Etika Dasar Kepemimpinan Organisasidalam

PERSPEKTIF ISLAM

“KULLUKUM RAA’IN WAKULLU RAAIN MAS’UULUN AN RAAIYATIHII”

Muhammad Yusuf Ibn Mukhti Alfis

HAL YANG MENDASARI MENGAPA HARUS MENGETAHUI MATERI INI …

Konsep kepemimpinan adalah sangat sentral(penting) dengan ajaran Islam dan lingkupnya sangat luas

Kepemimpinan pada dasarnya adalah sebuah tindakkan yang beretika dan bermoral. Dimensi etika kepemimpinan lebih penting daripada hal lain untuk meraih efesiensi

pemimpin yang sejati memiliki misi utama yaitu mencari keridhaan Allah atas dasar keyakinan dan ibadah dengan mengikuti bimbingan-Nya, dalam semua hal yang berkaitan dengan urusan organisasi maupun pribadi.

manusia diharapkan untuk hidup bertanggung jawab dan membantu dalam proses pembentukan masyarakat yang adil

memahami secara rinci implikasi dari prinsip-prinsip kepemimpinan Islam dalam konteks organisasi hari ini. Studi empiris juga perlu dilakukan untuk mengetahui dampak kualitas ini pada manajer Muslim yang taat dan pemimpin dalam masyarakat.

Introduction

Pebahasan yang menarik perhatian penelitian bagi pemikir, penulis, politisi, industrialis, dan bahkan orang-orang awam. Namun, meskipun sejumlah studi penelitian dan teori-teori yang dihasilkan dari kepemimpinan. Inti dari konsep ini masih misterius, ilusif dan membingungkan.

• Peranan kepemimpinan sangat penting untuk menjamin akan tercapainya tujuan grup dan organisasi.

• Waterman (1982) menemukan peran penting kepemimpinan memberikan arahan, makna, visi, antusiasme, dan dinamisme untuk organisasi. Itulah Peran penting kepemimpinan.

Gambaran Umum :

Teori KepemimpinanUntuk mengungkap misteri kepemimpinan,

sejumlah besar studi penelitian telah dilakukan dan dalam jumlah teori yang besar juga telah dikemukakan.

Teori-teori kepemimpinan dapat secara luas diklasifikasikan menjadi empat kategori berikut dan tahap: Teori sifat, Teori perilaku(gaya), Teori kontingensi(situasi) dan Teori-teori yang muncul.

Teori Kepemimpinan :

1. Teori Sifat kepemimpinan menekankan karakteristik kepribadian. (Griffin.1986) berpikir

bahwa pemimpin memiliki beberapa set yang unik dari kualitas, sifat-sifat yang membedakan mereka dari rekan-rekan mereka.

Harus ada karakteristik tertentu seperti energi fisik atau keramahan yang baik untuk menciptakan kepemimpinan yang efektif (hersey,1995)

Selama paruh pertama abad kedua puluh, ratusan penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi ciri-ciri pemimpin yang sukses dan berhasil. Penulis awal berpikir bahwa sifat kepemimpinan mungkin termasuk kecerdasan, dominasi, kepercayaan diri, energi, aktivitas dan pengetahuan tugas yang relevan (bass, 1981)

Sejumlah penelitian gagal untuk mengidentifikasi ciri-ciri tersebut dan menemukan itu untuk menjadi penjelasan sederhana tentang fenomena kepemimpinan yang kompleks (Dorfman, 1994).

Teori Kepemimpinan :

2. Teori Perilaku KepemimpinanSebuah jumlah yang sangat besar studi penelitian

telah dilakukan dengan perspektif ini. Penelitian telah mengidentifikasi gaya yang berbeda / perilaku kepemimpinan dan telah mencoba untuk mengeksplorasi gaya kepemimpinan yang paling efektif. Blake dan Mouton berpandangan bahwa seorang

pemimpin yang memiliki kepedulian yang tinggi bagi masyarakat dan kepedulian yang tinggi untuk produksi, akan efektif dalam jangka panjang.

Berdasarkan studi Michigan kepemimpinan, Likert (1969) telah mengidentifikasi empat gaya kepemimpinan: eksploitatif, baik hati(etika), konsultatif-demokratis dan partisipatif-demokratis.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa hanya gaya kepemimpinan demokratis yang paling efektif dalam jangka panjang.

Teori Kepemimpinan :

3. Teori Situasi Kepemimpinan• Para Ahli teori situasi berpendapat bahwa ada sejumlah besar

variabel situasi yang menentukan efektivitas gaya tertentu. • Beberapa teori situasi penting dari kepemimpinan adalah: Teori kontingensi

(fielde, 1967), teori jalur-tujuan (rumah, 1971), kepemimpinan teori kontinum (Tannenbaum & Schmidt, 1958), kepemimpinan situasional (hersey dan Blanchard, 1993), pemimpin-partisipasi model (Vroom & Yetton, 1973).

• Sejumlah variabel situasi telah diisolasi dan dipelajari yang meliputi. kepribadian Pemimpin, kematangan pengikut, kesediaan pengikut, hubungan pemimpin-anggota, struktur tugas, dan tekanan waktu.

• Tema keseluruhan dari teori situasi adalah bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan terbaik, melainkan itu semua tergantung pada variabel situasi.

Teori Kepemimpinan :

4. Teori Kepemimpinan yang Muncul Saat iniPara peneliti telah berusaha untuk menghubungkan gaya kepemimpinan dan perilaku dengan kondisi situasi tertentu.

Tidak puas dengan teori situasi, sangat menarik untuk dicatat, bahwa pendekatan terbaru untuk kepemimpinan telah dikembalikan kembali ke pendekatan sifat tradisional, meskipun dalam bentuk halus. Dalam konteks ini menyebutkan harus dibuat dari

• teori kepemimpinan Spiritual (Fairholm, 1997 ), teori kepemimpinan hamba (Greenleaf, 1996),

• teori kepemimpinan Aspirasi dan visioner (kouses & Posner, 1995) dan teori kepemimpinan Transformasional (Bass, 1990).

Teori-teori terbaru sekali yang muncul terus berusaha untuk mengidentifikasi sifat dan perilaku pemimpin yang sangat efektif dan sukses, meskipun dari perspektif yang luas dan baru

Teori Kepemimpinan dalam retrospeksi

Tinjauan singkat di atas teori kepemimpinan menunjukkan tingkat ambiguitas dan kebingungan di sekitar konsep kepemimpinan. Teori-teori sifat telah gagal untuk mengidentifikasi daftar umum ciri-ciri kepribadian dan kualitas pemimpin yang efektif. Demikian pula, teori perilaku telah dibuang karena teori mengidentifikasi gaya tertentu kepemimpinan lebih efektif pada umumnya. Teori perilaku telah menemukan bahwa lebih humanis, demokratis dan orang-orang gaya berorientasi kepemimpinan efektif. Situasional teori bertentangan dan sebaliknya. Berpendapat bahwa tidak ada gaya tertentu yang terbaik, melainkan itu semua tergantung pada situasi.

Ini benar-benar membawa kita ke masalah utama dari penelitian empiris modern di bidang ilmu perilaku dan sosial: kurangnya perspektif etika yang diandalkan. Karena sebagian besar peneliti kontemporer tidak percaya pada setiap sumber ilahi atau spiritual pengetahuan, oleh karena itu, mereka tidak memanfaatkan bimbingan dari sumber-sumber Ilahi. Mereka mengabaikan fakta bahwa sifat manusia dan kondisi yang begitu kompleks sehingga tanpa bimbingan ilahi yang tepat, tidak mungkin untuk memahami hal itu (Ahmad & Nazir, 1996)

Apa yang menyebabkan keambiguan untuk menemukan KONSEP yang tepat tentang Kepemimpinan ??

perspektif Islam tentang kepemimpinanBaru-baru ini, beberapa peneliti telah mulai menyadari kekurangan dari pendekatan tersebut untuk penelitian. Upaya telah dilakukan untuk mempelajari dimensi etika dan spiritual kepemimpinan dengan mencari bimbingan dari sumber ilahi berbagai pengetahuan.

ISLAM menjadi sumber terakhir, lengkap dan otentik lewat bimbingan ilahi, Islam menawarkan pedoman dasar tertentu mengenai kehidupan manusia :

• Karena kehidupan manusia yang kompleks dan multidimensi, dengan hanya mengunakan akal manusia dan penelitian empiris tidak cukup untuk menemukan solusi untuk masalah manusia

• Oleh karena itu, menurut Islam merupakan cara terbaik untuk menemukan solusi untuk masalah manusia adalah dengan menggunakan bimbingan ilahi sebagai dasar untuk penelitian manusia

Konsep Umum : Kepemimpinan dalam Islam lewat Al-

Quran, Hadis dan Sirah. setiap manusia telah diciptakan oleh Allah sebagai wakil-Nya (khalifah) di bumi

ini (Qur'an 2:30-34, 6:165). Manusia diharapkan untuk hidup bertanggung jawab dan membantu dalam proses pembentukan masyarakat yang adil

Semua manusia bertanggung jawab atas kehidupan pribadi mereka, serta, untuk kesejahteraan manusia lain, terutama mereka yang jatuh dalam lingkup pengaruh mereka

Setiap Muslim terikat untuk mengundang orang lain ke arah kebenaran dan mencegah mereka dari jalan yang salah (Al Qur'an 2:143).Sebuah masyarakat yang baik memerlukan rantai pemimpin dan pengikut dalam semua bidang kehidupan

Setiap anggota masyarakat diharapkan untuk menjadi pemimpin serta pengikut.

Islam juga membuat kewajiban bagi umat Islam untuk mengikuti pemimpin mereka yang benar, terlepas dari warna atau ras.

Muslim diarahkan untuk melakukan semua tugas kolektif dan sosial secara teratur di bawah bimbingan seorang pemimpin yang benar dan telah dipilih

Kualitas Kepemimpinan (Sudut Pandang Islam)

Karakter Dasar Karakter adalah kombinasi dari kualitas dan perilaku yang dimiliki

oleh seorang individu sesuai dengan standar moral yang otentik

menurut Islam Karakter Dasar(moral) pemimpin adalah sumber utama kekuatan seorang pemimpin.

Islam menjadikannya sebagai prasyarat bahwa pemimpin harus menjadi yang terbaik dalam karakter antara umat-Nya

Menurut Beekun dan Badawi (1999), lima kualitas dasar etika kepemimpinan dalam Islam adalah keadilan, kepercayaan, kebenaran, perbaikan diri dan janji-menjaga. Islam juga mengidentifikasi empat tahap perkembangan moral bagi pemimpin dan pengikut mereka yang, imam, islam, taqwa, dan ihsan

Selain prinsip-prinsip Dasar Etika, Islam menawarkan pedoman tertentu,,,

Etika khusus untuk para pemimpin yang meliputi ketulusan niat, visi dan misi, kepedulian terhadap orang lain, kesopanan dan pengampunan, konsultasi dan partisipasi dari sifat-sifat etika dan perilaku kepemimpinan yang terkandung dalam bagian berikut.

Etika Dasar untuk para pemimpin

Lebih jelasnya akan materi ini akan dipaparkan oleh suadara Alfis,,, iyyahu falyafaddhal !!!