etika pemeriksaan kehamilan
TRANSCRIPT
Konsep Dasar Etika
Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih, 2006).
Prinsip kode etik terdiri dari:
1. Menghargai otonomi 2. Melakukan tindakan yang benar 3. Mencegah tindakan yang merugikan 4. Memperlakukan manusia secara adil 5. Menjelaskan dengan benar 6. Menepati janji yang telah disepakati 7. Menjaga kerahasiaan (Wahyuningsih,
2006).
Filosofi Asuhan Antenatal Care
1. Kehamilan merupakan proses yang alamiah.2. Asuhan kehamilan mengutamakan
kesinambungan pelayanan (continuity of care).
3. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga (family centered).
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya.
Tujuan Antenatal Care
1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayi dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif
6. Peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Aplikasi Etika Dalam Asuhan Antenatal Care (ANC)
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi:
1. Konsepsi :Bersatunya ovum dan sperma yang didahului
oleh ovulasi dan inseminasi
2. Ovulasi:Runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium bila
ovum gagal bertemu dalam waktu 2 x 24 jam → mati/hancur
3. Inseminasi:Keluarnya sperma dari urethra pria kedalam
vagina wanita. Sperma bergerak melalui uterus → tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam. Alat gerak sperma → Ekor dengan panjang rata-rata 10x bagian kepala
4. Asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan.
Standart Asuhan Kehamilan
Kebijakan program untuk standar asuhan kehamilan merupakan anjuran dari WHO, yaitu:
• Trimester I : Satu kali kunjungan • Trimester II : Satu kali kunjungan • Trimester II : Dua kali kunjungan
Standar Minimal Asuhan Antenatal : “7 T”
1. Timbang berat badan2. Tinggi fundus uteri3. Tekanan darah4. Tetanus toxoid5. Tablet Fe6. Tes PMS7. Temu wicara
Prinsip Pokok Dalam Asuhan Kehamilan
Lima prinsip-prinsip utama asuhan kebidanan adalah :
1. Kehamilan adalah proses yang normal.Kehamilan dan kelahiran biasanya merupakan proses yang normal, alami dan sehat
2. OtonomiIbu dan keluarga memerlukan informasi sehingga mereka dapat membuat suatu keputusan.
3. Jangan MembahayakanIntervensi haruslah tidak dilaksanakan secara rutin kecuali terdapat indikasi-indikasi yang spesifik.
4. Tanggung Jawabbertanggung jawab terhadap kualitas asuhan yang diberikan. Praktek asuhan maternitas harus dilakukan berdasarkan kebutuhan ibu dan bayinya, bukan atas kebutuhan penolong persalinan. Asuhan yang berkualitas tinggi, berfokus pada klien dan sayang ibu
Evidance Based Dalam Praktik Kehamilan
Asuhan antenatal yang direkomendasikan :1. Kunjungan antenatal yang berorientasi pada tujuan
petugas kesehatan terampil2. Persiapan kelahiran (kesiapan menghadapi kompliksi)3. Konseling KB4. Pemberian ASI5. Tanda-tanda bahaya, HIV/AIDS6. Nutrisi7. Deteksi dan penatalaksanaan kondisi dan komplikasi yang
diderita8. TT9. Zat besi dan asam folat10. Pada populasi tertentu, pengobatan preventif malaria,
yodium dan vitamin A
Tenaga Profesional atau Penolong yang Terampil
Tindakan bidan saat kunjungan antenatal :1. Mendengarkan dan berbicara kepada ibu
serta keluarganya untuk membina hubungan saling percaya.
2. Membantu setiap wanita hamil dan keluarga untuk membuat rencana persalinan
3. Membantu setiap wanita hamil dan keluarga untuk persiapan menghadapi komplikasi.
4. melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di RS.
5. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa (pre-eklamsia, anemia, PMS).
6. Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 mg dan adanya kelainan letak setelah usia kehamilan 36 mg.
7. Memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda-tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan dsb.
8. Memberikan suntikan imunisasi TT bila diperlukan.9. Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat
besi an folat secara rutin, serta vitamin A bila perlu
Asuhan Antenatal yang Terfokus
Isi asuhan antenatal terfokus : “Setiap wanita hamil, melahirkan atau nifas mengalami resiko komplikasi yang serius dan mengancam jiwanya. Meskipun pertimbangan ’resiko’ ini bisa digunakan oleh individu-individu bidan, perawat dan dokter untuk menyusun advis pengobatan. Kadang kala wanita hamil yang beresiko rendah sering terabaikan sehingga mengembangkan komplikasi dan banyak yang lainnya yang memiliki RESTI malah melahirkan tanpa masalah sama sekali.”
: Tujuan Asuhan Antenatal terfokus meliputi :1. Peningkatan kesehatan dan kelangsungan
hidup melalui:a. Pendidikan dan konseling kesehatan
tentang:1) Tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat2) Gizi termasuk suplemen mikronutrisi serta
hidrasi3) Persiapan untuk pemberian ASI eksklusif
segera4) Pencegahan dan pengenalan gejala-gejala
PMS5) Pencegahan malaria dan infstasi helmith
b. Pembuatan rencana persalinan termasuk kesiapan menghadapi persalinan komplikasi
c. Penyediann TTd. Suplemen zat besi dan folat, vitamin A,
yodium dan kalsiume. Penyediaan pengobatan/pemberantasan
penyakit cacing dan daerah endemi malariaf. Melibatkan ibu secara aktif dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kesiapan menghadapi persalinan
2. Deteksi dini penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin:
a. Anemia parahb. Proteinurac. Hypertensid. Syphilis dan PMSe. HIVf. Malpresentasi janin setelah minggu ke 36g. Gerakan janin dan DJJ
3. Intervensi yang tepat waktu untuk menatalaksana suatu penyakit atau komplikasi:
a. Anemia parahb. Pendarahan selama kehamilanc. Hypertensi, pre-eklamsia dan eklamsiad. Syphilis, chlamidia, GO, herpes serta PMS lainnyae. HIVf. Malpresentasi setelah minggu ke- 36g. Kematian janin dalam kandunganh. Penyakit lainnya seperti TBC, diabetes, hepatitis,
demam reumatik
4. Peningkatan kesehatan dan komunikasi antar pribadi:
a. Pendidikan kesehatan yang bersifat mengikutsertakan dan tidak memecahkan masalah kekhawatiran daripada klien sering sekali ’dipersyaratkan’ sebagai bagian dari asuhan antenatal yang rutin.
b. Para klien harus dilibatkan sebagai peserta aktif dalam pendekatan terhadap pendidikan beserta pemecahan masalahnya.
c. Kesiapan mental untuk melahirkan dan mengasuh kelahiran yang akan datang
5. Kesiapan kelahiran yang berfokus pada klien dan masyarakat:
a. Rencana persalinan : tempat persalinan, penolong yang terampil, serta perlengkapan ibu & bayi, transportasi yang inovatif serta sistem perujukannya, dana darurat.
b. Asuhan antenatal secara terus menerus terfokus pada klien serta lingkungannya untuk memaksimalkan kesempatan memperoleh hasil kehamilan yang sehat ibu dan anak.
Peran dan Tanggung Dalam Asuhan Kehamilan
Tindakan-tindakan ini dapat dilakukan pada beberapa tingkatan :
1. Rumah dan masyarakata. Jaringan promosi kesehatan : b. Membangun kepercayaan :
2. Pusat Kesehatan dan Rumah Bersalina. Asuhan yang berkualitas :Memberikan asuhan yang berkualitas pada kelahiran
akan membantu mencegah komplikasi, mendeteksi masalah lebih dini dan kemampuan untuk mengatur , menstabilisasi dan merujuk masalah yang memerlukan penanganan di rumah sakit.
b. Penatalaksanaan kegawatdaruratan awal :Memberikan penatalaksanaan awal perdarahan pasca persalinan, eklampsia, sepsis, aborsi yang tidak aman dan partus macet sangat penting untuk menyelamatkan jiwa ibu.
3. Rumah sakit Penatalaksanaan Komplikasi:
Memberikan pelayanan seperti bantuan vacum ekstraksi, magnesium sulfat, antibiotik intra vena, plasenta manual, tranfusi darah dan operasi sesar yang sangat penting.
Hak – Hak Wanita Hamil
1. Wanita hamil berhak mendapat penjelasan oleh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan tentang efek-efek potensial langsung/tidak langsung dari penggunaan obat atau tindakan selama masa kehamilan, persalinan. Kelahiran atau menyusui.
2. Wanita hamil berhak mendapat informasi terapi alternatif sehingga dapat mengurangi atau meniadakan kebutuhan akan obat dan intervensi obstetric
3. Pasien kebidanan berhak untuk merawat bayinya sendiri bila bayinya normal
4. Pasien kebidanan berhak memperoleh informasi tentang siapa yang akan menjadi pendampingnya selama persalinan dan kualifikasi orang tersebut
5. Pasien kebidanan berhak memperoleh/memiliki catatan medis dirinya serta bayinya dengan lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
6. Wanita hamil berhak mendapat informasi efek tindakan yang akan dilakukan baik pada ibu & janin
7. Wanita hamil berhak untuk ditemani selama masa-masa yang menegangkan pada saat kehamilan & persalinan
8.Pasien kebidanan berhak memperoleh catatan perincian biaya RS/tindakan atas dirinya.
9. Wanita hamil berhak mendapat informasi sebelum/bila diantisipasi akan dilakukan SC
10. Wanita hamil berhak mendapat informasi tentang merk obat dan reaksi yang akan ditimbulkan atau reaksi obat yang pernah dialaminya
11. Wanita hamil berhak mengetahui nama-nama yang memberikan obat-obat atau melakukan prosedur tindakan
12. Wanita hamil berhak mendapat informasi yang akan dilakukan atasnya
13. Wanita hamil berhak memilih konsultasi medik untuk memilih posisi yang persalinan yang dapat menurunkan stress