cabinet Office. ITIL Service Strategy, 2011).

ITIL juga merupakan kerangka kerja untuk ITSM yang paling dikenal diseluruh

dunia. Sejak dibuat 20 tahun yang lalu, ITIL telah berevolusi dan berubah sehingga

lebih mendalami praktik bisnis dan teknologi yang telah berkembang. Standar ISO/EIC

2000 menyediakan standar yang formal dan universal bagi organisasi untuk

mendapatkan audit dan sertifikasi kapabilitas manajemen layanan. Sementara ISO/EIC

2000 adalah standar yang harus dicapai dan dipelihara, ITIL merupakan sekumpulan

pengetahuan yang berguna untuk mencapai standar tersebut. Pada tahun 2007, ITIL V2

telah diterbitkan untuk merespons perkembangan teknologi yang signifikan dan

munculnya peluang bagi penyedia layanan TI seperti model dan arsitektur yang baru

berupa outsourching, shared services, utility computing, cloud computing,

virtualization, web services, dan mobile commerce yang telah menjadi perkembangan TI

(Cabinet Office ITIL Service Strategy, 2011).

Pada tahun 2011, sebagai bagian dari komitmen untuk continual improvement,

Cabinet Office mempublikasikan update ITIL dengan menerbitkan ITIL V3 2011 untuk

meningkatkan konsistensi dari care publication. Kerangka kerja ITIL mencakup lima

tahapan dari daur hidup layanan sebagaimana dijelaskan pada gambar di atas.

Page 55: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.6.1 Tahapan IT Service Lifecycle pada ITIL V3 2011

Tahapan dalam IT Service Lifecycle pada ITIL V3 2011 dimulai pada tahap definisi

awal dan analisis dari permintaan bisnis pada Service Strategy dan Service Desain,

sampai migrasi ke dalam lingkungan aktif dalam Service Transition, serta operasi aktif

dan peningkatan dalam Service Operation dan Continual Service Improvement. Tiap

tahapan mempunyai dampak langsung terhadap kinerja penyedia layanan. Bedasarkan

beberapa tahapan di atas, IT Service Lifecycle diharapkan dapat menyediakan struktur,

stabilitas dan kekuatan untuk kemampuan manajemen layanan dengan prinsip, metode,

dan peralatan yang durable. Berikut ini adalah tahapan IT Service Lifecycle pada ITIL

V3 2011:

2.6.1.1 Service Strategy

ITIL service strategy menyediakan pedoman terkait manajemen layanan bukan

hanya sebagai kapabilitas namun juga sebagai aset strategis yang menggambarkan

prinsip dalam pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan proses pada ITIL Service Lifecycle.

Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan atau sasaran dan

ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi,

memilih, dan memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun

organisasional di dalam organisasi. Cabinet office membagi proses yang termasuk ke

dalam Service Strategy pada ITIL V3 2011 yang terdiri dari Strategy Management for

IT Services, Services Portofolio Management, Financial Management for IT Services,

Demand Management dan Business Relationship Management (Cabinet Office, ITIL V3

2011).

Page 56: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.6.1.2 Service Desain

Service desain melaksanakan strategi layanan dalam rencana untuk memenuhi

tujuan bisnis organisasi. ITIL Service Desain menyediakan pedoman untuk desain dan

pengembangan layanan serta praktik manajemen layanan. Ruang lingkup ITIL Service

Desain termasuk kebutuhan perbaikan dan perubahan dalam meningkatkan atau

memelihara nilai kepada pelanggan dan kepatuhan terhadap standar regulasi.

Tujuan dari ITIL Service Desain adalah untuk mendesain layanan TI, bersama

dengan praktik, proses, dan kebijakan tata kelola TI untuk merealisasikan strategi

penyedia layanan dan untuk memfasilitasi pengenalan layanan bagi lingkungan yang

mendukung dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, kepuasan pelanggan

dan ketentuan layanan untuk efektivitas biaya. Service Transition memberikan panduan

desain yang baik serta inovatif bagi layanan TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat

ini dan masa depan sesuai dengan kesepakatan. (Cabinet Office, ITIL V3 2011).

Nilai bisnis dalam Service Desain adalah meningkatkan kualitas, konsistensi,

kemudahan implementasi, meningkatkan keselarasan, meningkatkan kinerja,

meningkatkan tata kelola TI, meningkatkan efektivitas manajemen layanan,

memperbaiki informasi dan pengambilan keputusan, serta memperbaiki keselarasan

antara nilai dan strategi pelanggan.

Cabinet Office membagi proses dengan kegiatan paling penting dalam service

desain pada ITIL V3 2011, yang terdiri dari:

1. Desain coordination.

2. Service catalouge management.

3. Service level management.

4. Availability management.

Page 57: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

5. Capacity management.

6. It service continuity management.

7. Information security management.

8. Supplier management.

2.6.1.3 Service Transition

ITIL Service Transition menyediakan pedoman untuk pengembangan dan

peningkatan layanan ke dalam suatu lingkungan. Tahap ini menggambarkan bagaimana

transisi organisasi dari berbagai sisi dalam mengontrol risiko dan mendukung

pengetahuan organisasi dalam pengambilan keputusan.

Tujuan dari ITIL Service Transition adalah untuk melakukan transisi layanan yang

baru, modifikasi layanan, dan layanan yang dihentikan dalam memenuhi harapan bisnis

sebagai dokumentasi bagi Service Strategy dan Service Desain dalam tahapan Service

Lifecycle (Cabinet Office, ITIL V3 2011). Selain itu, Service Transition juga

memberikan panduan dalam pengembangan dan peningkatan kapabilitas untuk

melakukan transisi layanan baru atau perubahan layanan ke dalam lingkungan produksi,

termasuk melakukan rencana release layanan, melakukan tes, evaluasi dan deployment

(Cabinet Office, ITIL V3 2011).

Cabinet Office membagi proses dengan kegiatan yang terdapat dalam Service

Transition pada ITIL V3 2011 yaitu transition planning and support, release and

deployment management, service testing and validation, change evaluation, change

management, service asset and configuration management, dan knowledge management

( Cabinet Office, ITIL V3 2011).

Page 58: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.6.1.4 Service Operation

ITIL Service Operation merupakan pedoman dalam mencapai efektifitas dan

efisiensi dalam memberikan dan mendukung layanan untuk memenuhi nilai bagi

pelanggan, pengguna, dan penyedia layanan. Selain itu tahapan ini menyediakan

pedoman bagaimana memelihara stabilitas pelaksanaan Service Operation, menyetujui

perubahan desain, skala, ruang lingkup, dan tingkat layanan.

Service Operation bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam proses yang

dibutuhkan sehingga dapat memberikan pengelolaan layanan pada tingkat yang telah

disepakati bersama antara pengguna dengan pelanggan, serta untuk mengelola teknologi

yang mendukung pelaksanaan layanan.

Cabinet office membagi proses yang termasuk dalam Service Operation pada ITIL

V3 2011 sebagai berikut:

1. Incident management.

2. Event management.

3. Request fulfillment.

4. Problem management.

5. Access management.

Sedangkan fungsi dari Service Operation dibagi menjadi:

1. Service desk.

2. IT operation management.

3. Technical management.

4. Application management.

Page 59: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.6.1.5 Continual Service Improvement

ITIL Continual Service Improvement menggambarkan praktik terbaik untuk

mencapai perubahan yang bertahap dan berskala besar dalam kualitas layanan efisiensi

operasional, keberlangsungan bisnis, serta untuk meyakinkan bahwa portofolio layanan

selaras dengan kebutuhan bisnis. Pedoman yang disediakan berhubungan dengan

perubahan dan dampak terhadap strategi, desain, transisi, dan operasi layanan. Tahap ini

juga termasuk pengukuran layanan, penggambaran nilai dengan matriks atau

pengukuran, menggambarkan baseline, dan pengukuran tingkat kematangan. Selain itu

Continual Service Improvement memberikan panduan penting dalam menyusun serta

memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan operasi.

Cabinet Office melakukan pembagian proses yang termasuk dalam Continual

Service Improvement pada ITIL V3 2011, disebut juga dengan The Seven Step

Improvement Process (Cabinet Office, ITIL V3 2011).

2.7 Pemetaan Proses dan Hubungan antara COBIT 5 dan ITIL V3 2011

2.7.1 Proses ITIL V3 2011

ITIL V3 2011 terdiri dari 26 process dan 4 functions seperti yang dijabarkan pada tabel

di bawah ini:

Tabel 2. 8 ITIL V3 2011 Process and Function.

ITIL V3 2011 Process and Function

No Service Lifecycle Process/Function/Activity Type Comparison With ITIL V3 2007

1 Service Strategy Strategy Management for IT Service

Process Strategy generation process renamed

2 Service Portofolio Management Process

3 Financial Management for IT Service

Process Financial process renamed

4 Demand Management Process

5 Business Relationship

Management Process New process added

6 Service Design Design Coordination Process New process added

7 Services Catalouge Management Process

Page 60: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Sumber: Cabinet Office (2011).

Pada tabel di atas dijelaskan bahwa ITIL V3 2011 memiliki 5 Service Lifecycle.

Masing-masing service lifecycle memiliki proses yang berbeda, pada proses service

operation selain memeiliki 5 proses juga memiliki 4 function diantaranya ( aplication

management, IT operations management, service desk, dan technical management). Jika

dibandingkan dengan ITIL V3 2007 ada 2 proses baru yaitu business relationship

management (Service Strategy) dan design coordination (Service Design). Namun

selain itu terdapat proses yang dihapus dan dijadikan aktifitas pada ITIL V3 2011 yaitu

8 Services Level Management Process

9 Availibility Management Process

10 Capacity Management Process

11 IT Services Continuity

Management Process

12 Information Security Management Process

13 Supplier Management Process

14 Service Transition Transition Planning and Support Process

15 Change Management Process Evaluation process

renamed

16 Service Asset and Configuration

Management Process

17 Release and Deployment Management

Process

18 Services Validation and Testing Process

19 Change Evaluation Process

20 Knowledge Management Process

21 Service Operation Event Management Process

22 Incident Management Process

23 Request Fulfilment Process

24 Problem Management Process

25 Access Management Process

26 Service Desk Function

27 Technical Management Function

28 IT Operations Management Function

29 Application Management Function

30 Continual Service

Improvement

The Seven-Step Improvement

Proccess Process

31 Service Measurement Process Service measurement

deleted

32 Service Reporting Process Service reporting

deleted

Page 61: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Service Measurement (Continual Service Impovement) dan Service Reporting

(Continual Service Improvement), sedangkan 3 proses lainnya hanya pergantian nama.

2.7.2 Process COBIT 5

Page 62: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Sumber: ISACA, 2012

Berbeda dengan COBIT 4.1 yang memiliki 34 proses dan 4 domain, COBIT 5

memiliki 2 area, 5 domain, dan 37 proses. Tabel atas menunjukan proses yang terdapat

pada COBIT 5:

Tabel 2. 9 Proses COBIT 5.

Page 63: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.7.3 Hubungan antara COBIT 5 dan ITIL V3

Saat kerangka kerja COBIT 5 dicocokan dengan ITIL V3 2011 ditemukan fakta

bahwa keduanya berkaitan terhadap satu sama lain pada tingkatan high level. COBIT 5

berfokus pada apa yang harus dilakukan untuk memastikan tata kelola yang baik dari

semua proses TI yang terkait, termasuk proses pengelolaan layanan informasi. COBIT

Tabel 2. 10 Mapping Tabel COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

Page 64: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

memberikan panduan, struktur dan tools untuk mencapai tingkatan yang diinginkan dari

conformance dan performance untuk proses-proses TI yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan bisnis. Sedangkan ITIL menyediakan praktik terbaik yang

menjelaskan bagaimana merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan

kemampuan pengelolaan layanan secara efektif (Cabinet Office, ITIL V3 2011).

Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa COBIT 5 membantu mengarahkan yang

harus dikerjakan, dan ITIL memberikan panduan untuk mencapai peningkatan yang

didukung oleh control objective dan praktik dari COBIT. Hubungan COBIT 5 dan ITIL

V3 2011 bersifat saling melengkapi satu dengan yang lain. Cakupan COBIT 5 dengan

ITIL V3 2011 adalah pada bagian dari domain DSS, BAI, dan APO. Hubungan antara

COBIT 5 dengan ITIL V3 2011 dapat dijelaskan melalui gambar berikut:

Sumber:ICASA, 2012

Gambar 2. 7 Hubungan antara COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

Page 65: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2.8 Perbandingan COBIT 5 dan ITIL V3 2011

Untuk menentukan penggunaan kerangka kerja dan panduan pada penelitian ini,

maka dilakukan perbandingan antara kerangka kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011. Hasil

perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. 11 Perbandingan COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

Faktor Pembanding COBIT 5 ITIL V3 2011

Struktur dan peran

Proses

Mekanisme

Governance Process -

Management Process

Ketersediaan panduan implementasi

Ketersediaan metode dan teknik tiap proses -

Ukuran kinerja/indikator keberhasilan

Pertimbangan penggunaan teknologi -

Model dan panduan untuk assessment -

Pemetaan permasalahan dengan proses-proses terkait -

NO COBIT ITIL

1 Sebuah pedoman bagi pengelolaan TI termasuk

input, proses, output, serta process control yang

terbagi kedalam 5 obyektif dan 37 area kunci.

Sebuah kerangka pengelolaan layanan TI

yang terbagi kedalam proses dan fungsi.

2 Penilaian tingkat kematangan berfokus pada

masalah objektif, didalamnya terdapat beberapa

area yang dijadikan indikasi dari tingkat kematangan. Hasil setelah pengukuran tingkat

kematangan utntuk setiap area berbeda,

sehingga penentuan pencapaian tingkat

kematangan di ambil secara umum.

Penilaian tingkat kematangan berfokus

kepada area untuk mencapai objektif suatu

perusahaam, didalamnya membahas proses-proses yang dijadikan indikasi dari tingkat

kematangan. Hasil setelah pengukuran

tingkat kematangan dapat dilihat pada saat

nilai pencapaian tidak berhasil memenuhi

nilai minimum di setiap level.

3 Tidak semua pengendalian objektif COBIT

tidak terpetakan seluruhnya didalam ITIL.

Cangkupan COBIT sebagai standar TI lebih

luas dibandingkan inti ITIL.

Cangkupan ITIL sebagai standar ITIL lebih

inti.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa masing-masing kerangka kerja dan

panduan memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan perbandingan tersebut

perancangan tata kelola TI pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan

kerangka kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011. COBIT 5 digunakan untuk memetakan

Page 66: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

permasalahan dengan proses-proses terkait, memperoleh proses-proses yang berkaitan

dengan tata kelola (governance), serta melakukan assessment untuk menilai kondisi

implementasi saat ini. Sementara itu ITIL V3 2011 digunakan untuk mendapatkan

panduan yang rinci terkait proses-proses yang akan diperbaiki termasuk metode, teknik,

dan penggunaan teknologi.

Page 67: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena objek penelitiannya bersifat

alamiah. Objek penelitian alamiah berarti suatu objek tidak dimanipulasi dan tidak

direkayasa oleh peneliti, dengan menekankan pada aspek pemahaman terhadap suatu

permasalahan dalam hal ini menggunakan studi kasus, yaitu dengan cara melihat atau

mengamati suatu kejadian, mengumpulkan data, menganalisis informasi dan

melaporkan hasilnya sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan kondisi di lapangan

Sugiyono (2010). Objek penelitian di Pustipanda ini terkait dengan evaluasi tingkat

kesiapan () layanan TI. Selain objek penelitian terdapat metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara wawancara dengan narasumber, melakukan pengisian kuesioner

oleh responden dan melakukan observasi untuk memperkuat hasil penelitian.

3.2 Initation (Pengumpulan Data)

3.2.1 Metode Observasi

Penulis melakukan observasi pada Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mengetahui secara langsung proses layanan

TI khususnya mengenai layanan TI. Observasi ini dilakukan pada bulan September

2017 sampai dengan bulan Juli 2018, dengan lokasi:

Page 68: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Tempat : Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Alamat : Gedung Fakultas Syariah dan Hukum. Lt.1. Jl. Ir. H. Juanda No. 95,

Ciputat, Tangerang Selatan 15412.

Tujuan dilakukan observasi guna mendapatkan informasi untuk mendukung teori

yang dibutuhkan dan mengetahui kondisi saat ini (as-is) dan harapan di masa depan (to-

be).

3.2.2 Metode Wawancara

Wawancara dilakukan di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

(Pustipanda) UIN Jakarta. Sesi wawancara dilakukan dengan urutan dan susunan kata

yang telah ditentukan sebelumnya. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan tugas

dan wewenang, tugas pokok dan fungsi, ruang lingkup kerja, layanan IT, permasalahan

dan dampak dari penerapan sistem yang ada, pengelolaan TI dan harapan terhadap

pengelolaan TI ke depannya yang lebih baik. Narasumber pada tahapan wawancara ini

yaitu Koordinator IT Service Management Bapak. Tri Singgih Purnomo, MTI,

Koordinator Networking & Operation, Bapak Sukmo Cahyo Yuwono, A.Md.,

Koordinator Data Center & Security, Bapak Fahrurrizal Fadhil, S.Kom., Koordinator

Development, Bapak Supardi, S.Kom., M.Kom., dan Staf IT Support, Bapak Indra

Munawar, S.Pd.

3.2.3 Metode Kuesioner

Kuesioner berisi pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden di Pustipanda

UIN Jakarta. Pernyataan yang dibuat pada kuesioner mengacu pada kerangka kerja

Page 69: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

COBIT 5 dan ITIL V3 2011, penilaian tingkat kematangan dari hasil kuesioner yang

diberikan berdasarkan process capability level yang terdiri dari level 0-5. Perhitungan

hasil kuesioner menggunakan skala perhitungan Guttman. Responden untuk kuesioner

didapatkan bedasarkan gambaran fungsional struktur Pustipanda UIN Jakarta.

3.2.4 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan

layanan TI dan tata kelola TI yaitu COBIT 5 dan ITIL V3 2011. Teori-teori tersebut

berasal dari jurnal, ebook, dan penelitian sejenis yang mendukung teori ini.

Tabel 3. 1 Studi Literatur Sejenis.

Nama Judul Objek

Penelitian

Metode Sektor Hasil/Output

Fahri

Andi

Fajar

Evaluasi Layanan

TI pada

Diskominfo Kota Palembang

Menggunakan

ITIL V3 2011 dan

COBIT 5

Diskominfo ITIL V3 2011

dan COBIT 5

Pemerintahan Evaluasi tata

kelola TI.

Puti

Adelia

Elvina

2013

Evaluasi Layanan

Teknologi

Informasi di

Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Berdasarkan ITIL

V3 dan COBIT 5

Kementerian

Komunikasi

dan

Informatika.

COBIT 5 dan

V3 2011

Pemerintahan Evaluasi

capability

level proses,

dan

rekomendasi

KPI.

Galuh Setyo

Anjani,

2011

Evaluasi dan Rekomendasi

Perbaikan

Layanan TI.

Badan Pengatur

Hilir Minyak Gas

dan Bumi

Berdasarkan

Kerangka Kerja

COBIT 5 dan

ITIL V3 2011.

Badan Pengatur Hilir

Minyak Gas

dan Bumi

COBIT 5 dan ITIL V3

2011.

Sektor Industri. Evaluasi dan Rekomendasi

Perbaikan

Layanan TI.

Risky,

2011

Analisis

Penerapan Kerangka Kerja

ITIL V3

Berdasarkan

PT. Semen

Padang

COBIT 4 dan

ITIL V3 2011.

Sektor industri Analisis

Penerapan Kerangka

Kerja

Page 70: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Nama Judul Objek

Penelitian

Metode Sektor Hasil/Output

Tingkat

Kemapanan

Proses TI COBIT

4: Studi Kasus

Departemen

Sistem Informasi.

PT Semen Padang

3.3 Planning The Assessment

Tahap kedua adalah melakukan pengukuran tingkat kesiapan dan keselarasan TI

dengan menggunkan Luftman Maturity Model sebagai acuan pengukuran dalam

mengevaluasi kesiapan () layanan TI. Dalam tahap ini bertujuan untuk menilai dan

mengukur seberapa matang tingkat keselarasan antara strategi TI dengan Strategi

Bisnis.

3.4 Breifing

Tahap ketiga adalah berdiskusi dengan narasumber yang terlibat dalam penilitan,

dalam hal ini lima ketua koordinator berbagai bidang yang ada di pustipanda, dan

mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan, dan kendala yang ada di pustipanda dan

memetakan permasalahan tersebut ke dalam prioritas proses-proses COBIT 5 yang

relevan dengan permasalahan. Proses relevansi dilakukan sebagai bagian dari scooping

process dengan memetakan relevansi antara permasalahan yang ada diorganisasi

kedalam kerangka kerja COBIT 5. hal ini bertujuan untuk melakukan penilaian

capability level pada tahap selanjutnya, dengan melakukan pengisian kuesioner yang

diberikan kepada responden.

Page 71: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

3.5 Data Collection

Tahap keempat adalah dilakukan pengumpulan data dari hasil temuan bedasarkan

permasalahan yang ada dipustipanda bedasarkan pada proses-proses COBIT 5 yang

sudah di pilih pada tahap sebelumnya.

3.6 Data Validation

Tahap kelima adalah dilakukan penilaian data yang bertujuan untuk mengetahui

hasil perhitungan kuesioner agar mendapat meng evaluasi penilaian capability level.

3.7 Process Attribute Level

Tahap keenam dilakukan proses pemberian level pada atribut yang ada disetiap

indikator, yang bertujuan untuk menunjukan hasil capability level dari hasil perhitungan

kuesioner pada tahap-tahap sebelumnya dan melakukan analisis GAP pada tahapan

selanjutnya.

3.8 Reporting the Result

Tahap ketujuh adalah hasil pemetaan COBIT 5 dengan ITIL V3 2011 dan

memberikan rekomendasi pada organisasi terkait evaluasi layanan TI menggunakan

acuan ITIL V3 2011. Dalam tahapan ini dilakukan pemetaan COBIT 5 dengan ITIL V3

2011. Tujuannya adalah untuk memberikan rekomendasi aktifitas terhadap

permasalahan TI yang ada di lapangan, proses yang ditetapkan disesuaikan dengan

permasalahan yang ada di lingkungan organisasi sehingga diperoleh beberapa proses

COBIT 5 dan ITIL V3 yang relevan dengan permasalahan yang ada di lapangan. Hasil

Page 72: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

dari pemetaan ini akan menghasilkan rekomendasi aktifitas bedasarkan acuan ITIL V3

2011:

Tabel 3. 2 Pemetaan proses-proses TI COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

Sumber: ICASA, ITGI, 2012

Pemetaan proses COBIT 5 dan ITIL V3 2011 didapatkan dari panduan COBIT 5

bedasarkan panduan COBIT 5: Enabling Process pada bagian related guidance disetiap

proses COBIT 5. Pemetaan antara COBIT 5 dengan ITIL V3 2011 juga dilakukan oleh

Glenfis AG- sebuah perusahaan consulting dan training di Swiss yang bergerak dalam

Page 73: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

bidang Service Management dan IT Governance. Glenfis AG adalah perusahaan yang

pertama kali memetakan ITIL V3 2011 dengan COBIT 5 di bawah lisensi Cabinet

Office. Semua Proses COBIT 5 yang berhubungan dengan proses pada ITIL V3 2011

diberi tanda silang (x) seperti pada Gambar di bawah ini:

Hasil pemetaan seluruh service lifecycle ITIL V3 2011 menghasilkan 31 proses

COBIT 5 dan 26 proses ITIL V3 2011.

Gambar 2. 8 ITIL V3 2011 dan COBIT 5 Mapping by Glenfis AG.

Page 74: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

3.9 Kerangka Berpikir

Mulai

Studi Literatur

Observasi

Wawancara

Kuisioner

Metode Penerapan Tata

Kelola Teknologi Informasi

Penentuan Prioritas Proses-Proses

COBIT 5 yang relevan dengan

kebutuhan dan permasalahan di

Pustipanda.

Melakukan Pemilihan Penilaian

Capability Level Proses TI pada

COBIT 5

Melakukan Pemetaan COBIT

5&ITIL V3 2011.

Penentuan Rekomendasi aktifitas

Selesai

Menentukan Pengukuran Tingkat

Keselarasan TI&Strategi Bisnis

Menggunakan Lutfman Maturity

Model.

1. Initation

2. Planning The

Assessment

3. Breiffing

4. Data Collection

5. Data Validatiom

6. Process Attribute Level

7. Reporting The Result

Luftman, J. (2000). Assesing Business

Alignment Maturity, In

Communications of AIS (vol.4, art.14,

pp 1-51). New York : Stevens Institute

of Technology.

Pengumpulan data dari hasil

temuan bedasarkan permasalahan

yang ada dipustipanda

Metode Guttman

Analisis GAP

Goal Work Product

Process Assessment

Process (PAM)

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir.

Page 75: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bedasarkan uraian sebelumnya mengenai berbagai tahapan yang dilakukan

dalam penelitian evaluasi layanan TI dengan menggunakan COBIT 5 dan ITIL V3

2011, maka bab ini akan berusaha menjelaskan pembahasan yang berkaitan tentang

evaluasi layanan TI dengan menggunakan COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

4.1 Initation

Initation merupakan tahapan pertama dalam assessment process activites yang

ada pada process assessment model COBIT 5. Bertujuan untuk menjelaskan hasil

identifikasi dari beberapa informasi yang dapat dikumpulkan. Dalam penelitian ini hal

yang dilakukan pada tahapan ini adalah menggambarkan lingkup atau profile

pustipanda.

4.1.1 Sejarah Pustipanda

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal dengan istilah

Pustipanda adalah salah satu Unit Pelayanan Terpadu yang didirikan di bawah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di bawah Biro Perencanaan dan

Keuangan dibentuk bagian sistem informasi dengan satu sub bagian sistem informasi.

Pustipanda memiliki fokusk pada layanan data dan akademik yaitu memproses data nilai

dari manual dengan media kertas ke dalam sebuah sistem komputer. Inilah yang

menjadi cikal bakal pendirian Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau yang

lebih dikenal Pustipanda di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada tahun 2002 seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka terjadi perubahan pula pada struktur

organisasi bagian Sistem Informasi. Hal ini dilakukan untuk merespons kebutuhan UIN

Page 76: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

akan pemanfaatan sistem dan teknologi informasi yang lebih baik dalam menghadapi

persaingan global.

Pada tahun 2003 dibentuk sub-sub bagian yang lebih spesifik antara lain,

Hubungan Masyarakat, Pengembangan Sistem, dan Pengolahan Data. Pada subbagian

pengembangan sistem, bertanggung jawab dalam implementasi pemanfaatan teknologi

informasi dengan mulai dikembangkannya sebuah sistem komputerisasi akademik yang

lebih integratif, yang menangani seluruh administrasi secara menyeluruh yang disebut

Simperti (Sistem Informasi Perguruan Tinggi).

Pada bulan februari tahun 2010, dengan diterbitkannya Surat Keputusan Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pusat Komputer atau lebih dikenal (Puskom) resmi

berdiri. Pendirian Puskom bertujuan untuk mengakselerasi pemanfaatan teknologi

informasi untuk mendukung visi UIN Jakarta menjadi world class university. Puskom

merupakan metamorfosis dari Sub-bag Pengembangan Sistem, Bagian Sistem

Informasi, Biro Perencanaan, Keuangan dan Sistem informasi. Puskom mulai

melakukan beberapa pembenahan dibidang pengembangan sistem, jaringan dan data

center secara global di lingkungan universitas.

Sesuai dengan perkembangan universitas dan arah pengembangan sistem

informasi dan teknologi informasi maka pada akhir tahun 2013 dilakukan perubahan

nama Puskom menjadi Pustipanda (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data).

Serta dilakukan penambahan dan pengembangan divisi yang ada didalamnya yaitu yang

sebelumnya terdiri dari 3 divisi (Support, Development, Operational) menjadi 5 divisi

(IT Support, IT Development, IT Operation, IT Data Center & Security, IT Service

Management).

Page 77: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.1.2 Visi Pustipanda

“UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menjadi Universitas Digital Kelas Dunia Untuk

Mendukung Integrasi Keilmuan, Keislaman, Dan Keindonesiaan”

4.1.3 Misi Pustipanda

1. Meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi yang innovative,

creative, high availability, high reliability, secure, fast, informed, documented,

and integrated dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu bidang pendidikan,

pengajaran, penelitian, publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat dan organisasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Meningkatkan mutu tata kelola universitas dengan pemanfaatan

teknologi Information and Communications Technology (ICT).

3. Meningkatkan penelitian dibidang ICT dalam rangka menjaga bussiness

continuity dan knowledge share pengembangan Information and

Communications Technology (ICT).

4.1.4 Sasaran Mutu Pustipanda

1. Membuat System Information and Communications Technology (ICT) yang

berorientasi kepada kebutuhan stakeholder dan shareholder UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Meningkatkan kualitas prasarana, SDM, dan layanan Information and

Communications Technology (ICT) di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Mengembangkan dan mengimplementasikan tata kelola IT sesuai dengan

standardisasi nasional dan internasional.

Page 78: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.1.5 Produk-produk Pustipanda

Produk-produk yang sudah dibuatkan oleh Pustipanda selama 4 tahun terakhir ini

adalah:

1. Academic Information System (AIS), alamat https://ais.uinjkt.ac.id.

2. Sistem SPMB Mandiri, alamat http://spmb.uinjkt.ac.id.

3. Service Desk UIN Jakarta, alamat http://servicedesk.uinjkt.ac.id.

4. E-Journal, alamat http://journal.uinjkt.ac.id.

5. Insitutional Repository, alamat http://repository.uinjkt.ac.id.

6. Sistem Informasi RBA, alamat http://sirba.uinjkt.ac.id.

7. Sistem Laporan Kinerja Pegawai (e-LKP), alamat http://lkp.uinjkt.ac.id.

8. Website Portal UIN Jakarta, alamat http://www.uinjkt.ac.id

9. Sistem Tracer Alumni, alamat http://alumni.uinjkt.ac.id

10. Helpdesk Pustipanda, alamat http://helpdesk.uinjkt.ac.id

11. Host to Host Real Time Payment, pembayaran online untuk SPMB,

perkuliahan, dll.

12. Peningkatan infrastruktur jaringan dan wireless di lingkungan kampus 1

dan kampus 2.

Page 79: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.1.6 Struktur Organisasi Pustipanda

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Pustipanda.

Page 80: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.1.7 Tata kerja atau Bidang Kerja Pustipanda

Tata kerja dalam Pustipanda dibagi dalam 5 bidang yaitu:

1. Bidang Development

Bidang pengembangan development adalah bidang yang bertugas untuk

mengawal aktivitas sistem yang ada di lingkungan UIN Syahid Jakarta. Bidang

ini bekerja mulai dari membuat standardisasi pengembangan sistem, melakukan

sistem requirement, mendesain, membuat coding, dan persiapan implementasi

sistem. Selain membuat sistem aplikasi, bidang ini juga memiliki tugas untuk

menangani bug solving seandainya ada permasalahan terhadap sistem.

2. Bidang Networking & Operation

Bidang networking & operation adalah bidang yang bertugas untuk melayani

kebutuhan operasional, baik internal Pustipanda UIN Jakarta maupun civitas

akademika UIN Syahid Jakarta. Tugas utama dari bidang ini meliputi:

a) Menjamin kebutuhan internet dan intranet di lingkungan UIN jangka

waktu 7 x 24jam.

b) Menjamin operasional data center meliputi rack, server, storage, dan

active device lainnya dapat berjalan jangka waktu 7 x 24jam.

c) Bidang ini dibantu tenaga eksternal dari vendor yang terlibat untuk

membantu permasalahan internet.

3. Bidang Support / IT Support

Bidang technical support adalah bidang yang bertugas sebagai garda terdepan

layanan dari Pustipanda. Bidang ini sudah mengadopsi sistem IT Service

Management (ITSM) standar dengan pendekatan ITIL V3 dalam mengelola

layanan yang ada di Pustipanda. Contohnya layanan satu pintu melalui sistem

Page 81: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

helpdesk yang sudah diterapkan pada link (http://helpdesk.uinjkt.ac.id), tujuan

dari layanan ini adalah dapat melayani hal yang bersifat umum diantaranya

incident, problem, dan change request agar bisa diselesaikan dengan lebih cepat,

tercatat, dan sesuai SOP dan SLA yang sudah ditetapkan dalam service catalog

Pustipanda.

4. Bidang Project Management

Bidang project management merupakan bidang yang di dalam tugasnya

bertujuan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan

pemeliharaan untuk mencapai tujuan proyek, kemudian melakukan pengelolaan

potensi timbulnya kerugian yang mungkin terjadi atas investasi, pengembangan

dan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Contoh jobdesk yang dilakukan pada bidang ini misalnya

mengkaji risiko yang timbul dalam manajemen bandwidth internet,

pengembangan atau pembuatan aplikasi, serta pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi lainnya.

5. Bidang Data Center & Security

Bidang data center & security menangani permasalahan keamanan jaringan dan

informasi dijaringan data center dan jaringan LAN di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut merupakan cakupan data center dan security

di Pustipanda:

a) Jaringan keamanan wireless yang diakses mahasiswa dan dosen.

b) Jaringan keamanan data center yang dimiliki Pustipanda.

c) Akses data yang diakses oleh civitas kampus UIN Jakarta.

d) Sistem informasi yang dimiliki oleh Pustipanda.

Page 82: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

e) Operasional database, termasuk didalamnya backup data.

4.2 Planning the Assessment

4.2.1 Menentukan Pengkuruan Tingkat Keselrasan TI dan Strategi Bisnis

menggunakan Lutfman Maturity Model.

Pada tahapan awal dari evaluasi tingkat kesiapan layanan TI dilakukan pengukuran

tingkat keselarasan TI dengan strategi bisnis munggunakan skala perhitungan Lutfman,

yang memiliki tujuan untuk mengetahui dan menilai kondisi dari kesiapan antara

keselarasan TI dan strategi bisnis yang ada di Pustipanda. Pengukuran ini dilakukan

dengan pengisian kuesioner berdasarkan metode Lutfman Maturity Model oleh lima

narasumber: Koordinator Bidang Development, Koordinator Bidang Network,

Koordinator Bidang Database, Koordinator Bidang ITSM, dan IT Support. Jawaban

yang diperoleh dari kuesioner tersebut diakumulasi dan dibagi sesuai dengan jumlah

narasumber untuk mendapatkan skor rata-rata. Selanjutnya skor rata-rata tersebut

dijumlahkan berdasarkan kriteria kematangan dan dibagi dengan jumlah kriteria

kematangan Luftman. Tabel berikut ini adalah jawaban dari para narasumber yang

disertai dengan evidence pendukung penilaian kematangan keselarasan bisnis dan TI.

Keterangan:

Belum ada, tidak sesuai dengan organisasi = Bobot nilai 1.

Sesuai, hanya saja tingkatannya masih rendah = Bobot nilai 2.

Moderat, sesuai untuk organisasi dalam tingkatan menengah = Bobot nilai 3.

Sesuai, untuk sebagian besar organisasi. = Bobot nilai 4.

Tingkat kuat, sesuai di seluruh bagian = Bobot nilai 5.

Page 83: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Tabel 3. 3 Pengukuran Tingkat Maturity Level.

No Pertanyaan Skor Rata-Rata

Communication Maturity

1 Bagaimanakah pemahaman unit TI terhadap bisnis? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

2 Bagaimana Pemahaman unit bisnis terhadap TI? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

3 Bagaimana pembelajaran mengenai organisasi? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

4 Bagaimana perilaku organisasi dilakukan? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

5 Bagaimanakah upaya menggali aset intelektual dilakukan? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih rendah.(bobot nilai 2)

6 Bagaimanakah pertukaran staf bisnis TI dilakukan? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

Tingkatan Maturity 2,5

Competency/Value Measurement Maturity

1 Bagaimanakah pengukuran matriks TI dilakukan? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

2 Bagaimanakah pengukuran matriks bisnis dilakukan? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

3 Bagaimanakah tautan pengukuran metris TI dan bisnis? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

4 Bagaimana Service Level Agreement (SLA) dilakukan? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

5 Bagaimana pengukuran (benchmarketing) dilakukan? Sesuai, hanya saja tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

6 Bagaimana organisasi secara formal menilai investasi TI? Sesuai, untuk sebagian

besar organisasi.(bobot

nilai 4)

7 Bagaimana tingkatan usaha-usaha yang dilakukan untuk melakukan

peningkatan yang berkelanjutan?

Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

Tingkatan Maturity 2,8

Governance Maturity

1 Bagaimana perencanaan strategi bisnis dilakukan? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

2 Bagaimana perencanaan strategi bisnis TI dilakukan? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

3 Bagaimana bentuk perencanaan dari struktur organisasi? Sesuai, hanya saja tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

Page 84: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

No Pertanyaan Skor Rata-Rata

4 Bagaimana hubungan pelaporan dilakukan? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

5 Bagaimana pandangan terhadap anggaran budget TI? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

6 Bagaimana tingkatan mengenai hal yang mendasari pembelajaran TI? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

7 Bagaimana dengan komite penggerak (Streering Committee) TI

senior?

Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

8 Bagaimana proyek di prioritaskan? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih rendah.(bobot nilai 2)

Tingkatan Maturity 2,4

Partnership Maturity

1 Bagaimanakah pandangan bisnis terhadap TI? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

2 Bagaimanakah peranan TI dalam perencanaan bisnis strategis? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

3 Bagaimanakah pengembangan risiko dan perolehan dilakukan? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

4 Bagaimanakah pengelolaan hubungan TI dan bisnis? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

5 Bagaimanakah perilaku hubungan dan kepercayaan dalam

organisasi?

Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

6 Bagaimanakah hubungan sponsor bisnis dalam organisasi? Sesuai, hanya saja tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

Tingkatan Maturity 2

Scope and Architecture Maturity

1 Bagaimanakah tingkatan kepentingan terkait sistem utama yang

digunakan?

Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

2 Bagaimanakah tingkatan terkait standar yang digunakan dalam

organisasi?

Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

3 Bagaimanakah tingkatan terkait integrasi antara arsitektur sistem

yang digunakan?

Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

4 Bagaimana anggapan terhadap infrastruktur TI? Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

Tingkatan Maturity 2,7

Skills Maturity

1 Bagaimanakah tingkatan terkait upaya untuk menggalakkan

organisasi sebagai lingkungan kewirausahaan yang inovatif?

Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih rendah.(bobot nilai 2)

2 Bagaimanakah tingkatan terkait kebijakan membuat keputusan

penting mengenai SDM TI?

Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

Page 85: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

No Pertanyaan Skor Rata-Rata

rendah.(bobot nilai 2)

3 Bagaimana kesiapan para personil dalam menghadapi perubahan? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

4 Bagaimanakah tingkat kesempatan seorang personil untuk berkarier

dalam lintas unit/bagian?

Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

5 Bagaimanakah pelatihan lintas fungsional dan rotasi pekerjaan yang

dilakukan di organisasi?

Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih

rendah.(bobot nilai 2)

6 Bagaimana interaksi sosial antara bisnis dan TI dalam organisasi? Moderat, sesuai untuk

organisasi dalam tingkatan

menengah (bobot nilai 3)

7 Bagaimana program untuk merekrut dan mempertahankan personil

yang berbakat?

Sesuai, hanya saja

tingkatan nya masih rendah.(bobot nilai 2)

Tingkatan Maturity 2,6

Perhitungan dari hasil kuesioner yang dipaparkan di atas dapat dilihat di bawah

ini:

2,5+2,8+2,4+2+2,7+2,6 = 2,5

6 Dari hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

kematangan keselarasan strategi bisnis dan TI dari Pusat Teknologi Informasi dan

Pangkalan Data (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan bernilai 2,5 atau

committed process yang berarti proses memiliki pola yang diikuti oleh semua unit

maupun departemen yang berkewajiban melakukan proses tersebut, namun tidak ada

pelatihan maupun prosedur standar secara formal, kewajiban pelaksanaan proses

diserahkan kepada individu maupun unit dengan mengandalkan pengetahuan dan

pengalaman masing-masing sehingga tidak konsisten. Seperti yang dikatakan

sebelumnya setelah mengetahui tingkat kematangan keselarasan bisnis-TI selanjutnya

dapat ditentukan strategi yang tepat agar pihak top management Pusat Teknologi

Informasi dan Pangkalan Data UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat meningkatkan ke

tingkat yang berikutnya yaitu level Established focused process. Penentuan strategi

Page 86: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

tersebut yaitu dengan cara menyeleksi jawaban dari tiap narasumber yang bernilai

paling rendah, dari jawaban tersebut adalah faktor penghambat kematangan keselarasan

bisnis dan TI (inhibitors factor) dan sebaliknya strategi dirumuskan dari faktor yang

dapat meningkatkan kematangan keselarasan bisnis- TI (enabler factor).

4.3 Breifing

4.3.1 Melakukan Prioritas Proses-Proses COBIT 5

Pada tahap ini dilakukan pemilihan atau proses seleksi dari proses COBIT 5

yang relevan dengan permasalahan didalam organisasi, proses seleksi dilakukan sebagai

bagian dari scooping process dengan memetakan relevansi antara permasalahan yang

ada diorganisasi kedalam kerangka kerja COBIT 5, pada tahap ini memiliki tujuan

untuk mengidentifikasi penyebab diperlukannya perubahan atau perbaikan dalam tata

kelola TI. Sesuai dengan perumusan masalah pada penelitian ini berikut merupakan

rincian temuan data permasalahan yang dihadapi oleh Pustipanda bedasarkan hasil

observasi dan wawancara dengan narasumber:

1. Saat ini pustipanda memiliki target untuk memenuhi 4 jenis pelayanan,

diantaranya: permintaan request, insiden, problem, dan changes tetapi dari

sisi kebijakan operasional pustipanda baru memenuhi 2 jenis pelayanan,

diantaranya: permintaan request, insiden. Pada pelaksanaannya pustipanda

bekerja bedasarkan adanya komplain saja, karena masih adanya jenis

pelayanan yang belum diatur kedalam dokumen SOP, sehingga saat ini

pustipanda hanya mengandalkan executive summary pada kegiatan

operasionalnya

2. Kinerja pelayanan mengenai layanan TI dan operasional TI yang sesuai

dengan service agreement pada pelaksanaannya belum berjalan dengan

Page 87: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

optimal hal ini dikarenakan jumlah SDM yang ada pada tiap divisi masih

kurang.

3. Belum terpenuhinya kebutuhan perangkat TI yang usang dan harus

diperbaharui dan maintenance sistem yang seharusnya rutin dilakukan

karena terbatasnya alokasi anggaran yang berpengaruh terhadap maintenace

sistem dan pembaharuan perangkat TI yang seharusnya rutin dilakukan.

4. Penanganan insiden di pustipanda masih menganadalkan beberapa pihak

sehingga penyelesaian insiden tersebut membutuhkan waktu, hal ini

dikarenakan jumlah sdm yang masih kurang dan service catalouge belum

lengkap untuk penanganan insiden yang kompleks.

5. Manajemen aset yang belum terstruktur yang mengakibatkan adanya

penerapan teknologi informasi yang tidak diperlukan dan tidak memenuhi

kebutuhan sehingga terbengkalai pemanfaatannya.

6. Adanya insiden sistem server yang sering down dan adanya insiden website

yang pernah terbobol oleh pihak yang tidak berwenang sehingga

penyampaian informasi kepada civitas akademik tidak berjalan optimal, hal

tersebut diakibatkan pengecekan rutin terkait pengamanan infrastruktur TI

baik pengecekan kelayakan keamanan secara fisik maupun secara firewall

sistem pada pustipanda masih belum berjalan rutin, pengecekan tersebut

dilakukan apabila hanya dirasakan perlu dilakukannya pengecekan.

Bedasarkan permasalahan di atas berikut pemetaan permasalahan kedalam proses

COBIT 5 yang relevan:

Tabel 4. 1 Pemetaan Permasalahan yang Relevan dengan COBIT 5. No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

Evaluate, Direct, Monitor

1 EDM02 Ensure benefits delivery - -

2 EDM04 Ensure resource - -

Page 88: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

optimisation

3 EDM05 Ensure stakeholder

transparency

- -

No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

Align, Plain, Organise

1 APO01 Manage the IT

Management framework

YA Visi dan misi belum

berjalan sesuai dengan

sasaran organisasi.

2 APO02 Manage Strategy YA Strategi bisnis dan

strategi organisasi

belum berjalan dengan

baik.

3 APO05 Manage Portfolio - -

4 APO06 Manage budget and costs YA Kurangnya alokasi

anggaran yang

berpengaruh pada

perencanaan strategis dan opersional TI.

5 APO07 Manage human resource YA Jumlah SDM sangat

minim

6 APO08 Manage relationship - -

7 APO09 Manage service

agreements

YA Tidak adanya SLA

dengan pihak provider

atau kontrak mengenai

layanan TI.

8 APO010 Manage supplier - -

9 APO011 Manage quality - -

10 APO012 Manage risk - -

11 APO013 Manage Security - -

No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

Build, Acquire, and Implement

1 BAI01 Manage programes and

projects

- -

2 BAI02 Manage requirements

definition

- -

3 BAI04 Manage availibility and

capacity

YA Perencanaan terkait

kebutuhan layanan baru

atau perubahan layanan

belum

diimplementasikan.

4 BAI06 Manage changes - -

5 BAI07 Manage change acceptance and transitioning

- -

6 BAI08 Manage knowledge - -

7 BAI09 Manage assets YA Manajemen aset yang

tidak terstruktur

sehingga terbengkalai

pemanfaatannya.

8 BAI010 Manage configuration - -

No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

Deliver, Service, Support

1 DSS01 Manage operations YA Pelaksanaan SOP belum

terdefinisikan.

2 DSS02 Manage services request

and incidents

YA Terbatasnya sumber

daya yang menangani

gangguan/insiden yang

Page 89: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

kompleks.

3 DSS03 Manage problems - -

4 DSS04 Manage continuity - -

5 DSS05 Manage security services YA Tidak adanya

pengecekan rutin terkait

pengamanan

infrastruktur TI.

6 DSS06 Manage business process

control

- -

No Proses COBIT Relevansi Masalah Permasalahan

Monitor, Evaluate, Assets

1 MEA01 Monitor,evaluate, and

assess performance and

conformance

- -

2 MEA02 Monitor, eveluate and

assess the systems of internal

control

- -

3 MEA03 Monitor, eveluate and

assess compliance with external requirements

- -

4.4 Data Collection

Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data dari hasil temuan yang sesuai

dengan rincian permasalahan dan telah dipetakan sesuai dengan proses COBIT 5 yang

relevan, rinician temuan di bawah menjelaskan mengenai permasalahan dan kebutuhan

organisasi sesuai dengan domain yang relevan untuk dijadikan penilaian capability level

pada tahap selanjutnya.

1. APO01 – Manage the IT Management Framework.

Pada proses ini diperlukan pengelolaan yang konsisten terkait permasalahan

pemeliharaan visi dan misi tata kelola TI dalam lingkungan pustipanda, serta

pengelolaan struktur organisasi untuk mendukung sasaran organisasi yang

selaras dengan prinsip-prinip kebijakan TI. Tersedianya kerangka kerja

manajemen TI pada tingkatan organisasi akan meningkatkan pengelolaan TI

diorganisasi untuk mendukung sasaran organisasi yang selaras dengan kebijakan

TI.

Page 90: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

2. APO02 – Manage Strategy.

Pada proses ini permasalahan strategy bisnis dan TI yang belum optimal bisa

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kesadaran akan kebutuhan TI

dilingkup governance masih rendah. Sehingga dalam pelaksanaannya gambaran

menyeluruh mengenai lingkungan bisnis dan TI saai ini, dan strategi di masa

depan belum dijalankan dengan baik.

3. APO06- Manage Budget and Cost.

Kurangnya anggaran operasional menjadi alasan diperlukannya pengelolaan

finansial kegiatan TI, meliputi anggaran, pengelolaan biaya dan manfaat, serta

penentuan prioritas pembelanjaan sehingga alokasi biayanya dapat berimbang

ditiap unit di Pustipanda.

4. APO07 – Manage Human Resouces

Proses pengelolaan sumberdaya menyediakan pendekatan yang terstruktur,

penempatan, hak pengambilan keputusan, dan keterampilan SDM yang optimal.

Hal ini termasuk mengkomunikasikan peran dan tanggung jawab yang

terdefinisi. Rencana pengembangan SDM, ekspektasi kinerja, dll. Oleh karena

itu dihrapkan proses ini dapat megatasi permasalahan terkait kurangnya SDM

pada masing-masing divisi di Pustipanda.

5. APO09- Manage Service Agreement

Kondisi tidak adanya Service Level Agreement antara Pustipanda dengan

pihak provider dalam hal ini mengenai layanan wifi atau konfigurasi jaringan,

software license , hal ini dikarenakan setiap adanya problem atau incident sering

kali ditangani oleh staff Pustipanda bukan ditangani oleh pihak provider

sehingga dalam menjaga ketersediaan layanan kurang berjalan dengan baik

Page 91: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

karena dalam pelaksanaannya tidak bedasarkan SLA yang disepakati, pada

proses ini diharapkan penyelarasan layanan TI dan tingkat layanan SLA dengan

kebutuhan dan keinginan organisasi, termasuk identifikasi, desain, publishing,

perjanjian, dan monitoring layanan TI, tingkat layanan, dan indikator kinerja

bisa mengatasi permasalahan yang ada di Pusipanda.

6. BAI04- Manage Availability and Capacity.

Tidak ada perencanaan terkait kebutuhan layanan baru atau perubahan

layanan di Pustipanda berdampak pada perencanaan kegiatan TI dimasa

mendatang, pada permasalahan ini dibutuhkan keselarasan antara kebutuhan saai

ini dan masa mendatang atas ketersediaan, kinerja, dan kapasitas dengan

ketentuan layanan yang biayanya efektif, serta meramalkan kebutuhan masa

mendatang berdasarkan kebutuhan bisnis, analisis dampak bisnis, dan penilaian

risiko untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan TI yang menjadi

kebutuhan di Pustipanda.

7. BAI09- Manage Asset.

Proses pengelolaan asset diharapkan dapat mengatasi permasalahan terkait

manajemen aset yang tidak terstruktur yang mengakibatkan adanya penerapan

teknologi informasi yang tidak diperlukan dan tidak memenuhi kebutuhan

sehingga terbengkalai pemanfaatannya, sehingga kedepannya dapat dipastikan

bahwa pengelolaan aset berjalan optimal, penggunaannya menghasilkan manfaat

dan memenuhi kebutuhan bisnis Pustipanda.

Page 92: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

8. DSS01- Manage Operations.

Permasalahan terkait tidak adanya kejelasan mengenai kebijakan yang

mengatur lebih rinci terkait tata kelola TI khususnya SOP yang mengatur

layanan TI pada Pustipanda berdampak pada kegiatan operasional TI, hal ini

disebabkan kaerna tidak ada acuan atau dasar yg rinci bagi Pustipanda untuk

melaksanakan kegiatan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang khususnya

untuk layanan problem dan change, pada pelaksanaannya Pustipanda bekerja

bedasarkan adanya komplain saja, dan mengandalkan executive summary

sehingga berdampak pada kebutuhan dan tujuan organisasi. Serangkaian proses

ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan penerapan SOP yang ada di

Pusipanda.

9. DSS02- Manage Service Request and Incidents.

Permalsahan terkait tidak adanya service catalouge yang lengkap untuk

penanganan insiden yang kompleks, pada pelaksanaannya penyelesaian masalah

masih menganadalkan beberapa pihak dengan kondisi sumber daya yang

terbatas sehingga penanganan atas insiden membutuhkan waktu. Serangkaiaan

proses ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan lamanya penanganan

insiden atau gangguan dengan menentukan skema insiden, mencatat,

mengalokasikan, dan memprioritaskan insiden yang terjadi. Disamping itu

analisis terhadap insiden diperlukan sebagai masukkan dalam perencanaan

perbaikan berkesinambungan.

10. DSS05- Manage Security Services.

Pengelolaan kemananan TI pada lingkungan organisasi diharapkan dapat

memelihara tingkat risiko keamanan informasi yang diterima oleh organisasi

Page 93: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

sesuai dengan kebijakan keamanan, sehingga dapat mengatasi permasalahan

terkait pengelolaan keamanan baik itu pengecekan kemananan berkala pada

Pustipanda maupun pengelolaan infrastruktur pada Pustipanda.

Berikut ini merupakan tabel deskripsi dan tujuan proses COBIT 5 di atas yang

relevan dengan permasalahan di Pustipanda, bedasarkan dokumen COBIT 5: Enabling

Process (ISACA, 2012):

Tabel 4. 2 Deskripsi dan Tujuan Proses COBIT 5.

Domain Nama Proses Deskripsi Proses Tujuan

APO01 Manage The IT

Management

Framework -

Mendefinisikan Kerangka Kerja

Manajemen TI

1) Memelihara tata kelola, visi

dan misi TI organisasi.

2) Mengimplementasi dan

memelihara mekanisme untuk mengelola penggunaan

TI pada organisasi dalam

mendukung objektivitas tata

kelola yang sejalan dengan

pedoman prinsip dan

kebijakan.

Menyediakan

pendekatan manajemen

yang konsisten agar

kebutuhan tata kelola organisasi tercapai,

mencakup proses

manajemen, struktur

organisasi, peran dan

tanggung jawab,

kegiatan yang handal

dan berulang, serta

keahlian dan

kompetensi.

APO02 Manage Strategy -

Mendefinisikan Strategi

Organisasi.

1) Menyediakan gambaran

menyeluruh mengenai

lingkungan bisnis dan dan arsitektur TI saat ini agar

mampu merespons tujuan

strategis dengan cepat,

handal dan efisien.

1) Tujuan TI

dengan tujuan

bisnis selaras. 2) Komunikasi

yang jelas dari

objektivitas

dan

berhubungan

dengan

akuntabilitas

sehingga hal

tersebut

dipahami oleh

semua, dengan

pilihan strategi TI yang

terintegrasi,

terstruktur, dan

terintegrasi

dengan rencana

bisnis.

APO06 Manage Budget And

Costs - Mengelola

Anggaran dan Biaya TI.

1) Mengelola keuangan

kegiatan yang berkaitan

dengan tata kelola TI baik

fungsi bisnis maupun TI,

menutup anggaran,

1) Membantu

kerjasama

antara

stakeholder TI

dengan

Page 94: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Domain Nama Proses Deskripsi Proses Tujuan

manajemen biaya dan

manfaat, serta prioritasi

pengeluaran anggaran secara

formal dan adil untuk

efektivitas dan efisiensi

alokasi biaya organisasi

stakeholder

organisasi agar

mampu secara

efektif dan

efisien dalam

penggunaan

anggaran dan

sumber daya

yang

berhubungan dengan TI.

APO07 Manage Human

Resources - Mengelola

SDM.

1) Menyediakan pendekatan yang

terstruktur, penempatan, hak

pengambilan keputusan, dan

keterampilan SDM yang

optimal. Hal ini termasuk

mengkomunikasikan peran dan

tanggung jawab yang

terdefinisi. Rencana

pengembangan SDM,

ekspektasi kinerja, dll.

1) Mengoptimalkan

kemampuan

sumber daya

manusia untuk

memenuhi tujuan

organisasi.

APO09 Manage Service

Agreements - Mengelola

SLA (Service Level Agreement)

1) Menyelaraskan layanan dan

tingkat layanan berbasis TI

dengan kebutuhan dan harapan organisasi, termasuk

identifikasi, spesifikasi,

desain.

2) Melakukan publikasi,

menyetujui, dan mengawasi

tingkat layanan TI serta

indikator kinerja.

1) Untuk

memastikan

bahwa layanan TI memenuhi

kebutuhan

organisasi

sekarang dan

masa

mendatang.

BAI04 BAI04 Manage

Availability And

Capacity - Mengelola

Ketersediaan dan

Kapasitas Layanan TI

1) Menyeimbangkan antara

kebutuhan sekarang dan

masa mendatang atas

ketersediaan, kinerja, dan

kapasitas dengan ketentuan layanan yang biayanya

efektif.

2) Penilaian terhadap

kapabilitas saat ini dan

untuk kebutuhan masa

mendatang berdasarkan

kebutuhan bisnis, analisis

dampak bisnis, dan

penilaian risiko untuk

memenuhi kebutuhan yang

diidentifikasi.

1) Untuk

memelihara

ketersediaan

layanan,

efisiensi manajemen

sumber daya,

dan

optimalisasi

kinerja

melalui

perkiraan

kinerja masa

mendatang

dan

kebutuhan

kapasitas.

BAI09 Manage Asset - Mengelola Aset-Aset TI

1) Mengelola aset TI melalui life cycle untuk

memastikan penggunaan

nilai aset dengan cara

menyisakan operasional

(sesuai tujuan) yang

dihitung untuk

perlindungan fisik

2) Pengelolaan licensed

1) Menghitung semua aset

TI dan

optimalisasi

nilai yang

disediakan

oleh

organisasi.

Page 95: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Domain Nama Proses Deskripsi Proses Tujuan

software untuk memastikan

bahwa pengadaannya

optimal.

DSS01 Manage Operations -

Mengelola Operasional

TI

1) Koordinasi dan eksekusi

kegiatan serta prosedur

operasional dalam

memberikan layanan TI oleh

pihak internal maupun

outsource, termasuk

pelaksanaan SOP yang telah

didefinisikan sebelumnya dan kegiatan monitoring yang

dibutuhkan.

1) Mencapai

hasil

operasional

layanan TI

agar sesuai

dengan

rencana.

DSS02 Manage Service

Requests And Incidents -

Mengelola Service

Request dan Insiden

1) Menyediakan respons yang

tepat waktu dan efektif

terhadap permintaan dan

resolusi user atas semua tipe

insiden.

2) Pengembalian layanan ke

normal, pencatatan dan

pelaksanaan request user,

investigasi, diagnosis, eskalasi

dan penyelesaian insiden.

1) Untuk

mencapai

kenaikan

produktivitas

dan

mengurangi

gangguan

melalui

penanganan

yang cepat

atas user queries dan

insiden.

DSS05 Manage Security

Services - Memelihara

Keamanan TI

1) Melindungi teknologi

informasi organisasi dalam

memelihara tingkat risiko

keamanan informasi yang

diterima oleh organisasi yang

sesuai dengan kebijakan

keamanan.

2) Membuat dan memelihara

peran keamanan informasi dan

hak akses serta pengawasan kinerja keamanan.

1) Meminimalisa

si pengaruh

bisnis atas

kerawanan

operasional

keamanan

informasi dan

insiden.

4.5 Data Validation

4.5.1 Melakukan Penilaian Capability Level (Tingkat Kapabilitas) Proses-Proses

TI COBIT 5.

Hasil pemetaan proses-proses TI di COBIT 5 yang sesuai dengan permasalahan

diorganisasi menghasilkan sepuluh proses-proses TI atau domain di COBIT 5 yang

digunakan dalam proses penentuan capability level. Penilaian level capability dimulai

dengan menjelaskan kondisi dari masing-masing atribut yang diperoleh sesuai dengan

Page 96: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

domain yang ada di COBIT 5, penjelasan tersebut berguna untuk memberikan

pemahaman bagi organisasi, dalam hal ini pemahaman bagi Pustipanda terkait dengan

kondisi tingkat kesanggupan layanan TI bedasarkan proses-proses TI COBIT 5 yang

dipilih.

Berikut ini merupakan penilaian Capability Level proses-proses TI COBIT 5

menggunakan metode pengukuran skala guttman beserta hasil penilaian Capability

Level tersebut.

4.5.1.1 Perhitungan Capability Level Manage The IT Management Framework-

Mendefinisikan Kerangka Kerja Manajemen TI (APO 01)

Tabel 4. 3 Capability Level Domain APO 01.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

APO 01

R1 0.00 0.23 0.47 0.60 0.67 0.83 2.80

R2 0.00 0.23 0.47 0.70 0.40 1.00 2.80

R3 0.00 0.30 0.61 0.91 0.17 0.22 2.22

R4 0.00 0.27 0.54 0.58 0.46 0.77 2.62

R5 0.00 0.29 0.58 0.50 0.50 0.63 2.50

2.58

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain APO 01 Manage

The IT Management Framework ( mendefinisikan kerangka kerja manajemen TI) dapat

disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mendefinisikan kerangka kerja

manajemen TI atau pada domain APO 01 di pustipanda mengarah pada level 3

yaitu proses ditetapkan dan dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu

mencapai hasil tujuan proses tersebut.

2. Nilai capability level pada pada proses mendefinisikan kerangka kerja

manajemen TI atau pada domain APO 01 berada pada level 3 dengan nilai 2.58.

Page 97: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.5.1.2 Perhitungan Capability Level Manage Strategy – Mendefinisikan Strategi

Organisasi (APO 02)

Tabel 4. 4 Capability Level Domain APO 02.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

APO 02

R1 0.00 0.17 0.44 0.67 0.44 0.56 2.28

R2 0.00 0.14 0.34 0.62 0.83 1.03 2.97

R3 0.00 0.19 0.38 0.56 0.75 0.94 2.88

R4 0.00 0.27 0.40 0.40 0.53 0.67 2.27

R5 0.00 0.18 0.35 0.53 0.71 0.88 2.65

2.61

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain APO 02 Manage

Strategy ( mendefinisikan strategy organisasi) dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mendefinisikan strategi organisasi

atau pada domain APO 02 di pustipan da mengarah pada level 3 yaitu proses

ditetapkan dan dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu mencapai

hasil tujuan proses tersebut.

2. Nilai capability level pada pada proses mendefinisikan strategi organisasi atau

pada domain APO 02 berada pada level 3 dengan nilai 2.61.

4.5.1.3 Perhitungan Capability Level Manage Budget and Cost – Mengelola

Anggaran TI(APO 06)

Tabel 4. 5 Capability Level Domain APO 06.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

APO 06

R1 0.00 0.31 0.62 0.69 0.62 0.00 2.23

R2 0.00 0.17 0.33 0.67 0.89 1.11 3.17

R3 0.00 0.19 0.38 0.56 0.75 0.94 2.81

R4 0.00 0.27 0.40 0.40 0.53 0.67 3.00

R5 0.00 0.18 0.35 0.53 0.71 0.88 3.30

2.90

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain APO 06 Manage

Budget and Cost ( mengelola anggaran TI) dapat disimpulkan bahwa:

Page 98: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola anggaran TI atau pada

domain APO 06 di pustipanda mengarah pada level 3 yaitu proses ditetapkan

dan dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu mencapai hasil tujuan

proses tersebut.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola anggaran TI atau pada domain

APO 06 berada pada level 3 dengan nilai 2.90

4.5.1.4 Perhitungan Capability Level Manage Human Resources – Mengelola

Sumberdaya (APO 07)

Tabel 4. 6 Capability Level Domain APO 07.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

APO 07

R1 0.00 0.16 0.32 0.79 0.42 0.53 2.21

R2 0.00 0.10 0.20 0.40 0.60 0.50 1.80

R3 0.00 0.17 0.33 0.50 0.67 0.83 2.50

R4 0.00 0.10 0.20 0.60 0.40 0.50 1.80

R5 0.00 0.15 0.31 0.46 0.62 0.77 2.31

2.21

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain APO 07 Manage

Human Resources ( mengelola SDM) dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola sumberdaya atau pada

domain APO 07 di pustipanda mengarah pada level 2 yaitu proses ditetapkan

dan dikelola, namun belum semua proses terpenuhi dan mencapai tujuan yang

diharapkan.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola sumberdaya atau pada domain

APO 07 berada pada level 2 dengan nilai 2.21.

Page 99: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.5.1.5 Perhitungan Capability Level Manage Services Agreements – Mengelola SLA

(APO 09)

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain APO 09 Manage

Service Agreements ( mengelola SLA ) dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola SLA atau pada domain

APO09 di pustipanda mengarah pada level 2 yaitu proses ditetapkan dan

dikelola, namun belum semua proses terpenuhi dan mencapai tujuan yang

diharapkan.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola SLA atau pada domain APO

09 berada pada level 2 dengan nilai 2.45.

4.5.1.6 Perhitungan Capability Level Manage Availibility and Capacity – Mengelola

Ketersediaan dan Kapasitas Layanan TI (BAI04)

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

APO 09

R1 0.00 0.40 0.40 0.60 0.00 0.00 1.40

R2 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

R3 0.00 0.19 0.38 0.58 0.77 0.96 2.88

R4 0.00 0.18 0.36 0.55 0.73 0.91 2.73

R5 0.00 0.24 0.47 0.53 0.71 0.29 2.24

2.45

Tabel 4. 7 Capability Level Domain APO 09.

Tabel 4. 8 Capability Level Domain BAI04.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

BAI 04

R1 0.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.50

R2 0.00 0.11 0.33 0.50 0.89 0.83 2.67

R3 0.00 0.18 0.35 0.53 0.71 0.88 2.65

R4 0.00 0.22 0.44 0.67 0.89 0.56 2.78

R5 0.00 0.19 0.38 0.57 0.76 0.95 2.86

2.29

Page 100: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain BAI 04 Manage

Availibility and Capacity ( mengelola ketersediaan dan kapasitas layanan TI) dapat

disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola ketersediaan dan kapasitas

layanan TI atau pada domain BAI04 di pustipanda mengarah pada level 2 yaitu

proses ditetapkan dan dikelola, namun belum semua proses terpenuhi dan

mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola ketersediaan dan kapasitas

layanan TI atau pada domain BAI04 berada pada level 2 dengan nilai 2.29.

4.5.1.7 Perhitungan Capability Level Manage Asset – Mengelola Aset TI (BAI 09)

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain BAI 09 Capability

Level Manage Asset ( mengelola aset TI) dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola aset TI atau pada domain

BAI09 di pustipanda mengarah pada level 2 yaitu proses ditetapkan dan

dikelola, namun belum semua proses terpenuhi dan mencapai tujuan yang

diharapkan.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola ketersediaan dan kapasitas

layanan TI atau pada domain BAI09 berada pada level 2 dengan nilai 2.64.

Tabel 4. 9 Capability Level Domain BAI 09.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

BAI 09

R1 0.00 0.22 0.44 0.67 0.44 0.00 1.78

R2 0.00 0.14 0.29 0.43 0.57 1.07 2.50

R3 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

R4 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

R5 0.00 0.23 0.46 0.46 0.62 1.15 2.92

2.64

Page 101: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.5.1.8 Perhitungan Capability Level Manage Operations – Mengelola Operasional

TI (DSS 01)

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain DSS01 Manage

Operations ( mengelola operasional TI) dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola operasional TI atau pada

domain DSS01 di pustipanda mengarah pada level 3 yaitu proses ditetapkan dan

dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu mencapai hasil tujuan

proses tersebut.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola operasional TI atau pada

domain DSS01 berada pada level 3 dengan nilai 2.58.

4.5.1.9 Perhitungan Capability Level Manage Request and Incidents – Mengelola

Service Request dan Insiden (DSS02)

Tabel 4. 10 Capability Level Domain DSS01.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

DSS 01

R1 0.00 0.40 0.60 0.90 0.00 0.00 1.90

R2 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

R3 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

R4 0.00 0.27 0.55 0.82 0.36 0.00 2.00

R5 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

2.58

Tabel 4. 11 Capability Level Domain DSS02.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

DSS 02

R1 0.00 0.45 0.36 0.27 0.00 0.00 1.09

R2 0.00 0.29 0.33 0.50 0.67 0.83 2.63

R3 0.00 0.29 0.33 0.50 0.67 0.83 2.63

R4 0.00 0.27 0.13 0.20 0.27 0.33 1.20

R5 0.00 0.32 0.36 0.55 0.73 0.45 2.41

1.99

Page 102: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain DSS02 Manage

Service Request and Incidents (mengelola service request dan insiden) dapat

disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses mengelola service request dan insiden

atau pada domain DSS02 di pustipanda mengarah pada level 2 yaitu proses

ditetapkan dan dikelola, namun belum semua proses terpenuhi dan mencapai

tujuan yang diharapkan.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola service request dan insiden

atau pada domain DSS02 berada pada level 2 dengan nilai 1.99.

4.5.1.10 Perhitungan Capability Level Manage Security Services – Memelihara

keamanan TI (DSS05)

Secara umum dari hasil perhitungan cabalitiy level pada domain DSS05 Manage

Security Services memelihara kemanan TI) dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai capability level saat ini pada proses memelihara keamanan TI atau pada

domain DSS05 di pustipanda mengarah pada level 3 yaitu proses ditetapkan dan

dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu mencapai hasil tujuan

proses tersebut.

2. Nilai capability level pada pada proses mengelola keamanan atau pada domain

DSS05 berada pada level 3 dengan nilai 2.72.

Tabel 4. 12 Capability Level Domain DSS05.

Domain Responden Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5 Capability Level

DSS 05

R1 0.00 0.27 0.53 0.80 0.53 0.00 2.13

R2 0.00 0.18 0.36 0.55 0.73 0.91 2.73

R3 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 3.00

R4 0.00 0.19 0.38 0.58 0.77 0.96 2.88

R5 0.00 0.19 0.38 0.58 0.77 0.96 2.88

2.72

Page 103: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Nilai capability level merupakan hasil penjumlahan dari nilai normalisasi pada

setiap level proses domain (lengkapnya dapat dilihat pada halaman Lampiran E), nilai

tersebut kemudian dijumlahkan lagi dengan jumlah respinden. Pada proses ini terdapat

lima responden yang diinisialisasi dengan R1 untuk responden 1, R2 untuk responden 2,

R3 untuk responden 3, R4 untuk responden 4, R5 untuk responden 5, lebih jelasnya

dipaparkan sebagai berikut:

R1 (Responden 1) : Koord. ITSM.

R2 (Responden 2) : Koord. Development.

R3 (Responden 3) : Koord. Networking & Operation.

R4 (Responden 4): Koord. IT Support.

R5 (Responden 5): Koord. Data Center & Security.

4.5.1.11 Penentuan Target Tingkat Kapabilitas Proses COBIT 5

Menurut Kemenkeu, target adalah suatu ukuran yang ingin dicapai dalam jangka

waktu tertentu. Metode penetapan target dapat dilakukan dengan beberapa cara antara

lain analisis data, analisis kondisi saat ini, proyeksi kedepan, focus group discission,

umpan balik atau keinginan dari customer atau stakeholder.

Pada penelitian ini terget ditentukan bedaarkan keinginan dari stakeholder dalam

hal ini manajemen TI diorganisasi yang diperoleh dengan teknik wawancara. Berikut

alasan mengapa penentuan target tingkat kapabilitas bedasarkan wawancara dengan

manajemen TI organisasi:

1. Target atau tingkat kapabilitas yang diharapkan ditentukan oleh masing-

masing organisasi bedaarkan manfaat yang diperoleh dan cost benefit.

Organisasi menetapkan target tingkat kapabilitas bedasarkan manfaat yang

diperoleh dengan budget atau anggaran biaya dan kemungkinan target

Page 104: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

tersebut dapat dicapai. Manajemen TI di pustipanda memahami apakah biaya

yang diperlukan untuk mencapai target tersebut dapat lebih rendah atau lebih

tinggi dari manfaat yang diperoleh, dalam hal ini penentuan target bukan

hanya bedasarkan biaya melainkan bedasarkan sumber daya, prosedur, dan

dan tools yang memadai untuk mencapai target yang diinginkan.

Manajemen TI di pustipanda juga dapat menilai dan mengukur kemungkinan

target tersebut dapat dipenuhi dalam jangka waktu tertentu.

2. Organisasi dalam menetapkan target tingkat kapabilitas harus

mempertimbangkan dampak proses tersebut terhadap sasaran bisnis.

Manajemen TI di pustipanda memiliki keterlibatan dalam menetapkan

sasaran bisnis organisasi sehingga memiliki kapasitas dalam menilai dampak

suatu proses terhadap pencapaian sasaran bisnis organisasi.

Tabel 4. 13 Penentuan Target Kapabilitas Proses COBIT 5.

N

o

Domain Hasil Wawancara Kesimpulan Wawancara Target

1 APO01 Sebagai unit yang berdiri di bawah

naungan universitas dalm melayani

kebutuhan mahasiswa dan para

staff universitas, pustipanda perlu

menjaga komitmen dari visi dan

misi serta memelihara otoritas

kebijakan layanan TI untuk

mencapai dan mendukung tujuan

dari organisasi sesuai dengan visi

dan misi serta kebijakan yang

berlaku.

Manajemen TI menginginkan

proses yang telah ditetapkan

beroperasi di dalam batasan

yang telah ditentukan untuk

mencapai hasil prosesnya.

4

2 APO02 Organisasi harus memiliki sudut pandang yang penitng terkait

strategi organisasi saat ini dan

harapan TI dimasa mendatang.

Termasuk memperbaiki setiap

komponen-komponen yang ada

diantaranya sisi arsitektur, layanan

TI, sumberdaya, dan komponen

lainnya yang mendukung sasaran

srategis pustipanda.

Manajemen TI menginginkan proses yang telah ditetapkan

beroperasi di dalam batasan

yang telah ditentukan untuk

mencapai hasil prosesnya.

4

3 APO06 Pengelolaan keuangan dan

akuntansi sangat mempengaruhi

Manajemen TI menginginkan

proses yang sudah diprediksi

5

Page 105: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

N

o

Domain Hasil Wawancara Kesimpulan Wawancara Target

kegiatan operasional yang ada di

pustipanda, terkait dengan

pengelolaan keuangan hal tersebut

berada pada kewenangan

universitas. Pustipanda hanya

menerima anggaran yang sudah

ditetapkan oleh universitas, hal tersebut menjadi harapan

pustipanda agar anggaran keuangan

untuk kegiatan operadional

khususnya untuk maintenance

system lebih diperhatikan lagi

alokasi anggarannya. Sehingga

kegiatan mantenance system tidak

terbengkalai karena terbatasnya

anggaran dana.

dan dijelaskan sebelumnya agar

dapat terus ditingkatkan dan

disempurnakan untuk

memenuhi tujuan organisasi.

4 APO 07 Ketersediaan sumberdaya

merupakan hal yang sangat penting

bagi organisasi, dalam hal ini pustipanda sebagai unit pelayanan

teknis yang bergerak dibidang

teknologi informasi yang

menangani banyak permintaan user

(mahasiswa, dosen, dan staff)

memiliki tugas yang besar. Jumlah

SDM yang terbatas pada setiap

bidangnya mempengaruhi performa

dari pelayanan IT yang ada di

pustipanda. Oleh karna itu target

untuk proses ini perlu disempurnakan dan untuk

memastikan layanan TI berjalan

dengan baik.

Manajemen TI menginginkan

proses yang sudah diprediksi

dan dijelaskan sebelumnya agar dapat terus ditingkatkan dan

disempurnakan untuk

memenuhi tujuan organisasi.

5

5 APO 09 Pentingnya komitmen terkait

dengan perjanjian kontrak dengan

penyedia jasa (provider) layanan TI

yang digunakan oleh universitas

untuk mendukung ketersediaan

layanan TI, contohnya: penyedia

jasa wifi, jenis perngankat

aristektur yang digunakan dan lain

sebagainya. Oleh karena itu

diharapkan adanya komitmen yang tinggi terhadap Service Level

Agreement (SLA) yang telah

disepakati dengan kedua belah

pihak (universitas dan provider),

untuk memantau layanan TI dan

kinerja layanan TI sesuai dengan

kebutuhan universitas pada saat ini

dan masa depan.

Manajemen TI menginginkan

proses ditetapkan dan dikelola

dengan mendefinisikan proses

yang mampu mencapai hasil

tujuan proses tersebut.

3

6 BAI04 Pentingnya perencanaan kebutuhan

layanan baru atau perubahan

layanan saat ini dan masa

mendatang merupakan hal yang

Manajemen TI menginginkan

proses ditetapkan dan dikelola

dengan mendefinisikan proses

yang mampu mencapai hasil

3

Page 106: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

N

o

Domain Hasil Wawancara Kesimpulan Wawancara Target

mutlak untuk memenuhi kebutuhan

di pustipanda. Oleh karena itu

dibutuhkan proses yang konsisten

untuk merencanakan dan

melaksanakan kegiatan dalam

memenuhi kebutuhan tersebut.

tujuan proses tersebut.

7 BAI 09 Manajemen pengelolaan aset sangat penting peranannya karena

berkaitan dengan ketersediaan

layanan tetap reliable, dan

mengetahui bahwa penggunaannya

menghasilkan manfaat dengan

biaya yang optimal. Hal tersebut

masih belum dikeola dengan baik

oleh pustipanda sehingga adanya

penerapan teknologi informasi yang

tidak diperlukan dan tidak

memenuhi kebutuhan organisasi dan terbengkalai pemanfaatannya.

Oleh karena itu manajemen TI

perlu menetapkan target yang

maksimal pada proses ini dan

memastikan proses yang ada saat

ini dapat dikelola dengan baik dan

ditingkatkan terus menerus secara

optimal.

Manajemen TI menginginkan proses yang sudah diprediksi

dan dijelaskan sebelumnya agar

dapat terus ditingkatkan dan

disempurnakan untuk

memenuhi tujuan organisasi.

5

8 DSS 01 Pengelolaan operasional di

pustipanda belum berjalan optimal

dikarenakan ada beberapa kegiatan operasional yang masih terkendala

dengan aturan dan pelaksanaan

SOP yang masih belum

terdefinisikan sehingga pelaksanaan

operasional di pustipanda masih

belum berjalan sesuai dengan apa

yang direncanakan. Oleh karena itu

manajemen TI perlu menetapkan

target yang maksimal pada proses

ini dan memastikan proses yang

ada saat ini dapat ditingkatkan terus

menerus secara optimal.

Manajemen TI menginginkan

proses yang sudah diprediksi

dan dijelaskan sebelumnya agar dapat terus ditingkatkan dan

disempurnakan untuk

memenuhi tujuan organisasi.

5

9 DSS 02 Penanganan insiden dan respons yang tepat waktu dan efektif

terhadap permintaan user dan

penanganan terhadap semua tipe

insiden harus mengacu pada SOP

atau Service Agreement yang ada.

Dalam hal ini terbatasnya sumber

daya yang menangani insiden

sesuai dengan service agreement

menjadi kendala terhadap layanan

TI yang ada di pustipanda. Saat ini

pada aplikasi service desk yang

Manajemen TI menginginkan proses ditetapkan dan dikelola

dengan mendefinisikan proses

yang mampu mencapai hasil

tujuan proses tersebut.

3

Page 107: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

N

o

Domain Hasil Wawancara Kesimpulan Wawancara Target

menangani inseiden di pustipanda

sudah dilakukan tahap

perencanaan problem

management, tetapi masih belum

terlaksana, Oleh karena itu pada

proses ini perlu ditetapkan dan

dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu mencapai

hasil tujuan proses tersebut.

1

0

DSS 05 Tidak adanya pengecekan rutin

secara menyeluruh terkait

pengamanan infrastruktur TI di

pustipanda menyebabkan

pengawasan terhadap resiko

keamanan yang akan terjadi

dikemudian hari semakin besar.

Oleh karena itu manajemen TI

perlu menetapkan target yang

maksimal pada proses ini dan memastikan proses yang ada saat

ini dapat dikelola dengan baik dan

ditingkatkan terus menerus secara

optimal.

Manajemen TI menginginkan

proses yang sudah diprediksi

dan dijelaskan sebelumnya agar

dapat terus ditingkatkan dan

disempurnakan untuk

memenuhi tujuan organisasi.

5

Bedasarkan hasil penilaian target tingkat kapabilitas di atas, berikut dijabarkan

rangkuman penilaian target tingkat kapabilitas yang diharapkan dimasa mendatang,

bedasarkan proses COBIT 5 yang dipilih.

Tabel 4. 14 Process Capability Target.

Domain Process Capability Target

Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

APO 01

APO 02

APO 06

APO 07

APO 09

BAI 04

BAI 09

DSS 01

DSS 02

DSS 05

Page 108: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.6 Process Attribute Level

4.6.1 Analysis GAP

Bedasarkan hasil perhitungan capability level maka diperoleh tingkat

kemampuan pustipanda saat ini dalam mengelola layanan TI, dari hasil perhitungan

tersebut juga terdapat target pencapaian yang diharapkan oleh pustipanda. Diantara

tingkat kemampuan saat ini (as-is) dan yang diharapkan (to-be) terdapat kesenjangan

yang disebut dengan gap diantara keduanya. Analisis kesenjangan ( gap analysis)

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesenjangan (gap) antara kondisi saat

ini dengan kondisi yang diharapkan, serta upaya yang harus dilakukan untuk

mengurangi kesenjangan. Berikut penjabaran gap pada setiap domain:

Gambar 4. 2 Tabel Temuan GAP Capability Level.

Proses GAP Capability Level

APO 01 Manage The IT Management Framework -

Mendefinisikan Kerangka Kerja Manajemen TI

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To be)

2,58 4

Temuan/Kondisi

Organisasi

Visi dan misi pustipanda diantaranya adalah meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi yang innovative, creative, high availability, high

reliability, secure, fast, informed, documented, and integrate, pada

implementasinya sudah berjalan dan ditetapkan tetapi belum berjalan dengan

baik, dikarenakan beberapa faktor diantaranya terbatasnya anggaran,

sumberdaya, kebijakan atau SOP yang masih belum sempurna

penyusunannya, serta dokumentasi beberapa kegiatan operasional yang

masih belum tersedia, sehingga pemanfaatan atas sumberdaya dan informasi

yang diperlukan untuk menjalankan proses-proses TI masih belum terpenuhi

dengan baik.

GAP -

Proses GAP Capability Level

APO 02 Manage Strategy - Mendefinisikan Strategi

Organisasi.

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,61 4

Temuan/Kondisi

Organisasi Pustipanda belum mengukur gap antara kemampuan pustipanda dengan

kemampuan TI saat ini yang tersedia baik dalam hal sumber daya manusia,

maupun tools yang digunakan secara formal dan terdokumentasi.

Page 109: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Sudah ada pembahasan mengenai inovasi pengembangan teknologi.

Sudah ada komunikasi antar organisasi dan perancangan strategi IT yang

didiskusikan pada saat rapat dengan stakeholder yang ada di pustipanda.

Dokumen mengenai kebijakan dan prosedur SOP masih belum tersedia

untuk beberapa aspek yang mempengaruhi pelayanan TI pada pustipanda,

dalam hal pengembangan dasar terkait lingkungan TI, kemampuan dan

layanan TI untuk kebutuhan dimasa depan di pustipanda masih dalam tahap

perancangan, hal ini menjadi target yang harus di tetapkan dan di kelola

agar mampu mencapai tujuan proses.

GAP Tidak ada dokumentasi formal atau fisik yang membahas mengenai inovasi

pengembangan teknologi

Proses GAP Capability Level

APO 06 Manage Budget And Costs - Mengelola Anggaran dan

Biaya TI.

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,90 5

Temuan/Kondisi

Organisasi Adanya proses perencanaan anggaran biaya saat ini dengan masa

mendatang.

Anggaran dana operasional yang bersifat topoksi berdampak pada

pemeliharaan aset dan layanan TI.

Belum adanya perhitungan kalkulasi terhadap perubahan layanan dan

pendefinisian biaya TI.

Belum adanya identifikasi untuk pengoptimalan biaya TI yang dikeluarkan

secara berkala.

GAP -

Proses GAP Capability Level

APO07 Manage Human Resources - Mengelola SDM.

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2.21 5

Temuan/Kondisi

Organisasi. Jumlah SDM yang dimiliki masih belum optimal.

SDM memiliki kompentasi pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang

tepat sesuai dengan kebutuhan pustipanda, walaupun secara kuantitas

masih belum memenuhi kebutuhan pustipanda, khususnya pada tiap

divisi.

Tidak ada dokumentasi mengenai pengelolaan SDM.

GAP -

Proses GAP Capability Level

APO09 Manage Service Agreements - Mengelola SLA

(Service Level Agreement)

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,45 3

Temuan/Kondisi

Organisasi Pustipanda belum memiliki SLA layanan TI pada beberapa aspek

diantaranya SOP pengenai problem dan changes.

Adanya kontrak dengan penyedia layanan tetapi belum ada dokumentasi

formalnya.

GAP Tidak ada dokumentasi formal atau bukti fisik mengenai kontrak dengan vendor atau penyedia layanan.

Proses GAP Capability Level

BAI04 Manage Availability And Capacity - Mengelola

Ketersediaan dan Kapasitas Layanan TI

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,29 3

Temuan/Kondisi

Organisasi Adanya proses perencanaan dan penerapan atas kebutuhan akan

layanan baru dan perubahan layanan.

Pustipanda belum melakukan gap analisis terkait dengan ketersediaan

Page 110: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

layanan saat ini dengan di masa mendatang dan analisis dampak bisnis

terhadap perubahan.

Tersedianya katalog layanan TI.

Tersedianya SOP request dan ketersediaan layanan TI.

GAP Tidak adanya dokumentasi formal atau bukti fisik terkait penerapan atau

perencanaan terhadap kebutuhan dan perubahan layanan.

Proses GAP Capability Level

BAI 09 Manage Asset - Mengelola Aset-Aset TI

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,64 5

Target/Kondisi

Organisasi Pengelolaan aset TI secara fisik masih tergolong rendah, hal ini terbukti

dari perawatan perangkat yang tidak dijalankan secara rutin. Contohnya

kabel wireless yang diganti atau di maintenance jika sudah adanya

kerusakan, perawatan server yang tidak rutin, dan diganti juka kiranya sudah tidak mumpuni lagi.

Belum adanya perencanaan dan dokumentasi terhadap manajemen asset

baik yang sudah ada maupun yang direncanakan di masa mendatang.

Adanya aplikasi yang sudah dikembangkan tetapi tidak dimanfaatkan

secara maksimal sehingga pemanfaatannya berkurang, hal tersebut juga

membuat tidak efisiennya pengelolaan asset yang ada diputipanda.

Adanya pengelolaan penggunaan licensed software untuk memastikan

perangkat yang terinstal sesuai dengan perjanjian licensed software.

Sehingga pengadaannya optimal, dan memenuhi kebutuhan bisnis.

Adanya dokumentasi atau service guide atau user manual mengenai

aplikasi yang telah di kembangkan oleh pustipanda.

GAP -

Proses GAP Capability Level

DSS01 Manage Operations - Mengelola Operasional TI

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,58 5

Temuan/Kondisi

Organisasi Adanya SOP yang mengatur pelaksanaan layanan TI, tetapi dari empat

layanan TI hanya dua SOP yang sudah terdokumentasikan diantaranya request,dan insden.

Saat ini dokumentasi SOP yang tersedia hanya SOP mengenai

pengembangan, pemanfaatan, dan penerapan sistem teknologi informasi dan

komunikasi di universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta yang

dikeluarkan oleh rektor UIN Jakarta. SOP mengenai kegiatan operasional di

pustipanda khususnya pada tiap divisi belum terdokumentasikan, saat ini

acuan dan landasan pustipanda dalam melaksanakan strategi atau

perencanaan kegiatan bedasarkan executive summary.

Tersedianya dokumentasi executive summary.

GAP -

Proses GAP Capability Level

DSS02 Manage Service Requests And Incidents - Mengelola

Service Request dan Insiden

Current Capability Level

(As Is)

Target Capability Level

(To Be)

1,99 3

Temuan/Kondisi

Organisasi Adanya perencanaan mengenai problem management, tetapi untuk saat ini

belum terlaksana. Untuk kedepannya pustipanda berupaya untuk

mengoptimalkan kegiatan problem management pada penanganan insiden.

Page 111: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Tersedianya catalog mengenani beberapa request yang sesuai dengan status

pengguna, tetapi solusi yang diberikan hanya permasalahan umum yang

sering dipertanyakan oleh pengguna. Contoh: mahasiswa tidak bisa mengisi

krs di AIS, penawaran matakuliah tidak tersedia saat pengisian krs di AIS,

tidak bisa mengisi krs di AIS dan keluar peringatan “ anda belum

melakukan pembayaran kuliah di semester ini”, dsb.

Penanganan insiden yang kompleks yang kiranya tidak bisa di selesaikan

oleh tim support maka insiden tersebut di serahkan ke divisi terkait yang

kiranya mengerti untuk penyelesaian insiden tersebut, hal itu membutuhkan

waktu yang cukup lama dalam penyelesaian insiden, hal tersebut dikarenakan tidak lengkapnya service catalouges terkait. insiden yang

kompleks.

Adanya dokumentasi pelaporan penanganan insiden bulanan/tahunan yang

bisa diakses di aplikasi servicedesk.uinjkt.ac.id

GAP Tidak ada dokumentasi perencanaan atau kebijakan mengenai problem

management.

Proses GAP Capability Level

DSS05 Manage Security Services - Memelihara Keamanan TI

Current

Capability Level

(As Is)

Target Capability

Level

(To Be)

2,72 5

Temuan/Kondisi

Organisasi Adanya usaha pengamanan terhadap malware tetapi perlindungan terhadap

akses pada asset fisik belum dilaksanakan dan tidak terdokumentasi.

Tidak ada dokumentasi atau SOP yang mengatur tentang ketentuan

pengamanan terhadap asset baik secara fisik maupun sistem.

GAP Ketentuan mengenai keamanan sistem baik terhadap asset fisik maupun non-fisik

diatur pada Excecutive Summary v3.3.

Berikut hasil representasi penilaian tingkat kesenjangan antara current capability

level (As Is) dan traget capability level (To Be) yang digambarkan dalam bentuk grafik:

Page 112: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Gambar 4. 3 Grafik GAP Analysis Level.

4.6.2 Goal Work Product

Bedasarkan pemetaan proses COBIT 5 dengan IT goals yang diukur level

capability nya maka tiap proses COBIT 5 yang relevan dengan permasalahan dilakukan

pengecekan secara bertahap, apakah proses tersebut telah memenuhi persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi pada masing-masing level:

Tabel 4. 15 Goal Work Product & Performance Management.

Performance Management

No Domain Goal Work Product Ada Tidak Bukti

1 APO 01

Manage

The IT

Management

Framework

1) Mendefinisikan

struktur

organisasi

2) Membuat peran

dan tanggung

jawab

3) Memelihara

kepatuhan

dengan

kebijakan dan

Bagan Struktur

Organisasi.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

Dokumen Peraturan

Rektor

Pengembangan,

Pemanfaatan, Dan

0

1

2

3

4

5APO 01

APO 02

APO 06

APO 07

APO 09

BAI 04

BAI 09

DSS 01

DSS 02

DSS 05

Current Capability Level

Target Capability Level

Page 113: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Performance Management

No Domain Goal Work Product Ada Tidak Bukti

prosedur. Penerapan Sistem

Teknologi Informasi

& Komunikasi Di

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2 APO02

Manage

Strategy

1) Memahami

arahan

organisasi

2) Menilai

lingkungan saat

ini, kapabilitas

dan kinerja.

3) Mendefinisikan

target

kapabilitas TI.

4) Melakukan

analisis

kesenjangan.

5) Mendefinisikan

rencana

strategis dan

roadmap.

6) Komunikasi

strategi TI dan

arahan

Excecutive Summary

v3.3

Excecutive Summary

v3.3

Excecutive Summary

v3.3

-

Excecutive Summary

v3.3

-

3 APO06

Manage

Budget And

Costs

1) Pengelolaan

keuangan dan

akuntansi.

2) Prioritasi

sumber daya

dan alokasi

sumber daya.

3) Membuat dan

memelihara

anggaran.

Laporan anggaran

keuangan.

Proposal anggran

kegiatan

Laporan anggaran

keuangan..

4 APO 07

Manage

Human

Resources

1) Evaluasi persyaratan

kepegawaian. 2) Evaluasi kinerja dan

kemampuan staff..

3) Analisis kekurangan

sumberdaya. .

-

Rapat evaluasi/

pertemuan tim setiap

hari senin pada bulan

pertama.

Rapat evaluasi/

pertemuan tim setiap

hari senin pada bulan

pertama.

Page 114: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Performance Management

No Domain Goal Work Product Ada Tidak Bukti 4) Kebijakan/ kontrak

kepegawaian. Peraturan rektor.

5 APO09

Manage

Service

Agreements

1) Identifikasi

layanan TI.

2) Mendefinisikan

dan

mempersiapkan

kesepakatan

layanan.

3) Memonitor dan

melaporkan

tingkat layanan.

4) Review

kesepakatan

dan kontrak

layanan

Katalog Layanan TI

Katalog Layanan TI

& SOP Layanan TI.

Data Service Desk

Katalog Layanan TI.

6 BAI04

Manage

Availabilit

y And

Capacity

1) Menilai

ketersediaan,

kinerja dan

kapasitas serta

membuat

baseline.

2) Menilai

dampak bisnis.

3) Merencanakan

kebutuhan

akan layanan

baru atau

perubahan

layanan.

4) Memonitor

dan mereview

ketersediaan

dan kapasitas.

SOP Pengelolaan

Insiden Ketersediaan

Layanan IT.

-

-

-

7. BAI 09 Manage

Asset

1) Identifikasi

dan mencatat

aset saat ini.

2) Pengelolaan

lifecycle aset.

3) Pengelolaan

license

8. DSS01

Manage

Operations

1) Melaksanakan

prosedur

operasional.

Executive

Summary&SOP

Layanan IT& SOP

Pengelolaan Insiden

Ketersediaan.

Page 115: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Performance Management

No Domain Goal Work Product Ada Tidak Bukti

2) Mengelola

layanan TI .

3) Memonitor

infrastruktur TI.

Layanan IT.

SOP pengelolaan

Layanan IT.

-

9. DSS02

Manage

Service

Requests

And

Incidents

1) Mendefinisikan

skema

klasifikasi

insiden dan

request layanan.

2) Mencatat,

klasifikasi dan

prioritasi

request dan

insiden.

3) Verifikasi,

persetujuan, dan

pelaksanaan

request layanan.

4) Penyelesaian

kembali dan

pemulihan dari

insiden.

5) Menutup

request dan

insiden layanan.

6) Melacak status

dan membuat

laporan.

SOP Pengelolaan

Insiden.

Data Service Desk.

Data Service Desk.

Data Service Desk.

SOP Pengelolaan

Insiden.

Data Service Desk.

10

.

DSS05

Manage

Security

Services

1) Perlindungan

terhadap

malware.

2) Mengelola

jaringan dan

keamanan

koneksi.

3) Pengelolaan

identitas

pengguna dan

akses logikal.

4) Pengelolaan

akses fisik dari

aset TI.

Exceutive Summary.

Exceutive Summary.

-

-

Page 116: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.7 Reporting the Result

4.7.1 Melakukan Pemetaan COBIT 5 dengan ITIL V3 2011

Dalam tahapan ini dilakukan pemetaan COBIT 5 dengan ITIL V3 2011. Untuk

mengetahui proses-proses COBIT 5 yang dicakup oleh ITIL V3 2011, dilakukan

pemetaan proses-proses COBIT 5 dengan proses yang ada di ITIL V3 2011. ISACA

dalam COBIT 5 telah menyediakan panduan untuk pemetaan proses-proses COBIT 5

dengan ITIL V3 2011. Selain ISACA sebuah perusahaan Glenfis AG juga membuat

pemetaan kedua framework tersebut. Kedua referensi tersebut dikombinasikan sehingga

menghasilkan proses tersebut:

Page 117: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Bedasarkan pemetaan proses COBIT 5 dan ITIL V3 mengasilkan pemetaan

seluruh service lifecycle ITIL V3 2011 menghasilkan 31 proses COBIT 5 dan 26 proses

Tabel 4. 16 Pemetaan COBIT 5 dan ITIL V3 (ISACA, ITGI 2012).

Page 118: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

ITIL V3 2011. Kemudian hasil pemetaan proses-proses tersebut di sesuaikan

bedasarkan permasalahan yang ada di pustipanda, sehingga tidak semua proses yang

sudah dipetakan pada tabel di atas diukur tingkat kematangannnya. Bedasarkan relefansi

permasalahan yang ada di pustipanda mengasilkan 10 proses COBIT 5, dan 16 proses

ITIL V3 yang relefan (ditandai dengan warna kuning), berikut rinciannya pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4. 17 Relefansi Proses COBIT 5 dan ITIL V3 2011.

COBIT 5 Proses yang Relevan ITIL Process, Function, and

Activity

EDM02 Ensure benefits delivery SS 4.2 Service portfolio

management

EDM04 Ensure resource optimisation SS 4.4 Demand management

EDM05 Ensure stakeholder

transparency

SS 4.5 Business relationship

management

APO01 Manage the IT Management

framework

CSI 4.1 The Seven-step

Improvement Process

APO02 Manage Strategy SS 4.1 Strategy management for IT

services

APO05 Manage Portfolio SS 4.2 Service portfolio

management

SS 4.3 Service catalogue

management

APO06 Manage budget and costs SS Financial management for IT

Services

APO07 Manage human resource SD 4.5 Capacity management

APO08 Manage relationship SS 4.4 Demand management

SS 4.5 Business relationship

management

APO09 Manage service agreements SS 4.2 Services portfolio

management

SS 4.4 Demand management

SD 4.2 Service catalouge

management

SD 4.3 Service level management

CSI 5.7 Service reporting

APO010 Manage supplier SD 4.8 Supplier Management

Page 119: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

COBIT 5 Proses yang Relevan ITIL Process, Function, and

Activity

APO011 Manage quality CSI 4.1 The seven-step improvement

process

APO012 Manage risk SD 4.7 Information security

management

APO013 Manage Security SD 4.7 Information security

management

BAI01 Manage programes and projects SD 4.1 Design coordination

BAI02 Manage requirements definition SD 4.3 Services level management

BAI04 Manage availibility and capacity SD 4.4 Availibility management

SD 4.5 Capacity management

BAI06 Manage changes ST 4.2 Change management

BAI07 Manage change acceptance and

transitioning

SD 4.1 Design coordination

ST 4.1 Transition planning and

support

ST 4.4 Release and deployment

management

ST 4.5 Service validation and

testing

ST 4.6 Change evaluation

BAI08 Manage knowledge ST 4.7 Knowledge management

BAI09 Manage assets ST 4.3 Service asset and

configuration management

BAI010 Manage configuration ST 4.3 Services asset and

configuration management

DSS01 Manage operations SO 4.1 Event management

SO 6.2.1.3 IT operations

management

DSS02 Manage services request and

incidents

SO 4.2 Incident management

SO 4.3 Request fulfilment

DSS03 Manage problems SO 4.4 Problem management

DSS04 Manage continuity SD 4.6 IT services continuity

management

DSS05 Manage security services SD 4.7 Information security

management

DSS06 Manage business process control SO 4.5 Access management

MEA01 Monitor,evaluate, and assess

performance and conformance

CSI 5.4 Services measurement

CSI 5.7 Service reporting

Page 120: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

COBIT 5 Proses yang Relevan ITIL Process, Function, and

Activity

MEA02 Monitor, eveluate and assess

the systems of internal control

CSI 4.1 The seven-step improvement

process

MEA03 Monitor, eveluate and assess

compliance with external requirements

CSI 4.1 The seven-step improvement

process

4.7.2 Rekomendasi Aktivitas Proses

Penentuan rekomendasi aktifitas proses TI pada COBIT 5 dilakukan dengan cara

meningkatkan level capability proses TI yang masih di level 1 menjadi ke level 2, level

2 menjadi ke level 3, dan meningkatkan yang masih ada di level 3 ke level 4. Oleh

karena itu untuk mencapai target tingkat kapabilitas proses-proses tersebut perbaikan

rekomendasi aktifitasi proses TI dilakukan melalui beberapa tahap tahap pertama

meningkatkan yang masih ada di level 0 menjadi ke level 1, tahapan ini harus

dijalankan oleh semua proses meskipoun proses tersebut sudah ada di level 1 tetapi

pencapaiannya masih belum sempurna, tahap kedua adalah meningkatkan yang masih

ada di level 1 ke level 2, tahap ketiga meningkatkan yang masih ada dilevel 2 ke level 3,

tahap ke dua dan ketiga harus dipenuhi oleh seluruh proses dan tahap keempat adalah

meningkatkan yang masih ada di level 3 ke level 4. Ada beberapa panduan yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan ke level selanjutnya, sebagai berikut:

4.7.2.1 Rekomendasi Aktifitas Proses APO 01 – Mendefinisikan dan Mengelola

Kerangka Kerja Manajemen TI

1. Menetapkan peran dan tanggung jawab dalam manajemen TI termasuk

mekanisme pengawasannya.

2. Mengintegrasikan dan menyelaraskan prinsip-prinsip kebijakan, tata

kelola, dan proses-proses TI dengan kebijakan organisasi.

Page 121: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

3. Memastikan bahwa sasaran dan tujuan TI dipahami oleh semua

stakeholder.

4. Mendefinisikan kepemilikan dan mekanisme pertukaran data.

5. Menetapkan prinsip-prinsip dalam melakukan perbaikan pengelolaan TI

secara terus-menerus. Berdasarkan ITIL V3 2011, aktivitas dalam

perbaikan pengelolaan layanan TI adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi strategi untuk perbaikan.

b. Menentukan tolak ukur perbaikan meliputi SLA, kepuasan

pengguna layanan TI, serta dampak perbaikan bagi organisasi.

c. Mengumpulkan data melalui monitoring perbaikan pengelolaan

TI.

d. Memproses data kinerja perbaikan pengelolaan TI.

e. Menganalisis informasi dan data kinerja perbaikan pengelolaan TI

tersebut

f. Menetapkan dan menjalankan kegiatan perbaikan yang harus

dilakukan.

g. Menjaga agar pengelolaan TI patuh dan sesuai dengan prinsip dan

prosedur yang telah ditetapkan.

4.7.2.2 Rekomendasi Aktifitas Proses APO 02 Manage Strategy - Mendefinisikan

Strategi Organisasi.

1. Mengembangkan dan memelihara sebuah pemahaman dari strategi organisasi

dan tujuannya dengan baik sesuai dengan lingkungan organisasi saat ini.

2. Mengidentifikasi dan menganalisa sumber dari perubahan pada organisasi dan

lingkungan eksternal.

Page 122: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

3. Mengembangkan dasar dari bisnis saat ini dan lingkungan TI, kemampuan dan

layanan untuk kebutuhan dimasa mendatang, termasuk didalamnya high end

level dari arsitektur organisasi saat ini (bisnis, organisasi, aplikasi, domain,

informasi,data), proses bisnis, proses TI dan prosedur, struktur organisasi,

persyaratan layanan, eksternal, pengelolaan TI, kemampuan dan kompetensi

yang menyangkut TI.

4. Mengidentifikasi resiko saat ini, potensi, dan berkurangnya teknologi.

5. Mempertimbangkan teknologi dan ide inovasi yang disetujui.

4.7.2.3 Rekomendasi Aktifitas Proses APO 06 Manage Budget And Costs -

Mengelola Anggaran dan Biaya TI.

1. Merencanakan seluruh komponen biaya yang diperlukan oleh layanan TI.

2. Komponen biaya tersebut harus mencakup direct cost, indirect cost. Termasuk

biaya maintenance layanan dan aset TI.

3. Menyusun anggaran TI berdasarkan perencanaan komponen biaya.

4. Mengidentifikasi dan memastikan seluruh stakeholder memahami dampak

keputusan terkait anggaran tersebut terhadap rencana strategis organisasi.

4.7.2.4 Rekomendasi Aktifitas Proses APO07 Manage Human Resources -

Mengelola SDM.

1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kebutuhan staf TI secara reguler termasuk

latar belakang pendidikan dan keterampilan.

2. Mengelola keterampilan dan kompetensi staf TI dengan memberikan pelatihan

yang diperlukan.

3. Mengevaluasi kinerja staf TI.

Page 123: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.7.2.5 Rekomendasi Aktifitas Proses APO09 Manage Service Agreements -

Mengelola SLA (Service Level Agreement)

1. Mengidentifikasi layanan TI.

2. Mendefinisikan, melakukan negosiasi, dan membangun kesepakatan antara

pihak TI dan pengguna terkait SLA yang diharapkan.

3. Mendokumentasikan SLA yang telah diidentifikasikan.

4. Menyusun kerangka kerja dan prosedur dalam pengelolaan service level.

5. Menyusun dan menjalankan prosedur monitoring, logging, penanganan aduan,

pengelolaan gangguan, serta penyelesaian masalah terkait layanan TI.

6. Melakukan monitoring dan mengukur pencapaian SLA yang ditargetkan.

7. Menyusun laporan pencapaian SLA.

8. Melakukan review layanan dan mengidentifikasi peluang perbaikan.

9. Melakukan pengukuran dan meningkatkan kepuasan pengguna.

10. Melakukan review layanan dan mengidentifikasi peluang perbaikan.

11. Melakukan pengukuran dan meningkatkan kepuasan pengguna.

4.7.2.6 Rekomendasi Aktifitas Proses BAI04 Manage Availability And Capacity -

Mengelola Ketersediaan dan Kapasitas Layanan TI

1. Memastikan bahwa seluruh layanan TI yang akan dibangun selaras dengan visi,

misi, prinsip, tujuan dan sasaran strategis organisasi.

2. Memastikan bahwa seluruh stakeholder memahami adanya peluang potensial

yang ditawarkan oleh TI untuk mendukung strategi organisasi.

3. Menyusun dan menetapkan SOP pengelolaan portofolio program, proyek,

layanan, dan aset TI sesuai dengan ITIL V3 2011 sebagai berikut:

Page 124: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

a. Seluruh program, proyek, layanan, dan aset TI harus didokumentasikan.

Dokumentasi tersebut bertujuan untuk emastikan bahwa seluruh prioritas

TI yang akan dibangun dan dikembangkan telah diperhitungkan sesuai

dengan manfaat yang diharapkan.

b. Selanjutnya dokumentasi tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk

service catalouge. Service catalouge tersebut memuat informasi tentang

informasi yang berkaitan dengan layanan dan aset, pihak-pihak yang

menggunakan layanan dan aset, kebijakan panduan dalam menggunakan

layanan dan aset, serta hubungan antar layanan TI.

c. Layanan dan aset TI yang dianggap sudah tidak memberikan manfaat

serta tidak digunakan maka harus didokumentasikan ke dalam retired

services. Dokumentasi ini diperlukan apabila suatu saat layanan

pengganti tidak sesuai spesifikasi, maka layanan yang lama bisa

digunakan kembali, atau layanan lama bisa menjadi referensi untuk

pembuatan layanan yang baru mengenai pendefinisian fungsionalitasnya.

d. Mengelola manfaat program dan layanan TI dengan cara memelihara

portofolio program, layanan, dan aset TI tersebut, serta mengevaluasi

program dan layanan yang tidak lagi memberikan manfaat .

4.7.2.7 Rekomendasi Aktifitas Proses BAI 09 Manage Asset - Mengelola Aset-

Aset TI

1. Menginventarisasi seluruh lisensi perangkat lunak dan mengelola lisensi

tersebut.

2. Melakukan audit dan membandingkan antara lisensi yang dimiliki dengan

perangkat lunak yang terinstal.

Page 125: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

4.7.2.8 Rekomendasi Aktifitas Proses DSS01 Manage Operations - Mengelola

Operasional TI.

1. Melakukan prosedur opreasional.

2. Memonitor infrastruktur TI.

3. Mengelola lingkungan (Environment).

4. Mengelola fasilitas.

4.7.2.9 Rekomendasi Aktifitas Proses DSS02 Manage Service Requests And

Incidents - Mengelola Service Request dan Insiden

1. Perancangan dan pengembangan sistem pendeteksi gangguan atau event.

2. Perancangan dan pengembangan mekanisme notifikasi terjadinya gangguan atau

event.

3. Pendeteksian setiap gangguan/event.

4. Logging seluruh gangguan.

5. Penanganan terhadap gangguan yang terjadi untuk menentukan penanganan

lebih lanjut atau bisa diabaikan.

6. Seluruh penanganan insiden harus didokumentasikan ke dalam log file meskipun

tidak perlu penanganan lebih lanjut.

7. Jika event tersebut diakibatkan oleh layanan atau device yang melebihi

threshold, maka harus dilakukan pengecekan.

8. Melakukan review terhadap gangguan/event yang terjadi beserta penanganan

yang telah dilakukan.

9. Penyelesaian event atau insiden.

10. Melakukan monitoring, logging, deteksi gangguan, penyelesaian permasalahan

terkait infrastruktur TI sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Page 126: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

11. Mengelola fasilitas pendukung lainnya seperti Cabling, hardware, dan

sebagainya.

4.7.2.10 Rekomendasi Aktifitas Proses DSS05 Manage Security Services -

Memelihara Keamanan TI

1. Melakukan pengelolaan kemanan untuk melindungi teknologi informasi

organisasi dalam memelihara tingkat resiko keamanan informasi yang sesuai

dengan kebijakan keamanan.

2. Melakukan pengecekan rutin terkait aset sistem informasi.

3. Memelihara peran keamanan informasi dan hak akses serta pengawasan kinerja

keamanan.

Page 127: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Di samping

itu pada bab ini dipaparkan saran yang bisa ditindaklanjuti untuk penelitian yang akan

dilakukan dimasa mendatang.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang melandasi penelitian ini, diperoleh beberapa

kesimpulan yang meliputi beberapa aspek mengenai aspek evaluasi kesiapan layanan

TI.

Berkaitan dengan aspek tingkat kesiapan layanan TI, penelitian ini berusaha

mengevaluasi kesiapan layanan TI pada Pustipanda, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan pemetaan antara COBIT 5 dan ITIL V3 2011, terdapat 10 domain yang

relevan dan digunakan sebagai acuan penelitian ini dalam melakukan evaluasi terhadap

kesiapan layanan TI di Pustipanda diantaranya adalah : APO01 Manage The IT

Management Framework, APO02 Manage Strategy, APO06 Manage Budget And Cost,

APO09 Manage Service Agreements, BAI04 Manage Availability And Capacity, BAI09

Manage Asset, DSS01 Manage Operations, DSS02 Manage Service Requests And

Incidents, DSS05 Manage Security Services, DSS06 Manage Business Controls.

Setelah dilakukan identifikasi masalah terkait layanan TI yang ditemukan, dari 31

domain COBIT 5, dan 26 domain ITIL dipilih 10 domain COBIT 5 dan 16 domain ITIL

yang relevan dan dijadikan sebagai acuan evaluasi, bedasarkan hasil wawancara dengan

berbagai narasumber setidaknya Pustipanda memiliki permasalahan dalam aspek

Page 128: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

manajemen tata kelola TI, perjanjian SLA, penanganan request dan insiden, manajemen

sumber daya manusia, dan pengelolaan aset TI, dan anggaran operasional TI, dan

keamanan TI.

Bedasarkan hasil pengukuran level capability, masih terdapat rangkaian proses TI

pada Pustipanda yang belum terorganisasi, dan belum diimplementasikan dengan baik

untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh, belum tersedianya dokumen mengenai tata

kelola TI dan service management yang mengatur dan menjadi landasan atas kegiatan

TI sehingga dalam pelaksannya masih belum optimal. Selanjutnya tidak adanya service

catalouge untuk penanganan insiden yang kompleks sehingga dalam pengambilan

keputusan untuk penanganan insiden masih mengandalkan satu individu dalam

penyelesaian masalah. Selain itu, jumlah SDM yang terbatas pada tiap bidang

menyebabkan tidak maksimalnya layanan TI di Pustipanda. Lebih jauh lagi,

pengelolaan aset yang tersedia masih belum optimal, khususnya dalam segi kualitas

server yang digunakan di pustipanda, baik dalam tata letak server, masa pakai server,

aplikasi yang berlisesnsi dan aplikasi pendukung yang sudah tida terpakai. Selain itu

anggaran biaya operasional yang sifatnya topoksi sehingga berpengaruh besar pada hal

pengadaan perangkat TI, dan kegiatan operasional lainnya.

Penentuan proses prioritas TI COBIT 5 dilakukan dengan cara meningkatkan

capability level yang masih rendah ke level yang lebih tinggi. Bedasarkan hasil

penelitian yang dilakukan di Pustipanda capability level dominan berada pada posisi

level 2 dan level 3, proses yang masih berada di level 2 (Manage Process),

menandakan bahwa proses sudah diterapkan dan dikelola (direncanakan, dimonitor dan

disesuaikan) secara tepat terhadap produk pekerjaannya, dikendalikan dan dipelihara,

tetapi masih belum seluruh prosesnya terlaksana atau berjalan, maka strategi selanjutnya

Page 129: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

adalah memenuhi aktifitas proses yang masih belum terpenuhi dan meingkatkan

menjadi level 3 (Established Process), level ini menandakan bahwa proses ditetapkan

dan dikelola dengan mendefinisikan proses yang mampu mencapai hasil tujuan proses

tersebut. Demikian pula proses yang berada di Level 3, memiliki target capability untuk

ditingkatkan ke level 4 (Predictable Process), pada level ini proses Pada level ini proses

yang telah ditetapkan beroperasi di dalam batasan yang telah ditentukan untuk mencapai

hasil prosesnya .

Bedasarkan identifikasi berbagai masalah layanan TI yang telah diurai di atas, hasil

dari penelitian ini memaparkan rekomendasi priotitas proses-proses TI dan yang

mengacu pada hasil pemetaan dua kerangka kerja yaitu COBIT 5 dan ITIL V3 2011

dengan 10 domain yang menjadi bahan evaluasi layanan TI, prioritas proses TI dapat

menjadi rekomendasi perbaikan yang bertujuan agar strategi bisnis dan strategi TI bisa

selaras dan berjalan dengan baik.

5.2 Saran

1. Penelitian ini hanya memaparkan domain yang relevan antara COBIT 5

dengan domain ITIL V3 2011, tetapi tidak dilakukan analisis mendalam

menggunakan domain ITIL V3 tersebut. Diharapkan peneliti selanjutnya

dapat menyempurnakan dan mengembangkan penelitian ini.

2. Penelitian ini tidak memfokuskan penilaian evaluasi per domain ITIL V3

2011, penggunaan domain ITIL V3 2011 hanya sebagai rekomendasi

aktifitas perbaikkan.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi jika Pustipanda akan

melakukan evaluasi dan perbaikan layanan TI.

Page 130: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Saessar. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Commerce Office Government. (2007). ITIL Service Strategy. London: The Stationery

Office.

Fauziyah. (2010). Pengantar Teknologi Informasi. Bandung: Muara Indah.

Gultom, M. (2012). Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Pada PTPN 13 Pontianak

Menggunakan Framework COBIT. Jurnal ilmu-ilmu sosial .

Luftman, J. (2000). Assesing Business Aligment Maturity In Communications of AIS

(vol.4, art.14, pp 1-51) . New York: Stevens Institute of Technology.

Luftman, J. N. (2003). Computing in Information Age : Align in the Sand. New York:

Oxford University Press.

Rizkia, F. (2014). Evaluasi Tata Kelola TI menggunakan Framework COBIT 5 . Sistem

Informasi .

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur . Jakarta:

Kharisma Putra Utama.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:

ALFABETA.

Surendro, K. (2009). Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi. Bandung:

Informatika.

W, J. H. (2011). Sistem Tata Kelola Teknologi informasi. Yogyakarta: ANDI.

Page 131: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

Samiotakis, M., Chapter, I.A.(2013). Integrating ITIL and COBIT 5 to Optimize IT

Process and Service Delivery, in: 6th itSMF South East Europe Conference.

Iden, J., Eikebrokk, T.R.(2014). Using the ITIL Process Reference Model for Realizing

IT Governance: An Empirical Investigation. Inf. Syst. Manag. 31, 37–58.

https://doi.org/10.1080/10580530.2014.854089

Information Systems Audit and Control Association (Ed.). (2012). COBIT 5: a business

framework for the governance and management of enterprise IT: an ISACA®

framework. ISACA, Rolling Meadows, Ill.

Institute, I.G.(2008). Enterprise Value: Governance of IT Investments: Getting Started

with Value Management. ISACA

Cabukovski, V., Tusevski, V.(2011). Aligning COBIT and ITIL with an IT Academic

Courses, in: Education Management, Education Theory and Education

Application. Springer, pp. 933–938.

Pratama, D.(2014). Pengukuran Keselarasan Strategi Teknologi Informasi dan Strategi

Bisnis dengan Model Luftman (Studi Kasus: AMIK XYZ). Seminar Nasional

Informatika.

Alit, R., Budiyanto, A.D., S (An Introductory Overview of ITIL V3 2011, 2011)inaga,

B.L., 2015. PENGUKURAN TATA KELOLA INFRASTRUKTUR

TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN COBIT FRAMEWORK 4.1

(STUDI KASUS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAWA TIMUR). SCAN-J. Teknol. Inf. Dan Komun. 10, 29–34.

Fajar, F.A., Ricoida, S.T., MTI, D.I.(2014). EVALUASI LAYANAN TI PADA

DISKOMINFO KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN ITIL V3 2011 DAN

COBIT 5.

Page 132: EVALUASITINGKAT KESIAPANLAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · COBIT 5 Dan ITILV3 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat

An Introductory Overview of ITIL V3 2011. (2011). London: TSO (The Stationery

Ofiice).

Saputra, I. N.(2013). PENGUKURAN TINGKAT KAPABILITAS DAN PERBAIKAN

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BEDASARKAN KERANGKA

KERJA COBIT 5 DAN ITIL V3 2011: STUDI KASUS PT.XYZ. Depok:

Universitas Indonesia.

ISLAMIAH, M. P. (2014). TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT

GOVERNANCE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5. (studi kasus:

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)). Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Elvina, P. A. (2013). EVALUASI LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DI

KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BEDASARKAN

KERANGKAKERJA ITIL V3 DAN COBIT 5. . Universitas Indonesia.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., & Sukmana, H. T. (2014). An Alternative Method for

Determining Critical Success Factors of Information System Project .

TELKOMNIKA, Vol. 12.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2016). A Coherent Framework

for Understanding the Success of an Information System Project.

TELKOMNIKA (Telecommunication, Computing, Electronics and Control), 302-

308.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Cabinet Office. ITIL V3 2011. www.cabinetoffice.gov.uk