evaluasi penderita stroke dari segi rehabilitasi medik

4
Evaluasi Penderita Stroke dari Segi Rehabilitasi Medik Tujuan rehabilitasi medik adalah tercapainya sasaran fungsional yang realistik dan untuk menyusun suatu program rehabilitasi yang sesuai dengan sasaran tersebut. Pemeriksaan penderita meliputi empat bidang evaluasi: 1. Evaluasi neuromuskuloskeletalMencakup evaluasi neurologi secara umum dengan perhatian khusus pada: Tingkat kesadaran Fungsi mental termasuk intelektual. Kemampuan bicara. Nervus kranialis. Pemeriksaan sensorik. Pemeriksaan fungsi persepsi. Pemeriksaan motorik Pemeriksaan gerak sendi. Pemeriksaan fungsi vegetative 2. Evaluasi medik umum Men cakup sis tem kar diovaskul er, sistem per napasan , sis tem end okrin ser ta sistem salura n urogenital. 3. Evaluasi kemampuan fungsional Mel ipu ti kegiat an seh ari -ha ri (AK S) sep ert i mak an dan minum, mencuci, kebe rsi han dir i, transfer dan ambulasi. Untuk setiap jenis aktivitas tersebut ditentukan derajat kemandiriaan danketergantungan penderita juga kebutuhan alat bantu. 4. Evaluasi psikososial-vokasional Men cakup fak tor psikologi s, voka sional dan aktifita s rek reas, hubunga n dengan kel uarga, sumber daya ekonomi dan sumber daya lingkungan. Evaluasi psikososial dapat

Upload: ifanmuhammad

Post on 25-Jul-2015

76 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Penderita Stroke Dari Segi Rehabilitasi Medik

Evaluasi Penderita Stroke dari Segi Rehabilitasi Medik

Tujuan rehabilitasi medik adalah tercapainya sasaran fungsional yang realistik dan untuk menyusun suatu program rehabilitasi yang sesuai dengan sasaran tersebut.

Pemeriksaan penderita meliputi empat bidang evaluasi:

1. Evaluasi neuromuskuloskeletalMencakup evaluasi neurologi secara umum dengan perhatian khusus pada: Tingkat kesadaran Fungsi mental termasuk intelektual. Kemampuan bicara. Nervus kranialis. Pemeriksaan sensorik. Pemeriksaan fungsi persepsi. Pemeriksaan motorik  Pemeriksaan gerak sendi. Pemeriksaan fungsi vegetative

2. Evaluasi medik umumM e n c a k u p   s i s t e m   k a r d i o v a s k u l e r ,   s i s t e m   p e r n a p a s a n ,  s i s t e m   e n d o k r i n   s e r t a   s i s t e m   s a l u r a n urogenital.

3. Evaluasi kemampuan fungsionalM e l i p u t i   k e g i a t a n   s e h a r i - h a r i   ( A K S )   s e p e r t i   m a k a n   d a n   m i n u m ,  m e n c u c i ,   k e b e r s i h a n   d i r i , transfer dan ambulasi. Untuk setiap jenis aktivitas tersebut ditentukan derajat kemandiriaan danketergantungan penderita juga kebutuhan alat bantu.

4. Evaluasi psikososial-vokasionalM e n c a k u p   f a k t o r   p s i k o l o g i s ,   v o k a s i o n a l   d a n   a k t i f i t a s   r e k r e a s ,   h u b u n ga n   d e n g a n   k e l u a r g a , sumber daya ekonomi dan sumber daya lingkungan. Evaluasi psikososial dapat dilakukan dengan menyuruh penderita mengerjakan suatu hal sederhana yang dapat dipakai untuk penilaian tentangkemampuan mengeluarkan pendapat, kemampuan daya ingat dan orientasi.

Program Rehabilitasi Medik pada Penderita Stroke

Page 2: Evaluasi Penderita Stroke Dari Segi Rehabilitasi Medik

  Fase   awal

Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi sekunder dan melindungi fungsi yang tersisa. P r o g r a m   i n i   d i m u l a i   s e d i n i   m u n g k i n   s e t e l a h   k e a d a a n   u m u m   m e m u n gk i n k a n   d i m u l a i n y a rehabilitasi. Hal-hal yang dapat dikerjakan adalah proper bed positioning , l a t i h a n l u a s g e r a k   sendi, stimulasi elektrikal dan begitu penderita sadar dimulai penanganan masalah emosional.

Fase lanjutanT u j u a n n y a   a d a l a h   u n y u k   m e n c a p a i   k e m a n d i r i a n   f u n g s i o n a l   d a l a m   mo b i l i s a s i   d a n   a k t i f i t a s kegiatan sehari-hari (AKS). Fase ini dimulai pada waktu penderita secara medik telah stabil.Biasanya penderita dengan stroke trombotik atau embolik, biasanya mobilisasi dimulai pada 2-3hari setelah stroke. Penderita dengan perdarahan subarakhnoid mobilisasi dimulai 10-15 harisetelah stroke. Program pada fase ini meliputi :1. Fisioterapi

a. Stimulasi elektrikal untuk otot-otot dengan kekuatan otot (kekuatan 2 kebawah)b. Diberikan terapi panas superficial (infra red) untuk melemaskan otot.c. Latihan gerak sendi bisa pasif, aktif dibantuatau aktif tergantung dari kekuatan 

otot.d. Latihan untuk meningkatkan kekuatan otot.e. Latihan fasilitasi / redukasi ototf. La

tihan mobilisasie. Latihan fasilitasi / redukasi ototf. Latihan mobilisasi

Tujuan FisioterapiM e r u p a k a n   k o m p o n e n   p e n t i n g   d a l a m   m e n e n t u k a n   r e n c an a   t e r a p i   k a r e n a   t u j u a n   t e r a p i merupakan sasaran utama yang ingin dicapai dalam penerapan intervensi fisioterapi. Tujuanfisioterapi terdiri dari 2 macam yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

a. Jangka Pendek 1) Meningkatkan kemampuan koordinasi dan keseimbangan2) Meningatkan kekuatan otot3) Mengontrol pola sinergis dan mengontrol spastisitas bila sudah timbul

spastisitas4) Meningkatkan kemampuan motorik fungsional seperti

terlentang ke duduk disamping bed,duduk ke berdiri, berjalan dan pergerakan tangan yang lesi

b. Jangka Panjang

Page 3: Evaluasi Penderita Stroke Dari Segi Rehabilitasi Medik

1) Mencegah terjadinya deformitas2) Meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional

Teknologi FisioterapiTeknologi yang dipilih oleh terapis adalah terapi latihan. Terapi latihan yang akan diberikann a n t i b e r t u j u a n   u n t u k   m e n c e g a h k o m p l i k a s i ,   m e m e l i h a r a   m o b i l i t a s   p e r s e n d i a n   d a n menormalkan tonus postural, menanamkan pola gerak  yang benar dan melatih kemampuantransver dan ambulasi.

Pelaksanaan FisioterapiTerapi dilaksanakan dengan melihat kondisi pasien terlebih dahulu melalui anamnesis dan berbagai macam pemeriksaan yang tealah ada. Berdasarkan promblematik fisioterapi makatujuan jangka pendek adalah latihan memperbaiki postur dengan cara menghambat, mengontroltonus otot (spastisitas) secara  postural serta meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Dantujuan jangka panjang adalah untuk meningkatkan kemampuan fungsional agar dalam aktifitaskesehariannya mampu melakukan aktifitas tanpa ketergantungan penuh kepada orang lain atausecara mandiri.  Pemberian latihan pasien stroke akibat trombosit dan emboli, jika tidak  adakomplikasi lain dapat dimulai setelah 2-3 hari setelah serangan dan bilaman terjadi perdarahansubarachnoid dimulai setelah 2 minggu. Pada trombosis atau emboli yang ada infark miokardtanpa komplikasi yang lain dimulai setelah  minggu ke 3 dan apabila tidak terdapat aritmiamulai hari ke 10 (Sodik, 2002).  Dilakukan secara rutin dengan waktu latihan antara 45 menityang terbagi dalam  tiga sesi. Dan tiap sesi diberikan istirahat 5 menit. Namun apabila pasienterlihat  lelah, ada perubahan wajah dan ada peningkatan menonjol tiap latihan pada vital sign,maka dengan segera harus dihentikan.