evaluasi hasil belajar
DESCRIPTION
tugas EHB (dyah dkk)TRANSCRIPT
Nama Kelompok :1. Anoti Laneri2. Astri Pratiwi3. Dyah Pandu Hardani4. Perezcky Paulus Pisdon5. Suci Wulandari6. Yulia Trisanty
Assalamualaikum Wr.Wb
PENYIMPANGAN GURU DALAM MELAKUKAN
PENILAIAN
Dalam tes berpidato Bahasa Indonesia, Tri Duta maju dan dengan suara yang lantang namun sedikit tidak sopan. Sedangkan Bagus Purnama maju dan menyampaikan pidato dengan sikap yang baik seperti dengan apa yang telah diajarkan oleh Ibu Sri Mulyani.
Ketika hasil tes pidato dibagikan, ternyata nilai Tri Duta lebih baik daripada Bagus Purnama. Adapun nilai Tri Duta 80, 78, 85 yang menghasilkan nilai rata-rata= 8 sedangkan nilai Bagus Purnama 52, 70, 45 yang menghasilkan nilai rata-rata 55,6.Pembahasan: Berdasarkan kasus diatas, penilaian yang diberikan oleh Ibu Sri Mulyani tidak sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang ada :
KASUS 1KELAS XII IPA1 MATERI BAHASA INDONESIA OLEH IBU SRI MULYANI
Sumber : Bagus Purnama, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia,2012, FKIP, Universitas Jember
Hasil Analisis :
Berdasarkan kasus tersebut, penilaian yang diberikan oleh Ibu Sri Mulyani tidak sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang ada : Obyektif Adil Terbuka Bermakna Mendidik Akuntabel
Oleh karena prinsip-prinsip penilaian tidak dipenuhi oleh Ibu Sri Mulyani, maka tujuan penilaian tidak dapat tercapai.
Hambatan guru di SMA Negeri 1 Bawang dalam evaluasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu guru masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian autentik, dan hanya beberapa guru yang melakukan penilaian autentik tersebut.
KASUS 2PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK pada GURU di
SMA NEGERI 1 BAWANG
Sumber : Mei Fita Aryani, Universitas Negeri Semarang (UNS)Studi pada tahun ajaran 2013/2014
Kebanyakan guru di SMAN 1 Bawang tidak melakukan penilaian secara autentik, berarti guru-guru tersebut bisa dikatakan tidak memenuhi prinsip-prinsip penilaian, seperti: Valid Obyektif Adil Bermakna Menyeluruh Berkesinambungan, serta Akuntabel.
Hasil Analisis :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Madrasayah Aliyah Bandung, pada umumnya guru fisika lebih banyak menggunakan penilaian berbentuk tes dari pada penilaian dalam bentuk lain.
KASUS 3
Sumber : Muhammad Mabrudy, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Kasus tersebutdiatas tidak memenuhi prinsip penilaian “Menyeluruh” karena penilaian diambil tidak mencakup seluruh aspek kompetensi peserta didik.
Hasil Analisis :
KASUS 4
Pada Mata Pelajaran PKn di SMP Negeri 6 Tanjung yang diajar oleh ibu RND, minat belajar siswa kurang dan siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga guru yang lebih dominan aktif dalam proses tersebut. Saat ibu RND memberikan penilaian berupa ulangan harian, hasil nilai yang didapat tidak memuaskan karena dari 25 siswa hanya 10 anak yang nilainya diatas KKM (65).
Oleh karena ibu RND tidak bisa mengatasi hal tersebut, maka ia meminta bntuan pada tim peneliti.
Sumber : Suci Purwati Iriani, Acep Supriadi dan Dian Agus Ruchliyadi
Dari kasus diatas, dapat dilihat bahwa hasil ulangan harian yang didapat oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor: Siswa tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran PKn Metode pembelajaran yang Ibu RDN gunakanDengan demikian, sang guru akan mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian secara menyeluruh.
Hasil Analisis :