evaluasi granul

2
Evaluasi Granul 1. Uji Kadar Air Kadar air ditentukan dengan menimbang granul dalam keadaan basah dan setelah dikeringkan. Kadar air dinyatakan sebagai LOD (Lost On Drying)/ susut pengeringan sebagai berikut: % LOD = basah granul Bobot kering granul Bobot basah granul Bobot X 100% 2. Uji Kecepatan Alir dan Sudut istirahat Granul ditimbang sebanyak 100 g, lalu dimasukkan ke dalam corong pisah yang lubang bawahnya ditutup, kemudian diratakan. Pada bagian bawah corong diberi alas. Tutup dibuka hingga granul mulai meluncur. Waktu yang dibutuhkan oleh granul untuk mengalir dicatat. Kecepatan alir dihitung dengan membagi bobot granul dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengalir. Selanjutnya puncak timbunan granul dan diameter lingkaran dasar timbunan diukur. Sudut istirahat dihitung dengan rumus : Tg = d h 2 di mana: h = tinggi timbunan granul (cm) d = diameter timbunan granul (cm) 3. Penetapan Bobot Jenis Sejati Pengujian bobot jenis sejati dilakukan dengan cara meninbang piknometer 25 ml yang kosong (a), piknometer kemudian diisi dengan parafin cair dan ditimbang kembali (b).

Upload: lidyarumajar

Post on 06-Aug-2015

559 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Farmasetika, Farmasi Fisik

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Granul

Evaluasi Granul

1. Uji Kadar Air

Kadar air ditentukan dengan menimbang granul dalam keadaan basah dan

setelah dikeringkan. Kadar air dinyatakan sebagai LOD (Lost On Drying)/ susut

pengeringan sebagai berikut:

% LOD = basahgranulBobot

keringgranulBobotbasahgranulBobot X 100%

2. Uji Kecepatan Alir dan Sudut istirahat

Granul ditimbang sebanyak 100 g, lalu dimasukkan ke dalam corong pisah

yang lubang bawahnya ditutup, kemudian diratakan. Pada bagian bawah corong

diberi alas. Tutup dibuka hingga granul mulai meluncur. Waktu yang dibutuhkan

oleh granul untuk mengalir dicatat. Kecepatan alir dihitung dengan membagi bobot

granul dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengalir. Selanjutnya puncak timbunan

granul dan diameter lingkaran dasar timbunan diukur. Sudut istirahat dihitung

dengan rumus :

Tg = d

h2

di mana: h = tinggi timbunan granul (cm)

d = diameter timbunan granul (cm)

3. Penetapan Bobot Jenis Sejati

Pengujian bobot jenis sejati dilakukan dengan cara meninbang piknometer 25

ml yang kosong (a), piknometer kemudian diisi dengan parafin cair dan ditimbang

kembali (b).

Page 2: Evaluasi Granul

Bobot jenis parafin cair = 25

a - b g/ml

Satu gram granul diisikan ke dalam piknometer kosong, kemudian

ditimbang (c), parafin cair ditambahkan hingga penuh dan ditimbang kembali (d).

Bobot jenis sejati dapat dihitung sebagai berikut:

Bj Sejati = d)(a- b)-(c

cairParafin Bj x a)-(c

4. Uji Bj Nyata, Bj Mampat dan Porositas

Sebanyak 100 gram granul dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 ml dan

dicatat volumenya (V0). Kemudian dilakukan pengetukan dengan alat dan volume

pada ketukan ke 10, ke 50 dan ke 500 diukur lalu dilakukan perhitungan sebagai

berikut :

Bj nyata = awal volume

granulbobot

Bj mampat =mampat volume

granulbobot

Porositas () = (1- sejatiBj

mampatBj )x 100%

Sumber :

Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schwartz, J.R., (1990), “Pharmaceutical Dosage Forms :

Tablet’s”, Second Edition, Vol 2, Marcel Dekker, Inc., New York