evaluasi drug related problems ) pada … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada...

131
ii EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PERIODE JANUARI JUNI 2009 (KAJIAN OBAT SISTEM SARAF PUSAT) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Nyoman Valida Lendra NIM : 068114086 FAKULTAS FARMASI UNIVERSiTAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: phamdiep

Post on 15-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

ii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATANPASIEN STROKE DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH BANYUMAS PERIODE JANUARI JUNI 2009(KAJIAN OBAT SISTEM SARAF PUSAT)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:Nyoman Valida Lendra

NIM : 068114086

FAKULTAS FARMASIUNIVERSiTAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2010

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

iii

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

iv

Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah

Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik

Tuhan pasti ‘kan menunjukkan

Kebesaran dan kuasa-Nya

Bagi hamba-Nya yang sabar

dan tak pernah

putus asa

(Jangan Menyerah bY D’Masiv)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Mama dan Papa…

Saudara-saudaraku…

Teman-temanku…

Almamaterku.

Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

vi

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

vii

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala anugerah dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan

Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode

Januari Juni 2009 (Kajian Obat Sistem Saraf Pusat)”. Skripsi ini disusun guna

memenuhi persyaratan dalam penyelesaian jenjang studi untuk meraih gelar

Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Keberhasilan penelitian ini tidak lepas atas bantuan dan dukungan baik

moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan pengarahan, saran dan kritik, dorongan serta motivasi selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt.

selaku dosen penguji atas bantuan, bimbingan, dan saran yang diberikan

selama penyusunan skripsi ini.

3. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, S.Si., Apt. selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberi motivasi yang sangat berarti bagi penulis.

4. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas atas kesempatan yang

diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

ix

5. Seluruh staf di bagian Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

yang telah membantu kelancaran pengambilan data penelitian ini.

6. Papa dan mama tercinta, terimakasih atas doa, kasih yang tanpa pamrih,

dukungan, bantuan financial dan semangat yang diberikan hingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

7. Saudara-saudaraku tersayang mbak Ayu, mas Dody, dan dik Ryka terimakasih

atas kebersamaan, doa dan semangat selama menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman kelas B angkatan 2006, kelompok praktikum C 2006 dan FKK

A 2006 yang telah menemani penulis selama kuliah dan praktikum.

9. Lia, Sita, Manik, Melissa, Yuni, Frida, Dini, Ajunk, Ayu, Nana, Maya yang

memberi semangat demi terselesainya skripsi ini.

10. Yemi dan Lita teman seperjuanganku skripsi, terimakasih atas kerjasamanya.

11. Keluarga Yemima yang telah membantu proses kelancaran pengambilan data

selama penulis berada di Purwokerto.

12. Teman-teman kost Eldiva yang telah memberi semangat kepada penulis

hingga terselesaikannya skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara langsung

maupun tidak langsung telah banyak membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang

membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Penulis

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

x

INTISARI

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di USA dan penyebab cacatnomor satu di dunia. Dua pertiga stroke terjadi di negara-negara yang sedangberkembang. Stroke meninggalkan macam-macam akibat, tidak hanyakelumpuhan dan kelemahan bagian tubuh, tetapi juga rasa nyeri. Rasa nyeritimbul karena rusak atau terganggunya fungsi normal dari otak. Untuk itu, makapasien stroke juga perlu untuk mendapat terapi obat Sistem Saraf Pusat.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental denganrancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Dari 25 pasien yangditeliti, 18 pasien perempuan (72 %) dan 7 pasien laki-laki (28 %). Umur berkisarantara 46-85. Perbandingan stroke hemoragi dan iskemik adalah 40% dan 60%.Rata-rata lama tinggal pasien stroke hemoragi selama 11 hari sedangkan pasienstroke iskemik 8 hari. Outcome pasien membaik sebanyak 21 orang sedangkanyang meninggal 4 orang.

Penggunaan obat SSP generik 49% dan obat non generik 51%. Carapemberian obat pada pasien stroke secara oral sebanyak 80% (20 kasus)sedangkan secara injeksi sebesar 100% (25 kasus). Evaluasi DRPs pada kasus,terdapat 2 kasus obat yang dibutuhkan; tidak terdapat obat yang tidak dibutuhkan;tidak terdapat obat salah; tidak terdapak reaksi efek samping obat dan interaksiobat. Terjadi dosis kurang pada 12 kasus dan dosis berlebih pada 25 kasus.

Kata kunci : Drug Related Problems (DRPs), stroke, obat sistem saraf pusat.

Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xi

ABSTRACT

Stroke is the third leading cause of death in the USA and the number onecause of disability in the world. Two-thirds of strokes occur in countries that aredeveloping. Stroke left the various effects, not only the paralysis and weakness ofthe body, but also pain. The pain caused by damage or disruption of normalfunctioning of the brain. For that, the stroke patients also need to get drugtreatment Central Nervous System.

This research is a type of non experimental studies with descriptiveevaluative design retrospective. Of the 25 patients studied, 18 female patients(72%) and 7 male patients (28%). Age ranged between 46-85. Comparison ofhemorrhagic and ischemic stroke is 40% and 60%. The average length of stay ofstroke patients during the 11 days hemorrhagic stroke patients while ischemicstroke 8 days. Outcome of patients improved while as many as 21 people whodied 4 people.

Drug use of CNS in generic 49% and 51% non generic drugs. The waythe administration of drugs in stroke patients orally as much as 80% (20 cases),while the injection of 100% (25 cases). Evaluation DRPs, there are 2 casesmedication required; there are not unnecessary drug therapy; there are not wrongdrug; there are not adverse drug reaction and drug interactions. Occurred atdosage too low of 12 cases and dosage too high of 25 cases.

Key words: Drug Related Problems (DRPs), stroke, central nervous system drugs.

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………….…….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..……… iii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………..…… v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………………..…… vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………..……… vii

PRAKATA ……………………………………………………………..……. viii

INTISARI ..………………………………………………………….…...….. x

ABSTRACT ……………………………………..………………….…..…….. xi

DAFTAR ISI ………………………………………………………..……….. xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………..………….. xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………..…………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………..………….. xviii

DAFTAR SINGKATAN ……………………….………………..………….. xix

BAB I PENGANTAR ……………………………………………..………… 1

A. Latar Belakang .………………………………………….…….…….... 1

1. Permasalahan ...…………………………………………..……...….. 4

2. Keaslian penelitian .………………………………………..……........ 5

3. Manfaat penelitian .…………………………………………....…….. 5

B. Tujuan Penelitian ..………………………………………….……....… 6

1. Tujuan umum ….………………………………….………….…...… 6

2. Tujuan khusus ……………………………………..………...……... 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ……………………...……………….. 7

A. Stroke ……………………………………………………..…...……… 7

1. Definisi ………………………………………...……..……………… 7

2. Klasifikasi …………………………….…………………….……….. 7

3. Penyebab ……………………………………………….……………. 8

4. Patofisiologi …………………………………………………….…… 9

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xiii

5. Gejala ……..………………………………………………….…….... 10

6. Faktor risiko ………………………………………………….……… 10

7. Diagnosa stroke…………………………..…………………….…….. 11

8. Penatalaksanaan …………..………………………………….…….... 11

9. Pencegahan ………………………………………………………….. 14

B. Drug Related Problems (DRPs) ………………………...………….. 15

C. Sistem Saraf Pusat ..……………………………………...…..………… 18

1. Otak ………………………………………...……………..…………. 19

2. Sumsum tulang belakang ….…………………………….....………... 22

D. Obat Sistem Saraf Pusat ……………………………………….....……… 23

E. Keterangan Empiris ……………………………………………………... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………..……….. 28

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ….……………………...…………….. 28

B. Definisi Operasional …….………………………...…………………… 29

C. Subjek Penelitian …….……..………………...………………………… 30

D. Bahan Penelitian ……………………………...………………………… 31

E. Lokasi Penelitian ………………………………………………………. 31

F. Jalannya Penelitian …………………………………………………….. 32

G. Gambaran Hasil Penelitian .…………...………………………………… 35

H. Kesulitan Penelitian ………………………...………………………........ 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………….………..………..……… 37

A. Karakteristik Pasien Stroke …………………………………...……….. 37

1. Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin …………….……….. 37

2. Karakteristik pasien berdasarkan umur …………………...…………. 39

3. Karakteristik pasien berdasarkan diagnose stroke …………….…...... 40

4. Karakteristik pasien berdasarkan lama tinggal ……….……….…...... 41

5. Karakteristik pasien berdasarkan outcome ……………………..……. 42

B. Distribusi penggunaan obat Pasien Stroke ………...…………….…….. 44

1. Antiinfeksi …………………..………………………….……………. 45

2. Hormon ………….……………………………….………………...... 45

3. Nutrisi .……….……………………………………………………… 46

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xiv

4. Sistem endokrin dan metabolik .……………..……………………..... 46

5. Sistem gastrointestinal dan hepatobilier …….………..……………... 47

6. Sistem kardiovaskular dan hematopoietik …………….…………….. 47

7. Sistem muskuloskeletal ..……………………….…………………..... 49

8. Sistem pernapasan ……………………..……….……………………. 50

9. Sistem saraf pusat ……………………….………………….……...... 50

10. Vitamin dan mineral ………………………………………………… 51

C. Distribusi Penggunaan Obat Sistem Saraf Pusat ………...…………....... 52

1. Jenis obat SSP …………………………….………............................. 52

2. Rata-rata penggunaan obat SSP ……………….…………….………. 54

3. Penggunaan obat SSP pada stroke hemoragi dan iskemik .……….... 54

D. Evaluasi Kejadian DRPs …………..…...……………………………..... 57

E. Rangkuman Pembahasan …………………...…………………………... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………..……… 63

A. Kesimpulan ………………………………………...……..…………...... 63

B. Saran ………………………………………………...…………………... 63

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…… 64

LAMPIRAN ………………………………………………………..………... 67

BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………………. 113

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Distribusi Kelas Terapi Obat pada Pengobatan Pasien Stroke

periode Januari Juni 2009 ……………………………….............. 44

Tabel II. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Antiinfeksi pada

Pengobatan Pasien Stroke periode Januari Juni 2009 ………...…. 45

Tabel III. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Hormon pada Pengobatan

Pasien Stroke periode Januari Juni 2009 ……………………….... 46

Tabel IV. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Nutrisi pada Pengobatan Pasien

Stroke periode Januari Juni 2009 ................................................... 46

Tabel V. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Endokrin dan

Metabolik pada Pengobatan Pasien Stroke periode Januari Juni

2009 ................................................................................................ 47

Tabel VI. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Gastrointestinal

dan Hepatobilier pada Pengobatan Pasien Stroke periode Januari

Juni 2009 ........................................................................................ 47

Tabel VII. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Kardiovaskular dan

Hematopoietik pada Pengobatan Pasien Stroke periode Januari

Juni 2009 ………............................................................................ 48

Tabel VIII. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Musculoskeletal

pada Pengobatan Pasien Stroke periode Januari Juni 2009 …..…. 49

Tabel IX. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem pernapasan pada

Pengobatan Pasien Stroke periode Januari Juni 2009 ……...……. 50

Tabel X. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Saraf Pusat pada

Pengobatan Pasien Stroke periode Januari Juni 2009 ……...……. 50

Tabel XI. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Vitamin dan Mineral pada

Pengobatan Pasien Stroke periode Januari Juni 2009 ………...…. 52

Tabel XII. Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Saraf Pusat pada Pengobatan Pasien

Stroke periode Januari Juni 2009 …………………….……..…… 55

Tabel XIII. Penggunaan Obat pada Pasien Stroke Hemoragi dan Iskemik

periode Januari Juni 2009 …………………….…………..……... 55

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xvi

Tabel XIV. Penggunaan Obat Generik vs Non Generik pada Pasien Stroke

Hemoragi dan Stroke Iskemik periode Januari Juni 2009 .............. 55

Tabel XV. Tabel DRPs Obat yang dibutuhkan pada Pengobatan Pasien

Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

……………………………………………………………………. 58

Tabel XVI. Tabel DRPs Dosis Kurang pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 ………....….. 59

Tabel XVII. Tabel DRPs Dosis Berlebih pada Pengobatan Pasien Stroke di

Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009……..… 60

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Sistem Saraf Manusia ..................................................... 18

Gambar 2. Stuktural Otak ............................................................................. 19

Gambar 3. Cakupan Penelitian Evaluasi DRPs ........................................... 28

Gambar 4. Penentuan Subjek Penelitian ...................................................... 31

Gambar 5. Alur Proses Penelitian ................................................................ 36

Gambar 6. Karakteristik Pasien Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 38

Gambar 7. Karakteristik Pasien Stroke Berdasarkan Umur ......................... 40

Gambar 8. Karakteristik Pasien Stroke Berdasarkan Diagnosa Stroke ........ 40

Gambar 9. Karakteristik Pasien Stroke Berdasarkan Lama Tinggal ............ 42

Gambar 10. Karakteristik Pasien Stroke Berdasarkan Outcome .................... 43

Gambar 11. Perbandingan Penggunaan Obat SSP Generik dan Non generik

pada Pengobatan Pasien .............................................................. 54

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Karakteristik Pasien Stroke di Unit Stroke …………… 67

Lampiran 2. Mapping Ruang Unit Stroke …………………..……... 69

Lampiran 3. Standar Pelayanan Medis Penyakit Stroke ……..…….. 70

Lampiran 4. Tabel Rekam Medik kasus …………………..……….. 74

Lampiran 5. Indikasi obat SSP yang digunakan pada pengobatan

pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas ……..… 102

Lampiran 6. Kajian DRPs “ada Obat yang dibutuhkan” pada Paisen

Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari

Juni 2009 ……………………………………………… 103

Lampiran 7. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke di

Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009 …………………………………………………… 104

Lampiran 8. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke di

Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009 …………………………………………………… 105

Lampiran 9. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke di

Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009 ………..………………………………………….. 106

Lampiran 10. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke di

Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009 ……………………………..…………………….. 107

Lampiran 11. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 ….. 108

Lampiran 12. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 ….. 109

Lampiran 13. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 ….. 110

Lampiran 14. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 ….. 111

Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian RSUD Banyumas ………………... 112

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

xix

DAFTAR SINGKATAN

DRPs = Drug Related Problems

Hmt = Hematokrit

HSMRS = Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit

Inj = Injeksi

JK = jenis kelamin

k/p = kalau perlu

Ka = Kalium

Na = Natrium

OS = orang sakit

RM = rekam medik

RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah

SMRS = Sebelum Masuk Rumah Sakit

SOAP = Subjective, Objective, Assessment, Plan

SSP = Sistem Saraf Pusat

TD = tekanan darah

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke adalah penyebab cacat nomor satu di dunia. Penyakit ini telah

menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting, dua pertiga

stroke terjadi di negara-negara yang sedang berkembang (Feigin, 2006). Stroke

merupakan penyebab kematian ketiga di USA, selain penyakit kardiovaskular dan

kanker (Fagan dan Hess, 2005). Jumlah penderita stroke di Amerika Serikat

adalah 4,8 juta. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada > 700.000

kejadian stroke setiap tahunnya, dengan lebih dari 160.000 kematian (Anonim,

2004).

Stroke merupakan penyakit yang memerlukan perawatan jangka panjang

sehingga untuk mendapatkan therapeutic outcome yang baik perlu kerjasama

antara dokter, perawat, apoteker, pasien dan keluarga pasien. Kejadian Drug

Related Problems (DRPs) sangat umum terjadi pada pasien rawat inap yang

berisiko meningkatkan kesakitan, kematian dan biaya (Rahajeng, 2007). Stroke

menjadi suatu masalah yang serius di seluruh dunia. Serangan akut stroke dapat

menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Akibat lain yang timbul adalah

kecacatan fisik dan mental pada penderita baik di usia produktif maupun usia

lanjut (Ritarwan, 2003).

Stroke termasuk penyakit otak paling destruktif dengan konsekuensi

yang berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan keuangan yang besar pada

pasien, keluarga, dan masyarakat. Otak adalah organ vital yang bertanggung

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

2

2

jawab atas fungsi mental dan intelektual sesorang. Otak terdiri dari sel-sel otak

yang disebut dengan neuron (Feigin, 2006). Stroke berhubungan erat dengan saraf

atau neuron, dimana kita ketahui bahwa gejala klinik stroke bervariasi dari ringan

hingga berat. Keluhan pasien stroke adalah bicara pelo, lemah atau lumpuh

sebelah anggota gerak, dan berbagai kelainan sistem saraf pusat lainnya. Gejala

yang sering muncul pada pasien stroke adalah merasa lemah di salah satu sisi

tubuh, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, vertigo, atau terjatuh. Penderita

stroke biasanya memiliki banyak tanda tidak berfungsinya sistem saraf (Triplitt,

Reasner, dan Isley, 2005). Pasien pasca serangan stroke dapat kehilangan

produktifitas hidup. Pengobatan dan rehabilitasi perlu kesabaran dalam waktu

yang cukup lama. Cacat badan dapat disertai perubahan psikologi penderitanya

(Garnadi, 2008). Stroke meninggalkan macam-macam akibat, tidak hanya

kelumpuhan dan kelemahan bagian tubuh tetapi juga rasa nyeri. Rasa nyeri timbul

karena tidak lepas dari sebab-sebab utama stroke itu sendiri, yakni rusak atau

terganggunya fungsi normal dari otak (Sutrisno, 2007). Oleh sebab itu, pentingnya

pasien stroke mendapatkan terapi obat sistem saraf pusat.

Kasus stroke di RSUD Banyumas, berada pada peringkat ke-6 dalam

“Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap di Tahun 2008” dengan jumlah kasus 690.

Selain itu, penyakit ini merupakan urutan pertama dari 10 peringkat utama

kematian di Rumah Sakit tahun 2005 (Anonim, 2007). Melihat kenyataan bahwa

banyaknya penderita yang mengalami stroke, untuk itulah peneliti melakukan

penelitian yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

3

3

periode Januari Juni 2009 (kajian obat Sistem Saraf Pusat)”. Penelitian dilakukan

terhadap pasien rawat inap di Unit Stroke karena data rekam medik pasien rawat

inap diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih mempresentasikan

kualitas terapi yang sebenarnya.

RSUD Banyumas dijadikan tempat penelitian karena RSUD Banyumas

merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia yang terletak di Kabupaten

Banyumas, Jawa Tengah. Rumah Sakit Umum milik Pemda ini memiliki kualitas

layanan prima yang dikontrol melalui standard mutu ISO 9001:2000. Memiliki

ruang perawatan dari kelas super ekonomi hingga kelas VVIP dengan

mengedepankan penyembuhan dan kenyamanan para pasien (Anonim, 2009a).

Selain itu, RSUD Banyumas memiliki fasilitas Unit Stroke. Unit Stroke adalah

bagian dari rumah sakit yang menangani stroke secara komprehensif dengan

pendekatan terapi dan perawatan multidisipliner. Penanganan di unit ini dapat

menurunkan angka kematian maupun angka kecacatan bila dibandingkan dengan

pasien yang dirawat di luar unit stroke (Retnaningsih, 2008).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien stroke,

mengetahui distribusi penggunaan obat pada pengobatan pasien stroke,

mengevaluasi DRPs yang terjadi pada pasien stroke berdasarkan data rekam

medik RSUD Banyumas yang meliputi jenis obat, frekuensi pemberian, bentuk

sediaan, cara pemberian dan jumlah penggunaan obat generik maupun non

generik. Selanjutnya data yang diperoleh akan dibandingkan dengan literatur

untuk mengetahui kesesuaian penggunaannya. Penelitian ini dilakukan secara

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

4

4

berkelompok. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada kajian obat Sistem Saraf

Pusat (SSP).

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

a. seperti apa karakteristik pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas pada

periode Januari Juni 2009 meliputi jenis kelamin, umur, diagnosa, lama

tinggal, dan outcome pasien?

b. seperti apa distribusi penggunaan obat pada pengobatan pasien stroke meliputi

kelas terapi, sub kelas terapi obat, zat aktif, dan jenis obat?

c. seperti apa distribusi penggunaan obat SSP pada pengobatan pasien stroke

meliputi zat aktif obat, jenis obat, dan cara pemberian obat?

d. seperti apa Drug Related Problems (DRPs) yang terjadi khusus pada

penggunaan obat Sistem Saraf Pusat (SSP) yang meliputi:

1) ada obat yang dibutuhkan (need for additional drug therapy)?

2) ada obat yang tidak dibutuhkan (unnecessary drug therapy)?

3) obat salah (wrong drug)?

4) dosis kurang (dosage too low)?

5) dosis berlebih (dosage too high)?

6) reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat (drug

interaction)?

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

5

5

2. Keaslian penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

periode Januari Juni 2009 belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini

merupakan penelitian yang pertama pada tempat tersebut. Penelitian terkait

pernah dilakukan oleh Krismayanti (2007) dengan judul “Evaluasi Drug Related

Problems pada Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005”. Penelitian ini berbeda dalam hal kondisi

subyek penelitian, tempat penelitian, dan waktu penelitian yakni dilakukan di

RSUD Banyumas dengan kondisi pasien yang berbeda.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Dapat digunakan untuk meningkatkan konsep pelayanan

kefarmasian klinik serta menjadi salah satu sumber informasi mengenai Drug

Related Problems (DRPs) pada pengobatan stroke.

b. Manfaat praktis.

1) Dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan mutu pengobatan penyakit stroke

bagi para dokter.

2) Meningkatkan peran aktif farmasis dalam menunjang pengobatan yang

rasional sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan pada umumnya.

3) Dapat memberi referensi dan informasi dalam pengobatan pasien stroke di

rumah sakit khususnya RSUD Banyumas.

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

6

6

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umun

Tujuan umun dari penelitian ini adalah mengetahui pemilihan dan penggunaan

terapi yang diberikan pada pasien stroke dan hasil terapi terhadap pasien

stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

a. mengetahui karakteristik pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas pada

periode Januari Juni 2009 meliputi jenis kelamin, umur, diagnosa, lama

tinggal, dan outcome pasien.

b. mengetahui distribusi penggunaan obat pada pengobatan pasien stroke

meliputi kelas terapi, sub kelas terapi obat, zat aktif, dan jenis obat.

c. mengetahui distribusi penggunaan obat SSP pada pengobatan pasien stroke

meliputi zat aktif obat, jenis obat, dan cara pemberian obat.

d. mengevaluasi adanya DRPs pada penggunaan obat Sistem Saraf Pusat (SSP)

yang meliputi adanya obat yang dibutuhkan, obat yang tidak dibutuhkan, obat

salah, dosis kurang, dosis berlebih, reaksi efek samping obat dan interaksi

obat.

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Stroke

1. Definisi

Stroke adalah suatu cedera mendadak dan berat pada pembuluh darah

otak. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan

pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah.

Semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai. Pada stroke,

terjadi hipoksia serebrum yang menyebabkan cedera dan kematian sel-sel neuron

(Corwin, 2000). Kerusakan otak karena stroke terjadi sebagai akibat

pembengkakan dan edema yang timbul dalan 24 sampai dengan 72 jam pertama

setelah kematian sel neuron (Feigin, 2006).

Menurut Iskar (2008), stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang

cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang

berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa

adanya penyebab lain selain vaskuler.

2. Klasifikasi stroke

Secara garis besar stroke diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu iskemik

dan hemoragi (Fagan dan Hess, 2005). Berdasarkan perjalanan klinisnya, stroke

iskemik dikelompokkan menjadi 4 macam.

a. Transient Ischemic Attack (TIA), yaitu serangan stroke sementara yang

berlangsung kurang dari 24 jam.

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

8

b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND), yaitu gejala neurologis yang

akan menghilang antara lebih dari 24 jam sampai dengan 21 hari.

c. Progessing Stroke atau stroke in evaluation, yaitu kelumpuhan atau defisit

neurologik yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai yang

berat.

d. Completed Stroke, yaitu kelainan neurologis yang sudah menetap dan tidak

berkembang lagi (Junaidi, 2004).

Stroke hemoragi sering disebut juga stroke perdarahan, dibedakan

menjadi 2 yaitu perdarahan intraserebral dan perdarahan sub arakhnoid. Disebut

perdarahan intraserebral apabila perdarahan terjadi pada pembuluh darah dan

masuk ke dalam jaringan otak sehingga terjadi hematom. Jika darah arteri dari

sistem pembuluh darah masuk ke dalam rongga sub arakhnoid maka disebut

perdarahan sub arakhnoid (Fagan dan Hess, 2005). Perdarahan intraserebral

sekitar 10-15% dari stroke total sedangkan perdarahan sub arakhnoid hanya 5%

(Feigin, 2006).

3. Penyebab stroke

Stroke iskemik disebabkan oleh aterotrombosis atau emboli yang akan

mengganggu atau memutuskan aliran darah otak atau Cerebral Blood Flow (CBF)

(Wibowo dan Gofir, 2001). Stroke hemoragi terjadi apabila pembuluh darah di

otak pecah. Penyebabnya adalah hipertensi, pecahnya aneurisma, atau malformasi

arterio-venosa (hubungan dengan abnormal). Perdarahan intraserebral dapat

terjadi akibat komplikasi pemberian antikoagulan seperti misalnya warfarin

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

9

sedangkan perdarahan sub arakhnoid dapat terjadi karena pecahnya aneurisma

(Corwin, 2000).

4. Patofisiologi stroke

Gangguan aliran darah ke otak dapat terjadi oleh beberapa sebab. Pada

caroted atherosclerosis terjadi akumulasi lemak dan sel-sel mengalami inflamasi

yang berefek pada arteri. Bila diikuti dengan hipertropi sel otot polos arterial

menghasilkan pembentukan plak. Pada keadaan stres, plak akan pecah sehingga

terjadi pemejanan kolagen, agregrasi platelet, dan pembentukan klot. Klot ini akan

masuk dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan penyumbatan dan

gangguan aliran darah. Pada kasus cardiogenic embolism, pembentukan trombus

dan emboli menyebabkan penurunan cerebral blood flow dan akhirnya iskemik.

Aliran darah menuju otak mempunyai nilai normal 50ml/100g per menit dan

keadaan ini dipelihara oleh rata-rata tekanan arteri 50-150mmHg melalui proses

cerebral autoregulation. Jika aliran darah otak menurun di bawah 20ml/100mg

per menit maka terjadi iskemik, dan jika penurunan terus terjadi sampai di bawah

12ml/100g per menit maka terjadi kerusakan otak yang irreversible yang disebut

infarction (Asanti, Harsono, Sugianto, Widyo, 2003).

Stroke iskemik disebabkan oleh blokade pada pembuluh darah di otak

atau leher karena tiga keadaan yaitu trombus, emboli, dan stenosis. Trombosis

merupakan pembentukan klot yang disebabkan oleh pembentukan plak

arterosklerotik. Emboli adalah pergerakan klot dari bagian lain ke otak atau leher.

Klot ini menyebabkan artivicial valves di jantung atau menyebabkan atrial

fibrilasi, sehingga atrial fibrilasi merupakan faktor risiko stroke. Stenosis adalah

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

10

penyempitan arteri yang menuju otak atau arteri otak. Klot merupakan 2/3

penyebab stroke (Kasper, Braundwald, Fauci, Hauser, Longo, Jameson, 2005).

Stroke hemoragi adalah perdarahan otak atau ruang sekitar otak yang

disebabkan beberapa penyakit yang berefek pada pembuluh darah. Ada 2 tipe:

a. sub arachnoid disebabkan kerusakan pembuluh darah pada permukaan otak

sehingga darah mengisi ruang antara otak dan tengkorak.

b. perdarahan intraserebral disebabkan kerusakan pembuluh darah otak (Fagan

dan Hess, 2005).

5. Gejala stroke

Gejala yang sering muncul pada pasien stroke adalah merasa lemah di

salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, vertigo, atau

terjatuh. Penderita stroke biasanya memiliki banyak tanda tidak berfungsinya

sistem saraf (Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).

6. Faktor risiko stroke

Faktor risiko stroke ada dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat

dikontrol dan faktor risiko yang dapat dikontrol.

a. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol

Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol meliputi umur, ras/bangsa, jenis

kelamin, dan riwayat keluarga (Iskandar, 2004).

b. Faktor risiko yang dapat dikontrol

Faktor risiko yang dapat dikontrol antara lain hipertensi, penyakit jantung,

aterosklerosis, kadar kolesterol yang tinggi, Diabetes Mellitus (DM),

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

11

merokok, obesitas dan kurang aktivitas, penggunaan alkohol dan obat-obatan

terlarang (Feigin, 2006).

7. Diagnosa stroke

Pemeriksaan paling penting untuk mendiagnosa sub tipe stroke adalah

dengan Computerized Tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)

pada kepala. MRI lebih sensitif dalam mendeteksi stroke iskemik ringan (bahkan

pada stadium dini) bila dibandingkan dengan CT tetapi kurang peka dalam

mendeteksi perdarahan intrakranium ringan. CT sangat handal dalam mendeteksi

perdarahan intrakranium (Feigin, 2006).

Dokter dapat memerintahkan mengikuti satu atau lebih test seperti:

a. imaging tests, melihat gambar otak. Meliputi CT scanning (atau disebut juga

MRI (Magnetic Resonance Imaging)). CT scans berguna untuk menemukan

jika stroke disebabkan oleh perdarahan di otak.

b. electrical tests, seperti EEG (electroencephalogram) dan menyebabkan

timbulnya respon untuk merekam impuls listrik dan proses sensorik otak.

c. blood flow tests, seperti test Doppler ultrasound untuk menunjukkan

perubahan aliran darah ke otak.

8. Penatalaksanaan stroke

a. Outcome terapi

Untuk mengurangi kerusakan neurologis secara terus-menerus, mengurangi

mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang lama; mencegah komplikasi

sekunder pada imobilitas dan disfungsi neurologis; mencegah kekambuhan

stroke atau stroke ulang (Fagan dan Hess, 2005).

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

12

b. Tujuan terapi

Tujuan terapi stroke akut adalah untuk mengurangi kerusakan neurologis

secara terus-menerus, mengurangi mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang

lama; mencegah komplikasi sekunder pada imobilitas dan disfungsi

neurologis; mencegah kekambuhan stroke atau stroke ulang (Fagan dan Hess,

2005).

c. Sasaran terapi

Sasaran terapi stroke akut difokuskan pada fungsi jantung dan pernapasan

serta secara cepat mengetahui kerusakan akibat iskemik maupun hemoragi

berdasarkan CT scan kepala (Wibowo dan Gofir, 2001). Gangguan sel otak

dibatasi oleh periode waktu yang disebut golden period atau golden hours

yang berkisar 3 sampai dengan 6 jam. Periode waktu ini bervariasi tergantung

dari usia, kondisi, gizi, dan beratnya penyakit. Outcome yang lebih

menguntungkan akan diterima pasien apabila pengobatan tidak melewati

golden period (Junaidi, 2004).

d. Strategi terapi

Strategi terapi dibedakan menjadi dua, yaitu terapi non farmakologi dan terapi

farmakologi.

1) Terapi non farmakologi

Apabila belum terkena stroke maka pencegahan dapat dilakukan

dengan cara diet, menjaga pola makan yang sehat, olahraga, berhenti

merokok, menghentikan konsumsi alkohol, menghindari stres, dan istirahat

yang cukup. Apabila sudah terkena stroke hemoragi maupun iskemik maka

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

13

terapi non farmakologi dilakukan dengan cara pembedahan. Pada stroke

hemoragi terapi farmakologi dilakukan dengan pembedahan. Pembedahan

rutin tidak dianjurkan untuk pasien dengan hematoma supratentorial namun

mungkin dipertimbangkan dalam keadaan tertentu seperti pembedahan

stereotactic untuk pasien dengan ICH; craniotomy untuk pasien dengan

hematoma dangkal (kurang dari 1cm dari permukaan). Bedah evakuasi dapat

dilakukan untuk hematoma dengan diameter kurang dari 3cm pada beberapa

pasien. Pada pasien ICH yang memiliki riwayat hipertensi, tekanan darah

arteri harus dipelihara di bawah 130mmHg (Chair, Chris, L, Chris, dan Erin,

2007).

2) Terapi farmakologi

Terapi farmakologi pada stroke iskemik dengan terapi antitrombolitik,

antiplatelet, atau antikoagulan untuk menghilangkan sumbatan aliran darah

seperti misalnya Aspirin. Aspirin (150-300 mg) harus diberikan sesegera

mungkin setelah timbulnya gejala stroke (dalam waktu 48 jam) jika CT

scan/MRI menunjukkan stroke iskemik. Penggunaan rutin antikoagulan

(misalnya heparin) pada pasien stroke hemoragi tidak dianjurkan.

Antikoagulan biasanya tidak direkomendasi untuk mengganti trombolisis

intravena dan tidak diberikan pada pasien dengan stroke sedang atau berat

karena dapat meningkatkan risiko pendarahan intrakranial. Tekanan darah

pasien mungkin turun secara spontan pada 24 jam pertama setelah stroke.

Pasien yang akan diberikan rtPA harus memiliki tekanan darah sistolik kurang

dari sama dengan 185mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari sama

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

14

dengan 110mmHg. Pasien yang tekanan darahnya meningkat secara terus-

menerus, TD sistolik lebih besar dari 220mmHg atau TD diastolik lebih besar

dari 120mmHg akan diberikan terapi antihipertensi. Hiperglikemia pada range

140–185mg/dL pada pasien stroke diberikan terapi insulin. Hyperbaric oxygen

tidak digunakan pada pasien stroke akut kecuali pada kasus air embolus. rtPA

merupakan pilihan pengobatan untuk trombolisis pada stroke akut.

Intraarterial trombolisis mungkin digunakan pada pasien dengan penyumbatan

pada arteri serebral yang ditemukan dalam 6 jam setelah terjadinya gejala

(Jeffrey, 2007).

Tak satu pun percobaan tentang obat yang bertujuan untuk

menyelamatkan otak dari sumbatan seperti neuroprotektor dan obat untuk

mengurangi oedema serebral. Obat penekan fungsi sistem saraf pusat (seperti

ansiolitik dan tranquilliser) dan sedatif sebaiknya dihindari. Untuk pengobatan

nyeri bahu dimulai dengan perlakuan yang sederhana seperti obat anti

inflamasi non steroid. Apabila hal ini tidak bekerja dengan baik, pengobatan

dapat dilakukan dengan perangsang saraf elektrik transkutan (Philp, 2004).

9. Pencegahan stroke

Pedoman pencegahan stroke (Anonim, 2009b):

a. mengetahui tekanan darah, apabila terjadi peningkatan tekanan darah hubungi

dokter agar tekanan darah dikontrol. Tekanan darah yang tinggi adalah

penyebab pasti terjadinya stroke. Apabila memiliki riwayat hipertensi, periksa

tekanan darah minimal sekali setahun atau lebih.

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

15

b. atrial fibrillation (AF), apabila memiliki AF, periksalah ke dokter untuk

mengurusnya. AF dapat menyebabkan darah terkumpul di bilik hati. Darah

yang membeku dapat menyebabkan stroke. AF dapat dideteksi dengan

mengecek denyut nadi.

c. berhenti merokok, karena merokok berisiko ganda menyebabkan stroke.

d. kurangi minum alkohol, mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit pun dapat

meningkatkan tekanan darah sehingga meningkatkan risiko stroke.

e. ketahui nilai kolesterol, penurunan nilai kolesterol dapat mengurangi risiko

stroke. Kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit hati,

dimana hal ini merupakan faktor risiko stroke.

f. kontrol diabetes, diabetes dapat meningkatkan risiko stroke. Dokter akan

menganjurkan program nutrisi, perubahan gaya hidup, dan meresepkan obat

yang dapat membantu mengontrol diabetes.

g. aktivitas fisik, berjalan, berenang atau aktivitas fisik lainnya minimal

30menit/hari dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko stroke.

h. rendah sodium dan rendah lemak, dengan menghindari sodium dan lemak

dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko terhadap stroke.

i. gejala stroke, apabila memiliki gejala stroke, lakukan pengobatan dengan

segera.

B. Drug Related Problems (DRPs)

Drug Related Problem (DRPs) didefinisikan sebagai peristiwa yang

tidak diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau kemungkinan

melibatkan terapi obat dan berpotensi bertentangan dengan hasil yang diinginkan

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

16

pasien. Drug Related Problem (DRPs) sering juga disebut Drug Therapy

Problems atau masalah-masalah yang berhubungan dengan obat. Drug Related

Problem (DRPs) terdiri dari aktual DRPs, yaitu masalah yang sedang terjadi

berkaitan dengan terapi yang sedang diberikan pada penderita dan potensial

DRPs, yaitu masalah yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan terapi yang

sedang diberikan pada penderita (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).

Masalah-masalah dalam kajian DRPs dapat ditunjukkan oleh

kemungkinan penyebab DRPs di bawah ini.

1. Butuh obat (need for additional drug)

Jika pasien dengan kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, kondisi kronis

membutuhkan kelanjutan terapi obat, kondisi baru yang membutuhkan obat,

dan kondisi yang berisiko sehingga membutuhkan obat untuk mencegahnya.

Pasien akan mendapat risiko tinggi bila tidak mendapatkan terapi tambahan

(Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).

2. Tidak perlu obat (unnecessary drug)

Jika tidak ada indikasi pada saat itu, pemakaian multiple drug yang seharusnya

cukup dengan single drug terapi, dan pasien minum obat untuk mencegah efek

samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan. Pasien akan mengalami

komplikasi akibat mendapatkan obat yang tidak dibutuhkan (Cipolle, Strand,

dan Morley, 1998).

3. Obat tidak tepat (wrong drug)

Jika obat yang diberikan bekerja tidak efektif (kurang sesuai dengan

indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap obat-obat tertentu, obat yang

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

17

diberikan memiliki faktor risiko kontraindikasi dengan obat lain yang juga

dibutuhkan, efektif namun tidak ekonomis, penggunaan antibiotika yang

sudah resisten terhadap infeksi pasien, dan adanya kombinasi obat yang tidak

perlu (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).

4. Dosis kurang (dosage too low)

Jika dosis yang diberikan terlalu rendah untuk memberikan efek dan

konsentrasi obat di bawah jendela terapi (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).

5. Dosis berlebih (dosage too high)

Jika dosis yang diberikan terlalu tinggi untuk memberikan efek dan

konsentrasi obat di atas jendela terapi (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).

6. Interaksi obat (adverse drug reaction)

Jika ada reaksi alergi terhadap obat, ada faktor risiko yang membahayakan

bagi pasien, dan ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium

berubah akibat penggunaan obat (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).

7. Ketidaktaatan pasien (uncomplience)

Jika pasien tidak menerima obat sesuai regimen karena medication error

(peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien), tidak taat pada instruksi,

pasien tidak membeli obat yang disarankan karena mahal, tidak mengambil

obat karena tidak memahami, pasien tidak menggunakan obat karena

ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak menggunakan obat karena

ketidakpercayaan dengan produk obat yang dianjurkan (Cipolle, Strand, dan

Morley, 1998).

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

18

C. Sistem Saraf Pusat (SSP)

Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat

berfungsi sebagai media untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan juga

berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula

memproduksi hormon. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf dapat

dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (Anonim, 2009b).

(Anonim, 2009b).

Gambar 1. Skema Sistem Saraf Manusia

Susunan saraf pusat dibagi menjadi otak depan, otak tengah, otak

belakang, dan korda spinalis. Otak tengah dan otak belakang bersama-sama

membentuk batang otak (Corwin, 2000). Sistem Saraf Pusat (SSP) adalah organ

yang bertanggung jawab dalam sistem kontrol dan penjagaan fungsi-fungsi

kesadaran. SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

19

yang mempunyai beragam pusat dengan fungsi yang berbeda-beda (Anonim,

2009b).

1. Otak

Otak (brain) terletak di dalam rongga kepala yang terlindung oleh tulang

tengkorak (cranium), selaput otak (meninges) dan cairan serebrospinal. Otak

dilindungi 3 lapisan selaput otak. Ketiga lapisan tersebut dari luar ke dalam adalah

durameter, arakhnoid dan piameter. Otak dibagi menjadi enam bagian utama.

Gambar 2. Stuktural Otak

a. Otak besar (serebrum)

Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental yaitu

yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran

dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan

sadar atau sesuai dengan kehendak (Anonim, 2009b).

Serebrum terdiri atas dua belahan (hemisfer). Setiap hemisfer terdiri

atas empat lobus, yaitu lobus frontalis, oksipitalis, temporalis, parietalis.

1) Lobus frontalis

Lobus frontalis menerima informasi dari seluruh otak dan menggabungkan

informasi-informasi tersebut menjadi pikiran rencana, dan perilaku. Lobus

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

20

frontalis bertanggung jawab atas perilaku, penentuan keputusan moral, dan

pemikiran yang kompleks.

2) Lobus oksipitalis

Lobus oksipitalis adalah lobus posterior korteks serebrum. Lobus ini terletak

di sebelah posterior dari lobus parietalis dan di atas fisura parieto-oksipitalis,

yang memisahkannya dari serebelum. Lobus ini berfungsi sebagai pusat

asosiasi visual utama (pusat penglihatan). Lobus ini menerima informasi yang

berasal dari retina mata.

3) Lobus temporalis

Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebrum yang berjalan ke bawah

dari fisura lateralis dan ke sebelah posterior dari fisura parieto-oksipitalis.

Lobus temporalis adalah daerah asosiasi primer untuk informasi auditorik dan

juga terlibat dalam interpretasi bau serta penyimpanan ingatan.

4) Lobus parietalis

Lobus parietalis adalah daerah korteks yang terletak di belakang sulkus

sentralis, di atas fisura lateralis, dan meluas ke belakang ke fisura parieto-

oksipitalis. Lobus ini merupakan daerah sensorik primer otak untuk rasa raba

(pusat sentuhan) dan pendengaran (Corwin, 2000).

b. Otak kecil (serebelum)

Serebelum terletak tepat di bawah bagian posterior otak besar.

Serebelum merupakan pusat keseimbangan gerak, koordinasi gerak otot, serta

posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan Varol

(Anonim, 2009b). Serebelum mengontrol gerakan-gerakan cepat berulang

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

21

seperti aktivitas mengetik, bermain piano, dan mengendarai sepeda (Corwin,

2000).

c. Otak depan (diensefalon)

Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus menerima

semua informasi sensorik yanng datang (kecuali bau) lalu memancarkannya ke

korteks serebrum. Talamus juga merupakan bagian dari RAS (Reticular

Activating System atau sistem pengaktivan retikular) yaitu suatu kelompok

neuron yang luas yang penting dalam membuat seseorang terjaga (Corwin,

2000).

Hipotalamus membentuk dasar diensefalon. Hipotalamus

bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis. Hipotalamus

berintegrasi dan mengarahkan informasi mengenai suhu, rasa lapar, aktivitas

susunan saraf otonom, dan status emosi (Corwin, 2000).

d. Otak tengah (mesensefalon)

Bagian terbesar otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan

dengan gerak refleks mata. Selain itu otak tengah juga berfungsi mengontrol

gerakan, kedudukan tubuh dan kesadaran (Anonim, 2009b).

e. Jembatan Varol (Pons Varolii)

Pons Varolii berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri

dan kanan tubuh. Pons Varolii ini juga berfungsi menghubungkan otak besar

dengan otak kecil (Anonim, 2009b).

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

22

f. Medulla oblongata

Medulla oblongata merupakan lanjutan otak yang menghubungkan

otak dengan sumsum tulang belakang. Medulla oblongata berfungsi mengatur

denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan,

bersin, bersendawa, batuk, muntah dan pusat pernapasan (Anonim, 2009b).

2. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang (medula spinalis) terdapat di dalam tulang

belakang yang menonjol membentuk sayap punggung (tanduk dorsal) dan sayap

perut (tanduk ventral). Materi sumsum tulang belakang mirip dengan otak, tetapi

susunannya berbeda. Pada otak, materi yang berwarna kelabu terdapat pada

bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di dalamnya.

Sedangkan pada sumsum tulang belakang pada bagian dalam terdapat materi

kelabu berbentuk seperti sayap kupu-kupu dan bagian luarnya berupa materi

berwarna putih (Anonim, 2009b).

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat saraf yang meneruskan

impuls ke otak dan sebagai pusat gerak refleks. Rangsangan (impuls sensorik)

yang mengenai organ reseptor merambat melalui tanduk dorsal menuju sumsum

tulang belakang dan menjadi impuls motorik. Kemudian impuls keluar dari

sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju ke efektor. Pada tanduk

dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan

menerima impuls dari sel saraf sensorik dan akan menghantarkannya ke sel saraf

motorik (Anonim, 2009b).

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

23

D. Obat Sistem Saraf Pusat (SSP)

Obat-obatan stimulan sistem saraf pusat adalah obat-obatan yang dapat

bereaksi secara langsung ataupun secara tidak langsung pada SSP (Sunardi, 2008).

Obat SSP yang digunakan pada pengobatan pasien stroke antara lain pirasetam,

Neurotam®, alprazolam, penitoin, paracetamol, Analsik®, Noocephal®,

Encebion®, Neurocet®, Alganak®, Pamol®, Kalmeco®, Meticobal®,

meloksikam, Aspilet®, dan Merflam®.

Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat merangsang atau

menghambat aktivitas susunan saraf pusat secara umum atau spesifik, tetapi ada

sebagian obat yang merangsang satu bagian dan merangsang bagian lain, seperti

psikotropika. Obat yang termasuk golongan psikotropika yang digunakan oleh

pasien adalah ansiolitik.

1. Sub kelas terapi obat SSP

Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, kelas terapi obat Sistem Saraf

Pusat (Central Neuron System) dibagi menjadi 15 sub kelas terapi yaitu

Ansiolitik; Hipnotik dan Sedativa; Antidepresan; Antipsikosis; Antikonvulsan;

Obat SSP Golonan Lain dan Obat ADHD; Obat Penyakit Neurogeneratif; Obat

Anti Parkinson; Obat Antivertigo; Analgesik (Opiat); Analgesik (non Opiat) dan

Antipiretik; Obat Anti Inflamasi non steroid (OAINS); Obat untuk Nyeri

Neuropatik; Praparat Antimigren; dan Nootropik dan Neurotonik.

Analgesik (non opiat) dan antipiretik digunakan untuk pengobatan

simptomatik yaitu hanya untuk meringankan gejala penyakit, tidak

menyembuhkan atau menghilangkan penyebab penyakit (Siswandono dan

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

24

Soekardjo, 1995). Obat golongan ansiolitik diberikan pada pasien untuk

menghilangkan rasa cemas dan pasien menjadi tenang. Pasien butuh istirahat,

seringkali pasien mengalami sulit tidur karena rasa cemas dan rasa sakit yang

menyerang.

Analgesik non opioid seperti misalnya parasetamol dan asetosal (dan

AINS lainnya) cocok untuk nyeri muskuloskeletal. Asetosal diindikasikan untuk

sakit kepala, nyeri muskuloskeletal sementara, dismenore, dan demam. Asetosal

makin banyak dipakai karena sifat antiplatelet. Tingkat kemanjuran parasetamol

mirip asetosal tetapi tidak memiliki anti inflamasi yang berarti. Parasetamol

kurang mengiritasi lambung, oleh sebab itu parasetamol lebih disukai daripada

asetosal (khususnya pada kelompok lanjut usia) (Anonim, 2000).

Perlindungan pada otak di sekitar daerah yang mengalami iskemik masih

dalam penelitian. Beberapa obat telah digunakan untuk keperluan ini tetapi belum

jelas benar efek perlindungan fungsi neurologinya, karena penyebab kematian

neuronal sangat banyak. Untuk itu sering digunakan kombinasi beberapa

neuroprotektan, seperti: pirasetam, sitikolin, kortikosteroid, Calcium Chanel

Blocker (Orgogozo, 1999).

2. Perlindungan fungsi SSP

a. Pirasetam.

Pirasetam adalah derivat neurotransmiter gamma aminobutyric acid

(GABA) yang mempunyai berbagai efek fisiologi. Pada level neuronal,

pirasetam memodulasi neurotransmisi pada kisaran sistem transmiter

(termasuk kolinergik dan glutaminergik). Pada level vaskuler, mengurangi

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

25

adhesi eritrosit pada endotelium vaskuler, menghalangi vasospasme, dan

memfasilitasi mikrosirkilasi.

Percobaan menggunakan pirasetam pada 927 pasien diberikan 12 jam

setelah serangan menunjukkan manfaat yang ditunjukkan melalui CT scan.

Pirasetam tidak boleh diberikan pada pasien disfungsi hepatik atau kerusakan

ginjal parah (Orgogozo, 1999).

b. Antiepilepsi.

Antiepilepsi digunakan untuk mencegah kejang sehingga melindungi

fungsi neuronal pada stroke akut. Obat-obat yang biasa digunakan adalah

fenitoin, lamotrigine, topiramate. Lamotrigine dan topiramate menghambat

eksitatori aktivitas neurotransmitter (Adams, Zoppo, Goldstein, 2005).

Profilaksi antiepilepsi misalnya fenitoin dengan dosis titrasi 14-

23mg/dl dapat diberikan selama satu bulan pada pasien stroke perdarahan

intraserebral. Jika tidak ada kejang, dosis diturunkan kemudian dihentikan

(Setyopranoto, 2008).

3. Beberapa contoh obat SSP

Neuroproteksi adalah mekanisme dan strategi yang digunakan untuk

melindungi sel neuron di Sistem Saraf Pusat (SSP/CNS) dari lesi dan degenerasi.

Tujuan neuroproteksi adalah untuk membatasi kematian/disfungsi neuron setelah

lesi SSP dan mencoba untuk mempertahankan kemungkinan tertinggi keutuhan

interaksi seluler di dalam otak berakhir pada fungsi neuronal yang tidak

terganggu.

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

26

Contoh obat beserta indikasinya berdasarkan MIMS edisi 8 tahun 2008/2009.

Nama obat Zat aktif Sub kelasterapi

Indikasi

Aspilet®asam asetilsalisilat

Pengobatan dan pencegahanangina pektoris dan infarkmiokardium

Pamol® Analgesik dan antipiretik

paracetamolparacetamol

Analgesik(Non opioid)danAntipiretik,

Meringankan rasa sakit padasakit kepala serta menurunkandemam

Alganak®Ansietas, ansietas-depresi,gangguan panik

alprazolamalprazolam

AnsiolitikKecemasan yang berhubungandengan depresi dan gangguanpanik

phenytoin phenytoin Antikonvulsan Terapi semua jenis epilepsi

Analsik®metampirondandiazepam

Sakit kepala psikis, nyeri saraf

meloksikam meloksikam Osteo Artritis, AR

Merflam®kaliumdiklofenak

NonsteroidalAnti-inflammatoryDrug(NSAID)

Nyeri inflamasi danpembengkakan pasca traumadan pasca bedah

Kalmeco® Terapi neuropati perifer

Meticobal®mecobalamin

Neuropati periferNeurocet® Inj: terapi infark serebral

Encebion®disfungsi serebral sehubungandengan akibat pasca trauma

Neurotam®

Kemunduran daya pikir,gangguan reaksi psikomotor,disfungsi serebral sehubungandengan akibat pasca trauma.

Noocephal®Penyakit serebrovaskuler daninsufisiensi sirkulasi serebral.Sindrom pasca trauma.

piracetam

piracetam

Nootropik danNeurotonik

Oral: gejala involusional yangberhubungan dengan usialanjut, gejala pasca trauma.Inj: terapi infark serebral

Penderita neuropati perifer, saraf-saraf di susunan saraf tepi telah rusak.

Kerusakan saraf dapat timbul oleh berbagai macam penyebab, seperti penyakit,

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

27

cedera fisik, keracunan atau malnutrisi. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi baik

saraf-saraf afferent atau efferent. Tergantung dari penyebab kerusakannya, axon

sel saraf, selubung myelin atau keduanya dapat rusak atau hancur sama sekali.

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengobatan pada pasien

stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode Januari Juni

2009 yang terkait dengan Drug Related Problems (DRPs) yaitu masalah-masalah

yang dapat timbul selama pasien diberi terapi, meliputi obat yang dibutuhkan,

obat yang tidak dibutuhkan, obat salah, dosis kurang, dosis berlebih, reaksi efek

samping, dan interaksi obat.

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Banyumas periode Januari Juni 2009 (Kajian Sistem Saraf Pusat)” merupakan

jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang

bersifat retrospektif. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental karena

penelitian tidak memberikan perlakuan pada subjek penelitian. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang hasilnya berupa deskripsi keadaan obyek

penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum (Arief, 2008). Data

diperoleh dari rekam medik (medical record) pasien stroke yang dirawat inap di

Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009. Data yang diperoleh

kemudian dievaluasi dan dideskriptifkan fenomena kesehatan yang ada.

Penelitian ini dilakukan oleh tiga orang, dengan pembagian cakupan

penelitian seperti Gambar 3.

Gambar 3. Cakupan Penelitian Evaluasi DRPs pada Pengobatan PasienStroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009

Pada penelitian ini akan dikaji mengenai obat Sistem Saraf Pusat (SSP) pada

pengobatan pasien stroke.

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

29

B. Definisi Operasional

1. Stroke dalam penelitian ini adalah penyakit stroke berupa hasil diagnosa

dokter yang tertulis pada rekam medik pasien dengan atau tanpa melakukan

CT scan.

2. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien stroke awal yang menjalani

perawatan inap di Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

yang mendapat obat kardiovaskuler, antibiotik dan obat sistem saraf pusat.

3. Karakteristik pasien yang dibahas dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin,

umur, diagnosa, lama tinggal, dan outcome pasien.

4. Pola penggunaan obat adalah tata cara pelayanan kesehatan dalam wujud

pemberian obat kepada pasien stroke meliputi kelas terapi, sub kelas terapi,

zat aktif, jenis obat, dan cara pemberian obat yang digunakan.

5. Subkelas terapi adalah kelompok obat berdasarkan MIMS edisi 8 tahun

2008/2009.

6. Jenis obat adalah obat paten dan obat generik yang digunakan pada

pengobatan pasien stroke selama di rawat di Unit Stroke RSUD Banyumas.

7. Cara pemberian obat adalah cara obat diberikan/digunakan pada pasien,

seperti oral atau injeksi (khusus pada obat SSP).

8. Lama tinggal adalah jumlah hari selama pasien dirawat di Unit Stroke RSUD

Banyumas.

9. Outcome pasien membaik apabila pasien sudah tidak menjalani perawatan di

Unit Stroke. Pasien yang pindah ke bangsal dianggap sudah membaik.

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

30

10. Drug Related Problems (DRPs) adalah suatu peristiwa yang tidak diinginkan

yang melibatkan atau dicurigai melibatkan terapi obat yang benar-benar atau

berpotensi bertentangan dengan hasil yang diharapkan oleh pasien.

11. Kasus adalah subjek penelitian yang berjumlah 25 pasien.

12. Obat Sistem Saraf Pusat (SSP) adalah obat yang digunakan pada terapi

penyakit stroke yang masuk dalam kelas terapi sistem saraf pusat berdasarkan

MIMS edisi 8 tahun 2008/2009.

13. Pemakaian obat adalah jumlah pemakaian/penggunaan obat generik/non

generik pada semua kasus pasien stroke.

14. Rekam medik merupakan lembar catatan medik dari pasien di Unit Stroke

RSUD Banyumas yang berisi nomor rekam medik, jenis kelamin, umur,

pemeriksaan fisik, tanggal masuk dan tanggal keluar, riwayat penyakit,

riwayat alergi, riwayat obat, riwayat penyakit keluarga, keluhan masuk, hasil

laboratorium yang berkaitan, lama rawat inap, catatan perkembangan pasien,

terapi/obat yang diberikan, dosis dan frekuensi pemberian obat serta outcome

pasien saat keluar dari rumah sakit.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25

kasus yang merupakan pasien stroke di Unit Stroke periode Januari Juni 2009

yang memenuhi kiteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria inklusi: pasien stroke yang mendapat obat kardiovaskular, antibiotik

dan obat sistem saraf pusat selama dirawat di Unit Stroke RSUD Banyumas.

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

31

2. Kriteria eksklusi: pasien yang tidak mendapatkan antibiotik dan obat sistem

saraf pusat selama dirawat di Unit Stroke RSUD Banyumas, pasien yang

dirawat inap kurang dari 4 hari.

Gambar 4. Penentuan Subjek Penelitian

Keterangan:

= rekam medik yang digunakan sebagai subjek penelitian.

Selama periode Januari Juni 2009 terdapat 88 kasus (tetapi pihak rumah sakit

hanya memberikan 44 rekam medik). Kemudian dilakukan seleksi pada rekam

medik yang ada sehingga yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

sebanyak 25 kasus.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

rekam medik (medical rcord) atau catatan medik pasien stroke di Unit Stroke

RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 yang sesuai dengan kriteria inklusi

dan eksklusi.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Stroke RSUD Banyumas yang beralamat

di Jalan Rumah Sakit No. 1 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

32

F. Jalannya Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, dilakukan 3 tahapan yaitu

penelusuran situasi, pengumpulan data, dan analisa data.

1. Penelusuran situasi

Dilakukan dengan mencari informasi mengenai penyakit yang masuk

kriteria 10 besar penyakit tertinggi pada instalasi rawat inap di RSUD Banyumas

tahun 2008. Kasus stroke di RSUD Banyumas pada tahun 2008 berada pada

peringkat ke-6 dalam “Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap di Tahun 2008”

dengan jumlah kasus 690. Kemudian dilakukan pengurusan perijinan di fakultas

Farmasi USD dan RSUD Banyumas untuk melakukan penelitian di rumah sakit

tersebut.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Unit Stroke RSUD Banyumas. Saat

melakukan penelitian, pihak Rumah Sakit memberikan rekam medik tahun 2009.

Penelitian dilakukan pada awal bulan Juli, sehingga data yang diamati adalah

rekam medik periode Januari Juni tahun 2009. Jumlah pasien seluruhnya sebanyak

sebanyak 88 pasien, tetapi pihak rumah sakit hanya memberikan 44 rekam medik.

Dari jumlah yang ada, diambil data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi yaitu pasien stroke awal yang mendapat obat kardiovaskular,

antibiotik dan obat sistem saraf pusat. Data yang diperoleh merupakan data yang

digunakan dalam penelitian yaitu 25 kasus.

Dilanjutkan dengan pencatatan data yang meliputi : nomor rekam medik,

jenis kelamin, umur, tanggal masuk dan tanggal keluar, keluhan utama dan

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

33

riwayat penyakit, gejala-gejala waktu serangan, pemeriksaan neurologis,

pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis,

diagnosis, faktor resiko, pelaksanaan pemberian obat di ruumah sakit yang

meliputi nama obat, cara pemberian, dosis, dan frekuensi pemberian obat serta

outcome pasien saat keluar dari rumah sakit.

3. Analisa Data

a. Karakteristik pasien.

1) Persentase jenis kelamin pasien, didapat dengan membagi kelompok laki-laki

dan perempuan pada masing-masing jenis stroke dengan jumlah pasien pada

jenis stroke tersebut dikali 100 %.

2) Rata-rata umur pasien, didapat dengan membagi jumlah umur pada masing-

masing jenis stroke dengan jumlah pasien pada kelompok stroke tersebut.

3) Persentase diagnosa, didapat dengan membagi jumlah pasien pada kelompok

stroke (iskemik/hemoragi) dengan jumlah sampel dikali 100%.

4) Rata-rata lama tinggal pasien, didapat dengan membagi jumlah hari lama

tinggal pasien pada masing-masing jenis stroke dengan jumlah pasien pada

kelompok stroke tersebut.

5) Persentase outcome pasien, didapat dengan membagi jumlah pasien dalam

kelompok berdasarkan keadaan pasien setelah keluar dari rumah sakit dengan

jumlah sampel dikali 100%.

b. Distribusi Penggunaan Obat pada Pengobatan Pasien Stroke

1) Persentase kelas terapi obat, didapat dengan membagi jumlah kasus pada tiap

kelas terapi dengan jumlah kasus dikali 100%.

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

34

2) Masing-masing kelas terapi dibuat tabel yang berisi subkelas terapi, nama zat

aktif, jenis obat, dan jumlah kasus. Pembagian kelas terapi berdasarkan

panduan MIMS edisi 8 tahun 2008/2009.

3) Rata-rata penggunaan obat SSP pada tiap kasus, didapat dengan membagi

jumlah total penggunaan obat SSP dengan jumlah kasus.

4) Persentase jenis obat (generik vs non generik) SSP, didapat dengan membagi

jumlah obat pada masing-masing kelompok dengan jumlah obat SSP dikali

100%.

c. Evaluasi Kejadian DRPs

Dari sampel yang diperoleh, obat Sistem Saraf Pusat (SSP) yang

diresepkan kepada pasien stroke dievaluasi DRPs menggunakan metode SOAP

(Subjective, Objective, Assessment, Plan) pada masing-masing kasus. Untuk kasus

dengan jenis obat yang sama, tabel SOAP hanya dibuat satu kasus sebagai contoh

kemudian dibuat rangkuman pembahasan DRPs yang terjadi dalam bentuk tabel

yang berisi nomor kasus, jenis obat, penilaian, dan rekomendasi.

1) DRPs yang akan dilakukan meliputi: obat yang dibutuhkan (need for

additional drug therapy), obat yang tidak dibutuhkan (unnecessary drug

therapy), obat salah (wrong drug), dosis kurang (dosage too low), dosis

berlebih (dosage too high), dan reaksi efek samping obat (adverse drug

reaction), dan interaksi obat (drug interaction). Kepatuhan pasien tidak

diikutsertakan karena penelitian ini bersifat retrospektif.

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

35

2) Digunakan acuan Drug Information Handbook 14th edition, MIMS edisi 8

tahun 2008/2009, dan IONI 2000 untuk kesesuaian dosis dan frekuensi

pemberian obat.

3) Tiap kelompok DPRs yang ada dibagi dengan jumlah seluruh kejadian DPRs

dari semua kelompok kemudian dikali 100%.

G. Gambaran Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Data

pada karakteristik pasien akan disajikan berupa gambar sedangkan data pada

distribusi penggunaan obat dan evaluasi DRPs akan disajikan dalam bentuk tabel.

H. Kesulitan Penelitian

Kesulitan yang dihadapi penulis selama penelitian adalah

ketidaklengkapan data rekam medik. Sebagai contoh saat menentukan lama

tinggal pasien, tanggal keluar pasien tidak sama dengan tanggal terakhir

pemberian obat sehingga diasumsikan tanggal keluar pasien merupakan tanggal

terakhir pasien menerima obat di rumah sakit. Selain itu, penelitian ini dilakukan

secara retrospektif sehingga peneliti tidak dapat melihat kondisi pasien secara

langsung. Oleh sebab itu DRPs mengenai kepatuhan pasien tidak dapat teramati.

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

36

Proses penelitian digambarkan seperti skema berikut :

Gambar 5. Alur Proses Penelitian

Perijinan

Perijinan dari Fak. Farmasi USD

Yogyakarta

Perijinan dari RSUD Banyumas

Pelaksanan Penelittian

Penentuan Sampel

Pengumpulan Data

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

Persiapan

Studi Pustaka

Penyusunan Proposal

Penelusuran Situasi

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan suatu penelitian retrospektif yang berjudul

“Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009 (Kajian Obat Sistem Saraf

Pusat)”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik pasien

stroke, melihat distribusi penggunaan obat pada pengobatan pasien stroke,

distribusi penggunaan obat sistem saraf pusat, dan juga untuk mengevaluasi

kejadian DRPs yang terjadi pada penggunaan obat sistem saraf pusat.

Hasil penelitian akan disajikan dalam 4 bagian yaitu karakteristik pasien

stroke, distribusi penggunaan obat pada pasien stroke, distribusi penggunaan obat

sistem saraf pusat pada pengobatan pasien stroke, dan evaluasi kejadian DRPs.

A. Karakteristik Pasien Stroke

Pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009

yang digunakan sebagai subjek penelitian ini sebanyak 25 kasus. Dari jumlah

tersebut akan dilihat karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin, umur,

diagnosa, lama tinggal, dan outcome pasien. Masing-masing karakteristik akan

dijelaskan dan disajikan dalam bentuk gambar.

1. Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin

Dari 25 pasien yang diteliti, 18 pasien perempuan (72%) dan 7 pasien

laki-laki (28%). Hal ini tidak sesuai dengan Anonim (2004) yang menyebutkan

prevalensi stroke pada pria 1,25 kali lebih besar dibandingkan wanita.

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

38

Apabila dilihat dari masing-masing jenis stroke, baik pada stroke

hemoragi maupun stroke iskemik pasien dengan jenis kelamin perempuan selalu

lebih banyak. Tingginya prevalensi perempuan terkena stroke dibandingkan laki-

laki mungkin disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat, seperti banyak

mengkonsumsi makanan berlemak, jarang berolahraga, stress dan depresi.

Gambar 6. Karakteristik Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD BanyumasPeriode Januari Juni 2009 Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari data jumlah pasien keseluruhan yang di rawat di Unit Stroke RSUD

Banyumas selama bulan Januari sampai Juni 2009, jumlah pasien perempuan

lebih banyak daripada laki-laki. Pada kasus, pasien perempuan lebih banyak

karena kebetulan pasien perempuan yang lebih banyak menerima obat

kardiovaskuler, antibiotik, dan otat sistem saraf pusat (sesuai dengan kriteria

inklusi).

Dipengaruhi juga oleh keberadaan hormon estrogen pada tubuh wanita.

Diperkirakan bahwa insidensi stroke pada perempuan lebih rendah dibandingkan

laki-laki akibat adanya estrogen yang berfungsi sebagai proteksi pada proses

aterosklerosis. Di lain pihak pemakaian hormon estrogen dosis tinggi

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

39

menyebabkan peningkatan kematian akibat penyakit kardiovaskular pada laki-

laki. Oleh karena itu faktor ini sebenarnya masih diperdebatkan (Japardi, 2002).

Menopouse biasanya terjadi pada perempuan berusia antara 40 dan 50

tahun, berlangsung selama 8 sampai dengan10 tahun (Corwin, 2000). Sehingga

dapat dikatakan pasien dalam kasus sudah mengalami tahap menopouse. Jumlah

perempuan yang menderita stroke pada usia menopouse lebih banyak

dibandingkan perempuan sebelum mengalami menopouse karena pada masa

menopouse produksi hormon estrogen akan berkurang. Estrogen memperlebar

arteri jantung sehingga aliran darah lebih deras dan resiko terjadinya infark lebih

kecil. Estrogen juga meningkatkan kadar HDL dan sedikit menurunkan kadar

LDL (Tjay dan Rahardja, 2002).

2. Karakteristik pasien berdasarkan umur

Pembagian pasien stroke berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok,

yaitu kelompok umur 46-55 tahun, 56-65 tahun, 66-75 tahun, dan 76-85 tahun.

Dari hasil penelitian, jumlah terbanyak terdapat pada kelompok umur 46-55

tahun. Umur merupakan faktor risiko yang penting bagi terjadinya serangan

stroke. Semakin tua seseorang, fungsi organ tubuhnya akan mengalami

kemunduran sehingga kemungkinan untuk terkena serangan stroke lebih besar

(Harsono, 1994).

Pasien yang dijadikan subjek penelitian berkisar antara umur 46 sampai

dengan 85 tahun. Jumlah pasien yang berumur lebih dari 55 tahun (14 pasien)

lebih banyak dibandingkan dengan umur kurang dari 55 tahun (11 pasien). Ini

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

40

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fagan dan Hess dalam Dipiro, et al

(2005) bahwa prevalensi stroke akan meningkat setelah umur 55 tahun.

Gambar 7. Karakteristik Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD BanyumasPeriode Januari Juni 2009 Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan Umur

Pasien stroke hemoragi rata-rata berumur 63,3 tahun sedangkan pasien

stroke iskemik rata-rata berumur 60,7 tahun. Semakin meningkatnya usia

seseorang, kemungkinannya mengalami stroke akan meningkat juga pada mereka

yang tanpa faktor risiko. Makin banyak faktor risiko yang dimiliki, makin besar

pula kemungkinannya terserang stroke.

3. Karakteristik pasien berdasarkan diagnosa stroke

Gambar 8. Karakteristik Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD BanyumasPeriode Januari Juni 2009 Berdasarkan Diagnosa Stroke

J

u

m

l

a

h

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

41

Perbandingan stroke iskemik dan hemoragi adalah 40% (10 kasus) dan

60% (15 kasus). Junaidi (2004) menyebutkan bahwa di negara-negara

berkembang atau Asia prevalensi stroke hemoragi sekitar 30% dan iskemik 70%.

Pernyataan ini tidak sesuai dengan kasus karena stroke hemoragi lebih besar.

4. Karakteristik pasien berdasarkan lama tinggal

Lama waktu yang dihabiskan di rumah sakit tergantung pada tingkat

keparahan stroke dan juga tergantung dari jumlah pemeriksaan yang perlu

dilakukan. Lama tinggal pasien di rumah sakit yang sebentar bukan berarti

penyakit pasien tidak begitu parah tetapi bisa disebabkan karena pasien telah

meninggal. Pasien yang mengalami stroke biasanya di rawat inap selama dua

sampai empat minggu (Feigin, 2006).

Manurut Handayani, dkk (2003), faktor penyebab pengobatan rawat inap

karena banyak keluhan kesehatan yang dianggap serius atau tidak adanya anggota

keluarga yang mampu merawat penderita sehingga membutuhkan rawat inap.

Pasien stroke memerlukan penanganan khusus. Untuk itulah maka seseorang yang

terkena stroke harus segera dilarikan ke rumah sakit agar diberikan penanganan

yang tepat.

Dari penelitian yang dilakukan, pasien stroke hemoragi dirawat selama

satu sampai dengan tiga minggu dengan rata-rata lama tinggal selama sebelas hari

sedangkan pasien stroke iskemik dirawat selama satu sampai dengan dua minggu

dengan rata-rata lama tinggal delapan hari.

Pasien stroke hemoragi menjalani rawat inap lebih lama dibanding stroke

iskemik karena pada stroke hemoragi sebagian besar pasien disertai dengan

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

42

hilangnya kesadaran. Pasien yang menjalani operasi intrakranial lebih

memerlukan waktu untuk pemulihan pascaoperasi dan beberapa pasien akan

mengalami neurologic sympton (kelemahan, kelumpuhan, kehilangan sensasi pada

salah satu sisi tubuh, aphasia) pascaoperasi.

Gambar 9. Karakteristik Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD BanyumasPeriode Januari Juni 2009 Berdasarkan Lama Tinggal

5. Karakteristik pasien berdasarkan outcome

Outcome pada penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu membaik dan

meninggal. Pasien dikatakan membaik apabila pasien sudah tidak di rawat di Unit

Stroke lagi (pulang atas permintaan sendiri atau dokter sudah mengijinkan pulang

maupun pindah rawat ke bangsal). Membaik disini tidak berarti sembuh total,

karena pasien stroke tidak bisa sembuh 100% tetapi kondisi pasien mengalami

perbaikan dari saat pertama masuk rumah sakit.

Berdasarkan gambar 10, dapat dilihat bahwa outcome pasien terbanyak

adalah membaik yaitu sebanyak 12 orang (80%) pada stroke hemoragi dan 9

orang (90%) pada stroke iskemik. Pasien yang meninggal 3 orang (20%) pada

stroke hemoragi dan 1 orang (10%) pada stroke iskemik.

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

43

Gambar 10. Karakteristik Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD BanyumasPeriode Januari Juni 2009 Berdasarkan Outcome

Pasien dikatakan membaik apabila pasien sudah tidak di rawat di Unit

Stroke lagi. Pindah ruang di sini berarti pasien keluar dari Unit Stroke walaupun

masih dirawat di rumah sakit (pindah ke bangsal) sehingga dikategorikan

membaik. Pengamatan terhenti pada pasien yang pindah ruang. Banyaknya pasien

yang pindah ruang (pada stroke hemoragi sejumlah 8 pasien sedangkan stroke

iskemik 6 pasien) mungkin disebabkan karena perawatan pasien stroke

membutuhkan waktu yang lama terutama pada stroke hemoragi. Hal ini

membutuhkan biaya yang tinggi, khususnya biaya perawatan di Unit Stroke yang

lebih tinggi dibandingkan dengan bangsal biasa. Oleh sebab itu, banyak pasien

yang memilih untuk pindah ruang dan mungkin pihak Unit Stroke yang

memindahkan pasien ke bangsal dengan alasan keterbatasan bed. Unit Stroke di

RSUD Banyumas hanya memiliki 4 bed sehingga pasien yang sudah membaik

dipindahkan ke bangsal supaya memberi kesempatan kepada pasien yang lain

untuk dirawat di Unit Stroke.

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

44

B. Distribusi Penggunaan Obat Pasien Stroke

Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009 sangat bervariasi. Obat-obat

tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan kelas terapi. Pada penelitian ini,

didapat 10 kelas terapi. Pengelompokan kelas terapi tersebut sesuai dengan

panduan MIMS edisi 8 tahun 2008/2009 yaitu meliputi antiinfeksi, hormon,

nutrisi, sistem endokrin dan metabolik, sistem gastrointestinal dan hepatobilier,

sistem kardiovaskular dan hematopoietik, sistem muskuloskeletal, sistem

pernapasan, sistem saraf pusat, dan vitamin dan mineral. Dari masing-masing

kelas terapi akan dikelompokkan berdasarkan subkelas terapi, nama zat aktif, dan

jenis obat (generik dan non generik).

Tabel I. Distribusi Kelas Terapi Obat pada Pengobatan Pasien Stroke di UnitStroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009

Berdasarkan tabel I, terlihat bahwa tiga kelas terapi mencapai 100%

yaitu antiinfeksi, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf pusat. Ketiga obat ini

memiliki total 100% karena kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien

No. Kelas TerapiJumlah Kasus

(n=25)Total(%)

1 Antiinfeksi 25 100

2 Hormon 3 12

3 Nutrisi 4 16

4 Sistem endokrin dan metabolik 1 4

5 Sistem gastrointestinal dan hepatobilier 23 92

6 Sistem kardiovaskular dan hematopoietik 25 100

7 Sistem muskuloskeletal 2 8

8 Sistem pernapasan 8 32

9 Sistem saraf pusat 25 100

10 Vitamin dan Mineral 2 8

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

45

memperoleh obat kardiovaskular, antibiotik, dan obat sistem saraf pusat selama

pasien menjalani perawatan di Unit Stroke.

1. Antiinfeksi

Pada hasil penelitian, diketahui bahwa pemakaian antibiotik terbanyak

adalah ceftriakson sebanyak 21 kasus. Kemudian diikuti oleh cefadroksil

sebanyak 3 kasus. ceftriakson dan cefadroksil merupakan antibiotik golongan

sefalosporin. Sefalosporin merupakan antibiotika betalaktam yang bekerja dengan

cara menghambat sintesis dinding sel mikroba sehingga dinding sel bakteri

menjadi tidak sempurna. Jika sel bakteri tumbuh dan plasma sel bakteri menyerap

air dengan jalan osmosis maka dinding sel bakteri yang tidak sempurna akan

pecah (autolisis).

Tabel II. Sub kelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Antiinfeksi padaPengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas

Periode Januari Juni 2009

2. Hormon

Jenis obat yang masuk dalam kelas terapi hormon adalah deksametason,

Medikson®, dan metilprednisolon. Ketiga obat ini masuk dalam sub kelas terapi

Sub kelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

Aminoglikosida gentamicin gentamicin 1 4ciprofloksasin ciprofloksasin 2 8

Kuinolon levofloksacinhemihidrat

Prolecin ® 1 4

Makrolida azithromicin Zistic® 1 4cefadroksil cefadroksil 3 12cefiksim cefiksim 2 8

cefotaksim 1 4cefotaksim NaTaksegram® 1 4

cefotiam Ceradolan® 2 8

Sefalosporin

ceftriakson ceftriakson 21 84

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

46

hormon kortikosteroid. Kortikosteroid adalah kelompok obat yang memiliki

aktivitas glukokortikoid dan mineralokortikoid sehingga memperlihatkan efek

yang beragam meliputi efek terhadap metabolisme karbohidrat, protein, lipid, efek

terhadap keseimbangan air dan elektrolit.

Tabel III. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Hormon pada PengobatanPasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

deksametason 1 4Medixon® 1 4

HormonKortikosteroid

metilprednisolon

metilprednisolon 1 4

3. Nutrisi

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk

fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi

didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Pada

panelitian hanya 4 kasus yang menggunakan jenis obat dalam kelas terapi nutrisi,

yaitu KSR® yang termasuk subkelas terapi elektrolit.

Tabel IV. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Nutrisi pada Pengobatan PasienStroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009

4. Sistem endokrin dan metabolik

Actrapid® dan Mixtard® sama-sama insulin sebagai zat aktifnya. Kedua

jenis obat ini termasuk dalam subterapi preparat insulin. Diabetes mellitus sebagai

salah satu faktor risiko stroke memerlukan insulin untuk mengendalikan kadar

gula darah sehingga tidak memperburuk kondisi stroke.

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

Elektrolit KCl KSR® 4 16

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

47

Tabel V. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Endokrin danMetabolik pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD

Banyumas Periode Januari Juni 2009

5. Sistem gastrointestinal dan hepatobilier

Obat yang paling banyak digunakan adalah Radin® sebanyak 19 kasus

dan ranitidin 4 kasus. Radin® dan ranitidin termasuk antagonis reseptor H2 yang

menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dangan cara mengurangi sekresi

asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2.

Tabel VI. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Gastrointestinaldan Hepatobilier pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD

Banyumas Periode Januari Juni 2009

6. Sistem kardiovaskular dan hematopoietik

Pemakaian obat terbanyak adalah Brainact® sebanyak 16 kasus dan

Takelin® 10 kasus. Kedua obat ini memiliki komposisi citicolin.

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

insulin Actrapid® 1 4Preparat Insulin

insulin campuran Mixtard® 1 4

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

antasid antasid 2 8

sukralfat Inpepsa® 1 4misoprostol misoprostol 1 4omeprazol OMZ® 1 4lansoprazol Prosogan® 1 4

Radin® 19 76

Antasida, ObatAntirefluk danAntiulserasi

ranitidin HClranitidin 4 16

Regulator GIT,Antiflatulen danAntiinflamasi

domperidon Tilidon® 1 4

bisacodil Dulcolax® 1 4Laksatif,Pencahar laksadin laksadin 2 8

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

48

Tabel VII. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Kardiovaskular danHematopoietik pada pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD

Banyumas Periode Januari Juni 2009

Subkelas terapi Zat aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

captopril 3 12captopril

Deksacap® 1 4ACE Inhibitor

lisinopril Noperten® 3 12

Biscor® 1 4

bisoprolol 1 4Beta-Blocker bisoprolol fumarat

Concor® 1 4

spironolakton Carpiaton® 1 4

Farsix® 2 8furosemid

furosemid 1 4

HCT HCT 7 28

Diuretik

manitol manitol 9 36

diltiazem 1 4diltiazem

Herbesser® 3 12

nifedipin nifedipin 1 4

AntagonisKalsium

amlodipin besilat Norvask® 2 8

digoksin digoksin 5 20Obat Jantung

amiodaron HCl Tiaryt® 4 16

ISDN ISDN 7 28Obat Antiangina

trimetazidin diHCl Trizedon® 2 8

Hemostatik asam traneksamik Kalnex® 1 4

Simbado® 1 4simvastatin

simvastatin 3 12ObatDislipidemia fenofibrat Evotil® 1 4

asam asetil salisilat Aspilet® 6 24

clopidogrel Plavix® 1 4

Antikoagulan,Antiplatelet danFibrinolitik

cilostazol Pletaal® 1 4

Takelin® 10 40

Brainact® 16 24

VasodilatorPerifer danActivatorSerebral

citicolin

citicolin 2 8

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

49

citicolin tergolong ke dalam vasodilator perifer dan activator serebral.

Obat-obat ini dinyatakan dapat memperbaiki fungsi mental tetapi secara klinis

belum terbukti bermanfaat untuk demensia (pikun). Vasodilator bekerja dengan

cara mendilatasi pembuluh koleteral sehingga pasokan darah yang lebih besar

pada daerah yang terganggu dapat dicapai (Anonim, 2000).

Penggunaan diuretik terbanyak yaitu manitol dan hidrochlorothiazid

(HCT). hidrochlorothiazid merupakan diuretik golongna tiazid yang merupakan

diuretik dengan potensi sedang. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat

reabsorpsi natrium pada bagian awal tubulus distal.

7. Sistem musculoskeletal

Jenis obat yang digunakan adalah allopurinol. Allopurinol diindikasikan

untuk profilaksis gout, batu asam urat dan kalsium oksalat di ginjal.

Banyumas Periode Januari Juni 2009

Tabel VII. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Kardiovaskular danHematopoietik pada pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD

Banyumas Periode Januari Juni 2009

Subkelas terapi Zat aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

AntagonisAngiotensin II

valsartan valsartan 1 4

ObatKardiovaskularGolongan Lain

ATP, vit B1, B6,B12, vit E

Bio ATP 1 4

Tabel VIII. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Musculoskeletalpada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

ObatHiperurisemiadan Gout

allopurinol allopurinol 2 8

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

50

8. Sistem pernapasan

Pemakaian terbanyak adalah ambroksol yang digunakan pada 5 kasus.

ambroksol merupakan obat batuk dan pilek sebagai mukolitik. Mukolitik

diresepkan untuk mempercepat ekspektorasi dengan mengurangi viskositas

sputum pada asma kronik dan bronkitis.

Tabel IX. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem pernapasan padaPengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode

Januari Juni 2009

9. Sistem saraf pusat

Pemakaian obat tertinggi adalah pada subkelas nootropik dan neurotonik

yaitu piracetam. Penggunaan piracetam (obat generik) sebanyak 16 kasus

sedangkan penggunaan Neurotam® (non generik) sebanyak 12 kasus.

Tabel X. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Saraf Pusatpada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode

Januari Juni 2009

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

ambroksol 5 20ambroksol

Silopect® 2 8Obat batuk danpilek bromheksin HCl 4

mg, guaiphenesinBisolvonExtra®

1 4

Preparat Antiasmadan PPOK

terbutalin sulfat Nairet® 1 4

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

asam asetil salisilat Aspilet® 6 24

Pamol® 1 4Analgesik (Non-Opioid) danAntipiretik, paracetamol

paracetamol 1 4

Alganak® 1 4Ansiolitikalprazolam

alprazolam 2 8

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

51

10. Vitamin dan Mineral

Vitamin diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit. Sebagai salah

satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh,

dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Walaupun tubuh memerlukan jumlah

vitamin yang sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan akan

mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena fungsinya tidak

dapat digantikan oleh senyawa lain.

Vitamin B kompleks yang merupakan kombinasi vitamin B1, B6, dan

B12 diindikasikan untuk orang yang kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 dan

untuk mengembalikan kesegaran tubuh setelah sakit. Pada hasil penelitian, jenis

vitamin yang dipakai adalah Neurodex® dan Megavit® dengan jumlah kasus

masing-masing satu.

Tabel X. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Saraf Pusatpada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode

Januari Juni 2009

Antikonvulsan phenytoin phenytoin 1 4

methampiron 500 mg,diazepam 2 mg

Analsik® 2 8

meloksikam meloksikam 1 4

NonsteroidalAnti-inflammatoryDrug(NSAID)

kalium diklofenak Merflam® 1 4

Kalmeco® 1 4mecobalamin

Meticobal® 1 4

Encebion® 1 4

Neurocet® 1 4

Neurotam® 12 48Noocephal® 2 8

Nootropik danNeurotonik

piracetam

piracetam 16 64

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

52

Tabel XI. Subkelas Terapi, Zat Aktif, Jenis Vitamin dan Mineralpada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas

periode Januari Juni 2009

Subkelas terapi Zat Aktif Jenis ObatJumlah kasus

(n=25)Total(%)

Neurodex® 1 4Vitamin B-kompleks / denganvitamin C

Vit B1 100 mg,vit B6 200 mg,vit B12 250 mcg Megavit® 1 4

C. Distribusi Penggunaan Obat Sistem Saraf Pusat (SSP)

Penelitian ini lebih difokuskan pada kajian obat Sistem Saraf Pusat.

Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Akan terlihat

distribusi penggunaan obat SSP pada subjek penelitian, rata-rata seorang pasien

mendapat obat SSP, perbandingan pemakaian obat generik dan non generik serta

mengetahui zat aktif dari obat non generik.

Penggunaan obat SSP pada stroke hemoragi dan iskemik meliputi jenis

obat dan cara pemberian juga akan diperlihatkan dalam bentuk tabel.

1. Jenis Obat SSP yang digunakan

Penggunaan obat SSP terbanyak adalah piracetam. piracetam dan

Neurotam® merupakan subkelas terapi nootropik dan neurotonik. Agen-agen

neuroprotektif yaitu pengobatan stroke yang mencoba untuk melindungi sel-sel

otak iskemik. Tujuan neuroproteksi adalah untuk membatasi kematian/disfungsi

neuron setelah lesi SSP dan mencoba untuk mempertahankan kemungkinan

tertinggi keutuhan interaksi seluler di dalam otak berakhir pada fungsi neuronal

yang tidak terganggu.

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

53

Tabel XII. Zat Aktif dan Jenis Obat Sistem Saraf Pusat pada PengobatanPasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode

Januari Juni 2009

Dari 25 pasien stroke yang diteliti, terdapat 59 penggunaan obat SSP

yang diberikan selama pasien menjalani perawatan di Unit Stroke. Dari 59

penggunaan tersebut terdiri dari 16 item. Lima item (29 pemakaian) merupakan

obat generik yaitu alprazolam, meloksikam, paracetamol, penitoin kapsul, dan

piracetam sedangkan sebelas item (30 pemakaian) merupakan obat non generik

yaitu Alganak®, Aspilet®, Merflam®, Kalmeco®, Meticobal®, Analsik®,

Pamol®, Encebion®, Neurocet®, Neurotam®, dan Noocephal®.

Obat

No. Zat Aktif Generik Non generikJumlah

1 Alganak® 1

2alprazolam

alprazolam 2

3 asam asetil salisilat Aspilet® 6

4 kalium diclofenak Merflam® 1

5 Kalmeco® 1

6mecobalamin

Meticobal® 1

7 metampiron dan diazepam Analsik® 2

8 Pamol® 1

9paracetamol

paracetamol 1

10 Encebion® 1

11 Neurocet® 1

12 Neurotam® 13

13 Noocephal® 2

14

piracetam

piracetam 24

15 meloksikam meloksikam 1

16 penitoin kapsul penitoin kapsul 1

Total 59

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

54

Gambar 11. Perbandingan Penggunaan Obat SSP Generik dan Non generikpada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas

periode Januari Juni 2009

2. Rata-rata penggunaan obat SSP per kasus:

Total penggunaan obat pada pengobatan pasien stroke sebanyak 59.

Jumlah tersebut kemudian dibagi dengan sampel (n=25) sehingga diperoleh hasil

2,36. Ini berarti setiap pasien rata-rata menerima obat SSP sebanyak 2 hingga 3

obat. Apabila dilihat dari masing-masing jenis stroke, pada stroke hemoragi

jumlah pemakaian obat sebanyak 33 dengan rata-rata penggunaan obat per pasien

2,2 obat sedangkan pada stroke iskemik sebanyak 26 dengan rata-rata penggunaan

obat per pasien 2,6 obat.

3. Penggunaan obat SSP pada stroke hemoragi dan iskemik

Dari tabel XIII dapat dilihat bahwa pemakaian obat pada stroke iskemik

sebanyak 26 pemakaian obat (9 item obat). Dari 26 tersebut, 10 merupakan

generik dan 16 non generik. Pada stroke hemoragi, dari 10 item obat yang

digunakan pemakaiannya mencapai 33 meliputi 19 penggunaan obat generik dan

14 penggunaan non generik. Pemakaian obat generik pada stroke hemoragi lebih

banyak dibandingkan pada stroke iskemik.

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

55

Tabel XIII. Penggunaan Obat SSP pada Pasien Stroke Hemoragi danStroke Iskemik di Unit Stroke RSUD Banyumas periode

Januari Juni 2009

No. Nama obat Zat aktif Stroke Iskemik Stroke Hemoragi

1 Alganax® 1 0

2 alprazolamalprazolam

1 1

3 Analsik®metampirondan diazepam 0 2

4 Aspilet®asam asetilsalisilat 6 0

5 Kalmeco® 0 1

6 Meticobal®mecobalamin

0 1

7 meloksikam meloksikam 1 0

8 Merflam®kaliumdiklofenak 0 1

9 Encebion® 0 1

10 Neurocet® 1 0

11 Neurotam® 8 5

12 Noocephal® 0 2

13 piracetam

piracetam

6 18

14 Pamol® 0 1

15 paracetamolparacetamol

1 0

16 penitoin kapsul penitoin 1 0

Total 26 33

Tabel XIV. Penggunaan Obat Generik vs Non generik pada Pasien StrokeHemoragi dan Stroke iskemik periode Januari Juni 2009

Jenis Obat Stroke Iskemik Stroke Hemoragi

Generik 10 19

Non generik 16 14

Antara stroke hemoragi dan stroke iskemik, keduanya sama-sama

menggunakan obat piracetam baik menggunakan generiknya (piracetam) maupun

non generik (Neurotam®). Pemakaian piracetam lebih banyak pada pasien stroke

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

56

hemoragi sedangkan neurotam lebih banyak digunakan pada pasien stroke

iskemik.

Penggunaan Neurotam® pada kedua jenis stroke dilakukan dengan cara

injeksi dengan jumlah penggunaan pada stroke iskemik sebanyak 8 sedangkan

pada stroke hemoragi sebanyak 5. Lain dengan piracetam, cara pemberian

dilakukan dengan oral dan injeksi. Pada stroke iskemik, piracetam yang diberikan

secara oral dan injeksi masing-masing sebanyak 3 penggunaan. Pada stroke

hemoragi, piracetam yang diberikan secara injeksi (11 penggunaan) lebih tinggi

daripada secara oral (7 penggunaan).

Cara pemberian obat pada pasien stroke secara oral sebanyak 80% (20

kasus) sedangkan pemberian obat secara injeksi sebesar 100% (25 kasus). Cara

pemberian injeksi digunakan pada setiap kasus karena pasien stroke memerlukan

kerja obat yang cepat. Apalagi ada sebagian pasien yang mengalami penurunan

kesadaran, terjadi kelumpuhan, dan sulit menelan. Hal ini tentu akan sulit bila

pasien harus meminum obat secara oral. Kerugian dari pemberian obat secara

injeksi adalah apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat (misal dosis kurang

tepat) maka tidak dapat diperbaiki.

Cara pemberian obat secara oral menjadi pilihan utama untuk pemberian

obat kepada pasien karena cara ini mempunyai keuntungan antara lain mudah

digunakan selain itu juga karena efek samping yang relatif lebih ringan. Tetapi

cara ini tidak bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar. Selain keuntungan,

pemberian secara oral juga memiliki kerugian yaitu dosis obat terkadang tidak

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

57

terpenuhi secara maksimal karena pasien mungkin saja memuntahkan obat yang

diminumnya.

Cara pemberian suatu obat dapat diganti dalam pengobatan tergantung

tujuan yang akan dicapai (misal per oral diganti dengan cara parenteral yaitu

dengan injeksi). Pemilihan cara pemberian obat dapat disebabkan karena keadaan

pasien yang tidak dapat menggunakan secara oral ataupun karena adanya alasan

untuk mempercepat efek obat.

D. Evaluasi Kejadian DRPs

Sebanyak 25 kasus dievaluasi mengenai Drug Related Problems (DRPs).

Kasus yang mengalami DRPs pada penggunaan obat SSP akan dianalisis dengan

menggunakan metode SOAP (Subjective, Objective, Assessment, and Plan).

Jenis DRPs antara lain ada obat yang dibutuhkan (need for additional

drug therapy), ada obat yang tidak dibutuhkan (unnecessary drug therapy), obat

salah (wrong drug), dosis kurang (dosage too low), dosis berlebih (dosage too

high), reaksi efek samping obat (adverse drug reaction), dan interaksi obat (drug

interaction). Pada kasus hanya terdadapat obat yang dibutuhkan, dosis kurang,

dan dosis berlebih. Pada jenis DRPs obat yang tidak dibutuhkan, obat salah, reaksi

efek samping obat dan interaksi obat tidak ditemukan dalam kasus.

Tiap kejadian DRPs akan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi

nomor kasus, nama obat, penilaian, dan rekomendasi. Setiap macam obat yang

masuk DRPs akan dianalisis dengan metode SOAP (diwakili oleh satu kasus).

Berikut adalah pembahasan dari masing-masing DRPs.

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

58

1. Ada obat yang dibutuhkan (need for additional drug therapy)

Tabel XV. Tabel DRPs Obat yang dibutuhkan pada Pengobatan PasienStroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

No. Kasus Nama Obat Penilaian Rekomendasi

9, 23 Antikejang(penitoin)

Pasien mengalamikejang. Antikejangdigunakan untukmencegah kejangsehinggamelindungi fungsineuronal padastroke akut.

Apabila pasientetap kejang, makaperlu diberikanterapi tambahanberupa antikejang.

2. Ada obat yang tidak dibutuhkan (unnecessary drug therapy)

Tidak ditemukan adanya obat yang tidak dibutuhkan.

3. Obat salah (wrong drug)

Tidak ditemukan adanya obat salah

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

59

4. Dosis kurang (dosage too low)

Tabel XVI. Tabel DRPs Dosis Kurang pada Pengobatan Pasien Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

No. Kasus Nama Obat Penilaian Rekomendasi

2, 3, 4, 5, 13,16, 18, 19, 20

piracetam(oral)

Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,dosis awal piracetampada orang normal800mg 3x1hari,kemudian dikurangimenjadi 400 mg/hari

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang telahdiberikan. Apabilapasienmendapatkan obatuntuk pertamakalinya, makadosisnya dinaikkanmenjadi 800mg3x1 hari.

23 Kalmeco Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,dosis Kalmeco padaorang normal1500mcg/hari dibagidalam 3 dosis. Padakasus diberikan1x1tablet.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang telahdiberikan. Apabilaefek yangdihasilkan belumoptimal maka dosisdapat ditingkatkan.

24 Encebion Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,pada orang normaldosis Encebion awal800mg 3x1hari,kurangi dosis secarabertahap 400 mg 3x1.Dosis yang diberikandalam kasus3x400mg.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang diberikan.Apabila efek yangdihasilkan belumoptimal maka dosisdapat ditingkatkan.

14 penitoin Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,dosis penitoin padaorang normal 100mg3x1. Dosis yangdiberikan pada kasus100 mg 2x1hari.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang diberikan.Apabila efek yangdihasilkan belumoptimal maka dosisdapat ditingkatkan.

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

60

5. Dosis berlebih (dosage too high)

Tabel XVII. Tabel DRPs Dosis Berlebih pada Pengobatan Pasien Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

No. Kasus Nama Obat Penilaian Rekomendasi

1, 4, 6, 7, 9,12, 15, 17, 19,23, 24,25

Neurotam (inj) Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,dosisNeurotam (inj)pada orang normal 1g3x sehari. Pada kasusdiberikan dosis 2x3g.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang diberikan.

14 Neurocet (inj) Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,dosis Neurocet (inj)pada orang normal 1g3xsehari. Neurocetyang diberikan padakasus 2x3g.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang diberikan.

2, 3, 5, 8, 10,11, 13, 16, 17,18, 19, 20, 21,22, 25

piracetam (inj) Menurut MIMS edisi8 tahun 2008/2009,dosis piracetam (inj)pada orang normal 1g3xsehari. Pada kasusdiberikan 2x3g.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang telahdiberikan.

14 meloksikam Menurut DIH edisi17 tahun 2008-2009,dosis meloksikampada orang normal7,5mg 1x1hari. Padakasus dosis yangdiberikan 7,5 mg 2x1.

Perlu observasilebih lanjutmengenai dosisyang telahdiberikan.

6. Reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat (druginteraction)

Tidak ditemukan adanya reaksi efek samping obat dan interaksi obat.

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

61

E. Rangkuman Pembahasan

Penelitian ini merupakan suatu penelitian retrospektif yang berjudul

“Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit

Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009 (Kajian Obat Sistem Saraf

Pusat)”. Hasil penelitian akan disajikan dalam 3 bagian yaitu karakteristik pasien

stroke, distribusi penggunaan obat Sistem Saraf Pusat (SSP) pada pengobatan

pasien stroke, dan evaluasi kejadian DRPs.

Dari 25 pasien yang diteliti, 18 pasien perempuan (72%) dan 7 pasien laki-

laki (28%). Pasien yang dijadikan subjek penelitian berkisar antara umur 46-85

tahun. Jumlah pasien yang berumur lebih dari 55 tahun (14 pasien) lebih banyak

dibandingkan dengan umur kurang dari 55 tahun (11 pasien). Pasien stroke

hemoragi rata-rata berumur 63,3 tahun sedangkan pasien stroke iskemik rata-rata

berumur 60,7 tahun. Perbandingan stroke hemoragi dan iskemik adalah 40% dan

60%. Dari penelitian yang dilakukan, pasien stroke hemoragi dirawat selama satu

sampai dengan tiga minggu dengan rata-rata lama tinggal selama 11 hari

sedangkan pasien stroke iskemik dirawat selama satu sampai dengan dua minggu

dengan rata-rata lama tinggal delapan hari. Outcome pasien terbanyak adalah

membaik yaitu sebanyak 12 orang pada stroke hemoragi dan 9 orang pada stroke

iskemik. Pasien yang meninggal 3 orang pada stroke hemoragi dan 1 orang pada

stroke iskemik.

Pada penelitian ini, distribusi penggunaan obat yang digunakan pada

pengobatan pasien stroke dibagi menjadi 10 kelas terapi. Pengelompokan kelas

terapi tersebut sesuai dengan panduan MIMS edisi 8 tahun 2008/2009 yaitu

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

62

meliputi antiinfeksi, hormon, nutrisi, sistem endokrin dan metabolik, sistem

gastrointestinal dan hepatobilier, sistem kardiovaskular dan hematopoietik, sistem

musculoskeletal, sistem pernapasan, sistem saraf pusat, dan vitamin dan mineral.

Dari masing-masing kelas terapi akan dikelompokkan berdasarkan subkelas

terapi, nama zat aktif, dan jenis obat (generik dan non generik).

Dari 25 pasien stroke yang diteliti, terdapat 59 jenis obat SSP yang

diberikan selama pasien menjalani perawatan di Unit Stroke. Dari 59 item obat

tersebut, 5 item (29 pemakaian) merupakan obat generik dan 11 item (30

pemakaian) merupakan obat non generik. Penggunaan obat SSP yang

pemakaiannya lebih tingi bila dibandingkan dengan obat lainnya yaitu piracetam

dan asam asetil salisilat. Cara pemberian obat pada pasien stroke secara oral

sebanyak 80% (20 kasus) sedangkan pemberian obat secara injeksi sebesar 100%

(25 kasus).

Evaluasi DRPs pada penelitian ini yaitu obat yang dibutuhkan terdapat

pada 2 kasus (need for additional drug therapy), tidak terdapat obat yang tidak

dibutuhkan (unnecessary drug therapy), tidak ditemukan obat salah (wrong drug),

dosis kurang terjadi pada 12 kasus, dosis berlebih terjadi pada 25 kasus, tidak

ditemukan reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat

(drug interaction).

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik pasien stroke di unit stroke RSUD Banyumas pada periode

Januari Juni 2009 yang terdiri dari 25 pasien terdiri dari 18 pasien perempuan

(72%) dan 7 pasien laki-laki (28%). Umur berkisar antara 46 sampai dengan

85 tahun. Perbandingan stroke hemoragi dan iskemik adalah 40% dan 60%.

Rata-rata lama tinggal pasien stroke hemoragi selama 11 hari sedangkan

pasien stroke iskemik 8 hari. Outcome pasien membaik yaitu sebanyak 21

pasien sedangkan yang meninggal 4 pasien.

2. Distribusi penggunaan obat pada pengobatan pasien stroke antara terdiri dari

10 kelas terapi.

3. Penggunaan obat SSP generik 49% dan obat nongenerik 51%. Cara pemberian

obat pada pasien stroke secara oral sebanyak 80% (20 kasus) sedangkan

pemberian obat secara injeksi sebesar 100% (25 kasus).

4. Evaluasi DRPs, terdapat 2 kasus obat yang dibutuhkan, terjadi dosis kurang

pada 12 kasus dan dosis berlebih pada 25 kasus.

B. Saran

1. Penelitian Drug Related Problems (DRPs) pada penyakit lain yang belum

pernah dilakukan.

2. Penelitian di rumah sakit sebaiknya dilakukan secara prospektif agar dapat

mengamati kondisi pasien secara langsung.

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

64

DAFTAR PUSTAKA

Adams,H. P., Adams, R. J., Zoppo, G. J., Goldstein, L. B., 2005, Guidelines forthe Early Management of Patients with Ischemic Stroke, 36, AmericanStroke Association

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 183, 263, DirektoratJenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta

Anonim, 2004, Heart Disease and Stroke Statistics, http://www.strokeaha.org,diakses tanggal 1 Oktober 2009

Anonim, 2007, Indikator Kesehatan Dasar, http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Leaflet%202005.pdf, diakses tanggal 17 Maret 2010

Anonim, 2008, MIMS Indonesia; Petunjuk Konsultasi, PT Info Master, Jakarta

Anonim, 2009a, RSUD Banyumas, Fasilitas Kesehatan Kualitas Tinggi,http://www.banyumasinvest.com/node/10, diakses tanggal 1 Desember2009

Anonim, 2009b, Stroke, http://www.womenshealth.gov, diakses tanggal 8Nopember 2009

Anonim, 2009c, Sistem Saraf Pusat, http://images.google.co.id/imgres? imgurl=http://sekolahperawat.files.wordpress.com/2009/02/saraf.jpg, didiaksestanggal 12 Nopember 2009

Anonim, 2010, Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas PelayananKesehatan Pemerintah, http://www.depkes.go.id/downloads/HK.02.02MENKES_068_I_2010.pdf, diakses tanggal 17 Maret 2010

Arief, M., 2008, Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan, 8, UNSPress, Surakarta

Asanti, L., Harsono, Sugianto, Widyo, K., 2003, Kumpulan Makalah SeminarStroke I-VIII, RS Bethesda, Yogyakarta

Chair, D. C., Chris, L., Chris, B., and Erin, L., 2007, Clinical Guidelines for AcuteStroke Management; National Stroke Foundation,http://www.strokefoundation.com.au/clinical-guidelines, diakses tanggal21 Pebruari 2010

Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical CarePractice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

65

Corwin, R.J., 2000, Patofisiologi, 150-154, 181-182, 189, EGC, Jakarta

Fagan. S.C., and Hess, D.C., dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Matzke, B.R.,Well, B.G., dan Poyes. M.L., 2005, Pharmacotherapy a PathophysiologicApproach, 3rd edition, Appleton and Lange Stampord Conecticut, USA

Feigin, V., 2006, Stroke, 23-43, 84-87,Kelompok Gramedia, Jakarta

Garnadi, Y., 2008, Stroke dan Apa yang Harus Anda Ketahui untuk MencegahStroke, http://yumizone.files.wordpress.com/2008/11/apa-yg-anda-ketahui-stroke.pdf, diakses tanggal 1 Oktober 2009

Handayani, L., Hapari, D., Nirmala, A., Siswanto, 2003, Pola PemberianPengobatan di Indonesia, Analisis Data Susenas 2001, 42-43, MajalahBuletin penelitian Kesehatan Vol. 31, No. 1- 2003

Harsono, 1994, Faktor Resiko Stroke, Prosiding dari Seminar stroke untuk awamRumah Sakit Bethesda yogyakarta, 8-13, RS Bethesda, Yogyakarta

Iskandar, J., 2004, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke, PTBhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta

Iskar, Y.A., 2008, Stroke, http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/case-s-t-r-o-k-e.pdf, diakses tanggal 1 Desember 2009

Japardi, I., 2002, Patofisiologi Stroke Infark Akibat Tromboemboli,http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi31.pdf,diakses tanggal 29 Mei 2009

Jeffrey, S., 2007, New Guidelines for Treatment of Acute Ischemic Stroke,http://www.medscape.com/viewarticle/555420?src=mp, diakses tanggal21 Pebruari 2010

Junaidi, I., 2004, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobayan Stroke, PTBhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta

Kasper, D. L., Braundwald, E., Fauci, A. S., Hauser, S. L., Longo, D. L.,Jameson,J. L., 2005, Harrison’s Manual od Medicine, 16th ed, McGraw-Hill, Medical Publishing Division, New York

Orgogozo, J.M., 1999, Pirasetam in Treatment of Acute Stroke, 25-32

Philp, I., 2004, National clinical guidelines for stroke, http://www.rcplondon.ac.uk/pubs/books/stroke/stro, diakses tanggal 21 Pebruari 2010

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

66

Ritarwan, K., 2003, Pengaruh Suhu Tubuh terhadap Outcome Penderita Strokeyang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan, Skripsi, 1. USU, Sumatera

Rahajeng, B, 2007, Drug-Related Problems pada Penatalaksanaan Pasien StrokeRawat Inap di RSAL dr. Ramelan Surabaya Periode 1 September – 31Oktober 2006, tesis, xvi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Retnaningsih, 2008, Pentingnya Unit Stroke di RS, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/03/27/6375/Pentingnya.Unit.Stroke.di.RS, diakses tanggal 1 Desember 2009

Setyopranoto, I., 2008, Pendekatan Evidence-Based Medicine pada ManajemenStroke Perdarahan Intraserebral,http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_165Evidencebasedmedicinestroke.pdf/05_165Evidencebasedmedicinestroke.pdf, diakses tanggal 13 Maret 2010

Sunardi, 2008, Obat-Obatan Yang Menstimulasi Sistem Saraf,http://nardinurses.files.wordpress.com/2008/02/obat-stimulasi-sistem-saraf.pdf, diakses tanggal 12 Nopember 2009

Sutrisno, A., 2007, Stroke, 96, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Triplitt, C., L., Reasner, C. A., dan Isley, W. L., 2005, Diabetes Mellitus, inDiPiro, J. T., (Eds), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach,Sixth edition, 1333, The McGraw-Hills Companies, Inc. New York

Wibowo, S. dan Gofir, A., 2001, Farmakologi dalam Neurologi, edisi 1, 53-73,Salemba Medika, Jakarta

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

67

Lampiran 1. Karakreristik pasien stroke di Unit Stroke

a. Karakreristik pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas perodeJanuari Juni 2009 (sampel)

1. Jenis kelamin

Perempuan Laki-laki

Stroke Hemoragi (n=15) 12 3

Stroke Iskemik (n=10) 6 4

Jumlah 18 7

2. Umur

Stroke Hemoragi (n=15) Stroke Iskemik (n=10)

46-55 6 5

56-65 4 2

66-75 3 2

76-85 2 1

Rata-rata 62,3 60,7

3. Diagnosa

Jenis Stroke Jumlah

Stroke Hemoragi 15

Stroke Iskemik 10

4. Lama tinggal

Lama tinggal (hari) Stroke Hemoragi (n=15) Stroke Iskemik (n=10)

4 1

5 1 1

6 3

7 1 3

8 1

9 1

10 1

11 2

12 2 1

13 3

14 1 1

15

16

17

18 1

19 1

20

21

Rata-rata 11,27 8

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

68

5. Outcome pasien.

Stroke Hemoragi(n=15)

Stroke Iskemik (n=10) Jumlah

Membaik (pulang) 4 3 7

Pindah ruang 8 6 14

Meninggal 3 1 4

b. Distribusi Pasien Stroke di RSUD Banyumas Selama Bulan Januari Juni 2009

Jumlah Pasien Stroke 88 orang.

Berdasarkan jenis kelamin Jumlah

Laki-laki 43

Perempuan 45

Total 88

Berdasarkan diagnosa Jumlah

Stroke Iskemik 45

Stroke Hemoragi 43

Total 88

Berdasarkan outcome pasien Jumlah

Meninggal <48 jam 13

Meninggal >48 jam 11

Pindah ruang 43

Atas Permintaan Sendiri 11

Boleh Pulang 10

Total 88

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

69

Lampiran 2. Mapping Proses Level I SMM Ruang Unit Stroke BLUD RSU

Banyumas

Persyaratan produk : Ruang Unit Stroke

Customer : pasien dengan indikasi masuk ruang unit stroke

Customer = pasien terbaik

Indikasi pasien keluar dari ruang unit stroke

Administrasi

Pelayanan kolaborasi dengan penunjang medis

Ruang Rawat Unit Stroke

Yan Reguler. Yan Emergency

Pendaftaran pelayanan unit stroke

Penerimaan pasien baru

Rawai inap, rawat jalan, IGD, ICU

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

70

Lampiran 3. Standar Pelayanan Medis RSUD Banyumas Gangguan PeredaranDarah Otak (Stroke)

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

71

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

72

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

73

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

74

Lampiran 4. Rekam Medik Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :pindah ruang

1. No. RM : 48-57-99Usia / JK : 46 th / LTgl. Masuk : 24-05-09 dari

IGDTgl. Keluar : 02-06-09Lama inap : 10 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kanan.Riwayat penyakit : +2

HSMRS tiba-tiba jatuh,tangan dan kaki kanan tidakdapat digerakkan, sulitkomunikasi, gelisah

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, nyerikepala, lokasi nyeri kepalafrontal kanan.

Faktor resiko : -

P.neurologis : tingkatkesadaran CM, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VIIsedang, saraf otak no.XIIsedang, aphasia, refleksBabinski positif sebelah kanan.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 104; Hemoglobin15,5; Lekosit 11,21; Hmt 44,7;Eritrosit 5,27; KED 241;kolesterol total 194; HDLkolesterol 33,7; trigliserida 90;Ureum 32; Kreatinin 0,8;SGPT 25; SGOT 31; Na 143;Ka 3,4.

P.radiologis : pemeriksaan CTscan kepala infark, lokasilobus temporal dan parietaliskiri.

Aspilets

digoxin

Neurotam

Brainact

Radin

ceftriaxon

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

80mg

0,25g

3g

250mg

50mg/2ml

1g

1 x 1(14)1 x 1(14)2 x 1(10, 22)2 x1(10, 22)2 x 1(12, 24)2 x 1(10, 22)

9 hari

9 hari

9 hari

9 hari

9 hari

9 hari

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

Obat yangdibawa pulang :-

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

75

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragidisertai HT dandislipidemia

Outcome :Membaik,pindah ruang

2. No. RM : 46-85-41Usia / JK : 61 th / PTgl. Masuk : 12-03-09 dari

bangsalTgl. Keluar : 23-03-09Lama inap : 12 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kanan.Riwayat penyakit : 1 HSMRS

saat istirahat merasakankelemahan anggota gerakkanan disertai pelo.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, nyerikepala, lokasi nyeri kepalaseluruh kepala, penurunankesadaran.

Faktor resiko : DM

P.neurologis : tingkatkesadaran somnolen, pupilisokor, refleks pupil positif,refleks kornea positif, gerakanbola mata normal, saraf otakno.VII paresis kanan, sarafotak no.XII paresis kanan,disphapsia.

P.fisik umum : jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, temperature 36,50C

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 120; Hemoglobin14,7; Lekosit 8,94; Hmt 5,18;Eritrosit 2,81; kolesterol total259; LDL kolesterol 102;Ureum 21,4; Kreatinin0,7;asam urat 8,68; SGPT 14;SGOT 33; Na 148; Ka 3,1.

P.radiologis : pemeriksaan CTscan kepala perdarahan, lokasilobus parietalis dan gangliabasalis kiri.

captopril

simvastatin

HCT

ambroxol

Norvask

piracetam

piracetam

Brainact

ranitidin

ceftriaxon

Mixtard

Actrapid

Mixtard

Actrapid

Takelin

Manitol

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

infus

25mg

10mg

50mg

1tab

5 mg

800mg

3g

250mg

50mg/2ml

1g

4UI

4UI

6UI

6UI

250 mg

125 cc

3 x 1(08, 16, 24)1 x 1(22)1 x 1(06)3 x1(08, 16, 24)1 x 1(22)2 x 1(12, 24)2 x 1(12, 24)2 x 1(12, 24)2 x 1(12, 24)2 x 1(12, 24)1 x 1(21)2 x 1(06, 15)1 x 1(21)2 x 1(06, 15)2 x 1(12, 24)3 x 1

12 hari

11 hari

12 hari

10 hari

9 hari

5 hari

12 hari

3 hari

12 hari

10 hari

4 hari

4 hari

5 hari

6 hari

3 hari

3 hari

12/03-23/03

12/03-22/03

12/03-23/03

14/03-23/03

15/03-23/03

18/03-22/03

12/03-23/03

12/03-24/03

12/03-23/03

14/03-23/03

14/03-17/03

14/03-17/03

18/03-22/03

18/03-23/03

15/03-17/03

20/03-22/03

Obat yangdibawa pulang :-

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

76

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :Membaik,pindah ruang

3. No. RM : 46-07-49Usia / JK : 49 th / PTgl. Masuk : 24-04-09 dari

IGDTgl. Keluar : 07-05-09Lama inap : 14 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kiri.Riwayat penyakit : sulit

berbicara, HT, DM disangkalGejala waktu serangan :

lumpuh separo anggota badan sebelah kiri,

nyeri kepala, lokasi nyerikepala temporal kanan.

Faktor resiko : hipertensi

P.neurologis : tingkatkesadaran CM, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VIIparesis kiri, saraf otak no.XIIparesis kiri, disphapsia,disphagia.

P.fisik umum : paru-parunormal, abdomen normal,denyut nadi teratur.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 84; Lekosit 16,86;kolesterol total 160; LDLkolesterol 109; Ureum 16;Kreatinin 0,8; SGPT 39;SGOT 32; Na 144; Ka 3,6.

P.radiologis : pemeriksaan CTscan kepala perdarahan, lokasilobus temporal kanan.

captopril

HCT

nifedipin

piracetam

cefixime

piracetam

Takelin

Radin

Manitol

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Bilaperluinfus

25mg

½tab

½tab

400mg

3g

250mg

50mg/2ml

125cc100cc75cc50cc

3 x 1(06, 14, 22)1 x 1(06)3 x 1(06, 14, 22)3 x1(06, 14, 22)2 x 1(06, 18)2 x 1(11, 23)2 x 1(11, 23)2 x 1(11, 23)4 x 1(06, 12, 18,24)

11 hari

11 hari

9 hari

4 hari

5 hari

11 hariGanti oral11 hariGanti oral11 hariGanti oral1 hari1 hari1 hari1 haristop

27/04-07/05

27/04-07/05

29/04-07/05

04/05-07/05

03/05-07/05

24/04-03/0504/0524/04-03/0504/0524/04-03/0504/0525/0426/0427/0428/0430/04

Obat yangdibawa pulang :-

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

77

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :Membaik,pindah ruang

4. No. RM : 46-46-11Usia / JK : 52 th / PTgl. Masuk : 26-01-09 dari

IGDTgl. Keluar : 06-02-09Lama inap : 12 hariKeluhan utama : penurunan

kesadaran.Riwayat penyakit : 1 HSMRS

mengeluh mengalamikelemahan anggota gerakkanan dan mengantuk terusserta sulit komunikasi.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, nyerikepala, lokasi nyeri kepalatemporal kiri, muntah,penurunan kesadaran.

Faktor resiko : hipertensi

P.neurologis : tingkatkesadaran stupor, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VIInormal, saraf otak no.XIInormal, disphapsia, disarthia,disphagia.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung takhikardia,denyut nadi teratur, tekanandarah tinggi, temperatur36,50C

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 120; hemoglobin12,7; Lekosit 10,57; Hmt36,2; eritrosit 4,44; platelet200; Ureum 15,1; Kreatinin0,86; SGPT 28; SGOT 37; Na140; Ka 4,1.

P.radiologis : -(alat sedang rusak)

captopril

HCT

Radin

piracetam

Neurotam

Brainact

ranitidin

ceftriaxon

Lasix

Herbesser(bila ada)

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

50mg

25mg

1tab

150mg

800mg

3g

250mg

50mg/2ml

1g

20mg/2ml

9ml/jam

2 x 1(10, 22)3 x 1(06, 14, 22)2 x 1(06, 14)2 x1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(08, 20)2 x 1(08, 20)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)

3 hari

8 hari

8 hari

4 hari

4 hari

7 hariGanti oral8 hari

7 hari

8 hari

6 hariGanti oral

5 hari

27/01-29/01

30/01-06/02

30/01-06/02

03/02-06/02

03/02-06/02

27/01-02/0203/0227/01-03/02

28/01-03/02

27/01-03/02

28/01-02/0203/02

30/01-03/02

Obat yangdibawa pulang :

piracetam2 x 800 mg

captopril3 x 25 mg

HCT1 x 1 tab

Radin2 x 1 tab

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

78

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :Membaik,pindah ruang

5. No. RM : 46-70-99Usia / JK : 70 th / LTgl. Masuk : 25-02-09 dari

IGDTgl. Keluar : 05-03-09Lama inap : 9 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kiri.Riwayat penyakit : kurang

lebih 3 HSMRS tiba-tibapingsan mendadak jam11.00, tidak kejang, muntah3x, pelo, perot sebelumpingsan. Riwayat penyakithipertensi, DM tidak kontrolrutin

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kiri, nyerikepala, lokasi nyeri kepalafrontal, muntah, penurunankesadaran.

Faktor resiko : hipertensi,DM

P.neurologis : tingkatkesadaran stupor, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, saraf otakno.VII normal, saraf otakno.XII normal.

P.fisik umum : paru-parunormal, abdomen normal,denyut nadi teratur, tekanandarah normal.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 109; Hb 11,4; Lekosit9,53; Hmt 35,3; kolesteroltotal 123; trigliserida 64;Ureum 55,8; Kreatinin 0,94;SGPT 93; SGOT 45; Na149,5; Ka 4,9.

P.radiologis : -

captopril

diltiazem

piracetam

piracetam

Takelin

Radin

ceftriaxon

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

25mg

30g

800mg

3g

250mg

50mg/2ml

1g

3 x 1(04, 12, 20)1 x 1(12)2 x 1(09, 21)2 x1(09, 21)2 x 1(09, 21)2 x 1(09, 21)2 x 1(12, 24)

8 hari

8 hari

2 hari

8 haristop8 hari

9 hari

7 hari

25/02-04/03

25/02-04/03

04/03-05/03

25/02-04/0304/0325/02-04/03

25/02-05/03

25/02-03/03 Obat yangdibawa pulang :

piracetam 2x800mg

Brainact2 x 250 mg

captopril3 x 25 mg

diltiazem1 x 30 g

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

79

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :membaik(pulang paksa)

6. No. RM : 48-29-74Usia / JK : 65 th / PTgl. Masuk : 17-04-09 dari

bangsal.Tgl. Keluar : 22-04-09Lama inap : 6 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kanan.Riwayat penyakit : sulit

bicara, 1 HSMRS sulit bicaradan mengalami kelemahananggota gerak kanan.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, nyerikepala frontal, penurunankesadaran.

Faktor resiko : hipertensi,serangan jantung, dan lemahjantung.

P.neurologis : tingkatkesadaran CM, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, afasia.P.fisik umum : paru-paru

normal, jantung atrial fibrasi,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah tinggi,temperatur 360C.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 99; Hemoglobin 14,7;Lekosit 8,18; Hmt 49,8;eritrosit 5,28; platelet 256;kolesterol total 197; LDLkolesterol 129; Ureum 14;Kreatinin 0,8; Asam urat 4,5;SGPT 12; SGOT 21;Na 148;Ka 3,5.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasi lobusfrontal dan lobus parientaliskiri.

KSR

digoxin

Tiaryt

Aspilets

Neurotam

Brainact

ceftriaxon

Radin

Farsix

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

1tab

0,25mg

½ tab

80mg

3g

250mg

1g

50mg/2ml

10mg/ml

1 x 1(06)1 x 1(06)1 x 1(06)1 x 1(21)2 x1(11, 23)2 x 1(11, 23)2 x 1(11, 23)2 x 1(11, 23)2 x 1(11, 23)

5 hari

5 hari

5 hari

5 haristop5 hari

5 hari

5 hari

2 hari

5 hari

18/04-22/04

18/04-22/04

18/04-22/04

17/04-21/0422/0417/04-21/04

17/04-21/04

17/04-21/04

20/04-21/04

17/04-21/04

Obat yangdibawa pulang :Noochepal2 x 800 mgBrainact2 x 250mgAspilets1 x 80 mgAspar K1 x 1furosemid1 x 1Radin2 x 1Tiaryt1 x ½digoxin1 x 1

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

80

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :pindah ruang

7. No. RM : 46-35-89Usia / JK : 52 th / PTgl. Masuk : 16-01-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 27-01-09Lama inap : 12 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kanan.Gejala waktu serangan :

lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, nyerikepala kanan, penurunankesadaran.

Faktor resiko : seranganjantung, lemah jantung.

P.neurologis : tingkatkesadaran stupor, pupilisokor, refleks pupil positif,refleks kornea positif, gerakanbola mata normal, disphapsia,disarthia, disphagia.

P.fisik umum : jantung atrialfibrasi, abdomen normal,denyut nadi tidak teratur,tekanan darah normal,temperatur 36,30C.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 119; Hemoglobin12,7; Hmt 44,6; eritrosit 4,66;kolesterol total 210;trigliserida 89; Ureum 27,7;Kreatinin 0,71; SGPT 16;SGOT 29.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasiventrikel kiri.

digoxin

Silopect

Nairet

InpepsasyrupNeurotam

Brainact

Radin

ceftriaxon

Medixon

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

0,25mg

1cth

1tab

1cth

3g

250mg

50mg/2ml

1g

62,5

1 x 1(14)3 x 1(06, 14, 22)3 x 1(06, 14, 22)3 x 1

4 x1(06,12,18,24)2 x 1(06, 18)2 x 1(06, 18)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)

10 hari

9 hari

6 hari

1 hari

10 hari

10 hari

10 hari

6 hari

5 hari

17/01-26/01

19/01-27/01

22/01-27/01

27/01

17/01-26/01

17/01-26/01

17/01-26/01

21/01-26/06

22/01-26/01

Obat yangdibawa pulang :-

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

81

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :membaik,pindahruang

8. No. RM : 46-53-03Usia / JK : 63 th / LTgl. Masuk : 08-02-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 12-02-09Lama inap : 5 hariKeluhan utama : -Riwayat penyakit : -Gejala waktu serangan : nyeri

kepala.Faktor resiko : hipertensi.

P.neurologis : pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VII paresis, saraf otak no. XIIparesis, disarthia.

P.fisik umum : jantungtakhikardia, abdomen normal,denyut nadi penuh, tekanandarah tinggi.

P.lab : kadar gula darahsewaktu 142; Hemoglobin15,6; Lekosit 9,15; Hmt 43,3;eritrosit 288; HDL Kolesterol41; LDL kolesterol 105;trigliserida 185; ureum 40;Kreatinin 0,75; bilirubin total16; Na 144;Ka 10,7.

P.radiologis : -

Concor

captopril

HCT

gentamicin

dexa-metasonantasid

ceftriaxon

piracetam

citicolin

ranitidin

Brainact

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

5 mg

25 mg

1 tab

0,5 mg

1 tab

1 tab

1 g

3 g

250mg/2ml

50mg/2ml

250 mg

1 x 1(06, 14, 22)2 x 1(21)1 x 1(06, 14, 22)3 x 1(06, 14, 22)3 x1(06)3 x 1(06, 14, 22)2 x 1(06, 18)

2 x 1(06, 18)2 x 1(06, 18)2 x 1(09, 21)2 x 1(09, 21)

4 hari

4 hari

2 hari

3 hari

2 hari

2 hari

4 hari

Stop5 hari

3 hari

2 haristop2 hari

09/02-12/02

09/02-12/02

11/02-12/02

10/02-12/02

11/02-12/02

11/02-12/02

08/02-09/0211/02-12/0209/0208/02-12/02

08/02-10/02

08/02-09/0209/0211/02-12/02

Obat yangdibawapulang :-

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

82

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :Meninggaldunia

9. No. RM: 46-66-79 Usia / JK: 80 th / P Tgl. masuk: 20-02-2009 dari

IGD. Tgl Keluar: 25-02-2009 Lama Inap: 6 hari Keluhan utama: kejang

seluruh tubuh Riwayat Penyakit: 1

HSMRS tiba-tiba orang sakitkejang seluruh tubuh,kelemahan anggota gerakkiri, pelo,perot

Gejala waktu serangan:lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelah kiri,nyeri kepala, lokasi nyeri difrontal, vertigo, mengalamipenurunan kesadaran

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: tingkatkesadaran somnolen, kejang-kejang, gangguan penglihatan,gerakan bola mata normal,tidak dysphasia/aphasia,disphagia

P. fisik umum: jantungnormal, tekanan darah asites/tinggi

P. lab: Hemoglobin 14,9;Lekosit 18,370; Hmt 45,8;Kolesterol total 175; Plasmafibrinogen 88.119; ureum 49;kreatinin 0,97; SGPT 25;SGOT 51; Na 145; Ka 4,2

P.radiologis: -

ISDN

misoprostol

Megavit

captopril

Neurotam

Brain act

ISDN

bisoprolol

Tiaryt

Plavix

Neurotam

Brainact

ceftriaxon

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Oral(khusus)Oral(khusus)Oral(khusus)Oral(khusus)Injeksi(khusus)Injeksi(khusus)Injeksi(khusus)

5 mg

42

200 g

25 mg

3 g

250 mg

5 mg

½ tab

200 mg

75 g

3 g

250 g

1g

3x(06,14,22)1x(14)1x(14)2x(14,02)2x(12,24)2x(12,24)3x(06,14,22)1x(06)1x(06)1x(06)2x(12,24)2x(12,24)2x(12,24)

6 hari

3 hari

3 hari

3 hari

6 hari

6 hari

3 hari

2 hari

2 hari

1 hari

3 hari

3 hari

2 hari

20/02-25/02

20/02-22/02

20/02-22/02

20/02-22/02

20/02-25/02

20/02-25/02

23/02-25/02

23/02-24/02

23/02-24/02

25/02

23/02-25/02

23/02-25/02

24/02-25/02

Obat yangdibawa pulang :-

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

83

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :Membaik ,boleh pulang

10. No. RM: 47-12-91 Usia / JK: 51 th / L Tgl. masuk: 19-01-09 dari

bangsal. Tgl. Keluar: 26-01-09 Lama Inap: 8 hari Keluhan Utama: kelemahan

anggota gerak kanan Riwayat Penyakit: 1

HSMRS orang sakitmengeluh anggota gerakkanan sulit digerakkan,kesemutan, NK, cekot

Gejala waktu serangan:Lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelahkanan, nyeri kepala, lokasinyeri di frontal.

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: tingkatkesadaran somnolen, pupilisokor, refleks pupil negative,refleks kornea negative,gerakan bola mata normal

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, frekuensi penuh,tekanan darah normal

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 149; Hemoglobin14; Lekosit 9,12; Hmt 40,1;Eritrosit (dalam ribuan) 4,99;Platelet 311; ureum 46,5;kreatinin 1,39; SGPT 9;SGOT 29; Na 147; Ka 3,1

P.radiologis: -

captopril

Neurodex

Merflam

cefadroxil

metilprednisolonpiracetam

Takelin

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

25 mg

1 tab

500 mg

500 mg

4 mg

3 g

250mg/2ml

3x(06,14,22)2x(10,22)2x(10,22)2x(10,22)2x(6,18)2x(10,22)2x(10,22)

8 hari

1 hari

6 hari

4 hari

4 hari

8 hari

8 hari

19/01-26/01

19/01

21/01-26/01

23/01-26/01

23/01-26/01

19/01-26/01

19/01-26/01 Obat yangdibawa pulang :-

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

84

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan

Nama obatCara

pemberianDosis Frekuensi

Lamapemberian

Tanggalpemberian

Keterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :Membaik

11. No. RM: 48-13-53 Usia / JK: 55 th / P Tgl masuk: 06-04-09 dari

IGD Tgl Keluar: 16-04-09 Lama Inap: 11 hari Keluhan Utama: penurunan

kesadaran Riwayat Penyakit: 1

HSMRS tiba-tiba orang sakitmengalami penurunankesadaran, kelemahananggota gerak, pusing, mual

Gejala waktu serangan: nyerikepala, lokasi nyeri difrontal, vertigo, mengalamipenurunan kesadaran

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: tingkatkesadaran somnolen, pupilisokor, refleks pupil positif,refleks kornea positif, gerakanbola mata normal.

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 165; Hemoglobin 12;Lekosit 13,68; Hmt 36,2;Eritrosit (dalam ribuan) 315;HDL kolesterol 218; LDLkolesterol 49; Trigliserida165; Plasma fibrinogen 22;Kreatinin 11; Asam urat 0,62;bilirubin total 2,11; SGOT 26;Analisis Gas Darah(terlampir) 24; Na 145,1; Ka3,3

P.radiologis: pemeriksaan CTscan kepala: pendarahan,lokasi: ventrikel, kanan dankiri

Noperten

piracetam

ceftriaxon

piracetam

Takelin

Herbesser

Radin

ceftriaxon

Manitol

Herbesser

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Khusus

Khusus

10 g

800 mg

1

3g

250 g

5 mg

50mg/2ml

1 g

125 cc

5mg/kgBB

1x(22)3x(06,14,22)2x(12,24)2x(12,24)2x(12,24)1x(11)2x(12,24)2x(12,24)2x

1 hari

1 hari

5 hari

11 hari

11 hari

1 hari

8 hari

4 hari

5 hari

14/04

14/04

07/04-11/04

06/04-16/04

06/04-16/04

07/04

09/04-16/04

12/04-15/04

08/04-12/04

Obat yangdibawa pulang :-

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

85

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :Pindah ruang

12. No. RM: 47-32-85 Usia / JK: 70 th / L Tgl masuk: 24-03-09 dari

IGD Tgl Keluar: 29-03-09 Lama Inap: 6 hari Keluhan Utama: Kelemahan

anggota gerak badan Riwayat Penyakit: 1

HSMRS saat habis tidurtiba2 orang sakitmengalamai kelemahananggota gerak kanan

Gejala waktu serangan:lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelahkanan,

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VII paresis, kelumpuhan sarafotak no. VII kanan, saraf otakno. XII paresis, kelumpuhanotak no. XII kanan, disarthria

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, teratur 70x/menit, tekanan darah: 160/80,36,50C.

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 103; Hemoglobin14,4; Lekosit 6,79; Hmt 42,1;Eritrosit 5,03; Platelet 198;Kolesterol total 179 ;Trigliserida 214; ureum 17,2;kreatinin 0,68; Asam urat 5,2;SGPT 34; SGOT 28; Na142; Ka 4,5

P.radiologis: -

simvastatin

sulfatatropineAspilets

Pletaal

Neurotam

Brainact

Radin

cefotaxim

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

10 mg

½ tab

80 mg

1 tab

3 g

250 mg

50mg/2ml

1g

1x(22)2x(10,22)1x(14)2x(10,22)2x(08,20)2x(08,20)2x(08,20)2x(08,20)

5 hari

3 hari

1 hari

1 hari

6 hari

6 hari

6 hari

6 hari

25/03-29/03

27/03-29/03

28/03

28/03

24/03-29/03

24/03-29/03

24/03-29/03

24/03-29/03

Obat yangdibawa pulang :-

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

86

Pelaksanaan pemberian obat

No. Data pasienHasil

pemeriksaan Nama obatCara

pemberianDosis Frekuensi

Lamapemberian

Tanggalpemberian

Keterangan

Diagnosis:StrokeHemoragiOutcome :Pindah ruang

13. No. RM: 46-94-69 Usia / JK: 55 th / P Tgl masuk: 16-03-09 dari

bangsal Tgl Keluar: 28-03-09 Lama Inap: 13 hari Keluhan Utama: Kelemahan

anggota gerak kiri Riwayat Penyakit: 3 jam

SMRS saat sedang istirahattiba-tiba orang sakitmengalami kelemahananggota gerak disertaikesemutan separo badan kiri

Gejala waktu serangan:Lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelah kiri,muntah.

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no. VIIparesis, kelumpuhan saraf otakno. VII kiri, saraf otak no. XIIparesis, kelumpuhan otak no.XII kiri

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, teratur ,penuh 80x/ menit, tekanandarah: 140/90, normal

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 119; Hemoglobin12,1; Lekosit 8,25; Hmt 37,5;Eritrosit 4,26; Platelet 242;Kolesterol total 192;Trigliserida 87; ureum 4,80;kreatinin 0,98; SGPT 23;SGOT 45; Na 150; Ka 4,6

P.radiologis: pemeriksaan CTscan kepala: pendarahan,Lokasi: lobus temporal danlobus parientalis, kanan.

Analsik

Radin

ciprofloxacinpiracetam

piracetam

Takelin

Radin

Manitol

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

1 tab

1 tab

500 mg

400 mg

3 g

250 mg

50mg/2ml

125 cc

2x(12,24)2x(06,18)2x(06,18)3x(06,14,22)2x(12,24)2x(12,24)2x(12,24)4x

7 hari

5 hari

5 hari

4 hari

8 hari

8 hari

8 hari

2 hari

16/03-22/03

24/03-28/03

24/03-28/03

25/03-28/03

16/03-23/03

16/03-23/03

16/03-23/03

18/03, 20/03

Obat yangdibawa pulang :-

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

87

Pelaksanaan pemberian obatKeterangan

No. Data pasienHasil

pemeriksaan Nama obatCara

pemberianDosis Frekuensi

Lamapemberian

Tanggalpemberian

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :Pindah ruang

14. No. RM: 46-29-99 Usia / JK: 52 th / L Tgl masuk: 08-01-09 dari

IGD Tgl Keluar: 14-01-09 Lama Inap: 7 hari Keluhan Utama: Kelemahan

anggota gerak kanan Riwayat Penyakit: 8 HSMRS

tiba-tiba orang sakit merasakesemutan anggota gerakkanan kemudian terjadikelemahan anggota gerakkanan, pelo, perot, kejang,sadar

Gejala waktu serangan:Lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelahkanan, muntah,

Faktor Resiko: -

P. neurologis: tingkat kesadaransomnolen, kejang-kejang, pupilisokor, refleks pupil positif,refleks kornea positif, gerakanbola mata normal, saraf otakno. VII paresis, kelumpuhansaraf otak no. VII kanan, sarafotak no. XII paresis,kelumpuhan otak no. XIIkanan, disarthria

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, teratur,frekuensi penuh, tekanan darah:normal, 390C.

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 115; Hemoglobin 14,1;Lekosit 15; Hmt 41,7; Eritrosit4,43; Platelet 219; Kolesteroltotal 198; Trigliserida 194;ureum 30; kreatinin 0,8; SGPT60; SGOT 49; Homocysteine144; Na 144; Ka 4,0

P.radiologis: infark, lobustemporal, kiri

penitoinkapsulLaxadinsyrupmeloxicam

Dexacap

DulcolaxtabAlganax

Neurocet

Brainact

ceftriaxon

paracetamol

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Khusus

100 mg

1 cth

7,5 mg

12,5 mg

3 tab

0,5

3 g

250 mg

1 g

500 mgk/p

2x(06,18)3x(06, 14,22)2x(10,22)3x(06,14,22)1x(18)1x(22)2x(10,22)2x(10,22)2x(10,22)

6 hari

5 hari

5 hari

4 hari

2 hari

2 hari

6 hari

6 hari

6 hari

09/01-14/01

10/01-14/01

10/01-14/01

11/01-14/01

13/01-14/01

13/01-14/01

09/01-14/01

09/01-14/01

09/01-14/01

Obat yangdibawa pulang :

Brain act2x250mg

piracetam2x3g

Inj ceftriaxon2x1g

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

88

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragiOutcome :meninggal

15. No. RM: 48-28-37 Usia / JK: 75 th / P Tgl masuk: 21-04-09 dari

IGD Tgl Keluar: 03-05-09 Lama Inap: 13 hari Keluhan Utama: Penurunan

kesadaran Riwayat Penyakit: 12 jam

SMRS tiba-tiba orang sakitmengalami penurunankesadaran, pusing cekot-cekot

Gejala waktu serangan: nyerikepala, nyeri di temporal,seluruh kepala, mengalamipenurunan kesadaran

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: tingkatkesadaran koma, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, reflexbabinski, sebelah kiri

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, teratur,tekanan darah asites

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 61; Hemoglobin12,6; Lekosit 11,74; Hmt35,0; Trigliserida 371; ureum26; kreatinin 1,0; SGPT 9;SGOT 20; Na 130; Ka 4,4

P.radiologis: pendarahan,capsula interna, kanan dankiri

ISDN

Pamol

Zistic

KSR

Carpiaton

Ceradolan

Neurotam

Brainact

Radin

ceftriaxon

Herbesser

Bisolvon

Lasix

Manitol

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

khusus

5 mg

1 tab

500 mg

1 tab

1 tab

1 tab

3 g

250 mg

50mg/2ml

1 g

3 g

1 ampul

20mg/2ml

125 cc100 cc75 cc50 cc

3x(06,14,22)3x(06,14,22)1x(11)1x(11)2x(11,23)2x(11,23)2x(11,232x(11,23)2x(11,23)2x(11,23)1x(11)3x(06,14,22)1x(11)4x4x4x4x

13 hari

9 hari

9 hari

9 hari

1 hari

1 hari

13 hari

13 hari

13 hari

8 hari

5 hari

10 hari

7 hari

2 hari1 hari1 hari1 hari

21/04-03/05

25/04-03/05

25/04-03/05

25/04-03/05

03/05

03/05

21/04-03/05

21/04-03/05

21/04-03/05

21/04-28/04

22/04-26/04

24/04-03/04

27/04-03/05

21/04-22/0423/0424/0425/04

Obat yangdibawa pulang :-

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

89

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :Membaik

16. No. RM: 46-93-01 Usia / JK: 75 th / P Tgl masuk: 13-03-09 dari

IGD Tgl Keluar: 26-03-09 Lama Inap: 14 hari Keluhan Utama: Kelemahan

anggota gerak kiri Riwayat Penyakit: 1 jam

SMRS saat sedang duduktiba-tiba orang sakitmengalamai kelemahananggota gerak kiri

Gejala waktu serangan:lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelah kiri,nyeri kepala, nyeri frontal,

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VII paresis, kelumpuhan sarafotak no. VII kiri, saraf otakno. XII paresis, kelumpuhanotak no. XII kiri

P. fisik umum: paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, teratur,penuh, tekanan darah: 160/80,36,50C.

P. lab: Kadar gula darahsewaktu 113; Hemoglobin143,6; Lekosit 7,40; Hmt41,6; Platelet 365; Kolesteroltotal 180; Trigliserida 91;ureum 39; kreatinin 0,76;SGPT 29; SGOT 20; Na 149;Ka 3,8

P.radiologis: infark, lobustemporal, kanan

captopril

allopurinol

Tiaryt

alprazolam

cefixime

piracetam

Aspilets

captopril

piracetam

Takelin

Radin

ceftriaxon

Takelin

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

25 g

100 g

200 mg

0,5 mg

100 mg

400 mg

80 mg

12,5 mg

3g

250 mg

50mg/2ml

1 g

250 mg

2x(12,24)2x(06,18)1x(06)1x(22)2x(06,18)3x(06,14,22)3x(06,14,22)1x(14)2x(06,18)3x(06,14,22)2x(06,18)2x(12,24)2x(12,24)

2 hari

10 hari

9 hari

9 hari

8 hari

3 hari

1 hari

1 hari

12 hari

4 hari

12 hari

3 hari

6 hari

14/03-15/03

17/03-26/03

18/03-26/03

18/03-26/03

19/03-26/03

24/03-26/03

26/03

26/03

13/03-24/03

13/03-16/03

13/03-24/03

17/03-19/03

19/03-24/03

Obat yangdibawa pulang :-

Page 108: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

90

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :pindah ruang

17.No. RM : 11-15-72Usia / JK : 47 th / PTgl. Masuk : 21-01-09 dari

bangsal.Tgl. Keluar : 25-01-09Lama inap : 5 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kiri.Riwayat penyakit : 1 HSMRS

OS mengeluh kelemahananggota gerak kiri, mual,pelo, perot.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan, lumpuh sebelah kiri,nyeri kepala, lokasi nyerikepala frontal.

Faktor resiko : hipertensi

P.neurologis : tingkatkesadaran CM, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VIIparesis, saraf otak no.XIIparesis, kelumpuhan otakno.XII kiri, disarthria.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah normal.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 129; Hemoglobin15,4; Lekosit 12,30; Hmt 45;Eritrosit 5,41; Platelet 335;kolesterol total 229;trigliserida 248; Ureum 35;Kreatinin 0,9; Asam urat 6,9;Na 154; Ka 4,0.

P.radiologis : - (alat rusak).

captopril

allopurinol

Evothyl

cefadroxil

piracetam

Brainact

ceftriaxon

Radin

Neurotam

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

25 mg

100 mg

300 mg

500 mg

3 g

250 mg

1 g

50mg/2ml

3 g

2 x 1(10, 22)2 x 1(06, 18)1 x 1(22)2 x1(10, 22)2 x 1(22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)

5 hari

4 hari

4 hari

2 hari

3 hari

4 hari

2 hariStop.4 hari

2 hari

21/01-25/01

22/01-25/01

22/01-25/01

24/01-25/01

21/01-23/01

22/01-25/01

22/01-23/0124/0122/01-25/01

24/01-25/01

Obat yangdibawa pulang :-

Page 109: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

91

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :membaik,diizinkanpulang.

18.No. RM : 48-26-07Usia / JK : 67 th / PTgl. Masuk : 18-04-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 24-04-09Lama inap : 7 hariKeluhan utama : penurunan

kesadaran.Riwayat penyakit : ± 8 jam

OS mengeluh nyeri kepala.Gejala waktu serangan : nyeri

kepala, lokasi nyeri kepalaparietal sebelah kiri,penurunan kesadaran.

Faktor resiko : hipertensi.

P.neurologis : tingkatkesadaran koma, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, refleksBabinski sebelah kanan.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah asites.

P.lab : Hemoglobin 15,7;Lekosit 12,630; Hmt 48,1;KED 328; HDL Kolesterol197; LDL Kolesterol 43,6;trigliserida 126; Plasmafibrinogen136; Kreatinin 2,2;Asam urat 6,76; Na 147;Ka4,2.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasi lobusparientalis dan lobusoksipitalis kanan.

captopril

Aspilets

ISDN

HCT

ambroxol

piracetam

Radin

piracetam

ceftriaxon

Radin

Takelin

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

25 mg

80 mg

5 mg

80 mg

½ tab

30 mg

800 mg

3 g

1 g

50mg/2ml

250 mg

3 x 1(06, 14, 22)1 x 1(21)3 x 1(06, 14, 22)3 x 1(06, 14, 22)1 x1(06)3 x 1(06, 14, 22)2 x 1(06, 18)2 x 1(06, 18)2 x 1(06, 18)2 x 1(09, 21)2 x 1(09, 21)2 x 1(06, 18)

7 hari

5 hari

1 hari

3 hari

2 hari

1 hari

1 hari

1 hari

6 hari

6 hari

6 hari

6 hari

18/04-24/04

20/04-24/04

20/04

21,22,24 /04

23/04-24/04

24 /04

24 /04

24 /04

18/04-23/04

18/04-23/04

18/04-23/04

18/04-23/04

Obat yangdibawapulang :-

Page 110: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

92

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:Stroke NonHemoragi

Outcome :pindah ruang

19.No. RM : 46-33-27Usia / JK : 53 th / LTgl. Masuk : 14-01-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 20-01-09Lama inap : 7 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kiri.Riwayat penyakit : 4 jam

SMRS OS merasa pusing danjatuh, kelemahan anggotagerak kiri, pelo.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kiri, nyerikepala sebelah kiri.

Faktor resiko : hipertensi.

P.neurologis : tingkatkesadaran CM, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otakno.VII paresis, saraf otakno.XII paresis, kelumpuhanotak no.XII kiri, gangguansensorik sisi kiri.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah tinggi,temperatur 350C.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 93; Hemoglobin 13,7;Lekosit 10,86; Hmt 41,1;kolesterol total 213;trigliserida 134; Ureum 36;Kreatinin 1,4; Asam urat 4,6;SGPT 43; SGOT 42;Na 148;Ka 3,0.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasi lobusparientalis kanan.

Norvask

valsartan

ISDN

ambroxol

KSR

Biscor

Aspilets

digoxin

Brainact

piracetam

ciprofloxa-cinranitidin

Neurotam

Brainact

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

10 mg

80 mg

5 mg

30 mg

1 tab

½ tab

80 mg

1 tab

250 mg

800 mg

1 tab

1 tab

3 g

250 mg

1 x 1(22)1 x 1(06)3 x 1(06, 14, 22)3 x 1(06, 14, 22)1 x1(06)1 x 1(22)1 x 1(22)1 x 1(14)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)

6 hari

6 hari

6 hari

6 hari

3 hari

3 hari

3 hari

2 hari

1 hari

1 hari

1 hari

1 hari

6 hari

6 hari

14/01-19/01

14/01-19/01

14/01-19/01

14/01-19/01

17/01-19/01

17/01-19/01

17/01-19/01

17/01-18/01

20 /01

20 /01

20 /01

20 /01

14/01-19/01

14/01-19/01

Obat yangdibawa pulang:

Brainact2 x 250mg

piracetam2 x 800mg

ranitidin2 x 1 tab

Page 111: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

93

ranitidin

Farsix

ceftriaxon

Radin

Lasix

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

50mg/2ml

10mg/1ml

1 g

50mg/2ml

20mg/2ml

2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)2 x 1(10, 22)1 x 1(10)

2 hari

1 hari

4 hari

3 hari

3 hari

14/01-15/01

15 /01

15/01-19/01

17/01-19/01

17/01-19/01

Page 112: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

94

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :membaik,pulangpaksa.

20.No. RM : 48-59-51Usia / JK : 80 th / PTgl. Masuk : 26-05-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 18-06-09Lama inap : 19 hariKeluhan utama : kiriman RS

Imanuel dengan SH.Riwayat penyakit : ± 2 hari

SMRS saat OS akan sholat,OS jatuh dan kemudian tidaksadar, mual.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan, nyeri kepala,penurunan kesadaran.

Faktor resiko : hipertensi.

P.neurologis : tingkatkesadaran koma, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, refleksBabinski sebelah kanan.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah tinggi.

P.lab : Hemoglobin 13,0;Lekosit 11,32; Hmt 38,8;Eritrosit 4,43; Platelet 185;Kolesterol total 114;trigliserida 159; Ureum 17;Kreatinin 0,7; SGPT 26;SGOT 8; Na 144; Ka 3,9.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala iskemik,perdarahan, lokasi lobusparientalis kiri, pemeriksaanMRI kepala : perdarahanintraserebral.

Noperten

ISDN

piracetam

Radin

KSR

Tiaryt

Bio ATP

ambroxol

furosemid

piracetam

Takelin

Radin

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

10 mg

5 mg

800 mg

150 mg

1 tab

200 mg

1 tab

30 mg

1 tab

3 g

250 mg

50mg/2ml

1 x 1(22)2 x 1(10, 22)3 x 1(14, 22, 06)2 x 1(06, 18)2 x1(06, 18)1 x 1(06)1 x 1(12)1 x 1(18)3 x 1(14, 22, 06)1 x 1(06)2 x 1(03, 15)(18, 06)2 x 1(03, 15)(18, 06)2 x 1(03, 15)(18, 06)

18 hari

9 hari

9 hari

12 hari

12 hari

12 hari

12 hari

12 hari

8 hari

3 hari

9 hari

9 hari

9 hari

26/05-12/06

26/05-03/06

04/06-12/06

01/06-12/06

01/06-12/06

01/06-12/06

01/06-12/06

01/06-12/06

05/06-12/06

07/06-09/06Stop

26/05-28/0529/05-03/06

26/05-28/0529/05-03/06

26/05-28/0529/05-03/06

Obat yangdibawapulang :

piracetam2 x 800 mg

Radin2 x 1

ISDN3 x 5 g

Noperten1 x 10 mg

Page 113: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

95

ceftriaxon

Lasix

Manitol

Injeksi

Injeksi

Bilaperlu

1 g

20mg/2ml

125 cc(tapp of)

2 x 1(03, 15)(18, 06)

1 x 1(10)(15, 21, 03)(09,17, 21,09)(21, 09)(09)

9 hari

Stop

7 hari

4 hari

26/05-28/0529/05-03/0603/06

02/06-08/06

27/0528/0529/0530/05

Tiaryt1 x 1

Bio ATP1 x 1

Page 114: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

96

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :mati > 48jam

21.No. RM : 46-54-43Usia / JK : 85 th / PTgl. Masuk : 11-02-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 14-02-09Lama inap : 4 hariKeluhan utama : penurunan

kesadaran.Riwayat penyakit : 2 hari

SMRS OS tiba-tiba tidaksadar saat hendak ke kamarkecil.

Gejala waktu serangan :lumpuh separoh anggotabadan sebelah kiri, nyerikepala, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : hipertensi.

P.neurologis : tingkatkesadaran koma, kaku kuduk,pupil anisokor, refleks pupilpositif, refleks kornea positif,refleks Babinski sebelah kanandan kiri.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur.P.lab : Kadar gula darahsewaktu 130; Hemoglobin13,8; Lekosit 15,57; Hmt 34,5;Eritrosit 4,45; kolesterol total211; HDL Kolesterol 47; LDLKolesterol 74; trigliserida 104;aPPT 37; Ureum 0,84;Kreatinin 5,08; Na 136;Ka 3,1.P.radiologis : -

captopril

piracetam

Brainact

ceftriaxon

Radin

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

12,5 mg

3 g

250 mg

1 g

50mg/2ml

3 x 1(08, 16, 24)2 x 1(08, 20)2 x 1(08, 20)2 x 1(05, 17)2 x 1(05, 17)

3 hari

4 hari

4 hari

3 hari

3 hari

12/02-14/02

11/02-14/02

11/02-14/02

12/02-14/02

12/02-14/02

Obat yangdibawapulang :-

Page 115: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

97

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :mati > 48jam

22.No. RM : 48-05-53Usia / JK : 68 th / PTgl. Masuk : 31-03-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 06-04-09Lama inap : 7 hariKeluhan utama : penurunan

kesadaran.Riwayat penyakit : OS tiba-

tiba mengalami penurunankesadaran, pusing, mual,muntah, kelemahan anggotagerak tidak diketahui.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kiri, muntah,penurunan kesadaran.

Faktor resiko : hipertensi.

P.neurologis : tingkatkesadaran koma, kaku kuduk,pupil isokor, refleks pupilpositif, refleks kornea positif.

P.fisik umum : abdomennormal, denyut nadi teratur,tekanan darah asites.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 151; Hemoglobin10,1; Lekosit 6,79; kolesteroltotal 154; trigliserida 72;Ureum 57; Kreatinin 0,91;SGPT 28; SGOT 29; Na 148;Ka 4,1.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasilobus parientalis kanan.

captopril

antasidsyrupHCT

ambroxolsyruppiracetam

Takelin

Manitol

Radin

ceftriaxon

Manitol

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Jikaperlu

12,5 mg

1 sdm

12,5 g

1 C

3 g

250 mg

125 mg

50mg/2ml

1 g

125 cc

2 x 1(18, 06)3 x 1(06, 14, 22)3 x 1(06, 12, 18)1 x 1(06)3 x 1(06, 14, 22)2 x 1(12, 24)2 x 1(12, 24)4 x 1(06,12,20,04)2 x 1(06, 18)2 x 1(12, 24)(12, 24)(06, 12, 18)(12)

7 hari

6 hari

3 hari

3 hari

6 hari

6 hari

2 hari

6 hari

2 hari

3 hari

31/03-02/04

03/04-06/04

01/04-06/04

04/04-06/04

04/04-06/04

31/03-05/04

31/03-05/04

01/04-02/04

01/04-06/04

04/04-06/04

03 /0404 /0405 /04

Obat yangdibawapulang :-

Page 116: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

98

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :membaik,diijinkanpulang.

23.No. RM : 48-25-19Usia / JK : 59 th / PTgl. Masuk : 17-04-09 dari

bangsal.Tgl. Keluar : 04-05-09Lama inap : 18 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kiri.Riwayat penyakit : 1 hari

SMRS mengeluh kelemahananggota gerak kiri, pusing,mual.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kiri, nyerikepala oksipital seluruhkepala, vertigo.

Faktor resiko : riwayatserangan jantung danhiperkholesterolemia.

P.neurologis :kejang-kejang,pupil isokor, refleks pupilpositif, refleks kornea positif,gerakan bola mata normal,saraf otak no.VII paresis.

P.fisik umum : paru-parunormal, abdomen normal,denyut nadi teratur, tekanandarah normal.

P.lab : Hemoglobin 14;kolesterol total 368;trigliserida 222; Ureum 30;Kreatinin 0,8; Asam urat 5,2;SGPT 65; SGOT 50.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasilobus temporal kanan.

digoxin

simvastatin

OMZ

ISDN

Trizedon

SilopectSyrupProsogan

Tilidon

alprazolam

Ceradolan

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

0,25 g(½ tab)(1 tab)(½ tab)

10 mg

1 tab

5 g

1 tab

1 Cth

1 tab

1 tab

1 tab0,5

1 x 1(18)

1 x 1(18)(22)1 x 1(06)2 x 1(14, 22)3 x 1(14, 22, 06)3 x 2(14, 22 , 06)2 x1(18, 06)3 x 1(14, 22, 06)1 x 1 (17)2 x 1(06, 18)3 x 1(14, 22, 06)1 x 1(22)(17)2 x 1

13 hari

Stop

17 hari

2 hariGanti inj3 hari

9 hari

3 hari

15 hari

15 hari

1 hari10 hari

10 hari

4 hari6 hari4 hari

18/04-21/0422/04-25/0426/04-30/0401/05

18/04-19/0420/04-04/0518/04-19/04

20/04-22/04

23/04-25/0429/04-04/0526/04-28/04

20/04-04/05

20/04-04/05

24 /0425/04-04/05

25/04-04/05

25/04-28/0429/04-04/0525/04-28/04

Obat yangdibawa pulang :

Noochepal3 x 400

Brainact2 x 250

Kalmeco1 x 1

MP1 x 1

ISDN3 x 10 g

Page 117: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

99

Brainact

Noocephal

Kalmeco

Prolecin

Neurotam

Brainact

Radin

Taxegram

Kalnex

Manitol

Meticobal

OMZ

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

500 mg

3 g

250 mg

50mg/2ml

1 g

500 mg

125 cc

40mg

(06, 18)2 x 1(18, 06)3 x 1(14, 22, 06)1 x 1(14)1 x 1(14)2 x 1(09, 21)(11,23)

2 x 1(09,21)(11,23)

2 x 1(09,21)2 x 1(09,21)4 x 1(11,17,23,05)4 x 1(12,18,24,06)1 x 1 (18)2 x 1 (09,21)1 x 1 (18)

Stop9 hari

9 hari

9 hari

7 hari

8 hari2 hariganti oral

8 hari2 hariganti oral3 haristop5 haristop7 hari

5 hari1 hari4 hariganti oral4 hari1 hariStop

26/04-04/05

26/04-04/05

26/04-04/05

28/04-04/05

17/04-24/0425/04-26/0427 /04

17/04-24/0425/04-26/0427 /0417/04-19/0420 /0418/04-22/0423 /0418/04-24/04

18/04-22/0422/0423/04-26/0427 /0420/04-23/0424 /04

simvastatin1 x 1

Page 118: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

100

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :membaik,diijinkanpulang.

24.No. RM : 48-13-69Usia / JK : 55 th / PTgl. Masuk : 05-04-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 15-04-09Lama inap : 11 hariKeluhan utama : penurunan

kesadaran.Riwayat penyakit : pasien

cekat, penurunan kesadaran,mual, muntah, kelemahananggota gerak tidakdiketahui.

Gejala waktu serangan : nyerikepala, muntah, penurunankesadaran.

Faktor resiko : riwayatHipertensi.

P.neurologis : tingkatkesadaran stupor, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, refleksBabinski positif kanan kiri.

P.fisik umum : paru-parunormal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah tinggi.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 125; Hemoglobin16,6; Lekosit 11,29; Hmt 46,7;eritrosit 5,82; platelet 215;kolesterol total 240;trigliserida 73; Ureum 53;Kreatinin 0,78; asam urat 2,63;SGPT 55; SGOT 48; Na 130;Ka 3,3.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasilobus temporal kanan danparientalis kanan.

Simbado

Encebion

Brainact

Noperten

HCT

cefadroxil

Neurotam

Brainact

Radin

Manitol

ceftriaxon

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

10 mg

400 mg

500 mg

5 mg

½ tab

500 mg

3 g

250 mg

50mg/2ml

125 mg

1 g

1 x 1(22)3 x 1(15,23,07)2 x 1(18,06)1 x 1(22)1 x 1(06)2 x 1(18,06)2 x 1(05,17)1 x 1(05)2 x 1(10,22)(12, 24)Tapp of(12,18,24)(06,14,22)(06)(15,06)(06)Stop2 x 1(05,17)Stop

9 hari

4 hari

4 hari

4 hari

4 hari

2 hari

7 hari

7 hari

9 hari

5 hari

5 hari

07/04-15/04

12/04-15/04

12/04-15/04

12/04-15/04

12/04-15/04

14/04-15/04

05/04-11/04

05/04-11/04

05/04-07/0408/04-13/04

05 /0406 /0407 /04,08 /0409 /0410 /0407/04-08/0411/04-13/0414 /04

Obat yangdibawa pulang:

Inj.Brainact2 x 250

Inj.Neurotam2 x 3 g

Inj.Radin2 x 1 A

Page 119: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

101

Pelaksanaan pemberian obatNo. Data pasien

Hasilpemeriksaan Nama obat

Carapemberian

Dosis FrekuensiLama

pemberianTanggal

pemberianKeterangan

Diagnosis:StrokeHemoragi

Outcome :pindah ruang

25.No. RM : 43-78-01Usia / JK : 57 th / PTgl. Masuk : 18-03-09 dari

IGD.Tgl. Keluar : 30-03-09Lama inap :13 hariKeluhan utama : kelemahan

anggota gerak kiri.Riwayat penyakit : ±4 jam

SMRS OS merasakankesemutan, separo badanbagian kiri diikuti kelemahananggota gerak kiri, mual,NK.

Gejala waktu serangan :lumpuh separo anggotabadan sebelah kiri, nyerikepala temporal seluruhkepala, vertigo, muntah.

Faktor resiko : riwayatHipertensi, TIA

P.neurologis : tingkatkesadaran CM, pupil isokor,refleks pupil positif, reflekskornea positif, gerakan bolamata normal, saraf otak no.VIIparesis, kelumpuhan otakno.XII sebelah kiri, saraf otakno.XII paresis, kelumpuhanotak no.XIIsebelah kiri, refleksBabinski positif sebelah kiri.P.fisik umum : paru-paru

normal, jantung normal,abdomen normal, denyut naditeratur, tekanan darah tinggi.

P.lab : Kadar gula darahsewaktu 149; Hemoglobin14,9; Lekosit 12,59; Hmt 46,2;platelet 288; kolesterol total167; HDL kolesterol 125;trigliserida 125; Ureum 5,79;Kreatinin 0,59; SGPT 25;SGOT 40; Na 4,4; Ka 149.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala infark danperdarahan lokasi lobustemporal, lobus parientalis danventrikel sebelah kanan.

ISDN

Trizedon

Analsik

Laxadin

Noocephal

Brainact

Radin

piracetam

citicolin

Radin

Neurotam

Brainact

ceftriaxon

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

5 mg

35 mg

500 mg

1 sdt

850 mg

250 mg

1 tab

3 g

250 mg

50mg/2ml

3 g

250 mg

1 g

3 x 1(08,16,24)stop2 x 1(18,06)K/P

3 x 1(14, 22,06)2 x1(06,18)2 x 1(18,06)2 x 1(18,06)2 x 1(17,05)2 x 1(05,17)2 x 1(17,05)2 x 1(17,05)2 x 1(17,05)2 x 1(17,05)

1 hari

6 hari

3 hari

3 hari

3 hari

3 hari

3 hari

3 hari

9 haristop5 haristop5 haristop5 haristop

20 /03

25/03-30/03

25/03-27/03

28/03-30/03

28/03-30/03

28/03-30/03

18/03-20/03

18/03-20/03

18/03-26/0327 /0322/03-26/0327 /0322/03-26/0327 /0322/03-26/0327 /03

Obat yangdibawa pulang :-

Page 120: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

102

Lampiran 5. Indikasi obat SSP yang digunakan pada pengobatan pasien strokedi Unit Stroke RSUD Banyumas

Nama obat Sub kelas terapi Indikasi

Aspilet®Pengobatan dan pencegahan anginapektoris dan infark miokardium

Pamol® Analgesik dan antipiretik

paracetamol

Analgesik (Nonopioid) danAntipiretik, Meringankan rasa sakit pada sakit

kepala serta menurunkan demam

Alganak®Ansietas, ansietas-depresi, gangguanpanik

alprazolam

AnsiolitikKecemasan yang berhubungan dengandepresi dan gangguan panik

phenytoin Antikonvulsan Terapi semua jenis epilepsiAnalsik® Sakit kepala psikis, nyeri sarafmeloksicam Osteo Artritis, AR

Merflam®

NonsteroidalAnti-inflammatoryDrug(NSAID)

Nyeri inflamasi dan pembengkakanpasca trauma dan pasca bedah

Encebion®disfungsi serebral sehubungan denganakibat pasca trauma

Kalmeco® Terapi neuropati periferMeticobal® Neuropati periferNeurocet® Inj: terapi infark serebral

Neurotam®

Kemunduran daya pikir, gangguanreaksi psikomotor, disfungsi serebralsehubungan dengan akibat pascatrauma.

Noocephal®Penyakit serebrovaskuler daninsufisiensi sirkulasi serebral. Sindrompasca trauma.

piracetam

Nootropik danNeurotonik

Oral: gejala involusional yangberhubungan dengan usia lanjut, gejalapasca trauma.Inj: terapi infark serebral

Page 121: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

103

Lampiran 6. Kajian DRPs “ada Obat yang dibutuhkan” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (Kasus no.9)Penatalaksanaan strokeNo RM: 46-66-79

Usia/JK: 80 th/PTanggal masuk: 20-02-2009Tanggal keluar: 25-02-2009Keluhan utama: kejang seluruh tubuh.Keadaan pulang: meninggal duniaFaktor resiko: hipertensiRiwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidakdiketahuiDiagnosa: Stroke non hemoragi

Keluhan masuk:1 HSMRS tiba2 orang sakit kejang seluruhtubuh, kelemahan anggota gerak kiri,pelo,perot.Gejala waktu serangan: nyeri kepala,vertigo, mengalami penurunan kesadaran

ISDN 5 mg 3xMisoprostol 42 1xMegavit 200 g 1xCaptopril 6,25 2xNeurotam 3 g 2xBrain act 250 mg2xISDN 5 mg 3xBisoprolol 1/2tb 1xTyarif 200 mg1xPlavix 75 g 1xInj Neurotam 3 gr 2xBrain act 250 gr 2xCeftriaxon 1 gr 2x

20/02-25/0220/02-22/0220/02-22/0220/02-22/0220/02-25/0220/02-25/0223/02-25/0223/02-24/0223/02-24/0225/0223/02-25/0223/02-25/0224/02-25/02

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumHemoglobin :14,9 g/dlLekosit (dalam ribuan) :18,370 U/LHmt : 45,8Kolesterol total : 175mg/dlPlasma fibrinogen :88.119

ureum : 49 mg/ dlkreatinin: 0,97 mg/ dlSGPT: 25 U/LSGOT : 51 U/LNa : 145 mmol/LKa: 4,2 mmol/L

Hemoglobin:12,0-16,5 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LHmt: 37-43/ vol%Kolesterol total:<200 mg/dlPlasma fibrinogen:

Ureum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,5-0,9 mg/ dlSGPT: 0,0-32,0 U/LSGOT: 0,0-31,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala-

ASSESMENTPasien mengalami kejang. Antikejang digunakan untuk mencegah kejang sehingga melindungifungsi neuronal pada stroke akut. missal: penitoin

PLANApabila pasien tetap kejang, maka perlu diberikan terapi tambahan berupa antikejang.

Page 122: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

104

Lampiran 7. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no.19)Penatalaksanaan strokeNo RM: 46-33-27

Usia/JK: 53 th / LTanggal masuk: 14-01-09Tanggal keluar: 20-01-09Keluhan utama: kelemahan anggota gerak kiriKeadaan pulang: pindah ruangFaktor resiko: riwayat Hipertensi.Riwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiDiagnosa: Stroke Non HemoragiKeluhan masuk:4 jam SMRS OS merasa pusing dan jatuh,kelemahan anggota gerak kiri, pelo, lumpuhseparoh anggota badan sebelah kiri, nyerikepala sebelah kiri.

Norvask 1 x 10 mgValsartan 1 x 80 mgISDN 3 x 5 mgAmbroxol 3 x 30 mgKSR 1 x 1 tabBiscor 1 x ½ tabAspilet 1 x 80 mgDigoxin 1 x 1 tabBrainact 2 x 250 mgPiracetam 2 x 800 mgCiprofloxacin 2 x 1 tabRanitidin 2 x 1 tabInj. Neurotam 2 x 3 gInj. Brainact 2 x 250mgInj. Ranitidin 2 x 1 tabInj. Farsix 2 x 10mg/1ml

Inj. Cefriaxon 2 x 1 gInj. Radin 2 x 50mg/2ml

Inj. Lasik 1 x 20mg/2ml

14- 19 /0114- 19 /0114- 19 /0114- 19 /0117-19 /0117-19 /0117-19 /0117-18 /0120 /0120 /0120 /0120 /0114- 19 /0114- 19 /0114-15 /0115 /0115- 19 /0117- 19 /0117- 19 /01

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu 93Hemoglobin 13,7Lekosit 10,86Hmt 41,1kolesterol total 213trigliserida 134

Ureum 36Kreatinin 1,4Asam urat 4,6SGPT 43SGOT 42Na 148Ka 3,0

Hemoglobin:14-18 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LHmt: 40-48/vol %Kolesterol total:<200 mg/dlPlatelet:200.000-400.0000/ml

Asam urat:3,5-8,5 mg/dlUreum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,6-1,3 mg/ dlSGPT: 0,0-42,0 U/LSGOT: 0,0-37,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/LTrigliserida:s/d190mg/dl

CT scan kepalapemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasi lobus parientalis dan lobus oksipitali kanan.ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis awal piracetam pada orang normal 800 mg 3 x 1hari, kemudian dikurangi menjadi 400 mg/hari.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila pasien mendapatkan obatuntuk pertama kalinya, maka dosisnya dinaikkan menjadi 800 mg 3 x 1 hari.

Page 123: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

105

Lampiran 9. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no. 24)Penatalaksanaan strokeNo RM: 48-13-69

Usia/JK: 55 th / PTanggal masuk: 05-04-09Tanggal keluar: 15-04-09Keluhan utama: penurunan kesadaranKeadaan pulang: membaik, diijinkan pulangFaktor resiko: riwayat Hipertensi.Riwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiDiagnosa: Stroke Hemoragi

Keluhan masuk:pasien cekat, penurunan kesadaran, mual,muntah, kelemahan anggota gerak tidakdiketahui, nyeri kepala, muntah, penurunankesadaran.

Simbado 1 x 10 mgEncebion 3 x 400 mgBrainact 2 x 500 mgNoperten 1 x 5 mgHct 1 x ½ tabCefadroxil 2 x 500 mgInj. Neurotam 2 x 3 gInj. Brainact 1 x 250 mgInj. Radin 2 x 1AInj. Manitol 125 mgInj. Cefriaxon 2 x 1 g

7-15 /0412-15 /0412-15 /0412-15 /0412-15 /0414-15 /045-11 /045-11 /045-13/045-10/047-14/04

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu 125Hemoglobin 16,6 g/dlLekosit 11,29 x103 U/LHmt 46,7/ vol%eritrosit 5,82 x103 U/Lplatelet 215.000/mlkolesterol total 240mg/dl

trigliserida 73Ureum 53

Kreatinin 0,78asam urat 2,63SGPT 55

SGOT 48Na 130Ka 3,3

Hemoglobin:12,0-16,5 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LHmt: 37-43/ vol%Trigliserida:s/d190 mg/dlPlatelet:200.000-400.0000/mlKolesterol total:<200 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,5-0,9 mg/ dlSGPT: 0,0-32,0 U/LSGOT: 0,0-31,0U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepalapemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus temporal kanan dan parientalis kanan.

ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis Encebion pada orang normal dosis awal 800mg 3 x 1 hari, kurangi dosis secara bertahap 400 mg 3 x 1. Dosis yang diberikan 3 x 400 mg.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkanbelum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

Page 124: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

106

Lampiran 10. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no.23)

Penatalaksanaan strokeNo RM: 48-25-19Usia/JK: 59 th / PTanggal masuk: 17-04-09Tanggal keluar: 02-05-09Keadaan pulang: membaik, diijinkan pulang.Faktor resiko: riwayat serangan jantung danhiperkholesterolemia.Riwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiDignosa: Stroke HemoragiKeluhan masuk:1 hari SMRS mengeluh kelemahan anggotagerak kiri, pusing, mual, lumpuh separohanggota badan sebelah kiri, nyeri kepalaoksipital seluruh kepala, vertigo.

Digoxin 1 x 0,25 gSimvastatin 1 x 10 mgOMZ 1 x 1 tabISDN 2 x 5 gTrizedon 2 x 1 tabSilopect Syrup 3 x 1 CthProsagan 1 x 1 tabTilidon 3 x 1 tabAlprozolam 1 x 1 tabCeradotan 2 xBrainact 2 x 500 mgNoochepal 3 xKalmeco 1 xProlecin 1 xNeurotam 2 x 3 gBrainact 2 x 250 mgRadin 2 x 50mg/2mlTaxegram 2 x 1 gKalnex 4 x 500 mgManitol 125 ccMeticobalOMZ 1 x 40mg

18-30/0418/04 - 04/0518-19 /0420/04- 04/0520/04- 04/0520/04- 04/0524/04- 04/0525/04- 04/0525/04- 04/0525-28 /0426/04- 04/0526/04- 04/0526/04- 04/0528/04- 04/0517-27/0417-27/0417-20/0418-23/0418-24/0418-22 /0422-27/0420-23 /04

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumHemoglobin 14 g/dlkolesterol total368mg/dltrigliserida 222 mg/dlUreum 30 mg/dl

Kreatinin 0,8 mg/ dlAsam urat 5,2SGPT 65 U/LSGOT 50 U/L

Hemoglobin:12,0-16,5 g/dlTrigliserida:s/d190 mg/dlKolesterol total:<200 mg/dlUreum: 10-50 mg/dl

Kreatinin:0,5-0,9 mg/ dlAsam urat:3,5-8,5 mg/dlSGPT: 0,0-32,0 U/LSGOT: 0,0-31,0U/L

CT scan kepalapemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus temporal kananASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis Kalmeco pada orang normal 1500mcg/haridibagi dalam 3 dosis. Pada kasus diberikan 1 x 1 tablet.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkanbelum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

Page 125: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

107

Lampiran 11. Kajian DRPs “Dosis Kurang” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no.14)Penatalaksanaan strokeNo RM: 46-29-99

Usia/JK: 52 th/LTanggal masuk: 08-01-09Tanggal keluar: 14-01-09Keluhan utama: kelemahan anggota gerak kananKeadaan pulang: pindah bangsalFaktor resiko: -Riwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiKeluhan masuk:8 HSMRS tiba2 orang sakit merasa kesemutananggota gerak kanan kemudian terjadikelemahan anggota gerak kanan, pelo, perot,kejang.Gejala waktu serangan: lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, muntah.

Penitoin Kapsul100 mg2xLaxadin sirup 1 cth 3xMeloxicam 7,5 mg 2xDexocap 12,5 mg3xDulcolax tab 3 tab 1xAlganax 0,51xNeurocet 3 g 2xBrain act 250 mg2xCeftriaxon 1 g 2xParacetamol 500 mgk/p

9/01-15/0110/01-14/0110/01-14/0111/01-14/0118/0113/01-14/019/01-14/019/01-14/019/01-14/01

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu : 115Hemoglobin : 14,1 g/dlLekosit (dalam ribuan) t: 15 U/LHmt: 41,7/vol%Eritrosit (dalam ribuan):4,43 U/LPlatelet: 219/mlKolesterol total:198 mg/dl

Trigliserida : 194mg/dlureum : 30 mg/dlkreatinin: 0,8 mg/dlSGPT : 60 U/LSGOT: 49 U/LHomocysteine: 144Na : 144 mmo/ LKa: 4,0 mmol/ l

Hemoglobin:14-18 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LEritrosit:4,5-6,5x103 U/LHmt: 40-48/vol %Kolesterol total:<200 mg/dlPlatelet:200.000-400.0000/mlAsam urat:3,5-8,5 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,6-1,3 mg/ dlSGPT: 0,0-42,0 U/LSGOT: 0,0-37,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/LTrigliserida:s/d190 mg/dlKadar gula darahsewaktu:Homocysteine:

CT scan kepala (12/01/09): infark, lobus temporal, kiri

ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis penitoin pada orang normal 100 mg 3 x 1. Dosisyang diberikan pada kasus 100 mg 2 x 1.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belumoptimal maka dosis dapat ditingkatkan.

Page 126: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

108

Lampiran 12. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no.12)Penatalaksanaan strokeNo RM: 47-32-85

Usia/JK: 70 Th/LTanggal masuk: 24-03-09Tanggal keluar: 29-03-09Keadaan pulang: membaik, pindah ruangKeluhan utama: kelemahan anggota gerak badanFaktor resiko: hipertensiRiwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiKeluhan masuk:1 HSMRS saat habis tidur tiba2 orang sakitmengalamai kelemahan anggota gerak kanan

Simvastatin 10 mg 1xSulfat Atropin ½ tab 2xAspilet 80 mg 1xPletaal 1 tab 2xNeurotam 3 g 2xBrain act 250 mg2xRadin 1A 2xCefotaxim 1 g 2x

25/03-29/0327/03-29/0328/0328/0324/03-29/0324/03-29/0324/03-29/0324/03-25/03

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu : 103Hemoglobin : 14,4 g/dlLekosit (dalam ribuan) t: 6,79 U/LHmt: 42,1/vol%Eritrosit (dalam ribuan):5,03 U/LPlatelet:198/mlKolesterol total:179 mg/dl

Trigliserida : 214mg/dlureum : 17,2 mg/dlkreatinin: 0,68 mg/dlAsam urat: 5,2 mg/dlSGPT : 34 U/LSGOT: 28 U/LNa : 142 mmol/ lKa: 4,5 mmol/ l

Hemoglobin:14-18 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LEritrosit:4,5-6,5x103 U/LHmt: 40-48/vol %Kolesterol total:<200 mg/dlPlatelet:200.000-400.0000/ml

Asam urat:3,5-8,5 mg/dlUreum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,6-1,3 mg/ dlSGPT: 0,0-42,0 U/LSGOT: 0,0-37,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/LTrigliserida:s/d190 mg/dl

CT scan kepala-

ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis Neurotam injeksi pada orang normal 1g 3 xsehari. Pada kasus diberikan dosis 2 x 3 g.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Dosis dapat diturunkan hingga 1g 3xsehari

Page 127: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

109

Lampiran 13. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no.14)Penatalaksanaan strokeNo RM: 46-29-99

Usia/JK: 52 th/LTanggal masuk: 08-01-09Tanggal keluar: 14-01-09Keluhan utama: kelemahan anggota gerak kananKeadaan pulang: pindah bangsalFaktor resiko: -Riwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiKeluhan masuk:8 HSMRS tiba2 orang sakit merasa kesemutananggota gerak kanan kemudian terjadikelemahan anggota gerak kanan, pelo, perot,kejang.Gejala waktu serangan: lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, muntah.

Penitoin Kapsul100 m2xLaxadin sirup 1 cth 3x

Meloxicam 7,5 mg 2xDexocap 12,5 mg3xDulcolax tab 3 tab 1xAlganax 0,5 1xNeurocet 3 g 2xBrain act 250 mg2xCeftriaxon 1 g 2xParacetamol 500 mgk/p

9/01-15/0110/01-14/0110/01-14/0111/01-14/0118/0113/01-14/019/01-14/019/01-14/019/01-14/01

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu : 115Hemoglobin : 14,1 g/dlLekosit (dalam ribuan) t: 15 U/LHmt: 41,7/vol%Eritrosit (dalam ribuan):4,43 U/LPlatelet: 219/mlKolesterol total:198 mg/dl

Trigliserida : 194mg/dlureum : 30 mg/dlkreatinin: 0,8 mg/dlSGPT : 60 U/LSGOT: 49 U/LHomocysteine: 144Na : 144 mmo/ LKa: 4,0 mmol/ l

Hemoglobin:14-18 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LEritrosit:4,5-6,5x103 U/LHmt: 40-48/vol %Kolesterol total:<200 mg/dlPlatelet:200.000-400.0000/ml

Ureum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,6-1,3 mg/ dlSGPT: 0,0-42,0 U/LSGOT: 0,0-37,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/LTrigliserida:s/d190 mg/dl

CT scan kepala (12/01/09): infark, lobus temporal, kiri

ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis penitoin pada orang normal 1g 3x sehari.Neurocet yang diberikan pada kasus 2 x 3 g.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Dosis dapat diturunkan menjadi 1g

3x sehari.

Page 128: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

110

Lampiran 14. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

UBJECTIVE (kasus no.13)Penatalaksanaan strokeNo RM: 469469

Usia/JK: 55 th/PTanggal masuk: 16-03-09Tanggal keluar: 28-03-09Keadaan pulang: Pindah bangsalKeluhan utama: kelemahan anggota gerak kiriFaktor resiko: HipertensiRiwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiKeluhan masuk:3 jam SMRS saat sedang istirahat tiba2 orangsakit mengalami kelemahan anggota gerakdisertai kesemutan separuh badan kiri

Analsix 1tab 2xRadin 1 tab 2xCiprofloxacin 500 mg 2xPiracetam 400 mg 3xPiracetam inj 3 g 2xTakelin 250 mg 2xRadin 1A 2xManitol 125cc 4x

16/03-22/0324/03-28/0324/03-28/0325/03-28/0316/03-23/0316/03-23/0316/03-23/0318/03, 20/03

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu : 119Hemoglobin : 12,1 g/dlLekosit (dalam ribuan) t: 8,25 U/LHmt: 37,5/ vol%Eritrosit (dalam ribuan):4,26 jt/mm3

Platelet: 242/mlKolesterol total:192 mg/dl

Trigliserida : 87mg/dlureum : 4,80 mg/dlkreatinin: 0,98 mg/dlSGPT : 23 U/LSGOT: 45 U/LNa : 150 mmol/LKa: 4,6 mmo/L

Hemoglobin:12,0-16,5 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LEritrosit:4,2-5,4 jt/mm3

Hmt: 37-43/ vol%Kolesterol total:<200 mg/dlTrigliserida:s/d190 mg/dl

Platelet:200.000-400.0000/mlUreum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,5-0,9 mg/ dlSGPT: 0,0-32,0 U/LSGOT: 0,0-31,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala (18/03/09): pemeriksaan CT scan kepala: pendarahan, lokasi: lobus temporaldan lobus parientalis, kanan

ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis piracetam injeksi pada orang normal 1g 3xsehari. Pada kasus, dosis yang diberikan 3g 2x sehari.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Dosis piracetam (inj) dapatditurunkan menjadi 1g 3x sehari.

Page 129: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

111

Lampiran 15. Kajian DRPs “Dosis Lebih” pada Paisen Stroke diUnit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

SUBJECTIVE (kasus no.14)Penatalaksanaan strokeNo RM: 46-29-99

Usia/JK: 52 th/LTanggal masuk: 08-01-09Tanggal keluar: 14-01-09Keluhan utama: kelemahan anggota gerak kananKeadaan pulang: pindah bangsalFaktor resiko: -Riwayat obat: tidak diketahuiRiwayat penyakit keluarga: tidak diketahuiKeluhan masuk:8 HSMRS tiba2 orang sakit merasa kesemutananggota gerak kanan kemudian terjadikelemahan anggota gerak kanan, pelo, perot,kejang.Gejala waktu serangan: lumpuh separo anggotabadan sebelah kanan, muntah.

Penitoin Kapsul 100mg 2xLaxadin sirup 1 cth 3xMeloxicam 7,5 mg 2xDexocap 12,5 mg3xDulcolax tab 3 tab 1xAlganax 0,5 1xNeurocet 3 g 2xBrain act 250 mg 2xCeftriaxon 1 g 2xParacetamol 500 mg k/p

9/01-15/0110/01-14/0110/01-14/0111/01-14/0118/0113/01-14/019/01-14/019/01-14/019/01-14/01

OBJECTIVEHasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratoriumKadar gula darahsewaktu : 115Hemoglobin : 14,1 g/dlLekosit (dalam ribuan) t: 15 U/LHmt: 41,7/vol%Eritrosit (dalam ribuan):4,43 U/LPlatelet: 219/mlKolesterol total:198 mg/dl

Trigliserida : 194mg/dlureum : 30 mg/dlkreatinin: 0,8 mg/dlSGPT : 60 U/LSGOT: 49 U/LHomocysteine: 144Na : 144 mmo/ LKa: 4,0 mmol/ l

Hemoglobin:14-18 g/dlLekosit:4,0-11,0x103 U/LEritrosit:4,5-6,5x103 U/LHmt: 40-48/vol %Kolesterol total:<200 mg/dlPlatelet:200.000-400.0000/ml

Ureum: 10-50 mg/dlKreatinin:0,6-1,3 mg/ dlSGPT: 0,0-42,0 U/LSGOT: 0,0-37,0 U/LNa: 135-145mmol/LKa: 3,5-5,0 mmol/LTrigliserida:s/d190 mg/dl

CT scan kepala (12/01/09): infark, lobus temporal, kiri

ASSESMENTMenurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis meloxicam pada orang normal 7,5 mg 1 x 1 hari.Pada kasus diberikan dosis 7,5 mg 2x 1.

PLANPerlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Dosis dapat diturunkan menjadi 1

hari 1x.

Page 130: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

112

Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian di Unit Stroke RSUD Banyumas

Page 131: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS ) PADA … · ii evaluasi drug related problems (drps) pada pengobatan pasien stroke di unit stroke rumah sakit umum daerah banyumas periode januari

113

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Evaluasi Drug Related Problems

(DRPs) pada Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD

Banyumas periode Januari Juni 2009 (Kajian Obat Sistem

Saraf Pusat)” memiliki nama lengkap Nyoman Valida Lendra.

Penulis lahir di Tabanan pada tanggal 29 Agustus 1988

sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Lahir dari

pasangan I Wayan Lendera, Dip. PT dan Eriana Herlisanti, S.Pd. Pendidikan formal

yang pernah ditempuh penulis adalah TK Immaculata (1993-1994), SD No. 6 Delod

Peken (1994-2000), SLTP N 3 Tabanan (2000-2003), SMA N 1 Tabanan (2003-

2006), dan tahun 2006 penulis menempuh pendidikan S1 di fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama kuliah, penulis tergabung dalam UKM KMHD Swastika Taruna

USD. Selain itu penulis juga memiliki pengalaman menjadi asisten dosen pada mata

kuliah praktikum Farmakologi Dasar (tahun 2009 dan 2010), praktikum Botani Dasar

(tahun 2010), dan praktikum Biokimia (tahun 2010).