etiologi cleft lip dan cleft palate

Upload: shelvinaayoedamayanti

Post on 11-Jul-2015

589 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

ETIOLOGI CLEFT LIP DAN CLEFT PALATE Penyebab sumbing bibir dan palatum tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar kasus sumbing bibir atau sumbing palatum atau keduannya dapat dijelaskan dengan hipotesis multifaktor. Teori multifaktor yang diturunkan menyatakan bahwa gen-gen yang beresiko berinteraksi satu dengan lainnya dan dengan lingkungan, menyebabkan cacat pada perkembangan janin. Sumbing bibir dan palatum merupakan kegagalan bersatunya jaringan selama perkembangan. Gangguan pola normal pertumbuhan muka dalam bentuk defisiensi prosesus muka merupakan penyebab kesalahan perkembangan bibir dan palatum. Sebagian besar ahli embriologi percaya bahwa defisiensi jaringan terjadi pada semua deformitas sumbing sehingga struktur anatomi normal tidak terbentuk. Faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi atau berhubungan dengan kelainan sumbing bibir dan sumbing palatum yaitu: Penggunaan obat-obatan Pengaruh penggunaan obat-obatan yang bersifat teratologik, termasuk jamu-jamuan dan penggunaan kontrasepsi hormonal Infeksi Infeksi merupakan salah satu faktor yang diduga sebagai etiologi adanya kelaianan celah bibir dan langitan, khususnya infeksi viral dan khlamidial (toksoplasmolisis) Faktor lingkungan Faktor lingkungan ditemukan sebagai penyebab terjadinya celah seperti etanol, rubella virus, thalidomide, dan aminopterin. Diabetes mellitus maternal dan amniotic syndrom

Faktor genetik Faktor genetik yang diduga kuat pada keluarga dengan riwayat kelaianan yang sama Teratogenik Teratogan adalah merupakan teratogen. setiap faktor atau bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan resiko suatu kelaianan bawaan. Radiasi, obat tertebtu, dan racun

Gizi Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekuranagn asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida dan tabung saraf.

PATOGENESIS CLEFT LIP DAN CLEFT PALATE Sumbing yang hanya mengenai bibir dinamakan cheiloschisis. Sumbing bibir umumnya terjadi pada minggu ke 6-7 intrauterin, sesuai dengan waktu perkembangan bibir normal dengan terjadinya kegagalan penetrasi dari sel mesodermal pada groove epitel di antara prosesus nasalis medialis dan lateralis. Sumbing pada bibir bawah selalu di bagian tengah akibat gagalnya perpaduan kedua prosesus mandibularis. Sumbing sempurna yang meliputi kelainan yang dimulai dari perbatasan bibir dan kulit melalui tulang alveolar rahang atas sampai bagian bawah rongga hidung dan rongga mulut disebut cheilognathoschisis. Sumbing palatum terjadi pada minggu ke-8 akibat kegagalan fusi prosesus palatinus dan prosesus premaksila. Sumbing yang sudah melibatkan palatum dinamakan cheilognathopalatoschisis. Sumbing sempurna dan unilateral, dari luar (muka) tampak suatu rongga hidung dan sisi lain (lateral) oleh concha. Pada sumbing sempurna, bagian palatum lunak juga ikut terbelah. Pada sumbing sempurna dan bilateral rongga hidung langsung menjadi satu dengan rongga mulut, tidak terbentuk sekat hidung, rongga dibatasi kanan dan kiri oleh concha. DAPUS Sudiono, Janti. 2008. Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial. Jakarta: EGC