1. definisi kurikulum, asas-asas kurikulum , dan fungsi kurikulum dalam upaya mencapai tujuan...

28
RANGKUMAN SERTA JAWABAN PERTANYAAN MENGENAI DEFINISI KURIKULUM, ASAS-ASAS KURIKULUM , DAN FUNGSI KURIKULUM DALAM UPAYA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Kimia yang dibimbing oleh 1. Drs. Santosa, M.Si 2. M. Muchson S,Pd., M.Pd Oleh: Kelompok: 8/ Off : A / 2011/ Pend.Kimia Arik Margiani 110331420522 Febrianti Dwi Anggraeni 110331406413 Vida Zenitha Sudariasri 110331406397 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: vida-zenitha

Post on 24-Nov-2015

321 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

RANGKUMAN SERTA JAWABAN PERTANYAAN MENGENAI DEFINISI KURIKULUM, ASAS-ASAS KURIKULUM , DAN FUNGSI KURIKULUM DALAM UPAYA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahTelaah Kurikulum Kimiayang dibimbing oleh1. Drs. Santosa, M.Si2. M. Muchson S,Pd., M.Pd

Oleh:Kelompok: 8/ Off : A / 2011/ Pend.KimiaArik Margiani110331420522Febrianti Dwi Anggraeni110331406413Vida Zenitha Sudariasri110331406397

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN KIMIAJanuari 2014

DEFINISI KURIKULUMKurikulum adalahperangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari katacurriculumdalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran.Curriculumberasal dari bahasa latincurrereyang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakan para ahli. Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasional dan sangat membantu proses pengembangan kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah lengkap. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham dalam Tim Pengembang Ilmu dan Aplikasi Pendidikan), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980 dalam Tim Pengembang Ilmu dan Aplikasi Pendidikan).Secara semantik, kurikulum senantiasa terkait dengan kegiatan pendidikan. Kurikulum sebagai jembatan untuk mendapatkan ijasah. Secara konseptual, kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat (Olivia, 1997:60 dalam Tim Pengembang Ilmu dan Aplikasi Pendidikan).Definisi kurikulumini sangat fundamental dan menggambarkan posisi sesungguhnya kurikulum dalam suatu proses pendidikan. Dalam sejarah kurikulum Indonesia telah berulang kali melakukan penggantian kurikulum seperti Tahun 1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran), Tahun 1952-Rencana Pelajaran Terurai, Tahun 1964-Rentjana Pendidikan, Tahun 1968-Kurikulum 1968, Tahun 1975-Kurikulum 1975, Tahun 1984-Kurikulum 1984, Tahun 1994 dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Tahun 2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi, Tahun 2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Tahun 2013-Kurikulum 2013.

BeberapaDefinisi Kurikulumyang Dikemukakan oleh Para Ahli: Definisi Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968):Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Definisi Kurikulum Menurut Inlow (1966):Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan. Definisi Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967):kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah. Definisi Kurikulum Menurut Beauchamp (1968):Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Definisi Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973):Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik. Definisi Kurikulum menurut Hilda Taba : Kurikulum adalah rencana untuk belajar; pada hakikatnya tiap kurikulum merrupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya. Definisi Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003:Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.Dari beberapa definisi kurikulum menurut para ahli, diperoleh kesimpulan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggara pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Berbagai tafsiran tentang kurikulum dapat ditinjau dari segi lain, sehingga diperoleh penggolongan sebagai berikut :1. Kurikulum dapat dilihat sebagai produk, yakni sebagai hasil karya para pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum, yang misalnya berisi sejumlah mata pealjaran yang harus diajarkan.2. Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program, yakni alat yang dilakukan oleh sekolah untuk mencapai tujuannya. Ini dapat berupa mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan yang dianggap dapat mempengaruhi perkembangan siswa misalnya perkumpulan sekolah, pertandingan, pramuka, warung sekolah dan lain-lain.3. Kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. Apa yang diharapkan akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar dipelajari.4. Kurikulum sebagai pengalaman siswa. Ketiga pandangan di atas berkenaan dengan perencanaan kurikulum sedangkan pandangan ini mengenai apa yang secara aktual menjadi kenyataan pada tiap siswa. Ada kemungkinan, bahwa apa yang diwujudkan pada diri anak berbeda dengan apa yang diharapkan menurut rencana.

KONSEP-KONSEP KURIKULUMKonsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.a. Konsep pertama, Kurikulum sebagai Substansi / Rencana :Suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai, juga dapat merujuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengakar, jadwal, dan evaluasi, dapat pula digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat, serta dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.

b. Konsep kedua, Kurikulum sebagai Sistem :Sistem kurikulum merupakan bagian dari persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat yang mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya, serta berfungsi untuk memelihara kurikulum agar tetap dinamis.

c. Konsep ketiga, Kurikulum sebagai Bidang Studi : Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.

Seperti halnya para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga dituntut untuk :1. mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan perspektif dari istilah-istilah teknis2. mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pegetahuan-pengetahuan baru.3. melakukan penelitian inferensial dan prediktif4. mengembangkan sub-sub teori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.

Keempat tuntutan tersebut menjadi kewajiban seorang ahli teori kurikulum. Melalui pencapaian keempat hal tersebut, baik sebagai substansi, sistem, amupun bidang studi, kurikulum dapat bertahan dan dikembangkan.

Konsep kurikulum dapat pula meliputi :1. Dokumentasi khas dan paduan2. Tumpuan kepada kaedah penyampaian3. Program pengkajian yang merujuk keapda mata pealjaran4. Konsep yang tersirat

Gagasan Dasar Beberapa Konsep KurikulumFilsafat telah sejak lama mempunyai pengaruh kuat atas segala macam penambilan keputusan. Pengembangan kurikulum sebagai salah sebuah penagmbilan keputusan juga tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh filsafat. Konsep suatu kurikkulum yaitu ide fundamental yang dianut sehingga menjiwai suatu kurikkulum, lahir sebagai hasil pengaruh suatu aliran filsafat kepada pengembang kurikulum, atau dengan kata lain kurikulum mempunyai konsep tertentu karena penghubungnya menganut aliran filsafat tertentu.

Berikut ini adalah beberapa konsep menurut filsafat pendidikan kurikulum :a. Konsep Kurikulum PerennialisKurikulum dengan konsep ini bercita-cita menanamkan akal, mengembangkan daya intelektual anak-anak mencapai puncak kebenaran yang universal.b. Konsep Kurikulum IdealisKurikulum dengan konsep ini bercita-cita menanamkan disiplin diri yang bersumber dari kebenaran religius abadi yang tidak berubah-ubah.c. Konsep Kurikulum PragmatisKurikulum dengan konsep ini menganggap segala sesuatu berada dalam proses pembaharuan. Kurikulum mempunyai fungsi untuk lebih membekali anak dengan cara-cara yang benar dalam berpikir daripada membekali suatu ilmu, teknologi,dan nilai-nilai yang harus mereka pikirkan.d. Konsep Kurikulum RekonstruktifKurikulum dengan konsep ini berfungsi untuk melakukan rekonstruksi atau pembaharuan masyarakat dan kebudayaan.e. Konsep Kurikulum EksistensialisKurikulum dengan konsep ini mengakui hak siswa untuk melakukan segala sesuatu yang baik bagi dirinya.f. Konsep Kurikulum RealisKurikulum dengan konsep ini menyajikan teori dan prinsip-prinsip mendahului aplikasinya, menghendaki agar siswa mempelajari kebenaran yang pasti sebagai hasil pengorganisasian dan pensistenatikan secara rasional faktual atas segala pengetahuan.

ASAS-ASAS KURIKULUMPengembangan kurikulum harus memperhatikan asas-asas kurikulum. Hal ini dikarenakan mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dan banyak pertanyaan yang dapat diajukan untuk diperhitungkan. Misalnya, apakah yang ingin dicapai, manusia yang bagaimana yang diharapkan untuk dibentuk? Selain itu, kurikulum tidak sekadar mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa kurikulum haruslah dilihat apakah relevan dengan tujuan Negara, apakah sejalan dengan kebutuhan manusia, apakah sesuai dengan perkembangan, perubahan, kebudayaan keadaan masyarakat kita, apakah sesuai dengan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan dan yang terakhir adalah apakah sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.Asas-asas kurikulum, yaitu:a. Asas FilosofisAsas filosofis merupakan suatu asas fundamental yang menentukan ke arah mana tujuan pendiidkan hendak diwujudkan. Asas filosofis ini berkaitan dengan falsafah negara, falsafah lembaga pendidikan dan asas filsafat pendidikan.

b. Asas PsikologisAsas psikologis yaitu suatu asas yang menyatakan bahwa kurikulum harus melihat subyek pendidikan adalah manusia yang berbeda dengan makhluk lain karena mempunyai aspek psikologis. Aspek psikologis ini minimal terbagi dalam psikologi perkembangan dan psikologi belajar, karena peserta didik dalam hidupnya berkembang dan belajar.

c. Asas Sosiologis atau Sosial BudayaPengembangan kurikulum di dasarkan pada keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan, dan lain-lain. Pada asas ini juga menyangkut mengenai perkembangan teknologi.Suatu kurikulum pada prinsipnya mencerminkan keinginan, cita-cita dan kebutuhan masyarakat. Dalam mengambil keputusan tentang kurikulum, para pengembang kurikulum hendaknya merujuk pada lingkungan atau dunia dimana mereka tinggal, merespon terhadap berbagai kebutuhan yang dilontarkan atau diusulkan oleh beragam golongan dalam masyarakat. Sangat banyak kebutuhan masyarakat yang harus dipilah-pilah, disaring dan diseleksi agar menjadi suatu keputusan dalam pengembangan kurikulum. Kompleksitas kehidupan dalam masyarakat disebabkan oleh: Dalam masyarakat terdapat tata kehidupan yang beraneka ragam. Kepentingan antar individu berbeda-beda Masyarakat selalu mengalami perkembangan

d. Asas OrganisatorisAsas ini berkenaan dengan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan. Bagaimana bahan pelajaran akan disajikan? Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, atau bidang studi seperti yang dilaksanakan di Indonesia, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran dalam bentuk kurikulum yang terpadu.Adapun berdasarkan paparan Fred C. Lunenburg dalam Key Components od a Curriculum Plan: Objectives, Content, and Learning Experiences ada sejumlah pertanyaan mendasar yang membantu menentukan pengembangan dan implikasi rencana untuk instruksi. Terlepas dari definisi atau pendekatan, kurikulum dapat diatur menjadi tiga komponen utama: tujuan, isi atau materi pelajaran, dan pengalaman belajar. Pikirkan tujuan sebagai peta jalan ("dimana" kita akan pergi?), Isi sebagai "apa" dari kurikulum, dan pengalaman belajar sebagai "bagaimana" hubungan timbal balik dari masing-masing komponen diperiksa menggunakan model kurikulum klasik Tyler.FUNGSI KURIKULUM

A. Jenjang Tujuan PendidikanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan kedudukannya, akan menunjuk pada rumusan tujuan pendidikan yang tercantum di dalam GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara) sebagai arah yang harus dituju di dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan citra tentang manusia seutuhnya dengan mutu kepribadian, keilmuan dan keterampilan tertentu yang ingin dimiliki seseorang setelah dia menempuh proses pendidikan. Antara sebuah tujuan pendidikan yang satu dengan tujuan pendidikan yang lainnya saling berkesinambungan, sehingga dapat dijenjangkan sebagai berikut :a. Tujuan Pendidikan NasionalTujuan Pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat nasional yang pencapaiannya berwujud sebagai warganegara berkepribadian nasional yang bertanggungjawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan tanah air.b. Tujuan institusionalTujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat lembaga pendidikan yang pencapaianyya berwujud sebagai tamatan sekolah yang mampu melakukan bidang pekerjaan tertentu dan atau mampu dididik lebih lanjut menjadi tenaga profesional dalam bidang tertentu dan pada jenjang tertentu.c. Tujuan KurikulerTujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat mata pelajaran atau bidang studi yang pencapaiannya berwujud sebagai siswa yang menguasai disiplin mata pelajaran atau bidang studi yang dipelajari.d. Tujuan InstruksionalTujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat pengajaran yang pencapaiannya berwujud sebagai siswa yang secara bertahap terbentuk wataknya, kemampuan berpikirnya, keterampilan teknologinya. Melalui pencapaian tujuan instruksional yang banyak sekali jumlah dan jenjangnya inilah siswa mencapai tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional.e. Tujuan pembentukanTujuan yang terselip di antara jenjang-jenjang tujuan pendidikan sebagai penjalin.B. Fungsi KurikulumDi dalam penyelenggaraan pendidikan sehari-hari kurikulum dapat berupa sebagai :a. Rancangan Kurikulum : buku kurikulum suatu lembaga pendidikan.b. Pelaksanaan kurikulum : proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.c. Evaluasi Kurikulum : penilaian atau penelitian hasil-hasil pendidikan.Kurikulum mempunyai dua fungsi utama. Kedua fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut :1. Sebagai wahana untuk mencapai tujuan-tujuan instruksionalApabila tujuan instruksional berhasilan dicapai, diasumsikan bahwa tujuan-tujuan selanjutnya juga pasti tercapai, namun keadaan ini tidak mungkin terjadi dalam kenyataannya karena, tujuan-tujuan pendidikan ini hanya saling berkesinambungan bukan merupakan sesuatu hal yang utuh.2. Mengikat tujuan-tujuan instruksional yang telah dicapai siswa sedemikian rupa, sehingga siswa terbentuk menjadi seseorang seperti yang dideskripsikan baik oleh tujuan kurikuler, tujuan institusional, maupun tujuan pendidikan nasional.Selain kedua fungsi utama di atas, kurikulum juga berfungsi untuk pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan fungsi utama berdasarkan subjek-subjek yang menggunakan kurikulum. Fungsi fungsi tersebut antara lain :1. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan. Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.2. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya. 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Penyiapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.3. Fungsi Kurikulum Bagi Guru. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.4. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah. Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.5. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor). Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.6. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat. Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.7. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.8. Fungsi Kurikulum Bagi Siswa sebagai Subjek Didik, terdapat enam fungsi yaitu :a) Fungsi PenyesuaianFungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifatwell adjustedyang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.b) Fungsi IntegrasiFungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.c) Fungsi DiferensiasiFungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.d) Fungsi PersiapanFungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

e) Fungsi PemilihanFungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membarikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemapuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.

f) Fungsi DiagnostikFungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengambangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

1. Buatlah definisi tentang pengertian kurikulum ?Jawab: Hilda Taba mengemukakan bahwa Kurikulum adalah rencana untuk belajar; pada hakikatnya tiap kurikulum merrupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya. Sedangkan Menurut UU No. 20 Tahun 2003:Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, dari beberapa definisi kurikulum menurut para ahli, diperoleh kesimpulan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggara pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

2. Jelaskan arti kurikulum sebagai produk, program, itended learnings, the experience of the learner !Jawab :Kurikulum dapat dilihat sebagai produk, yakni sebagai hasil karya para pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum, yang misalnya berisi sejumlah mata pealjaran yang harus diajarkan.Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program, yakni alat yang dilakukan oleh sekolah untuk mencapai tujuannya. Ini dapat berupa mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan yang dianggap dapat mempengaruhi perkembangan siswa misalnya perkumpulan sekolah, pertandingan, pramuka, warung sekolah dan lain-lain.Kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa (itended learnings), yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. Apa yang diharapkan akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar dipelajari.Kurikulum sebagai pengalaman siswa (experience of the learner). Ketiga pandangan di atas berkenaan dengan perencanaan kurikulum sedangkan pandangan ini mengenai apa yang secara aktual menjadi kenyataan pada tiap siswa. Ada kemungkinan, bahwa apa yang diwujudkan pada diri anak berbeda dengan apa yang diharapkan menurut rencana.3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas kurikulum!

Asas-asas kurikulum, yaitu:a. Asas FilosofisAsas filosofis merupakan suatu asas fundamental yang menentukan ke arah mana tujuan pendiidkan hendak diwujudkan. Asas filosofis ini berkaitan dengan falsafah negara, falsafah lembaga pendidikan dan asas filsafat pendidikan.

b. Asas PsikologisAsas psikologis yaitu suatu asas yang menyatakan bahwa kurikulum harus melihat subyek pendidikan adalah manusia yang berbeda dengan makhluk lain karena mempunyai aspek psikologis. Aspek psikologis ini minimal terbagi dalam psikologi perkembangan dan psikologi belajar, karena peserta didik dalam hidupnya berkembang dan belajar.

c. Asas Sosiologis atau Sosial BudayaPengembangan kurikulum di dasarkan pada keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan, dan lain-lain. Pada asas ini juga menyangkut mengenai perkembangan teknologi.Adapun kompleksitas kehidupan dalam masyarakat disebabkan oleh: Dalam masyarakat terdapat tata kehidupan yang beraneka ragam. Kepentingan antar individu berbeda-beda Masyarakat selalu mengalami perkembangan

d. Asas OrganisatorisAsas ini berkenaan dengan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan. Bagaimana bahan pelajaran akan disajikan? Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, atau bidang studi seperti yang dilaksanakan di Indonesia, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran dalam bentuk kurikulum yang terpadu.

4. Di antara asas-asas kurikulum, asas manakah yang paling banyak mengalami perubahan? Manakah yang paling sedikit atau tidak berubah?Asas kurikulum yang paling banyak mengalami perubahan adalah asas sosiologis karena di dalamnya menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi baru, sikap hidup baru. Hal-hal di atas menuntut perubahan pada system dan isi pendidikan. Sehingga, pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mampu hidup pada masa kini dan masa yang akan datang.Asas kurikulum yang paling sedikit atau tidak berubah adalah asas filosofis karena berkaitan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara.

5. Apa manfaat digunakannya asas-asas kurikulum dalam pengembangan kurikulum?Pengembangan kurikulum harus memperhatikan asas-asas kurikulum. Hal ini dikarenakan mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dan banyak pertanyaan yang dapat diajukan untuk diperhitungkan. Misalnya, apakah yang ingin dicapai, manusia yang bagaimana yang diharapkan untuk dibentuk? Selain itu, kurikulum tidak sekadar mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa kurikulum haruslah dilihat apakah relevan dengan tujuan Negara (filosofi Indonesia), apakah sejalan dengan kebutuhan manusia (asas psikologi), apakah sesuai dengan perkembangan, perubahan, kebudayaan keadaan masyarakat kita (asas sosiolgis), apakah sesuai dengan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan (asas organisatoris) dan yang terakhir adalah apakah sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

6. Coba Anda tuliskan bermacam-macam tujuan pendidikan. Periksalah, apakah tujuan-tujuan pendidikan yang Anda tuliskan itu telah benar penjenjangannya. Berilah contoh masing-masing tujuan pendidikan tersebut.

1. Tujuan Pendidikan NasionalContoh : Membentuk masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.2. Tujuan institusionalContoh : Mencetak tamatan pendidikan berkompetensi personal, sosial dan profesional yang fungsional bagi diri sendiri, masyarakat dan negara.3. Tujuan KurikulerContoh : Membentuk siswa yang berkepribadian, berilmu pengetahuan dan berketerampilan teknologi dalam berbagai macam mata pelajaran.4. Tujuan InstruksionalContoh : Siswa mampu mengembangkan kepribadian, kemampuan pikir, dan keterampilan dalam hal-hal yang sedang dipelajari.5. Tujuan Pendidikan KeluargaContoh : Membentuk anak sebagai manusia dewasa secara etik.

7. Tujuan Pendidikan yang bagaimana yang hendaknya dicapai oleh anak-anak di dalam keluarga Anda? Coba Anda rumuskan tujuan pendidikan itu sesuai dengan cita-cita Anda sebagai seorang ayah atau ibu atau seorang dewasa.

Sebagai calon ayah atau ibu atau seorang dewasa, kami mempunyai beberapa tujuan pendidikan anak di dalam keluarga, yaitu :a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.b. Manusia dewasa dan mandiri yang beretika.c. Cermat, cakap, dan tanggap dalam setiap tindakan yang akan dilakukan.d. Kritis terhadap pernyataan orang tua, dengan menyampaikan rasionalisasi yang logis.e. Berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

8. Apakah lembaga informal mempunyai kurikulum? Kalau anda berpenapat bahwa lembaga pendidikan informal mempunyai kurikulum, dalam wujud apakah kurikulum itu?

Seperti halnya dengan lembaga formal maupun non formal, lembaga infomal juga memiliki kurikulum. Wujud dari kurikulum tersebut adalah proses pendidikan. Proses pendidikan ini merupakan pelaksanaan kurikulum dimana dalam lembaga informal merancang bagaimana tujuan pendidikan dapat tecapai dengan berbagai macam metode. Karena pada dasarnya peserta didik sebagian besar berada di dalam ruang lingkup yang sifatnya informal.

9. Berfungsi sebagai apakah kurikulum itu di dalam proses pendidikan?

a. Sebagai wahana untuk mencapai tujuan-tujuan instruksional. Apabila tujuan instruksional berhasilan dicapai, diasumsikan bahwa tujuan-tujuan selanjutnya juga pasti tercapai, namun keadaan ini tidak mungkin terjadi dalam kenyataannya karena, tujuan-tujuan pendidikan ini hanya saling berkesinambungan bukan merupakan sesuatu hal yang utuh.b. Mengikat tujuan-tujuan instruksional yang telah dicapai siswa sedemikian rupa, sehingga siswa terbentuk menjadi seseorang seperti yang dideskripsikan baik oleh tujuan kurikuer, tujuan institusional, maupun tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rakhmat.2011.Pengantar Sosiologi Kurikulum.Jakarta:Rajawali PressLunenburg, Fred.C. 2011. Key Components of a Curriculum Plan: Objectives, Content, and Learning Experiences. Sam Houston State University.Nasution, Prof., Dr.,M.A. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007.Ilmu & Aplikasi Pendidikan. Bandung: IMTIMA.Tim Pengembang MKDP.2011.Kurikulum dan Pembelajaran Ed.3-1.Jakarta:Rajawali Press