tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan€¦  · web viewbahan ajar asuhan kebidanan...

49
BAHAN AJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TANDA BAHAYA/ KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN SELAMA MASA KEHAMILAN UNTUK KALANGAN SENDIRI DOSEN PENGAMPU: DEWI ANA LUTHFIANA, S.Tr.Keb PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2015 23 PENDAHULUAN

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

BAHAN AJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

TANDA BAHAYA/ KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN SELAMA MASA KEHAMILAN

UNTUK KALANGAN SENDIRI

DOSEN PENGAMPU:DEWI ANA LUTHFIANA, S.Tr.Keb

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN

2015

Asuhan kebidanan masa kehamilan merupakan cara yang digunakan untuk memantau kesejahteraan ibu dan janin pada masa

23

PENDAHULUAN

Page 2: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

kehamilan. Pada masa kehamilan ini ibu dan janin rawan mengalami gangguan atau komplikasi. Sebagai seorang bidan harus mampu menentukan kondisi ibu hamil dan janin apakah dalam kondisi yang normal atau tidak. Pada setiap masa kehamilan tentunya terdapat komplikasi yang berbeda. Identifikasi dari hal tersebut teramat penting sehingga tenaga kesehatan dapat menentukan tindakan selanjutnya untuk memberikan penanganan sesuai kondisi yang dialami ibu dan janin.

Pada bagian ini akan dibahas mengenai tanda bahaya/komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. Materi ini akan memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan sesuai tahap perkembangan kehamilan. Setelah mempelajari bahan ajar ini, diharapkan mahasiswa mampu:1. Mengidentifikasi tanda bahaya pada masa kehamilan muda2. Mengidentifikasi tanda bahaya pada masa kehamilan lanjut.

Mahasiswa diharapkan mempelajari bahan ajar ini secara urut karena isi materi yang ada dalam bahan ajar ini telah penulis sesuaikan dengan tahapan belajar mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat dengan lebih mudah memahami materi bahan ajar ini. Setelah menyelesaikan pembelajaran diharapkan mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada untuk lebih memantapkan pengetahuan yang telah diperoleh.

Page 3: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

TANDA BAHAYA/ KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN SELAMA MASA KEHAMILAN

A. tanda bahaya kehamilan muda1. Perdarahan Pervaginam

a. Abortus1) Abortus imminens

Sering juga disebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi jika ditemukan perdarahan pada kehamilan muda, namun pada tes kehamilan masih menunjukkan hasil yang positif. Dalam kasus ini keluarnya janin masih dapat dicegah dengan memberikan terapi hormonal dan antispasmodik serta istirahat.

Jika setelah beberapa minggu ternyata perdarahan masih ditemukan dan dalam dua kali tes kehamilan menunjukkan hasil yang negative, maka harus dilakukan kuretase karena hal tersebut menandakan abortus sudah terjadi.

2) Abortus insipiensAbortus insipient atau abortus yang sedang terjadi

terjadi apabila ditemukan adanya perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan membukanya ostium uteri dan terabanya selaput ketuban. Penanganannya sama dengan abortus inkompletus.

3) Abortus inkompletusTanda pasien dalam abortus tipe ini adalah jika

terjadi perdarahan pervagina disertai pengeluaran desidua atau plasenta. Gejala yang menyertai adalah amenorrhea, sakit perut karena kontraksi, perdarahan yang keluar banyak atau sedikit. Pada pemeriksaan dalam ditemukan ostium yang terbuka dan kadang

Page 4: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

masih teraba jaringan, serta ukuran uterus yang lebih kecil dari usia kehamilan.

Jika terdapat tanda-tanda syok, maka atasi terlebih dahulu dengan pemberian transfuse darah dan cairan, kemudian keluarkan jaringan secepatnya dengan metode digital (menggunakan dua jari) atau kuretase, dan selanjutnya berikan obat-obatan uterotonika dan antibiotik.

4) Abortus kompletusPada abortus kompletus atau keguguran lengkap

akan ditemukan pasien dengan perdarahan pervagina disertai dengan pengeluaran seluruh hasil konsepsi (janin dan desidua), sehingga rahim dalam keadaan kosong.

5) Abortus habitualisAbortus habitualis atau keguguran yang berulang

akan ditemukan jika pasien telah mengalami keguguran berturut-turut selama lebih dari tiga kali.

Gambar 1. Macam-macam Abortusb. Kehamilan Mola

Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (Chorionic villi) yang tumbuh berganda berupa

Page 5: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblast yang jinak (benigna).Pasien dengan kehamilan jenis ini akan memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:1) Pada anamnesa ditemukan tanda dan gejala seperti

berikut:a) Terdapat gejala-gejala kehamilan muda yang lebih

nyata dari kehamilan normal, misalnya mual muntah yang berlebihan.

b) Kadang kala ada tanda toksemia gravidarum (pusing, gangguan pengelihatan, dan tekanan darah tinggi).

c) Terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, warna tengguli tua atau kecoklatan seperti bumbu rujak, tidak teratur.

d) Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.

e) Keluar jaringan mola (seperti anggur) yang merupakan diagnosis pasti, namun jaringan mola ini tidak selalu ditemukan.

2) Pada inspeksi ditemukan tanda dan gejala seperti berikut:a) Muka dan terkadang badan kelihatan lebih pucat

atau kekuning-kuningan, yang disebut muka mola (mola face).

b) Jika gelembung mola sampai keluar, maka tanda inilah yang akan kelihatan lebih jelas.

3) Pada palpasi ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut:

Page 6: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

a) Uterus membesar tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya.

b) Tidak teraba bagian-bagian ballottement janin dan gerakan janin.

c) Adanya fenomena harmonica, yaitu tinggi fundus uteri yang turun ketika darah dan gelembung mola keluar, namun akan naik kembali karena terkumpulnya mola dan darah baru.

4) Pada auskultasi ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut:a) Tidak terdengar DJJb) Terdengan bising dan bunyi khas.

5) Pada tes kehamilan ditemukan kadar HCG yang tinggi.6) Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda dan gejala

seperti berikut:a) Rahim lebih besarb) Konsistensi lebih lembek.c) Tidak ada bagian-bagian janin.d) Terdapat perdarahan.e) Teraba jaringan di kanalis servikalis dan vagina.

7) Uji sondeUji sonde dilakukan dengan metode Acosta-Sison. Sonde (penduga rahim) dimasukkan secara perlahan-lahan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum uteri. Bila tidak ada tahanan, diputar setelah itu ditarik sedikit, bila tetap tidak ada tahanan, maka kemungkinan mola.

8) Pada foto rontgen abdomen tidak terlihat adanya kerangka janin (pada usia kehamilan lebih dari tiga bulan).

9) Pada pemeriksaan USG ditemukan adanya gambaran badai salju (gambar khas pada kehamilan mola) dan tidak terlihat adanya janin.

Page 7: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

Gambar 2. Kehamilan Mola

c. Kehamilan EktopikDinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan denga

hasil konsepsi tidak berada dalam endometrium uterus. Keadaan ini akan meningkat menjadi kehamilan ektopik terganggu (KET) pada usia kehamilan lebih dari sepuluh minggu. Sebagian besar KET terjadi pada kehamilan yang terletak di tuba fallopi.

Diagnosis dan gejala-gejala klinis yang biasanya ditemu adalah sebagai berikut:1) Pada anamnesis ditemukan tanda dan gejala

amenorrhea serta keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya.

Page 8: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

2) Pada KET jika terjadi abortus tuba, maka kemungkinan keluhan tidak begitu berat, hanya ada rasa sakit di perut dan pengeluaran darah pervagina, yang kadang dikacaukan oleh diagnosis abortus biasa. Namun, bila terjadi rupture tuba, maka gejala akan lebih hebat dan dapt membahayakan jiwa ibu.

3) Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba diperut seperti diiris-iris dengan pisau desertai dengan muntah dan bisa sampai jatuh pingsan.

4) Tanda –tanda akut nyeri abdomen adalah sebaga berikut:(a) Nyeri tekan yang hebat.(b) Muntah, gelisah, pucat, dan anemis.(c) Pada pemeriksaan tanda vital didapat denyut nadi

yang kecil dan halus, serta tekanan darah yang rendah sampai tidak terukur.

5) Nyeri bahu karena adanya rangsangan ke diafragma.6) Terdapat tanda Cullen, yaitu adanya tanda biru lebam

pada linea alba atau sekitar pusat.7) Pada pemeriksaan dalam didapati adanya tanda-tanda

berikut:(a) Adanya nyeri goyang porsio, yaitu nyeri hebat yang

dirasakan ibu ketika porsio digerakkan/digoyangkan.

(b) Douglas crise, yaitu rasa nyeri tekan yang hebat ketika kavum Douglas ditekan.

(c) Kavum Douglas teraba menonjol karena adanya penumpukan darah.

(d) Teraba massa retrouterin (massa pelvis).8) Per vagimnam keluar desidual cast.9) Pada pemeriksaan palpasi dan perkusi terdapat tanda-

tanda perdarahan intra-abdominal.

Page 9: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

10) Pada pemeriksaan Hb serial (diperiksa setiap satu jam) didapati penurunan kadar Hb, selain itu juga terjadi leukositosis.

11) Kuldosintesis (Douglas Pungsi)(a) Bertujuan untuk mengetahui adakah darah dalam

kavum Douglas.(b) Bila keluar darah tua berwarna cokelat sampai

hitam yang tidak membeku atau hanya bekuan kecil-kecil di atas kain kassa maka hal itu dikatakan positif (fibrinasi), dan menunjukkan adanya hematoma retrouterin.

12) Cara lain yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis KET adalah dengan pemeriksaan diagnostic laparaskopi dan USG.

Gambar 3. Kehamilan Ektopik di beberapa lokasi2. Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut:a. Kemungkinan vili korialis masuk kedalam darah.b. Adanya faktor alergi.

Page 10: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

c. Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida dan overdistensi rahim.

d. Adanya faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan dalam rumah tangga, kehamilan tidak diinginkan, atau ketidaksiapan ibu untuk memiliki anak (takut untuk hamil).Hiperemesis gravidarum memiliki gejala-gejala yang

berbeda sesuai dengan tingkatannya. Berikut adalah uraian mengenai gejala hiperemesis gravidarum berdasarkan tingkat keparahannya:a. Tingkat I

1) Mual muntah terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, terjadi dehidrasi.

2) tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dan dapat disertai dengan naiknya suhu tubuh.

3) Nyeri epigastrium.b. Tingkat II

1) Dehidrasi bertambah, yang ditandai dengan:(a) turgor kulit makin berkrang,(b) lidah kering dan kotor,(c) berat badan menurun,(d) mata cekung.

2) Gangguan sirkulasi darah, yang ditandai dengan:(a) nadi cepat dan tekanan darah menurun,(b) hemokonsentrasi,(c) oligouria,(d) obstipasi.

3) Gangguan metabolism, yang ditandai dengan:(a) terjadi metabolism anaerob dalam pemecahan

lemak yang menyebabkan adanya badan keton, dijumpai dalam urine dan napas (bau keton).

(b) gangguan fungsi lever, terjadi ikterus.

Page 11: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

c. Tingkat III1) Dehidrasi makin berat2) Mual muntah berhenti3) Terjadi perdarahan dari esophagus dan retina4) Gangguan fungsi lever (ikterus) yang terus meningkat5) Penurunan kesadaran, somnolen sampai koma6) Gangguan saraf berupa ensefalopati Wernikle, yang

ditandai dengan:(a) nistagmus,(b) diplopia,(c) perubahan mental.

Gambar 4. Hiperemesis GravidarumDiagnosis hiperemesis gravidarum dapat dengan mudah

ditegakkan, yaitu melalui beberapa gambaran klinis berikut:a. Amenorhea.b. Mual muntah berlebihan sampai mengganggu aktivitas

sehari-hari.c. Nyeri perut bagian bawah:

1) Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.

2) Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancamkesehatan jiwa dengan ciri-ciri nyeri hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya:(a) kehamilan ektopik,(b) abortus,

Page 12: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

(c) apendisitis,(d) penyakit radang panggul,(e) persalinan prematur,(f) penyakit unfeksi kelamin akibat hubungan seksual,(g) gastritis,(h) penyakit kantong empedu,(i) uterus yang iritabilitas,(j) infeksi saluran kemih.

B. Tanda bahaya kehamilan lanjut1. Perdarahan pervaginam

a. Plasenta Previa1) Pengertian

Menurut Wiknjosastro (2009), Placenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Manuaba (1998) mengemukakan bahwa plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi di sekitar segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum (Saifuddin, 2009).

2) Klasifikasi Plasenta PreviaMenurut Manuaba (1998), klasifikasi plasenta

previa secara teoritis dibagi dalam bentuk klinis, yaitu:

Page 13: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

a) Plasenta Previa Totalis, yaitu menutupi seluruh ostium uteri internum pada pembukaan 4 cm.

b) Plasenta Previa Sentralis, yaitu bila pusat plasenta bersamaan dengan kanalis servikalis.

c) Plasenta Previa Partialis, yaitu menutupi sebagian ostium uteri internum.

d) Plasenta Previa Marginalis, yaitu apabila tepi plasenta previa berada di sekitar pinggir ostium uteri internum.Menurut Chalik (2002) klasifikasi plasenta previa

didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir:a) Plasenta Previa Totalis, yaitu plasenta yang

menutupi seluruh ostium uteri internum.b) Plasenta Previa Partialis, yaitu plasenta yang

menutupi sebagian ostium uteri internum.c) Plasenta Previa Marginalis, yaitu plasenta yang

tepinya agak jauh letaknya dan menutupi sebagian ostium uteri internum.Menurut De Snoo yang dikutip oleh Mochtar (1998),

klasifikasi plasenta previa berdasarkan pada pembukaan 4 – 5 cm yaitu:a) Plasenta Previa Sentralis, bila pembukaan 4 – 5 cm

teraba plasenta menutupi seluruh ostium.b) Plasenta Previa Lateralis, bila pada pembukaan 4 –

5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, dibagi 3 yaitu: plasenta previa lateralis posterior bila sebagian menutupi ostium bagian belakang, plasenta previa lateralis bila menutupi ostium bagian depan, dan plasenta previa marginalis sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta.

Page 14: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

Penentuan macamnya plasenta previa tergantung pada besarnya pembukaan, misalnya plasenta previa totalis pada pembukaan 4 cm mungkin akan berubah menjadi plasenta previa parsialis pada pembukaan 8 cm, penentuan macamnya plasenta previa harus disertai dengan keterangan mengenai besarnya pembukaan (Wiknjosastro, 2009). 

Gambar 5. Jenis Plasenta Previa

3) EtiologiPenyebab secara pasti belum diketahui dengan

jelas. Menurut beberapa pendapat para ahli, penyebab plasenta previa yaitu:a) Menurut Manuaba (1998), plasenta previa

merupakan implantasi di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi, endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasaan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada janin, dan vili korealis pada chorion leave yang persisten.

b) Menurut Mansjoer (2001), etiologi plasenta previa belum diketahui pasti tetapi meningkat pada

Page 15: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

grademultipara, primigravida tua, bekas section sesarea, bekas operasi, kelainan janin dan leiomioma uteri.

4) Faktor Risiko Plasenta Previaa) Faktor predisposisi

Menurut Manuaba (1998), faktor – faktor yang dapat meningkatkan kejadian plasenta previa adalah umur penderita antara lain pada umur muda < 20 tahun dan pada umur > 35 tahun, paritas yaitu pada multipara, endometrium yang cacat seperti : bekas operasi, bekas kuretage atau manual plasenta, perubahan endometrium pada mioma uteri atau polip, dan pada keadaan malnutrisi karena plasenta previa mencari tempat implantasi yang lebih subur, serta bekas persalianan berulang dengan jarak kehamilan < 2 tahun dan kehamilan ≥ 2 tahun. Menurut Mochtar (1998), faktor – faktor predisposisi plasenta previa yaitu:(1) Umur dan paritas Pada paritas tinggi lebih

sering dari paritas rendah, di Indonesia, plasenta previa banyak dijumpai pada umur muda dan paritas kecil. Hal ini disebabkan banyak wanita Indonesia menikah pada usia muda dimana endometrium masih belum matang.

(2) Endometrium yang cacat Endometrium yang hipoplastis pada kawin dan hamil muda, endometrium bekas persalinan berulang – ulang dengan jarak yang pendek (< 2 tahun), bekas operasi, kuratage, dan manual plasenta, dan korpus luteum bereaksi lambat, karena

Page 16: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.

(3) Hipoplasia endometrium: bila kawin dan hamil pada umur muda. 

b) Faktor pendukung Menurut Sheiner yang dikutip oleh Amirah Umar Abdat (2010), etiologi plasenta previa sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori dan faktor risiko yang berhubungan dengan plasenta previa, diantaranya:(1) Lapisan rahim (endometrium) memiliki kelainan

seperti : fibroid atau jaringan parut (dari previa sebelumnya, sayatan, bagian bedah Caesar atau aborsi).

(2) Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.

(3) Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium. Menurut Sastrawinata (2005), plasenta previa

juga dapat terjadi pada plasenta yang besar dan yang luas, seperti pada eritroblastosis, diabetes mellitus, atau kehamilan multipel. Sebab – sebab terjadinya plasenta previa yaitu: beberapa kali menjalani seksio sesarea, bekas dilatasi dan kuretase, serta kehamilan ganda yang memerlukan perluasan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin karena endometrium kurang subur (Manuaba, 2001). 

c) Faktor pendorong Ibu merokok atau menggunakan kokain,

karena bisa menyebabkan perubahan atau atrofi. Hipoksemia yang terjadi akibat karbon monoksida

Page 17: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

akan dikompensasi dengan hipertrofi plasenta. Hal ini terjadi terutama pada perokok berat (lebih dari 20 batang sehari) Sastrawinata,(2005). 

5) Patofisiologi Plasenta Previa Menurut Chalik (2002), pada usia kehamilan yang

lanjut, umumnya pada trisemester ketiga dan mungkin juga lebih awal, oleh karena telah mulai terbentuknya segmen bawah rahim, tapak plasenta akan mengalami pelepasan. Sebagaimana diketahui tapak plasenta terbentuknya dari jaringan maternal yaitu bagian desidua basalis yang tumbuh menjadi bagian dari uri. Dengan melebarnya istmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka plasenta yang berimplantasi disitu sedikit banyak akan mengalami laserasi akibat pelepasan pada tapaknya. Demikian pula pada waktu servik mendatar dan membuka ada bagian tapak plasenta yang lepas. Pada tempat laserasi itu akn terjadi perdarahan yang berasal dari sirkulasi maternal yaitu ruang intervillus dari plasenta. Oleh sebab itu, perdarahan pada plasenta previa betapapun pasti akan terjadi oleh karena segmen bawah rahim senantiasa terbentuk Perdarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan. Pelebaran segmen bawah uterus dan servik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal (Mansjoer, 2001). 

Page 18: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

6) Gambaran Klinik Plasenta Previa Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri serta

berulang, darah berwarna merah segar, perdarahan pertama biasanya tidak banyak, tetapi perdarahan berikutnya hamper selalu lebih banyak dari sebelumnya, timbulnya penyulit pada ibu yaitu anemia sampai syok dan pada janin dapat menimbulkan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul dan atau disertai dengan kelainan letak oleh karena letak plasenta previa berada di bawah janin (Winkjosastro, 2002). 

7) Diagnosa Plasenta Previa Menurut Mochtar (1998), diagnosis ditegakkan

dengan adanya gejala-gejala klinis dan beberapa pemeriksaan sebagai berikut:a) Anamnesa plasenta previa, antara lain: terjadinya

perdarahan pada kehamilan 28 minggu berlangsung tanpa nyeri, dapat berulang, tanpa alasan terutama pada multigravida.

b) Pada inspeksi dijumpai, antara lain: perdarahan pervaginam encer sampai bergumpal dan pada perdarahan yang banyak ibu tampak anemis.

c) Pemeriksaan Fisik Ibu, antara lain dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal sampai syok, kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik sampai koma. Pada pemeriksaan dapat dijumpai tekanan darah, nadi dan pernafasan dalam batas normal, tekanan darah turun, nadi dan pernafasan meningkat, dan daerah ujung menjadi dingin, serta tampak anemis.

d) Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Page 19: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

(1) Pemeriksaan palpasi abdomen, antara lain: janin belum cukup bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur hamil, karena letak plasenta di segmen bawah lahir, maka dapat dijumpai kelainan letak janin dalam rahim dan bagian terendah masih tinggi.

(2) Denyut jantung janin bervariasi dari normal sampai asfiksia dan kematian dalam rahim.

(3) Pemeriksaan dalam, yaitu pemeriksaan dalam dilakukan di atas meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan. Tujuan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnosa pasti, mempersiapkan tindakan untuk melakukan operasi persalinan, hasil pemeriksaan dalam teraba plasenta sekitar ostium uteri internum. 

8) Komplikasi Plasenta Previa        Plasenta previa dapat menyebabkan resiko pada ibu dan janin. Menurut Manuaba (2001), adapun komplikasi-komplikasi yang terjadi yaitu:a) Komplikasi pada ibu, antara lain: perdarahan

tambahan saat operasi menembus plasenta dengan inersio di depan., infeksi karena anemia, robekan implantasi plasenta di bagian belakang segmen bawah rahim, terjadinya ruptura uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui.

b) Komplikasi pada janin, antara lain : prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi, mudah infeksi karena anemia disertai daya tahan rendah, asfiksia intrauterine sampai dengan kematian.Menurut Chalik (2002), ada tiga komplikasi yang

bisa terjadi pada ibu dan janin antara lain:

Page 20: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

a) Terbentuknya segmen bawah rahim secara bertahap terjadilah pelepasan tapak plasenta dari insersi sehingga terjadi lah perdarahan yang tidak dapat dicegah berulang kali, penderita anemia dan syok.

b) Plasenta yang berimplantasi di segmen bawah rahim tipis sehingga dengan mudah jaringan trpoblas infasi menerobos ke dalam miometrium bahkan ke parametrium dan menjadi sebab dari kejadian placenta akreta dan mungkin inkerta.

c) Servik dan segmen bawah raim yang rapuh dan kaya akan pembuluh darah sangat potensial untuk robek disertai oleh perdarahan yang banyak menyebabkan mortalitas ibu dan perinatal. 

9) Penatalaksanaan Plasenta Previa Menurut Saifuddin (2001) terdapat 2 macam terapi,

yaitu:a) Terapi Ekspektatif 

Kalau janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia luar baginya kecil sekali. Ekspektatif tentu hanya dapat dibenarkan kalau keadaan ibu baik dan perdarahan sudah berhenti atau sedikit sekali. Syarat bagi terapi ini adalah keadaan ibu masih baik (Hb-normal) dan perdarahan tidak banyak, besarnya pembukaan, dan tingkat placenta previa. 

b) Terapi Aktif Kehamilan segera diakhiri sebelum terjadi

perdarahan, adapun caranya:

Page 21: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

(1) Cara Vaginal Untuk mengadakan tekanan pada plasenta dan dengan demikian menutup pembuluh – pembuluh darah yang terbuka (tamponade plasenta).

(2) Cara Sectio caesarea Dengan maksud untuk mengosongkan rahim sehingga dapat mengadakan retraksi dan menghentikan perdarahan dan juga untuk mencegah terjadinya robekan cervik yang agak sering dengan usaha persalinan pervaginam pada placenta previa. Menurut Winkjosastro (2009) prinsip dasar

penanganan placenta previa yaitu, setiap ibu dengan perdarahan antepartum harus segera dikirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas transfusi darah dan operasi. Perdarahan yang terjadi pertama kali jarang sekali atau boleh dikatakan tidak pernah menyebabkan kematian, asal sebelumnya tidak diperiksa dalam. Biasanya masih terdapat cukup waktu untuk mengirimkan penderita ke rumah sakit, sebelum terjadi perdarahan berikutnya yang hampir selalu akan lebih banyak daripada sebelumnya, jangan sekali – kali melakukan pemeriksaan dalam keadaan siap operasi. Apabila dengan penilaian yang tenang dan jujur ternyata perdarahan yang telah berlangsung, atau yang akan berlangsung tidak akan membahayakan ibu dan janin (yang masih hidup) dan kehamilannya belum cukup 36 minggu, atau taksiran berat janin belum sampai 2500 gram, dan persalinan belum mulai, dapat dibenarkan untuk menunda persalinan sampai janindapat hidup di luar kandungan lebih baik lagi (Penanganan Pasif)

Page 22: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

sebaliknya, kalau perdarahan yang telah berlangsung atau yang akan berlangsung akan membahayakan ibu dan atau janinnya, kehamilannya telah cukup 36 minggu, atau taksiran berat janin telah mencapai 2500 gram, atau persalinan telah mulai, maka penanganan pasif harus ditinggalkan, dan ditempuh penanganan aktif. Dalam hal ini pemeriksaan dalam dilakukan di meja operasi dalam keadaan siap operasi (Winkjosastro, 2009).

b. Solusio Plasenta1) Definisi

Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin lahir.

Cunningham dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta sebagai separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya korpus uteri sebelum janin lahir.

Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi normalnya sebelum janin lahir, dan definisi ini hanya berlaku apabila terjadi pada kehamilan di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram.

2) KlasifikasiTrijatmo Rachimhadhi membagi solusio plasenta

menurut derajat pelepasan plasenta:a) Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas

seluruhnya.

Page 23: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

b) Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.

c) Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut

bentuk perdarahan:a) Solusio plasenta dengan perdarahan keluarb) Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi,

yang membentuk hematoma retroplacenter.c) Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke

dalam kantong amnion.Cunningham dan Gasong masing-masing dalam

bukunya mengklasifikasikan solusio plasenta menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu:a) Ringan: perdarahan <100-200 cc, uterus tidak

tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup,pelepasan plasenta <1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma >150 mg%.

b) Sedang: Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.

c) Berat: Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, janin mati, pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.

Page 24: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

Gambar 6. Jenis Solusio plasenta3) Etiologi

Penyebab primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi:a) Faktor kardio-reno-vaskuler

Glomerulonefritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia. Pada penelitian di Parkland, ditemukan bahwa terdapat hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta berat, dan separuh dari wanita yang hipertensi tersebut mempunyai penyakit hipertensi kronik, sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan.

b) Faktor trauma(1) Dekompresi uterus pada hidroamnion dan

gemeli.

Page 25: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

(2) Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau tindakan pertolongan persalinan

(3) Trauma langsung, seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.

c) Faktor paritas ibuLebih banyak dijumpai pada multipara dari

pada primipara. Beberapa penelitian menerangkan bahwa  makin tinggi paritas ibu makin kurang baik keadaan endometrium

d) Faktor usia ibuMakin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi

hipertensi menahun.e) Leiomioma uteri (uterine leiomyoma) yang hamil

dapat menyebabkan solusio plasenta apabila plasenta berimplantasi di atas bagian yang mengandung leiomioma.

f) Faktor pengunaan kokainPenggunaan kokain mengakibatkan

peninggian tekanan darah dan peningkatan pelepasan katekolamin yang bertanggung jawab atas terjadinya vasospasme pembuluh darah uterus dan berakibat terlepasnya plasenta. Namun, hipotesis ini belum terbukti secara definitiv.

g) Faktor kebiasaan merokokIbu yang perokok juga merupakan penyebab

peningkatan kasus solusio plasenta sampai dengan 25% pada ibu yang merokok ≤ 1 (satu) bungkus per hari. Ini dapat diterangkan pada ibu yang perokok plasenta menjadi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas pada mikrosirkulasinya

h) Riwayat solusio plasenta sebelumnya

Page 26: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

Hal yang sangat penting dan menentukan prognosis ibu dengan riwayat solusio plasenta adalah bahwa resiko berulangnya kejadian ini pada kehamilan berikutnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki riwayat solusio plasenta

i) Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi, tekanan uterus pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh adanya kehamilan, dan lain-lain.

4) Gambaran Klinisa) Solusio plasenta ringan

Solusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus. Walaupun demikian, bagian-bagian janin masih mudah diraba. Uterus yang agak tegang ini harus selalu diawasi, karena dapat saja menjadi semakin tegang karena perdarahan yang berlangsung.

b) Solusio plasenta sedangDalam hal ini plasenta terlepas lebih dari 1/4

bagian, tetapi belum 2/3 luas permukaan Tanda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan, tetapi dapat juga secara mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan pervaginam. Walaupun perdarahan pervaginam dapat sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah mencapai

Page 27: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

1000 ml. Ibu mungkin telah jatuh ke dalam syok, demikian pula janinnya yang jika masih hidup mungkin telah berada dalam keadaan gawat. Dinding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-bagian janin sukar untuk diraba. Jika janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar. Kelainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi,walaupun hal tersebut lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat.

c) Solusio plasenta beratPlasenta telah terlepas lebih dari 2/3

permukaannnya. Terjadi sangat tiba-tiba. Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. Uterus sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri. Perdarahan pervaginam tampak tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, terkadang perdarahan pervaginam mungkin saja belum sempat terjadi. Pada keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan/gangguan fungsi ginjal.

5) Komplikasia) Syok perdarahan

Pendarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak dapat dicegah, kecuali dengan menyelesaikan persalinan segera.

Bila persalinan telah diselesaikan, penderita belum bebas dari perdarahan postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan

Page 28: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

pada kala III. Pada solusio plasenta berat keadaan syok sering tidak sesuai dengan jumlah perdarahan yang terlihat.

b) Gagal ginjalGagal ginjal merupakan komplikasi yang

sering terjadi pada penderita solusio plasenta, pada dasarnya disebabkan oleh keadaan hipovolemia karena perdarahan yang terjadi. Biasanya terjadi nekrosis tubuli ginjal yang mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan yang baik.

c) Kelainan pembekuan darahKelainan pembekuan darah biasanya

disebabkan oleh hipofibrinogenemia.d) Apoplexi uteroplacenta (Uterus couvelaire)

Pada solusio plasenta yang berat terjadi perdarahan dalam otot-otot rahim dan di bawah perimetrium kadang-kadang juga dalam ligamentum latum. Perdarahan ini menyebabkan gangguan kontraktilitas uterus dan warna uterus berubah menjadi biru atau ungu yang biasa disebut Uterus couvelaire.

e) Komplikasi yang dapat terjadi pada janin:  Fetal distress, Gangguan pertumbuhan dan

perkembangan, Hipoksia, anemia bahkan kematian.

6) Diagnosisa) Anamnesis

(1) Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut.(2) Perdarahan pervaginam yang sifatnya dapat

hebat dan sekonyong-konyong(non-recurrent) terdiri dari darah segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna kehitaman.

Page 29: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

(3) Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti.

(4) Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, mata berkunang-kunang.

(5) Kadang ibu dapat menceritakan trauma dan faktor kausal yang lain.

b) Inspeksi(1) Pasien gelisah, sering mengerang karena

kesakitan.(2) Pucat, sianosis dan berkeringat dingin.(3) Terlihat darah keluar pervaginam (tidak selalu).

c) Palpasi(1) Tinggi fundus uteri (TFU) tidak sesuai dengan

tuanya kehamilan.(2) Uterus tegang dan keras seperti papan yang

disebut uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun di luar his.

(3) Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.(4) Bagian-bagian janin sulit dikenali, karena perut

(uterus) tegang.d) Auskultasi

Sulit dilakukan karena uterus tegang, bila DJJ terdengar biasanya di atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari 1/3 bagian.

e) Pemeriksaan dalam(1) Serviks dapat telah terbuka atau masih tertutup.(2) Kalau sudah terbuka maka plasenta dapat

teraba menonjol dan tegang.(3) Apabila plasenta sudah pecah dan sudah

terlepas seluruhnya, plasenta ini akan turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut prolapsus placenta.

Page 30: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

f) Pemeriksaan umumTekanan darah semula mungkin tinggi

karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler, tetapi akan turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok. Nadi cepat dan kecil

g) Pemeriksaan laboratorium(1) Urin: Albumin (+), pada pemeriksaan sedimen

dapat ditemukan silinder dan leukosit.(2) Darah: Hb menurun, periksa golongan darah,

lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia.

h) Pemeriksaan plasenta.Plasenta biasanya tampak tipis dan cekung di

bagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplacenter.

i) Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG)Pada pemeriksaan USG yang dapat

ditemukan antara lain:Terlihat daerah terlepasnya plasenta, Janin dan kandung kemih ibu, Darah, Tepian plasenta

7) Terapia) Solusio plasenta ringan

Bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila ada perbaikan (perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup)

Page 31: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

dengan tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan.

Bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta bertambah luas), maka kehamilan harus segera diakhiri.

Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila janin mati lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat persalinan

b) Solusio plasenta sedang dan beratApabila tanda dan gejala klinis solusio

plasenta jelas ditemukan, penanganan di rumah sakit meliputi transfusi darah, amniotomi, infus oksitosin dan jika perlu seksio sesaria.

Apabila diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan berarti perdarahan telah terjadi sekurang-kurangnya 1000 ml. Maka transfusi darah harus segera diberikan. Amniotomi akan merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin.

Dengan melakukan persalinan secepatnya dan transfusi darah dapat mencegah kelainan pembekuan darah. Persalinan diharapkan terjadi dalam 6 jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi jika tidak memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi dan infus oksitosin, maka satu-satunya cara melakukan persalinan adalah seksio sesaria.

Apoplexi uteroplacenta tidak merupakan indikasi histerektomi. Tetapi jika perdarahan tidak dapat dikendalikan setelah dilakukan seksio sesaria maka histerektomi perlu dilakukan.

Page 32: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

2. Sakit kepala yang hebatSakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah serius adalam sakit kepala yang hebat yang menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa pengelihatannya menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsia.

3. Pengelihatan kaburOleh karena pengaruh hormonal, ketajaman pengelihatan

ibu dapat berubah selama proses kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak. Perubahan pengelihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsia.

4. Bengkak di wajah dan jari-jari tanganHampir separuh dari ibu hamilakan mengalamibengkak

yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.

5. Keluar cairan pervaginamHarus dapat dibedakan antara urin dengan air ketuban.

Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan

Page 33: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya persalinanan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum.

6. Gerakan janin tidak terasaKesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktivan

gerakannya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, asfiksia janin sampai kematian janin.

7. Nyeri perut yang hebatSebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah

bukan his seperti pada persalinan. pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai pendarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio plasenta.

Page 34: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

RANGKUMAN

Tanda –tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan dibagi menjadi 2 yaitu:1. Komplikasi kehamilan muda

a. Perdarahan pervaginam yang terdiri dari abortus, kehamilan mola dan kehamilan ektopik.

b. Hiperemesis gravidarum yaitu mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari bahkan dapat membahayakan kehidupan.

2. Komplikasi kehamilan lanjuta. Perdarahan pervaginam yang terdiri dari plasenta previa dan

solusio plasenta.b. Sakit kepala yang hebatc. Pengelihatan kaburd. Bengkak di wajah dan jari-jari tangane. Keluar cairan pervaginamf. Gerakan janin tidak terasag. Nyeri perut yang hebat

Page 35: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

SOAL LATIHAN!!

1. Jawaban di bawah ini yang termasuk dalam tanda dini komplikasi kehamilan muda adalah:c. Pengelihatan kaburd. Kehamilan molae. Bengkak di wajah dan jari-jari tanganf. Gerakan janin tidak terasag. keluar cairan pervaginam

2. Terjadinya haemokonsentrasi merupakan gejala hiperemesis gravidarum derajad:a. Ib. IIc. IIId. IVe. V

3. Mual muntah berhenti adalah gejala hiperemesis derajad:a. Ib. IIc. IIId. IVe. V

4. Salah satu dasar diagnosis hiperemesis gravidarum adalah:a. Mual-mualb. Amenorheac. Tidak nafsu makand. Hipertensi

Page 36: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

e. Pendarahan

5. Nyeri perut bagian bawah pada kehamilan muda dapat menandakan:a. Apendisitisb. Plasenta previac. Solusio plasentad. Persalinan preterme. Kontraksi uterus

6. Ciri-ciri nyeri perut bagian bawah pada kehamilan yang membahayakan adalah:a. Sakit tetapi hilang saat beristirahatb. Sakit dan keluar ketringkat banyakc. Sakit, menetap, tidak hilang saat istirahatd. Perut terasa tegang ketika dirabae. Kontraksi uterus saat janin bergerak

7. Jawaban di bawah ini yang termasuk dalam tanda dini komplikasi kehamilan lanjut adalah:a. Mual munta terus menerusb. Keluar cairan pervaginac. Braxton hiks d. Punggung terasa sakite. Kram pada kaki

8. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan lanjut adalah gejala dari:a. Pre-eklampsib. Abortusc. Anemiad. Penyakit jantunge. Peningkatan tekanan intracranial

Page 37: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

9. Jika pasien mengalami bengkak di wajah, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan gejala yang lain, kemungkinan pasien mengalami:a. Infeksi intrapartumb. Penyakit jantungc. KEPd. Hipertensie. Penyakit ginjal

10. Janin sejahtera dalam kandungan jika mengalami pergerakan minimal… kali dalam 24 jam.a. 10b. 20c. 30d. 40e. 50

11. Jika pasien mengalami nyeri perut yang hebat disertai syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar, maka kemungkinan pasien mngalami:a. Plasenta previab. Solusio plasentac. Abortusd. Ketuban pecah dinie. Pendarahan

Page 38: TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN€¦  · Web viewbahan ajar asuhan kebidanan kehamilan. tanda bahaya/ komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan. untuk

Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

27

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/solusio-plasenta-lengkap.html

http://ferdaagustinhendrico.blogspot.com/p/plasenta-previa.html

Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Edisi keempat. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Edisi 2, Jilid 1. EGC: Jakarta.