evaluasi drug related problems (drps) pada …

112
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN HIPERTENSI PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana armasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Elisabeth Kartika Tri Widianingsih 058114146 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN HIPERTENSI PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI

INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana armasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Elisabeth Kartika Tri Widianingsih

058114146

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

ii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN HIPERTENSI PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI

INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Elisabeth Kartika Tri Widianingsih

058114146

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …
Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

v  

Apa yang kau takutkan dengan semua ini. Bukankan kesedihan sering kita alami keadaan ini buat kita terbiasa…..

Percayalah lelah ini hanya sebentar saja jangan menyerah walaupun tak mudah meraihnya….

Tetaplah tersenyum…. (Song By : Ipang “Teruslah Bermimpi”) 

Karya ini kupersembahkan untuk :

Jesus Kristus AndalanKu…. Ayahku yang kini ada disisi

Mu…. Ibuku…..

Kakak-kakakku…. Pasanganku….

Sahabat-sahabat dan Almamaterku….

 

 

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

vi 

 

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Baik yang telah berkenan

memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008“. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Tuhan Jesus Christ yang selalu menemani dan membangkitkan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bimbingannya

selama penulis melakukan proses pembelajaran di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu dr. Fenty M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing atas arahan,

semangat, dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi.

4. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen penguji skripsi atas dukungan,

arahan, kritik, dan masukan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

vii 

 

5. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji skripsi atas

dukungan, arahan, kritik, dan masukan serta semangat yang diberikan kepada

penulis.

6. Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah

memberikan izin untuk penulis dapat melakukan penelitian.

7. Kepala beserta staf Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) dan Bagian

Rekam Medik Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta (Ibu Nani, Ibu

Mamik, Pak Dirman, Ibu Dari, dr. Endang) atas bantuan dan dukungannya.

8. Seluruh pasien pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Segenap dosen pengajar, staf sekretariatan serta laboran Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma atas dukungan dan bantuannya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Ayahku Agustinus Samino yang selalu dihatiku dan selalu memberikan

dorongan, semangat, kekuatan dari dari sisi Mu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

11. Kakaku Gabriel Sigit Dewantara yang selalu memberikan arahan, dukungan,

fasilitas, dan semangat dalam menyalesaikan skripsi ini.

12. Ibuku Maria Bibiana, kakakku Yohanes Antun Wardoyo, dan keluarga

kakakku Thomas Chris Hartono atas bimbingan, fasilitas, semangat, dan doa

dalam menyalesaikan skripsi ini.

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

viii 

 

13. Ingnatius Alfa Mardhiprasetya atas dukungan, semangat yang menguatkan,

bimbingan, suka dan duka yang dijalani bersama dalam setiap langkah hidup

penulis.

14. Seluruh keluarga yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas

dukungan, kasih sayang dan doanya.

15. Presty Arma, Aloyna Rebha, Shinta Visitasia, dan Lya Devitasari atas

semangat, dukungan, persahabatan, kebersamaan yang telah dilalui dalam

suka dan duka bersama penulis dan dalam menyalesaikan skripsi ini.

16. Elisabeth Estelita, Suster Bernadetta, Tara, Widyanita, Agnes, Rani, Maria

Endah, Eva Wibowo, Ana S., dan Dinda atas dukungan, bantuan, dan

kebersamaan yang telah dilalui dalam suka dan duka bersama penulis.

17. Seluruh teman-teman Farmasi angkatan ‘05 pada umumnya, teman-teman

FKK ’05 pada khususnya, teman-teman KKN USD kel. 22 angkatan

XXXVIII, dan teman-teman alumni SMA Steladuce Bantul atas kebersamaan

yang telah dilalui bersama.

18. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis.

Semoga Tuhan Yang Maha Baik selalu memberikan berkat-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi yang membaca.

Yogyakarta, 02 Januari 2010

Penulis

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xi

INTISARI

Drug related problems (DRPs) terjadi kira-kira sepertiga bagian yang berkaitan dengan rawat inap. Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pre-eklampsia menduduki urutan 7 dan pada pre-eklampsia ringan diurutan 16 dari 20 besar kasus penyakit kandungan dan kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi adanya drug related problems (DRPs), dan melihat outcome pasien pre-eklamsia setelah menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Tahapan dalam menyalesaikan penelitian ini yaitu: persiapan, pengumpulan data, dan analisis data. Data didapat dari rekam medik (MR), dianalisis dengan melihat gambaran pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia, mengevaluasi adanya drug related problems (DRPs), dan melihat outcome pasien pre-eklamsia.

Kasus yang ditemukan adalah sebanyak 29 kasus. Prosentase umur 20-34 tahun sebesar 59%, cara persalinan pervaginal sebesar 69 %, tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg sebesar 66 %, tekanan darah diastolik 80-109 mmHg sebesar 83 %, prosentase magnesium sulfat sebesar 95 % sedangkan untuk diazepam sebesar 5 %, dan nilai kadar hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak normal. Penggunaan antihipertensi terdapat empat kelompok obat yaitu nifedipin sebesar 78%, metildopa sebesar 11 %, kaptopril sebesar 7 %, dan furosemid sebesar 3 %. Hasil evaluasi menunjukkan DRPs interaksi obat yaitu sebesar 4 kasus, butuh obat 1 kasus, tidak butuh obat 2 kasus. Sebanyak 27 kasus pasien meninggalkan rumah sakit dalam keadaan membaik.

Kata kunci : pre-eklampsia, drug related problem (DRPs), pengobatan hipertensi

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xii  

ABSTRAK

Drug related problems (DRPs) occurred about one-third part related to hospitalization. Based on at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pre-eclampsia and ranked 7th in mild pre-eclampsia at number 16 of the 20 major cases of pregnancy and gynecological diseases.This study aims to evaluate the drug related problems (DRPs), and the output of pre-eclampcia patients after undergoing hospitalization in RSUP Dr. Yogyakarta Sardjito period 2007-2008.

This is a non-experimental research design and descriptive retrospective evaluative. Stages in completing this research are: preparation, data collection and data analysis. Data obtained from medical record (MR), analyzed treatment of pre-hypertension patients eklamsia, evaluate the drug related problems (DRPs), and the output pre-eklamsia patients.

Cases of pre-eklamsia patients are 29 cases. The largest percentage of age at the age of 20-34 years is 59%, which means labor pervaginal for 69% (20 cases), systolic blood pressure ≥ 160 mm Hg in the amount of 66%, diastolic blood pressure of 80-109 mmHg for 83%, the percentage of magnesium sulfate in the amount of 95% whereas for diazepam by 5% to prevent seizures, and the value of content laboratory results abnormal. The use of antihypertensive drug there are four groups of nifedipin 78%, 11% metildopa, captopril for 7%, and 3% furosemid. Evaluation results show that drug interactions DRPs for 2 cases, the drugs needed for 4 case does not need a drug that is for 1 case. As much as 27 cases patient to leave hospital in good condition.

Keywords: pre-eclampcia, drug related problems (DRPs), treatment of hypertension

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xiii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….……………..v

PRAKATA…………..……………………………………………………………vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….ix

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………………..x

INTISARI…………………………………………………………...…………….xi

ABSTRACT………………………..………………………………………...…....xii

DAFTAR ISI……………………………………………………………...……..xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xvi

DAFTAR GAMBAR………………………………………...…….……………xxi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xxii

BAB I. PENGANTAR…………………………………………………………....1

A. Latar Belakang………………………………………………………………...1

1. Permasalahan……..………………………………………………………..3

2. Keaslian Penelitian………………………………………………………...3

3. Manfaat Penelitian………………………….……………...……………...4

a. Manfaat Teoritis...……………………….……………...……………..4

b. Manfaat Praktis………………………………………………………..4

B. Tujuan Penelitian…………………………………………...…………………4

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xiv  

1. TujuanUmum……………………………...……………………………....4

2. Tujuan Khusus…………………………………...………………………..4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………….…………………..6

A. Drug Related Problems………………………………………………………..6

B. Pre-eklampsia……………………………..…………………………...………8

1. Definisi…………………………………………………………………….8

2. Etiologi….………………………..……………………………...……….10

3. Patogenesis………...……………………………………………………..10

4. Manifestasi Klinis…………………...………………………………..….14

5. Diagnosis ………………………………...………………………….…...14

6. Pencegahan…………………………………………………………….…17

7. Strategi Terapi……...……………………………………………….…....19

C. Terapi Obat Antihipertensi…………………………………………….……..23

BAB III. METODE PENELITIAN……..……………………………………..29

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………...29

B. Definisi Operasional………………………..…………..…………………….29

C. Subyek Penelitian…………………………………………………………….30

D. Bahan Penelitian…..………………………………………………………….30

E. Lokasi Penelitian……………………………………………………………..31

F. Tata Cara Penelitian………………………………………………………….31

a. Persiapan…………………………………………………………………31

b. Pengumpulan Data……………………………...………………………..31

c. Analisis Data………...…………………………………………………...32

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xv  

d. Pembahasan Kasus…………………...…………………………………..32

G. Kesulitan Penulis……………………………………………………………..33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….……....34

A. Gambaran Karakteristik..……………………………………………….……34

1. Prosentase Umur………………………………………………….…...…34

2. Distribusi Macam Persalinan…………………………...………………..35

3. Distribusi Tekanan Darah Sistolik……………...………...…….………..36

4. Distribusi Tekanan Darah Diastolik ………………………….….………37

5. Perbandingan Terjadinya Pre-eklampsia ……………...………….…..….38

6. Gambaran Data Laboratorium…………………………………..……..…39

B. Profil Obat…………………………………………………………………....40

1. Berdasarkan Kelas Terapi………………..……………………...….........40

2. Golongan Obat Antihipertensi……………….....……..…………………42

C. Evaluasi DRPs……………………………………………………………..…45

BAB V. Kesimpulan Dan Saran……………….…………………………….…52

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..52

B. Saran………………………………………………………………………….53

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..54

LAMPIRAN…………………………………………………………………….56

BIOGRAFI PENULIS.…………………………………………………………90

 

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xvi  

DAFTAR TABEL

Tabel I. Uji Diagnostik Pre-eklampsia………...………………………...17

Tabel II. Obat Antihipertensi yang Dapat digunakan Pada Pre-eklampsia...21

Tabel III. Rekomendasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Ibu Hamil...24

Tabel IV. Hasil Analisis DRPs yang Terjadi Pada Pengobatan Hipertensi

Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode

Tahun 2007-2008……...................................................................46

Tabel V. Kejadian DRPs Butuh Obat (need of additional Drug therapy)

Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.............................46

Tabel VI. Kejadian DRPs Tidak Butuh Obat (unnecessary Drug therapy)

Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun2007-2008…………......……47

Tabel VII. Kejadian DRPs Interaksi Obat Pada Pengobatan Hipertensi Pasien

Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008………………………………………………………...48

Tabel VIII. Kajian DRPs Kasus 1 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................56

Tabel IX. Kajian DRPs Kasus 2 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................57

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xvii  

Tabel X. Kajian DRPs Kasus 3 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008.............................................................58

Tabel XI. Kajian DRPs Kasus 4 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................59

Tabel XII. Kajian DRPs Kasus 5 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................60

Tabel XIII. Kajian DRPs Kasus 6 Pengobatan Hipertensi Pada pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................61

Tabel XIV. Kajian DRPs Kasus 7 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................62

Tabel XV. Kajian DRPs Kasus 8 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................63

Tabel XVI. Kajian DRPs Kasus 9 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................64

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xviii  

Tabel XVII. Kajian DRPs Kasus 10 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................65

Tabel XVIII. Kajian DRPs Kasus 11 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................66

Tabel XIX. Kajian DRPs Kasus 12 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................67

Tabel XX. Kajian DRPs Kasus 13 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................68

Tabel XXI. Kajian DRPs Kasus 14 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................69

Tabel XXII. Kajian DRPs Kasus 15 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode 2007-2008.........................................................................70

Tabel XXIII. Kajian DRPs Kasus 16 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................71

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xix  

Tabel XXIV. Kajian DRPs Kasus 17 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................72

Tabel XXV. Kajian DRPs Kasus 18 Pengobatan Hipertensi Pada pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................73

Tabel XXVI. Kajian DRPs Kasus 19 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................74

Tabel XXVII. Kajian DRPs Kasus 20 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................75

Tabel XXVIII.Kajian DRPs Kasus 21 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................76

Tabel XXIX. Kajian DRPs Kasus 22 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................77

Tabel XXX. Kajian DRPs Kasus 23 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................78

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xx  

Tabel XXXI. Kajian DRPs Kasus 24 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................79

Tabel XXXII. Kajian DRPs Kasus 25 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................80

Tabel XXXIII. Kajian DRPs Kasus 26 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................81

Tabel XXXIV. Kajian DRPs Kasus 27 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................82

Tabel XXXV. Kajian DRPs Kasus 28 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................83

Tabel XXXVI.Kajian DRPs Kasus 29 Pengobatan Hipertensi Pada Pengobatan

Hipertensi Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008..............................................................84

 

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xxi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Prosentase Umur Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008……...…....……..34

Gambar 2 Diagram Prosentase Macam Persalinan Pasien Pre-eklampsia di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008……....36

Gambar 3. Diagram Prosentase Distribusi Tekanan Darah Sistolik Pasien

Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008…………………………………………………….…..37

Gambar 4. Diagram Prosentase Distribusi Tekanan Darah Diastolik Pasien

Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008…………………………………………….…………..38

Gambar 5. Gambaran Perbandinan Terjadinya Pre-eklampsia………..……..39

Gambar 6. Gambaran Laboratorium Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………...……..40

Gambar 7. Diagram Prosentase Golongan Obat Antihiperteni Pasien Pre-

eklampsia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008…………………...………………………….….……..41

Gambar 8. Diagram Prosentase Terapi Kejang Pasien Pre-eklampsia di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008………….…..42

Gambar 9. Diagram Outcome Pasien Pre-eklampsia di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008………………..……...….49

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

xxii  

DAFTAR LAMPIRAN

Data dan Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan Hipertensi

Pasien Pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito Yoyakarta Periode

Tahun 2007-2008……………………………………………...…………….…...54

Standar Pelayanan Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ……………….....…..85

Biografi Penulis….......…………………………………………………………...90

 

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penyakit Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) termasuk pre-eklampsia

dan eklampsia sampai saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan obsteri

di Indonesia. Walaupun jauh menurun, angka mortibilitas dan mortalitas maternal

dan perinatal akibat pre-eklampsia dan eklampsia masih tinggi dan merupakan

salah satu dari ketiga penyebab utama kematian ibu, disamping perdarahan dan

infeksi (Armanza dan Karkata, 2005).

Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema,

dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada

triwulan ke-3 kehamilan dan sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh

wanita yang bersangkutan sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat

timbul pre-eklamsia berat, bahkan eklampsia. Eklampsia adalah pre-eklampsia

yang disertai dengan kejang (Wiknjosastro, 2002).

Di Indonesia pre-eklampsia masih merupakan sebab utama kematian

ibu, disamping perdarahan dan infeksi dan penyebab kematian perinatal yang

tinggi. Dari berbagai penelitian di Indonesia diketahui kematianan ibu berkisar

antara 9,8%-25,5% sedang kematian bayi dinegara maju lebih kecil

(Wiknjosastro, 2002). Menurut Suspran dan Arulkumaran (Sudhabera, 2001),

melaporkan angka kejadian pre-eklampsia di dunia sebesar 0-13%, di Singapura

0,13-6,6%, sedangkan di Indonesia 3,4-8,5%. Penelitian yang dilakukan

Soejeones (Sudhabera, 2001), di RS pendidikan di Indonesia didapat kejadian pre-

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

2

eklampsia-eklampsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,5 kali

lebih besar dibandingkan dengan kehamilan normal).

Drug related problems terjadi kira-kira sepertiga bagian yang

berkaitan dengan rawat inap. Adanya Drug related problems yang terjadi dalam

pengobatan akan merugikan pasien. Drug related problems mengakibatkan

penurunan kualitas hidup pasien, meningkatkan biaya pengobatan yang

dikeluarkan oleh pasien, serta meningkatkan rata-rata angka kematian pada pasien

(Nguyen, 2000). Drug related problems pada pre-eklampsia dilakukan karena

angka kejadian dibangsal inap obstetrik dan ginekologi di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta yang cukup tinggi pada tahun 2002 yaitu sebesar 69 kasus, maka

perlu dianalisis dengan DRPs.

Penanganan pre-eklampsia terutama pre-eklampsia berat dilakukan di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008. Dan berdasarkan data

penelitian pada tahun 2002 dibangsal inap obstetrik dan ginekologi di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta, pre-eklampsia menduduki urutan 7 dan pada pre-eklampsia

ringan diurutan 16 dari 20 besar kasus penyakit kandungan dan kebidanan. Dari

data yang didapatkan ini menggambarakan bahwa angka kejadian cukup tinggi

(Juwita, 2004). Penelitian yang dilakukan pada pasien pre-eklampsia periode

tahun 2007-2008 yaitu untuk melihat perbandingan terjadinya pre-eklampsia di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

3

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat disusun

perumusan masalahnya seperti berikut dibawah ini :

a. Bagaimana gambaran karakteristik pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat

Inap RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008?

b. Bagaimana gambaran pada pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008?

c. Apakah ada drug related problems yang meliputi:

1) Butuh obat (need of additional drug therapy)

2) Butuh obat yang jelas (unecessary drug therapy)

3) Obat salah (wrong drug)

4) Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dossage to low)

5) Pasien mendapat dosis yang berlebih (dossage to high)

6) Muncul efek yang tidak diinginkan (adverse drug reaction) atau efek

samping dan adanya interaksi obat (drug interaction)

d. Bagaimana outcome pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa tentang pre-eklampsia pernah dilakukan oleh Beatrix

Marendeng (2007), yaitu tentang “Profil Peresepan Obat Antihipertensi pada

Pasien Pre-eklampsia Di Instalai Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Tahun 2007” dan penelitian yang serupa oleh Fajar Ira Juwita (2004)

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

4

yaitu “Pola Peresepan Pasien Hipertensi Gestasional Di Bangsal Rawat Inap

Obstetrik dan Ginekologi Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2002”.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yaitu karena lokasi penelitian

berbeda, perbedaan periode tahun, dan dilakukan evalusi drug related problem

pengobatan hipertensi pada pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Dapat digunakan sebagai informasi dan referensi untuk bahan

pertimbangan dalam mengembangkan pelayanaan kesehatan di Farmasi

Klinis.

b. Manfaat praktis

Dapat menjadi salah satu sumber informasi tentang drug related

problem pada pengobatan hipertensi pada pasien pre-eklamsia.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum : penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi adanya drug

related problems pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat

Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

2. Tujuan khusus :

a. Mengetahui gambaran karakteristik pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat

Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

5

b. Mengetahui gambaran pengobatan hipertensi pada pasien pre-eklamsia di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-

2008

c. Mengevaluasi drug related problem yang meliputi butuh obat, butuh obat

yang jelas, obat salah, pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau

kurang, pasien mendapat dosis yang berlebih, muncul efek yang tidak

diinginkan atau efek samping, dan adanya interaksi obat.

d. Mengetahui outcome pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Drug Related Problems (DRPs)

Drug Related Problems (DRPs) atau Drug Therapy Problems (DTP)

didefinisikan sebagai kejadian tidak diinginkan yang menimpa pasien yang

berhubungan dengan terapi obat, dan secara nyata maupun potensial berpengaruh

terhadap perkembangan pasien yang diinginkan. DRPs dapat diklasifikasikan

menurut Cipolle et al. (2004) berdasarkan hubungannya dengan hal-hal yang

menjadi pokok perhatian dan harapan pasien sebagai berikut :

1. Pasien butuh obat (need of additional drug therapy), jika kondisi baru

membutuhkan obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi obat,

kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang mempunyai

resiko kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk pencegahanya.

2. Pasien butuh obat yang jelas (unnecessary drug therapy), tidak butuh obat

jika obat yang diberikan tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu, pemakaian

obat kombinasi yang seharusnya tidak diperlukan, dan meminum obat dengan

tujuan untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat

dihindarkan.

3. Obat salah (wrong drug), obat salah jika obat yang diberikan pada pasien tidak

efektif (kurang sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif, tetapi tidak

ekonomis, pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang

diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, dan

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

7

antibiotik yang sudah resisten terhadap infeksi pasien.

4. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dossage to low),

pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang, jika dosis obat

tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval dosis tidak cukup.

5. Pasien mengalami efek obat yang tidak diinginkan, pasien menerima obat

dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dosis terapinya, jika dosis obat

terlalu tinggi untuk pemberian efek.

6. Pasien mendapat dosis yang berlebih (dossage to high), pasien mengalami

reaksi obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction, ADR), jika ada

alergi, ada faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium

yang berubah akibat penggunaan obat.

7. Muncul efek yang tidak diinginkan (adverse drug reaction) atau efek samping

dan adanya interaksi obat (drug interaction), ketidakpatuhan pasien dapat

menimbulkan DRPs, jika pasien tidak menerima regimen obat yang tepat,

terjadi medication error (peresepan, penyerahan obat, dan monitoring pasien),

ketidaktaatan pasien, pasien tidak membeli obat yang disarankan karena

mahal, pasien tidak menggunakan obat karena ketidaktaan cara pemakaian

obat, pasien tidak menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk

obat yang dianjurkan.

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

8

B. Pre-eklampsia

1. Definisi

Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema,

dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi

dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada

mola hidatidosa. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda

lain (Wiknjosastro, 2006).

Pre-eklampsia adalah penyakit pada wanita hamil yang secara

langsung disebabkan oleh kehamilan. Definisi pre-eklampsia adalah hipertensi

disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20

minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu

bila terjadi penyakit trofoblastik (Manuba, 2001).

Pre-eklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria

dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.

Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit

trofoblas. Pre-eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai

dengan timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan

atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Hipertensi biasanya terjadi

lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain. Untuk menegakkan diagnosis pre-

eklampsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan

yang biasa ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Kenaikan tekanan

diastolik sebenarnya lebih dapat dipercaya. Apabila tekanan diastolik naik dengan

13 mmHg atau lebih, atau menjadi 90 mmHg atau lebih, maka diagnosis

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

9

hipertensi dapat dibuat. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan

jarak waktu 6 jam dalam keadaan istirahat (Wiknjosastro, 2006). Hipertensi

merupakan suatu penyakit di mana terjadi peningkatan tekanan darah arteri

(blood pressure) yang berlangsung lama, menyebabkan meningkatnya resiko

terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Saseen dan

Carter, 1999).

The National high blood pressure education program working groub

on high blood pressure pregnancy mengelompokkan hipertensi dalam kehamilan

menjadi 4 kelompok sebagai berikut:

1. Pre-eklampsia, diagnosis pre-eklampsia ditetapkan bila tekanan darah sistolik

≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg yang muncul pada

wanita hamil setelah minggu ke 20, tekanan darah wanita hamil normal.

Adanya protein dalam urin ≥ 30 mg/dl atau hasil tes dipstik +1.

2. Hipertensi kronik, diagnosis hipertensi kronik ditetapkan bila tekanan darah ≥

140/90 mmHg sebelum minggu ke-20 atau jika pengukuran setelah minggu

ke-20 tekanan darah tetap > 140/90 mmHg sampai 12 minggu setelah

melahirkan.

3. Superimpose pre-eklampsia dengan hipertensi kronis didefinisikan sebagai

hipertensi kronis pada wanita hamil yang kemudian berkembang menjadi pre-

eklampsia dengan adanya protein urin, trombositopenia, atau peningkatan

enzim hati.

4. Hipertensi gestational adalah hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai

dengan tanda-tanda pre-eklampsia seperti adanya protein urin (Gifford, 2000).

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

10

2. Etiologi

Apa yang menjadi penyebab pre-eklampsia dan eklampsia sampai

sekarang belum diketahui. Telah banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-

musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban

yang pasti. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut :

a. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.

b. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin

dalam urterus.

c. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya.

d. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma

(Wiknjosastro, 2006).

Teori yang dewasa ini banyak ditemukan sebagai sebab pre-eklampsia

ialah iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan

semua hal yang bertalian dengan penyakit ini. Tidak hanya satu faktor, melainkan

banyak faktor yang menyebabkan pre-eklamsia dan eklampsia. Diantara faktor-

faktor yang ditemukan sering kali sukar ditentukan mana yang menjadi sebab dan

mana yang akibat (Wiknjosastro, 2006).

3. Patogenesis

Penyebab dari pre-eklampsia belum dapat diketahui dengan pasti.

Penyakit ini dianggab sebagai maladaptation syndrome akibat vasospasme

general dengan segala akibatnya. Namun, ada beberapa teori mencoba

menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut diatas. Dalam standar

pendidikan obstetri dan ginekologi tersurat teori yang dianut yaitu teori ischemia

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

11

regio uteroplasenter dengan dukungan teori lainnya (Manuba, 2001). Adapun

teori-teori tersebut antara lain:

a. Teori genetik

Menyebutkan bahwa hipertensi dalam kehamilan ada kemungkinan

diturunkan, khususnya pada kehamilan pertama. Tingkat kejadian pada pre-

eklampsia pada anak perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan menantu

wanita (Manuba, 2001). Beberapa bukti yang menunjukkan peran faktor

genetik pada kejadian pre-eklampsia antara lain: pre-eklampsia hanya terjadi

pada manusia, terdapatnya kecendrungan meningkatnya frekuensi pre-

eklampsia pada anak-anak dari ibu yang menderita pre-eklampsia,

kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklampsia pada anak dan cucu ibu

hamil dengan riwayat pre-eklampsia dan bukan pada ipar mereka

(Sudhaberata, 2001).

b. Teori radikal bebas

Teori ini menjelaskan jika oksigen labil distribusinya akan

menimbulkan produk metabolisme samping yaitu radikal bebas, dengan ciri

yaitu terdapat. “elektron bebas” ini akan mencari pasangan dengan merusak

jaringan khususnya endotel pembuluh darah. Timbunanan agregasi dan adhesi

trombosit disekitar pembuluh darah yang rusak mengakibatkan kerusakan dan

lisis dari trombosit, dan akhirnya berakibat menurunnya jumlah trombosit

sehingga memudahkan terjadinya pendarahan (Manuba, 2001).

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

12

c. Teori kerusakan endotel

Fungsi endotel sendiri adalah melancarkan sirkulasi darah sehingga

terdapat aliran nutrisi dan hasil pembuangan metabolisme dapat berjalan baik,

melindungi pembuluh darah agar tidak terjadi timbunan trombosit, serta

menghindari pengaruh vasokonstriktor. Adapun kerusakan sel endotel

menyebabkan fungsi sel endotel sendiri menurun sampai hilang, terjadi

timbunaan trombosit pada lumen pembuluh darah sehingga aliran darah

terganggu karena lumen sempit, meningkatnya permeabilitas membran dan

terjadi ekstravasasi cairan darah yang menyebabkan endema. Kerusakan

endotel menyebabkan gangguan produksi progstalglandin total, terjadi

gangguan keseimbangan produksi dengan lebih banyak tromboksan, yang

merupakan vasokonstriksi pembuluh darah yang poten sehingga hipoksia

plasenta makin bertambah. Kerusakan khas dari pembuluh darah, terutama

pada ginjal menimbulkan glomerular endotheliosis yang menyebabkan

proteinuria (Manuba, 2001).

d. Teori ischemia regio uteroplasenter

Invasi sel trofoblas dapat menimbulkan dilatasi pembuluh darah pada

kehamilan normal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen

serta plasenta dapat berfungsi normal. Pada kasus pre-eklampsia, invasi

trofoblas hanya terjadi pada sebagian arteri spiralis di daerah endometrium-

desidua, yang mengakibatkan terjadinya fungsi plasenta karena sebagian besar

arteri spiralis miometrium tetap dalam keadaan konstriksi sehingga tidak

mampu memenuhi kebutuhan darah plasenta untuk nitrisi dan oksigen. Akibat

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

13

labilnya distribusi oksigen ke plasenta, maka akan menghasilkan radikal bebas

dan menyebabkan kerusakkan endotel pembuluh darah. Kerusakkan endotel

akan mengakibatkan terjadinya agregasi dan adhesi trombosit disekitar

pembuluh darah yang rusak mengakibatkan kerusakan dan lisis dari trombosit

sehingga menurunkan jumlah trombosit sehingga memudahkan terjadi

pendarahan (Manuaba, 2001).

e. Teori diet ibu hamil

Kebutuhan kalsium ibu hamil cukup tinggi. Kebutuhan untuk

pembentukan tulang dan organ lain dari janin sekitar 2-2,5 gram/hari, jumlah

tersebut juga diperlukan untuk mempertahankan agar konsentrasi dalam darah

konstan. Bila kekurangan kalsium, maka kalsium ibu hamil akan dikuras

untuk memenuhi kebutuhan sehingga terjadi pengeluaran kalsium dari

jaringan otot. Manifestasi yang terjadi akibat kalsium yang keluar dari otot

jantung adalah melemahnya kontraksi otot jantung dan menurunkan stroke

volume, sehingga aliran darah akan menurun dan seterusnya mengakibatkan

ischemia regio uteroplasenter, selain itu keluarnya kalsium dari otot pembuluh

darah akan menimbulkan kompensasi terjadinya vasokonstriksi pembuluh

darah akibatnya tekanan darah meningkat dan terjadi hipertensi (Manuba,

2001).

f. Teori Imunologik

Faktor imunologis, pre-eklampsia sering terjadi pada kehamilan

pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat

diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

14

terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada

kehamilan. Janin adalah benda asing. Pada keadaan normal, terdapat Human

Leukocyte Antigen (HLA) HLA G terdapat pada jaringan plasenta pada

kehamilan normal. HLA G mempunyai peranan penting dalam merangsang

respon imun terhadap “benda asing” yang terdapat diplasenta. Pada pre-

eklampsia memiliki HLA G yang lebih sedikit atau memiliki protein HLA G

yang berbeda sehingga terjadi gangguan adaptasi terdapat “benda asing“

dalam hal ini janin (Grifford, 2000).

4. Manifestasi Klinik

Pada pre-eklampsia ringan tidak ditemukan gejala-gejala subjektif.

Pada pre-eklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frotal, skotoma,

diplopia, penglihatan kabur, nyeri didaerah epigastrum, mual atau muntah-

muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada pre-eklampsia yang meningkat

dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul. Tekanan darah pun akan

meningkat lebih tinggi, edema menjadi lebih umum, dan proteinuria bertambah

banyak (Wiknjosastro, 2006).

5. Diagnosis

Gejala Pre-eklampsia dibagi menjadi dua menurut Sudhabrata (2001)

yaitu pre-eklampsia ringan dan berat. Kriteria diagnosis pre-eklampsia ringan

sebagai berikut :

a. Tekanan darah ≥ 140mmHg/90mmHg atau kenaikan sistolik dan diastolik 30

mmHg/15mmHg.

b. Edema tungkai, lengan atau wajah, atau kenaikan berat badan 1 kg/ minggu.

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

15

c. Proteinuri 0,3 g/24 jam atau plus 1-2.

d. Oliguri.

Kriteria diagnosis pre-eklampsia berat yaitu apabila pada kehamilan

lebih 20 minggu didapatkan satu atau lebih tanda berikut:

a. Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg diukur dalam keadaan relaks (minimal

setelah istirahat 10 menit) dan tidak dalam keadaan his.

b. Proteinuri > 5 g/24 jam atau 4+ pada pemeriksaan kualitatif.

c. Oliguri : urine < 500 ml/24 jam disertai kenaikan kreatinin plasma. Pada pre-

eklampsia terjadi perubahan anatomi dan patofiologi, sehingga terjadi

penurunan perfusi renal dan filtrasi glomerulos. Pre-eklampsia berkaitan

dengan penurunan produksi urin dan eksresi kalsium akibat peningkatan

resorbsi tubuler (Widjanarko, 2009).

d. Gangguan visus dan serebral.

e. Nyeri epigastrium/hipokondrium kanan.

f. Edema paru dan sianosis.

g. Gangguan pertumbuhan janin intrauetrin.

h. Adanya HELLP Syndrome (Hemolysis, Elevated liver enzim, Low Platelet

Count). Pre-eklampia berat sering disertai dengan hemolisis yang terlihat dari

kenaikan kadar serum LDH-lactate-dehydrogenase dan perubahan gambaran

dari darah perifer. Hemolisis mikroangiopatik yang diakibatkan oleh

kerusakan endotel yang disertai dengan deposisi trombosit dan fibrin. Terjadi

Elevated liver enzim karena terjadinya perdarahan periportal pada tepi hepar

dan perdarahan subkapsular. Peningkatan enzim hati akibat obstruksi aliran

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

16

darah hati oleh deposit fibrin disinusoid. Obstruksi ini menyebabkan nekrosis

periportal dan pada kasus yang berat dapat terjadi perdarahan intrahepatik,

hematom subkapsuler atau rupture hati. Low Platelet Count menjadi penanda

memburuknya pre-eklampsia dimana terjadi trombositopenia disebabkan oleh

aktivitas dan agregasi platelet akibat vasospasme yang merangsang hemolisis

mikroangiopatik (Widjanarko, 2009).

Diagnosis differensial antara pre-eklampsia dengan hipertensi

menahun atau penyakit ginjal tidak jarang menimbulkan kesukaran. Pada

hipertensi menahun adanya tekanan darah yang meninggi sebelum hamil, pada

kehamilan muda, atau enam bulan post partum akan sangat berguna untuk

membuat diagnosis (Wiknjosastro, 2006).

Dahulu tekanan darah sistolik sebesar ≥130 mmHg atau kenaikan

diastolik meningkat >15 mmHg. Walaupun nilai absolut tekanan darah dibawah

140/90 mmHg merupakan salah satu kriteria diagnosis pre-eklampsia, tetapi

menurut The National High Blood Pressure Education Program Working Group

on High Blood Pressure in Pregnancy, hal ini tidak lagi merupakan salah satu

kriteria diagnosis, karena bukti klinis yang ada menunjukkan bahwa pasien pada

kategori ini tidak mengalami perburukkan keadaan. Namun, penilaian para

praktisi kliniks menyatakan bahwa pasien yang mengalami peningkatan tekanan

darah sisitolik sebesar > 30 mmHg atau tekanan diastolik meningkat > 15 mmHg

perlu pengawasan yang ketat, khususnya jika terdapat protein urin dan asam urat

sama dengan atau lebih besar dari 6 mmHg/dl (Gifford, 2000).

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

17

Tekanan darah diastolik pada trisemester kedua yang lebih dari

85 mmHg patut dicurigai sebagai bakat pre-eklampsia. Proteinuria, bila terdapat

sebanyak 0,3 g/L protein dalam urin 24 jam atau pemeriksaan kualitatif

menunjukkan +1 atau 2, atau kadar protein ≥ 1g/L dalam urin yang dikeluarkan

dengan kateter atau urin porsi tengah, diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu

6 jam (Mansjoer dkk, 1999).

Tabel I. Uji Diagnostik Pre-eklampsia (Wiknjosastro, 2006). Uji diagnostik dasar Pengukuran tekanan darah

Analisis protein dalam urin Pemeriksaan edema Pengukuran tinggi fundus uteri Pemeriksaan funduskopik

Uji laboratorium dasar Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan apus darah tepi). Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartan aminotransferase, dan sebagainya) Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).

Uji untuk meramalkan hipertensi Roll-over test Pemberian infuse angiotensin II

6. Pencegahan

Pengamatan ANC (aternatal care) yang teratur dan terarah, tetap

merupakan sarana yang paling penting sehingga diagnosis dini dapat ditegakkan,

untuk menghindari tingginya angka kematian Ibu, angka kematian janin karena

HDK (Manuba, 2001). Kunci manajemen terapi HDK (termasuk pre-eklampsia)

adalah pencegahan, yang diketahui melalui ANC rutin. Perubahan tekanaan darah

serta berat badan pasien yang drastis dapat juga diketahui dengan cepat melalui

ANC rutin, sehingga penangganan HDK sejak awal dapat dilakukan

(Crombleholme, 2002).

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

18

Pemeriksaan anternatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-

tanda dini pre-eklampsia, dan dalam hal itu harus dilakukan penanganan

semestinya. Walaupun timbulnya pre-eklampsia tidak dapat dicegah sepenuhnya,

namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian penerangan. secukupnya

dan pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil. Penerangan tentang

manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan. Istirahat tidak selalu berarti

berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi, dan

dianjurkan lebih banyak duduk berbaring (Wiknjosastro, 2006). Pencegahan

asupan garam tak dapat mencegah terjadinya pre-eklampsia. Dari penelitian

Chappel (1999) membuktikan adanya penurunan aktivasi sel endotel pada

pemberian vitamin C atau E pada kehamilan 18-22 minggu dan pemberian

vitamin C atau E dapat menurunkan secara bermakna kejadian pre-eklampsia

(Widjanarko, 2009).

Wanita dicurigai mengidap pre-eklampsia harus dirawat di rumah

sakit. Jika pre-eklampsia atau hipertensi parah terjadi setelah minggu ke-36

gestasi, maka melahirkan merupakan terapi pilihan. Jika masalah timbul lebih

dini, kelahiran dapat ditangguhkan pada beberapa pasien disertai pengawasan

yang ketat. Jika terbukti ada penyakit stadium lanjut (terutama trombositopenia

atau uji fungsi hati yang abnormal) atau ada gejala akan terjadi eklampsia,

diusulkan agar ibu segera melahirkan beberapa pun jangka waktu gestasinya

(Anonim, 1996).

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

19

7. Strategi Terapi

Pengobatan hanya dapat dilakukan secara simtomatis karena etiologi

pre-eklampsia, dan faktor-faktor apa dalam kehamilan yang menyebabkan, belum

diketahui. Tujuan utama penanganan ialah mencegah terjadinya pre-eklampsia

berat dan eklampsia, melahirkan janin hidup, melahirkan janin dengan trauma

sekecil-kecilnya. Pengobatan pre-eklampsia yang tepat ialah dengan melahirkan

untuk menghilangkan sebab dan mencegah terjadinya eklampsia dengan bayi yang

masih prematur penundaan pengakhiran kehamilan mungkin dapat menyebabkan

eklampsia atau kematian janin. Cara pengakhiran dapat dilakukan dengan induksi

persalinan atau seksio sesarea menurut keadaaan. Pada umumnya indikasi untuk

pengakhiran kehamilan ialah pre-eklampsia ringan dengan kehamilan lebih dari

cukup bulan, pre-eklampsia dengan hipertensi dan atau proteinuria menetap

selama 10-14 hari dan janin cukup aman, pre-eklampsia berat, eklampsia

(Wiknjosastro, 2006).

Menurut Sudhaberata ( 2001), penanganaan pre-eklampsia dibagi

menjadi 2 bagian yaitu perawatan aktif dan konservatif. Perawatan aktif terbagi

pengobatan medisinal dan pengobatan obstetrik.

1. Terapi medisinal meliputi :

a. Segera rawat diruangan terang dan tenang, terpasang infus dekstrosa atau

ringer laktat dari IGD.

b. Total bed rest

c. Diet cukup protein, rendah karbohidrat-lemak dan garam

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

20

d. Antasida

e. Anti kejang

Magnesium sulfat, syarat: tersedia atidotum kalsium glukonat 10 % (1 ampul

secara i.v. dalam 3 menit), reflek platella cukup kuat, kecepatan nafas > 16

kali/menit, tanda distress nafas negatif, produksi urin > 100 cc lebih dari 4 jam

sebelumya. Cara pemberian: loading dose secara (i.v.): MgSO4 20 % 4g

selama 4 menit, intremuskuler (i.m.): 4g MgSO4 40% gluteus kanan4g MgSO4

40% gluteus kiri. Jika ada tanda inpending eklampsia loading dose diberikan

i.v. dan i.m., jika da loading dose cukup diberikan secara i.m saja.

Maintenance dose, di berikan 6 jam, bergiliran pada gluteus kanan atau

gluteus kiri.

Diazepam : digunakan bila MgSO4 tidak tersedia, atau syarat pemberian

MgSO4 tidak terpenuhi. Cara pemberian: drip 10 mg dalam 500 ml, maksimal

120 mg dalam 24 jam. Jika dalam dosis 100 mg dalam 24 jam tidak ada

perbaikan, alih rawat ke ruang ICU.

f. Antihipertensi

Berikut ini obat antihipertensi yang dapat digunakan pada pre-

eklampsia :

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

21

Tabel II. Obat Antihipertensi yang Dapat Digunakan Pada Pre-eklampsia (Wiknjosastro, 2006).

No Jenis Obat Obat 1 Penghambat Andregenik

a) Andregenik Sentral 1) Metildopa 2) Klonidin

b) Penghambat Beta 1) Pindolol

c) Penghambat Alfa 1) Prazosin

d) Penghambat Alfa-Beta 1) Labetalol

3x125 mg /hari sampai 3x500 mg/hari 3x0,1 mg/hari atau 0,30 mg/500 mg destrosa 5% / 6jam 1x5 mg/hari sampai 3x10 mg/hari 3x1 mg/hari sampai 3x5 mg/hari 3x100 mg/hari

2 Vasodilator 1) Hidralazin

4x25 mg/hari atau perenteral 2,5 mg – 5 mg

3 Antagonis Kalsium 1) Nifedipin

3x10 mg/hari

Alternatif untuk antepartum, dapat digunakan metildopa dengan aturan

dosis 3x125-500 mg/hari atau klonidin drips/titrasi 0,30 mg/500 ml dekstrosa 5% /

6 jam dan klonidin oral 0,1 mg/hari. Alternatif untuk post partum, dapat

digunakan penghambat ACE misanya kaptopril dengan aturan dosis 2x2,5-25 mg

atau dapat digunakan antagonis kalsium misalnya nifedipin dengan aturan dosis

3 x 5-10 mg. Diuretik, untuk penggunaan atepartum, dapat digunakan manitol dan

untuk penggunaan post partum dapat digunakan spironolakton atau furosemid.

Indikasi penggunaan diuretika bila terdapat endema paru-paru, gagal jantung

kongesif ataupun edema anasarka.

g. Kardiotonika

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

22

h. Lain-lain seperti anthipiretika jika suhu > 38,5 ºC, antibiotika jika ada indikai,

analgetika, dan sebagainya (Sudhaberata, 2001).

2. Pengobatan obstetrik, meliputi pengobatan pada tahap sebelum inpartu dan

tahap sudah inpartu. Tahap sebelum inpartu meliputi amniostomi atau oksitosin

drip bila bishop score > 8 setelah 3 menit terapi medisinal dan seksio sesarea bila

terdapat kontraindikasi oksitosin drip selama 12 jam diberi oksitosin aktif belum

masuk fase aktif. Tahap sudah inpartu meliputi kala I dan kala II. Pada kala I

dilakukan seksio sesarea bila dalam 6 jam tidak masuk fase aktif atau dilakukan

amniotomi pada fase laten dan 6 jam kemudian bila pembukaan belum lengkap

dilakukan seksio sesarea. Pada kala II untuk persalinan pervaginam, dilakukan

partus buatan vakum ekstrasi atau forcep ekstrasi. Untuk kehamilan < 37 minggu,

bila memungkinkan terminasi ditunda 2x24 jam untuk maturasi paru janin

(Sudhaberata, 2001).

Perawatan konservatif kehamilan preterm < 37 minggu tanpa disertai

tanda-tanda inpending eklampsia, dengan kejadian janin baik. Perawatan tersebut

terdiri dari terapi MgSO4 dan terapi lain. Perawatan konservatif diaggap gagal jika

dalam waktu 24 jam tidak ada perbaikan, harus diterminasi atau jika sebelum

24 jam hendak dilakukan tindakan, diberikan MgSO4 20 % 2 garam secara i.v.

terlebih dahulu. Penderita pulang bila dalam 3 hari perawatan setelah tanda-tanda

pre-eklampsia ringan dan keadaan penderita tetap baik dan stabil (Sudhaberata,

2001).

Untuk hipertensi akut yang parah, pada pre-eklampsia/eklampsia,

diusulkan pemberian hidralazin secara intravena, dengan tujuan menurunkan TD

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

23

diastolik secara berlahan-lahan sampai 90-110 mmHg (12,0-13,3 kPa). Pemberian

magnesium sulfat tetap merupakan tindakan penanganan untuk mencegah kejang-

kejang eklampsia (Batagol, 1998).

Sebagai pengobatan untuk mencegah timbulnya kejang-kejang dapat

diberikan larutan magnesium sulfat 40 % sebanyak 10 ml (4 gram) disutikkan

intramuskular, dan dapat diulang 4 gram tiap 6 jam menurut keadaan. Tambahan

magnesium sulfat hanya diberikan bila diuresis baik, refleks patella positif, dan

kecepatan pernafasan lebih dari 16 per menit. Obat tersebut selain menenangkan,

juga menurunkan tekanan darah dan meningkatan diuresis; klorpromazin 50 mg;

diazepam 20 mg intramuskulus (Wiknjosastro, 2006).

C. Terapi Obat Antihipertensi

Terapi obat antihipertensi direkomendasikan untuk wanita hamil

dengan tekanan darah sistolik 160-180 mmHg atau tekanan sistolik yang lebih

besar dari 180 mmHg dan tekanan diastolik yang lebih besar dari 105-110mmHg.

Tujuan terapi adalah untuk menurunkan tekanan sistolik sampai 140-155 mmHg

dan tekanan diastolik sampai 90-105 mmHg, untuk mengatasi terjadinya

hipotensi, tekanan darah harus diturunkan secara berlahan-lahan (Wanger, 2004).

Terapi pasca persalinan, pemilihan jenis obat antihipertensi menjadi lebih bebas

(Widjanarko, 2009).

1. Rekomendasi Terapi Hipertensi Post Partum

Obat yang direkomendasikan adalah metildopa (grade B), dan

nifedipin (grade B) ( Rey dkk, 1997).

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

24

2. Rekomendasi Terapi Hipertensi Berat dalam Kehamilan

Tujuan terapi hipertensi berat dalam kehamilan adalah untuk mencapai

tekanan darah diastolik 90-100 mmHg. Adapun obat lini pertama adalah

hidralazin (grade B), labetalol (grade B), nifedipin (grade B). Hal-hal yang

harus diperhatikan antara lain fungsi neuromuscular dan takanan darah ketika

menggunakan nifedipin bersamaan dengan magnesium sulfat (grade B) dan

perlu monitor denyut jantung bayi selama terapi akut (Rey dkk, 1997).

3. Tabel III. Rekomendasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Ibu Hamil ( Rey dkk, 1997).

Kategori CHS NHBPEP ASSH Hipertensi ringan

Obat pilihan Metildopa, labetol, pindolol, oxrenelol,

nifedipine

metildopa Metildopa, labetol,

oxrenelol, klonidin

Obat yang harus

dihindari

Penghambat ACE, antagonis reseptor

angiotensin II

Penghambat ACE

Penghambat ACE, diuretik

Hipertensi berat Obat pilihan Hidralazin, labetol,

nifedipin Hidralazin Hidralazin,

labetol, nifedipin, diazoxida

Kejang Obat untuk pencegahan

Magnesium sulfat Magnesium sulfat

Magnesium sulfat,

fenitoin

Obat untuk pengobatan

Magnesium sulfat Magnesium sulfat

Diazepam secara i.v

Keterangan :

CHS : Canadian Hypertension society (Kanada)

NHBPEP : National High Blood Pressure Education Program ( Amerika Serikat)

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

25

ASSH : Australasian Society for Study of Hypertension (Australia)

Obat antihipertensi yang digunakan:

a. Diuretik kuat

Diuretik kuat bekerja menurunkan tekanan darah dengan cara

menghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada acending lope hanle dan

tubulus distal ginjal, mempengaruhi sistem transport pengikatan klorida

sehingga menyebabkan peningkatan ekskresi dari air, natrium, klorida,

magnesium dan kalsium (Lacy dkk, 2005).

a. Hidralazin

Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan

takikardi dan peningkatan cardiac output. Hidralazin membantu meningkatkan

aliran darah ke uterus dan mencegah hipotensi. Hidralazin dimetabolisir di hati

(Saseen dan Carter, 2005).

c. Labetalol

Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari hidralazin pada

penderita eklampsia. Aliran darah ke uteroplasenta tidak dipengaruhi oleh

pemberian labetalol (Saseen dan Carter, 2005).

d. Obat yang bekerja sentral

Metildopa dan klonidin merupakan contoh golongan obat ini.

Metildopa dan klonidin bekerja dengan jalan menstimulasi reseptor

andrenergik α2 di otak. Stimulasi ini menyebabkan pengurangan aliran

simpatis dari pusat vasomotor di otak dan meningkatkan denyut vagal.

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

26

Pengurangan aktifitas saraf parasimpatis, dapat menurunkan denyut jantung,

curah aliran jantung, dan tahanan perifer (Saseen dan Carter, 2005).

e. Penghambat enzim pengkonversi angiotensin (penghambat ACE)

Penghambat ACE bekerja dengan cara menghambat pengubahan

angiotensin I menjadi angiotensin II (Anonim, 2000). Enzim pengkonersi

angiotensin (ACE) terdistribusi dalam banyak jaringan dan terdapat dari

beberapa tipe sel yang berbeda, tetapi secara umum ACE terletak pada sel

endotelial. Oleh karena itu, produksi utama angiotensin II terletak di

pembuluh darah bukan di ginjal (Saseen dan Carter, 2005).

Angiotensin II merupakan vasokonstriktor yang poten yang juga

menstimulasi pengeluaran aldosteron. Penghambat ACE juga menghambat

pembongkaran bradikinin dan merangsang sintesis dari beberapa substansi

vasodilator termasuk prostaglandin E2 protasiklin. Peningkatan bradikinin

akan meningkatkan efek hipotensi dari penghambat ACE sehingga hal ini

menimbulkan batuk kering yang menjadi efek samping dari obat golongan

penghambat ACE. Contoh obatnya ialah kaptopril, enalapril maleat,

benazepril, lisinopril, peridropil, kuinapril, ramipril, dan fosinopril (Saseen

dan Carter, 2005).

f. Antagonis kalsium

Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat influks ion

kalsium trans membran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium lambat ke

dalam sel otot polos, otot jantung dan saraf. Contoh golongan ini adalah

nifedipin, verapamil, diltiazem, felodipin, nimodipin (Anonim, 2000).

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

27

Kontraksi otot halus pembuluh darah bergantung pada konsentrasi

ion Ca2+ di intrasel. Penghambatan pergerakan dari ion Ca2+ yang mencapai

intrasel, sehingga terjadi penurunan kontraktilitas otot jantung. Penurunan

kontraktilitas otot jantung akan mengakibatkan penurunan curah jantung.

g. Magnesium sulfat

Magnesium menekan saraf pusat sehingga menimbulkan anestesi

dan mengakibatkan penurunan reflek fisiologis. Pengaruhnya terhadap SSP

mirip dengan ion kalium. Hipomagnesemia mengakibatkan peningkatan

iritabilitas SSP, disorientasi, kebingungan, kegelisahan, kejang dan perilaku

psikotik. Suntikan magnesium sulfat secara intravena cepat dan dosis tinggi

dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan dan hilangnya kesadaran. Hal ini

mungkin disebabkan karena adanya hambatan pada neuromuskular perifer.

Pada sistem syaraf otonom Magnesium menghambat aktifitas dan ganglion

simpatis dan dapat digunakan untuk mengontrol penderita tetanus yang berat

dengan cara mencegah pelepasan katekolamin sehingga dapat menurunkan

kepekaan reseptor adrenergik alfa (Saseen dan Carter, 2005).

Kategori berdasarkan faktor risiko yang digunakkan United States

Food and Drug Administration (FDA) berdasarkan risiko obat terhadap sistem

reproduksi, kemungkinan timbulnya efek samping, dan perbandingan besarnya

faktor risiko :

Kategori A: Stusi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya risiko

terhadap janin pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti mengenai risiko

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

28

pada trimester selanjutnya), dan sangat rendah keungkinannya untuk

membahayakan janin.

Kategori B: Studi pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak

memperhatikan adanya risiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap

wanita hamil belum pernah dilakukan. Atau studi terhadap reproduksi binatang

percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat (selain penurunan fertilitas)

yang tidak diperlihatkan pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester 1 (dan

bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya.

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping

pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainya) dan belum ada

studi kontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan

tidak dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi

besarnya risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kategori D: Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya

manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan

(misalnya obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau

penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat

diberikan).

Kategori X: Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan

adanya abnormalitas janin dan besarnya risiko obat ini pada wanita hamil jelas-

jelas melebihi manfaatnya. Dikontraindikasikan bagi wanita hamil usia subur

(Anonim, 2008).

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

29  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai drug related problem pengobatan hipertensi

pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta Tahun

2007-2008 termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan

deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data retrospektif dengan melakukan penelusuran dari

dokumen terdahulu yaitu lembar rekam medis pasien pre-eklampsia di instalasi

Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

Penelitian ini bersifat non eksperimental karena tidak ada perlakuan

pada subyek penelitian (Pratiknya, 2001). Rancangan penelitian deskriptif

evaluatif bertujuan melakukan eksplorasi deskriptif terhadap fenomena kesehatan

yang terjadi kemudian mengevaluasi data dari rekam medik (Notoatmodjo, 2005).

 

B. Definisi Operasional

1. Pre-eklampsia adalah pasien di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008 yang di diagnosis utama pre-eklampsia

ringan dan pre-eklampsia ringan.

2. Golongan obat antihipertensi adalah kelompok obat yang digunakan untuk

terapi hipertensi pada pasien pre-eklampsia berdasarkan efek terapi dari tiap

golongan obat yang diberikan pada pasien sebelum melahirkan atau setelah

melahirkan.

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

30  

3. Drug related problems adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan

obat yaitu butuh obat, tidak butuh obat, obat tidak efektif, dosis kurang, dosis

berlebih, adverse drug reaction (ADR) dan interaksi obat, serta ketidaktaatan

pasien dalam penggunaan obat (uncompliance).

4. Drug related problems yang diamati dalam penelitian ini adalah DRPs yang

berhubungan dengan penyakit pre-eklampsia terutama untuk hipertensi yang

meliputi butuh obat, tidak butuh obat, obat tidak efektif, dosis kurang, dosis

terlalu besar, dan adverse drug reaction (ADR) dan interaksi obat.

5. Outcome pasien pre-eklamsia adalah keadaan pasien pada saat meninggalkan

rumah sakit yaitu dengan melihat keterangan yang ada pada data Rekam

Medik.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien dengan diagnosis

utama pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medik (medical

record) pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008 yang diambil berdasarkan data dibagian

rekam medik.

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

31  

E. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang evaluasi drug related problems pada pasien pre-

eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008 di Instalasi Catatan Medis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Lokasi

penelitian yaitu RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta : jalan kesehatan 01 Sekip

Yogyakarta 587333.

F. Tata Cara Penelitian

Penelitian tentang evaluasi drug related problems pada pengobatan

hipertensi pada pasien pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008 di Instalasi Catatan Medis di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta dilakukan dalam beberapa tahap dalam menyalesaikan

penelitian yaitu:

1. Tahap persiapan

Dimulai dengan survei atau penelusuran jumlah pasien pre-eklamsia di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

didalam rekam medik.

2. Tahap pengumpulan data

Tahap ini adalah tahap pengumpulan data dari sampel pasien pre-

eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode

Tahun 2007-2008. Adapun data yang dikumpulkan terdiri atas : identitas

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

32  

pasien, diagnosis, riwayat pengobatan, pemeriksaan fisik, catatan

perkembangan pasien serta terapi yang diberikan, dosis yang diberikan.

Teknik pengambilan sampel penelitian ini merupakan Non-

probabilitas (non probability sampling method) tipe Judgement Sampling.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara ini karana hanya menggunakan

rekam medik (MR) tertentu saja yang tersedia untuk dapat diteliti dengan

melihat diagnosis utama kasus yang diteliti.

Jumlah sampel yang ada untuk diagnosis pre-eklampsia adalah 29

kasus. Dari ke-29 kasus dengan diagnosis utama pre-eklampsia yang

digunakkan sebagai sampel untuk dianalisis.

3. Tahap analisis data

Data yang akan diperoleh dianalisis dengan melihat karakteristik

pengobatan hipertensi pasien pre-eklamsia, pola pengobatan pasien pre-

eklamsia yang mengalami hipertensi, mengevaluasi adanya drug related

problem, dan mendeskripsikan keluaran pada pengobatan hipertensi pasien

pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode

Tahun 2007-2008.

Evaluasi drug related problem yang terjadi dalam pengobatan pasien

hipertensi pasien pre-eklamsia dilakukan dengan menggunakan standar

pelayanan medis RSUP DR Sardjito Yogyakarta pada pengobatan hipertensi

pada pasien pre-eklamsia dengan dengan metode dokumentasi yaitu dengan

SOAP (Subjectives, Objectives, Assessment, Plan).

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

33  

4. Tahap pembahasan kasus

Kasus yang didapat dibahas dengan metode SOAP (Subjective,

Objective, Assessment, Plan) per kasus. Literatur yang digunakan adalah

MIMS Indonesia edisi 7 tahun 2007/2008, Drug Information Handbook

(DIH) edisi 14, Drug Interaction Facts (DIF) dan Informatorium Obat

Nasional Indonesia (IONI) 2000.

G. Kesulitan Penelitian

Penelitian secara retrospektif memiliki banyak kelemahan

dibandingkan penelitian secara prospektif. Kelemahan penelitian secara

retrospektif yaitu karena peneliti tidak mengamati perkembangan kondisi pasien

yang sebenarnya berkaitan dengan DRPs yaitu tentang terjadinya efek samping

obat, interaksi obat, dan kepatuhan terapi. Kesulitan yang lain adalah tidak

lengkapnya catatan dokter ataupun catatan dari perawat dan tidak adanya catatan

tentang keluhan pasien dan kurang adanya catatan mengenai pengobatan sebelum

melahirkan atau pada saat kehamilan yang terkait dengan diagnosa pre-eklampsia

sehingga kurang teramati.

 

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

1

p

R

t

D

g

u

p

G

1. Prosenta

D

pre-eklamps

Rentang us

terjadinya y

Dari pengel

gambar 1 d

untuk kelom

≥ 35 tahun

paling banya

Gambar 1.

3

ase Umur

Dari proses

sia. Dari 29

sia pasien

aitu pada um

ompokan pa

dibawah ini

mpok umur

sebanyak 3

ak terjadi pa

ProsentaseYogyakart

34%

HASIL DA

A. Gam

penelusuran

9 kasus, did

pre-eklamp

mur ≤ 19 tah

asien pre-ek

yaitu untuk

20-34 tahun

4 %. Dari k

ada usia 20-3

e Umur Pata Periode T

34 

BAB IV

AN PEMBA

mbaran Kar

n data, didap

dapatkan ki

psia dikelom

hun, umur 2

klampsia ber

k kelompok

n sebanyak

ketiga kelom

34 tahun.

asien Pre-ekTahun 2007

7%

AHASAN

rakteristik

patkan kisar

isaran umur

mpokkan m

20-34 tahun,

rdasarkan um

umur ≤ 19

59 %, dan u

mpok umur

klampsia di7-2008.

59%

≤ 

20

≥ 

ran umur p

r antara 19

menjadi 3

dan umur ≥

mur, dapat d

tahun seba

untuk kelom

pasien pre

i RSUP Dr

19 tahun 

0‐34 tahun 

35 tahun

ada pasien

-41 tahun.

kelompok

≥ 35 tahun.

dilihat dari

nyak 7 %,

mpok umur

-eklampsia

 

r. Sardjito

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

35  

Dari ketiga kelompok umur pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 pada digambar 1, paling

banyak terjadi pada usia 20-34 tahun. Di dalam beberapa penelitian angka

kejadian pre-eklampsia terjadi pada umur 20-34 tahun, namun dari beberapa

referensi angka kejadian ditemukan paling banyak pada usia ekstrim ≤ 19 tahun

dan ≥ 35 tahun. Pada penelitian terdahulu di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2005

dengan angka kejadian pasien pre-eklampsia paling banyak juga terjadi pada usia

20-34 tahun namun tidak ada usia pasien yang ≤ 19 tahun. Dari penelitian

terdahulu ada kesamaan distribusi umur terbanyak yang mengalami pre-eklampsia

yaitu pada usia 20-34 tahun, namun ada perbedaan pada distribusi umur ≤ 19

tahun tidak ada sedangkan pada penelitian ini ada.  

2. Distribusi Macam Persalinan

Distribusi Macam Persalinan pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat

Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 dapat dilihat dalam

gambar 2 dibawah ini. Yang terbanyak dengan cara persalinan pervaginal sebesar

69 %, baik dengan spontan atau dengan vakum, sedangkan untuk persalinan

perabdominal sebesar 31 %.

Tindakan persalinan perabdominal dilakukan untuk mengakhiri

kehamilan agar kehamilan tidak semakin parah, dengan keadaan janin yang matur.

Persentase terbanyak dari macam persalinan pada gambar 2 yaitu persalinan

pervaginal. Persalinan pervaginal dan bukan dengan perabdominal yang dilakukan

untuk mengakhiri kehamilan agar kehamilan tidak semakin parah dengan keadaan

janin yang matur, hal ini dapat dikarenakan pasien yang pre-eklampsia di Instalasi

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

R

p

d

p

G

3

t

h

d

t

Rawat Inap

pasien kirim

dan kedaan p

pervaginal.

Gambar 2.

3. Distrib

D

tanda saja m

hipertensi. P

darah ≥ 14

≥ 160 mmH

≥ 160 mmH

tekanan dara

RSUP Dr.

man dari ber

pasien yang

ProsentaseRawat Inap2008.

busi Tekana

Dalam diagn

melainkan 2

Pasien dapat

40 mmHg d

Hg. Pada gam

Hg memiliki

ah sistolik ≥

31%

Sardjito Y

rbagi rumah

cukup baik

e Macam Pp RSUP Dr.

an Darah Si

nosis pre-ekla

dari 3 tand

t dikatakan m

dan dikatego

mbar 3, dapa

presentasi y

140 mmHg

ogyakarta P

sakit denga

atau mampu

ersalinan P. Sardjito Y

istolik

ampsia bera

da yang terja

mengalami p

orikan pre-ek

at diketahui b

yang lebih b

sebesar 34 %

Periode Tah

an keadaan

u untuk dapa

Pasien Pre-eYogyakarta

at tidak hany

adi yang sal

pre-eklamps

klampsia be

bahwa pada

besar, yaitu 6

%.

69%

per

per

hun 2007-20

bayi yang t

at melalukan

eklampsia DPeriode Ta

ya didasarkan

ah satunya m

sia ringan bi

erat bila teka

a tekanan dar

66 % sedang

rvaginal

rabdominal

36

008 adalah

telah matur

n persalinan

Di Instalasi ahun 2007-

n pada satu

merupakan

ila tekanan

anan darah

rah sistolik

gkan untuk

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

G

I

k

d

k

d

k

4

d

t

4

Gambar 3.

P

Instalasi Raw

kebanyakkan

darah sisitol

kriteria teka

diagnosis ut

kriteria tekan

4. Distrib

P

≥ 90 mmHg

≥ 110 mmH

di Instalasi R

tekanan dar

4 berikut d

. DistribusiInstalasi RTahun 20

Pada penelu

wat Inap RS

n diagnosis

lik pre-eklam

anan darah s

tama pada

nan darah de

busi Tekana

Pasien dapat

g dan dikate

Hg. Pada pen

Rawat Inap R

ah diastolik

dapat diketah

66

i Tekanan Rawat Inap

007-2008.

usuran data

SUP Dr. Sa

snya adalah

msia ringan h

istolik pre-e

penelusuran

engan diagno

an Darah D

t dikatakan

gorikan pre-

nelusuran dat

RSUP Dr. S

k memiliki r

hui bahwa

6%

Darah Sis RSUP Dr

yang dida

ardjito Yogy

h pre-eklamp

hanya sebag

eklampsia rin

n data ada b

osis utamany

Diastolik

pre-eklamp

-eklampsia b

ta yang dida

Sardjito Yog

rentang ant

pada tekan

stolik Pasier. Sardjito

apatkan pas

yakarta peri

psia berat. U

gian kecil. N

ngan dan be

beberapa ya

ya.

psia bila tek

berat bila te

apatkan pada

gyakarta per

tara 84-130

nan darah si

34%

TD ≥

TD ≥

en pre-eklaYogyakart

sien pre-ekl

iode tahun

Untuk kriter

Namun, bila

erat pada kas

ang tidak sa

kanan darah

ekanan darah

a pasien pre

riode tahun

mmHg. Pa

istolik 80-1

≥ 140 mmHg

≥ 160 mmHg

37

ampsia Di ta Periode

lampsia di

2007-2008

ria tekanan

dilihat dari

sus dengan

ama antara

h diastolik

h diastolik

-eklampsia

2007-2008

ada gambar

09 mmHg

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

m

d

G

5

p

e

p

t

0

S

0

e

d

memiliki pre

darah sistoli

Gambar 4.

5. Perband

J

peride tahun

eklampsia. P

peride tahun

tahun 2002

0,69 %. di

Singapura 0

0-13%.

B

eklampasia

dapat dikat

esentasi yang

k ≥ 110 mm

DistribusiInstalasi RTahun 20

dingan Terj

Jumlah kasu

n 2007-2008

Prosentase te

n 2007-2008

prosentase

Indonesia p

0,13-6,6%, s

Bila di lihat

pada tahun

takan sema

17%

g lebih besar

mHg sebesar

i Tekanan Rawat Inap

007-2008.

adinya Pre-

us pasien pre

8 yaitu seb

erjadinya pr

8 yaitu sebe

pre-eklamp

prosentase te

edangkan an

t dari gamb

2002 dan

akin menga

%

r yaitu sebes

17 %.

Darah Dia RSUP Dr

-eklampsia

e-eklampsia

anyak 29 k

re-eklampsia

esar 0,29 %

sia di RSUP

erjadinya pr

ngka kejadia

bar 5, menu

2007-2008

alami penur

83%

sar 83 %, sed

astolik Pasier. Sardjito

di RSUP D

kasus untuk

a di RSUP D

%, sedangka

P Dr.Sardjit

re-eklampsia

an pre-eklam

urunnya pro

di RSUP D

runan pros

TD diastmmHg

TD diastmmHg

dangkan unt

en Pre-eklaYogyakart

Dr.Sardjito Y

diagnosis u

Dr.Sardjito Y

an dari data

to Yogyakar

a sebesar 3,

mpsia di dun

osentase kej

Dr.Sardjito Y

entase keja

tolik 80-110

tolik ≥110

38

tuk tekanan

ampsia Di ta Periode

Yogyakarta

utama pre-

Yogyakarta

penelitian

rta sebesar

4-8,5%,  di

nia sebesar

jadian pre-

Yogyakarta

adian atau

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

p

y

r

G

6

Y

l

y

d

l

t

m

l

perbaikan d

yang telah d

rutin (ANC)

Gambar 5.

6. Gambar

P

Yogyakarta

laboratorium

yang antara

dan platelet

laboratorium

terjadinya p

melahirkan

lagi pada pa

dalam bidang

dilakukan pa

).

PerbandinRSUP Dr.

ran Data La

Pada pasien

periode t

m yang tidak

lain nilai h

t yang dapa

m dapat di

pre-eklampsi

atau setelah

sien.

10Ju

mla

h p

asie

n p

re-e

klam

psia

g kesehatan

ada wanita h

ngan terjadiSardjito Yo

aboratorium

n pre-eklamp

ahun 2007

k normal. K

hemoglobin,

at dilihat pa

iakibatkan

ia). Hasil la

melahirkan

0

50

00

Pre-ekltahun

. Hal ini da

hamil pada

inya Pre-ekogyakarta.

m yang Tida

psia di Instal

-2008, dap

Ketidak norm

hematokrit

ada gambar

karena terj

aboratorium

n sampai par

lampsia n 2002 Pre

tah

Periode tah

apat dikaren

waktu hami

klampsia D

ak Normal

lasi Rawat In

pat dikataka

malan gamba

, AST, ALT

r 6. Ketidak

jadinya pre

ini dapat no

rameter pre-e

-eklampsia hun 2007-

2008

hun

nakan pence

il dengan pe

i Instalasi R

nap RSUP D

an adanya

aran data lab

T, total prot

k normalan

e-eklampsia

ormal kemb

eklampsia ti

39

gahan dini

emeriksaan

Rawat Inap

Dr. Sardjito

gambaran

boratorium

tein, HMT,

parameter

(penanda

bali setelah

idak terjadi

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

G

1

I

p

a

k

g

a

y

y

Gambar 6.

1. Berdasa

T

Inap RSUP

pemberian o

antara lain p

kaptopril, g

golongan ob

antihipertens

yang diguna

yang paling

GambaraPre-eklamYogyakar

arkan Golon

Terapi yang

Dr. Sardji

obat antihipe

pengahamba

golongan ob

bat antihiper

si antagonis

akan untuk p

banyak dig

05

10152025

Jum

lah

kasu

s

an Laborampsia Di Irta Periode

B

ngan Obat A

telah dilak

to Yogyaka

ertensi, yait

at enzim pen

bat antihiper

rtensi diuret

s kalsium ya

pengobatan p

gunakan untu

Parameter lab

atorium yInstalasi RaTahun 2007

B. Profil Ob

Anthihipert

kukan pasien

arta periode

tu dari bebe

ngubah ang

rtensi yang

tik kuat yai

aitu nifedipin

pada tiap ka

uk pengobat

boratorium ya

yang Tidaawat Inap7-2008.

bat

tensi

n pre-eklam

e tahun 200

erapa golong

iotensin (pe

bekerja sen

itu furosemi

n. Dari keli

asus terlihat p

tan hiperten

ang tidak norm

ak NormaRSUP Dr.

mpsia di Insta

07-2008 yai

gan obat ant

enghambat A

ntral yaitu

id, dan golo

ma obat ant

pada gamba

nsi yaitu dar

mal

LO

HI

nor

40

al Pasien . Sardjito

alasi Rawat

itu dengan

tihipertensi

ACE) yaitu

metildopa,

ongan obat

tihipertensi

ar 7, bahwa

ri golongan

O

rmal

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

a

h

p

s

p

s

G

antagonis k

hipertensi y

pengobatan

sebesar 4

penghambat

sebesar 7 %

Gambar 7.

D

yang paling

kalsium yai

antihiperten

Penggunaan

antihiperten

7%

alsium yaitu

ang bekerja

hipertensi g

%, dan g

t enzim pen

.

Golongan Rawat Inap2008.

Dari prosent

g banyak d

itu nifedipin

nsi yang dir

n diuretik pa

nsi pada pasi

%

4%

u nifedipin

a sentral yait

golongan oba

golongan un

ngubah ang

obat antihp RSUP Dr.

ase penggun

digunakan ad

n. Menurut S

rekomendasi

ada kasus in

ien pre-eklam

11%

sebesar 78

tu metildopa

at antihipert

ntuk pengo

giotensin (pe

ipertensi P. Sardjito Y

naan obat an

dalah golon

Sudhaberata

ikan untuk p

ni bertujuan

mpsia.

%, sedangk

a sebesar 11

tensi diuretik

batan hiper

enghambat

asien Pre-eYogyakarta

ntihipertensi

ngan obat an

(2001), nife

pasien pre-e

untuk meng

78%

kan untuk p

1 %, sedang

k kuat yaitu

rtensi golon

ACE) yaitu

eklampsia DPeriode Ta

pada gamb

ntihipertensi

edipin merup

klampsia po

gatasi udem

nifedipine

captopril

furosemid

metildopa

41

pengobatan

gkan untuk

furosemid

ngan obat

u kaptopril

 

Di Instalasi ahun 2007-

bar 7 diatas

i antagonis

pakan obat

ost partum.

juga untuk

e

d

a

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

 

G

2

p

a

T

Yogyakarta

pencegahan

obat ini un

menurunka

gambar 8, y

sedangkan

lini pertama

Gambar 8.

2. Golonga

P

pre-eklamps

a. Golonga

Terapi pasien

a periode tah

n kejang yait

ntuk pengob

an tekanan

yang paling

untuk diaze

a untuk men

Terapi UnInstalasi RTahun 200

an Obat An

Penggolonga

sia ini terdap

an obat antih

n pre-eklam

hun 2007-20

tu diberikan

batan dan pe

darah dan

banyak dig

epam sebesa

ngatasi kejan

tuk MengatRawat Inap07-2008.

tihipertensi

an obat antih

pat empat pen

hipertensi ant

5%

mpsia di Insta

08 juga dibe

n magnesium

encegahan k

meningkata

gunakan yait

ar 5 %. Mag

ng atau untuk

tasi KejangRSUP Dr

i

hipertensi p

nggunaan go

tagonis kalsi

95%

%

alasi Rawat I

erikan terapi

m sulfat dan d

kejang deng

an diuresis.

tu magnesiu

gnesium sul

k pencegahan

g Pasien Pre. Sardjito

pada pengob

olongan obat

ium yaitu ni

Magne

diazepa

Inap RSUP D

i untuk peng

diazepam. P

gan cara me

Dapat dili

m sulfat seb

lfat merupak

n kejang.

e-eklampsiaYogyakart

batan hiperte

t antihiperte

fedipin

esium sulfat

am

42

Dr.Sardjito

gobatan dan

Penggunaan

enenangkan

ihat dalam

besar 95 %

kan pilihan

a Berat Di a Periode

ensi pasien

nsi.

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

43  

Penggunaan obat antihipertensi paling banyak adalah golongan

antagonis kalsium nifedipin yaitu sebesar 78 %. Obat antihipertensi golongan

antagonis kalsium nifedipin bekerja dengan cara menghambat influks ion kalsium

trans membran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium lambat ke dalam sel otot

polos, otot jantung dan saraf. Kontraksi otot halus pembuluh darah bergantung

pada konsentrasi ion Ca2+ di intrasel. Penghambatan pergerakkan dari ion Ca2+

yang mencapai intrasel, sehingga terjadi penurunan kontraktilitas otot jantung.

Penurunan kontraktilitas otot jantung akan mengakibatkan penurunan curah

jantung. Penggunaan golongan antagonis kalsium nifedipin ini bila diberikan

bersamaan dengan obat antihipertensi lain dapat menyebabkan hipotensif

(Anonim, 2000).

b. Golongan obat antihipertensi yang bekerja sentral yaitu metildopa

Penggunaan obat antihipertensi yang bekerja sentral metildopa yaitu

sebesar 11 %. Obat antihipertensi yang bekerja sentral metildopa bekerja dengan

jalan menstimulasi reseptor andrenergik α2 di otak. Stimulasi ini menyebabkan

pengurangan aliran simpatis dari pusat vasomotor di otak dan meningkatkan

denyut vagal. Pengurangan aktifitas saraf parasimpatis, dapat menurunkan denyut

jantung, curah aliran jantung, dan tahanan perifer. Penggunaan metildopa

merupakan obat antihipertensi yang paling sering digunakan untuk terapi pre-

eklampsia dan penggunaan metildopa pada trisemester ketiga tidak mempengaruhi

uteroplasenta atau hemodinamik dari janin (Saseen dan Carter, 2005).

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

44  

c. Obat antihipertensi golongan pengahambat enzim pengubah angiotensin

(penghambat ACE) yaitu kaptopril

Penggunaan obat antihipertensi pengahambat enzim pengubah

angiotensin (penghambat ACE) kaptopril yaitu sebesar 7 %. Obat antihipertensi

golongan pengahambat enzim pengubah angiotensin (penghambat ACE) kaptopril

bekerja dengan cara menghambat pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin

II (Anonim, 2000). Enzim pengkonersi angiotensin (ACE) terdistribusi dalam

banyak jaringan dan terdapat dari beberapa tipe sel yang berbeda, tetapi secara

umum ACE terletak pada sel endotelial. Oleh karena itu, produksi utama

angiotensin II terletak di pembuluh darah bukan di ginjal (Saseen dan Carter,

2005).

Angiotensin II merupakan vasokonstriktor yang poten yang juga

menstimulasi pengeluaran aldosteron. Penghambat ACE juga menghambat

pembongkaran bradikinin dan merangsang sintesis dari beberapa substansi

vasodilator termasuk prostaglandin E2 protasiklin. Peningkatan bradikinin akan

meningkatkan efek hipotensi dari penghambat ACE sehingga hal ini

menimbulkan batuk kering yang menjadi efek samping dari obat golongan

penghambat ACE (Saseen dan Carter, 2005).

d. Obat antihipertensi diuretik kuat yaitu furosemid

Penggunaan obat antihipertensi diuretik kuat furosemid yaitu sebesar

4 %. Obat antihipertensi diuretik kuat furosemid bekerja menurunkan tekanan

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

45  

darah dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada acending

lope hanle dan tubulus distal ginjal, mempengaruhi sistem tramsport pengikatan

klorida sehingga menyebabkan peningkatn ekskresi dari air, natrium, klorida,

magnesium dan kalsium (Lacy dkk, 2005).

Angiotensin I adalah hasil hidrolisis angiotensinogen (dihasilkan di

hati) oleh hormon renin yang dihasilkan oleh ginjal. Angiotensin I ini nantinya

oleh suatu enzim yaitu angiotensin converting enzyme (ACE) yang dihasilkan di

paru-paru akan diubah menjadi angiotensin II yang memiliki peranan kunci dalam

menaikkan tekanan darah. Angiotensin reseptor blockers menurunkan tekanan

darah dengan cara menghambat angiotensin II agar tidak bertemu dengan reseptor

(AT1) yang terletak pada kelenjar adrenal yang dapat mensekresi aldosteron.

Aldosteron ini menyebabkan reabsorbsi sodium dan cairan dari ginjal sehingga

terjadi peningkatan volume plasma dan mengakibatkan tekanan darah menjadi

naik.

C. Evaluasi DRPs

Pengobatan yang dilakukan dapat dikatakan berhasil, apabila efek

terapi tercapai. Evaluasi DRPs ini dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah

yang berkaitan dengan peresepan pada pasien preeklampsia di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008. Drug related problems

yang diamati pada penelitian ini meliputi butuh obat, tidak butuh obat, obat tidak

efektif, dosis kurang, dosis berlebih, dan adverse drug reaction (ADR) dan

interaksi obat. Drug related problems ketidaktaatan pasien dalam penggunaan

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

46  

obat yang diresepkan tidak dapat dilakukan karena penelitian ini bersifat

retrospektif. Adapun hasil dari analisis DRPs dapat dilihat dalam tabel berikut ini

berdasarkan jumlah kasus terjadinya dari jumlah kasus yang dianalisis

Tabel IV. Hasil analisis DRPs yang terjadi pada pengobatan hipertensi pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2007-2008

Tipe DRPs Jumlah kasus

Butuh obat 4 kasus Tidak butuh obat 1 kasus

Interaksi obat 2 kasus

Hasil analisis kasus, pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP

Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 diantaranya terjadi DRPs yaitu 7

kasus total dari 29 kasus yang ada. Dalam 1 kasus umumnya ada 1 DRPs. Untuk

melihat jumlah kasus DRPs yang terjadi, dapat dilihat pada kolom jumlah kasus

dengan melihat tipe DRPs yang terjadi. Rangkuman DRPs pada pasien pre-

eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun

2007-2008 tersaji dibawah ini dengan tipe DRPs yang terjadi pada kasus yang

dianalisis

Tabel V. Kejadian DRPs Butuh Obat (need of additional drug therapy) pada Pengobatan Hipertensi Pasien pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

No. Kasus DRPs Rekomendasi

1, 2, 6, 26

Pasien tidak mendapat terapi anthihipertensi lagi

Diberikan obat antihipertensi metildopa 3x125 mg atau nifedipin 3 x 10 mg ( Rey dkk, 1997).

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

47  

Kejadiaan DRPs butuh obat pada pasien pre-eklampsia di Instalasi

Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 yang tersaji

dalam tabel diatas dengan propsentase sebesar 4 kasus dari 29 kasus. Drug related

problems terjadi karena pasien butuh obat pada kondisi yang membutuhkan terapi

obat untuk pencegahan atau untuk mengobati.

Tabel VI. Kejadian DRPs Tidak Butuh Obat (unnecessary drug therapy) pada Pengobatan Hipertensi Pasien pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

No. Kasus DRPs Rekomendasi

18 Pemberian anthihipertensi bersamaan nifedipin dan metildopa pada tanggal 08 Oktober 2007

Pemberian anthihipertensi cukup nifedipin 3 x 10 mg (Rey dkk, 1997).

Kejadian DRPs tidak butuh obat pada pasien pre-eklampsia di Instalasi

Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 terjadi sebesar

1 kasus dari 29 kasus. Drug related problems terjadi karena pemberian obat tidak

sesuai dengan indikasi pada saat itu, selain itu pasien juga mendapat terapi obat

/obat kombinasi yang sebenarnya tidak diperlukan, selain bertambahnya biaya

yang harus dikeluarkan oleh pasien.

Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap DRPs obat tidak

efektif, dosis kurang, dosis terlalu besar, dan muncul efek yang tidak diinginkan

untuk pengobatan antihipertensi pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP

Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 dan tidak ditemukan adanya

DRPs untuk obat tidak efektif , dosis kurang, dosis terlalu besar untuk pengobatan

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

48  

antihipertensi pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sarjito

Yogyakarta periode 2007-2008.

Tabel VII. Kejadian DRPs Interaksi Obat pada Pasien pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

No. Kasus DRPs Rekomendasi

5

7

Pemberian kombinasi anthipertensi antara Nifedipin dan dopamet

Pemberian obat antihipertensi secara bersamaan yaitu antara metildopa, kaptopril, dan furosemid

Diberikan anthipertensi Hidralazin (Rey dkk, 1997) Pemakaian obat kombinasi yang tidak sesuai antara captopril, metildopa, dan furosemid karena dapat menyebabkan hipotensif maka cukup diberikan satu obat antihipertensi yaitu furosemid karena selain untuk antihipertensi juga untuk mengatasi udem (Lacy dkk, 2005).

Kejadian DRPs interaksi obat pada pasien paling banyak terjadi yaitu

sebesar 2 kasus dari 29 kasus dibandingkan kasus yang dievaluasi. Sebagian besar

DRPs yang terjadi adalah interaksi obat akibat pemberian obat antihipertensi

golongan antagonis kalsium yaitu nifedipin dan golongan yang bekerja sentral

yaitu metildopa yang diberikan bersamaan sehingga dapat meningkatkan risiko

terjadinya hipotensif pada pasien yang mengalami hipertensi. Dan terdapat

kombinasi obat antihipertensi antara 3 golongan obat yaitu ACEI (kaptopril),

golongan yang bekerja sentral (metildopa), dan golongan diuretik kuat

(furosemid) yang dapat meningkatkan resiko terjadinya hipotensif. Pemberian

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

49  

furosemid diindikasikan untuk udem yang terjadi pada kasus ini, namun

furosemid juga memberikan efek antihipertensi.

D. Outcome Pasien Pre-eklampsia

Outcome pada pasien pre-eklampsia yang mengalami hipertensi, hanya

ada 1 bayi yang meninggal dari 29 kasus yang ada. Hal ini dikarenakan pada

pasien pre-eklampsia berat masih dapat mengalami eklampsia bila tidak ditangani

dengan baik dan dapat menimbulkan kejang dan kematian baik untuk bayi atau

pun ibu. Dari 29 kasus dapat dilihat dalam gambar 9 berikut untuk Outcome

pasien pre-eklampsia.

Gambar 9. Outcome Pasien Pre-eklampsia Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008.

Dari gambar 9 diatas, terdapat 29 kasus yang dievaluasi dapat dilihat

bahwa Outcome pasien pre-eklampsia boleh pulang dan membaik sebesar 27

kasus, sedangkan untuk pasien membaik dengan bayi yang meninggal ada 1

kasus, dan untuk pasien pulang paksa sebesar 1 kasus. Untuk pasien yang pulang

dengan keadaan pulang paksa atau pulang dengan permintaan sendiri yang

0 5 10 15 20 25 30

Boleh pulang & membaik

Pulang paksa

Membaik & bayi meninggal

Jumlah kasus

Out

com

e pa

sien

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

50  

mungkin dikarenakan tidak tahan tinggal di rumah sakit atau dapat juga

disebabkan masalah ekonomi.

E. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitian ini terdapat 29 kasus pasien dengan diagnosis utama

pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode tahun

2007-2008. Sampel yang diambil berupa data rekam medik yang diambil dari

instalasi catatan rekam medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Karekteristik dari 29 kasus yang dievaluasi dapat diketahui bahwa

kasus pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sarjito Yogyakarta paling

banyak terjadi pada kelompok umur 20-34 tahun yaitu sebesar 59 %, sedangkan

untuk kelompok umur ≤19 tahun sebesar 7 %, dan untuk kelompok umur ≥35

tahun sebesar 34 %. Macam cara persalinan pada kasus pre-eklampsia di Instalasi

Rawat Inap RSUP Dr.Sarjito Yogyakarta paling banyak dengan cara persalinan

pervaginal yaitu sebesar 69 %, sedangkan untuk persalinan perabdominal sebesar

31 %. Distribusi tekanan sistolik pada pasien pre-eklampsia pada tekanan darah

sistolik ≥ 160 mmHg paling banyak yaitu sebesar 66 % sedangkan untuk tekanan

darah sistolik ≥ 140 mmHg sebesar 34 %. Distribusi tekanan diastolik pada pasien

pre-eklampsia pada tekanan darah diastolik 80-109 mmHg memiliki presentasi

yang lebih besar yaitu sebesar 83 %, sedangkan untuk tekanan darah diastolik

≥ 110 mmHg sebesar 17 %. Nilai kadar pemeriksaan laboratorium yang tidak

normal karena terjadinya pre-eklampsia.

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

51  

Pengobatan hipertensi dengan antihipertensi yang diberikan pada

pasien pre-eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sarjito Yogyakarta dibagi

menjadi 4 kelompok antihipertensi yaitu obat antihipertensi antagonis kalsium

nifedipin, obat antihipertensi yang bekerja sentral metildopa, obat penghambat

enzim pengubah angiotensin (penghambat ACE) kaptopril, obat diuretik kuat

furosemid. Penggunaan obat yang banyak digunakan adalah obat antihipertensi

dari kelompok antagonis kalsium nifedipin yaitu sebesar 78% diikuti obat

antihipertensi yang bekerja sentral metildopa sebesar 11 %, obat pengahambat

enzim pengubah angiotensin (penghambat ACE) kaptopril sebesar 7 %, dan obat

diuretik kuat yaitu furosemid sebesar 3 %. Magnesium sulfat merupakan pilihan

lini pertama untuk mengatasi kejang atau untuk pencegahan kejang, untuk

pemberian magnesium sulfat yaitu sebesar 95 % sedangkan untuk diazepam

sebesar 5 %.

Pada penelitian ini, kejadian DRPs yang paling banyak terjadi pada

pada pengobatan hipertensi pasien pre-eklampsia adalah butuh obat yaitu

sebanyak 4 kasus diikuti dengan interaksi obat sebanyak 2 kasus, dan tidak butuh

obat sebanyak 2 kasus. Sebagian besar DRPs yang terjadi adalah butuh obat

karena tekanan darah yang masih tinggi dan membutuhkan terapi anthihipertensi

pada kasus yang dianalisis.

Outcome pasien pre-eklampsia boleh pulang dan membaik untuk

dibawa pulang sebesar 27 kasus, sedangkan untuk pasien membaik dengan bayi

yang meninggal ada 1 kasus, dan untuk pasien pulang paksa sebesar 1 kasus.

 

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

52  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklamsia di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008” sebagai berikut :

1. Karakteristik pasien pre-eklampsia kelompok umur 20-34 tahun sebesar 59 %,

kelompok umur ≤ 19 tahun sebesar 7 %, dan kelompok umur ≥35 tahun

sebesar 34 %. Cara persalinan pervaginal sebesar 69 %, persalinan

perabdominal sebesar 31 %. Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg sebesar 66

%, tekanan darah sistolik ≥140 mmHg sebesar 34 %. Tekanan darah distolik

80-109 mmHg sebesar 83 % untuk tekanan darah distolik ≥110 mmHg sebesar

17 %. Pemeriksaan laboratorium (hemoglobin, hematokrit, AST, ALT, total

protein, HMT, dan platelet) abnormal akibat terjadinya pre-eklampsia.

2. Penggunaan obat hipertensi yaitu nifedipin sebesar 78% , metildopa sebesar

11 %, kaptopril sebesar 7 %, dan furosemid sebesar 3 %. Penggunaan obat

untuk mengatasi kejang yaitu magnesium sulfat sebesar 95 % dan untuk

diazepam sebesar 5 %.

3. Drug related problems yang terjadi adalah butuh obat yaitu sebanyak 4 kasus

interaksi obat sebanyak 2 kasus, dan tidak butuh obat sebanyak 1 kasus.

4. Outcome pasien pre-eklampsia, boleh pulang dan membaik sebesar 27 kasus,

pasien membaik dengan bayi yang meninggal ada 1 kasus, dan untuk pasien

pulang paksa sebesar 1 kasus.

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

53  

B. Saran

1. Dilakukan penelitian lanjutan pada pasien pre-eklamsia di RSUP Dr. Sarjito

Yogyakarta pada periode tahun yang berbeda secara prospektif pada tahap

kepatuhan pasien, efek samping obat, dan interaksi obat lebih lanjut agar dapat

dilihat perbandingan pelayanan kesehatan yang diberikan.

2. Untuk pengobatan hipertensi pre-eklampsia disarankan agar Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta menyesuaikan atau memberikan tambahan dalam

standar acuan untuk antihipertensi.

  

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1991, Standar Pelayanan Medik obstetric dan Ginekologi, bagian I, 1-8, Balai penerit

FKUI, Jakarta Anonim, 1996, Hypertension Control-WHO, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, 56-57,

Penerbit ITB, Bandung Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta Anonim, 2003, The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, http://www.nature.com/tpj/journal/vaop/ncurrent/pdf/tpj200938a.pdf, diakses tanggal 02 Januari 2010

Anonim, 2008, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 8 2008/2009, Edisi 8, CMP Medica

Asia Pte Ltd, Jakarta Armanza, F and Karkata, M,K, 2005, Kadar Asam Urat Sebagai Prediktor Luaran Pengelolaan

Pre-eklampsia Berat Preterm, Cermin Dunia Kedokteran, tahun 2005, No. 146 Chandra, B., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, 37-38,55-57, EGC, Jakarta Cipolle, R.J., Strand L.M., Morley M.C., 1998. Pharmaceutical Care Practice, 178-191,

McGraw-Companies, Inc., New York Crombleholme, W.R., 2002, Obstetrics, in Lawrence, M.T.J., McPhee, S.J., Papadakis M.A.,

(Eds). Curent Medical Diagnosis and Treatment, 41st Edition, 789, Medical Publishing Division,USA

Gifford, R.W.,August, P.A., Cunningham,G., Green, L.A., Lindheimer, M.D., McNellis, D.,

dkk., 2000, National high blood pressure education program working groub on high blood pressure pregnancy, http://www.nhlbi.nih.gov/health/prof/heart/hbp/hbp_preg.pdf, diakses tanggal 12 Sebtember 2008

Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 1996, Textbook of Medical Physiology, diterjemahkan oleh Irawati

Setiawan, LMA., Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso, ECG, Jakarta Juwita, I., 2004, Pola Peresepan Pasien Hipertensi gestasional di Bangsal Rawat Inap Obstetri

dan GinekologiRumah Sakit Dr, Sarjito Yogyakarta Tahun 2002, Skripsi, Universitas Shanata Dharma, Yogyakarta

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

55

Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., dan Lance, L. L., 2005, Drug Information Hanbook, Edisi 14, Lexi-Comp Inc, Ohio

Manuba, I. B. G., 2001, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetrik Ginekologi dan KB, 30-

31, 67, 304-308, penerbit buku EGC Mnsjoer A., Suprohaita, Wardani, W.I., Setyowulan, W., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi

3, 270-272, Media Aesculapius FKUI, Jakarta Marendeng, B., 2007, Profil Peresepan Obat Antihipertensi pada Pasien Pre-eklampsia, di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Pantirapih Yogyakarta Tahun 2007, Skripsi, Universitas Shanata Dharma, Yogyakarta

Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, 86-88, Rineka Cipta, Jakarta Pratiknya, A. W., 2001, Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 10-18, 176-183 Rey, Lelorier, J., Burgess, E., Lange, I.R., Leduc., 1997, Report pf The Canadian Hypertension

Society Consensus Conference: 3 Pharmacologic Treatment of Hypertensive Disorder in Pregnency, hhttp://wwww.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fegi?artid=1228354, diakses tanggal 11 Oktober 2009

Saseen. J. J., dan Carter. L. B., 2005, Hypertension, dalam Pharmacotherapy: A Pathophysiology

Appoarch, Sixth Edition, diedit oleh J. T. Dipiro, McGraw-Hill Company, Inc., 185-217

Sudhabera, K., 2001, Profil Penderita Pre-eklampsia-Eklampsia di RSU Tarakan, Kaltim,

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/022001/art-2.htm diakses tanggal 12 September 2007

Tatro, D. S., 2001, Drug Interaction Facts 1-2, A Wolters Kluwer Company, St. Louis Missouri Wanger, L.K., 2004, Diagnosis and Management of Pre-eclampsia, www.aafp.org/afp, diakses

tanggal 28 September 2008 Widjanarko, B., 2009, Hipertensi dalam Kehamilan, Digilib.unsri.ac.id/938, diakses tanggal 4

januari 2010 Wiknjosastro, H., 2006, Ilmu Kebidanan, Edisi III, cetakan ke 7, 282, 287-294, Bina Pustaka,

Jakarta

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

56

LAMPIRAN Data dan Analisis Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi

Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Tabel VIII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 1. No. RM : 01.37.40.99 (19/10/08-27/10/08) Subjective : Wanita usia : 29 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : Partial HELLP Syndrom, janin tunggal hidup, KU : Baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan. TD mulai naik sejak umur kehamilan 7 bulan Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 12,5 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 36,5 L % 42,0 – 52 L % Platelet 344.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,1 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 41,1 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 47,4 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin HI 1,54 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 4

Tanda Vital Tanggal TD

*19/10/08 170/100 mmHg 20/10/08 110/70 mmHg 21/10/08 130/80 mmHg 22/10/08 130/90 mmHg 23/10/08 180/110 mmHg 24/10/08 150/100 mmHg 25/10/08 150/100 mmHg 26/10/08 150/90 mmHg 27/10/08 120/80 mmHg

Nadi:120x/menit RR:24x/menit Suhu:38,5ºC BB : 58 kg ; TB : 159 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal

(oktober 2007) 19

Nifedipin 3 x 10 mg √

Assessment : 1. Tidak diberikan antihipertensi lagi setelah tanggal 19/10/08

DRPs : Butuh obat Rekomendasi :

1. Diberikan Nifedipin 3 x 10 mg ( Rey dkk, 1997). 2. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 3. Pantau kadar kreatinin ,kadar ALT, kadar HMT, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

57

Tabel IX. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 2. No. RM 01.33.34.76 (18/01/08-21/01/08) Subjective : Wanita Usia : 38 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : Spontaneus vortex delivery, janin tunggal hidup KU : Baik, sadar, tidak anemis dan endema ekstrimites. Pasien hamil 9 bulan. gerakan janin(+). Riwayat

tekanan darah tinggi sejak usia kehamilan 8 bulan. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,9 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 35,5 L % 42,0 – 52 L % Platelet 183.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,53 g/dl 6,4 – 8,3 g/dl AST HI 43,8 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 28,1 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,78 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 1

Tanda Vital

Tanggal TD 18/01/08 180/100 mmHg

*19/01/08 150/90 mmHg 20/01/08 170/110 mmHg 21/01/08 160/100 mmHg 22/01/08 160/100 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 66 kg ; TB : 160 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Januari

2007) 19 20

Nifedipin 3 x 10 mg √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : 1. Tidak diberikan antihipertensi lagi setelah tanggal 20/01/08

DRPs : Butuh obat Rekomendasi :

1. Diberikan obat anthihipertensi lagi Nifedipin 3 x 10 mg atau captopril (Anonim, 2003) 2. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 3. Pantau kadar ALT, kadar AST, kadar HMT, dan tekanan darah .

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

58

Tabel X. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 3. No. RM 01.32.65.50 (04/12/07-07/12/07) Subjective : Wanita Usia : 30 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : persalinan spontan KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pandangan kabur dan nyeri ulu hati. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan

yang lalu. TD saat hamil normal, meningkat sejak 1 minggu yang lalu. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang, dan bayi meninggal Objective Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 14,9 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT 45,1 L % 42,0 – 52 L % Platelet 374.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,65 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST HI 76,9 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 65 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,95 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital

Tanggal TD 04/12/07 140/100 mmHg

*05/12/07 150/100 mmHg 06/12/07 100/70 mmHg 07/12/07 130/90 mmHg

Nadi:100x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 49 ; TB : 155cm Penatalaksanaan

Nama Obat

Tanggal (Desember

2007) 05

Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar ALT , kadar AST dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

59

Tabel XI. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 4. No. RM 01.31.89.70 (22/10/07-27/10/07) Subjective : Wanita Usia : 29 thn DU : Severe Pre-eklampsia DL : false labor before 37 competed week of gestation KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien merasa perut kenceng-kenceng dan ada perdarahan vagina.

Riwayat hamil sebelumnya (+) positif. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 14,2 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 40,5 L % 42,0 – 52 L % Platelet LO 83.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,97 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 40 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 36 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin HI 2,90 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital

Tanggal TD *22/10/07 168/84 mmHg 23/10/07 169/99 mmHg 24/10/07 130/90 mmHg 25/10/07 170/96 mmHg 26/10/07 165/90 mmHg 26/10/07 145/100 mmHg

Nadi: x/menit RR:x/menit Suhu:ºC BB : 56 kg ; TB : 165 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Oktober 2007)

22 22 24 25 Nifedipin 3 x 10 mg √ √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT, kadar platelet, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

60

Tabel XII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 5. No. RM 01.30.10.79 (14/06/07-19/06/07) Subjective : Wanita Usia : 41 thn DU : Severe Pre-eklampsia DL : Partial HELLP syndrom PEB superimposed graminda hamil preterm KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan. keluhan mual (+), pusing (+). Riwayat HT

sebelumnya (+) Keadaan pulang : pulang paksa Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb LO 10,3 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 31,7 L % 42,0 – 52 L % Platelet LO 83.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,97 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 40 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 36 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin HI 2,90 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital

Tanggal TD 14/06/07 150/100 mmHg 15/06/07 145/90 mmHg

*16/06/07 150/100 mmHg 17/06/07 180/120 mmHg 18/06/07 180/110 mmHg 19/06/07 170/120 mmHg

BB : 60 kg ; TB : 157 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Juni

2007) 17 18 19

Nfedipin 3 x 10 mg √ √ √ Dopamet 3 x 250 mg √ √ √

Assessment : 1. Pemberian kombinasi anthipertensi antara Nifedipin dan dopamet

DRPs : interaksi obat Rekomendasi :

1. Diberikan anthipertensi Hidralazin (Rey dkk, 1997) 2. Diet kalsium. 3. Pantau kadar HMT, kadar platelet, kadar kreatinin, kadar Hb dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

61

Tabel XIII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 6. No. RM 01.28.32.76 (20/02/07-24/02/07) Subjective : Wanita Usia : 34 thn DU : Severe Pre-eklampsia DL : multigravida kamil aterm belum dalam persalinan KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan. Riwayat HT (-) Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,8 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 33,9 L % 42,0 – 52 L % Platelet 103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,7g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 24 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 28 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin LO 0,52 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 1

Tanda Vital

Tanggal TD 20/02/07 170/100 mmHg 21/02/07 180/75 mmHg *22/02/07 135/85 mmHg 23/02/07 140/100 mmHg 24/02/07 150/90 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:24x/menit Suhu:37ºC BB : 82 kg ; TB : 162 cm Penatalasanaan Assessment :

1. Tidak diberikan anthihipertensi DRPs : butuh obat Rekomendasi :

1. Diberikan anthihipertensi Nifedipin 3 x 10 mg atau metildopa 3x125 mg ( Rey dkk, 1997). 2. Diet kalsium. 3. Patau kadar HMT, kadar kreatinin, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

62

Tabel XIV. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 7. No. RM 01.32.52.90 (25/11/07-30/11/07) Subjective : Wanita Usia : 40 thn DU : Severe Pre-eklampsia DL : persalinan spontan, udem pulmo KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan. TD (+) sejak awal kehamilan. Riwayat TD (-)

keluhan sesak nafas sejak UK 5 belum saat bekerja, saat istirahat tidak sesak nafas, tidur membutuhkan 2 bantal

Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 15,8 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT 47,8 L % 42,0 – 52 L % Platelet 394. 103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,68g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 25 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 20 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin HI 1,76mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 1

Tanda Vital Tanggal TD

*25/11/07 173/99 mmHg 26/11/07 180/130 mmHg 27/11/07 140/90 mmHg 28/11/07 180/130 mmHg 29/11/07 120/80 mmHg 30/11/07 150/100 mmHg

Nadi: 100x/menit RR:28x/menit Suhu:37ºC BB : 92 kg ; TB : 163 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (November 2007)

25 26 27 28 29 Nifedipin 3 x 10 mg √ Metildopa 3 x 250 mg √ √ √ √ Captopril 3 x 6,35 mg √ √ √ √ Furosemid 1 Ampul √ √ √

Assessment : Pemberian obat antihipertensi secara bersamaan DRPs : interaksi obat Rekomendasi :

1. Pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak diperlukan antara captopril, metildopa dan furosemid dapat menyebabkan hipotensif maka Cukup diberikan satu obat antihipertensi yaitu captopril (Lacy dkk,, 2003).

2. Pantau kadar kreatinin dan tekanan darah. Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

63

Tabel XV. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 8. No. RM 01.21.53.72 (05/12/07-08/12/07) Subjective : Wanita Usia : 23 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : janin tunggal hidup, spontaneus vortex delivery KU : baik, sadar dan tidak anemis. Hamil 9 bulan, Riwayat. Penyakit HT selama kehamilan disangkal.

Pusing (+) Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 12,4 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 37,8 L % 42,0 – 52 L % Platelet 233. 103 /µL 130--400.103 /µL Total protein 5,4 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 30 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 20 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 4

Tanda Vital

Tanggal TD *05/12/07 140/100mmHg 06/12/07 130/95mmHg 07/12/07 140/90mmHg 08/12/07 140/90 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 68 kg ; TB : 157 cm Penatalasanaan Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

64

Tabel XVI. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 9.No. RM 01.28.73.34 (15/03/07-27/03/07) Subjective : Wanita Usia : 30 tahun DU : Pre-eklamsia berat DL : hamil preterm, janin tunggal hidup KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan. TD meningkat sejak 3 minggu,. riwayat HT (-) Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 13,3 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 37,3 L % 42,0 – 52 L % Platelet 222.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein LO 5,33 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 29,1 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 13,5 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,64 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital Tanggal TD 15/03/07 170/110 mmHg *16/03/07 134/77 mmHg 17/03/07 125/80 mmHg 18/03/07 111/77 mmHg 19/03/07 140/100 mmHg 20/03/07 128/75 mmHg 21/03/07 150/100 mmHg 22/03/07 160/110 mmHg 23/03/07 150/90 mmHg 24/03/07 120/73 mmHg 26/03/07 140/85 mmHg 27/03/07 130/80 mmHg

Nadi: 80x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 64,5 kg ; TB : 158 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret 2007)

15 16 17 18 19 20 22 25 Nifedipin 3 x 10 mg √ √ Magnesium sulfat 4 gram/6 jam √ √ √ √ √ √ √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pantau kadar HMT, kadar total protein, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

65

Tabel XVII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 10.No. RM 01.29.02.34 (03/04/07-10/04/07) Subjective : Wanita Usia : 36 thn DU : Pre-eklamsia berat DL : HELLP syndrome, janin preterm KU : baik, sadar dan tidak anemis.Pasien merasa hamil 7 bulan. Gerakan janin (+). Riwayat HT (+) sejak

usia kehamilan 8 bulan. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 12,4 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 34,7 L % 42,0 – 52 L % Platelet 160. 103 /µL 130-400.103 /µL Total protein LO 5,16 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST HI 61 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 47 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 1,19mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 4

Tanda Vital

Tanggal TD 03/04/07 180/130 mmHg

*04/04/07 182/126 mmHg 05/04/07 153/97 mmHg 06/04/07 150/100mmHg 07/04/07 160/80mmHg 08/04/07 180/100mmHg 09/04/07 160/110mmHg 10/04/07 180/110mmHg

Nadi: 84x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 60 kg ; TB :157 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret 2007) 03 04 05 08 10

Nifedipin 3 x 10 mg √ √ √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √

Assessment :

Rekomendasi : 1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT kadar total protein, AST dan ALT dan tekana darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

66

Tabel XVIII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 11.No. RM 01.28.69.50 (13/03/07-21/03/07) Subjective : Wanita Usia : 41 thn DU : Pre-eklamsia berat DL : efusi pleura, udem pulmonium KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan. Pasien datang dengan keluhan pandangan kabur

dan nyeri ulu hati. Keluhan dirasakan sejak ± 1 bulan yang lalu.TD saat hamil normal, meningkat sejak 1 minggu yang lalu.

Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,6 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 34,7 L % 42,0 – 52 L % Platelet 487.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,10 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 54,7IU/L 10 – 42 IU/L ALT 16,3IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,95 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD 13/03/07 140/100 mmHg *14/03/07 173/96 mmHg 15/03/07 140/70mmHg 16/03/07 160/100 mmHg 17/03/07 170/110 mmHg 18/03/07 160/90 mmHg 19/03/07 155/100 mmHg 20/03/07 155/100 mmHg 21/03/07 120/90 mmHg

Nadi: 100x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 41 kg ; TB : 145 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret

2007) 12 17

Nifedipin 3 x 10 mg √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT dan tekanan darah

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

67

Tabel XIX. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 12.No. RM 01.28.15.64 (14/02/07-22/02/07) Subjective : Wanita Usia : 26 thn DU : Pre-eklamsia berat DL : hamil paterm, janin tunggal hidup KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 7 bulan dengan pre-eklampsia. Riwayat HT (+) serjak usia

kehamilan 8 bulan Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,8 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT 44,9 L % 42,0 – 52 L % Platelet 257.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,53g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST HI 44,8IU/L 10 – 42 IU/L ALT 22,5IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,86 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital

Tanggal TD 14/02/07 153/116 mmHg

*15/02/07 130/90 mmHg 16/02/07 150/70mmHg 17/02/07 120/90 mmHg 18/02/07 130/80 mmHg 19/02/07 120/100 mmHg 20/02/07 15/100 mmHg 21/02/07 130/90 mmHg 22/02/07 130/85 mmHg

Nadi: 92x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 65 kg ; TD : 155 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret 2007)

19 20 21 22 Captopril 2 x 6,25 mg √ √ √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar AST dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

68

Tabel XX. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 13.No. RM 01.27.61.25 (03/01/07-06/01/07) Subjective : Wanita Usia : 40 thn DU : Pre-eklamsia berat DL : persalinan spontan, hamil aterm KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien merasa hamil 9 bulan. Riwayt TD meningkat sejak umur

kehamilan 4 bulan. Hipertensi pada kehamilan sebelumnya disangkal. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,9 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 34,2 L % 42,0 – 52 L % Platelet 261.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,87g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 28 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 23 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,57mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria +2

Tanda Vital

Tanggal TD *03/01/07 180/110 mmHg 04/01/07 150/100 mmHg 05/01/07 170/110 mmHg 06/01/07 130/90 mmHg

Nadi: 84x/menit RR:20x/menit Suhu:36,5ºC ‘BB : 60 kg ; TD : 159 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal

(Januari 2007) 03 05

Nfedipin 3 x 10 gram √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMTdan tekanan darah

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

69

Tabel XXI. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 14.No. RM 01.30.96.24 (08/08/07-18/08/07) Subjective : Wanita Usia : 27 tahun DU : Pre-eklamsia berat DL : udem pulmo, partial HELLP syndrome, gangguan multi organ KU : sadar, tidak anemis. Fungsi ginjal memburuk. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 16,2 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT 49,9 L % 42,0 – 52 L % Platelet 103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 7,1g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 20 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 45 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin HI 2,2 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD *08/08/07 180/110 mmHg 09/08/07 150/100 mmHg 10/08/07 170/110 mmHg 11/08/07 140/90 mmHg 12/08/07 135/90 mmHg 13/08/07 170/110 mmHg 14/08/07 190/120 mmHg 15/08/07 140/100 mmHg 16/08/07 180/110 mmHg 17/08/07 190/140 mmHg 18/08/07 160/110 mmHg

Nadi: 84x/menit RR:20x/menit Suhu:36,5ºC BB : 66 kg ; TD : 163 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Agustus 2007) 08 10 13 14 16 17 18

Nfedipin 3 x 10 mg √ √ √ √ √ √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar ALT dan kreatinin dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

70

Tabel XXII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 15.No. RM 01.28.67.87 (12/03/07-15/03/07) Subjective : Wanita Usia : 36 tahun DU : Pre-eklamsia berat DL : hamil aterm, persalinan dengan vacuum, janin tunggal hidup KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan. HT diderita sejak 3 minggu. Riwayat HT sebelum

hamil Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 13 Gr/dl 12- 16 Gr/dl

HMT 41,1 L % 42,0 – 52 L % Platelet 201.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,9 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 28,9 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 29,6 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,78 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 1

Tanda Vital

Tanggal TD *12/03/07 200/110 mmHg 13/03/07 140/90 mmHg 14/03/07 120/80 mmHg 15/03/07 160/90 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 60 kg ; TD : 154 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret

2007) 12 13

Nfedipin 3 x 10 gram √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

71

Tabel XXIII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 16.No. RM 01.27.89.12 (19/01/07-23/01/07) Subjective : Wanita Usia : 28 tahun DU : Pre-eklamsia berat DL : hamil preterm, janin tunggal hidup, persalinan spontan KU : baik, sadar dan tidak anemis. Pasien merasa hamil 8 bulan, kenceng-kencemg teratur sejak 6 jam

yang lalu. Lendir darah (+) dan air kawah (+). Riwayat ANC di bidan, dikatakan darah tinggi 180/110 mmHg.

Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 13,6 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 30,2 L % 42,0 – 52 L % Platelet 280.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,10 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 34,7 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 16,3 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,68 mg/dl 0,6 – 1,3 m/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD *19/01/07 180/120 mmHg 20/01/07 120/90 mmHg 21/01/07 150/90 mmHg 22/01/07 175/115 mmHg 23/01/07 140/90 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 50 kg ; TB : 145 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal

(Januari 2007) 19 22

Nifedipin 3 x 10 gram √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau HMT dan tekanan darah

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

72

Tabel XXIV. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 17.No. RM 00.43.09.14 (30/12/07-02/01/08) Subjective : Wanita Usia : 37 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : janin tunggal hidup, KU : sadar, sadar dan tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 16,2 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT 46,0 L % 42,0 – 52 L % Platelet 103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,98 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 22 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 13 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,76 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD

*30/12/07 160/120 mmHg 01/01/08 130/90 mmHg

02/01/08 130/90 mmHg

Nadi: 84x/menit RR:20x/menit Suhu:36,5ºC

BB : 50 kg ; TB : 148 cm Penatalaksanaan

Nama Obat

Tanggal (Desember

2007) 30

Nifedipin 3 x 10 mg √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

73

Tabel XXV. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 18.No. RM 00.40.70.09 (08/12/08-11/12/08) Subjective : Wanita Usia : 35 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : janin tunggal hidup, spontaneus vortex delivery KU : sadar, sadar, dan tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan. Riwayat HT sebelumnya disangkal Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,9 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 30,3 L % 42,0 – 52 L % Platelet 198,103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 7 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 29 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 17 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 1 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD 08/12/08 140/90mmHg

*09/10/07 140/90 mmHg 10/10/07 120/99 mmHg 10/10/07 120/70 mmHg 11/10/07 130/80 mmHg

Nadi: 82x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 68 kg ; TB : 157 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Oktober

2007) 08 09 10 11

Nifedipin 3 x 10 mg √ √ √ √ Dopamet 3 x 250 mg   √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : 1. Pemberian anthihipertensi bersamaan pada tanggal 08 Oktober 2007

DRPs : Tidak butuh obat

Rekomendasi : 1. Pemberian anthihipertensi cukup dopamet 3 x 250 mg (Rey dkk, 1997). 2. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 3. Pantau kadar HMT dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

74

Tabel XXVI. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 19. No. RM 01.28.75.97 (18/03/07-21/03/07) Subjective : Wanita Usia : 29 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : janin tunggal hidup, hamil aterm, persalinan spontan KU : sadar, sadar, dan tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan, merasa TD meningkat Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 12,5 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 35,3 L % 42,0 – 52 L % Platelet 353.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,88g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 25 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 22 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,73 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 1

Tanda Vital

Tanggal TD 18/03/07 140/90mmHg

*19/03/07 140/90 mmHg 20/03/07 160/100 mmHg 21/03/07 150/100 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 68 kg ; TD : 153 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Maret

2007) 18

Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

75

Tabel XXVII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 20. No. RM 01.27.64.09 (15/01/07-18/01/07) Subjective : Wanita Usia : 33 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : janin tunggal hidup, persalinan spontan, hamil aterm KU : sadar,sadar, dan tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan. TD mulai meningkat sejak 2 minggu yang lalu Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 13,1 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 41,6 L % 42,0 – 52 L % Platelet 266.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,3g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 26 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 14 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD *15/01/07 166/112mmHg 16/01/07 160/110 mmHg 17/01/07 164/100 mmHg 18/01/07 150/90 mmHg 19/01/07 150/90 mmHg 20/01/07 150/90 mmHg

Nadi: 100x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 66 kg ; TB : 153 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal

(Januari 2007) 15 16 17

Nfedipin 3 x 10 mg √ √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

76

Tabel XVIII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-

eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 21. No. RM 01.29.12.32 (11/04/07-21/04/07) Subjective : Wanita Usia : 33 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : HELLP Syndrom, Hamil Preterm, persalinan spontan KU : sadar, tidak anemis. Pasien hamil 7 bulan, TD tinggi pada kehamilan sebelumnya (-) Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab.

Parameter Nilai normal Hb 13,4 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 39,8 L % 42,0 – 52 L % Platelet 126,3.103 /µL 130-400.103 /µL

Total protein 6,6 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 38,1 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 22,3IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,93 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital

Tanggal TD *11/01/07 180/110mmHg 12/01/07 160/100 mmHg 13/01/07 170/110 mmHg 14/01/07 160/100 mmHg 15/01/07 170/110 mmHg 16/01/07 150/110 mmHg 17/01/07 150/100 mmHg 18/01/07 190/120 mmHg 19/01/07 160/110 mmHg 20/01/07 150/115 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 60 kg ; TB : 155 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Januari 2007)

11 12 13 14 15 18 19 Nifedipin 3 x 10 mg √ √ √ √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √ √ √

Assessment : Rekomendasi:

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar HMT dan tekanan darah

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

77

Tabel XXIX. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 22. No. RM 01.28.41.63 (20/03/07-26/03/07)Subjective : Wanita Usia : 23 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : Hamil Preterm KU : sadar, tidak anemis. Pasien hamil 9 bulan Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 13,1 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 37,3 L % 42,0 – 52 L % Platelet 231.103 /µL 130-400.103 /µL

Total protein 5,7 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 20,8 IU/L 10 – 42 IU/L ALT LO 8,7 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,7 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD *20/03/07 150/100mmHg 21/03/07 190/110mmHg 22/03/07 160/100 mmHg 23/03/07 140/90 mmHg 24/03/07 170/100 mmHg 25/03/07 120/80 mmHg 26/03/07 130/90 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 82 kg ; TB : 163 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret

2007) 20 21

Nfedipin 3 x 10 mg √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar ALT, kadar HMT, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

78

Tabel XXX. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 23. No. RM 01. 27. 82. 41 (18/01/07 - 19/01/07) Subjective : Wanita Usia : 19 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : Hamil Preterm KU : baik, sadar, dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan, kenceng-kenceng teratur mulai dirasakan Pasien

merasa perut kembung sejak tadi malam, muntah 1 x. TD mulai meningkat (+) sejak 1 minggu yang lalu.

Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 11,8 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 34,4 L % 42,0 – 52 L % Platelet 188.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,8g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 21 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 51 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD *16/01/07 150/100 mmHg 17/01/07 124/83 mmHg 18/01/07 126/80 mmHg 19/01/07 150/100 mmHg

Nadi: 90 x/menit RR:20 x/menit Suhu:37 ºC

BB : 54 kg ; TB : 148cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal

(Januari 2007) 16 17

Nifedipin 3 x 10 mg √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Menurunkan kadar ALT, HMT, dan tekanandarah

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

79

Tabel XXXI. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 24. No. RM 01. 29. 63. 25 (13/05/07-16/05/07) Subjective : Wanita Usia : 28 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : Hamil Preterm, persalinan spontan, dan janin tunggal hidup KU : baik, sadar, dan tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan, kenceng-kenceng teratur sudah dirasakan sejak

8 jam yang lalu. Air kawah sudah keluar. Lendir darah (+). Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 12 Gr/dl 12- 16 Gr/dl

HMT LO 34 L % 42,0 – 52 L % Platelet 294.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,43g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 31 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 23 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 2

Tanda Vital

Tanggal TD *13/05/07 180/110 mmHg 14/05/07 160/100 mmHg 15/05/07 140/100 mmHg 16/05/07 120/80 mmHg

Nadi: 88 x/menit RR:22 x/menit Suhu:37 ºC BB : 54 kg ; TB : 150 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Mei

2007) 13

Nifedipin 3 x 10 mg √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Meningkatkan kadar HMT dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

80

Tabel XXXII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 25. No. RM 01. 33. 34. 01 (15/01/08-21/01/08) Subjective : Wanita Usia : 28 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : Hamil Preterm, janin tunggal hidup, persalinan spontan KU : sadar, tidak anemis. Pasien hamil 8 bulan, mengeluh tensi meningkat sejak 7 bulan, namun masih

dibawah 160/110 mmHg Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 13,4 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 39,4 L % 42,0 – 52 L % Platelet 193.103 /µL 130-400.103 /µL

Total protein 5,19g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST HI 47 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 30 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria + 3

Tanda Vital

Tanggal TD *15/01/08 170/110 mmHg 16/01/08 160/110 mmHg 17/01/08 150/100 mmHg 18/01/08 150/90 mmHg 19/01/08 140/90 mmHg 20/01/08 160/110 mmHg 21/01/08 160/100 mmHg

Nadi: 84 x/menit RR:20 x/menit Suhu:37 ºC BB : 57 kg ; TB : 146 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Januari 2007) 15 16 17 19 20

Nifedipin 3 x 10 mg √ √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar AST, HMT, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

81

Tabel XXXIII. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 26. No. RM 01. 04. 02. 56 (01/04/08-08/04/08) Subjective : Wanita Usia : 30 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : Hamil Preterm KU : sadar, baik, dan tidak anemis. Pasien hamil 7 bulan, keluhan utama pasien merasa cemas dengan

keadaan yangdialami dengan tekanan darah : 160/100 mmHg. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb LO 10,9 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 40,8 L % 42,0 – 52 L % Platelet 288.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 6,5 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 18 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 18 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin LO 0.5mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria +1

Tanda Vital

Tanggal TD 01/04/08 160/100 mmHg

*02/04/08 160/150 mmHg 03/04/08 140/100 mmHg 04/04/08 120/80 mmHg 05/04/08 150/85 mmHg 06/04/08 140/90 mmHg 07/04/08 120/90 mmHg 08/04/08 130/90 mmHg

Nadi: 80 x/menit RR:24 x/menit Suhu:37 ºC BB : 74 kg ; TB : 157 cm Penatalaksanaan Assessment :

1. Tidak diberikan obat antihipertensi DRPs : butuh obat Rekomendasi :

1. Diberikan obat antihipertensi metildopa 3x125 mg atau nifedipin 3 x 10 mg ( Rey dkk, 1997). 2. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 3. Pantau kadar Hb, HMT, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

82

Tabel XXXIV. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 27. No. RM 01. 33. 17. 04 (08/01/08-28/01/08) Subjective : Wanita Usia : 32 tahun DU : severe Pre-eklampsia DL : partial HELLP syndrom, janin tunggal hidup, hamil paterm KU : sedang ,sadar, dan anemis. Pasien hamil 8 bulan. TD pasien meningkat sejak 5hari yang lalu,

sebelum hamil dan kehamilan sebelunya TD tidak meningkat. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective : Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb 12 Gr/dl 12- 16 Gr/dl

HMT LO 37,2 L % 42,0 – 52 L % Platelet 108.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,91 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST HI 68 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 66,5 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin LO 0.93 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria +3

Tanda Vital

Tanggal TD *08/01/08 160/110 mmHg 09/01/08 170/110 mmHg 10/01/08 180/110 mmHg 11/01/08 170/110 mmHg 12/01/08 130/90 mmHg 13/01/08 180/100 mmHg 14/01/08 150/100 mmHg 15/01/08 140/100 mmHg

Nadi: 88 x/menit RR:20 x/menit Suhu:37 ºC BB : 67 kg TB : 152 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Januari 2007) 08 09 10 11

Nifedipin 3 x 10 mg √ √ √ √ Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √ √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kdar AST dan ALT, HMT, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

83

Tabel XXXV. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 28. No. RM 01.33.78.97 (24/04/08-30/04/08) Subjective : Wanita Usia : 19 tahun DU : Severe Pre-eklampsia DL : separation of retinal layer KU : baik, tidak anemis . Pasien hamil 8 bulan. TD 160/110 meningkat sejak 1 minggu sebelum

pandangan kabur dissertai pusing. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb LO 10 Gr/dl 12- 16 Gr/dl HMT LO 29,6 L % 42,0 – 52 L % Platelet 157.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 4,2 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST HI 33 IU/L 10 – 42 IU/L ALT HI 29 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria +

Tanda Vital

Tanggal TD 18/01/08 180/100 mmHg

*19/01/08 150/90 mmHg 20/01/08 170/110 mmHg 21/01/08 160/100 mmHg 22/01/08 160/100 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 66 kg 56 kg TB : 153 cm Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal

(Januari 2007) 20

Nifedipin 3 x 10 mg √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar AST dan ALT, HMT, dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

84

Tabel XXXVI. Kajian Drug Related Problems Pada Pengobatan Hipertensi Pasien

Pre-eklampsia Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yoyakarta Periode Tahun 2007-2008

Kasus 29. No. RM 01.28.79.71 (19/03/07-26/03/07) Subjective : Wanita Usia : 33 tahun DU : Pre-eklampsia berat DL : janin tunggal hidup, section cesaria emergency KU : baik, sadar, tidak anemis . Pasien hamil 8 bulan. TD mulai naik sejak 3 minggu yang lalu. Keadaan pulang : membaik, boleh pulang Objective: Hasil Lab

Parameter Nilai normal Hb LO 11,2 Gr/dl 12- 16 Gr/dl

HMT 41,3 L % 42,0 – 52 L % Platelet 225.103 /µL 130-400.103 /µL Total protein 5,64 g/dl 6,4 - 8,3 g/dl AST 32 IU/L 10 – 42 IU/L ALT 30 IU/L 10 – 40 IU/L Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl Proteinuria +2

Tanda Vital

Tanggal TD 19/03/07 135/90 mmHg

*20/03/07 130/80 mmHg 21/03/07 170/105 mmHg 22/03/07 153/96 mmHg 23/03/07 169/107 mmHg 24/03/07 160/100 mmHg 25/03/07 145/95mmHg 26/03/07 145/95 mmHg

Nadi: 88x/menit RR:20x/menit Suhu:37ºC BB : 60kg TB : 148 cm Penatalasanaan

Nama Obat Tanggal (Maret 2007) 19 20 21 23 25

Magnesiun sulfat 4 gram/6 jam √ √ √ √ Diazepam 3 x 30 mg √

Assessment : Rekomendasi :

1. Pemberian vitamin C atau E dan diet kalsium. 2. Pantau kadar Hb dan tekanan darah.

Keterangan : * : waktu melahirkan

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

85

Page 108: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

86

Page 109: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

87

Page 110: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

88

Page 111: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

89

Page 112: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA …

90  

BIOGRAFI PENULIS

 

Penulis skripsi “Drug Related Problems (DRPs) pada

Pengobatan Hipertensi Pasien Pre-eklampsia Di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sarjito Yoyakarta

Periode Tahun 2007-2008“ ini memiliki nama lengkap

Elisabeth Kartika Tri Widianingsih. Penulis dilahirkan di

Lampung 13 November 1987 dari pasangan Maria Bibiana

dan almarhum Agustinus Samino sebagai putri ke empat

dari empat bersaudara. Pendidikan formal yang telah

ditempuh penulis yaitu 1992-1993 di TK Lampung, tahun 1993-1999 di SD Negri

1 Sri Busono Lampung Tengah, tahun 1999-2002 di SLTP Xaverius Metro

Lampung, tahun 2002-2005 di SMA Steladuce Bantul Yogyakarta. Pada Tahun

2005 penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama menjadi Mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan

kemahasiswaan antara lain tergabung dalam anggota UKF Tari Modern tahun

2005-2006, Pharmacy Perfomance 2007, temu alumni dari tiga latar belakang

2007, dan Bakti Sosial Pengobatan Gratis tahun 2007.