evaluasi penambangan pasir terhadap kerusakan...

12
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 45 EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN LAHAN (Studi kasus : di Kawasan Penambangan Pasir Desa Tuksono Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta) Detri Susilowati 1 Nasirudin 2 Sri Yuniyarti 3 Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Mengetahui Kriteria baku kerusakan lingkungan pada kegiatan penambangan pasir di area penelitian, Mengetahui tingkat kesuburan tanah yang terjadi di Sungai Progo Kabupaten Kulon Progo akibat penambangan pasir, Mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif, yang dilakukan dengan cara Pengambilan data primer yang berupa data infiltrasi, kemiringan lereng, dan pengambilan sampel tanah yang kemudian di bawa ke laboratorium tanah, serta pengamatan secara langsung (visual) yang kemudian dibandingkan dengan sesuai dengan parameter kriteria baku kerusakan lingkungan bagi usaha atau kegiatan penambangan bahan galian golongan c. Hasil yang di dapat dari empat (empat) variabel tersebut bahwa status kerusakan lahan yang dibandingkan dengan Keputusan Gubenur No. 63 tahun 2003 bahwa kerusakan lahan pada daerah penambangan pasir Desa Tuksono Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo masuk kedalam kategori Rusak Sedang, karena pada salah satu variabel dalam keadaan baik, seperti pengangkutan bahan galian telah sesuai kerena menggunakan alat yang manual untuk memindahkan pasir tersebut dalam truk pengangkut. Kerusakan lahan yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan dapat mengganggu unsur hara pada tanah, karena dari hasil penelitian nilai N dan K memiliki Nilai unsur yang rendah karena tercucinya unsur nilai unsur N dan K yang disebabkan terkikisnya lapisan tanah yang diakibatkan terbentangnya pipa penyedot di sekitar area penambangn. Kata Kunci : Evaluasi, Penambangan, Pasir, Kerusakan, lahan 1 Mahasiswa STTL “YLH” 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

32 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 45

EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN LAHAN

(Studi kasus : di Kawasan Penambangan Pasir Desa Tuksono Kecamatan Sentolo

Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta)

Detri Susilowati1

Nasirudin2

Sri Yuniyarti3

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Mengetahui Kriteria baku kerusakan lingkungan

pada kegiatan penambangan pasir di area penelitian, Mengetahui tingkat kesuburan tanah yang terjadi di Sungai

Progo Kabupaten Kulon Progo akibat penambangan pasir, Mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif, yang dilakukan dengan

cara Pengambilan data primer yang berupa data infiltrasi, kemiringan lereng, dan pengambilan sampel tanah

yang kemudian di bawa ke laboratorium tanah, serta pengamatan secara langsung (visual) yang kemudian

dibandingkan dengan sesuai dengan parameter kriteria baku kerusakan lingkungan bagi usaha atau kegiatan

penambangan bahan galian golongan c.

Hasil yang di dapat dari empat (empat) variabel tersebut bahwa status kerusakan lahan yang

dibandingkan dengan Keputusan Gubenur No. 63 tahun 2003 bahwa kerusakan lahan pada daerah penambangan

pasir Desa Tuksono Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo masuk kedalam kategori Rusak Sedang,

karena pada salah satu variabel dalam keadaan baik, seperti pengangkutan bahan galian telah sesuai kerena

menggunakan alat yang manual untuk memindahkan pasir tersebut dalam truk pengangkut. Kerusakan lahan yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan dapat mengganggu unsur hara pada tanah, karena dari hasil

penelitian nilai N dan K memiliki Nilai unsur yang rendah karena tercucinya unsur nilai unsur N dan K yang

disebabkan terkikisnya lapisan tanah yang diakibatkan terbentangnya pipa penyedot di sekitar area penambangn.

Kata Kunci : Evaluasi, Penambangan, Pasir, Kerusakan, lahan

1 Mahasiswa STTL “YLH” 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II

Page 2: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 46

SAND MINING DAMAGE EVALUATION OF LAND

(Case Study: Sand Mining in Central Village District of Sentolo Tuksono

Kulon Progo, Yogyakarta)

Abstract

The objectives of this research are to know the environmental damage criteria on sand mining activities in the area of research, to know soil fertility that occurs in Progo River Kulon Progo due to sand mining,

Knowing the effort that must be done to control land degradation in Progo River sand mining.

The method used in this research is descriptive qualitative analysis, which is done by retrieval of

primary data is data infiltration, slope, and soil sampling were then taken to the laboratory the soil, as well as

direct observation (visual) which is then compared with the corresponding the parameters of standard criteria

for the environmental damage the business or mining minerals group c.

The results obtained from the four (4) variables that land degradation status compared with Governor

Decree No. 63 of 2003 that the area on the sand mining area Village Tuksono Sentolo District of Kulon Progo

Regency Damage in the category of Being, because on one of the variables is in good condition, such as the

transport of excavated materials are compliant because they use manual tools to move the sand in the truck.

Land damage caused by mining activities can interfere with nutrients in the soil, because of the research value

of N and K have a lower value because elements leached N and K values due to soil erosion caused sand suction pipe extends cleaners around the mining area.

Keywords : Evaluation, Sand, Mining, damage, land

I. PENDAHULUAN

Proses penambangan pasir di Desa

Tuksono Kabupaten Kulonprogo, beralih

dari aktivitas penambangan sederhana ke

cara modern dengan menggunakan pompa

sedot pasir yang memberikan tekanan

besar bagi perubahan kondisi alam di

kawasan kegiatan penambangan pasir.

Berbeda dari aktivitas penambangan yang

hanya mengandalkan tenaga manusia,

yang relatif lambat, mengunakan peralatan

seadanya dan memanfaatkan sebagian

besar material yang ada di sungai, maka

penambangan dengan menggunakan pipa

sedot pasir lebih cepat mengeruk,

menggali dan mengubah bentang alam.

Kegiatan penambangan tersebut

meninggalkan bekas yaitu, dapat

mengakibatkan erosi pada area

penambangan., terjadinya perubahan laju

aliran sungai, kerusakan lingkungan jalan

di sekitar penambangan, dan kerusakan

vegetasi di area penambangan. Kondisi

alam yang seperti itu, seharusnya

dilakukan rehabilitasi lahan dan

pemantauan secara berkala oleh dinas, baik

disekitar area penambangan maupun area

luar penambangan, akan tetapi dalam

kenyataannya kegiatan rehabilitasi belum

terlaksana, dan pemantauan oleh dinas

baru sampai ke tahap pemberian izin

penambangan.

A. Rumusan Masalah

1. Apakah kriteria kegiatan

penambangan yang dilakukan di

Sungai Progo telah sesuai peraturan

atau Perda yang telah di tetapkan?

2. Bagaimana Kesuburan tanah terdapat

pada lokasi penambangan pasir di

Sungai Progo Desa Tuksono?

3. Upaya apa yang harus dilakukan

untuk mengendalikan kerusakan

lahan yang terjadi di area kegiatan

penambangan pasir di sungai progo?

B. Batasan Masalah

1. Mengkaji kriteria penambangan

pasir yang sesuai dengan peraturan

pemerintah atau perda yang berlaku.

2. Evaluasi hasil penilaian kerusakan

vegetasi yang dilihat dari tingkat

kesuburan tanah akibat

penambangan pasir yang terjadi di

Page 3: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 47

Sungai Progo Kabupaten Kulon

Progo.

3. Membahas tentang upaya yang

dilakukan untuk mengendalikan

kerusakan lahan pertambangan pasir

di Sungai Progo daerah Kabupaten

Kulon Progo Yogyakarta.

C. Tujuan

1. Mengetahui Kriteria baku kerusakan

lingkungan pada kegiatan

penambangan pasir di area

penelitian.

2. Mengetahui kerusakan vegetasi yang

terjadi di Sungai Progo Kabupaten

Kulon Progo akibat penambangan

pasir

3. Mengetahui upaya yang harus

dilakukan dalam mengendalikan

kerusakan lahan penambangan pasir

di Sungai Progo Kabupaten Kulon

Progo Yogyakarta.

D. Manfaat

1. Bagi pemerintah daerah :

Bagi pemerintah daerah, khususnya

Kabupaten Kulon Progo sebagai

salah satu acuan untuk menentukan

kebijakan dalam pengelolaan

lingkungan hidup khususnya dalam

menangani kerusakan lahan yang

diakibatkan oleh kegiatan

pertambangan.

2. Bagi peneliti :

Penelitian ini sebagai penyelesaian

tugas akhir atau skripsi untuk

memenuhi syarat kelulusan pada

Program S1 Teknik Lingkungan

Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan

(STTL) Yogyakarta.

3. Bagi Sekolah Tinggi Teknik

Lingkungan (STTL) Yogyakarta :

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya dan dapat dikembangkan

lagi bagi pihak-pihak yang ingin

mengembangkan penelitian ini,

terutama bagi mahasiswa Sekolah

Tinggi Teknik Lingkungan (STTL)

Yogyakarta.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kegiatan manusia yang dapat

menyebabkan kerusakan lingkungan atau

kelangkaan sumberdaya alam berlangsung

dalam tiga cara: (1). jika sumberdaya di-

eksploitasi dengan tingkat kecepatan yang

melebihi daya pulihnya; (2). kelangkaan

sumberdaya disebabkan oleh pertumbuhan

penduduk, dan (3). Dalam mengurangi

kerusakan lahan adalah dengan melakukan

reklamasi lahan Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pengelolaan

lingkungan pada tahap reklamasi adalah

sebagai berikut:

1. Rencana reklamasi sebaiknya

dipersiapkan sebelum pelaksaan

penambangan

2. Luas areal yang direklamasi sama

dengan luas area penambangan.

3. Memindahkan dan menempatkan tanah

pucuk pada tempat tertentu dan

mengatur sedemikian rupa untuk

keperluan revegetasi.

4. Mengembalikan/memperbaiki pola

drainase alam yang rusak.

5. Menghilangkan/memperkecil

kandungan (kadar) bahan beracun (jika

ada) sampai ke tingkat yang aman

sebelum dibuang suatu tempat

pembuangan.

6. Mengembalikan lahan seperti semula

atau sesuai dengan tujuan penggunaan.

7. Memperkecil erosi selama dan setelah

proses reklamasi.

8. Memindahkan seluruh peralatan yang

sudah tidak digunakan lagi ke tempat

dianggap aman.

9. Permukaan tanah yang padat harus

digemburkan, atau ditanami dengan

tanaman pionir yang akarnya mampu

menembus tanah yang keras.

10. Jenis tanaman yang akan

dipergunakan untuk revegetasi harus

sesuai dengan rencana rehabilitasi

(dapat konsultasi dulu dengan dinas

terkait).

11. Mencegah masuknya hama dan gulma

yang berbahaya.

Page 4: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 48

12. Memantau dan mengelola area

reklamasi sesuai dengan kondisi yang

diharapkan. (Ariando, 2011).

III. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di area

penambangan pasir Sungai Progo Desa

Tuksono Kecamatan Sentolo Kabupaten

Kulon Progo, dilakukan pada 4 (empat)

lokasi penambangan. Objek penelitian

dalam tugas akhir ini adalah Area

Penambangan pasir. Waktu Penelitian

dilakukan pada tanggal 16 Juni 2014.

Penyusunan dan penelitian skripsi ini

dimulai pada bulan februari – juni 2014.

Bahan dan alat yang digunakan dalam

penelitian ini seperti pada tabel 3.5,

sedangkan sumber data didapat dengan

melakukan pengamatan dan pengukuran

langsung di lokasi penambangan. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel bebas dan variabel terikat :

1. Variabel bebas adalah

a) Pengangkutan pasir,

b) Kondisi jalan umum

c) Perubahan laju aliran sungai

d) Kesuburan tanah

2. Variabel terikat yang digunakan

adalah Status kerusakan lahan dan

vegetasi.

A. Tahapan Penelitian

1. Melakukan tahapan Persiapan yang

terdiri dari survey lapangan

2. Melakukan penyusunan konsep

penelitian terdiri dari menentukan

parameter apa saja yang digunakan

untuk menunjang hasil penelitian

3. Pengambilan data primer yang

berupa data infiltrasi, kemiringan

lereng, dan pengambilan sampel

tanah yang kemudian di bawa ke

laboratorium tanah, serta

pengamatan secara langsung (visua)

4. Menggabungkan konsep penelitian

dengan data primer sehingga

mendapatkan hasil dari penelitian.

B. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisis kualitatif deskriptif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 4.1. Jumlah Truk Pengangkut

pada setiap titik pengamatan

No Lokasi Jumlah

Truk

1 Dusun Kaliwiru 10

2 Dusun Kalisono 15

3 Dusun Karang 20

4 Dusun Dusun

Giling

20

Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 4.2. Perubahan Debit Aliran

Kalibantar 2010 – 2013 (m3/tahun)

Tahun 2011 2012 2013

Rata – rata

Maximum 0,55 1,62 1,15

Rerata

bulanan 0,38 0,84 0,54

Minimum 0,25 0,56 0,3

Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai

Serayu Sumber : data

Sekunder, 2014

Perubahan Debit Aliran sungai

kalibantar pertahun didapatkan data grafik

yang menyatakan bahwa tahun 2012 nilai

minimum, rerata bulanan dan nilai

maximum perubahan debit aliran sungai

kalibawang memiliki nilai tertinggi, yaitu

nilai minimum 0,56, nilai rerata bulanan

0,84 dan nilai maximum 1,62.

Tabel 4.3 Perubahan Debit Aliran

Kalibawang Pertahun (m3/tahun)

Page 5: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 49

Perubahan Debit Aliran sungai

kalibawang pertahun didapatkan data

grafik yang menyatakan bahwa tahun 2012

nilai minimum, rerata bulanan dan nilai

maximum perubahan debit aliran sungai

kalibawang memiliki nilai terendah yaitu

nilai minimum 61,65, rerata bulanan

118,39, nilai maximum 264,68.

Tabel 4.4 Rata – Rata Perubahan

Debit Aliran Sungai Progo Kecamatan

Sentolo Pertahun (m3/tahun)

Tahun Satuan 2010 2012 2013

Rata – rata

Maximum m3/det 204,19 128,15 275,035

Rerata Bulanan

m3/det 108,01 59,61 125,36

Minimum m3/det 74,38 31,11 53,425

Sumber : Data Sekunder, 2014

Hasil tabel diatas menyatakan

bahwa rata-rata perubahan debit aliran

Sungai Progo mengalami kenaikan yang

tidak stabil, pada tahun 2011 nilai rata –

rata perubahan sungai memiliki nilai yang

paling rendah. 0,125 – 0,275.

Tahun 2010 2012 2013

Rata – rata

Maximum 408,38 254,68 548,92

Rerata

Bulanan 216,03 118,39 250,18

Minimum 148,76 61,65 106,55

Page 6: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 50

Tabel 4.5. hasil pengamatan kondisi jalan, galian dan debit

No Variabe

l

Hasil pengamatan Kep gubernur

(Kepgub No 63 tahun

2003)

Ketererangan

1 Pengan

gkutan

bahan

galian

Jumlah bahan galian yang

diangkut perharinya adalah

1 ret = 4 – 6 m3, diserta cara

pengangkutan galian pasir

yang telah dikeluarkan dari

sungai secara otomatis dan

di angkut ke dalam truk

secara manual

Baik : bila kelebihan

tonase < 10% kelas jalan

Sedang : bila kelebihan

tonase 10-20% kelas

jalan.

Rusak : bila kelebihan

tonase >20% kelas jalan

Baik

2 Kondisi

jalan

kondisi jalan utama di

Kecamatan Sentolo

merupakan jalan dengan

beban maksimum 8 ton,

yang dilalui oleh truk

pengangkut adalah kurang

dari 8 ton, akan tetapi

kegiatan pengangkutan

tersebut berlangsung secara

kontinue maka

menyebabkan jalan tersebut

bergelombang, tetapi tidak

berlubang.

Baik bila, bila jalan tidak

belubang

Sedang bila, jalan ada

lubang dengan luas

sebaran lubang > 30%

dari sebelum ada

penambangan

Rusak, bila jalan

berlubang dengan

sebaran lubang > 30%

dari sebelum ada

penambangan

Sedang

3 Laju

aliran

sungai

Sungai Progo mengalami

kenaikan yang tidak stabil

setiap tahunnya hal tersebut

dikarena adanya kegiatan

diarea sungai yang dapat

mengubah debit arus aliran

sungai,

Baik, bila tidak terjadi

perubahan alur/ aliran

sungai

Sedang, bila terjadi

tanda-tanda perubahan

alur/ aliran sungai

Rusak, bila terjadi

perubahan alur/ aliran

sungai

Rusak

Sumber : Data Primer, 2014

Page 7: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 51

Tabel 4.6. Hasil Analisis Kesuburan Tanah yang dibandingkan dengan Baku Kriteria

Penilaian Sifat Kimia Tanah

No Lokasi

Parameter Baku Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah

(LPT, 1983)

Ket

N Total

(%) P K BO SR R S T ST

1 Dsn.

Karang

0,09 40 18 2,87 N-

Total:

<0,10

N-Total:

0,10-0,20

N-

Total:

0,21-

0,50

N-total:

0,51-

0,75

N-Total:

>0,75

N-Tot:

SR

P : S

K : SR

BO : S

2 Dsn.

Giling

0,11 42 20 3,14 P:

<10

<4,4

P: 10-20

4,4-8,8

P: 21-

40

9,2-

17,5

P: 41-

60

20,1-

26,2

P: >60

>26,2

N-Tot:

R

P : T

K : R BO : T

3 Dsn.

Kalisono

0,08 41 19 2,75 K:

<10

<8

K: 10-20

4,4-8,8

K: 21-

40

18-33

K: 41-

60

34-50

K: >60

>26,2

N-Tot:

SR

P : T

K : R

BO : S

4 Dsn.

Kaliwiru

0,10 43 22 3,79 BO:

<1,00

BO:

1,00-2,00

BO:

2,01-

3,00

BO:

3,01-

5,00

BO:

>5,00

N-Tot:

R

P : T

K : S

BO : T

Sumber : Data Primer dan Data Sekunder, Hasil Analisis Tanah Laboratorium INSTIPER

Yogyakarta, 2014.

Ket : SR : Sangat Rendah

R : Rendah

T : Tinggi

ST : Sangat Tinggi

Tabel 4.7 nilai faktor Tutupan Lahan dan Tindakan konservasi lahan

Sumber: Data primer 2014

Dusun Nilai C Nilai P

Karang 0,006 0,40

Giling 0,004 1

Kalisono 0,005 1

Kaliwiru 0,005 1

Page 8: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 52

Tabel 4.8.Tabel Kerusakan Lahan yang terjadi di Area Penambangan

Variabel Dampak Kerusakan

lahan

Keterangan Upaya yang harus

dilakukan

Pengangkutan

Bahan Galian

1. Tercecernya air

dari pasir sungai

ke jalan

2. Adanya asap dari

kenalpot

kendaraan yang

dapat

menyebabkan

polusi udara

Pasir dalam truk

yang dibawa ke

konsumen

1. Melakukan

pengeringan air

pasir terlebih

dahulu

2. Mengecek

kelayakan dari

kendaraan apakah

telah melakukan

uji emisi secara

berkala.

Kondisi Jalan

Bergelombangnya

jalan utama

Adanya truk yang

memasuki area

penambangan

Membatasi masukkan

truk ke area

penambangan

Perubahan Debit

Aliran Sungai

1. perubahan alur

sungai

2. Berubahnya

bentuk dasar

sungai

3. Tergerusnya tanah

di sekitar bibir

sungai sehingga

dapat

menyebabkan

erosi

1. Terbentangnya

pipa penyedot

pasir

Pengambilan pasir

menggunakan alat

tradisional seperti

yang ada dibeberapa

titik penambangan

Kesuburan

Tanah

1. Rendahnya

kandungan unsur

tanah N dan K

yang terdapat

dalam tanah.

Banyaknya

kandungan Pasir

dalam tanah

1. Melakukan upaya

penanaman

dengan

menggunakan

tanaman yang

sesuai dengan

faktor Nilai

tutupan lahan (C)

dan nilai tindakan

konservasi lahan

(P), seperti

contohnya pada

Dsn. Karang

tanaman yang

cocok adalah

tanaman rumput

gajah, seperti

design pada

lampiran.

Sumber : Analisis Data Primer, 2014

Page 9: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 53

B. Pembahasan

Hasil yang di dapat dari 4 variabel

tersebut bahwa status kerusakan lahan

yang dibandingkan dengan Keputusan

Gubenur No. 63 tahun 2003 bahwa

kerusakan lahan pada daerah penambangan

pasir Desa Tuksono Kecamatan Sentolo

Kabupaten Kulonprogo masuk kedalam

kategori Rusak Sedang, karena pada salah

satu variabel dalam keadaan baik, seperti

pengangkutan bahan galian telah sesuai

kerena menggunakan alat yang manual

untuk memindahkan pasir tersebut dalam

truk pengangkut.

Hasil dari Kerusakan lahan tidak

hanya dilihat dari kondisi fisiknya saja,

tetapi unsur hara yang dimiliki oleh tanah

juga harus diperhatikan, karena unsur hara

tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman serta jenis tanaman yang cocok

untuk di daerah penambangan pasir

tersebut. Unsur hara yang di analisis

adalah unsur N, P, K dan BO, karena ke

empat unsur tersebut merupakan salah satu

nilai untuk kesuburan tanah. Kerusakan

lahan yang diakibatkan oleh kegiatan

penambangan dapat mengganggu unsur

hara pada tanah, karena dari hasil

penelitian nilai N dan K memiliki Nilai

unsur yang rendah karena tercucinya unsur

nilai unsur N dan K yang disebabkan

terkikisnya lapisan tanah yang diakibatkan

terbentangnya pipa penyedot di sekitar

area penambangan.

Upaya untuk penanggulangan

kerusakan lahan yang lebih berat maka

perlu adanya penanggulangan dan

melakukan rehabilitasi lahan, sehingga

lahan tersebut masih dapat berfungsi

dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan

adalah seperti pada tabel 4.14, dimana

salah satunya adalah dengan pengambilan

bahan galian dengan menggunakan cara

tradisional, seperti menggunakan skop,

atau pun alat yang tidak merusakan lahan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kerusakan lahan di Area

Penambangan pasir Sungai Progo

Desa Tuksono Kecamatan Sentolo

Kabupaten Kulon Progo adalah

kerusakan sedang. 2. Unsur N, P, K dan BO yang ada

pada tanah di daerah tersebut yang

berarti bahwa tingkat kesuburan

tanah area tambang tersebut rendah.

3. upaya penanganan seperti,

penanaman pada bibir sungai,

penggunaan alat tradisional pada

semua area penambangan, akan

tetapi pada kenyataannya upaya

tersebut belum dijalankan pada

semua area penambangan, hanya

pada satu area saja.

B. Saran

1. melakukan pendataan kegiatan

penambangan di Desa Tuksono

Kecamatan Sentolo Kabupaten

Kulon Progo, baik yang illegal (tidak

memiliki ijin) maupun yang

memiliki ijin.

2. Melakukan pemantauan terhadap

perubahan alur aliran sungai secara

rutin dan kondisi lingkungan oleh

dinas terkait, sehingga apabila terjadi

kerusakan lahan yang lebih berat

dapat segera ditangani.

3. Melakukan pengendalian dengan

melakukan reklamasi pada area

penambangan dan area bekas

penambangan yang telah ditutup.

4. Apabila terjadi erosi pada daerah

penambangan perlu dilakukan

pengendalian dengan Memberi

kekasaran dinding saluran terhadap

air. hal ini menyebabkan aliran air

tertahan atau kecepatan aliran

berkurang, sehingga energi untuk

melepas dan memindahkan butiran

sedimen menjadi lebih lebih rendah,

saat aliran mengalir, tegangan geser

yang terjadi di dasar atau tebing

Page 10: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 54

saluran/sungai berpindah mengenai

tumbuh – tumbuhan, akar tumbuh –

tumbuhan yang menyatukan massa

tanah memberikan perlindungan

mekanikal, sehingga energi aliran

yang lebih besar dibutuhkan untuk

melepaskan partikel tanah dari

saluran/sungai.

DAFTAR PUSTAKA

Ariando. 2011. Kajian Kerusakan Lahan

Akibat Penambangan Pasir

Kelurahan Kalampangan

Kecamatan Sabangau. (Online).

http://www.scribd.com/doc/100

296379/Kajian-Kerusakan-

Lahan-Akibat-Penambangan-

Pasir-Kelurahan-Kalampangan-

Kecamatan-Sabangau. diakses

tanggal 6 april 2014

Arsyad, S. 1989. Konservasi tanah dan air.

Institut Pertanian Bogor Press :

Bogor

As’ad. 2005. Pengelolaan Lingkungan

pada Penambangan Rakyat

(Studi Kasus Penambangan

Intan Rakyat di Kecamatan

Cempaka Kota Banjarbaru

Provinsi Kalimantan Selatan).

(Online).

http://eprints.undip.ac.id/15004/

1/2005L4K003017.pdf. diakses

tanggal 26 maret 2014.

Frida,dkk.2006.Pengelolaan Penambangan

Bahan Galian Golongan C di

KabupatenMarauke.(Online).Un

has.ac.id/jurnal.files/b737f3aaaf

2c2fbb2a9827bdd931cifi.pdf.

diakses tanggal 11maret 2014

Hardiyatmo Hary, C. 2012. Tanah Longsor

& Erosi Kejadian dan

Penanganan. UGM Press :

Yogyakarta.

Inarni. 2007. Kajian Dampak Lingkungan

Kegiatan Penambangan Pasir pada

Daerah Sabuk Hijau Gunung

Sumbing di Kabupaten

Temanggung.

(Online).http://eprints.undip.ac.id/1

7783/1/inarni_nur_dyahwanti.pdf.

diakses tanggal 29 maret 2014.

Irwan, Z., D. 2007. Prinsip-Prinsip

Ekologi Ekosistem, Lingkungan

dan Pelestariannya, PT. Bumi

Aksara : Jakarta.

Kennedy. 2013. Kerusakan Lingkungan

Berdampak Negatif bagi

Kehidupan

Manusia.(Online).http://www.sli

deshare.net/muhammadkennedy/

kerusakan-lingkungan-

pengetahuan-lingkungan-by-

muhammad-kennedy. diakses

tanggal 19 februari 2014.

Keputusan Gubernur Yogyakarta No. 63

tahun 2003. kriteria baku

kerusakan lingkungan bagi

usaha dan/atau kegiatan

penambangan bahan galian

golongan c di wilayah Propinsi

Daerah Istimewa

Yogyakarta.(online).http://blh.ba

ntulkab.go.id/documents/201005

26113900-dok_blh_112.pdf.

diakses tanggal 29 maret 2014

Kompas. Kamis, 22 maret 2012. (Online).

http://regional.kompasiana.com/

2012/03/22/pengelolaan-

tambang-galian-c-449030.html.

diakses tanggal 28 maret 2014

Mardi Wibowo.2006.Evaluasi kerusakan

lingkungan kawasan

Page 11: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 55

Penambangan batupasir tufaan

di kec.Prambanan dan

sekitarnya, kab. Sleman.

(Online).

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/fil

es/b737f3aaaf2c2fbb2a9827bdd

931c1f1.pdf.diakses tanggal 5

april 2014

Masri, S & Sutriyono. 2012. Kajian

Pertambangan Bahan Galian

Golongan C di Kabupaten

Bengkulu Selatan. (Online).

http://repository.unib.ac.id/413/

1/SUANDI%20MASRI-7.pdf.

diakses tanggal 19 februari

2014.

Mitchel, B., B. Setiawan dan D.H. Rahmi.

2007. Pengelolaan Sumberdaya

Dan Lingkungan. Gadjah Mada

University Press : Yogyakarta.

Peraturan Bupati Kulon Progo nomor 42

tahun 2011. Reklamasi

Tambang. Diakses tanggal 28

maret 2014.

Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun

2010. Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral

dan Batubara. (online).

http://prokum.esdm.go.id/pp/20

10/PP%2023%20Tahun%20201

0.pdf. diakses tanggal 10 mei

2014

Rissamasu F, Rahim D, dan Ambo T.

2006. Pengelolaan

Penambangan Bahan Galian

Golongan C di Kabupaten

Merauke. (Online).

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/fil

es/b737f3aaaf2c2fbb2a9827bdd

931c1f1.pdf. diakses tanggal 5

april 2014

Syekfani. 2003. Peruntukan Lahan

Wilayah Pertambangan Bahan

Galian Golongan C (Sedimen

Lepas). (online).

http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.

id/files/2013/04/REKLAMASI-

BEKAS-TAMBANG-

SIRTU3.pdf . diakses tanggal 19

februari 2014.

Undang – undang No.32 tahun 2004.

Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup. diakses pada

tanggal 28 maret 2014

Undang – undang No. 4 tahun 2009.

Pertambangan Mineral dan

Batubara.(online).

http://prokum.esdm.go.id/uu/20

09/UU%204%202009.pdf.

diakses tanggal 29 maret 2014

Yudhistira, dkk. 2011. Kajian Dampak

Kerusakan Lingkungan Akibat

Kegiatan Penambangan Pasir Di

Desa Keningar Daerah Kawasan

Gunung Merapi. Jurnal Ilmu

Lingkungan. Volume 9, Issue 2:

76-84 (2011). (Online). diakses

dari

http://ejournal.undip.ac.id/index.

php/ilmulingkungan/article/view

/4072. 26 maret 2014

Sumber Internet :

http://www.pengertianahli.com/2014/03/pe

ngertian-evaluasi-apa-itu-

evaluasi. html.diakses tanggal

18 agustus 2014

http://fotokita.net/foto/761293018554_086

8488/pertambangan-pasir.

diakses tanggal 11 maret 2014

Page 12: EVALUASI PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KERUSAKAN …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_EVALUASI...mengendalikan kerusakan lahan penambangan pasir di Sungai Progo. Metode yang digunakan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.2/Oktober 2012 Page 56