etika bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi ...nur... · web viewjenis-jenis tujuan pribadi...

22
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Bisnis Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 03 84014 Dinar Nur Affini, SE., MM. Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan tentang: Etika bisnis dan faktor- Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis masalah etika bisnis dan

Upload: lamdat

Post on 29-May-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

MODUL PERKULIAHAN

Pengantar BisnisEtika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis Manajemen 03 84014 Dinar Nur Affini, SE., MM.

Abstract KompetensiModul ini menjelaskan tentang: Etika bisnis dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaannya Tanggung jawab sosial bisnis

terhadap pelanggan, karyawan, pemilik, kreditor, dan lingkungan

Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis masalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial

Page 2: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaannya

Etika Bisnis

Etika (ethics) adalah studi tentang benar dan salah serta moralitas pilihan yang dibuat oleh

individu. Sebuah keputusan atau tindakan etis adalah sesuatu yang “benar” menurut

beberapa standar perilaku. Etika Bisnis (Business Ethics) itu sendiri adalah penerapan

standar moral untuk situasi bisnis.

Isu-isu etika sering muncul dari hubungan bisnis dengan investor, pelanggan, karyawan,

kreditor, atau pesaing. Masing-masing kelompok ini memberi perhatian khusus dan

umumnya memberi tekanan pada manajer organisasi. Pengusaha menghadapi masalah

etika setiap hari, dan beberapa masalah ini sulit untuk dinilai. Meskipun ada beberapa jenis

masalah yang jarang muncul, maupun masalah-masalah yang lain yang terjadi secara

teratur.

Isu- isu etika bisnis:

1. Kejujuran dan keadilan

Keadilan dan kejujuran dalam bisnis merupakan dua perhatian etis yang penting.

Selain mematuhi hukum dan peraturan yangberlaku, pengusaha juga diharapkan

untuk menahan diri dari segala perbuatan yang disengaja seperti penipuan,

penyelewengan atau mengintimidasi orang lain.

2. Hubungan organisasional

Hendaknya para pengusaha harus menempatkan kepentingan perusahaan dan

kepentingan pribadi sesuai dengan porsi yang telah disepakati dan terikat oleh hukum.

Terkadang, hunungan bisnis dengan pelanggan atau rekan kerja sering menciptakan

masalah etika. Perilaku tidak etis dalam wilayah ini termasuk mengembil ide, atau

pekerjaan orang lain, tidak memenuhi komitmen dalam kesepakatan bersama, dan

menekan orang lain untuk berperilaku tidak etis.

2017 2 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

3. Konflik Kepentingan

Konflik kepentingan terjadi ketika seorang pelaku bisnis mengambil keuntungan dari

situasi untuk kepentingan pribadinya sendiri dan bukan untuk kepentingan pemberi

kerja. Konflik tersebut dapat terjadi apabila seorang pelaku bisnis mengambil

keuntungandari suatu keadaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan untuk

kepentingan pemberi kerja. Konflik tersebut dapat terjadi ketika pemberian dan hadiah

menjadi alat dalam transaksi bisnis. Sebuah aturan bijak yang haru diingt adalah

bahwa setiap pemberian yang mempengaruhi keputusan bisnis seseorang adalah

suap dan segala perbuatan suap adalah perilaku tidak etis.

4. Komunikasi

Komunikasi bisnis terutama pengiklanan, dapat menyebabkan pertanyaan etis. Iklan

palsu dan menyesatkan merupakan perbuatan ilegal dan tidak etis, dan dapat

membuat marah pelanggan. Selain itu juga dapat membuat salah tafsir pelanggan

terhadap produk tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Ada tiga faktor umum, yang tampaknya mempengaruhi standar perilaku dalam organisasi,

yaitu:

1. Faktor Individu yang Mempengaruhi Perilaku Etis

Beberapa faktor individu yang mempengaruhi tingkat perilaku etisdalam suatu

organisasi :

a. Pengetahuan individu tentang sebuah isu

Semakin banyak seorang individu memiliki pengetahuan tentang situasi yang ada

maka semakin orang tersebut dapat menghindari masalah etika.

b. Nilai-nilai pribadi

Nilai-nilai moral individu, sikap terkait nilai juga sangat mempengaruhi perilaku

bisnis. Karena kebanyakan orang bergabung dalam sebuah organisasi untuk

mencapai tujuan pribadi.

c. Tujuan pribadi

Jenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan

bagaimana cara untuk mencapai tujuan-tujuan ini, memiliki dampak signifikan

terhadap perilaku individu dalam sebuah organisasi.

2017 3 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

2. Faktor-Faktor Sosial yang Mempengaruhi Etika

a. Norma-norma budaya

Perilaku seseorang hingga beberapa tingkat dipengaruhi oleh norma-norma

budaya, dan faktor-faktor sosial yang bervariasi dari budaya satu ke budaya yang

lain.

b. Rekan Kerja

Tindakan dan keputusan rekan kerja merupakan faktor sosial lain yang membentuk

rasa etika bisnis seseorang.

c. Orang lain yang berpengaruh

Nilai-nilai dan moral dari “orang yang dianggap berpengaruh” dapat mempengaruhi

persepsi karyawan tentang perilaku etis dan tidak etis ditempat kerja.

d. Penggunaan internet

3. Faktor “Peluang” yang Mempengaruhi Etika

a. Adanya peluang

Peluang mengacu kepada sejumlah kebebasan yang diberikan organisasi kepada

karyawannya untuk berperilaku tidak etis jika ia membuat pilihan itu.

b. Kode etik

Adanya kode etik dan pemaksaan yang ditempatkan manajemen dalam kode

merupakan penentu lain adanya peluang.

c. Penegakan

Tingkat penegakan kebijakan perusahaan, prosedur, dan kode etik merupakan

kekuatan utama yang mempengaruhi peluang. 

Faktor yang mempengaruhi Perilaku Etika. Tiga faktor utamanya, yaitu:

1. Perbedaan Budaya.  

Perilaku bisnis orang Indonesia tentu saja berbeda dengan Negara lain. Hal yang

sama, daerah atau kota tertentu berbeda perilaku bisnisnya dengan daerah lain.

2. Pengetahuan. 

Semakin banyak hal yang diketahui dan semakin baik seseorang memahami suatu

situasi, semakin baik pula kesempatannya dalam membuat keputusan-keputusan yang

etis. Ketidaktahuan bukanlah alasan yang dapat diterima dalam pandangan hukum,

termasuk masalah etika.

3. Perilaku Organisasi

Dasar etika bisnis adalah bersifat kesadaran etis dan meliputi standar-standar perilaku.

Banyak organisasi menyadari betul perlunya menetapkan peraturan-peraturan

perusahaan terkait perilaku dan menyediakan tenaga pelatih untuk memperkenalkan

dan memberi pemahaman tentang permasalahan etika.

2017 4 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi perilaku etika bisnis, yaitu:

1. Physical

Kualitas air dan udara, keamanan

2. Moral

 Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)

3. Bad Judgment

Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif

4. Activist Shareholders

Shareholders etis, konsumen dan environmentalist

5. Economic

Kelemahan, tekanan utk bertahan

6. Competition

Tekanan global

7. Financial Malfeasance

Berbagai skandal akuntansi dan keuangan

8. Governance Failures

Pengakuan terhadap arti penting good governance dan isu-isu etika

9. Accountability

Kebutuhan akan transparansi

10. Synergy

Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil

11. Institutional Reinforcement

Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi

Menurut Bovee (dalam Alma, 2010) banyak faktor yang mempengaruhi perilaku etika.

Namun pada dasarnya terdapat tiga faktor utama, yaitu:

1. Cultural Difference

Sebagaimana diketahui bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan sendiri-sendiri.

Berbeda Negara, maka berbeda pula kebiasaannya. Penyogokan, komisi, upeti, dan

sebagainya tentu dipahami dalam bentuk yang berbeda di setiap daerah.

2. Knowledge

Orang-orang yang mengetahui dan berada dalam jalur pengambil keputusan berusaha

tidak terlibat dalam masalah etika ini. Demikian pula jika seseorang sudah mengetahui

bahwa perbuatan ini melanggar etika, dia tidak akan melakukannya.

2017 5 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

3. Organizational Behaviour

Menjadikan pondasi yang kokoh dari suatu etika bisnis adalah iklim yang berlaku pada

sebuah organisasi. Ada organisasi yang menjujnjung tinggi nilai etika dan memberi

pelatihan kepada karyawannya agar selalu menjaga etika.

Contoh keputusan bisnis yang tidak etis :

1. Seorang karyawan dari dealer mobil ingin menjual sebuah mobil dengan harga stiker

(sesuai daftar harga) kepada semua pelanggan yang tidak sadar bahwa biasanya

harga penjualan adalah paling tidak  Rp. 2.000.000 di bawah harga stiker. Karyawan

dibayar atas dasar komisi dan akan menerima penghasilan lebih jika pelanggan

membayar harga lebih tinggi.

Kesimpulan: keuntungan untuk karyawan penjuaalan, sebaliknya yang menderita

pelanggan.

2. Seorang karyawan perusahaan komputer yang dibayar berdasarkan komisi cenderung

menjual komputer jauh lebih mahal kepada pelanggan daripada yang diperlukan

Akibatnya:  keuntungan untuk  karyawan, sebaliknya kerugian bagi pelanggan.

3. Seorang manajer mempekerjakan seorang teman, walaupun teman tersebut bukan

pelamar yang baik.

Akibatnya: keuntungan bagi manajer, akibat sebaliknya kerugian bagi pelamar lain

yang sebenarnya pantas mendapatkan pekerjaan tersebut.

4. Seorang karyawan yang pekerjaannya membeli persediaan untuk pabrik manufaktur,

akan membeli hampir semua bahan persediaan dari seorang pemasok yang

memberikan tiket Super Bowl setiap tahun. Pemasok memberikan harga 20% lebih

tinggi dari pemasok lain.

Akibatnya, karena biaya dari persediaan sangat tinggi maka keuntungan perusahaan

jadi lebih rendah.

5. Seorang manajer perusahaan cenderung menghindari membayar beberapa karyawan

untuk bekerja beberapa jam sehingga ia dapat mengurangi pengeluaran dan mungkin

dapat bonus lebih tinggi karena dapat menekan pengelauran tetap rendah.

Akibat praktik bisnis yang tidak etis seperti disebutkan di atas sangat berpengaruh tidak baik

pada nilai perusahaan.

2017 6 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan, Karyawan, Pemilik, Kreditor, dan Lingkungan

Istilah tanggung jawab sosial kadang kala digunakan untuk menjelaskan tanggung jawab

perusahaan terhadap komunitas dan lingkungannya. Tetapi istilah tersebut juga dapat

digunakan secara lebih luas untuk memasukkan tanggung jawab perusahaan terhadap

pelanggan, karyawan pemegang saham, dan kreditornya. Meskipun keputusan bisnis yang

dibuat perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan nilainya, tetapi keputusan tersebut

tidak boleh melanggar etika dan tanggung jawab sosial

Tanggung jawab bisnis merupakan sekelompok tugas dan kewajiban berkaitan kualitas

produk dan perlakuan terhadap pelanggan, karyawan, dan pemilik yang seharusnya

dipenuhi oleh perusahaan ketika menjalankan bisnis.

 

 Dua Pandangan Tanggung Jawab Sosial:

1. Model Ekonomi

Menurut konsep tradisional bisnis, perusahaan ada untuk memperoduksi barang dan

jasa yang berkualitas, mendapatkan keuntungan yang wajar,dan menyediakan

lapangan kerja. Sejalan dengan konsep ini, model ekonomi dari tangung jawab sosial

(economic model of social responsibility) menyatakan bahwa masyarakat akan

mendapat sebgaian besar manfaat ketika bisnis dibiarkan sendiri untuk memproduksi

dan memamerkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat. Akibatnya, tagung

jawab sosial bagi seorang manajer yang masih memegang sikap tradisional

menganggap tanggung jawab sosial menjadi masalah pemerintah, kelompok

lingkungan, yayasan amal, dan sebagainya. Karena manajer dengan sikap ini hanya

memenuhi tanggung jawab kepada investor dengan berorientasi pada laba.

2. Model Sosial Ekonomi

Sebaliknya, beberapa manajer percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab tidak

hanya kepada pemengang saham tetapi juga kepada pelanggan, karyawan, pemasok,

dan masyarakat umum. Pandangan yang lebih luas disebut sebagai model sosial

ekonomi tanggung jawab sosial (sosioeconomic model of social responsibility), yang

2017 7 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

menekankan tidak hanya pada laba tetapi juga pada dampak dari keputusan bisnis

kepada masyarakat.

 Pro dan Kontra Tanggung Jawab Sosial:

1. Argumen Mendukung Peningkatan Tanggung Jawab Sosial

Pendukung model sosial ekonomi menjelaskan bahwa bisnis harus melakukan lebih

dari sekedar mencari keuntungan. Mereka menawarkan argumen sebagai berikut:

a. Oleh karena bisnis merupakan bagian dari masyarakat, bisnis tidak bisa

mengabaikan isu-isu sosial.

b. Bisnis memiliki sumber daya teknis, keuangan, dan manajerial yang diperlukan

untuk menangani isu-isu sosial yang kompleks saat ini.

c. Dengan membantu menyelesaikan masalah sosial, bisnis dapat menciptakan

lingkungan yang lebih stabil untuk keuntungan jangka panjang.

d. Keputusan bertanggung jawab secara sosial yang dibuat oleh perusahaan dapat

mencegah meningkatnya intervensi pemerintah, yang akan memaksa perusahaan

untuk melakukan apa yang mereka gagal lakukan secara sukarela.

Argumen ini didasarkan pada asumsi bahwa bisnis memiliki tanggung jawab tidak

hanya kepada pemegang saham tetapi juga pelanggan, karyawan, pemasok, dan

masyarakat umum.

2. Argumen Menentang Peningkatan Tanggung Jawab Sosial

Para penentang berpendapat bahwa bisnis ahrus melakukan apa yang terbaik,yaitu

mendapatkan laba dengan memproduksi dan memasarkan produk yang diinginkan

orang. Mereka yang mendukung argumen ini berpendapat sebagai berikut:

a. Manajer bisnis bertanggung jawab terutama kepada pemegang saham, sehingga

manajemen harus berfokus kepada pengembalian investasi pemilik.

b. Waktu perusahaan, uang, dan bakat harus digunakan untuk memaksimalkan laba,

bukan untuk memecahkan masalah masyarakat.

c. Masalah-masalah masyarakat memengaruhi masyarakat secara umum, sehingga

usaha perorangantidak boleh diharapkan untuk memecahkanmasalah ini.

d. Isu- isu sosial merupakan tanggung jawab pemerintah yang dipilih untuk tujuan itu

dan yang bertanggung jawab kepada pemilih atas keputusan mereka.

Argumen ini jelas didasarkan pada asumsi bahwa objek primer bisnis adalah untuk

mendapatkan laba dan bahwa pemerintah dan lembaga- lembaga sosial harus

berurusan dengan masalah- masalah sosial.

2017 8 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan

Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan jauh melampaui provisi dari produk dan

jasa. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial (social responsibility) ketika menghasilkan

produk dan menjual produknya.

Praktek produksi yang bertanggung jawab antara lain:

1. Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan.

2. Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah

kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah.

3. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu

disediakan.

Tanggung jawab penjualan meliputi :

1. Menetapkan harga-harga secara wajar

2. Mengadakan survey kepuasan pelanggan

Suatu perusahaan dapat memastikan tanggung jawab terhadap pelanggannya dengan

langkah-langkah berikut ini:

1. Menetapkan kode tanggung jawab

Perusahaan dapat menetapkan kode tanggung jawab bisnis (business responsibility)

yang menetapkan pedoman mengenai kualitas produk, serta pedoman mengenai

bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik sebaiknya diperlakukan.

Kode tanggung jawab tidak dimaksudkan untuk mencakup semua tindakan yang

mungkin dilakukan oleh perusahaan yang bersifat tidak adil bagi pelanggan. Meskipun

demikian, kode tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi perusahaan untuk

dipertimbangkan ketika perusahaan memperluas bisnisnya.

2. Memantau keluhan

Perusahaan sebaiknya memastikan bahwa pelanggan memiliki nomor telepon yang

dapat mereka hubungi jika mereka memiliki keluhan mengenai kualitas produk atau

mengenai bagaimana perlakuan yang mereka terima dari karyawan perusahaan.

Perusahaan dapat mencoba untuk menentukan sumber keluhan dan memastikan

bahwa masalah tersebut tidak terulang.

3. Memperoleh umpan balik pelanggan

Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas produk

atau jasa yang baru saja mereka beli, bahkan jika pelanggan tersebut tidak menelepon

2017 9 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

untuk mengajukan keluhan mereka. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah

lain dengan kualitas produk atau dengan cara pelanggan diperlakukan.

Kelompok pelanggan tertentu juga meminta perusahaan memenuhi tangung jawabnya

terhadap pelanggan. Konsumerisme (consumerism) adalah permintaan kolektif oleh

pelanggan agar bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

Selain kode tanggung jawab yang ditetapkan oleh perusahan dan arus konsumerisme,

pemerintah mencoba untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi tanggung jawabnya

terhadap pelanggan melalui berbagai kebijakan berkaitan dengan:

1. Keamanan produk

Pemerintah melindungi pelanggan dengan mengatur kualitas dari beberapa produk

yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Iklan

Pemerintah menetapkan undang-undang terhadap ikla yang menyesatkan

3. Persaingan industri

Pemerintah mendorong persaingan di kebanyakan industri. Persaingan antar

perusahaan bermanfaat bagi pelanggan, karena perusahaan yag mengenakan harga

berlebihan atau menghasilkan barang dengan kualitas yang tidak dapat diterima tidak

akan bertahan dalam lingkungan yang kompetitif. Akibat persaingan, pelanggan dapat

menghindari perusahaan yang menggunakan taktik penjualan yang menyesatkan.

Tanggung Jawab Terhadap Karyawan

Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada karyawannya guna memastikan:

1. Keselamatan karyawan

Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan memantau

secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa

mesin dan peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik,

mengharuskan digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan lainnya

yangdapat mencegah terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan

khusus dalam seminar-seminar pelatihan.

2017 10 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

2. Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain

Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan dipelakukan

dengan semestinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan

perlakuan karyawan adalah:

a. Keragaman

Masalah keragaman tidak hanya terbatas pada gender dan suku. Karyawan dapat

berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbedadan memiliki keyakinan yang

berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik di tempat kerja. Banyak perusahaan

yang merespons terhadap meningkatnya keragaman antar karyawan dengan

menawarkan seminar mengenai keragaman, yang menginformasikan kepada

karyawan mengenai keragaman budaya. Informasi semacam itu dapat membantu

karyawan untuk mengenali bahwa pernyataan atau perilaku tertentu dapat bersifat

ofensif bagi orang lain.

b. Pelecehan seksual

Masalah lain di tempat kerja adalah pelecehan seksual (sexual harassement), yang

melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual dan tidak dapat diterima.

Perusahaan mencoba untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual dengan

menawarkan seminar mengenai topik tersebut. Seminar ini bukan hanya tindakan

tanggung jawab terhadap karyawan, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas

perusahaan dengan menolong karyawan untk dapat bekerja sama.

3. Peluang yang setara.

Karyawan yang melamar untuk suatu posisi di perusahaan sebaiknya tidak

didiskriminasi karena asal negara, suku, gender, atau agama. Undang-undang Hak

Sipil (Civil Rights Act) tahun 1964 melarang bentuk diskrimasi semacam itu. Konsep

dari perlakuan yang setara berlaku tidak hanya pada saat perekrutan awal seorang

karyawan, tetapi juga pada saat menentukan kenaikan gaji dan promosi dalam

perusahaan tersebut.

Perusahaan dapat memastikan bahwa tanggung jawabnya terhadap karyawan akan

dipenuhi dengan mengambil langkah-langkah berikut:

1. Kode tanggung jawab

Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya sebaiknya diungkapkan dalam

kode tanggung jawab perusahaan. Kode tersebut tidak mencoba untuk menetapkan

perilaku yang direkomendasikan untuk setiap situsai, tetapi kode tersebut dapat

menjadi suatu pedoman bagi keputusan yang dibuat oleh perusahaan.

2017 11 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

2. Kebijakan mengenai keluhan

Untuk memastikan bahwa karyawan menerima perlakuan yang seharusnya, banayka

perusahaan menetapkan kebijakan mengenai keluhan bagi karyawan yang merasa

bahwa mereka tidak diberikan peluang yang setara. Dengan mengetahui keluhan

tersebut, perusahaan mencoba untuk menyelesaikannya dan merevisi prosedurnya

guna mencegah timbulnya keluhan yang sama di masa depan.

Tanggung Jawab Terhadap Pemegang Saham

Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya (para pemegang saham).

Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka

sendiri dan bukannya kepentingan pemilik saham.

Manajer dari suatu perusahaan memantau keputusan karyawan guna memastikan bahwa

keputusan tersebut dibuat untuk kepentingan pemilik. Kompensasi karyawan dapat dikaitkan

langsung dengan kinerja perusahaan. Jika manajer membuat keputusan yang mengarah

pada tingkat kinerja yang tinggi, nilai saham perusahaan akan meningkat, dan oleh karena

itu nilai dari saham yang dimiliki oleh manajer tersebut juga akan meningkat. Dengan cara

ini, karyawan memperoleh manfaat langsung ketika mereka membuat keputusan yang

memaksimalkan niali perusahaan.

Mengaitkan kompensasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan

sebagian dari konflik kepentingan, tetapi menciptakan masalah lain. Beberapa manajer

puncak yang telah menerima saham kemudian melaporkan kinerja perusahaan yang tinggi

(padahal sifatnya artifisial) pada periode dimana mereka ingin menjual kepemilikan

sahamnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjual sahamnya pada harga yang relatif

tinggi.

Tahun belakangan ini, telah banyak aktivitas pemegang saham (share holder activism), atau

usaha aktif dari pemegang saham dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan.

Pemegang saham telah sangat aktif terlebih ketika mereka tidak puas dengan gaji para

eksekutif perusahaan atau kebijakan lain.

2017 12 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Manajer perusahaan dapat mencoba untuk memuaskan para pemegang saham dengan

memastikan bahwa dana yang ditanamkan oleh para pemegang saham dipergunakan

secara baik. Jika dana ini dipergunakan untuk menutup biaya yang kurang perlu, maka

keuntungan perusahaan akan berkurang, dimana akan mengurangi imbalan yang diterima

oleh para pemegang saham atau investasinya. Salah satu perhatian utama para pemegang

saham adalah gaji yang diberikan kepada para eksekutif perusahaan atau CEO dan

eksekutif  lain.

Tanggung Jawab Terhadap Kreditor

Perusahaan bertanggung jawab memenuhi kewajiban keuangan mereka kepada para

kreditor. Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi

kewajiban mereka, mereka harus segera memberi tahu para kreditor. Biasanya para kreditor

akan memberi saran masalah keuangan tersebut. dan juga biasanya para kreditor akan

memperpanjang jatuh tempo utang tersebut.

Beberapa perusahaan melanggar tanggung jawabnya terhadap kreditor dengan

menyediakan laporan keuangan yang menyesatkan yang melebih-lebihkan kondisi

keuangan. Pada akhirnya perusahaan tersebut pailit karena tidak dapat membayar seluruh

utangnya. Banyak kreditor kehilangan ratusan juta dolar karena besarnya jumlah kredit yang

mereka berikan.

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Proses produksi yang digunakan oleh perusahaan, maupun produk yang dihasilkan, dapat

berbahaya bagi lingkungan. Penyalahgunaan paling umum dari lingkungan adalah sebagai

berikut:

1. Polusi udara

Beberapa proses produksi yang menyebabkan polusi udara dapat berbahaya bagi

masyarakat yang menghirupnya. misalnya, produksi bahan bakar dan baja, serta

penggunaan kendaraan, telah meningkatkan kadar karbon dioksida dalam udara.

Pencegahan polusi udara:

a. Perusahaan

2017 13 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Perusahaan otomotif dan baja telah mengurangi polusi udara dengan mengubah

proses produksinya sehingga lebih sedikit karbon dioksida yang dilepaskan ke

udara.

b. Pemerintah

Pemerintah juga telah terlibat dalam memberlakukan pedoman tertentu yang

mengharuskan perusahaan untuk membatasi jumlah karbon dioksida yang

ditimbulkan oleh proses produksi

2. Polusi Tanah

Polusi tanah disebabkan karena hasil limbah produksi yang beracun yang dihasilka

dari beberapa proses produksi. Bentuk polusi tanah dari limbah, tanah tidak hanya

terlihat tidak menarik, tetapi juga tidak lagi berguna untuk tujuan lain, seperti pertanian.

Perusahaan mencegah polusi tanah dengan cara:

a. Perusahaan telah merevisi proses produksi dan pengemasaanya guna mengurangi

jumlah limbah.

b. Perusahaan saat ini menyimpan limbah beracun dan mengirimnya ke tempat

penyimpanan khusus untuk limbah beracun.

c. Perusahaan juga mendaur ulang plastik dan membatasi penggunaan bahan baku

yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat.

d. Banyak perusahaan memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi

kerusakan lingkungan

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang dapat atau telah

dilakukan oleh beberapa pengusaha khususnya di Indonesia, adalah:

1. Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP); 

Hubungan industrial Pancasila ini dilaksanakan dalam bentuk yang sering dikenal

sebagai Kesepakatan Kerja Bersama (KBK). KBK ini merupakan pedoman tentang

hubungan antara pengusaha dengan para pekerja yang mengatur tentang hak-hak

serta kewajiban karyawan dan pengusaha.

2. Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL); 

Wujud nyata dari AMDAL ini tercermin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industri

sehingga limbah tersebut tidak mengganggu atau merusak lingkungan, karena proses

produksi suatu bisnis tidak jarang akan menimbulkan pencemaran lingkungan atau

polusi, baik polusi air, udara maupun suara.

2017 14 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

3. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3); 

Untuk menjalankan praktik K3 ini diperlukan penyediaan peralatan perlindungan bagi

para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker

maupun pakaian kerja khusus yang dapat menjamin keselamatan kerja para pekerja.

4. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat; 

Pelaksanaan sistem ini dimaksudkan agar para pengusaha besar dapat membantu

perkembangan usaha kecil dengna member kesempatan kepada usaha kecil untuk

mengelola sebagian pekerjaan dari kalangan pengusaha besar tersebut.

2017 15 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Etika Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ...Nur... · Web viewJenis-jenis tujuan pribadi individu yang mengaspirasi untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai

Daftar PustakaRobbins, S.P and Coulter, M , (2009), Management, Pearson Education, Inc. Prentice Hall,

New Jersey.

Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., (2006), Business, 8th edition, Pearson Education Inc.,

New Jersey.

Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing,

USA

Nickels, William G.; McHugh, James M., and McHugh, Susan M., (2008), Understanding

Business, 8th edition, McGraw-Hill/Irwin, New York

Boone, Louis E., and Kurtz, David L., (2000), Contemporary Business, Harcourt Inc.

Griffin, R W. (2011), Management, Cengange Learning, South Western.

Kismono, Gugup, (2001), Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta.

2017 16 Pengantar Bisnis

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id