etika rekayasa

2
 Etika rekayasa 1.1 Pendahuluan Salah satu dampak globalisasi adalah adanya persaingan bisnis yang semakin ketat, yang ditandai oleh kegiatan bisnis yang kini tumbuh dan berkembang melewati apa yang pernah diprediksikan dan di'visi'kan sebelumnya. Pelakunya terbuai dengan visi dan, misinya, terjebak di antara harapan dan kenyataan. Bangkitnya negara  berkembang dengan industri labour intensive  seperti Korea Selatan dan Taiwan  pada tahun 1!"#an dan setelah runtuhnya r e$im komunis 1", mulailah dikenal Bi sn is %l ob al ya ng be rbas is pa da e& is ie ns i ya ng di pe rkir akan ak an te rus  berlangsung sampai tahu n "" dan bahkan lebih. Ketika mendengar kata (bisnis) apa yang tersirat dalam pikiran *nda + *pakah yang ter sirat ter seb ut adalah per usa haa n bes ar+ *ta u sebuah org ani sasi bes ar+ *t au  perusahaanorgani sasi biasa#biasa saja+ *tau sebuah bisnis industry perumahan -  Home Industry+ Bisnis bisa dijalankan dengan /ara berbeda antara suatu negara atau organisasi atau  perusahaan baik dari sisi budaya, politik, hukum, ekonomi, perilaku maupun sudut  pandang. Bisnis sudah tak mengenal ruang dan waktu, dari bisnis yang hanya mempert uka rka n bar ang den gan bar ang -ba rte r sampai den gan bis nis den gan mengguna kan sa ran a te knol ogi da n in&ormasi . Tra nsaksi bi snis ki ni dapa t diwujudkan tanpa harus adanya pertemuan &isik pembeli dan penjual. 0ereka bisa tinggal dimana saja, dan kapan saja dapat menyelenggarakan aktivitas bisnisnya. Teknologi dan n&ormasi -komunikasi telah mengubah dunia yang begitu luas menjadi semakin ke/il, kini dunia seakan telah menjadi sebuah kampung besar yang dengan mudah dijangkau manusia. Bisnis mer upa kan suatu kei ngi nan yan g mur ni dal am memban tu ora ng lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk menganalisis batas#batas kompetisi seseo rang, kemampuan untuk menga kui kesalahan dan bela jar dari kegag alan . Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu mengisyaratkan sebua h kons ep bahwa mereka yang b erhas il adala h yang mahir men ghan /urka n mus uh# mus uhn ya. Ban yak yan g men gat aka n kompet isi lamban g ket ama kan . Pa da ha l pe rdaganga n du ni a ya ng le bi h be ba s di masa me nd at ang ju stru mempromosikan kompetisi yang juga lebih bebas. 2ewat ilmu kompetisi kita dapat merenungkan, membayangkan eksportir kita yang di ta ntang untuk terj un ka rena baru yait u pasa r be bas di ma sa mendat ang.

Upload: muhammad-aly-albadyu

Post on 04-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teknik

TRANSCRIPT

Etika rekayasa

1.1 PendahuluanSalah satu dampak globalisasi adalah adanya persaingan bisnis yang semakin ketat, yang ditandai oleh kegiatan bisnis yang kini tumbuh dan berkembang melewati apa yang pernah diprediksikan dan di'visi'kan sebelumnya. Pelakunya terbuai dengan visi dan, misinya, terjebak di antara harapan dan kenyataan. Bangkitnya negara berkembang dengan industri labour intensive seperti Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1980-an dan setelah runtuhnya rezim komunis 1990, mulailah dikenal Bisnis Global yang berbasis pada efisiensi yang diperkirakan akan terus berlangsung sampai tahun 2020 dan bahkan lebih.Ketika mendengar kata bisnis apa yang tersirat dalam pikiran Anda? Apakah yang tersirat tersebut adalah perusahaan besar? Atau sebuah organisasi besar? Atau perusahaan/organisasi biasa-biasa saja? Atau sebuah bisnis industry perumahan (Home Industry)?Bisnis bisa dijalankan dengan cara berbeda antara suatu negara atau organisasi atau perusahaan baik dari sisi budaya, politik, hukum, ekonomi, perilaku maupun sudut pandang. Bisnis sudah tak mengenal ruang dan waktu, dari bisnis yang hanya mempertukarkan barang dengan barang (barter) sampai dengan bisnis dengan menggunakan sarana teknologi dan informasi. Transaksi bisnis kini dapat diwujudkan tanpa harus adanya pertemuan fisik pembeli dan penjual. Mereka bisa tinggal dimana saja, dan kapan saja dapat menyelenggarakan aktivitas bisnisnya. Teknologi dan Informasi (komunikasi) telah mengubah dunia yang begitu luas menjadi semakin kecil, kini dunia seakan telah menjadi sebuah kampung besar yang dengan mudah dijangkau manusia.Bisnis merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk menganalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan. Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu mengisyaratkan sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil adalah yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan kompetisi lambang ketamakan. Padahal perdagangan dunia yang lebih bebas di masa mendatang justru mempromosikan kompetisi yang juga lebih bebas.Lewat ilmu kompetisi kita dapat merenungkan, membayangkan eksportir kita yang ditantang untuk terjun karena baru yaitu pasar bebas di masa mendatang. Kemampuan berkompetisi seharusnya sama sekali tidak ditentukan oleh ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan. Inilah yang sering dikonsepkan berbeda oleh sudut pandang pemerintah atau bahkan si pelaku bisnis itu sendiri.Jika kita ingin mencapai target di tahun 2020, sudah saatnya dunia bisnis kita mampu menciptakan kegiatan bisnis yang bermoral dan beretika, yang terlihat perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan antara golongan menengah ke bawah dan pengusaha golongan atas.