file · web viewkurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai...

32
TUGAS KELOMPOK KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM Disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Kurikulum Pembelajaran Dosen pengampu : Badarudin S. Pd Disusun : Laeli Nur Rakhmayanti ( 1001100095 ) Tiara Farikhah ( 1001100094 ) Bamas Aprihadi ( 1001100052 ) Mega Mawarni ( 1001100067 ) Tiar Arif Setiawan ( 1001100075 ) Semester IV Kelas B

Upload: duonghanh

Post on 02-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

TUGAS KELOMPOKKOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

Disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Kurikulum Pembelajaran

Dosen pengampu : Badarudin S. Pd

Disusun :

Laeli Nur Rakhmayanti ( 1001100095 ) Tiara Farikhah ( 1001100094 ) Bamas Aprihadi ( 1001100052 ) Mega Mawarni ( 1001100067 ) Tiar Arif Setiawan ( 1001100075 )

Semester IVKelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2011

Page 2: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya

maka kami penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah “Komponen –

Komponen Kurikulum”.Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas

dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kurikulum Pembelajaran

SD.Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,

khususnya kepada:

1. Badarudin, S.Pd yang telah memberi bimbingan, pengarahan, dorongan

dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini

2. Rekan-rekan PGSD 4B ‘10

3. Keluarga yang telah mendukung dalam menyelesaikan tugas mata kuliah

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada

mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini

sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Purwokerto, 16 Maret 2011

Penyusun

Page 3: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan

untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan, dan kurikulum merupakan alat

yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Sehingga apabila dalam

suatu sekolah tidak mempunyai kurikulum maka akan terjadi suatu

kesulitan dalam pelaksanaan pendidikan.

Dalam kurikum terdapat banyak beberapa komponen-komponen

yang harus diketahui oleh guru,calon guru maupun oleh orang-orang yang

berada dalam dunia pendidikan sehingga tercipta suatu pendidikan yang

lebih baik. Selain itu juga kita harus mengetahui dan memahami

komponen-komponen kurikulum serta keterkaitan antar setiap komponen

dalam sistem pengembangan kurikulum, sehingga ketika kita terjun

langsung dalam dunia pendidikan tidak akan merasa kesulitan ataupun

terbebani dengan kurikulum yang sudah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah

a. Apa saja komponen-komponen kurikulum ?

b. Apakah ada keterkaitan antar kurikulum ?

C. Tujuan

a. Dapat mengetahui komponen apa saja yang terdapat dalam

kurikulum

b. Dapat mengetahui keterkaitan antar komponen kurikulum

Page 4: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

BAB II

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

A. Komponen Tujuan

Mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia, hampir di setiap negara

telah mewajibkan para warganya untuk mengikuti kegiatan pendidikan,

melalui berbagai ragam teknis penyelenggaraannya, yang disesuaikan dengan

falsafah negara, keadaan sosial-politik kemampuan sumber daya dan keadaan

lingkungannya masing-masing. Kendati demikian, dalam hal menentukan

tujuan pendidikan pada dasarnya memiliki esensi yang sama. Seperti yang

disampaikan oleh Hummel (Uyoh Sadulloh, 1994) bahwa tujuan pendidikan

secara universal akan menjangkau tiga jenis nilai utama yaitu:

1. Autonomy; gives individuals and groups the maximum awarenes,

knowledge, and ability so that they can manage their personal and

collective life to the greatest possible extent.

2. Equity; enable all citizens to participate in cultural and economic life by

coverring them an equal basic education.

3. Survival ; permit every nation to transmit and enrich its cultural

heritage over the generation but also guide education towards mutual

understanding and towards what has become a worldwide realization of common

destiny.)

Tujuan kurikulum setiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah

pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan

dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk

mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional khususnya dan menciptakan sumber daya manusia

Page 5: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

yang berkualitas pada umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan

umum kurikulum.

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional

dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistrm Pendidikan Nasional, bahwa : ” Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”..

Agar lebih memahami bagaimana tujuan-tujuan pendidikan

memiliki kawasan tersendiri, maka akan dijelaskan mengenai hirarki

tujuan-tujuan pendidikan. Namun sebelumnya kita harus memahami istilah

tujuan ada dua istilah utama yang perlu dipahami yaitu “Goals” dan “

Objectives ”. kedua istilah ini sama-sama mengacu pada makna tujuan.

Istilah Goals cenderung lebih menekankan pada tujuan yang bersifat

umum dan belum bisa diukur dalam aspek perubahan perilaku peserta

didiknya. Sedangkan istilah Objectives cenderung mengarah pada

pemahaman kita mengenai tujuan yang sudah dapat diukur dalam aspek

perubahan perilaku peserta didiknya.

Hiraraki tujuan pendidikan dan Pembelajaran

1. Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu tujuan yang tercantum dalam UUD

1945, sebagai tujuan utama bagi sistem pendidikan nasional kita dalam

rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan ini

dijabarkan lagi dalam bentuk tujuan-tujuan kelembagaan yang ada

dibawahnya. Tujuan Pendidikan Nasional merupakan tujuan yang

paling umum dan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh

setiap usaha pendidikan. Setiap lembaga dan penyelenggara

pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai rumusan

Page 6: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

tersebut. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk

perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu

bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-

undang.

2. Tujuan Institusional, yaitu tujuan yang dirumuskan oleh institusi-

institusi pendidikan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah

maupun swasta. Tujuan institusional harus di capai oleh setiap

lembaga pendidikan. Tujuan ini sebagai kualifikasi yang harus dimiliki

oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan

program disuatu lembaga pendidikan tertentu.

3. Tujuan Kurikuler, yaitu tujuan yang dirumuskan pada tingkat mata

pelajaran atau bidang studi tertentu baik di tingkat pendidikan dasar

maupun lanjutan atau tujuan yang hendak dicapai oleh setiap bidang

studi atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai

kualifikasi yang harus dimiliki anak didik setelah mereka

menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga

pendidikan. Tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan

untuk mencapai tujuan institusional, serta tergambarkan pada standar

isi setiap mata pelajaran atau bidang studi yang harus dikuasai oleh

setiap siswa pada setiap satuan pendidikan.tujuan pembelajaran

merupakan bagian dari tujuan kurikuler. Yaitu kemampuan yang harus

dimiliki oleh setiap anak didik setelah mereka mempelajari bahasan

tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

Terdapat tiga perilaku yang harus dirumuskan, yaitu

a. domain kognitif terdiri dari:

knowledge (pengetahuan) adalah kemampuan

mengingat dan kemampuan mengungkapkan kembali

informasi yang sudah dipelajari.

Comprehension (pemahaman) adalah kemampuan

memahami suatu objek atau subjek pembelajaran.

Page 7: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Application (penerapan) adalah kemampuan untuk

menggunakan konsep, prinsip, prosedur pada situasi

tertentu.

Analysis adalah kemampuan untuk menguraikan atau

memcahkan suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-

bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian

Synthesis, adalah kemampuan untuk menghimpun

bagian-bagian ke dalam suatu keseluruhan yang

bermakna

Evaluation, adalah kemampuan membuat penilaian

terhadap sesuatu terhadap maksud dan kriteria tertentu

b. domain afektif. Terdiri dari :

penerimaan adalah sikapkesadaran atau kepekaan

seseorang terhadap gejala,kondisi, keadaan atau suatu

masalah

merespon, ditunjukan oleh kemampuan untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu seperti

kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu,

kemauan untuk mengikuti diskusi, kemauan untuk

membentu orang lain.

Menghargai, kemampuan untuk memberi penilaian atau

kepercayaan kapada gejala atau suatu objek tertentu.

Mengorganisasi, berkenaan dengan pengembengan nilai

ke dalam sistem organisasi tetentu, termasuk hubungan

antar nilai dan tingaky prioritas nilai=nilai tersebut.

Karakterisasi nilai, mengadakan sintesis

daninternalisasi sistem nilaidengan pengkajian secara

mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangunnnya

dijadikan sebagai falsafah hidup serta dijadikan

pedoman dalam berperilaku

c. dan domain psikomotor., terdiri dari :

Page 8: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

perception (persepsi), kemampuan seseorang dalam

memandang sesutau yang dipermasalhkan.

Set (kesiapan), kesediaan seseorang untuk melatih diri

tentang keterampilan tertentu yang direflesikan dengan

perilaku khusus

Imitation (meniru), kemampuan seseorang dalam

mempraktekan gerakan-gerakan sesuai dengan contoh

yang diamati

Habbitual (membiasakan) kemampuan seseorang untuk

mempraktekan gerakan-gerakan tertentu tanpa harus

melihat contoh

Adaption (menyesuaikan), kemampuan sudah

disesuaikan dengan kondisi dan keadaan tertentu

Organization ( menciptakan), tergambar dari

kemampuannya dalm menghasilkan sesuatu yang baru

4. Tujuan pembelajaran umum, yaitu tujuan yang dirumuskan dalam

rangka mencapai tujuan setiap pokok bahasan yang ada pada setiap

mata pelajaran baik pada tingkat pendidikan dasar maupun lanjutan.

Tujuan pembelajaran khusus, yaitu tujuan yang dirumuskan untuk

mencapai tujuan pada sub pokok bahasan , atau uraian materi setiap

pertemuan proses pembelajaran. Tujuan – tujuan mengajar juga memiliki

tingkat kesukaran yang berbeda – beda. Blom, (1975)membagi dominan

kognitif atas enam tingkatan dari yang paling rendah, yaitu pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Perumusan tujuan

mengajar yang berbentuk tujuan khusus(objektive) memberi beberapa

keunggulan yaitu:

a. Tujuan khusus memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud

kegiatan mengajar –belajar kepada siswa. Berdasarkan penelitian

mager dan clark (1963) siswa yang mengetahui tujuan – tujuan

khusus suatu pokok bahasan, diberikan referensi dan sumber yang

Page 9: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

memadai, dapat belajar sendiri dalam waktu setengah dari waktu

belajar dalam kelas biasa.

b. Tujuan khusus, membantu memudahkan guru – guru memilih dan

menyusun bahan ajar.

c. Tujuan khusus memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan

media mengajar.

d. Tujuan khusus memudahkan guru mengadakan penilaian. Dengan

tujuan khusus guru lebih mudah menentukan bentuk tes, lebih

mudah merumuskan butir tes dan lebih mudah menentukan kriteria

pencapaian

B. Komponen Materi

Isi kurikulum merupakan komponen yang harus berhubungtan

dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum

menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan

atau meteri pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata

pelajaran yang diberikan maupun aktifitas dan kegiatan siswa. Materi

maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang

ingin dicapai.

Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak

lepas dari filsafat dan teori pendidikan dikembangkan. Seperti telah

dikemukakan di atas bahwa pengembangan kurikulum yang didasari

filsafat klasik (perenialisme, essensialisme, eksistensialisme) penguasaan

materi pembelajaran menjadi hal yang utama.

Siswa belajar dalam bentuk interaksi dengan lingkungannya,

lingkungan orang – orang, alat – alat dan ide – ide. Tugas utama guru

adalah menciptakan lingkungan tersebut, untuk mendorong siswa

melakukan interaksi yang produktif dan memberikan pangalaman belajar

yang dibutuhkan. Kegiatan dan lingkungan demikian direncanakan dalam

suatu rencana mengajar, yang mencakup komponen – komponen : tujuan

Page 10: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

khusus, sekuens bahan ajar , strategi mengajar , media dan sumber belajar,

serta evaluasi hasil mengajar. Karena perumusan tujuan khusus strategi ,

dan evaluasi mengajar dibahas secara tersendiri, maka dalam bagian ini

yang akan diuraikan hanya sekuens bahan ajar,

Untuk mencapai tiap tujuan mengajar yang telah ditentukan diperlukan

bahan ajar. Bahan ajar tersusun atas topik – topik dan sub – subtopik

tertentu. Tiap topik atau subtopik mengandung ide – ide pokok yang

relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Topik – topik atau sub –

subtopik tersebut tersusun dalam sekuens tertentu yang membentuk suatu

sekuens bahan ajar.

Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum yang

dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan

kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam

proses belajar dan pembelajaran

2. Mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan

3. Diarahkann untuk mencapai tujuan masing-masing pendidikan

nasional. Materi kurikulum mengandung aspek-aspek tertentu sesuai

dengan tingkatan tujuan kurikulum yang meliputi :

a. Teori, seperangkat konstruk atau konsep, definisi, atau

preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan

pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi

hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud

menjelaskan dan meramalkan gejala bahasa.

b. Konsep, suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari

kekhususan-kekhususan, merupakan definisi singkat dari

sekelompok fakta atau gejala.

c. Generalisasi, yaitu kesimpulan umum berdasarkan hal-hal

yang khusus bersumber dari analisis, pendapat atau

pembuktian dalam penelitian.

Page 11: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

d. Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi

yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.

e. Prosedur, yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam

materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.

f. Fakta, sejumlah informasi khusus dalam materi yang

dianggap penting terdiri dari terminologi, orang dan tempat

serta kejadian.

g. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus

diperkenalkan dalam materi

h. Contoh atau ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang

bertujuan memperjelas suatu uraian atau pendapat.

i. Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian

tentang suatu hal/ kata dalam garis besarnya.

j. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan

pelajaaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme

lebih memperhatikan tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta

didik. Oleh karena itu, materi pembelajaran harus diambil dari dunia

peserta didik dan oleh peserta didik itu sendiri. Materi pembelajaran yang

didasarkan pada filsafat konstruktivisme, materi pembelajaran dikemas

sedemikian rupa dalam bentuk tema-tema dan topik-topik yang diangkat

dari masalah-masalah sosial yang krusial, misalnya tentang ekonomi,

sosial bahkan tentang alam. Materi pembelajaran yang berlandaskan pada

teknologi pendidikan banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu

sedemikian rupa dan diambil hal-hal yang esensialnya saja untuk

mendukung penguasaan suatu kompetensi. Materi pembelajaran atau

kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian atau sub-sub

kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.

Page 12: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Dengan melihat pemaparan di atas, tampak bahwa dilihat dari

filsafat yang melandasi pengembangam kurikulum terdapat perbedaan

dalam menentukan materi pembelajaran,. Namun dalam implementasinya

sangat sulit untuk menentukan materi pembelajaran yang beranjak hanya

dari satu filsafat tertentu., maka dalam prakteknya cenderung digunakan

secara eklektik dan fleksibel..

Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pendidik memiliki wewenang

penuh untuk menentukan materi pembelajaran, sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari setiap kegiatan

pembelajaran. Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran

perlu memperhatikan hal-hal berikut :.

1. Sahih (valid); dalam arti materi yang dituangkan dalam pembelajaran

benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Di samping itu, juga materi

yang diberikan merupakan materi yang aktual, tidak ketinggalan zaman, dan

memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.

2. Tingkat kepentingan; materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta

didik. Mengapa dan sejauh mana materi tersebut penting untuk dipelajari.

3. Kebermaknaan; materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis

maupun non akademis. Manfaat akademis yaitu memberikan dasar-dasar

pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang

pendidikan lebih lanjut. Sedangkan manfaat non akademis dapat mengembangkan

kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Layak dipelajari; materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek

tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit) maupun aspek

kelayakannya terhadap pemanfaatan materi dan kondisi setempat.

5. Menarik minat; materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat

memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut, menumbuhkan rasa

ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri

kemampuan mereka.

Page 13: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Terlepas dari filsafat yang mendasari pengembangan materi, Nana

Syaodih Sukamadinata (1997) mengetengahkan tentang sekuens

susunan materi pembelajaran, yaitu :

1. Sekuens kronologis; susunan materi pembelajaran yang mengandung

urutan waktu.

2. Sekuens kausal; susunan materi pembelajaran yang mengandung

hubungan sebab-akibat.

3. Sekuens struktural; susunan materi pembelajaran yang mengandung

struktur materi.

4. Sekuens logis dan psikologis; sekuensi logis merupakan susunan materi

pembelajaran dimulai dari bagian menuju pada keseluruhan, dari yang

sederhana menuju kepada yang kompleks. Sedangkan sekuens psikologis

sebaliknya dari keseluruhan menuju bagian- bagian, dan dari yang kompleks

menuju yang sederhana. Menurut sekuens logis materi pembelajaran disusun

dari nyata ke abstrak, dari benda ke teori, dari fungsi ke struktur, dari masalah

bagaimana ke masalah mengapa.

5. Sekuens spiral ; susunan materi pembelajaran yang dipusatkan pada

topik atau bahan tertentu yang populer dan sederhana, kemudian

dikembangkan, diperdalam dan diperluas dengan bahan yang lebih kompleks.

6. Sekuens rangkaian ke belakang; dalam sekuens ini mengajar dimulai

dengan langkah akhir dan mundur kebelakang. Contoh pemecahan masalah

yang bersifat ilmiah, meliputi 5 langkah sebagai berikut : (a) pembatasan

masalah; (b) penyusunan hipotesis; (c) pengumpulan data; (d) pengujian

hipotesis; dan (e) interpretasi hasil tes.

7. Dalam mengajarnya, guru memulai dengan langkah (a) sampai (d),

dan peserta didik diminta untuk membuat interprestasi hasilnya (e).

Pada kasempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain dari

langkah (a) sampai (c) dan peserta didik diminta untuk mengadakan

pengetesan hipotesis (d) dan seterusnya.

Page 14: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

8. Sekuens berdasarkan hierarki belajar; prosedur pembelajaran dimulai

menganalisis tujuan-tujuan yang ingin dicapai, kemudian dicari suatu

hierarki urutan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan atau

kompetensi tersebut. Hierarki tersebut menggambarkan urutan perilaku apa

yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-berturut sampai

dengan perilaku terakhir.

C. Komponen Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan mata

pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Dewasa ini, aktivitas

guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pebimbing bagi siswa. Karena

itu istilah metode yang lebih menekankan pada kegiatan guru, selanjutnya

diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada

aktivitas siswa secara optimal.

Komponen strategi berhubungan dengan implementasi kurikulum.

Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang

direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembalajaran

merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan

dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode digunaklan untuk merealisasikan strategi yang ditetapkan. Strategi

berbeda dengan motode :

Strategi adalah a plan of operation achieving something.

Metode adalah a way achieving something.

Penggunaan strategi dan metode dalam pembelajaran tergantung pada

pendekatan tertentu.

Srategi pembelajaran dapat terbagi atas

1. Strategi ekspositori

Page 15: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

2. Strategi discoveri

3. Strategi group

4. Strategi individual

Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting

dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh

siswa dan guru. Karena itu, penyusunan ini hendaknya berdasarkan

analisis tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan

perilaku awal siswa (entry behaviour).

Dalam konteks masalah kajian metode ini, maka ada tiga alternatif

pendekatan yang dapat digunakan, yaitu ;

a. Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran (subject oriented)

b. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student oriented)

c. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan bermasyarakat

(social oriented)

Pada kajian metode ini ada landasan yang dapat dijadikan tolak ukur

dalam pemakaian jenis metode yaitu bahwa tidak ada metode satupun yang

dapat dikatakan lebih baik, namun metode pembelajaran hendaknya bersifat

multi method. Untuk kepentingan pemilihan metode pembelajaran, maka

seorang guru harus menetapkan beberapa metode dalam desain

pembelajarannya. Sebelum menetapkan metode tertentu maka terlebih dahulu

guru harus berpedoman pada jenis pendekatan. Ada beberapa pendekatan

dalam pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman oleh guru, yaitu

pendekatan Heuristik dan Ekspositorik. Pendekatan Heuristik adalah

pendekatan yang bisa dijadikan pedoman dalam memilih metode yang sifatnya

penyampaian informasi termasuk metode ceramah dan sejenisnya. Pendekatan

Ekspositorik, adalah pendekatan yang bisa dijadikan pedoman dalam memilih

metode yang sifatnya praktek, termasuk eksperimen, observasi, discovery

inquiri dan sejenisnya.

D. Komponen Organisasi Kurikulum

Page 16: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Organisai kurikulum terdiri dari beberapa bentuk yang masing-masing

memiliki ciri-ciri tersendiri. Dibawah ini akan dijabarkan beberapa jenis

kurikum yaitu :

1. Mata pelajaran terpisah-pisah (isolated subject)

2. Kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah yang

diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata pelajaran

lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak

mempertimbangkan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa, semua materi

diberikan sama.

3. Mata pelajaran berkorelasi (correlated)

4. Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan

sebagai akibat pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang ditempuh ialah

menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan

siswa memahami pelajaran tertentu.

5. Bidang studi (broad field)

6. Yaitu organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan beberapa mata

pelajaran dan sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan dikorelasikan/

difungsikan dalam satu bidang pangajaran. Salah satu mata pelajaran dapat

dijadikan “correct subject”, sedangkan mata pelajaran lainnya dikorelasikan

dengan core tersebut.

7. Program yang berpusat pada anak (child centered)

8. Program yang menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik bukan

mata pelajaran.

9. Inti masalah (core programs)

10. Core program merupakan suatu program yang berupa unit-unit masalah,

dimana masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, mata

ajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya

memecahkan masalahnya. Mata ajaran-mata ajaran yang menjadi pisau

analisisnya diajarkan secara terintegrasi.

11. Electric program

Page 17: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Electric program yaitu suatu program yang mencari keseimbangan antara

organisasi kurikulum yang terpusat pada mata ajaran dan peserta didik.

Berkenaan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

tampaknya lebih cenderung menggunakan pengorganisasian yang bersifat

eklektik, yang terbagi ke dalam lima kelompok mata pelajaran, yaitu : (1)

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (2) kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (3) kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) kelompok mata pelajaran estetika;

dan (5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok-kelompok mata pelajaran tersebut selanjutnya

dijabarkan lagi ke dalam sejumlah mata pelajaran tertentu, yang

disesuaikan dengan jenjang dan jenis sekolah. Di samping itu, untuk

memenuhi kebutuhan lokal disediakan mata pelajaran muatan lokal serta

untuk kepentingan penyaluran bakat dan minat peserta didik disediakan

kegiatan pengembangan diri.

E. Komponen Evaluasi

Komponen utama selanjutnya setelah rumusan tujuan, materi,

metoda, organisasi kurikulum, adalah evaluasi. Evaluasi ditunjukkan untuk

menilai pencapaian tujuan – tujuan yang telah ditentukan serta menilai

proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Tiap kegiatan akan

memberikan umpan balik, demikian juga dalam pencapaian tujuan –

tujuan dan proses pelaksanaan mengajar. Umpan balik tersebut digunakan

untuk mengadakan berbagai usaha penyempurnaan baik bagi penentuan

dan perumusan tujuan mengajar, penentuan sekuens bahan ajar, strategi,

dan media mengajar.

Untuk menilai keberhasilan penguasaan siswa atau tujuan – tujuan

khusus yang telah ditentukan, diadakan suatu evaluasi. Evaluasi ini disebut

juga evaluasi hasil belajar – mengajar. Dalam evaluasi ini disusun butir –

butir soal untuk mengukur pencapaian tiap tujuan khusus yang telah

Page 18: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

ditentukan. Untuk tiapa tujuan khusus minimal disusun satu butir soal.

Menurut lingkup luas bahasa dan jangka waktu belajar dibedakan antara

evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif ditunjukan untuk menilai

penguasaan siswa terhadap tujuan – tujuan belajar dalam jenjang waktu

yang relatif pendek. Tujuan utama dari evaluasi sebenarnya lebih besar

ditunjukan untuk menilai proses pengajaran. Dalam kurikulum pendidikan

dasar dan menengah evaluasi formatif digunakan untuk menilai

penguasaan siswa setelah selesai mempelajari satu pokok bahasan.

Sedangkan evaluasi sumatif ditunjukan untuk menilai penguasaan siswa

terhadap tujuan – tujuan yang lebih luas, sebagai hasil usaha belajar dalam

jangka waktu yang cukup lama, satu semester, satu tahun atau selama

jenjang pendidikan. Evaluasi sumatif mempunyai fungsi yang lebih dari

luas daripada evaluasi formatif. Dalam kurikulum pendidikan dasar adan

menengah, evaluasi sumatif dimaksudkan untuk menilai kemajuan belajar

siswa serta menilai evektifitas program secara menyeluruh.

Melelui kegiatan evaluasi dapat ditentukan nilai dan arti

kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah

kurikulum perlu dipertahankan atau tidak. Evaluasi merupakan konponen

untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konstek kurikulum,

evaluasi dapat berfungsi untu mengetahui apakah tujuan yang telah

ditetapkan telah tercapai atau belum. Evaluasi sebagai alat untuk melihat

keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokan kedalam dua jenis :

1. Tes

a. Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek

kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran

Page 19: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

b. Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan

reliabilitas

c. Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes

individu

2. Non tes

a. Adalah alat evaluasi yang biasa digunakan untuk menilai aspek

tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi

b. Jenis-jenis non tes : Observasi, wawancara, studi kasus, skala

sikap

Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-aspek

tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan jenis penilaian yang dilaksanakan

tergantung pada tujuan diselenggarakannya penilaian itu sendiri. Jenis

penilaian meliputi :

a. Penilaian awal pembelajaran

b. Penilaian proses pembelajaran

c. Penilaian akhir pembelajaran

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh instrumen

penilaian, ialah aspek vasilidasi dan reliabilitas,kepraktisan dan

pembedaan. Di samping itu perlu diperhatikan bahwa penilaian harus

bersifat objectif, dilakukan berdasarkan tanggungjawab kelompok guru,

rencana yang rinci dan terkait dengan pelaksanaan kurikulum, sesuai

dengan tujuan dan materi kurikulum, menggunakan alat ukur yang handal

dan mudah dilaksanakan serta memberikan hasil yang akurat.

Terdapat beberapa model evaluasi kurikulum, diantaranya adalah

Model CIPP (Context, Input, Process dan Product) yang bertitik tolak pada

pandangan bahwa keberhasilan progran pendidikan dipengaruhi oleh

berbagai faktor, seperti : karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan

program dan peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme

Page 20: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi model ini bermaksud

membandingkan kinerja (performance) dari berbagai dimensi program

dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan

judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi.

Model ini kembangkan oleh Stufflebeam (1972) menggolongkan program

pendidikan atas empat dimensi, yaitu : Context, Input, Process dan Product.

Menurut model ini keempat dimensi program tersebut perlu dievaluasi

sebelum, selama dan sesudah program pendidikan dikembangkan.

Penjelasan singkat dari keempat dimensi tersebut adalah, sebagai berikut :

1. Context; yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-

jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam

program yang bersangkutan, seperti : kebijakan departemen atau unit

kerja yang bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh unit kerja

dalam kurun waktu tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam

unit kerja yang bersangkutan, dan sebagainya.

2. Input; bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan

pendidikan, seperti : dokumen kurikulum, dan materi pembelajaran

yang dikembangkan, staf pengajar, sarana dan pra sarana, media

pendidikan yang digunakan dan sebagainya.

3. Process; pelaksanaan nyata dari program pendidikan tersebut, meliputi :

pelaksanaan proses belajar mengajar, pelaksanaan evaluasi yang

dilakukan oleh para pengajar, penglolaan program, dan lain-lain.

4. Product; keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan,

mencakup : jangka pendek dan jangka lebih panjang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Page 21: file · Web viewKurikulum merupakan suatu pedoman atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,

Dalam mewujudkan pendidikan yang baik dan mencerdaskan anak bangsa, maka

kita sebagai calon pendidik hendaknya dapat memahami dan menggunakan

kurikulum dengan semestinya karena kurikulum merupakan salah satu alat yang

dapat digunakan agar pendidikan dapat berjalan sesuai dengan aturan pendidikan

nasional. Selain itu juga kita hendaknya dapat mengetahui komponen-komponen

apa saja yang terdapat dalam kurikulum, sehingga tidak terjadi suatu

penyimpangan atau kesulitan ketika berada di sekolah atau dunia pendidikan.