evaluasi drug related problems (drps) pada … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien...

107
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Antonia Vita Herlinawati 05 8114 101 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: phungdat

Post on 28-Jun-2019

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PERIODE TAHUN 2007-2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Antonia Vita Herlinawati

05 8114 101

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

ii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PERIODE TAHUN 2007-2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Antonia Vita Herlinawati

05 8114 101

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito
Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito
Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

v

Terkadang kita merasa sendirian dan lelah menjalani kehidupan ini,

tetapi di luar sana ada kuasa yang lebih besar dari kita yang slalu

menjaga dan melindungi kita….

Semangat yang ku dapat dari-Nya membuatku yakin bahwa aku bisa

melakukan segalanya….I can do anything with God…..

Karya ini kupersembahkan untuk :Karya ini kupersembahkan untuk :Karya ini kupersembahkan untuk :Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhanku….Tuhanku….Tuhanku….Tuhanku…. Orang tuaku….Orang tuaku….Orang tuaku….Orang tuaku….

Kakak dan adikku….Kakak dan adikku….Kakak dan adikku….Kakak dan adikku…. PasanganPasanganPasanganPasanganku….ku….ku….ku….

SahabatSahabatSahabatSahabat----sahabat sahabat sahabat sahabat dan Almamaterku….dan Almamaterku….dan Almamaterku….dan Almamaterku….

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Baik atas

segala rahmat dan lindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode tahun 2008” ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini, penulis hendak mengucapkan terimakasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

antara lain:

1. Tuhan yang Maha Baik atas segala berkat dan semangat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bimbingannya

selama penulis melakukan proses pembelajaran di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu dr. Fenty M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing atas dukungan,

arahan, serta semangat yang diberikan kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi.

4. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen penguji skripsi atas dukungan,

arahan, kritik, dan masukan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

vii

5. Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen penguji skripsi atas

dukungan, arahan, kritik, dan masukan serta semangat yang diberikan kepada

penulis.

6. Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah

memberikan izin untuk penulis dapat melakukan penelitian.

7. Kepala beserta staf Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) dan Bagian

Rekam Medik Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta (Ibu Nani, Ibu

Mamik, Pak Dirman, Ibu Dari, dr. Endang) atas bantuan dan dukungannya.

8. Seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Segenap dosen pengajar, staf sekretariatan serta laboran Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma atas dukungan dan bantuannya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kedua orangtuaku Dominikus Suciwanta Wahyu Widodo dan Maria Goretti

Sukasmiyati yang dengan tulus ikhlas memberikan dukungan berupa kasih

sayang, nasehat maupun materi dalam setiap langkah hidup penulis.

11. Kakak dan adikku, Theresia Kaswidyawati dan Roberta Purnamasari, atas

dukungan dan suka duka yang dijalani bersama dalam setiap langkah hidup

penulis.

12. Yustinus Guntur Yudho Saputro, selaku pasangan penulis atas kasih sayang,

dukungan dan semangat yang sangat menguatkan, proses pendewasaan serta

pembelajaran hidup yang sangat berharga untuk penulis.

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

viii

13. Seluruh keluarga yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas dukungan,

kasih sayang dan doanya.

14. Sahabat-sahabatku, Veronica Ari Haryanti, Imelda Christiyanti, JR. Filian

Perdana, Valentina Ermita Herdani dan Yoanita Nugroho Utami atas proses

pendewasaan, semangat, kasih sayang dan dukungan serta kebersamaan yang

telah dilalui dalam suka dan duka bersama penulis.

15. Teman-temanku, Bambang, Lini, Lina Chen, Detta, Welinda, Sukma, Chrisye,

dan semua teman yang telah memberi semangat dan bantuan pada penulis.

16. Seluruh teman-teman Farmasi angkatan ‘05 pada umumnya, teman-teman

FKK ’05 pada khususnya, teman-teman KKN USD kel. 41 angkatan XXXVII,

teman-teman Teater Toedjoeh, dan teman-teman Mudika st. FX Manukan

atas kebersamaan yang telah dilalui bersama.

17. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis.

Semoga Tuhan Yang Maha Baik memberikan berkat-Nya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi yang membaca.

Yogyakarta, 25 Juni 2009

Penulis

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito
Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

x

INTISARI

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa dalam darah yang tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Diabetes mempunyai banyak komplikasi sistem kardiovaskular, terutama hipertensi. Diabetes melitus merupakan penyakit menahun yang diderita seumur hidup dan obat berperanan penting dalam proses pengobatannya, sehingga perlu dilakukan evaluasi drug related problems pada DM tipe 2 komplikasi hipertensi.

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Sampel yang digunakan adalah lembar rekam medik pasien. Setelah rekam medik diambil, dianalisis dengan metode subjective, objective, assessment, plan dengan menggunakan literatur yang sesuai.

Kasus DM tipe 2 komplikasi hipertensi di RSU Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2007-2008 sebanyak 32 kasus. Prosentase umur terbesar pada umur 50-59 tahun yaitu 40,6%, 53,1% untuk wanita, terdapat 9 kelas terapi dengan penggunaan gizi dan darah sebanyak 100% diikuti obat kardiovaskular sebesar 93,8% dan obat hormonal sebesar 87,5%. Hasil evaluasi menunjukkan DRPs butuh obat terjadi sebesar 12,5%; tidak butuh obat sebesar 3,1%; dosis terlalu besar sebesar 6,3%; obat tidak efektif sebesar 6,3% dan ADR dan interaksi obat yaitu sebesar 18,8%. Sebanyak 81,3% pasien meninggalkan rumah sakit dalam keadaan membaik. Kata kunci : diabetes melitus tipe 2, hipertensi, drug related problems (DRPs)

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xi

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a disorder which high blood glucose because of our body can not to let free or use insulin adequate. Diabetes has any cardiovascular system complication, especially hypertension. Diabetes is a chronic disease which suffering all one’s life and drugs is important part in therapy process, so evaluation drug related problems on diabetes mellitus with hypertension are necessary to do.

This research method is non-experimental with descriptive evaluative plan and retrospective data collection. The material used is a medical record sheet. Medical record sheet analyzed with subjective, objective, assessment and plan method used suitable literature.

Diabetes mellitus type 2 with hypertension complication in RSU Dr. Sardjito Yogyakarta period 2007-2008 as much as 32 cases. The most age percentage is 40,6% at the age between of 50-59 years, 53,1% are women, found 9 class therapy with nutrition used is 100% , cardiovascular medicine used is 93,8% and hormone medicine used is 87,5%. Based on DRPs evaluation happened, 18,8% cases experienced adverse drug reaction and medicine interaction, 12,5% cases need for additional drug, 3,1% cases unnecessary drug therapy, 6,3% cases dosage too high, and 6,3% ineffective drug. As much as 81,3% patient to leave hospital in good condition. Key word : diabetes mellitus type 2, hypertension, drug related problems (DRPs)

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………… …………………………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….……………..v

PRAKATA…………..……………………………………………………………vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….ix

INTISARI………………………………………………………………………….x

ABSTRACT………………………..……………………………………………....xi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xvi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xxi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xxii

BAB I. PENGANTAR………………………………………… ………………....1

A. Latar Belakang………………………………………………………………...1

1. Perumusan masalah………………………………………………………..3

2. Keaslian penelitian………………………………………………………...4

3. Manfaat penelitian…………………………….…………………………...5

a. Manfaat teoritis...………………………….…………………………..5

b. Manfaat praktis………………………………………………………..5

B. Tujuan Penelitian…………………………………………...…………………5

1. Tujuan umum……………………………………………………………...5

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xiii

2. Tujuan khusus……………………………………………………………..6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………….…………………..7

A. Drug Related Problems………………………………………………………..7

B. Diabetes Melitus…………………………..…………………………...………8

1. Definisi…………………………………………………………………….8

2. Klasifikasi………………………………………………………...……….9

3. Diagnosis…………………………………………………………………10

4. Patogenesis……………………………………………………………….10

5. Manifestasi klinis………………………………………………………...11

C. Hipertensi…………………………………………………………………….12

1. Definisi…………………………………………………………………...12

2. Klasifikasi………………………………………………………………..12

3. Patogenesis……………………………………………………………….13

D. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi…………...……………………......15

1. Patogenesis……………………………………………………………….15

2. Penatalaksanaan terapi..………………………………………………….15

E. Keterangan Empiris…………………………………………………………..21

BAB III. METODE PENELITIAN……..…………………………………… ..22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………...22

B. Definisi Operasional………………………………………………………….22

C. Subyek Penelitian…………………………………………………………….24

D. Bahan Penelitian…..………………………………………………………….24

E. Lokasi Penelitian……………………………………………………………..25

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xiv

F. Tata Cara Penelitian………………………………………………………….25

a. Persiapan…………………………………………………………………25

b. Pengumpulan data………………………………………………………..25

c. Analisis data……………………………………………………………...26

d. Pembahasan kasus………………………………………………………..26

G. Kesulitan Penulis……………………………………………………………..26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………… .……....28

A. Gambaran Karakteristik..……………………………………………….……28

1. Prosentase umur…………………………………………………….……28

2. Jenis kelamin………………………………………………………….….29

B. Profil Obat…………………………………………………………………....29

1. Kelas terapi…………………………………………………………….....29

2. Golongan obat……………………………………………………………31

a. Obat hormonal……………………………………………...………...31

b. Obat kardiovaskular…………………………………………...……..33

c. Antibiotik………………………………………………………..…...35

d. Obat analgesik……………………………………………………......35

e. Obat saraf…………………………………………………...………..36

f. Obat saluran pernafasan……………………………………...………37

g. Obat saluran cerna……………………………………………………38

h. Obat untuk penyakit otot skelet dan sendi…………………………...39

i. Gizi dan nutrisi…………………………………………………...…..39

C. Evaluasi DRPs……………………………………………………………..…41

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xv

BAB V. Kesimpulan Dan Saran……………….…………………………….…49

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..49

B. Saran………………………………………………………………………….50

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..51

LAMPIRAN…………………………………………………………………… .53

BIOGRAFI PENULIS.…………………………………………………………85

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kategori Status Glukosa………………...………………………..10

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7……………………...12

Tabel III. Penggunaan Obat Hormonal Pada Pasien DM Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2007-2008………………………………………………………...32

Tabel IV. Penggunaan Obat Kardiovaskular Pada Pasien DM Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2007-2008…………………………………………...……...…….34

Tabel V. Penggunaan Antibiotik Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008…....35

Tabel VI. Penggunaan Obat Analgesik Pada Pasien DM Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2007-2008……………………………………………………..….36

Tabel VII. Penggunaan Obat Saraf Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008……37

Tabel VIII. Penggunaan Obat Saluran Pernafasan Pada Pasien DM Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2007-2008………………………………………………………..38

Tabel IX. Penggunaan Obat Saluran Cerna Pada Pasien DM Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2007-2008…..................................................................................38

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xvii

Tabel X. Penggunaan Obat Penyakit Otot Skelet dan Sendi Pada Pasien

DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2007-2008……………...………………….…39

Tabel XI. Penggunaan Gizi dan Darah Pada Pasien DM Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2007-2008………………………………………………………...40

Tabel XII. Kejadian DRPs Butuh Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008………………….…...42

Tabel XIII. Kejadian DRPs Tidak Butuh Obat Pada Pasien Diabetes Melitus

Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008…………………….…….42

Tabel XIV. Kejadian DRPs Obat Tidak Efektif Pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008………………...…….43

Tabel XV. Kejadian DRPs Dosis Terlalu Besar Pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008………………...…….44

Tabel XVI. Kejadian DRPs ADR dan Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008……………………....45

Tabel XVII. Ringkasan Drug Related Problems...…………………………….47

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xviii

Tabel XVIII. Kajian DRPs Kasus 1 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......53

Tabel XIX. Kajian DRPs Kasus 2 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......54

Tabel XX. Kajian DRPs Kasus 3 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......55

Tabel XXI. Kajian DRPs Kasus 4 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......56

Tabel XXII. Kajian DRPs Kasus 5 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......57

Tabel XXIII. Kajian DRPs Kasus 6 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......58

Tabel XXIV. Kajian DRPs Kasus 7 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......59

Tabel XXV. Kajian DRPs Kasus 8 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......60

Tabel XXVI. Kajian DRPs Kasus 9 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......61

Tabel XXVII. Kajian DRPs Kasus 10 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......62

Tabel XXVIII. Kajian DRPs Kasus 11 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......63

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xix

Tabel XXIX. Kajian DRPs Kasus 12 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......64

Tabel XXX. Kajian DRPs Kasus 13 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......65

Tabel XXXI. Kajian DRPs Kasus 14 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......66

Tabel XXXII. Kajian DRPs Kasus 15 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......67

Tabel XXXIII. Kajian DRPs Kasus 16 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......68

Tabel XXXIV.Kajian DRPs Kasus 17 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......69

Tabel XXXV. Kajian DRPs Kasus 18 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......70

Tabel XXXVI.Kajian DRPs Kasus 19 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......71

Tabel XXXVII.Kajian DRPs Kasus 20 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......72

Tabel XXXVIII.Kajian DRPs Kasus 21 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......73

Tabel XXXIX.Kajian DRPs Kasus 22 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......74

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xx

Tabel XL. Kajian DRPs Kasus 23 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......75

Tabel XLI. Kajian DRPs Kasus 24 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......76

Tabel XLII. Kajian DRPs Kasus 25 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......77

Tabel XLIII. Kajian DRPs Kasus 26 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......78

Tabel XLIV. Kajian DRPs Kasus 27 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......79

Tabel XLV. Kajian DRPs Kasus 28 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......80

Tabel XLVI. Kajian DRPs Kasus 29 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......81

Tabel XLVII. Kajian DRPs Kasus 30 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......82

Tabel XLVIII. Kajian DRPs Kasus 31 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......83

Tabel XLIX. Kajian DRPs Kasus 32 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008......84

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pulau Langerhans Pankreas Penghasil Insulin………………….....9

Gambar 2 Proses Terjadinya Hipertensi Berdasarkan Sistem Renin-

Angiotensin-Aldosteron………………………………………….14

Gambar 3. Algoritma Terapi Hipertensi……………………………………..18

Gambar 4. Tempat Aksi Obat Antidiabetika Oral…..……………………….20

Gambar 5. Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi

Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………………………..28

Gambar 6. Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi

Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………………………..29

Gambar 7. Diagram Kelas Terapi Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi

di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun

2007-2008………………………………………………………..30

Gambar 8. Kejadian DRPs Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008…………………....……..45

Gambar 9. Alasan Meninggalkan Rumah Sakit Pada Pasien DM

Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2007-2008…………………………………...46

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Data dan Analisis DRPs Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di Rumah sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode

2007-2008………………………………………………………………………...53

Biografi Penulis….......…………………………………………………………...85

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

kadar glukosa dalam darah yang tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau

menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh

pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang

normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan

energi atau disimpan sebagai cadangan energi (Triplitt et al., 2005).

Berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan prevalensi

DM sebesar 1,5-2,3% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun, bahkan pada suatu

penelitian epidemiologis di Manado didapatkan prevalensi DM 6,1%. Penelitian

yang dilakukan di Jakarta, Surabaya, Makasar dan kota-kota lain di

Indonesia membuktikan adanya kenaikan prevalensi dari tahun ke

tahun. Berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan pada tahun 2020

nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan dengan

asumsi prevalensi DM sebesar 4 % akan didapatkan 7 juta pasien DM, suatu

jumlah yang sangat besar untuk dapat ditangani oleh dokter spesialis / subspesialis

endokrinologi (Shahab, 2006).

Diabetes melitus adalah penyakit menahun yang akan diderita seumur

hidup, sehingga yang berperan dalam pengelolaannya tidak hanya dokter,

apoteker, perawat dan ahli gizi, tetapi lebih penting lagi keikutsertaan pasien

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

2

sendiri dan keluarganya. Obat juga berperan sangat penting dalam pelayanan

kesehatan. Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan

dari tindakan terapi dengan obat. Berbagai pilihan obat saat ini tersedia, sehingga

diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam memilih obat untuk

suatu penyakit. Tidak kalah pentingnya, obat harus selalu digunakan secara benar

agar memberikan manfaat klinis yang optimal (Anonim, 2005).

Diabetes melitus dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi,

antara lain dislipidemia, neuropati, nefropati, retinopati, stroke, hipertensi dan

penyakit kardiovaskular lainnya. Pada penderita DM tipe 2 umumnya mengalami

obesitas yang mempunyai risiko besar terhadap penyakit kardiovaskular. Dalam

suatu studi klinik menunjukkan bahwa pasien diabetes melitus dengan komplikasi

hipertensi mempunyai peluang 2 kali lipat terhadap penyakit kardiovaskular

dibandingkan dengan pasien hipertensi tanpa diabetes melitus (Anonim, 2002).

Berdasarkan laporan dari 24 Puskesmas yang ada di Kabupaten

Sleman tahun 2008, penyakit hipertensi dan penyakit diabetes melitus sudah

masuk dalam urutan sepuluh penyakit terbanyak di Kabupaten Sleman tepatnya

urutan kedua adalah penyakit hipertensi dan urutan keenam adalah penyakit

diabetes melitus. Hipertensi sering dijumpai pada individu diabetes melitus

dimana diperkirakan prevalensinya mencapai 50-70% (Haryanto, 2009).

Rumah Sakit Umum Dr.Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu

rumah sakit yang ada di wilayah Sleman Yogyakarta. Rumah sakit ini merupakan

rumah sakit pendidikan sehingga digunakan sebagai tempat pembelajaran residen

dan calon tenaga kesehatan yang lain, selain itu rumah sakit ini juga merupakan

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

3

rumah sakit rujukan dari beberapa rumah sakit yang ada di Yogyakarta dan

sekitarnya. Hal ini menyebabkan banyaknya pasien yang harus ditangani oleh

tenaga-tenaga kesehatan yang ada, oleh karena itu perlu dilakukannya evaluasi

terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Drug related problems (DRPs) adalah masalah-masalah yang terkait

dengan obat meliputi butuh tambahan terapi, pemberian obat yang tidak

dibutuhkan, salah obat, tidak tepat dosis, adverse drug reaction (ADR), kepatuhan

pasien meminum obat. Pemberian obat dalam pengobatan pasien diabetes melitus

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan terapi selain ketepatan

diagnosis. Adanya DRPs yang terjadi dalam pengobatan akan merugikan pasien.

Drug related problems mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien,

meningkatkan biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien, serta

meningkatkan rata-rata angka kematian pada pasien (Nguyen, 2000).

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

a. Seperti apa gambaran karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2007-2008

berdasarkan umur dan jenis kelamin?

b. Seperti apa gambaran pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2007-2008?

c. Apakah ada drug related problems (DRPs) yang meliputi :

1) Butuh obat

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

4

2) Tidak butuh obat

3) Salah obat

4) Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang

5) Pasien mendapat dosis yang berlebih

6) Munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat dan adanya

interaksi obat

7) Ketidaktaatan pasien dalam penggunaan obat yang diresepkan

d. Seperti apa kondisi dan alasan pasien pulang dari rumah sakit?

2. Keaslian penelitian

Sejauh yang peneliti ketahui penelitian berjudul ”Evaluasi Drug

Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-

2008“ belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang

berhubungan dengan penyakit diabetes melitus antara lain :

a. “Evaluasi Drug-Related Problems pada Peresepan Pasien Diabetes Mellitus

Tipe 2 dengan Komplikasi Ischemic Heart Disease di Instalasi Rawat Inap RS

Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari 2005-Desember 2007“ oleh Larasati

pada tahun 2008.

b. “Evaluasi Pemilihan dan Penggunaan Obat Antidiabetes pada Kasus Diabetes

Mellitus Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Januari-Desember 2005“ oleh Lenny tahun 2006.

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

5

c. “Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2 di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002“ oleh

Triastuti tahun 2004.

d. “Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Diabetes Mellitus Komplikasi Hipertensi

Rawat Inap Periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta“ oleh

Meirinawati tahun 2006.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang peneliti

sebutkan di atas dalam hal rumah sakit yang diteliti, jenis komplikasi, tahun

pengambilan data dan DRPs.

3. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat teoritis : menjadi salah satu sumber informasi tentang DRPs pada

pengobatan diabetes melitus.

b. Manfaat praktis : dapat memberikan informasi tentang DRPs pada pasien

diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi sehingga dapat dijadikan bahan

untuk pertimbangan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama

di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan umum : mengetahui gambaran peresepan obat yang diberikan pada

pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008.

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

6

2. Tujuan khusus :

a. Mengetahui gambaran karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2007-2008

berdasarkan umur dan jenis kelamin.

b. Mengetahui gambaran pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2007-2008.

c. Mengetahui ada tidaknya DRPs yang meliputi butuh obat, tidak butuh obat,

salah obat, pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang, pasien

mendapat yang berlebih, munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek

samping dan adanya interaksi obat serta ketidaktaatan pasien dalam

penggunaan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di

Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008.

d. Mengetahui kondisi dan alasan pasien pulang dari rumah sakit.

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Drug Related Problems

Masalah-masalah dalam kajian DRPs menurut Cipolle et al. (2004)

antara lain :

1. Butuh obat, jika kondisi baru yang membutuhkan obat, kondisi kronis yang

membutuhkan kelanjutan terapi obat, kondisi yang membutuhkan kombinasi

obat, dan kondisi yang mempunyai risiko kejadian efek samping dan

membutuhkan obat untuk pencegahannya.

2. Tidak butuh obat, jika obat yang diberikan tidak sesuai dengan indikasi pada

saat itu, pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak diperlukan, dan

meminum obat dengan tujuan untuk mencegah efek samping obat lain yang

seharusnya dapat dihindarkan.

3. Obat tidak efektif, jika obat yang diberikan kepada pasien tidak efektif (kurang

sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif tetapi tidak ekonomis, pasien

mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang diberikan mempunyai

kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, dan antibiotika yang sudah

resisten terhadap infeksi pasien.

4. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low), jika

dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval dosis

tidak cukup.

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

8

5. Pasien mendapat dosis yang berlebih (dosage too high), jika dosis obat terlalu

tinggi untuk memberikan efek.

6. Munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse drug

reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction), jika ada alergi, ada

faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium berubah

akibat penggunaan obat.

7. Ketidaktaatan pasien dalam penggunaan obat yang diresepkan (uncompliance),

jika pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi medication error

(peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien), ketidaktaatan pasien,

pasien tidak membeli obat yang disarankan karena mahal, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang

dianjurkan.

B. Diabetes Melitus

1. Definisi

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolit

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,

kerja insulin atau kedua-duanya (ADA, 2005).

Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel β dari pulau

Langerhans di dalam pankreas yang bertanggungjawab dalam mempertahankan

kadar gula darah. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa

menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi (Soegondo, 2007).

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

9

Gambar 1. Pulau Langerhans Pankreas Penghasil Insulin (Anonim, 2008)

2. Klasifikasi

Klasifikasi diabetes melitus secara etiologis :

a. Diabetes melitus tipe 1

Terjadi karena adanya destruksi sel beta, umumnya menjurus ke

defisiensi insulin absolut sehingga penderita diabetes melitus tipe 1 umumnya

tergantung dengan terapi insulin.

b. Diabetes melitus tipe 2

Merupakan tipe diabetes melitus yang tidak berkaitan dengan

terjadinya kerusakan pankreas, tetapi karena ketidakpekaan jaringan terhadap

insulin sehingga penderita diabetes melitus tipe 2 tidak tergantung dengan

insulin eksogen.

c. Diabetes melitus gestasional

Diabetes melitus gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada

wanita hamil karena intoleransi glukosa pada masa kehamilan. Diabetes

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

10

gestational memperburuk pada 7% dari semua kehamilan. Beberapa wanita

akan kembali normal setelah melahirkan, tetapi 30-50% akan berkembang

menjadi diabetes melitus tipe 2 atau kemudian menjadi intoleransi glukosa.

Deteksi klinik sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas

perinatal.

d. Diabetes melitus tipe lain

Diabetes melitus yang lain antara lain terjadi karena konsumsi obat,

adanya infeksi bakteri, penyakit eksokrin pankreas dan kelainan genetik yang

berkaitan dengan diabetes lainnya (Triplitt et al., 2005).

3. Diagnosis

Diagnosis penyakit diabetes melitus dapat diketahui dari kadar gula

darah puasa dan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan atau glukosa darah

sewaktu. Hemoglobin A1C (HbA1C) juga dapat digunakan untuk mengetahui

kadar gula dalam darah, dimana keadaan hipoglikemia dapat menyebabkan

menurunnya kadar HbA1C. Hemoglobin A1C adalah suatu produk non-enzim

yang dapat menggambarkan level gula dalam darah (Genauth, 2003).

Tabel I. Kategori Status Glukosa Normal Impaired Diabetes

Gula darah puasa (fasting plasma glucose (FPG))

< 100 mg/dL 100-125 mg/dL ≥ 126 mg/dL

2 jam setelah makan (oral glucose tolerance test (OGTT))

< 140 mg/dL 140-199 mg/dL ≥ 200 mg/dL

(Triplitt et al., 2005)

4. Patogenesis

Patogenesis dari diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 adalah :

a. Diabetes melitus tipe 1

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

11

Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena defisiensi insulin secara absolut

yang disebabkan karena rusaknya sel β pankreas dengan proses yang tidak

diketahui yang akibatnya sekresi insulin tidak memenuhi atau bahkan tidak ada

sama sekali. Proses autoimun diperantarai oleh makrofag dan limfosit T dengan

menyebarkan autoantibodi ke banyak antigen sel β.

b. Diabetes melitus tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 ini banyak terjadi karena adanya resistensi

insulin sehingga glukosa darah tidak dapat masuk ke dalam jaringan dan

menumpuk dalam darah. Karakteristik dari diabetes melitus tipe 2 antara lain :

berkurangnya sekresi insulin; resistensi insulin meliputi otot, hati, dan adipose.

Faktor yang turut berperan menyebabkan terjadinya resistensi insulin antara lain

pola makan dan gaya hidup yang tidak teratur (Triplitt et al., 2005).

5. Manifestasi klinis

Manifestasi klinik diabetes dikaitkan dengan konsekuensi metabolik

defisiensi insulin. Pasien penderita IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus)

sering memperlihatkan timbulnya gejala-gejala yang eksplosif disertai polidipsia,

poliuria, turunnya berat badan, polifagia, lemah dan somnolen (mengantuk) yang

berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Pasien NIDDM (Non Insulin

Dependent Diabetes Melitus) mungkin sama sekali tidak memperlihatkan gejala

apapun, dan diagnosis hanya dibuat berdasarkan pemeriksaan darah di

laboratorium dan melakukan tes toleransi glukosa, bila hiperglikemia pada pasien

parah dan pasien tidak memberi respon terhadap terapi diet, mungkin diperlukan

terapi insulin untuk menormalkan kadar glukosa pasien. Sebagian besar diantara

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

12

pasien-pasien ini gemuk, diduga bahwa pemasukan karbohidrat yang tinggi, sel-

sel adiposa yang besar dan gangguan metabolisme glukosa intrasel merupakan

penyebab penurunan kepekaan terhadap insulin (Price and Wilson, 1985).

C. Hipertensi

1. Definisi

Hipertensi adalah suatu penyakit meningkatnya tekanan darah arteri

yang dapat membahayakan sistem organ dan mempunyai faktor risiko terhadap

penyakit kardiovaskular. Hipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat

dikontrol atau dikendalikan (Saseen dan Carter, 2005).

2. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi dengan batasan umur di atas 18 tahun menurut

JNC 7 adalah sebagai berikut :

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7

Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

Normal <120 <80 Prehipertensi 120-139 80-89 Hipertensi stage I 140-159 90-99 Hipertensi stage II ≥160 ≥100

Tekanan sistolik adalah tekanan darah dimana terukur sesaat sebelum

kontraksi kardiak dan tekanan diastolik adalah tekanan darah sesaat setelah

kontraksi atau saat jantung dikosongkan (Saseen dan Carter, 2005).

Berdasarkan etiologinya, hipertensi dibedakan menjadi hipertensi

primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana

terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

13

dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan

mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus

awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang yang

berada dalam lingkungan atau kondisi stress yang tinggi sangat mungkin terkena

penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun

bisa mengalami tekanan darah tinggi. Hipertensi sekunder adalah adalah suatu

kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat

seseorang menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau

kerusakan sistem hormon tubuh. Pada ibu hamil tekanan darah secara umum

meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu, terutama pada wanita yang berat

badannya di atas normal (Sassen dan Carter, 2005).

3. Patogenesis

Tekanan darah yang ada secara matematika merupakan hasil kali dari

cardiac output (CO) dan tahanan perifer. Naiknya tekanan darah dapat

diakibatkan oleh meningkatnya cardiac output dan / atau meningkatnya tahanan

perifer total.

Peningkatan cardiac output dapat terjadi karena :

a. Preload meningkat yang disebabkan karena naiknya jumlah volume cairan

karena asupan Na yang berlebihan atau retensi Na karena GFR menurun.

b. Konstriksi vena yang dapat disebabkan oleh stimulasi RAAS yang berlebihan

dan sistem saraf simpatis terlalu aktif.

Peningkatan tahanan perifer dapat terjadi karena :

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

14

a. Konstriksi vaskular, dapat disebabkan oleh stimulasi RAAS yang berlebihan,

sistem saraf simpatis yang terlalu aktif, perubahan genetik membran sel, dan

faktor endotel.

b. Hipertropi vaskular, dapat disebabkan oleh stimulasi RAAS yang berlebihan,

sistem saraf simpatis yang terlalu aktif, perubahan genetik membran sel, faktor

endotel dan hiperinsulinemia yang dihasilkan dari obesitas atau metabolit

sindrom (Saseen dan Carter, 2005).

Gambar 2. Proses Terjadinya Hipertensi Berdasarkan Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (Anonim, 2006)

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

15

D. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi

1. Patogenesis

Proses terjadinya diabetes melitus komplikasi hipertensi adalah saat

kadar glukosa darah yang terlalu banyak akan menyebabkan cairan ekstraseluler

menjadi lebih pekat karena glukosa darah tidak mudah berdifusi melalui pori-pori

membran sehingga menarik cairan dari dalam sel dan menyebabkan volume

cairan menjadi bertambah. Kenaikan volume cairan ini akan meningkatkan

cardiac output sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah pasien

(Guyton et al., 1996).

Penyebab utama kematian pada diabetes melitus adalah karena

penyakit kardiovaskular, dan manajemen hipertensi merupakan strategi yang

sangat penting untuk mengurangi risiko. Nilai tekanan darah yang

direkomendasikan oleh JNC 7 untuk pasien hipertensi dengan penyakit diabetes

adalah <130/80 mmHg (Saseen dan Carter, 2005).

2. Penatalaksanaan terapi

Tujuan utama terapi DM komplikasi hipertensi adalah mengurangi

risiko terjadinya komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular, memperbaiki

gejala yang muncul, mengurangi angka kematian dan meningkatkan kualitas

hidup pasien (Triplitt et al., 2005).

Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah memperlambat

berkembangnya risiko kardiovaskular dengan mencapai target nilai tekanan darah

130/80 mmHg, HbA1C <7%, kadar glukosa darah sewaktu 90-130 mg/dL, dan

kadar glukosa darah setelah makan <180 mg/dL (Saseen dan Carter, 2005).

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

16

Strategi terapi dilakukan dengan 2 cara, yaitu non farmakologi dan

farmakologi.

a. Terapi non farmakologi

Terapi secara non farmakologi dengan melakukan modifikasi gaya

hidup antara lain : pengurangan berat badan, mengurangi asupan natrium,

melakukan olah raga secara teratur, dan tidak mengkonsumsi alcohol (Saseen

dan Carter, 2005).

b. Terapi farmakologi

Terapi secara farmakologi dilakukan dengan memberikan terapi untuk

hipertensi dan terapi untuk diabetes.

1) Terapi untuk hipertensi

Semua pasien diabetes melitus dengan hipertensi dapat diterapi dengan

regimen antihipertensi meliputi ACEI atau ARB, selain itu data menunjukkan

bahwa ACEI dapat menurunkan risiko kardiovaskular pada pasien dengan

penyakit jantung. Penelitian menunjukkan pengurangan risiko kardiovaskular

(banyak pada ACEI) dan risiko dari disfungsi ginjal (banyak pada ARB) pada

pasien dengan diabetes.

a) Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)

Angiotensin II adalah vasokonstriktor kuat yang ada dalam sirkulasi

dan penghambatan sintesisnya pada pasien hipertensi dapat menyebabkan

penurunan resistensi perifer dan tekanan darah. Angiotensin converting enzyme

tidak mengganggu refleks kardiovaskular dan tidak mempunyai banyak efek

samping seperti diuretik dan β bloker, efek yang tidak diinginkan yang sering

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

17

terjadi adalah batuk kering yang disebabkan oleh peningkatan bradikinin karena

ACE juga memetabolisme bradikinin (Neal, 2005).

Penggunaan ACEI bersama dengan potassium dapat mengakibatkan

terjadinya hiperkalemia dan penggunaan Non Steroid Anti Inflamatory Drug

(NSAID) dapat menurunkan efek dari ACEI (Rudnick, 2001).

b) Angiotensin Reseptor Blockers (ARBs)

Angiotensin dihasilkan oleh 2 jalur enzimatis yaitu melalui sistem

angiotensin-aldosteron atau yang kita tahu dengan Renin Angiotensin Aldosteron

System (RAAS) yang dihambat dengan ACE inhibitor dan oleh suatu enzim yaitu

angiotensin I convertase (human chymase). Angiotensin reseptor blockers

berperan dalam menghambat jalur yang kedua.

Angiotensin reseptor blockers (misalnya Losartan) menurunkan

tekanan darah dengan memblok reseptor angiotensin (AT1) yang terletak di otak,

ginjal, myocardium, dan kelenjar adrenal. Obat ini mempunyai sifat yang sama

dengan ACEI tetapi tidak menyebabkan batuk karena obat ini tidak mencegah

degradasi bradikinin (Neal, 2005).

c) Diuretik

Mekanisme kerja diuretik dalam menurunkan tekanan darah adalah

dengan mengekskresi cairan dan elektrolit melalui ginjal sehingga menyebabkan

penurunan volume darah yang berefek pada penurunan cardiac output. Penurunan

cardiac output akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Penggunaan

bersama dengan NSAID dapat menurunkan efek dari diuretik tersebut.

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

18

d) β bloker

Beta bloker dapat menurunkan tekanan darah melalui penurunan

cardiac output. Beta bloker cenderung meningkatkan trigliserid serum dan

menurunkan kadar kolesterol HDL. Penggunaan bersamaan dengan digoksin

dapat menyebabkan bertambahnya efek heart rate. Pengunaan bersama

sulfonilurea menyebabkan penurunan efek dari sulfonilurea.

e) Calcium Channel Blocker (CCB)

Calcium channel blocker menghambat masuknya ion Ca2+ ke dalam sel

sehingga menyebabkan relaksasi otot polos arteriol. Hal ini menyebabkan

turunnya resistensi perifer dan menyebabkan turunnya tekanan darah. Efek dari

CCB akan menurun jika diberikan bersamaan dengan suplemen kalsium.

Gambar 3. Algoritma Terapi Hipertensi (Saseen dan Carter, 2005)

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

19

2) Terapi untuk diabetes melitus

Diabetes melitus dapat diterapi dengan insulin dan antidiabetika oral.

a) Insulin

Umumnya diberikan pada pasien DM tipe 1 yang tergantung dengan

insulin dan diberikan secara non parenteral yaitu dengan injeksi. Jika insulin

diberikan secara oral maka insulin akan rusak saat melewati saluran

gastrointestinal, oleh karena itu insulin memberikan efek yang lebih cepat jika

dibandingkan dengan obat yang diberikan secara oral. Insulin dapat pula

digunakan pada pasien diabetes melitus tipe 2 saat terjadi kegagalan dalam

penggunaan antidiabetika oral, adanya kontraindikasi karena masa kehamilan atau

hipersensitif serta saat kadar glukosa darah naik akibat stress ataupun infeksi serta

akibat pembedahan.

Mekanisme kerja insulin adalah mengubah glukosa menjadi glikogen,

meningkatkan sintesis protein dan lemak, memperlambat pemecahan glikogen,

protein dan lemak, serta menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh

(Rudnick, 2001).

Ada 4 tipe insulin, yaitu (1) rapid-acting, contohnya Aspart, Lispro,

Glulisine; (2) short-acting, contohnya Reguler; (3) intermediet-acting, contohnya

NPH, Lente; dan (4) long-acting, contohnya Ultralente, Glargine.

b) Obat antidiabetika oral

Obat antidiabetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi

keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat ada ketidakberesan dalam sistem

kerja insulin, mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di luar pankreas. Efek

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

20

di dalam pankreas adalah menstimulasi pankreas untuk mengeluarkan insulin

dengan meminimalkan kerja pankreas, sedangkan efek di luar pankreas adalah

mampu menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001).

Gambar 4. Tempat Aksi Obat Antidiabetika Oral (Daniel, 2006)

Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat antidiabetika oral dapat dibagi

menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin

Obat-obat ini menstimulasi pelepasan insulin dari pulau-pulau

Langerhans di pankreas sehingga pasien harus mempunyai sel β yang berfungsi

parsial agar obat ini dapat berguna. Obat yang termasuk dalam golongan ini

adalah golongan sulfonilurea. Glibenkamid mempunyai durasi kerja yang lebih

panjang dan dapat diberikan sehari sekali, tetapi juga memungkinkan risiko

terjadinya hipoglikemia sehingga sebaiknya hindari penggunaan pada pasien

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

21

dengan risiko hipoglikemia dan gunakan tolbutamid yang durasi kerjanya paling

singkat.

2. Sensitiser insulin

Adalah obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap

insulin, meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanid dan tiazolidindion,

yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara lebih efektif.

Metformin yang merupakan obat golongan biguanid jarang menyebabkan

hipoglikemia karena obat ini tidak meningkatkan pelepasan insulin.

3. Penghambat katabolisme karbohidrat

Yang termasuk dalam golongan ini adalah akarbose, penghambat α-

glukosidase yang bekerja memperlambat pencernaan tepung dan sukrosa.

Akarbose dikonsumsi bersama dengan makanan dan menurunkan peningkatan

glukosa darah postprandial (Anonim, 2005).

E. Keterangan Empiris

Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

pengobatan diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008, dan juga memberikan

gambaran tentang DRPs yang terjadi serta cara mengatasinya.

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai ”Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008” ini merupakan jenis penelitian

non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat

retrospektif. Penelitian ini bersifat non eksperimental karena tidak ada perlakuan

pada subyek penelitian (Pratiknya, 2001). Rancangan penelitian deskriptif

evaluatif karena hanya bertujuan melakukan eksplorasi deskriptif terhadap

fenomena kesehatan yang terjadi kemudian mengevaluasi data dari rekam medik

(Notoatmodjo, 2005).

Penelitian ini menggunakan data secara retrospektif dengan melakukan

penelusuran dokumen terdahulu, yaitu pada lembar rekam medis pasien diabetes

melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2007-2008.

B. Definisi Operasional

1. Subyek penelitian adalah pasien diabetes melitus yang didiagnosis utama

diabetes melitus tipe 2 baik yang obesitas maupun yang tidak obesitas dengan

kondisi hipoglikemia atau hiperglikemia dan mengalami komplikasi hipertensi

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

23

serta menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

pada tahun 2007-2008.

2. Diabetes melitus komplikasi hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi

resistensi insulin di jaringan yang mengakibatkan glukosa tidak dapat masuk

ke dalam jaringan sehingga glukosa darah meningkat dan menyebabkan

tekanan darah meningkat.

3. Kelas terapi obat adalah kelompok besar obat yang terdiri dari beberapa

golongan obat yang mempunyai sasaran pengobatan yang sama.

4. Golongan obat adalah kelompok obat berdasarkan efek terapi dari tiap kelas

terapi yang diberikan pada pasien.

5. Drug related problems adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan

obat yaitu butuh obat, tidak butuh obat, obat tidak efektif, dosis kurang, dosis

berlebih, adverse drug reaction (ADR) dan interaksi obat, serta ketidaktaatan

pasien dalam penggunaan obat (uncompliance).

6. Drug related problems yang diamati dalam penelitian ini adalah DRPs yang

berhubungan dengan penyakit DM dengan komplikasi hipertensi yang

meliputi butuh obat, tidak butuh obat, obat tidak efektif, dosis kurang, dosis

terlalu besar, dan adverse drug reaction (ADR) dan interaksi obat.

7. Penggolongan pasien DM komplikasi hipertensi dilihat berdasarkan printout

yang ada di Instalasi Catatan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta. Dari printout dapat diketahui bahwa diagnosis utama (DU) DM

tipe 2 dan diagnosis lain (DL) yaitu hipertensi.

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

24

C. Subyek Penelitian

Jumlah kasus yang ada berdasarkan hasil survei adalah sebanyak 70

kasus. Jumlah subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dihitung

dengan menggunakan rumus :

n = N/(1+N(e2))

Ket : n = jumlah sampel yang diambil N = banyaknya populasi

e = persen kesalahan sebesar 10% (Notoatmodjo, 2005)

Perhitungan : n = 70�1�70�0,12

n = 70�1�0,7

n = 701,7

n = 41,17 � 41 kasus

Data yang diamati pada penelitian ini sebanyak 32 kasus dan terdapat

9 kasus yang dieksklusi karena catatan rekam medik pasien tidak ditemukan atau

tidak memenuhi syarat untuk diteliti.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar

rekam medik (RM) pasien diabetes melitus yang didiagnosis diabetes melitus tipe

2 komplikasi hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta pada tahun 2007-2008.

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

25

E. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien

diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi ini dilakukan di Instalasi Catatan

Medis Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta yang terletak di Jalan

Kesehatan no. 1 Sekip Yogyakarta.

F. Tata Cara Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap :

1. Persiapan

Dilakukan survei jumlah pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

tahun 2007-2008 di bagian rekam medik. Diketahui dari printout di Instalasi

Catatan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito bahwa jumlah pasien

diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi sebanyak 70 kasus.

2. Pengumpulan data

Tahap ini adalah tahap pengumpulan data dari subyek penelitian yaitu

pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah Sakit

Umum Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2007-2008. Adapun data yang dikumpulkan

terdiri atas : identitas pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat

penyakit keluarga, pemeriksaan fisik, catatan perkembangan pasien serta terapi

yang diberikan. Teknik pengambilan subyek penelitian dengan cara simple

random sampling ( termasuk dalam probability sampling). Terlebih dulu dihitung

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

26

jumlah populasi yang akan dipilih sebagai subyek penelitian, kemudian diambil

sebagian dengan menggunakan menggunakan tabel random.

3. Analisis data

Data dianalisis dengan mengelompokkan obat yang digunakan dalam

pengobatan diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi berdasarkan kelas terapi

obat, serta mengelompokkan pasien berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Evaluasi DRPs yang terjadi dalam pengobatan diabetes melitus tipe 2

komplikasi hipertensi dilakukan berdasarkan pustaka yang sesuai, kemudian

dihitung jumlah kasus yang terjadi DRPs dan dikelompokkan berdasarkan jenis

DRPs dan dihitung prosentasenya. Ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan

obat tidak dapat diamati, karena penelitian ini bersifat retrospektif.

4. Pembahasan kasus

Kasus yang didapat dibahas dengan metode SOAP (Subjective,

Objective, Assessment, Plan) kasus per kasus. Pada penelitian ini Plan diganti

dengan Recommendation karena kejadian yang dievaluasi sudah terjadi. Literatur

yang digunakan adalah MIMS Indonesia edisi 7 tahun 2007/2008, Drug

Information Handbook (DIH) edisi 14, Drug Interaction Facts (DIF) dan

Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2000.

G. Kesulitan Penulis

Penelitian retrospektif mempunyai banyak kelemahan bila

dibandingkan penelitian prospektif. Peneliti tidak dapat mengamati perkembangan

kondisi pasien yang sebenarnya berkaitan dengan analisis tipe DRPs, yaitu

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

27

terjadinya efek samping obat, interaksi obat, dan kepatuhan terapi. Kesulitan yang

lain yaitu tidak adanya catatan tentang keluhan pasien, tidak lengkapnya catatan

baik catatan dokter maupun catatan keperawatan dan terjadi kesalahan penulisan

nama dagang dalam penulisan resep, dan dosis.

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

1. Prosentase umur

Berdasarkan

hipertensi dibagi menjadi 5 kelomp

50-59 tahun, 60-69 tahu

penderita DM tipe 2 komplikasi hipertensi paling banyak terdapat

umur 50-59 tahun yaitu sebanyak 4

Berdasarkan teori, DM tipe 2 biasan

diakibatkan dari pola

berolahraga, perokok aktif,

Gambar 5. Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Umur Yogyakarta Periode Tahun 2007

34,4%

6,3%

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Karakteristik

data yang didapat, penderita DM tipe 2 komplikasi

hipertensi dibagi menjadi 5 kelompok umur menjadi kelompok umur 40

69 tahun, 70-79 tahun dan 80-89 tahun. Diketahui b

tipe 2 komplikasi hipertensi paling banyak terdapat pada kelompok

59 tahun yaitu sebanyak 40,6% dari 32 pasien yang dievaluasi

Berdasarkan teori, DM tipe 2 biasanya muncul setelah umur 40 tahun yang

diakibatkan dari pola makan dan gaya hidup yang salah, seperti jarang

berolahraga, perokok aktif, serta pola istirahat yang tidak teratur.

Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

15,6%

40,6%

6,3%3,1%

40-49 tahun

50-59 tahun

60-69 tahun

70-79 tahun

80-89 tahun

tipe 2 komplikasi

ok umur menjadi kelompok umur 40-49 tahun,

iketahui bahwa

pada kelompok

0,6% dari 32 pasien yang dievaluasi.

0 tahun yang

makan dan gaya hidup yang salah, seperti jarang

Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi

di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

49 tahun

59 tahun

69 tahun

79 tahun

89 tahun

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

2. Jenis kelamin

Berdasarkan

tipe 2 komplikasi hipertensi

laki sebanyak 46,9% dan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 53

kasus yang dievaluasi. Jumlah tersebut tidak berbed

kita ketahui bahwa jumlah populasi wanita lebih banyak dibandingkan jumlah

populasi laki-laki sehingga hasil dari data terseb

bahwa penyakit DM tipe 2 komplikasi hipertensi lebih banyak terjadi pad

Gambar 6. Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007

1. Kelas terapi

Kelas terapi adalah

golongan obat yang mempunyai sasaran pengobatan yang sama, yang

kepada pasien baik obat antidiabetika maupun untuk mengobati penyakit peny

dan komplikasi yang ada.

terdapat 9 kelas terapi yang diberikan pada pasien diabetes

53,1%

data yang didapat, diketahui bahwa jumlah pasien DM

tipe 2 komplikasi hipertensi berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin laki

dan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 53,1% dari 32

. Jumlah tersebut tidak berbeda terlalu jauh, seperti yang

kita ketahui bahwa jumlah populasi wanita lebih banyak dibandingkan jumlah

laki sehingga hasil dari data tersebut tidak dapat dijadikan dasar

bahwa penyakit DM tipe 2 komplikasi hipertensi lebih banyak terjadi pad

Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008

B. Profil Obat

Kelas terapi adalah kelompok besar obat yang terdiri dari beberapa

golongan obat yang mempunyai sasaran pengobatan yang sama, yang

kepada pasien baik obat antidiabetika maupun untuk mengobati penyakit peny

dan komplikasi yang ada. Berdasarkan data yang diamati, diketahui bahwa

terdapat 9 kelas terapi yang diberikan pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan

46,9%53,1%

Laki-laki

Wanita

29

pasien DM

yang berjenis kelamin laki-

,1% dari 32

a terlalu jauh, seperti yang

kita ketahui bahwa jumlah populasi wanita lebih banyak dibandingkan jumlah

ut tidak dapat dijadikan dasar

bahwa penyakit DM tipe 2 komplikasi hipertensi lebih banyak terjadi pada wanita.

Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Umum Dr.

kelompok besar obat yang terdiri dari beberapa

golongan obat yang mempunyai sasaran pengobatan yang sama, yang diberikan

kepada pasien baik obat antidiabetika maupun untuk mengobati penyakit penyerta

diketahui bahwa

tipe 2 dengan

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

komplikasi hipertensi di Rumah Sakit

2007-2008.

Gambar 7. DiagramHipertensiPeriode Tahun 2007

Penggunaan obat pada pasien diabetes

komplikasi hipertensi adalah obat

sebesar 100% karena semua pasien mendapatkan terapi berupa

elektrolit seperti NaCl 0,9%, dextrosa,

obat kardiovaskular sebesar

sangat masuk akal karena obat hormonal yang kebanyakan adalah obat

antidiabetika berkaitan dalam pengobatan kejadian hiperglikemia pada pasi

diabetes melitus. Pemberian obat kardiovaskular

pasien mengalami hipertensi dan membutuhkan penanganan karena tekanan darah

yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan terutama untuk organ jantung.

0

5

10

15

20

25

30

3528

30

kasi hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

Diagram Kelas Terapi Pasien DM Tipe 2 Komplikasi rtensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Tahun 2007-2008

Penggunaan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan

komplikasi hipertensi adalah obat-obat dalam kelas terapi nutrisi dan gizi yaitu

sebesar 100% karena semua pasien mendapatkan terapi berupa cairan dan

elektrolit seperti NaCl 0,9%, dextrosa, asam folat, kalsium dan kalium, diikuti

ovaskular sebesar 93,8% dan obat hormonal sebesar 87,5%.

sangat masuk akal karena obat hormonal yang kebanyakan adalah obat

berkaitan dalam pengobatan kejadian hiperglikemia pada pasi

emberian obat kardiovaskular juga cukup banyak karena semua

pasien mengalami hipertensi dan membutuhkan penanganan karena tekanan darah

yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan terutama untuk organ jantung.

20

13

47

4

11

32

30

Umum Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

Kelas Terapi Pasien DM Tipe 2 Komplikasi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

tipe 2 dengan

isi dan gizi yaitu

cairan dan

dan kalium, diikuti

93,8% dan obat hormonal sebesar 87,5%. Hal ini

sangat masuk akal karena obat hormonal yang kebanyakan adalah obat

berkaitan dalam pengobatan kejadian hiperglikemia pada pasien

juga cukup banyak karena semua

pasien mengalami hipertensi dan membutuhkan penanganan karena tekanan darah

yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan terutama untuk organ jantung.

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

31

Obat-obat dari kelas terapi yang lain berguna untuk mengatasi

penyakit penyerta maupun komplikasi yang diderita oleh pasien seperti rasa nyeri

akibat ulkus DM, neuropati DM, gangguan pada sistem pernafasan, pencernaan

dan adanya sepsis akibat luka.

2. Golongan obat

Penggolongan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan

komplikasi hipertensi ini terdapat 9 kelas terapi.

a. Obat hormonal

Obat antidiabetika adalah obat yang digunakan untuk mengatasi atau

menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi karena glukosa dalam darah tidak

dapat masuk ke dalam jaringan yang disebabkan karena kerusakan pankreas

sehingga tidak dapat menghasilkan insulin atau karena adanya resistensi insulin.

Target kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus adalah <120

mg/dL. Obat antidiabetika yang banyak digunakan pada pasien diabetes melitus

komplikasi hipertensi adalah antidiabetika injeksi yaitu RI (regular insulin).

Insulin merupakan suatu hormon sehingga tidak dapat diberikan secara enteral

karena akan rusak oleh enzim pencernaan. Pemberian RI diberikan secara sub

cutan (s.c.) atau dapat juga diberikan dengan drip insulin dengan cara

dicampurkan pada cairan infus NaCl 0,9%.

Insulin merupakan terapi utama untuk pasien DM tipe 1 karena pasien

DM tipe 1 tergantung dengan insulin, tetapi tidak menutup kemungkinan pasien

DM tipe 2 mendapat terapi dengan insulin. Pada penelitian ini, banyak terdapat

penggunaan insulin untuk pasien DM tipe 2, hal ini dikarenakan pemberian

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

32

insulin memberikan efek yang lebih cepat dibandingkan obat antidiabetika oral

karena diberikan secara injeksi, selain itu pasien yang diamati adalah pasien DM

tipe 2 yang menjalani rawat inap di rumah sakit sehingga pasien berada dalam

pantauan atau pengawasan tenaga kesehatan dalam penggunaan insulinnya.

Pemberian insulin dapat menyebabkan turunnya kadar kalium dalam tubuh karena

insulin menyebabkan masuknya kalium ke dalam sel, oleh karena itu perlu

dipantau kadar kalium dalam tubuhnya.

Sulfonilurea menurunkan kadar glukosa darah dengan cara

menstimulasi pankreas untuk menghasilkan insulin, sehingga pemberian obat

antidiabetika oral kelompok sulfonilurea dapat menyebabkan terjadinya

hipoglikemia. Kelompok biguanid bekerja dengan meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin, umumnya pada penggunaan metformin yang berupa obat dari

kelompok biguanid adalah rasa mual dan diare. Penggunaan metformin tidak

menyebabkan terjadinya hipoglikemia karena metformin tidak menstimulasi

pankreas untuk produksi insulin.

Tabel III. Penggunaan Obat Hormonal Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan Obat Kelompok Nama

Generik Nama

Dagang ∑ Prosentase

1. Insulin - - Humulin 1 3,1% Actrapid 3 9,4% Insulatard 7 21,9% RI 21 65,6% Mixtard 3 9,4%

2. Obat Antidiabetika Oral

Sulfonilurea Glikuidon Glurenorm 1 3,1% Glimepiride Amaryl 1 3,1% Biguanid Metformin 1 3,1%

3. Hormon tiroid dan penghambat tiroid

Penghambat tiroid

Propiltiourasil PTU 1 3,1%

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

33

b. Obat kardiovaskular

Obat-obat kardiovaskular digunakan dalam terapi hipertensi. Pada

pasien diabetes melitus, kadar glukosa yang tinggi dalam darah menyebabkan

darah menjadi lebih kental sehingga mengakibatkan jantung bekerja lebih keras

agar bisa memompa darah ke seluruh tubuh. Kadar glukosa yang tinggi dalam

darah dapat mengakibatkan terjadinya penebalan dinding pembuluh darah yang

nantinya berujung pada atherosklerosis sehingga tahan perifer menjadi naik dan

menyebabkan tekanan darah menjadi naik juga.

Penggunaan obat kardiovaskular paling banyak adalah kelompok

Angiotensin Reseptor Blockers (ARBs) yaitu valsartan sebesar 68,8%, diikuti oleh

hidroklorotiazid sebesar 34,4% dan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

(ACEI) yaitu captopril sebesar 21,9%. Angiotensin I adalah hasil hidrolisis

angiotensinogen (dihasilkan di hati) oleh hormon renin yang dihasilkan oleh

ginjal. Angiotensin I ini nantinya oleh suatu enzim yaitu angiotensin converting

enzyme (ACE) yang dihasilkan di paru-paru akan diubah menjadi angiotensin II

yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah. Angiotensin

reseptor blockers menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat

angiotensin II agar tidak bertemu dengan reseptor (AT1) yang terletak pada

kelenjar adrenal yang dapat mensekresi aldosteron. Aldosteron ini menyebabkan

reabsorbsi sodium dan cairan dari ginjal sehingga terjadi peningkatan volume

plasma dan mengakibatkan tekanan darah menjadi naik.

Sementara ACEI menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat

terbentuknya angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat. Angiotensin

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

34

converting enzyme inhibitor mempunyai efek samping yaitu batuk kering karena

ACE memetabolisme bradikinin yang merupakan mediator batuk, sehingga saat

jumlah ACE berkurang maka jumlah bradikinin akan meningkat. Mekanisme

tiazid dalam menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat reabsorpsi

sodium di tubulus distal. Calcium channel bloker bekerja dengan menghambat

masuknya ion Ca2+ ke dalam sel. Kalsium berperan dalam kontraksi otot maka

saat jumlah kalsium dalam sel sedikit maka terjadi vasodilatasi pada otot.

Pemberian kalsium bersamaan dengan CCB akan menurunkan efek dari CCB

karena makin banyak kalsium yang menyebabkan kontraksi otot.

Tabel IV. Penggunaan Obat Kardiovaskular Pada Pasien DM tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan

Obat Kelompok

Nama Generik

Nama Dagang

∑ Prosentase

1. Antihipertensi ACE Inhibitor

Captopril 7 21,9% Lisinopril Noperten 4 12,5% Imidapril Tanapres 1 3,1%

Angiotensin Reseptor Blockers

Valsartan Valsartan 22 68,8% Diovan 1 3,1%

Irbesartan 2 6,3% 2. Antiangina Calcium

Channel Blocker (CCB)

Nipedipin Adalat oros 3 9,4% Nipedipin 1 3,1%

Amlodipin Amlodipin 1 3,1% Amdixal 2 6,3%

Diltiazem Herbeser 2 6,3% Diltiazem 1 3,1%

β - bloker Bisoprolol Concor 1 3,1% Propanolol 1 3,1%

3. Diuretik Diuretik kuat Furosemid Lasix 5 15,6% Thiazid Hidrokloro

tiazid HCT 11 34,4%

4. Antiaritmia Digoksin Digoksin 1 3,1% 5. Obat

hipolipidemik Statin Simvastatin 4 12,5% Kelompok Klofibrat

Gemfibroxil 1 3,1%

6. Hemorheologikal - Pentoxifilin 2 6,3%

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

35

c. Antibiotik

Pengunaan antibiotik sebagai agen antibakteri pada pasien diabetes

melitus sangat penting terutama untuk pasien yang mengalami ulkus diabetika

karena luka yang ada akan menjadi lebih sukar sembuh. Hal ini terjadi karena

pada lingkungan yang mengandung kadar glukosa yang cukup tinggi merupakan

tempat perkembangbiakan yang baik untuk bakteri, selain itu antibiotik yang

diberikan juga merupakan terapi untuk penyakit penyerta atau komplikasi pada

pasien diabetes melitus seperti infeksi saluran kencing (ISK) dan sepsis.

Penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah antibiotik

golongan Sefalosporin yaitu ceftriaxon sebesar 40,6% dilanjutkan metronidazol

sebesar 34,4%.

Tabel V. Penggunaan Antibiotik Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan

Obat Kelompok

Nama Generik

Nama Dagang

∑ Prosentase

1. Antibiotik Sefalosporin dan β-lactam

Cefixime 1 3,1% Cefotaxim 1 3,1% Cefpirome Cefnos 1 3,1% Ceftazidime 4 12,5% Ceftriaxon 13 40,6% Meropenem 2 6,3%

Kuinolon Ciprofloxacin 9 28,1% Metronidazol Metronidazol Flagyl 1 3,1%

Metronidazol 11 34,4% Lincosamid Clindamycin 3 9,4% Fosfomycin 1 3,1% Penicillin Ampicilin 1 3,1% Sulbactam Sulbactam Stabactam 1 3,1%

d. Obat analgesik

Analgesik merupakan obat yang berguna mengurangi rasa nyeri tanpa

menyebabkan kehilangan kesadaran. Pada pasien diabetes melitus obat analgesik

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

36

berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien terutama pada

pasien yang mengalami ulkus. Analgesik yang banyak digunakan pada pasien

diabetes melitus komplikasi hipertensi adalah aspirin yaitu sebesar 37,5%. Aspirin

dapat digunakan sebagai obat untuk terapi nyeri dari skala ringan sampai sedang,

inflamasi dan demam, selain itu aspirin juga berfungsi sebagai antiplatelet. Pada

pasien DM tipe 2 komplikasi, aspirin berfungsi sebagai antiplatelet yang dapat

meminimalisir terjadinya atheroskeloris sehingga dapat menurunkan resiko

meningkatnya tekanan darah. Pemberian aspirin dalam dosis besar dapat

menurunkan efek dari ACEI, β bloker, tiazid dan furosemid jika diberikan secara

bersamaan.

Tabel VI. Penggunaan Obat Analgesik Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan

Obat Kelompok Nama Generik

Nama Dagang

∑ Prosentase

1. Analgesik non-opioid

Parasetamol 2 6,3% Sistenol 3 9,4%

Tramadol 1 3,1% Aspirin Aspilet 12 37,5%

e. Obat saraf

Penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan 2 komplikasi yaitu

komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Komplikasi makrovaskular umum

berkembang pada pasien DM tipe 2 yang umumnya menderita hipertensi,

dislipidemia, dan kegemukan (obesitas). Komplikasi mikrovaskular terutama

terjadi pada pasien DM tipe 1. Hiperglikemia yang persisten dan pembentukan

protein yang terglikasi (termasuk HbA1C) menyebabkan dinding pembuluh darah

menjadi semakin lemah dan rapuh dan terjadi penyumbatan pada pembuluh-

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

37

pembuluh darah kecil. Hal ini mendorong timbulnya komplikasi-komplikasi

mikrovaskular seperti retinopati, nefropati, dan neuropati. Umum terjadi pada

pasien DM tipe 1, tetapi tidak menutup kemungkinan komplikasi mikrovaskular

terjadi pada pasien DM tipe 2.

Obat saraf yang sering digunakan adalah alpha lipoid acid (ALA)

dengan nama dagang Mecola® yaitu sebesar 12,5%. Penggunaan Mecola® berguna

untuk terapi neuropati DM. Mecola® berfungsi sebagai antioksidan untuk

membantu mencegah dan memperbaiki kerusakan sel yang disebabkan oleh

radikal bebas.

Tabel VII. Penggunaan Obat Saraf Pada Pasien DM tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan Obat Kelompok Nama

Generik Nama

Dagang ∑ Prosentase

1. Antidepresan Antidepresan Trisiklik

Amitriptilin 1 3,1%

2. Obat gangguan kesadaran

- Citikolin 1 3,1%

3. Neuropati DM - Alpha Lipoid Acid (ALA)

Mecola 4 12,5%

4. Pemacu sistem saraf pusat

Pemacu SSP Mecobalamin Methycobal 1 3,1%

5. Antiepilepsi - Fenitoin 1 3,1%

f. Obat saluran pernafasan

Obat saluran pernafasan yang diberikan pada pasien diabetes melitus

ditujukan untuk menterapi penyakit penyerta. Antitusif ditujukan menekan batuk

dan mengurangi frekuensi batuk. Bronkodilator ditujukan untuk memperluas

lumen saluran udara paru-paru (bronkus) sehingga pasien dapat bernafas dengan

lebih lega. Obat bronkodilator biasa diberikan pada pasien dengan keluhan atau

diagnosis asma.

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

38

Tabel VIII. Penggunaan Obat Saluran Pernafasan Pada Pasien DM tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan Obat Kelompok Nama

Generik Nama

Dagang ∑ Prosentase

1. Antitusif, ekspektoran dan mukolitik

Antitusif Codein Codein 1 3,1% Codipront 1 3,1%

2. Antiasma dan bronkodilator

Bronkodilator Ambroxol 1 3,1% Fenoterol Hbr

Berotec 1 3,1%

3. Kortikosteroid Glukokortikoid Budesonide Inflamid 1 3,1%

g. Obat saluran cerna

Obat saluran cerna yang paling banyak digunakan pada terapi diabetes

melitus tipe 2 komplikasi hipertensi adalah ranitidin sebesar 18,8% diikuti dengan

antidiare yaitu attapulgite (New Diatabs®) sebesar 9,4%. Antitukak diberikan

untuk mengatasi rasa mual dan muntah serta rasa tidak nyaman di saluran

pencernaan dan attapulgite untuk terapi penyerta pasien yaitu diare.

Tabel IX. Penggunaan Obat Saluran Cerna Pada Pasien DM tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan

Obat Kelompok Nama Generik Nama Dagang ∑ Prosentase

1. Antidiare - Loperamid HCl Imodium 1 3,1% Attapulgite New Diatabs 3 9,4%

2. Antitukak Proton Pump Inhibitor

Omeprazole 1 3,1% Esomeprazole Nexium 2 6,3%

Antagonis Histamin H2

Ranitidin Ranitidin 6 18,8% Radin 1 3,1%

- Aluminium Hidroksida

Farmacrol 1 3,1%

3. Antiemetik - Metoclopramid Metoclopramid 2 6,3% Sotatic 1 3,1%

Sulcralfate Ulsafate 1 3,1% Inpepsa 1 3,1%

4. Antispasmodik

- Hyosine-N-butylbromide

Buscopan 1 3,1%

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

39

h. Obat untuk penyakit otot skelet dan sendi

Sebagian besar obat yang diberikan pada kelas terapi ini adalah obat

dari kelompok Non Steroid Anti Inflamatory Drug (NSAID), karena banyaknya

pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus sehingga obat ini diberikan untuk

mengurangi inflamasi yang terjadi. Ada 1 obat yang ditujukan untuk pasien

dengan kadar asam urat yang tinggi yaitu allopurinol. Kadar asam urat yang tinggi

dapat menyebabkan reumatik, allopurinol ditujukan untuk menekan proses

reumatik yang terjadi. Pemberian NSAID dapat menurunkan efek dari ACEI dan

diuretik jika digunakan secara bersamaan.

Tabel X. Penggunaan Obat Penyakit Otot Skelet dan Sendi Pada Pasien DM tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan Obat

Kelompok Nama Generik

Nama Dagang

∑ Prosentase

1. Obat untuk penyakit reumatik dan gout

NSAID Ketoprofen Altofen 1 3,1% Pronalges 1 3,1% Ketolorac Remopain 1 3,1%

Obat yang menekan proses reumatik

Allopurinol 1 3,1%

i. Gizi dan Darah

Pemberian nutrisi pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi

ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan kondisi tubuh pasien, karena dengan

meningkatnya kondisi tubuh maka proses penyembuhan akan berjalan lebih cepat.

Pemberian NaCl merupakan terapi yang banyak diberikan pada pasien diabetes

melitus dan dilanjutkan dengan dextrose 10% yang ditujukan untuk meningkatkan

kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus dengan hipoglikemia.

Pemberian mineral berupa kalium juga banyak diberikan pada pasien diabetes

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

40

melitus dengan komplikasi hipertensi karena sebagian besar terapi hipertensi

mempunyai efek samping yaitu hipokalemia. Hal ini dapat terjadi karena kalium

(potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Konsumsi kalium

yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler,

sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan

tekanan darah, selain itu pemberian terapi insulin pada pasien diabetes melitus

dapat menyebabkan turunnya kadar kalium dalam tubuh karena kalium akan

masuk dalam sel. Pemberian kalium bersamaan dengan ACEI dapat meningkatkan

resiko hiperkalemia sehingga perlu dilakukan pemantauan kadar kalium dalam

tubuh.

Tabel XI. Penggunaan Gizi dan Darah Pada Pasien DM tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No Golongan

Obat Kelompok

Nama Generik

Nama Dagang ∑ Prosentase

1. Vitamin Vitamin B Vit. B komplek

Neurobion 1 3,1%

2. Cairan dan elektrolit

Intravena NaCl NaCl 0,9% 25 78,1% Glukosa Dextrosa 5% 2 6,3%

Dextrosa 10% 9 28,1% Dextrosa 40% 2 6,3% Martos 4 9,4%

Elektrolit Assering 1 3,1% Ringer Laktat 3 9,4% NS 2 6,3%

Oral Kalium L-aspartat

Aspar K 4 9,4% KCL powder 2 6,3% KSR 2 6,3% Kalium 1 3,1%

Kalsium Karbonat

CaCO3 3 9,4%

Tablet garam 1 3,1% 3. Nutrisi

darah Antihemopilik Tranexamic

acid Plasminex 1 3,1%

Obat Anemia Asam folat 3 9,4%

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

41

C. Evaluasi DRPs

Evaluasi DRPs ini dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang

berkaitan dengan peresepan pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi di Rumah Sakit Dr. Umum Sardjito Yogyakarta. Drug related problems

yang diamati pada penelitian ini meliputi butuh obat, tidak butuh obat, obat tidak

efektif, dosis kurang, dosis berlebih, dan adverse drug reaction (ADR) dan

interaksi obat. Drug related problems ketidaktaatan pasien dalam penggunaan

obat yang diresepkan tidak dapat dilakukan karena penelitian ini bersifat

retrospektif.

Drug related problems butuh obat pasien diabetes melitus tipe 2

dengan komplikasi hipertensi cukup banyak terjadi yaitu sebesar 12,5% dari 32

kasus. Sebagian besar pasien tidak mendapat terapi untuk keluhan yang dirasakan,

selain itu ada beberapa kasus yang jika dilihat dari hasil laboratorium pasien

mempunyai nilai jauh di luar nilai normal dirasa perlu untuk diberi terapi, seperti

hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa pasien mempunyai kadar albumin

yang rendah dirasa perlu diberi terapi untuk meningkatkan kadar albumin pasien.

Mengingat harga albumin yang mahal dan pasien sebagian besar merupakan

pasien kelas 3, terapi dapat diberikan dengan cara non farmakologi yaitu

memberikan makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau

daging. Hal ini perlu diperhatikan karena menurut Drug Information Handbook

(DIH) edisi 14, albumin berpengaruh terhadap maintenance cardiac output

dengan meningkatkan tekanan oncotic pada intravaskular dan menyebabkan

mobilisasi cairan dari interstitial ke dalam ruang intravaskular.

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

42

Tabel XII. Kejadian DRPs Butuh Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No. Kasus DRPs Rekomendasi

3 Pasien tidak mendapat terapi untuk penyakit hipertensinya.

Berikan captopril 2-3x12,5 mg.

6 Pasien tidak mendapat terapi untuk menangani kadar glukosa darahnya.

Berikan RI dengan dosis yang sesuai.

10 Pasien tidak mendapat terapi untuk keluhan mual dan muntahnya.

Bila keluhan sangat mengganggu, berikan domperidon 3x10 mg.

25 Pasien mengeluhkan sesak nafas tetapi tidak mendapat terapi apapun untuk menangani keluhannya.

Berikan terapi O2 untuk membantu mensuplai O2.

Pasien hanya mendapat terapi obat antihipertensi pada hari pertama masuk rumah sakit.

Lanjutkan pemberian valsartan 1x80 mg.

Kejadian DRPs tidak butuh obat pada pasien diabetes melitus tipe 2

dengan komplikasi hipertensi terjadi sebesar 3,1% dari 32 kasus. Drug related

problems terjadi karena pemberian obat tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu,

selain itu pasien juga mendapat terapi obat / obat kombinasi yang sebenarnya

tidak diperlukan, selain bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien,

efek yang dihasilkan belum tentu sesuai dengan yang diharapkan atau terjadinya

polifarmasi.

Tabel XIII. Kejadian DRPs Tidak Butuh Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No. Kasus

DRPs Rekomendasi

3 Pasien mendapatkan terapi antidiare Imodium® dan New Diatabs® bersamaan.

Pasien mengeluhkan mual sehingga sebaiknya gunakan antidiare New Diatabs® saja, karena Imodium® mempunyai efek samping antara lain mual dan muntah (MIMS).

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

43

Drug related problems obat tidak efektif pada pasien diabetes melitus

tipe 2 dengan komplikasi hipertensi terjadi sebesar 6,3% dari 32 kasus. Drug

related problems terjadi karena adanya pemberian obat yang kontraindikasi

terhadap pasien. Pemberian obat yang kontraindikasi terhadap kondisi pasien

dapat berakibat fatal pasien, seperti tidak memberikan efek terapi yang diharapkan

dan dapat memperburuk kondisi pasien, selain itu dilihat dari segi ekonomi juga

kurang efisien karena biaya yang dikeluarkan pasien menjadi lebih banyak.

Pemberian metformin dapat menyebabkan asidosis metabolik pada

pasien wanita yang mempunyai kadar kreatinin ≥ 1,4 mg/dL, dimana metformin

dapat menyebabkan hyperlactatemic effect sedangkan kemampuan ginjal untuk

membuang asam akan terganggu jika tidak dalam keadaan normal, sehingga kadar

asam dalam darah menjadi meningkat dan dapat menyebabkan pasien koma.

Tabel XIV. Kejadian DRPs Obat Tidak Efektif pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No. Kasus DRPs Rekomendasi

21 Hati-hati terhadap penggunaan CaCO3 (kalsium karbonat) pada pasien yang mempunyai insufisiensi ginjal (MIMS).

Sebaiknya hentikan penggunaan CaCO3.

31 Penggunaan metformin kontraindikasi pada pasien wanita dengan kadar kreatinin ≥1,4 mg/dL (DIH).

Sebaiknya penggunaan metformin diganti dengan Amaryl® (glimepiride) 1x8mg per hari.

Pada penelitian ini, juga dilakukan pengamatan terhadap DRPs dosis

kurang pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di Rumah Sakit

Umum Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2007-2008 dan tidak ditemukan

adanya DRPs dosis kurang yang terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

44

komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta periode

tahun 2007-2008.

Kejadian DRPs dosis terlalu besar pada pasien diabetes melitus tipe 2

komplikasi hipertensi terjadi sebesar 6,3%. Drug related problems terjadi antara

lain karena kurang diperhatikannya penyakit penyerta pasien sehingga perlu

adanya perubahan dosis. Pemberian obat dengan dosis berlebih dapat berakibat

fatal pada pasien, terutama pada obat-obat yang mempunyai indeks terapi sempit,

karena sangat besar kemungkinan dosis obat berada di atas jendela terapi dan

menyebabkan toksik.

Tabel XV. Kejadian DRPs Dosis Terlalu Besar pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

No. Kasus

DRPs Rekomendasi

8 Pada pasien yang mempunyai gangguan ginjal, dosis Tanapres® yang diperbolehkan 1x2,5 mg per hari (MIMS).

Turunkan dosis Tanapres® menjadi 1x2,5 mg per hari.

14 Pasien mendapatkan terapi inj. methycobal 1A/24jam, padahal dosis methycobal amp adalah seminggu 3x1 amp (MIMS).

Ganti inj. methycobal dengan methycobal kapsul 500mcg 3x1 per hari.

Drug related problems yang paling banyak terjadi pada pasien diabetes

melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi adalah ADR dan interaksi obat yaitu

sebesar 18,8% dari 32 kasus yang dievaluasi. Sebagian besar DRPs yang terjadi

adalah ADR akibat pemberian obat antihipertensi kelompok ARBs dan ACEI

yang diberikan bersamaan sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya

hiperkalemia, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan kadar kalium pasien

dan ADR dapat diminimalisir dengan cara memberikan terapi secara bergantian

(tidak bersamaan). Pemberian valsartan mempunyai ADR yaitu dapat

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

meningkatkan kadar kreatinin hingga >50%, sehingga perlu perhatian

pemberian valsartan pada

Tabel XVI. Kejadian DRPs ADR dan Interaksi ObatMelitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007

No. Kasus

1 Pemberian propanolol dan akan menambah efek pada laju jantung

16 Pemberian valsartan dan bersamaan akan meninghiperkalemia. Penggunaan valsartan dapat mengakibatkan naiknya kreatinin >50% dan sebaiknya dihindauntuk pasien dengan CHF

20 Pemberian valsartan dan meningkatkan risiko hiperkalemia

21 Pemberian valsartan perlu lebih diperhatikan karena dapat menyebabk>50%.

24 Pemberian captopril dapat menyebabkan peningkatan kadar transaminase

31 Pemberian valsartan perlu lebih diperhatikan karena dapat menyebabk>50%.

Gambar 8. Kejadian DRPs Pada Pasien Diabetes Hipertensi di Rumah Sakit Dr. Sardjito YogyakartaTahun 2007

Butuh obat

Tidak butuh obat

Obat tidak efektif

Dosis kurang

Dosis terlalu besar

ADR dan interaksi obat

meningkatkan kadar kreatinin hingga >50%, sehingga perlu perhatian

alsartan pada pasien yang mempunyai gangguan ginjal.

Kejadian DRPs ADR dan Interaksi Obat pada Pasien Diabetes Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

DRPs Rekomendasi

ropanolol dan digoksin bersamaan bah efek pada laju jantung.

Ganti obat antihipertensi propanolol menjadi captopril 2x25 mg.

alsartan dan noperten (lisinopril) bersamaan akan meningkatkan resiko

Sebaiknya hentikan penggunaan valsartan. Pantau kadar kalium pasien.

alsartan dapat mengakibatkan naiknya kreatinin >50% dan sebaiknya dihindari untuk pasien dengan CHF.

Sebaiknya hentikan penggunaan valsartan.

alsartan dan captopril bersamaan akan siko hiperkalemia.

Sebaiknya pemberian valsartan tidak bersamaan dengan captopril.

alsartan perlu lebih diperhatikan karena dapat menyebabkan kenaikan kreatinin

Sebaiknya hentikan penggunaan valsartan.

aptopril dapat menyebabkan ngkatan kadar transaminase.

Pantau kadar GOT dan GPT pasien. Berikan ctab 3xsehari (MIMS).

alsartan perlu lebih diperhatikan karena dapat menyebabkan kenaikan kreatinin

Sebaiknya hentikan penggunaan valsartan.

Kejadian DRPs Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Dr. Sardjito YogyakartaTahun 2007-2008

0 1 2 3 4 5 6

Butuh obat

Tidak butuh obat

Obat tidak efektif

Dosis kurang

Dosis terlalu besar

ADR dan interaksi obat

45

meningkatkan kadar kreatinin hingga >50%, sehingga perlu perhatian untuk

pada Pasien Diabetes Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Rekomendasi

Ganti obat antihipertensi propanolol menjadi aptopril 2x25 mg.

entikan alsartan.

Pantau kadar kalium pasien. entikan

alsartan.

ebaiknya pemberian alsartan tidak bersamaan

aptopril. entikan

alsartan.

ar GOT dan GPT pasien. Berikan curcuma 1-2 tab 3xsehari (MIMS).

entikan alsartan.

Komplikasi

Hipertensi di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode

7

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

Berdasarkan 32

meninggalkan rumah sakit karena keadaannya membaik dan diizinkan untuk

pulang. Jumlah pasien yang membaik dan diizinkan

81,3%, sedangkan sisanya

yang mungkin dikarenakan tidak betah tinggal di rumah sakit atau dapat juga

disebabkan masalah ekonomi.

Gambar 9. Alasan Meninggalkan Rumah Sakit Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007

Selama tahun 2007

komplikasi hipertensi yang dirawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta. Setelah dilakukan

diambil 32 kasus untuk dievaluasi DRPs. Sampel yang diambil berupa data rekam

medik yang diambil dari instalasi catatan rekam medik Rumah Sakit Umum Dr.

Sardjito Yogyakarta.

Berdasarkan

melitus tipe 2 komplikasi hipertensi banyak terjadi pada range umur 50

0

BLPL

APS

Ala

san

pula

ng

Berdasarkan 32 kasus yang dievaluasi, sebagian besar pasien

meninggalkan rumah sakit karena keadaannya membaik dan diizinkan untuk

pulang. Jumlah pasien yang membaik dan diizinkan pulang terdapat sebesar

edangkan sisanya sebanyak 18,7% pulang dengan permintaan s

yang mungkin dikarenakan tidak betah tinggal di rumah sakit atau dapat juga

disebabkan masalah ekonomi.

Alasan Meninggalkan Rumah Sakit Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2007-2008

D. Rangkuman Pembahasan

Selama tahun 2007-2008 terdapat 70 pasien diabetes melitus

komplikasi hipertensi yang dirawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum

Dr. Sardjito Yogyakarta. Setelah dilakukan sampling maka dari 70 pasien tersebut

diambil 32 kasus untuk dievaluasi DRPs. Sampel yang diambil berupa data rekam

yang diambil dari instalasi catatan rekam medik Rumah Sakit Umum Dr.

32 kasus yang dievaluasi diketahui bahwa kasus diabetes

tipe 2 komplikasi hipertensi banyak terjadi pada range umur 50

5 10 15 20 25 30

Jumlah kasus

46

kasus yang dievaluasi, sebagian besar pasien

meninggalkan rumah sakit karena keadaannya membaik dan diizinkan untuk

pulang terdapat sebesar

pulang dengan permintaan sendiri

yang mungkin dikarenakan tidak betah tinggal di rumah sakit atau dapat juga

Alasan Meninggalkan Rumah Sakit Pada Pasien DM Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

melitus tipe 2

komplikasi hipertensi yang dirawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum

maka dari 70 pasien tersebut

diambil 32 kasus untuk dievaluasi DRPs. Sampel yang diambil berupa data rekam

yang diambil dari instalasi catatan rekam medik Rumah Sakit Umum Dr.

32 kasus yang dievaluasi diketahui bahwa kasus diabetes

tipe 2 komplikasi hipertensi banyak terjadi pada range umur 50-59 tahun

BLPL

APS

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

47

yaitu sebesar 40,6%. Kasus ini lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan

laki-laki yaitu sebesar 53,1% pada wanita dan 46,9% pada laki-laki.

Obat yang diberikan pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi dibagi menjadi 9 kelas terapi yaitu obat hormonal, obat kardiovaskular,

antibiotik, analgesik, obat untuk skelet dan sendi, obat saraf, obat saluran

pernafasan, obat saluran cerna, dan nutrisi dan gizi. Penggunaan obat yang banyak

digunakan adalah obat dari kelas terapi gizi dan darah sebesar 100% diikuti obat

kardiovaskular sebesar 93,8% dan obat hormonal sebesar 87,5%.

Kejadian DRPs yang paling banyak terjadi pada pasien diabetes

melitus tipe 2 komplikasi hipertensi adalah ADR dan interaksi obat yaitu sebesar

18,8% diikuti dengan butuh obat yaitu sebesar 12,5%. Sebagian besar DRPs yang

terjadi adalah ADR akibat pemberian obat antihipertensi kelompok ARBs dan

ACEI yang diberikan bersamaan sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya

hiperkalemia. Pemberian valsartan mempunyai ADR yaitu dapat meningkatkan

kadar kreatinin hingga >50%, sehingga perlu perhatian untuk pemberian valsartan

pada pasien yang mempunyai gangguan ginjal. Drug related problems butuh obat

banyak terjadi karena kebanyakan pasien tidak mendapat terapi untuk keluhan

yang dirasakan.

Tabel XVIII. Ringkasan Drug Related Problems No DRPs Kasus 1. Butuh obat 3, 6, 10, 25 2. Tidak butuh obat 3 3. Dosis kurang - 4. Dosis terlalu besar 8, 14 5. Obat tidak efektif 21, 31 6. ADR 16, 20, 21, 24, 31

Interaksi obat 1

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

48

Jumlah pasien yang membaik dan diizinkan pulang terdapat sebesar

81,3%, sedangkan sisanya sebanyak 18,7% pulang dengan permintaan sendiri

yang mungkin dikarenakan tidak betah tinggal di rumah sakit atau dapat juga

disebabkan masalah ekonomi.

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien

Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr.

Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008” diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Kasus diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi banyak terjadi pada pasien

dengan range umur 50-59 tahun, dan terjadi pada wanita sebesar 53,1%

sedangkan pada laki-laki sebesar 46,9%.

2. Terdapat 9 kelas terapi yang diberikan pada pasien diabetes melitus tipe 2

komplikasi hipertensi dan yang paling banyak digunakan adalah obat dari

kelas terapi gizi dan darah yaitu sebesar 100%.

3. Drug related problems yang terjadi adalah (1) butuh obat terjadi sebesar

12,5%; (2) tidak butuh obat sebesar 3,1%; (3) dosis terlalu besar sebesar 6,3%;

(4) obat tidak efektif sebesar 6,3% dan (5) ADR dan interaksi obat yaitu

sebesar 18,8%.

4. Dari 32 jumlah kasus, 81,3% pasien meninggalkan rumah sakit dalam keadaan

membaik dan diizinkan oleh pihak rumah sakit, sedangkan sisanya sebanyak

18,7% pulang atas permintaan sendiri yang mungkin dikarenakan tidak betah

tinggal di rumah sakit atau dapat juga disebabkan masalah ekonomi.

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

50

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan adalah :

1. Dilakukan penelitian lanjutan pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi

hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta pada periode tahun

yang berbeda secara prospektif agar dapat dilihat perbandingan pelayanan

kesehatan yang diberikan.

2. Disarankan agar Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta mempunyai

standar acuan untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi

agar lebih mudah dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

51

DAFTAR PUSTAKA American Diabetes Association (ADA), 2005, Standards of Medical Care in

Diabetes, dari http://care.diabetesjournals.org/cgi/contect/full/28/suppl., diakses pada 18 Februari 2009

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 2006, Cardiovascular Physiology Concepts, dari

http://images.google.co.idimgresimgurl=http://www.cvphysiology.com/Blood%2520/PressureBP015_RAAS.gif&imgrefurl=http://www.cvphysiology.comBlood%2520/PressureBP015.htm&usg, diakses tanggal 03 Agustus 2009

Anonim, 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 7 2007/2008, CMP

Medica Asia Pte Ltd, Jakarta Anonim, 2008, Do Your Know The Secret Key to the Root Cause of Diabetes ?,

dari www.pancreashealth.com, diakses tanggal 18 Maret 2009 Cipolle, R.J., Strand L.M., dan Morley, P.C., 2004, Pharmaceutical Care

Practice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York, 178-179 Daniel, 2006, Medikasi Spesifik Diabetes Melitus Tipe 2,

http://www.farmacia.com, diakses tanggal 18 Maret 2009 Genauth, S., 2003, Diabetes Mellitus, dalam Dale. C. D., and Fermon. D. D.,

Scientific American Medicines, Volume 1, New York, 578-607 Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 1996, Textbook of Medical Physiology,

diterjemahkan oleh Irawati Setiawan, LMA., Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso, ECG, Jakarta

Haryanto, 2009, Kasus Penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus di Puskesmas

Kabupaten Sleman Sangat Tinggi, www.dinkes-sleman.go.id/berita.php.htm, diakses tanggal 18 Juni 2009

Karam.J.H., dan Forsham P.H., 2000, Diabetes mellitus, dalam F.S., Greenspan

dan J.D., Baxter., Endrokinologi Dasar dan Klinik, edisi 4, ECG, 742-823

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

52

Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., dan Lance, L. L., 2005, Drug Information Hanbook, Edisi 14, Lexi-Comp Inc, Ohio

Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,

86-88 Neal, M. J., 2005, At a Glance : Farmakologi Medis, Edisi 5, Erlangga Medical

Series, Jakarta, 36-37 Nguyen, L., 2000, An Overview of The Evaluation of Clinical Pharmacy Services,

Pharmacy Intern University of New Mexico, College of Pharmacy, http://www.nm-pharmacy.com/student_articles_4.html, diakses pada 18 Februari 2009

Pratiknya, A. W., 2001, Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 10-18, 176-183 Price dan Wilson, 1985, Patofisiologi : Konsep Klinik Proses-proses Penyakit,

Bagian 2, Edisi 2, ECG, Jakarta, 301-309 Rudnick, G., 2001, Clinical Pharmacology Made Incredible Easy,Springhouse

Corporation, Pennysilvia, 101-134, 283-287 Saseen. J. J., dan Carter. L. B., 2005, Hypertension, dalam Pharmacotherapy: A

Pathophysiology Appoarch, Sixth Edition, diedit oleh J. T. Dipiro, McGraw-Hill Company, Inc., 185-217

Shahab, A., 2006, Diagnosis dan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus,

http://www.google.com, diakses tanggal 09 Juni 2008 Soegondo, S., 2002, Diabetes, The Sillent Killer, http://www.medicastore.com,

diakses tanggal 09 Juni 2008 Soegondo, S., 2007, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini,

Penatalaksanaan Diabetes terpadu, Fak Kedokteran UI, Jakarta Tatro, D. S., 2001, Drug Interaction Facts 1-2, A Wolters Kluwer Company, St.

Louis Missouri Triplitt, C.L., Reasner C.A., dan Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus, dalam

Pharmacotherapy: A Pathophysiology Appoarch, Sixth Edition, diedit oleh J.T. Dipiro, McGraw-Hill Company, Inc., 1333-1363

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

53

LAMPIRAN Data dan Analisis DRPs Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Tabel XVIII. Kajian DRPs Kasus 1 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008 Kasus 1. No. RM 01.27.35.15 (14/05/07-19/05/07)

Subjective Wanita/52 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : susp. THD, hipertiroid, dermatitis. KU : HSMR pasien mengeluh badan lemas, demam, gatal-gatal, penurunan BB. RPD : hipertensi. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Mei 2007) Nilai normal 14 15 16 18 19

Albumin 3,02 3,5-5,0 g/dL Na 124 137-145 mmol/L Cl 9,7 98-107 mmol/dL

GDR 666 162 381 416 80-140 mg/dL GD2jpp 161

TD 130/90 150/80 140/80 160/80 150/90 120/80 mmHg Nadi : 120x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36,5ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Mei 2007)

14 15 16 18 Diit DM 1700 kal √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ Propanolol 2x10 mg √ √ √ √ Aspilet® (aspirin) 2x80 mg √ √ √ √

Digoxin 1x1 tab √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% lini √ √ √ √ Drip insulin √ √ √ RI √ Drip KCL 25 mcg/6 jam √ √ PTU (propiltiourasil) 3x200 mg √ √ √ PTU 3x100 mg √

Assessment 1. Terapi propanolol ( gol. beta bloker) yang diberikan bersamaan dengan digoksin akan

menambah efek pada laju jantung (DIH). DRPs : interaksi obat.

Recommendation 1. Ganti obat antihipertensi propanolol menjadi captopril (gol. ACEI) 2x25 mg. 2. Berikan pasien makanan yang banyak mengandung albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albuminnya.

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

54

Tabel XIX. Kajian DRPs Kasus 2 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 2. No. RM 00.25.88.68 (25/05/07-31/05/07) Subjective Laki-laki/86 tahun, DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : CVD stage V, hipertensi, ISK. KU : HMRS pagi hari masih minum obat dan suntik obat gula, sarapan habis, siang merasa lemas dan tidak dapat berkomunikasi. RPD : hipertensi. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Mei 2007) Nilai normal 25 26 28 29 30 31

Albumin 2,77 3,5-5,0 g/dL Na 130 137-145 mmol/L K 3,44 3,5-5,10 mmol/L Cl 94 98-107 mmol/dL

GDR 23 205 234 339 180 80-140 mg/dL GD2jpp 339 350 228

TD 190/90 160/80 150/90 170/90 140/70 150/70 120/80 mmHg Nadi : 72x/ menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Mei 2007)

25 26 28 29 30 31 Diit DM 1700 kal √ √ √ √ √ √ Inf. D5% 20 tpm/makro √ √ Inf. NS 20 tpm √ √ √ CaCO3 3x1 √ √ √ √ √ √ Asam folat 3x1 √ √ √ √ √ √ HCT 2x 25 mg √ √ √ √ √ √ Noperten

® (lisinopril) 10 mg 0-0-1 √ √ √ √

Valsartan 1x80 mg √ √ Ceftriaxone 1g/12 jam √ √ √ √ RI √ √ √ Herbeser CD 200 (diltiazem) 1-0-0 √ √ Mixtard 20-0-12 √ √

Assessment Recommendation 1. Untuk meningkatkan kadar albumin pasien bisa diberikan ekstrak putih telur (EPT) atau

makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging.

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

55

Tabel XX. Kajian DRPs Kasus 3 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 3. No. RM 00.57.62.54 (02/02/08-05/020/08) Subjective Wanita/63 tahun, kelas 3. DU : DM2NO DL : hipertensi, ISK. KU : diare. Empat HSMRS mual diare ±10x/hari, cair, ampas +, lendir, BAB tidak dapat ditahan / tidak terasa, mual. RPD : pernah colonoskopi tahun 2006 karena keluhan diare ada luka besar di usus besar. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Februari 2008) Nilai normal 02 03 04 05

K 3,42 3,5-5,10 mmol/L GDR 204 235 174 122 80-140 mg/dL TD 150/100 130/70 150/90 170/90 120/80 mmHg

Nadi : 98x/ menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Februari 2008) 02 03 04 05

Inf. RL lini 12 tpm √ Mixtard 30-0-20 √ √ √ √ Imodium® (loperamid HCl) 1x2 tab √

Imodium® 2x2 tab √

New Diatabs® (attapulgite) 3x2 tab √ √

New Diatabs® 3x1 tab √

Metronidazole 3x5oo mg √ √ √ Cefnos® (cefpirome) 1g/12 jam √ √ √

Assessment 1. Menggunakan antidiare (Imodium

® dan New Diatabs

®) bersamaan.

DRPs : tidak butuh obat. 2. Pasien tidak mendapat terapi untuk hipertensi yang diderita.

DRPs : butuh obat. Recommendation 1. Gunakan antidiare New Diatabs

® saja, karena Imodium

® mempunyai efek samping antara lain

mual dan muntah (MIMS). 2. Berikan captopril (gol. ACEI) 2-3x12,5 mg. 3. Pantau tekanan darah dan kadar glukosa darah pasien.

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

56

Tabel XXI. Kajian DRPs Kasus 4 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 4. No. RM 00.38.77.68 (31/01/08-06/02/08) Subjective Laki-laki/67 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : HHD kompensata, hipertensi, dislipidemia. KU : HMRS pasien merasa lemas, hanya makan sedikit, dan suntik insulin 14 U, periksa GDS tinggi, lalu periksa UGD RSS. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Januari - Februari 2008) Nilai normal 31 01 02 03 04 05 06

Albumin 3,24 3,5-5,0 g/dL Na 129 137-145 mmol/L K 5,9 3,5-5,10 mmol/L

GDR 526 333 231 435 190 80-140 mg/dL TD 190/

110 150/ 80

160/ 90

150/ 90

160/ 90

140/ 90

120/80 mmHg

Nadi : 90x/ menit RR : 24x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Januari - Februari 2008)

31 01 02 04 05 06 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ √ √ √ √ √ Adalat oros® (nipedipin) 1x30 mg √ √

Drip insulin √ √ √ √ HCT (Hidroklorotiazid) 1-0-0 √ √ √ √ √ Humulin 20-0-10 √ √ √ Simvastatin 1x10 mg √ Inj. ceftriaxone 1g/12 jam √ √

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien. 2. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin pasien.

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

57

Tabel XXII. Kajian DRPs Kasus 5 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 5. No. RM 01.37.50.63 (04/11/08-07/11/08) Subjective Wanita/66 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi. KU : lemas. Satu HSMRS pasien lemas, nafsu makan turun, BAK >>, minum >>,GDR 650. RPD : hipertensi disangkal. Keadaan pulang : belum sembuh. Objective

Parameter Tanggal

(November 2008) Nilai normal 04 05 06 07

Albumin 2,91 3,5-5,0 g/dL Na 125,4 137-145 mmol/L K 3,26 3,5-5,10 mmol/L Cl 83,4 98-107 mmol/dL

GDR 623 294 266 298 80-140 mg/dL TD 150/90 140/80 120/80 120/80 mmHg

Nadi : 80x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (November

2008) 04 05 06 07

Diit DM 1500 kal √ √ √ O2 3 lpm √ Infus NaCl 0,9% √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ Insulatard 10 U √ RI (regular insulin) √ √ √

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar kalium pasien. 2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

58

Tabel XXIII. Kajian DRPs Kasus 6 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 6. No. RM 00.37.09.79 ( 09/01/08-12/01/08) Subjective Wanita/61 tahun, DU : DM2NO. DL : hipertensi. KU : penurunan kesadaran. Sepuluh HSMRS pasien mengeluh tiba-tiba badan terasa lemas, bekeringat banyak, gemetar, dan pusing. RPD : hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Januari 2008) Nilai normal 09 10 11 12

Albumin 3,09 3,5-5,0 g/dL Na 136 137-145 mmol/L

GDR 33 155 291 293 80-140 mg/dL TD 160/90 160/90 160/90 120/80 mmHg

Nadi : 92x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Januari 2008) 09 10 11 12

Diit DM 1700 kal √ √ Diit DM 1700 kal + EPT √ √ Inf. D10% 20 tpm √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ Adalat oros

® (nipedipin) 1x30 mg √ √

Assessment 1. Pasien tidak mendapatkan terapi untuk menangani kadar glukosa darahnya.

DRPs : butuh obat. Recommendation 1. Berikan obat antidiabetika untuk mengontrol kadar glukosa darah pasien yaitu RI dengan dosis

yang sesuai. 2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

59

Tabel XXIV. Kajian DRPs Kasus 7 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 7. No. RM 01.03.39.28 ( 01/11/07-07/11/07) Subjective Wanita/44 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi, katarak, asma intermitten tidak dalam serangan. KU : pusing. HMRS pasien mengeluh pusing, sering BAK. RPD : hipertensi 2 bulan. RPK : asma, dengan terapi Berotec,Inflamid. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(November 2007) Nilai normal 01 02 03 04 05 06

Na 136,3 140 137-145 mmol/L Cl 95,6 107 98-107 mmol/L

HbA1C 12,7 4,5-6,3% AST 14,2 15,0-46,0 U/L GDR 426 248 251 80-140 mg/dL

GD2jpp 412 293 TD 170/

90 150/ 90

130/ 70

130/ 90

110/ 70

120/80 mmHg

Nadi : 84x/menit RR : 22x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (November 2007)

01 02 03 05 06 07 Diit DM 1700 kal RG √ √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ Drip insulin √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ √ HCT 25 mg 1-0-0 √ √ √ √ √ √ Berotec inhaler® (fenoterol)u/p √ √ √ √ √ √

Inj. ranitidin 1 A/12 jam √ √ √ √ √ Inflamid® (budesonid) 3x2 puff √

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

60

Tabel XXV. Kajian DRPs Kasus 8 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 8. No. RM 01.20.21.77 ( 27/04/07-29/04/07) Subjective Wanita/53 tahun, DU : DM2O. DL : hipertensi, dispepsia tipe ulkus. KU : lemas. HMRS pasien mengeluhkan lemas, mual, tiap makan muntah, nyeri ulu hati, keringat dingin. RPD : hipertensi dan DM ± 10 tahun, asma. Kondisi pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(April 2007) Nilai normal 27 28 29

Alb 3,4 3,5-5 g/dL BUN 27,6 7-20 mg/dL Creat 2,29 0,7-1,5 mg/dL Na 124 137-145 mmol/L K 3,09 3,5-5,1 mmol/L

GDR 140 239 312 80-140 mg/dL TD 180/90 150/80 120/80 mmHg

Nadi : 80x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (April 2007) 27 28 29

Diit DM 1900 kal RG √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ Inf. D10% 20 tpm √ Inf. D5% 2 tpm √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √

Tanapre®

s (imidapril) 1x10 mg √ √ √

Concor®

(bisoprolol) 1x2,5 mg √ √ √

Herbeser®

(diltiazem) 3x30 mg √ √ √

Inj. Nexium®

(esomeprazol) 1 A/12 jam √ √ √

Inj. Sotatic®

(metoclopramid) 1 A/8 jam √ √ √

Inj. Buscopan®

(hyosine N-butylbromide) 1 A/hari √ √ √

Farmacrol syr dd I C1 1j (pc) √ √ √

Ulsafate®

syr (sulcralfate) 3 dd I 1j (ac) √ √ √

Mixtard (insulin) 20 U √

Assessment 1. Pasien mempunyai kadar kreatinin dan BUN yang agak tinggi, mungkin pasien mengalami

gangguan ginjal. Pada pasien dengan gangguan ginjal, dosis Tanapres®

(imidapril) adalah 1x2,5 mg per hari (MIMS). DRPs : dosis terlalu besar.

Recommendation 1. Turunkan dosis Tanapres® menjadi 2,5 mg 1xsehari untuk pasien dengan gangguan ginjal. 2. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albuminnya. 3. Pantau tekanan darah dan kadar glukosa darah pasien.

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

61

Tabel XXVI. Kajian DRPs Kasus 9 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 9. No. RM 00.68.21.20 (30/06/07-10/07/07) Subjective Laki-laki/65 tahun, DU : DM2O dengan ulkus diabetik pedis sinistra. DL : hipertensi. KU : Ulkus pedis skala nyeri 6-7, mual. RPD : DM sudah 20 tahun. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Juni-Juli 2007) Nilai normal 30 01 02 03 04 06

Na 131 137-145 mmol/L Cl 95 98-107 mmol/L

GDR 349 155 180 117 117 159 80-140 mg/dL GD2jpp 201 183

TD 120/80 130/80 150/80 120/80 130/80 120/80 mmHg

Nadi : 90x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan Diit DM 1900 kal (30/06/07-10/07/07) Inf. Martos (30/06/07-03/07/07) Inf. NaCl 0,9% (04/07) Inf. Asering (05-10/07/07) Ceftriaxon 1g/12 jam (30/06/07-03/07/07) Flagyl

® (metronidazol) 500 mg/8 jam

(30/06/07-10/07/07) Captopril 3x25 mg (30/06/07-10/07/07) Diltiazem 2x1 (30/06/07-10/07/07)

Actrapid®

(insulin) (s.c.) (30/06/07-10/07/07) Inj. Nexium® (esomeprazol) 1 A sore (04,06/07/07) Inj. Stabacam

® (sulbactam) 2x1 (04-06/07/07)

Remopain® (ketolorac) 2x1 (05-06/07/07) Ciprofloxacin 2x500 mg (07-09/07/07) Pronalges

® (ketoprofen) 2x1 (07-10/07/07)

Inj. Tramadol® 2x50 mg (05/07/07) Inj. Metronidazol 3x500 mg (01-06/07/07)

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

62

Tabel XXVII. Kajian DRPs Kasus 10 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 10. No. RM 01.32.77.79 (12/12/07-15/12/07) Subjective Laki-laki/52 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi KU : lemas. HMRS pasien mengeluh lemas, sulit bicara, mual dan muntah. RPD : batu ginjal tahun 1995. RPK : ayah pasien menderita DM. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Desember 2007) Nilai normal 12 13 14

Na 134,8 137-145 mmol/L GDR 365 174 80-140 mg/dL TD 130/90 130/70 130/70 120/80 mmHg

Nadi : 96x/menit RR :20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Desember 2007) 12 13 14 15

Diit DM 2100 kal √ √ Diit DM 1700 kal √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ Drip insulin √ √ √ Valsartan 1x40 mg √ √ √ √ Actrapid Novolet® (insulin) 3x6 U √ √

Insulatard 10 U bedtime √ √

Assessment 1. Pasien tidak mendapat terapi untuk keluhan mual dan muntahnya.

DRPs : butuh obat. Recommendation 1. Kemungkinan keluhan mual dan muntahnya akibat dari keadaan hiperglikemia pasien. Bila

kondisinya sangat mengganggu bisa diberikan terapi untuk mengatasi keluhan mual dan muntah pasien dengan domperidon 3x10 mg.

2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

63

Tabel XXVIII. Kajian DRPs Kasus 11 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 11. No. RM 01.31.69.04 (27/09/07-04/10/07) Subjective Laki-laki/51 tahun, kelas 2. DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : ulkus DM grade III-IV, hipertensi. KU : tujuh HSMRS kaki kemasukan kerikil, timbul luka, kering dan gatal. Empat HSMRS kaki gatal dan basah karena tx alternatif klorofil, lalu ke RSUD Wonosari diberi amoxicilin. Tiga HSMRS pasien dirawat di RSUD Wonosari dengan tx ciproflocaxin, metronidazol, RI dan cefotaxim. RPK : saudara kandung menderita DM. Keadaan pulang : membaik, pulang paksa. Objective

Parameter Tanggal

( September-Oktober 2007) Nilai normal 27 28 29 01 02 03 04

TP 5,54 6,3-8,2 g/dL Alb 1,6 3,5-5,0 g/dL Na 129 137-145 mmol/L K 3,95 3,5-5,1 mmol/L

GDR 410 268 220 150 327 292 80-140 mg/dL GD2jpp 299 380

TD 140/ 100

130/ 70

130/ 70

120/ 70

130/ 70

120/ 70

120/ 80

120/80 mmHg

Nadi : 80x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (September-Oktober 2007)

27 28 29 01 02 03 04 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ √ Drip insulin √ √ √ Inj. D5% √ Inj. ceftriaxon 1 g/12 jam √ √ Inj. metronidazol 500mg/8 jam √ √ √ √ √ √ √ Aspilet® (aspirin) 2x80 mg √ √ √ √ √ √ √

Inj. ceftazidim 1g/12 jam √ Inj. ciprofloxacin 200 mg/12 jam √ √ √ √ √ √ Aspar K

® (kalium) 2x1 √ √ √ √ √

RI (regular insulin) √ √ √

Assessment 1. Pasien mendapat terapi Aspar-K® mulai tanggal 29 September 2007, sebaiknya terlebih dulu

cek kadar kalium pasien pada tanggal tersebut.

Recommendation 1. Kadar albumin pasien rendah, berikan makanan yang mengandung banyak albumin seperti

telur, susu atau daging. 2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

64

Tabel XXIX. Kajian DRPs Kasus 12 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 12. No. RM 01.06.65.37 (08/05/07-19/05/07) Subjective Wanita/69 tahun, DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : hipertensi. KU : lemas. HMRS pasien mengeluh lemas, keringat dingin, gelisah, BAB cair ± 5x/hari sejak 3 hari yll. RPD : hipertensi ± 5 tahun. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

( Mei 2007) Nilai normal 08 09 10 11 12 14 15 16 18 19

BUN 23,7 33,2 7,0-20,0 mg/dL Creatinin 1,95 2,39 0,7-1,50 mg/dL

Uric 8,8 2,5-8,5 mg/dL Chol 208 0-200 mg/dL GDR 40 97 192 321 264 154 105 105 80-140 mg/dL

GD2jpp 184

TD 210/ 100

140/ 80

170/ 80

150/ 80

160/ 70

170/ 80

130/ 70

150/ 70

130/ 70

120/80 mmHg

Nadi : 80x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36,3 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Mei 2007)

08 09 10 11 12 14 15 16 18 19 Diit DM 1700 kal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. D10% 16 tpm √ √ √ √ Irbesartan 1x300 mg √ New Diatabs® (attapulgite) 3x2 √ √

Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ HCT 12,5 mg ½-½-0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. Martos 16 tpm √ √ √ √ √ Simvastatin 10 mg 0-0-1 √ √ √ √ √ Amlodipin 1x10 mg √ √ √ √ √ Aspilet® (aspirin) 1x80 mg √ √ √ √

Mecola® (ALA) 3x1 √ √ √ √

RI (regular insulin) √ √ √ √ √ Inj. ceftriaxon 1 g/12 jam √ √ Glurenom® (glikuidon) 1-0-0 √

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

65

Tabel XXX. Kajian DRPs Kasus 13 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 13. No. RM 01.31.73.94 (02/10/07-20/10/07) Subjective Laki-laki/52 tahun, kelas 1. DU : DM2NO DL : ulkus DM pedis dextra, hipertensi. KU : luka pada kaki kanan tidak sembuh-sembuh. ± 1 minggu yll pasien mengaku dilakukan amputasi pada jari kaki kanan setelah sebelumnya tertusuk paku pines. Setelah diamputasi, jari kakinya tidak pernah kering, bau dan berlubang makin besar. RPD : DM sejak 4 tahun yll, rutin minum obat tetapi tidak pernah kontrol. Keadaan pulang : membaik. Objective

Tgl Parameter Tgl Parameter Tgl Parameter

02

Alb : 1,71 BUN : 21,5 Na : 120 Cl : 96 GDR : 123 TD : 150/90

08 Na : 125 TD : 180/90

16

Alb : 1,76 BUN : 25,2 Na : 133 GDR : 178 TD : 108/60 09

Alb : 1,2 BUN : 50,3 Na : 131 GDR : 164 TD : 130/70 18

GDR : 136 TD : 110/60

03 Alb : 1,9 TD : 150/90

10 GDR : 137 TD : 130/60

Nadi : 100x/menit RR : 22x/menit Suhu : 36,7˚C 04

GDR : 286 GD2jpp : 342

11 Na : 132 GDR : 185 TD : 130/70 05

Na : 126 GDR : 333 GD2jpp : 332 13 TD : 100/60

Penatalaksanaan Diit Dm 1700 kal (02-27/10/07) Inf. NaCl 0,9% (03-16/10/07) Inf. Ringer Laktat (02-10/10/07) RI (02-03&08/10/07) Inj. altofen® (ketoprofen) 1 A (02/10/07) Aspilet® (aspirin) 1x160 mg (02-21/10/07) Valsartan 1x80 mg (03-08/10/07) Inj. metronidazole 500 mg/8 jam (19-20/10/07) Metronidazole 3x500 mg (03/10/07) Tablet garam 3x500 mg (04-08/10/07)

Insulatard 0-0-12 (04-18/10/07) Pentoxifilin 3x1 tab (06-20/10/07) Adalat oros® (nifedipin) 1x30 mg (08/10/07) Inj. omeprazole 1g/24 jam (04-09/10/07) Parasetamol 3x1 tab (04/10/07) Inf. Albumin (03-20/10/07) Inj. meropenem 1g/12 jam (09-11/10/07) Inj. clindamycin 2x300 mg (09-10/10/07) Inj. fosfomycin 1g/ 12 jam (12-17/10/07) Inj. cefixim 2x100 mg (18/10/07)

Assessment 1. Pasien tidak mempunyai keluhan GI tetapi mendapatkan terapi omeprazole. Hal ini

dikarenakan pemberian aspirin dapat mengakibatkan ulcer GI (6-31%) (DIH). Pemberian ketoprofen juga dapat menyebabkan dispepsia (11%) (DIH).

Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

66

Tabel XXXI. Kajian DRPs Kasus 14 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 14. No. RM 00.31.48.19 (03/04/07-07/04/07) Subjective Laki-laki/77 tahun, DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : hipertensi stage II, HHD kompensata. KU : keringat dingin. HMRS (jm20.00) pasien menyuntikkan insulatard 8 U, sebelumnya sudah makan (jam 19.30). Jam 23.00 pasien mengeluh keringat dingin, lemas, dan masih dapat diajak bicara, oleh keluarga diberi teh manis. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(April 2007) Nilai normal 03 04 05 06 07

HbA1C 6,4 4,5-6,3 % GDR 35 171 249 80-140 mg/dL

GD2jpp 419 258 TD 170/100 170/90 160/90 130/80 120/80 mmHg

Nadi : 96x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (April 2007) 03 04 05 06

Diit DM 1700 kal √ √ √ √ Inf. D5% 20 tpm √ Inf. D10% 20 tpm √ Inf. NaCl 0,9% √ √ Noperten® (lisinopril) 1x10 mg √ √ √ √

Diovan® (valsartan) 1x160 mg √ √ √

Inj. actracid novolet 3x10 U √ Mecola® (ALA) 2x1 tab √

Inj. methycobal® (mecobalamin) 1 A/24 jam √

Assessment 1. Dosis methycobal amp seminggu 3x1 amp (MIMS).

DRPs : dosis terlalu besar. Recommendation 1. Dosis Methycobal® bisa diturunkan menjadi 1 A/48 jam atau diganti dengan Methycobal®

kapsul 500 mcg 3x1/hari (MIMS). 2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

67

Tabel XXXII. Kajian DRPs Kasus 15 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 15. No. RM 01.29.86.98 (29/05/07-06/06/07) Subjective Wanita/41 tahun, DU : DM2NO. DL : hipertensi. KU : tidak sadar. Pasien lupa tidak suntik insulin selama 2 hari karena menunggu suami mondok, HMRS pasien tiba-tiba keringat dingin, pusing, pingsan. Keadaan pulang : membaik, pulang paksa. Objective

Parameter Tanggal

(Mei-Juni 2007) Nilai normal 29 30 31 01 02 04 05 06

Creatinin 0,52 0,7-1,50 mg/dL Na 131 137-145 mmol/L

GDR 632 222 243 80-140 mg/dL GD2jpp 274 273

TD 150/ 100

140/ 80

130/ 80

130/ 80

130/ 90

100/ 70

110/ 70

110/ 70

120/80 mmHg

Nadi : 96x/menit RR : 32x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Mei-Juni 2007)

29 30 31 01 02 04 05 06 Diit DM 1900 kal √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ Drip insulin √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √ Neurobion 1x1 √ √ RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ Insulatard 10 U √ √ √ √ √ √ Mecola® (ALA) 3x500 mg √ √

Aspilet® (aspirin) 2x80 mg √ √

Ranitidin 2x150 mg √ √

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

68

Tabel XXXIII. Kajian DRPs Kasus 16 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 16. No. RM 01.31.02.01 (21/08/07-27/08/07) Subjective Laki-laki/59 tahun, DU : DM2NO. DL : CKD AV ec. susp. ND, hipertensi, CHF cf. II-III ec. HHD/IHD. KU : lemas. Satu BSMRS pasien mengeluh sesak nafas. RPD : sakit jantung sejak 5 tahun yll. Keadaan pulang : belum sembuh, pulang paksa. Objective

Parameter Tanggal

(Agustus 2007) Nilai normal 21 22 23 24 25 26

Alb 2,34 3,5-5,0 g/dL BUN 100 7,0-20,0 mg/dL

Creatinin 5,88 0,7-1,5 mg/dL K 5,5 3,5-5,10 mmol/L

HbA1C 10 4,5-6,3 % GDR 357 285 80-140 mg/dL

TD 180/120 180/120 160/95 160/95 180/90 170/85 120/80 mmHg

Nadi : 94x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Agustus 2007)

21 22 23 24 25 Diit RPRGRK DM 1700 kal + EPT √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ Inj. Lasix® (furosemid) 1 A/12 jam √

Inj. Lasix® 1 A/8 jam √ √ √ √

CaCO3 3x1 √ √ √ √ √ Asam folat 3x1 √ √ √ √ √ HCT 12,5 mg 1-1-0 √ RI (regular insulin) √ Noperten

® (lisinopril) 1x10 mg √ √ √ √

Assessment 1. Pasien mendapatkan terapi valsartan (gol. ARBs) dan Noperten® (gol. ACEI) bersamaan

sehingga dapat meningkatkan risiko hiperkalemia (DIH). DRPs : ADR.

2. Penggunaan valsartan dapat meningkatkan kenaikan kreatinin hingga 50% dan sebaiknya dihindari untuk pasien dengan CHF (DIH). DRPs : ADR.

Recommendation 1. Sebaiknya hentikan penggunaan valsartan. 2. Pantau kadar kalium pasien agar tetap berada dalam range normal. 3. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin pasien. 4. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

69

Tabel XXXIV. Kajian DRPs Kasus 17 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 17. No. RM 01.32.28.39 (11/11/07-15/11/07) Subjective Wanita/78 tahun, DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : hipertensi, SIRS. KU : lemas. HMRS jam 05.00 pasien mengeluh lemas, pusing, terasa berputar, muntah dengan isi makanan, pelo, makan hanya 2-3 sdm. RPD : DM sejak 4 tahun yll. Objective

Parameter Tanggal

(November 2007) Nilai normal 11 12 13 14 15

BUN 0,7 7,0-20,0 mg/dL Creatinin 0,56 0,7-1,5 mg/dL

Na 134 137-145 mmol.L K 2,69 2,76 3,5-5,10 mmol/L

HbA1C 4,0 4,5-6,3 % GDR 23 160 159 80-140 mg/dL

GD2jpp 165 TD 180/100 170/90 170/80 120/80 mmHg

Nadi : 95x/menit RR : 22x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (November 2007)

11 12 13 14 15 Diit DM 1900 kal RG √ √ √ √ √ Inf. D10% 20 tpm √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ Inj. ceftriaxon 1g/12 jam √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ Inj. citikolin 2x250 mg √ √ √ √ Aspar K 3x1 √ HCT 25 mg ½-0-0 √ HCT 1x25 mg √ √ √ √ RI (regular insulin) √ Captopril 2x25 mg √ √ √ √ Nifedipin 3x10 mg √ √ √ KCL powder 3x500 mg √ √

Assessment

Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

70

Tabel XXXV. Kajian DRPs Kasus 18 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 18. No. RM 01.28.97.56 (07/12/07-15/12/07) Subjective Wanita/56 tahun, DU : DM2NO dengan hipertensi. DL : ulkus DM pedis dextra, hipertensi stage I, sepsis. KU : lemas. Dua HSMRS pasien mengeluh lemas, nafsu makan dan minum menurun, luka di kaki kanan kadang-kadang nyeri. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Desember 2007) Nilai normal 07 08 09 10 11 12 13 & 14 15

Alb 3,4 3,5-5,0 g/dL K 3,22 3,5-5,10 mmol/L Cl 90 98-107 mmol/L

HbA1C 15 4,5-6,3 % GDR 482 257 435 383 247 140 147 80-140 mg/dL

GD2jpp 397 427 440 177

TD 95/65 90/60 130/60 150/70 130/70 120/80 120/80 mmHg

Nadi : 104x/menit RR : 24x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Desember 2007)

07 08 10 11 12 13 14 15 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. martos lini √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ √ √ Drip insulin √ √ Inj. metronidazole 500 mg/ 8 jam √ √ Inj. ciprofloxacin 200 mg/12 jam √ √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ Parasetamol (k/p) √ Aspilet

® (aspirin) 2x80 mg √ √ √ √ √

RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ Drip kalium √ Clindamycin 2x100 mg √ √ √ √ √ √ Inj. ranitidin 1 A/12 jam √ √ √ √ √ √ Aspar K® 1x1 √ √ √

Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √

Assessment 1. Pasien tidak mempunyai keluhan ulcer GI tetapi medapatkan terapi inj. ranitidin. Hal ini

disebabkan karena pemberian aspirin dapat menyebabkan terjadinya ulcer GI (6-31%) (DIH). Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

71

Tabel XXXVI. Kajian DRPs Kasus 19 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 19. No. RM 01.27.76.75 (23/04/07-01/05/07) Subjective Laki-laki/63 tahun, kelas 3. DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : CHF cf. III ec. HD/ND, hipertensi stage II. KU : sesak nafas. HMRS pasien mengeluh sesak nafas yang makin berat, kaki bengkak. RPD : DM sejak 1 tahun yll. Objective

Parameter Tanggal

(April-Mei 2007) Nilai normal 23 24 25 26 27 28 29 30 01

Alb 3,11 2,38 3,5-5,0 g/dL Creatinin 1,7 1,56 1,53 0,7-1,5 mg/dL

Uric 9,2 9,2 7,1 2,5-8,5 mg/dL BUN 28,5 28,9 7,0-20,0 mg/dL TP 5,99 6,3-8,2 g/dL Na 147 137-145 mmol/L

HDL 61,9 35-85 mg/dL HbA1C 6,4 4,5-6,3 % GDR 41 11 18 155 191 92 80-140 mg/dL

TD 160/ 90

130/ 70

140/ 90

130/ 60

140/ 60

130/ 50

130/ 60

120/80 mmHg

Nadi : 112x/menit RR : 28x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (April-Mei 2007)

23 24 25 26 27 28 30 01 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ Inf. D10% mikrolini 24 tpm √ √ √ √ √ √ √ Inf. D5% mikrolini 20 tpm √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. Lasix® (furosemid) 1 A/12 jam √ √ √ √ √ √ √ √

Irbesartan 1x300 mg √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ Allopurinol 1x100 mg √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. dextrose 40 g 2 fl. √ √ √ Diit TKTP √ √ √ √

Assessment

Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien. 2. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin.

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

72

Tabel XXXVII. Kajian DRPs Kasus 20 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 20. No. RM 01.24.94.80 (23/04/07-05/05/07) Subjective Laki-laki/56 tahun, kelas 3. DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi, sepsis. KU : panas. Dua HSMRS pasien mengeluh panas tinggi, mual, nyeri bengkak karena luka. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(April-Mei 2007) Nilai normal

23 24 25 26 27 28 01 02 03 04 Alb 2,49 3,5-5,0 g/dL TP 6,07 6,3-8,2 g/dL

Creatinin 1,88 0,7-1,5 mg/dL HDL 24,3 35-85 mg/dL Na 133 137-145 mmol/L K 4,35 3,5-5,1 mmol/L

HbA1C 9,3 4,5-6,3 % GDR 290 136 233 172 152 80-140 mg/dL

GD2jpp 178 241 311

TD 140/ 90

140/ 80

150/ 90

160/ 90

160/ 90

165/ 100

165/ 85

160/ 90

160/ 100

150/ 90

120/80 mmHg

Nadi : 110x/menit RR : 28x/menit Suhu : 39,1 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (April-Mei 2007)

23 24 25 26 27 28 30 01 02 03 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ √ √ √ Drip insulin √ Inj. ceftriaxon 1g/12 jam √ √ Inj. metronidazole 500 mg/8 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sistenol® (parasetamol) k/p √ √ √ √ √ √

Inj. ranitidin 1 A/12 jam √ √ √ √ √ √ √ √ Captopril 2x12,5 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ Aspilet

® (aspirin) 1x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √

RI(regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. ciprofloxacin 400 mg/12 jam √ √ √ √ √ √ Pentoxifilin 2x100 mg √ √ √ √ √ √ √ HCT 1-0-0 √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ Inj. cefotaxim 1g/ 8 jam √ √ Amdixal

® (amlodipin) 1x5 mg √ √

Assessment 1. Pemberian valsartan (gol. ARBs) dan captopril (gol. ACEI) dapat meningkatkan risiko

hiperkalemia. DRPs : ADR.

Recommendation 1. Pantau kadar kalium pasien, sebaiknya pemberian valsartan tidak bersamaan dengan captopril. 2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien. 3. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin untuk meningkatkan kadar

albumin pasien seperti telur, susu atau daging.

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

73

Tabel XXXVIII. Kajian DRPs Kasus 21 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008 Kasus 21. No. RM 01.10.83.97 (28/10/07-05/11/07)

Subjective Wanita/48tahn, DU : DM2O. DL : hipertensi, ulkus DM regro Cruris, CKD stage IV ec. ND. KU : lemas. Empat HSMRS pasien mual, muntah, lemas, nafsu makan turun. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Oktober-November 2007) Nilai normal

28 29 30 31 01 02 03 05 Alb 1,65 2,02 3,5-5,0 g/dL TP 5,10 5,69 6,3-8,2 g/dL TG 315 0-200 mg/dL

HbA1C 7,4 4,5-6,3 % BUN 50,5 7-20 mg/dL

Creatinin 2,84 0,7-1,5 mg/dL GDR 213 80-140 mg/dL TD 130/

80 120/ 80

150/ 90

160/ 100

190/ 100

160/ 90

180/ 100

160/ 90

120/80 mmHg

Nadi : 88x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Oktober-November 2007)

28 29 30 31 01 02 03 05 Diit DM 1900 kal RPRGRK √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ CaCO3 3x1 √ √ √ √ √ √ √ √ Asam folat 3x1 √ √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √ RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ √ Transfusi albumin √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. ceftriaxon 1g/12 jam √ √ √ √ √ √ Inj. Lasix® (furosemid) 1-0-0 √ √ √ √

Assessment 1. Hati-hati terhadap penggunaan CaCO3 (kalsium karbonat) kepada pasien yang mempunyai

insufisiensi ginjal (MIMS). DRPs : obat tidak efektif.

2. Pemberian valsartan perlu lebih diperhatikan karena dapat menyebabkan kenaikan kreatinin >50% (4%) (DIH). DRPs : ADR.

Recommendation 1. Sebaiknya hentikan penggunaan CaCO3 karena dapat memperburuk ginjal pasien. 2. Sebaiknya hentikan penggunaan valsartan. 3. Berikan pasien makanan yang banyak mengandung albumin seperti telur, susu, atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin.

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

74

Tabel XXXIX. Kajian DRPs Kasus 22 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008 Kasus 22. No. RM 01.28.72.67 (30/04/07-12/05/07)

Subjective Laki-laki/54 tahun, DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : ulkus DM pedis dextra, hipertensi, CHF cf III ec. susp. IHD/HHD. KU : tidak sadar. Pada HMRS pagi pasien minum glibenkamid 1 tab, makan sedikit, jam18.30 tiba-tiba pasien lemas, keringat dingin, oleh keluarga diberi teh manis, keluhan membaik. Jam 19.30 pasien ditemukan tidak sadar. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(April-Mei 2007) Nilai normal 30 02 03 04 05 07 09 10 11

Alb 2,50 1,86 2,12 3,25 3,5-5,0 g/dL Na 149 137-145 mmol/dL Cl 109 98-107 mmol/dL

GDR 31 177 163 122 259 80-140 mg/dL GD2jpp 186 258

TD 160/ 100

150/ 90

140/ 90

130/ 90

140/ 90

130/ 80

130/ 80

130/ 70

130/ 90

120/80 mmHg

Nadi : 100x/menit RR : 28x/menit Suhu : 36,3 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (April-Mei 2007)

30 01 02 03 04 05 07 08 09 10 11 12 Diit DM 1700 kal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. D10% lini √ Inj. ciprofloxacin 400mg/12 jam √ √ √ √ √ Clindamycin 4x300 mg √ √ √ √ √

Inj. Lasix®

1A/12 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √

Lasix®

(furosemid) tab 1-0-0 √ √ √

Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ √ √ √ √ √ √ KSR 1x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. metronidazol 500mg/8 jam √ √ √ √ √ √ √ √ Ambroxol 3x1 √ √ √ √ RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% lini √ √ √ √ √ √ Inj. meropenem 1g/12 jam √ √ √ √ √ Ampicilin 4x500 mg √

Assessment 1. Pasien mendapat terapi ambroxol dapat dikarenakan untuk mengatasi efek samping dari

pemberian metronidazol yang dapat menyebabkan nasal congestion (DIH). Selain itu, pemberian Lasix

® (furosemid) juga dapat menimbulkan batuk (3%) (DIH).

Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

75

Tabel XL. Kajian DRPs Kasus 23 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008 Kasus 23. No. RM 01.24.94.38 (08/05/07-12/05/07)

Subjective Wanita/67 tahun, DU : DM2NO riwayat hipoglikemia. DL : hipertensi stage 2, susp. ISK. KU : tidak sadar. Pada HMRS pasien tidak sadar, keringat dingin, tidak makan dan hanya minum, mengkonsumsi glibenkamid. RPD : kolesterol tinggi, stroke tahun 2006. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Mei 2007) Nilai normal 08 09 10 11 12

TP 8,79 6,3-8,2 g/dL GDR 31 177 245 80-140 mg/dL TD 160/100 170/100 180/100 160/100 200/100 120/80 mmHg

Nadi : 90x/menit RR : 16x/menit Suhu : 36,4 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Mei 2007)

08 09 10 11 12 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ √ Inf. D10% 16 tpm √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ √ HCT 25 mg 1-0-0 √ HCT 25 mg ½-½-0 √ HCT 25 mg 1-1-0 √ √ Inj. ceftriaxon 1g/12 jam √

Assessment Recommendation 1. Pantau kadar glukosa darah tekanan darah pasien.

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

76

Tabel XLI. Kajian DRPs Kasus 24 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 24. No. RM 00.89.52.39 (28/10/07-03/11/07) Subjective Laki-laki/53 tahun,kelas 3. DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hepatitis B, hipertensi stage I. KU : demam. HMRS pasien merasa demam, pusing, mulut terasa pahit, nafsu makan dan minum turun. RPD : hipertensi sejak 5 tahun yll. Keadaan pulang : belum sembuh. Objective

Parameter Tanggal

(Oktober-November 2007) Nilai normal 28 29 31 01 02

TP 5,22 6,3-8,2 g/dL Alb 2,17 3,5-5 g/dL

GOT 87,8 15-46 u/L GPT 101,1 13-69 u/L BUN 27,8 7-20 mg/dL GDR 320 80-140

mg/dL TD 140/90 140/90 130/90 130/90 140/90 120/80

mmHg Suhu 38 38,1 38 36,8 37˚C

Nadi : 110x/menit RR : 20x/menit Suhu : 38 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Oktober-November 2007)

28 29 30 31 01 02 03 Diit TKTP lunak RG √ √ Diit DM 1900 kal + EPT √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% 20 tpm √ √ √ √ √ √ √ Inj. Ciprofloxacin 200 mg/12 jam √ √ √ √ √ √ √ Sistenol

® (parasetamol) tab 3x1 √ √

Inj. Metoclopramid 1 A/8 jam k/p √ √ √ √ Captopril 12,5 mg 3x1 √ √ √ √ √ √ √ RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ Radin® (ranitidin) 1 A/12 jam √ √ √

Assessment 1. Perhatikan pemberian captopril karena dapat menyebabkan peningkatan kadar transaminase

(DIH). DRPs : ADR.

Recommendation 1. Pantau kadar GOT dan GPT pasien. Berikan curcuma 1-2 tab 3xsehari (MIMS). 2. Berikan pasien makanan yang banyak mengandung albumin seperti telur, susu, atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin. 3. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien. 4. Berikan makanan yang banyak mengandung albumin seperti telur, susu atau daging untuk

meningkatkan kadar albumin.

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

77

Tabel XLII. Kajian DRPs Kasus 25 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 25. No. RM 01.32.52.28 (23/11/07-03/12/07) Subjective Wanita/52 tahun, kelas 2. DU : DM2NO dengan hipertensi. DL : ulkus DM pedis dextra, hipertensi stage I, SIRS. KU : luka di telapak kaki kanan sejak 2 MSMRS. Tiga HSMRS luka tidak sembuh-sembuh, nanah, nyeri, batuk berdahak, sesak nafas, nafsu makan dan minum turun. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(November-Desember 2007) Nilai normal 23 24 26 27 28 29 30 01 02

Alb 3,35 3,5-5 g/dL Na 124,5 135-145 mmol/L Cl 88,4 98-107 mmol/L

HbA1C 16,6 4,5-6,3 % GDR 538 302 290 174 196 137 250 80-140 mg/dL

GD2jpp 248 TD 140/

90 160/ 95

140/ 90

130/ 70

150/ 90

130/ 90

140/ 100

150/ 100

140/ 70

120/80 mmHg

Nadi : 92x/menit RR : 22x/menit Suhu : 36,9 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (November- Desember 2007)

23 24 26 27 28 29 30 01 03 Diit DM 1700 kal √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ √ √ √ Drip insulin √ √ √ √ √ √ √ Inj. ceftriaxon 1g/12 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ Inj. metronidazol 500 mg/8 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ Aspilet® (aspirin) 2x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √

Codein 2x 10 mg √ √ √ √ √ √ √ Insulatard 10 U bedtime √ √ √ √ RI (regular insulin) √ √

Assessment 1. Pasien mengeluh mengalami sesak nafas tetapi tidak diberikan terapi apapun.

DRPs : butuh obat. 2. Pasien hanya mendapat terapi antihipertensi pada hari pertama pasien masuk rumah sakit.

DRPs : butuh obat.

Recommendation 1. Berikan terapi O2 3 lpm untuk membantu mensuplai O2 pada pasien. 2. Lanjutkan pemberian valsartan 1x80 mg untuk menurunkan tekanan darah pasien. 3. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin pasien.

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

78

Tabel XLIII. Kajian DRPs Kasus 26 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 26. No. RM 01.21.99.34 (28/09/07-06/10/07) Subjective Laki-laki/65 tahun, kelas 3. DU : DM2NO dengan hipertensi. DL : sepsis, hipertensi stage II, ulkus DM cruris sinistra. KU : lemas. Lima HSMRS pasien terjatuh ketika turun dari kereta api dan luka di kaki kiri, pasien tidak periksa dan diobati sendiri. Tiga HSMRS pasien merasa lemas, demam tinggi, nafsu makan dan minum turun. RPD : asma, operasi katarak Juni 2007. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(September-Oktober 2007) Nilai normal 28 29 01 02 03 04 05 06

TP 5,73 6,3-8,2 g/dL Alb 2,33 3,5-5 g/dL

BUN 29,4 7-20mg/dL Na 131 135-145 mmol/L K 3,31 3,5-5,1 mmol/dL

HbA1C 6,9 6,8 4,5-6,3 % GDR 339 178 194 135 80-140 mg/dL GDP 107 70-120 mg/dL

GD2jpp 109 TD 160/

60 140/ 80

160/ 80

140/ 70

130/ 70

130/ 70

130/ 70

120/ 70

120/80 mmHg

Suhu 38,7 37 36 36,7 36,5 36,5 36,6 35,8 37ºC

Nadi : 104x/menit RR : 32x/menit

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (September-Oktober 2007)

28 29 01 02 03 04 05 06 Diit DM 1900 kal √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ √ √ √ Drip insulin √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. ceftriaxon 1g/12 jam √ √ √ √ √ √ Inj. metronidazol 500 mg/8 jam √ √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √ Sistenol® (parasetamol) 3x500 mg √ √ √ √ √ √

Aspilet® (aspirin) 2x80 mg √ √ √ √ √ √

Aspar K® 2x1 √

Inj. ciprofloxacin 200mg/12 jam √ √ √

Assessment Recommendation 1. Berikan makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging untuk

meningkatkan kadar albumin pasien. 2. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

79

Tabel XLIV. Kajian DRPs Kasus 27 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 27. No. RM 01.32.68.94 (07/12/07-21/12/07) Subjective Wanita/66 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi stage I, obs. massa paru dektra susp. malignancy. KU : sesak nafas. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Desember 2007) Nilai normal 07 08 10 11 12 13 14 15 17 20

Alb 3,23 3,5-5 g/dL Creat 0,67 0,7-1,5 mg/dL

Asam urat 2,3 2,5-8,5 mg/dL Na 128,5 135-145 mmol/L Cl 92,5 98-107 mmol/L

HbA1C 9,4 4,5-6,3 % GDR 478 217 114 205 139 34 80-140 mg/dL

GD2jpp 259 142 86 TD 140/

90 130/ 80

100/ 60

120/ 80

130/ 90

130/ 80

120/ 70

130/ 80

140/ 80

110/ 70

120/80 mmHg

Nadi : 120x/menit RR : 26x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Desember 2007)

07 08 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 Diit DM 1700 kal RG √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. Martos √ √ Inf. NaCl 0,9% 16 tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ Drip insulin √ √ √ Captopril 2x 25 mg √ √ √ HCT 1-0-0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x80 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ciprofloxacin 2x 500 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √

Assessment Recommendation 1. Berikan pasien makanan yang mengandung albumin seperti telur, susu, atau daging untuk

meningkatkan kadar albuminnya.

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

80

Tabel XLV. Kajian DRPs Kasus 28 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 28. No. RM 01.30.90.28 (02/08/07-24/08/07) Subjective Laki-laki/43 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi stage II, obs. oedem anasarca ec. susp. nefrotik sindrom. KU : bengkak seluruh tubuh. HMRS bengkak tubuh, membesar, BAK 4-5x/hari @ ½-1 gelas, BAB agak sulit, pasien tidur dengan 2 bantal. Keadaan pulang : membaik. Objective

Tgl Parameter Tgl GDR GD2jpp TD Tgl GDR GD2jpp TD

02

Alb : 1,63 BUN : 25,5 Chol : 711 TG : 897 GDR : 659 TD : 155/100

06 259 120/70 18 269 170/100 07 106 160/80 20 276 160/100 08 253 160/100 21 242 206 140/80

09 172 140/90 22 168 135 120/70 10 242 140/80 23 183 130/80

Tgl GDR TD 13 212 160/90 24 240 140/80 03 161 155/100 14 188 160/80 Nadi : 88x/menit

RR : 20x/menit 04 341 150/100 15 392 160/90

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Agustus 2007)

02 03 04 06 07 09 10 13 14 15 18 20 21 24 Diit RGCP 1900 kal √ √ Diit DM 1700 kal √ √ √ √ √ √ Diit RPRGRK √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √

Inj. Lasix®

1A/8 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

RI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Captopril 2x 12,5 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Gemfibroxil 2x300 mg √ Inf. D5% mikro lini √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Simvastatin 1x20 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Aspilet 2x80 mg √ √ √ √ Inj. ceftazidime 1A/12 jam √ √ √ √ √ √

New Diatabs®

3xII k/p √ √

Adalat oros®

1x30 mg √ √ √

Inpepsa®

syr 3xI √ √ √

Assessment Recommendation 1. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk meningkatkan kadar albumin pasien.

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

81

Tabel XLVI. Kajian DRPs Kasus 29 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008 Kasus 29. No. RM 01.26.38.37 (08/12/07-17/12/07)

Subjective Wanita/65 tahun, kelas 3. DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : hipertensi stage II, SIRS. KU : penurunan kesadaran. HMRS pasien mengeluh lemas, nafsu makan tidak ada, pasien minum glibenkamid jam 07.00

± jam 12.00 pasien lemas dan tidak sadarkan diri. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(Desember 2007) Nilai normal 08 10 11 12 13 14 15 17

Alb 3,26 3,5-5 g/dL BUN 5,4 7-20 mg/dL Creat 0,61 0,7-1,5 mg/dL

HbA1C 7 4,5-6,3 % GDR 30 48 175 130 80-140 mg/dL

GD2jpp 87 146 146 GDP 144 70-120 mg/dL TD 170/

100 110/ 70

140/ 90

140/ 70

140/ 70

150/ 90

125/ 70

120/ 80

120/80 mmHg

Nadi : 104x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (Desember 2007)

08 10 11 12 13 14 15 17 Diit DM 2100 kal √ √ √ √ √ √ √ √ Inf. D10% lini √ √ Inf. RL mikrolini √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ √ √ √ √ √ √ √ HCT 25 mg 1-0-0 √ √ √ √ √ √ √ √ Inj. ceftriaxon 1gr/12 jam √ Inj. ciprofloxacin 200 mg/12 jam √ √ √ √ √ √ Inj. metronidazol 500 mg/8 jam √ √ √ √ √ √ √ Inj. ceftazidime 1gr/8 jam √ √

Assessment Recommendation 1. Berikan pasien makanan yang mengandung banyak albumin seperti telur, susu atau daging

untuk mengingkatkan kadar albumin pasien.

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

82

Tabel XLVII. Kajian DRPs Kasus 30 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 30. No. RM 01.14.30.65 (06/04/07-10/04/07) Subjective Laki-laki/68 tahun, DU : DM2NO dengan hipoglikemia. DL : hipertensi stage II, HHD kompensata. KU : tidak sadar. Delapan JSMRS pasien tiba-tiba mengeluh keringat dingin, lemas, sulit diajak komunikasi (sebelumnya pasien minum glibenkamid 1 tab pada jam 03.00 karna niat puasa), pasien diberi teh manis, lalu membaik. Satu JSMRS pasien kembali mengeluh keringat dingin diikuti tidak sadar. RPD : stroke tahun 1998. Keadaan pulang : membaik, APS. Objective

Parameter Tanggal

(April 2007) Nilai normal 06 07 08 09 10

Creat 2,01 0,7-1,5 mg/dL GDR 25 92 206 139 187 80-140 mg/dL

GD2jpp 132 TD 170/80 160/80 130/70 120/80 mmHg

Nadi : 68x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36,7 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (April

2007) 06 09 10

Diit DM 1900 kal √ √ √ Inf. D10% 20 tpm √ Inf. NaCl 0,9% √ √ Noperten® (lisinopril) 1x10 mg √ √ √

Assessment

Recommendation 1. Pantau kadar glukosa dan tekanan darah pasien.

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

83

Tabel XLVIII. Kajian DRPs Kasus 31 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 31. No. RM 01.31.42.59 (09/09/07-15/09/07) Subjective Wanita/54 tahun, DU : DM2NO dengan hiperglikemia. DL : hipertensi stage II, RF ec. susp. ND, dispepsia. KU : mual dan muntah. Satu HSMRS pasien mengeluh mual dan muntah, tidur flat, BAK menurun, nafsu makan menurun. RPD : DM sejak 4 tahun yll, hipertensi baru diketahui sekarang. Keadaan pulang : membaik. Objective

Parameter Tanggal

(September 2007) Nilai normal 09 10 11 12 13 14 15

TP 4,72 6,3-8,2 g/dL Alb 1,53 3,5-5,0 g/dL

Creat 2,32 2,65 0,7-1,5 mg/dL Cl 109 98-107 mmol/L

HbA1C 8,8 4,5-6,3 % Chol 519 0-200 mg/dL GDR 282 240 222 148 162 216 80-140 mg/dL

GD2jpp 249 170 226 TD 210/130 200/120 210/110 190/95 170/110 150/80 130/80 120/80 mmHg

Nadi : 88x/menit RR : 20x/menit Suhu : 37 ºC

Penatalaksanaan

Nama Obat Tanggal (September 2007)

09 10 11 12 13 14 15 Diit RPRGRK 1500 kal √ √ √ √ √ √ √ Inf. NaCl 0,9% √ √ √ √ √ √ √ O2 3 lpm √ √ √ √ √ RI (regular insulin) √ √ √ √ √ √ √ Inj. metoclopramide 1A/8 jam √ √ √ √ √ √ √ Valsartan 1x160 mg √ √ √ √ √ √ √ HCT 1-0-0 √ √ √ √ √ √ √ Inj. ranitidin 1A/12 jam √ √ √ √ √ √ √ Amdixal® (amlodipin) 1x10 mg √ √ √ √ √ √ Simvastatin 1x20 mg √ √ √ √ Metformin 3x500 mg √ √

Assessment 1. Pemberian valsartan dapat meningkatkan kadar kreatinin >50% (DIH).

DRPs : ADR. 2. Penggunaan metformin kontraindikasi dengan pasien wanita dengan kadar kreatinin ≥1,4

mg/dL (DIH). DRPs : obat tidak efektif.

Recommendation 1. Sebaiknya penggunaan valsartan dihentikan, cukup gunakan amlodipin. 2. Sebaiknya penggunaan metformin diganti dengan Amaryl® (glimepiride) 1x8mg per hari. 3. Pantau kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien.

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

84

Tabel XLIX. Kajian DRPs Kasus 32 Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2007-2008

Kasus 32. No. RM 01.33.76.23 (16/12/07-07/01/08) Subjective Wanita/45 tahun, DU : DM2NO. DL : ulkus pedis dextra, hipertensi stage II, sepsis. KU : penurunan kesadaran dan kejang. Sepuluh JSMRS pasien mengalami penurunan kesadaran, bicara kacau, kejang ± 3x, 5 menit tiap kejang, banyak makan dan minum, BAK ↑ tapi BB ↓. Keadaan pulang : membaik. Objective

Tgl Parameter Tgl Parameter Tgl Parameter Tgl Parameter

16 BUN : 35,7 GDR : 581 TD : 170/90

21 GDR : 212 TD : 160/90

26 GDR : 250 TD : 130/80

02 GDR : 70 TD : 110/90

22 Na : 132 GDR : 104 TD : 160/90

27 K : 2,23 GDR : 67 TD : 150/90

03 TD : 160/90

17

Na : 146 K : 2,03 Cl : 117,9 GDR : 194 TD : 170/90

04 GDR : 115 TD : 160/90

23 GDR : 79 TD : 150/90 28

GDR : 253 TD : 135/90

05 TD : 170/90 Nadi : 90x/menit RR : 16x/menit Suhu : 37 ºC 24

GDR : 291 TD : 150/90

30 TD : 160/90

18 GDR : 139 TD : 180/90 31

GDR : 145 TD : 170/100

25 Na : 131 GDR : 112 TD : 130/80 20

GDR : 164 170/90

01 GDR : 83 TD : 160/90

Penatalaksanaan Diit DM 1900 kal (16/12/07-07/01/08) O2 3 lpm (16/12/07-07/01/08) Inf. ½ NS (16-18/12/07) Drip insulin (16-17/12/07)

Aspilet®

1x160 mg (16/12/07-07/01/08) Captopril 3x25 mg (16/12/07-07/01/08) Inj. ranitidin 1A/12 jam (16/12/07) Inj. ceftriaxon 1gr/12 jam (17/12/07-20/12/07)

Inj. metronidazole 500 mg/8 jam (17/12/07-07/01/08) Inf. NaCl 0,9% (19/12/07-01/01/08) Inj. ceftazidime 1gr/8 jam (22/12/07-03/01/08) Insulatard 0-0-10 (19/12/07-07/01/08) RI (16/12/07-07/01/08) KCl 3x500 mg (24-29/12/07) KSR 1x1 (27/12/07-01/01/08)

Assessment

Recommendation 1. Pantau tekanan darah pasien. 2. Pantau kadar glukosa darah pasien.

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · evaluasi drug related problems (drps) pada pasien diabetes melitus tipe 2 komplikasi hipertensi di rumah sakit umum dr. sardjito

85

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Komplikasi

Hipertensi di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito

Yogyakarta Periode tahun 2008” ini memiliki nama

lengkap Antonia Vita Herlinawati. Penulis dilahirkan di

Yogyakarta 15 Juni 1987 dari pasangan drs. Dominikus

Suciwanta Wahyu Widodo dan Maria Goretti Sukasmiyati

sebagai putri kedua dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu tahun 1992-1993 di TK

Kanisius Demangan Baru Yogyakarta, tahun 1993-1999 di SD Kanisius Demangan

Baru Yogyakarta, tahun 1999-2002 di SLTP N 1 Yogyakarta, tahun 2002-2005 di

SMU Bopkri 2 Yogyakarta. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjadi

mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan antara lain tergabung dalam

anggota UKF Tari Modern tahun 2005-2006, anggota komisi Advokasi BPMF

(Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas) Farmasi tahun 2006-2007, Inisiasi Fakultas

Farmasi (TITRASI) 2006, Pelepasan Wisuda 2007, Pharmacy Perfomance 2007,

Bakti Sosial Pengobatan Gratis tahun 2007, anggota tim edukasi Swamedikasi Diare

tahun 2008, dan panitia relaunching Apotek Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2008.