etika birokrasi-1

33
ETIKA BIROKRASI OLEH : Dr. BF. SUTADI, SH, Msi

Upload: bucek-keren

Post on 23-Dec-2015

104 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

etika birokrasi

TRANSCRIPT

ETIKA BIROKRASI

OLEH : Dr. BF. SUTADI, SH, Msi

ETIKA

BERASAL DARI BHS YUNANI, ETHOS YG BERARTI KEBIASAAN ATAU WATAK

BERKAIT DG DISPLIN ILMU FISAFAT, YG MEMPELAJARI TTG NILAI2 YG DIANUT /YANG MENGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA

E T I K A (Hobbs)

Ethics is concerned with standard of conduct among people in social groups

Etika berkaitan dg standar perilaku di antara orng 2 dlm kelmpok sosial

Ethics is a systematic code of moral principles

Etika merupakan prinsip 2 yg sistematis

Lanjutan ETIKA

Etika dapat disimpulkan sebagai prinsip nilai moral, sift abtsrak, pedoman, refrensi atau acuan orang – orang untuk berprilaku dalam kelompok sosial tertentu.

Pengertian tersebut menyiratkan kekuatan normatif yang bergerak “dari dalam “ untuk mengendalikan prilaku seseorang a/ kelompok. Etika mrpkn “self-control” bukan “social control”berkait dg baik –buruk bkn salah -benar

FUNGSI ETIKA

1. Mengontrol kesetiaan rekan sejawat pada ikrar dan pada nilai – nilai yang harus direalisasikan bersama.

2. Mengontrol mutu keahlian dan kemitraan antar rekan seprofesi yang akan dapat mengualifikasikan apakah seseorang memang rekan sejawat yang benar dan setara.

3. Etika profesi juga mengontrol segala bentuk perbuatan anggotanya dalam hubungan mereka dengan para pengguna jasa.

PENDEKATAN / ALIRAN ETIKA

• Hedonisme berasal dari kata “hedone” yg berarti kepuasan / kenikmatan

• Utilitarianisme berasal dari kata “Utility” yang artinya kemanfaatan, kegunaan, atau kefaedahan.

• Vitalisme berasal dari kata “Vital” yang artinya kuat.• Sosialisme berasal dari kata “society”, yang artinya

masyarakat.• Religiusisme berasal dari kata “religios” artinya

agama.• Humanisme berasal dari kata “humanity” yang artinya

kemanusiaan

BERASL DRI BHS LATIN, MOS ( JAMAK; MARES) = CARA HIDUP A/T KEBIASAN

MENYANGKUT /PENEKANAN PADA KARAKTER DAN SIFAT2 INDIVIDU YG KUSUS,DI LUAR KETAATN PD PERATURAN, ABSTRAK,BEBAS TAPI MENGIKAT KOMUNITASNYA, DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR BENAR TIDAKNYA TINDAKAN MAUNSIA

MRPKAN INSTRUMEN MASY, PENUNTUN TIDAKAN ( ACTION GUIDE) DLM MENENTUKAN UKURAN BERMORAL

MORAL MIRIP DG HKM DISATU SISI DAN KONVEVSI DI SISILAIN, NAMUN MORALITAS MIMILKI PERTIMBANGN LBH TINGGI THP “KEBENARAN” DAN “KEHARUSAN”

BERBEDA DG HUKUM, KRN TDK DIBUAT DAN DIUBAH/ DI SANKSI OLEH LEMBAGA LEGESLATIF, YUDIKATIF, EKSEKTUTF

SANKSI YG DIKENAKAN BUKAN PHISIK ATAU ANCAMAN,TTP BERSIFAT INTERNAL, RASA MALU, RASABERSALAH

BERSIFAT UNIVERSAL,BERLAKU BAGI SIAPA SAJA, KPN SAJA, DIMANA SAJA,

BERSIFAT RASIONAL DAN OBYEKTIF, STIAP ORNG AKAN BERUSAHA MENGHINDARI PERBUATAN BURUK,YG BERTENTANGAN DG HATI NURANI, ( PERBEDAAN DG BINATANG)

PROFESI PROFESI

a.a. Bidang pekerjaan khususBidang pekerjaan khusus

b.b. Diperlukan Pendidikan tertentuDiperlukan Pendidikan tertentu

c.c. Menjanjikan karier seumur hidupMenjanjikan karier seumur hidup

d.d. Otonomi dan sanksi komunitasOtonomi dan sanksi komunitas

e.e. Adanya ststus sosial khusus Adanya ststus sosial khusus (terhormat) di masyarakat.(terhormat) di masyarakat.

KRITERIA PROVESI ( Joel E. Roes )

Kriteria profesi mencakup “knowledge” competent application, social responsibelity, self control, community sanction.

Knowledge berarti jbtn / okupasi tsb mmrlkn ilm peng Competence application melaksanakan tugas pekerjaan

profesi diperlukan suatu kecakapan dan keahlian tinggi tertentu.

Social responsibelity kecapakan & keahlian tadi diabdikan untuk kemaslahatan orang banyak

Self control yang bisa melakukan kontrol perbuatan orang – orang yang seprofesi.

Community sanction sangsi terhadap orang – orang profesional ketika melakukan malpraktik

SISTEM NILAI DALAM PROFESI• Nilai – nilai kebajikan• Menjunjungn tinggi dan merealisasikan lewat

penggunaan keahlian-keahlian mereka.• Mengontrol penggunaan dan pengembangan

keahlian profesional para anggota• Menjaga itikad – itikad etis mereka yang murni

dalam hal penerapan keahlian – keahlian itu.• Merefleksikan pengabdian guna merealisasikan

nilai – nilai tertentu yang dijunjung tinggi dalam masyarakat

PROFESIONALIME

1. Merefleksikan adanya etikt untk merealisir nilai kebajikan yg dijujnjung tinggi oleh masy, tdk berharap upah, melaainkan tegaknya kehormatan diri

2. Dikerjkan berdsr kemahiran teknis yg bermutu tinggi, u/ itu perlu diklat ber tahun2

3. Dlm pelks menundukn diri dlm kontrol sesama yg terorganisasi berdsr kode etik yg disepkati

APAKAH BR0KRASI = PROFESI

A. Birokrasi mnrt Down ( 1967)-mrpkn lembga/ lembg kusus-mrpkn metode tertentu mengalokasikan sbrdaya dlm org

berskala besar-mrjuk pd kualitas hsl dari organisasi

LANJUTAN…………….

B. BIRoKRASI MNRT WEBER- Adanya penbagian pkerjaan dan spesialisasi

- Adanya herarki kewenangan- Perturan dan pengaturan- Orientsi karier- efisiensi

MENGAPA DIPERLUKAN ETIKA BIROKRASI (Ginanjar Kartasasmita -1997)

• Administrasi negara ( Birokrasi publik ) melenceng dari keadaan yang seharusnya (Applebey, 1952).

• Administrasi negara ( Birokrasi Publik ) ( Organisasi Publik ) selalu dilihat sebagai masalah teknis bukan masalah moral sehingga timbul berbagai persoalan dalm bekerjanya administrasi negara ( Birokrasi Publik ), Publik ( Golembiewski, 1965 )

• Administrasi negara ( Birokrasi Publik ) sebagai bentuk organisasi yang ideal, telah merusak dirinya dan masyarakatnya dengan ketiadaan norma – norma, nilai – nila, dan etika yang berpusat pada manusia ( Hommel,1987).

ARTI PENTING ETIKA BAGI BIROKRASI

Etika dpt dijadikan pedoman, referensi, petunjuk ttg apa yg dilakukan o/ birokrasi dalm menjalankan kebijakan publik, shg tdk terjdi maladminitrasiSbg standar penilaian apakah perilaku adm negara dlm menjalankan kebijakan politik dpt dikatakan baik/buruk krn adm negara bukan saja berkait dgn masalah pelaksanaan kebijakan politik, tetapi juga berkait dgn masalah manusia & kemanusiaan.Prilaku adm negara tersebut bukan hanya akan mempengaruhi dirinya, tetapi jg masyarakat yang dilayaninya.

Berdasarkan elaborasi tersebut maka dpt disimpulkan bahwa etika diperlukan dlm praktik adm negara, tdk saja berfungsi sbg pedoman, refrensi, dan penuntun apa yang harus dilakukan dlm menjalankan tugasnya, tetapi jg berfungsi sbg standar untuk menilai apakah sifat, prilaku, tindakan, atau sepak – terjangnya dalam menjalankan tugas dinilai baik / buruk

FUNGSI ETIKA BIROKRASI

• Sebagai pedoman, acuan, referensi bagi adm negara ( birokrasi ) dlm menjalankan tugas dan perkembangannya agar dinilai baik, terpuji, tidak tercela.

• Etika birokrasi sbg standar penilaian sifat, prilaku dan tindakan adm negara dinilai baik, tdk tercela dan terpuji.

NILAI ETIKA BIROKRASI• Nilai efisiensi / tdk boros • Nilai membedakan milik pribadi dengan milik

oraganisasi/ kantor/ milik negara.• Nilai responsible & akuntabilitas terkaitan dgn

pertanggung jawaban birokrasi dlm menjalankan tugas dan ketenangannya, juga berkaitan dengan pertanggungjawaban birokrasi.

• Nilai responsifitas berkaitan dengan daya tanggap dan menangapi apa yang menjadi keluhan masalah dan aspirasi publik.

Pendekatan Teleologi & Pendekatan Teleologi & Deontologi ( Ginanjar -1977)Deontologi ( Ginanjar -1977)

1.1. Teleologi berkeyakinan bahwa apa yang baik Teleologi berkeyakinan bahwa apa yang baik dan buruk/ apa yang seharusnya dilakukan dan buruk/ apa yang seharusnya dilakukan oleh adm yaitu nilai kemanfaatan, yang dpt oleh adm yaitu nilai kemanfaatan, yang dpt diukur melalui hal-hal sbb :diukur melalui hal-hal sbb :

2.2. a. Pencapaian sasaran, kebijakan publik, a. Pencapaian sasaran, kebijakan publik, ( miss, pertumbuhan ekonomi pel. ( miss, pertumbuhan ekonomi pel. Kesehatan, lingkungan dll)Kesehatan, lingkungan dll)

3.3. b. Pemenuhan pilihan – pilihan b. Pemenuhan pilihan – pilihan masyarakatmasyarakat

4.4. c. Perwujutan kekuasaan organisasi. c. Perwujutan kekuasaan organisasi. d.Kekuasaan perorangan.d.Kekuasaan perorangan.

Deontologi, bertolak dari penegakan moral Deontologi, bertolak dari penegakan moral sebagai perinsip utama dlm adm.sebagai perinsip utama dlm adm.Deontologi dibedakan dlm 2 aliran yaitu :Deontologi dibedakan dlm 2 aliran yaitu :

-Situationism ethicSituationism ethic-Menekankan determinasi dari moralitas yang Menekankan determinasi dari moralitas yang ditetapkan berkaitan dgn situasi tertentu.ditetapkan berkaitan dgn situasi tertentu.

-universalism situation ethicsuniversalism situation ethics-Diterminan moralitas ditetapkan dan berlaku Diterminan moralitas ditetapkan dan berlaku secara universalsecara universal

ETIKA DALAM ORGANISASI• Terdapat tiga macam etika organisasi :a. Etika perorangan menentukan baik/buruk

perilaku orang perorangan ( individu ) dlm hubungannya dgn orang lain.

b. Etika organisasi menetapkan parameter dan merinci kewajiban – kewajiban organisasi itu sendiri, serta menggariskan konteks tempat keputusan –keputusan etika perorangan itu dibentuk.

c. Etika profesional berkaitan dengan pekerjaan seseorang etika profesional berlaku dalam suatu kerangka yg diterima oleh semua yg secara hukum / secara moral mengikat mereka dalam kelompok profesi yang bersangkutan.

APLIKASI ETIKA BIROKRASI

KODE ETIK BIROKRASI PUBLIK (ASPA-1981)

1. Pelayanan kepada masyarakat yakni pelayanan di atas pelayanan kepada diri sendiri.

2. Rakyat yang berdaulat dan mereka yang bekerja dalam instansi pemerintah dan pada akhirnya bertanggung jawab kepada rakyat.

3. Hukum mengatur semua tindakan dari instansi pemerintah. Apabila hukum / peraturan dirasa bermakna ganda, tidak bijaksana, atau perlu perubahan, maka kita akan mengacu kepada sebesar-besarnya kepentingan rakyat sebagai patokan.

4. Manajemen yang efektif dan efisien merupakan dasar bagi administrasi negara.

5. Sistem penilaian kecakapan, kesempatan yang sama dan asas – asas itikad baik akan didukung, dijalankan dan dikembangkan.

6. Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat sangat penting.

7. Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan ciri-ciri sifat keadilan, keberanian, kejujuran, permasalahan, kompetensi, dan kasih sayang.

8. Hati nurani memegang peranan penting dalam memilih arah tindakan.

9. Para administrator negara tidak hanya terlibat untuk mencegah hal yang salah, tetapi juga untuk mengusahakan hal yang benar melalui pelaksanaan tanggung jawab dengan penuh semangat dan tepat pada waktunya

KODE ETIK ORG PEMERINTAH RI

•Kode etik organisasi Pemerintah RI memuat pokok rumusan UU No. 8/1974 pasal 28 :• Pegawai negeri sipil adalah warga negara kesatuan RI yg• berdasarkan Pancasila yg bertakwa kpd Tuhan YME, dan• bersifat hormat menghormati antara sesama warga• negara yg memeluk agama/kepercayaan yang berlainan.• Pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur negara, abdi• negara, abdi masyarakat, seta taat sepenuhnya kepada• Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah setia• mengutamakan kependudukan negara diatas kepentingan• diri sendiri, seseorang atau golongan

• Pegawai negeri sipil penjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintahan, dan martabat pegawai negeri sipil serta mentaati segala peraturan kedinasan dan perintah – perintah atasan dgn penuh kesadaran, pengabdian, dan tanggung jawab.

• Pegawai negeri sipil memberikan pelayanan thdp masyarakat sebaik-baiknya, sesuai dgn bidang tugas masing – masing.

• Pegawai negeri sipil tetap memelihara keutuhan, kekompakan, dan kesatuan negara dan bangsa indonesia serta korps pegawai negeri sipil.

RAMBU – RAMBU UNTUK MENCEGAH APARATUR

PEMERINTAHAN MELAKUKAN TINDAKAN

• Ikut serta dlm transaksi bisnis pribadi/perusahaan swasta untuk keuntungan pribadi dgn mengatasnamakan jabatan kedinasan

• Menerima segala bentuk imbalan dari pihak swasta pada saat dinas dan melaksanakan transaksi untuk kepentingan kedinasan atau pemerintahan

• Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi, padahal saat ini berada dlm tugas sbg pejabat pemerintah.

• Membocorkan informasi komersial/ekonomis yg bersifat rahasia kepada pihak yang tdk berhak.

• Terlalu erat berurusan dengan orang diluar instansi pemerintah yang dalam menjalankan bisnis pokoknya tergantung kpd pmerintah.

ETIKA PELAYANAN PUBLIK

1. NILAI RESPONSIBLE, MENGHRSKAN AGR PTUGAS MEMILKI RASA TANGGNG JWB DAN PROFESIONAL DLM MEMBRIKAN PELAYANAN

2. NILAI AKUNTABILITAS, MENHRSKAN AGR PTGS MAMPU MEMBRIKAN KETERANGAN,JAWABAN ATS PERTANYAAN/MASLAH YG DIHADAPI MASY YG DIAJUKAN KE PDANYA

LANJUTAN

3. NILAI KOPETITIF, MENGHRSKAN SETIAP PETGS BISA BERKOMPITISI DG TEMAN SEKOLEGA/ORG DLM MEMBERIKAN LAYANAN PUBLIK

4. NILAI RESPONSIVE MENGHRSKN SETIAP PETGS CPT TANGGAP DAN CPT MENGGAPI KELUHAN,KEBUTUHAN DAN MASALAH YG DIHADPI OLEH MSY

LANJUTAN………

5. NILAI ADAPTIF MENGHRSKAN AGR SETIAP PETGS CEPAT MENYESUAIKAN DIRI THD TUNTUTAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DITEMPT TUGASNY

6. NILAI MORAL, SETIAP PETUGAS HRS MENGHINDARKAN DIRI DARI PERBUATAN TERCELA, KORUPSI,KOLUSI DAN NEPOTISME

TERIMA KASIH