evaluasi pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
TRANSCRIPT
EVALUASI PENDIDIKAN
Pertemuan Ke-2 @ Irassaffaghira.blogspot.com
PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI
Pengukuran, penilaian, evaluasi.
Apa bedanya?
Pengukuran/Measurement
1. Membandingkan sesuatu dengan ukurannya (Sudijono, 1996:3)
2. proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris. (Cangelosi, 1995: 21)
3. kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis. (Mardapi, 2004: 14)
4. Measurement is the act of process measuring (Wolf)
5. Kegiatan mengukur, yakni membandingkan sesuatu dengan kriteria/ukuran tertentu.
6. Bersifat kuantitatif
Berapa tinggim
u?
Pengertian Penilaian:PENILAIAN ADALAH PROSES SISTEMATIS
MELIPUTI PENGUMPULAN INFORMASI
(ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS,
INTERPRETASI INFORMASI UNTUK
MEMBUAT KEPUTUSAN
Penilaian
Penilaian
Mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk
Penilaian bersifat kualitatif.
Definisi Penilaian
Istilah penilaian (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) (dalam Ana Ratna Wulan) sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes).
Assessment atau penilaian diartikan oleh Kumano (2001) sebagai“The process of Collecting data which shows the development of learning”.
Definisi Penilaian
penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
Djemari Mardapi (1999: 8)
penilaian adalah keputusan tentang nilai.
Cangelosi (1995: 21)
EVALUASIEVALUASI
suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M).
Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Suharsimi A. (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M).
Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Suharsimi A. (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
EVALUASI APACARA
KAPAN
MENGAPA
SIAPA
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam sebuah evaluasi pendidikan
Hubungan hierarki evaluasi, assessment, dan pengukuran
EVALUATIONASSESSMENT
MEASUREMENT
CARA
TES
• Tugas Individu• Tugas Kelompok• Membuat Laporan Prak- tikum, dll
Evaluasi dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa,
melalui tes baik lisan maupun
tertulis, dengan memberikan tugas
mandiri, tugas kelompok, paper
/laporan praktikum, poyek, dll
Apakah tujuan pembelajaran itu?
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang diinginkan pada diri peserta. Oleh sebab itu dalam evaluasi pembelajaran ini, yang akan diperiksa adalah sejauh mana perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku peserta telah terjadi melalui proses pembelajaran.
Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, akan dapat diambil tindakan perbaikan proses pembelajaran baik terhadap peserta misalnya apakah perlu diadakan bimbingan dan bantuan belajar lainnya maupun aspek – aspek lain yang berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Fungsi hasil belajar adalah:
Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan – rumusan tujuan pembelajaran
Umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan lain – lain.
Dasar dalam menyusun laporan kemajuan hasil belajar. Dalam laporan tersebut akan tergambar kemajuan belajar peserta dalam berbagai aspek yang dinilai.
Tujuan penilaian
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai aspek. Dengan deskripsi ini dapat diketahui pula posisi kemampuan peserta didik dibandingkan siswa lainnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, yaitu mengetahui sejauh mana perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan peserta didik, sehingga akan dapat mendukung peningkatan kompetensinya.
Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yaitu melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena kegagalan peserta didik dapat disebabkan oleh banyak hal.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari penyelenggara (sekolah) kepada “stakeholder”
Asas-ASAS EVALUASI BELAJAR
Asas-ASAS EVALUASI BELAJAR
Evaluasi harus dilaksanakan secara terus menerus
Evaluasi harus menyeluruh (Conprehensive)
Evaluasi harus obyektif (Obyective) Evaluasi harus dilaksanakan dengan
alat pengukur yang baik Evaluasi harus deskriminatif
Evaluasi harus dilaksanakan secara terus menerus
Evaluasi harus menyeluruh (Conprehensive)
Evaluasi harus obyektif (Obyective) Evaluasi harus dilaksanakan dengan
alat pengukur yang baik Evaluasi harus deskriminatif
Maksud evaluasi yang dilaksanakan secara terus-menerus atau continue ialah agar kita (guru) memperoleh kepastian atau kemantapan dalam mengevaluasi. Dan dapat mengetahui tahap-tahap perkembangan yang dialami oleh siswa.
Evaluasi Harus dilaksanakan secara terus menerus
Evaluasi yang menyeluruh ialah yang mampu memproyeksikan seluruh aspek pola tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk dapat melaksanakan evaluasi yang memenuhi asas ini, maka setiap tujuan instruksional harus telah dijabarkan sejelas-jelasnya, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pengukuran. Alat atau instrument evaluasi harus mengandung atau mencerminkan item-item yang representatif, yang dijabarkan dari tujuan-tujuan instruksional yang telah disusun.
Evaluasi harus menyeluruh (Conprehensive)
Evaluasi Harus Obyektif (Obyective)
Asas ini dimaksudkan, bahwa didalam proses evaluasi hanya menunjukkan aspek yang dievaluasi dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi didalam mengevaluasi hasil pendidikan dan pengajaran guru tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif dalam memberikan nilai kepada siswa.
Evaluasi harus dilaksanakan dengan alat pengukur yang baik
Asas ini diperlukan, sebab untuk dapat memberikan penilaian secara obyektif diperlukan informasi atau bukti -bukti yang relevan dan untuk itu dibutuhkan alat yang tepat guna. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk alat pengukur yang baik, yaitu: Validitas Reliabilitas
ValiditasValiditas
Validitas alat pengukur berhubungan dengan ketepatan dan kesesuaian alat untuk menggambarkan keadaan yang diukur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ketepatan berhubungan dengan pemberian informasi persis (akurat) seperti keadaannya. Atau dengan perkataan lain disebut sahih. Sedang kesesuaian berhubungan dengan efektivitas alat untuk memerankan fungsinya sesuai dengan yang dimaksud dari alat pengukur tersebut.
Validitas alat pengukur berhubungan dengan ketepatan dan kesesuaian alat untuk menggambarkan keadaan yang diukur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ketepatan berhubungan dengan pemberian informasi persis (akurat) seperti keadaannya. Atau dengan perkataan lain disebut sahih. Sedang kesesuaian berhubungan dengan efektivitas alat untuk memerankan fungsinya sesuai dengan yang dimaksud dari alat pengukur tersebut.
ReliabilitasReliabilitas
Realiabilitas alat pengukur berhubungan dengan kestabilan, kekostanan, atau ketepatan test. Suatu test akan dinyatakan reliabel apabila test tersebut dikenakan kepada sekelompok subyek yang sama, tetap memberikan hasil yang sama pula, walaupun saat pemberian testnya berbeda. Tinggi rendahnya reliabilitas alat pengukur dapat diketahui dengan menggunakan teknik statistik. Yaitu dengan mengklasifikasikan antara hasil pengukuran pertama dan hasil pengukuran kedua dari bahan test yang sama, atau test yang lain yang dianggap sama (ekuivalen).
Realiabilitas alat pengukur berhubungan dengan kestabilan, kekostanan, atau ketepatan test. Suatu test akan dinyatakan reliabel apabila test tersebut dikenakan kepada sekelompok subyek yang sama, tetap memberikan hasil yang sama pula, walaupun saat pemberian testnya berbeda. Tinggi rendahnya reliabilitas alat pengukur dapat diketahui dengan menggunakan teknik statistik. Yaitu dengan mengklasifikasikan antara hasil pengukuran pertama dan hasil pengukuran kedua dari bahan test yang sama, atau test yang lain yang dianggap sama (ekuivalen).
Evaluasi harus deskriminatif
Kegiatan evaluasi yang dapat memenuhi asas ini akan mampu membedakan tentang keadaan yang diukur apabila keadaannya memang berbeda. Jadi test hasil belajar dapat dikatakan deskriminatif apabila test tersebut dapat membedakan antara 2 (dua) orang atau lebih, yang memang mempunyai kemampuan yang tidak sama. Apabila Farida keadaanya memang lebih pandai dari si Sasqia maka test itu harus dapat mengetahui atau mengungkapkan perbedaan yang dimiliki oleh kedua anak tersebut
Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran
EVALUASI
FORMATIF
SELEKTIF
PENEMPATAN
SUMATIF
DIAGNOSTK
ALATFUNGSI
TESNON TES
Jenis-Jenis Evaluasi Belajar MENURUT FUNGSINYA
• Evaluasi Formatif• Evaluasi Sumatif• Evaluasi Diagnostik• Evaluasi Selektif• Evaluasi Penempatan
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program pembelajaran (umumnya setelah selesai satu pokok bahasan), untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses pembelajaran. Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki programnya dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
EVALUASI FORMATIF
EVALUASI SUMATIF
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk keperluan penentuan angka kemajuan atau hasil belajar siswa.
Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu semester. Dan kawasan bahasannya sama dengan kawasan bahan yang terkandung di dalam satuan program semester.
Penilaian sumatif berorientasi kepada produk, bukan pada proses .
Evaluasi Diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kelemahan -kelemahan peserta serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pembelajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta.
Adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu. Jenis evaluasi formatif dan sumatif terutama menjadi tanggungjawab guru (guru bidang studi), evaluasi penempatan dan diagnostik lebih merupakan tanggungjawab guru bimbingan penyuluhan.
EVALUASI SELEKTIF
EVALUASI PENEMPATAN
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar atau program pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.
JENIS-JENIS EVALUASI BELAJAR MENURUT ALATNYA
Bila dilihat dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan non tes, sebagai berikut :
Tes ada 3,yaitu :a. Tes Lisan, yaitu tes yang menuntut
jawaban secara lisan, meliputi: Tes lisan secara individual Tes lisan secara kelompok
b. Tes tulisan yaitu tes yang menuntut jawaban secara tulisan, meliputi :
1) Essai, terdiri dari
a) Berstruktur
b) Bebas
c) Terbatas
2) Objektif, terdiri dari
a) Benar - salah
b) Menjodohkan
c) Isian singkat
d) Pilihan ganda
c. Tes tindakan yaitu tes yang menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan, meliputi:
1) Tes Individual
2) Tes Kelompok
2. Bukan tes (non tes) seperti misalnya :
a. Observasi, meliputi1) langsung2) tak langsung3) partisipasib. Kuesioner/wawancara, meliputi :1) wawancara berstruktur2) wawancara tak berstruktur
c. Skala, meliputi :1) penilaian2) sikap3) minatd. Sosiometri e. Studi kasusf. Checklist Note: Tes hasil belajar ada juga yang
sudah dibakukan (standardized tests) dan ada yang dibuat guru (tes yang tidak baku)
Mengapa kita perlu
menilai ya.......?
Makna sebuah penilaian
Makna bagi siswa Makna bagi guru Makna bagi sekolah
Mari Melihat resolusi semester lalu yang belum tercapai sebagai bentuk evaluasi diri.
Tetapkan resolusi anda semester ini