pembuatan granul effervescent susu kambing dengan metode ... · bogor dan departemen farmasi,...
TRANSCRIPT
PEMBUATAN GRANUL EFFERVESCENT SUSU KAMBING DENGAN METODE G W L A S I BASAH
SKRIPSI RIZKI MEIRINA
PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RIZKI MEIRINA. D14201063. 2006. Pembuatan Granul Effenjescent Susu Kambing dengan Metode Granulasi Basah. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Rarah R. A Maheswari, DEA Pembimbing Anggota : Sutriyo, MSi, Apt
Susu kambing adalah cairan yang berasal dari ambing kambing sehat dan bersih diperoleh dengan cara pemerahan yang henar dan tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu kambing mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan susu sapi diantaranya, kandungan nutrisi lebih tinggi, daya cerna lebih baik, molekul lemaknya lebih kecil, mudah dicema karena dan dapat dikonsumsi oleh orang yang menderita lactosa intolerar7ce. Konsumsi susu kambing cair masih kurang diminati masyarakat karena baunya yang khas (goaty) sehingga susu kambing lehih banyak dihindari untuk dikonsumsi. Pembuatan susu kambing dalam bentuk bubuk telah dilakukan, namur masih mempunyai kendala pada bau dan kelarutan produk. Minuman dalam bentuk eiFfen~esce12t banyak digemari karena praktis, cepat larut dalam air, memberikan larutan jernih dan efek sparkle atau seperti minum air soda. Efferijescent didefinisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan. Reaksi yang terjadi pada pelarutan efferi~escent adalah reaksi antara senyawa asam dan senyawa karhonat untuk menghasilkan gas karbondioksida.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan dan formulasi granul effervescent susu kambing dengan metode granulasi basah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2005. Lokasi penelitian dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi, Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor, Bogor dan Departemen Farmasi, Universitas Indonesia, Jakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL,) pola searah dengan empat perlakuan formulasi (A, B, C dan D) dan tiga kali ulangan. Bahan penyusun formula terdiri dari susu kambing skim buhuk, PVP, sukrosa, asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat.
Granul effervesce?~t susu kambing mempunyai waktu alir dan kompresibilitas sesuai dengan standar Wells (1987) yaitu kurang dari 10 detik dan tergolong dalam kriteria istimewa (5-15%). Waktu larut yang dihasilkan dengan effeniesce~zf mix terendah (26%) adalah 4,66 menit, masih lebih lama dibandingkan dengan produk effeivesce~lt di pasaran yang mempunyai waktu larut maksimal 1 menit. Pembuatan granul eJferi~escent susu kambing dengan metode granulasi basah menghasilkan kadar air yang tinggi yaitu diatas 5%. Formula A dengan kandungan efferilescet~f mix yang tinggi yaitu 41% sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar ahu, namun keempat formula yang digunakan (A, B, C dan D) tidak berpengaruh terhadap kadar lemak dan kadar protein granul effervescent susu kambing. Perbedaan formula tidak memberikan hasil yang berbeda pada uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur granul efferilescer~t susu kambing.
Kata-katn : susu kambing, granulasi basah, granul effervescent.
ABSTRACT
The Making of Goat Milk Effervescent Granule with Wet Granulation Method
Meirina, R., R. R. A. Maheswari, and Sutriyo
Goat milk is a liquid which come from clean and healthy goat udder and it obtained by good milking out and did not receive any treatment except for refrigeration process. Goat milk had better nutrition value than dairy milk and it also easy to digested, because it had small fat size and can be consumed for one who suffered from lactose intolerance. Because of the goaty aroma of goat milk, the consumption of goat milk was avoided by people. Effervescent is defined as the evolution of bubbles of gas from a liquid as the result of a chemical reaction. People liked beverages in effervescent form, because it was simple, dissolve quickly in water, giving clear condensation and effect of sparkle (like consuming soda water). One way pattern of Completely Randomized Design with four treatment and three replication will be used in this experiment. This research used treatment of addition different sucrose level in each formulation (5%;10%;15% and 20%). According to standard of Wells (1987), the rate of flow and compressibility of Effervescent goat milk granule was less than 10 second and it was included in special criterion (5- 15%). Dissolve time which yielded was not fact enough because formula with low effervescent (26%) had dissolve time 4,66 minutes but these dissolve time were less quickly compared to commercial product of effervescent in market which had dissolve time less than 1 minute. The making of goat milk effervescent granule with wet granulation method had result in high above 5% water level of granule. Formula with high mix effervescent (41%) had effect on significant ask level, but the other formula did not have significant effect on to fat level and protein level of granule. According of panelists that different of formulation did not have significant effect to colour, aroma, texture, and taste goat milk effervescent granule.
Keyvords : goat milk, wet granulation, effervescent granule
PEMBUATAN GRANUL EFFERVESCENT SUSU KAMBING DENGAN METODE GRANULASI BASAH
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultrs Peternakan Institut Pertanian Bogor
Oleh :
Ruki Meirina Dl4201063
PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul : PEMEUATAN GRANUL EFFERVESCENT SUSU KAMBING DENGAN METODE GRANULASI BASAH
Nama : Riki Meirina NRP : Dl4201063
Menyetujui,
Pembimbing I
(Dr. Ir. Rarah R. A. Maheswari, DEA) NIP 131 671 305
Pembimbing I1
(sutriyo,'~.si., Apt) NIP 132 161 160
NIP 131 624 188
Tanggal lulus : 24 Januari 2006
Penulis bernama Rizki Meirina, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Noviar Baderanie dan Ibu Rosmaniar. Penulis dilahirkan di
Palembang pada hari Minggu, tanggal 1 Mei 1983.
Penulis menempuh pendidikan di TK Harapan Bangsa I1 Palembang (1988-
1989), kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar. Sejak berada di tingkat SD
sampai SMP penulis sering berpindah-pindah sekolah dikarenakan ilcut orangua
bertugas. Pada saat kelas satu sampai kelas dua penulis memasuki SD Bina Bangsa
Palembang (1989-1991), kemudian kelas tiga sampai kelas empat penulis
melanjutkan ke SDN 10 Pangkalpinang (1991-1993) dan kelas lima sampai kelas
enam penulis melanjutkan ke SDN 12 Lahat, Sumatera Selatan (1993-1995).
Penulis menempuh pendidikan tingkat menengah pertama dari kelas satu
Cawu I di SMP Negeri 2 Lahat (1995), kemudian kelas satu C a w I1 dilanjutkan di
SMP Negeri 172 Jakarta Timur (1995) dan selanjutnya kelas satu C a w 111 sampai
kelas tiga dilanjutkan di SMP Negeri 4 Bogor (1995-1998). Penulis melanjutkan
pendidikan tingkat menengah atas di SMU Negeri 5 Bogor (1998-2001).
Penulis selanjutnya meneruskan ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor
( P B ) dan diterima pada tahun 2001 melalui jalur USMI. Penulis diterima pada
jurusan Ilmu Produksi Ternak, progam studi Teknologi Hasil Temak. Selama
mengikuti pendidikan, penulis pernah aktif menjadi pengurus FAMM Al An'aam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat dan hidayahNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul "Pembuatan Granul Effeelifescet~t Susu Kambing dengan Metode Granulasi
Basah". Penyusunan Skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan dalam
menyelesaikan studi di Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Susu kambing cair masih kurang diminati masyarakat untuk dikonsumsi
karena baunya yang khas (goaty), sehingga penulis tertarik untuk menghasilkan
bentuk produk granul effeelvescetll. Pembuatan granul effeelvescent susu kambing ini
menggunakan empat formula yang berbeda dengan harapan akan diperoleh satu
formula terbaik. Selain untuk mempelajari proses pembuatan dan formulasi granul
efervescer~t susu kambing dengan metode granulasi basah, penelitian ini juga
mengevaluasi beberapa kriteria yang dipersyaratkan pada suatu produk sebagai
minuman effeel1lescer7t. Informasi tentang mutu hedonik granul effen~escenf
diharapkan bermanfaat dan dapat digunkan untuk acuan dalam menentukan daya
terimanya sebagai diversifikasi produk olahan susu kambing. Penerimaan masyarakat
secara luas terhadap produk baru ini sangat diharapkan sehingga akan meningkatkan
konsumsi susu kambing dengan memanfaatkan potensi ternak lokal.
Skripsi ini disusun agar bermafaat bagi semua kalangan masyarakat dan dapat
dijadikan referensi pedoman bagi mahasiswa lainnya, khususnya yang menginginkan
pengembangan dunia peternakan pada kambing perah. Penulis berharap semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat, meskipun masih jauh dari sempurna.
Bogor, Januari 2006
Penulis