etik fatkhul

7

Click here to load reader

Upload: juliana-prizzka

Post on 10-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etik

TRANSCRIPT

Page 1: Etik Fatkhul

PORTOFOLIO

No. ID dan Nama Peserta : dr. Fatkhul AdhiatmadjaNo. ID dan Nama Wahana : RSUD R.A Basoeni MojokertoTopik : EtikaTanggal Kasus : 20 Mei 2011Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. RizkaTempat presentasi : Obyektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa

Lansia Bumil

Deskripsi : Seorang dokter umum yang melakukan abortus berulang kali Tujuan : Mengetahui aspek hukum dan medikolegal abortusBahan bahasan Tinjauan

Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi & diskusi

E-mail Pos

Data Pelaku Nama : No. Registrasi : Nama Klinik : Telp. Terdaftar sejakData Utama untuk bahan diskusi1. Ilustrasi permasalahan

Tn. A tiba-tiba terjatuh di sebuah clab malam setelah meminum segelas minuman beralkhohol. Tampak kesulitan bernafas. Kemudian seorang wanita muda (Nn. B) memperkenalkan diri bahwa dia seorang dokter dan melakukan tindakan medis (tracheostomy) untuk menyelamatkan pernafasan Tn. A sebelum akhirnya datang petugas medis dan dibawa ke fasilitas kesehatan.

Kemudian nyawa Tn. A dapat diselamatkan2. Tinjauan Pustaka

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin : abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat dilahirkanAbotus provokatus dibagi menjadi Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan

dengan disertai indikasi medik . Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu hidup di luar tubuh ibu Syarat-syaratnya:• Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk

melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi.• Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat.• Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi).• Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yang memadai, yang

ditunjuk oleh pemerintah.• Prosedur tidak dirahasiakan.

1

v

Page 2: Etik Fatkhul

• Dokumen medik harus lengkap. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya

indikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu.

3. Aspek medis AbortusPenyebab abortus :1. Umur, Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan

persalinan adalah 20-30 tahun.2. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat

menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan.

3. Paritas Ibu, Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan.

Penyebab dari segi maternal : Infeksi Akut : 1. Virus, misalnya cacar, rubela, hepatitis 2. Infeksi bakteri, misalnya streptokokus 3. Parasit, misalnya malaria Infeksi Kronis :

1. Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua

2. Tuberkulosis paru aktif 3. Keracunan, misal keracunan tembaga, timah, air raksa dll 4. Penyakit kronis, misal hipertensi, DM, anemia berat, penyakit jantung. 5. Gangguan fisiologis, misal syok, ketakutan 6. Trauma fisik Penyebab dari Segi Janin :

1. Kematian janin akibat kelainan bawaan. 2. Mola Hidatidosa. 3. Penyakit plasenta Alasan Abortus :

1. Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang terus menerus, atau jika janin telah meninggal (missed abortion).

2. Mola Hidatidosa atau hidramnion akut.3. Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.4. Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir.5. Telah berulang kali mengalami operasi Caesar.6. Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.7. Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk punya anak

lagi.8. Kehamilan di luar nikah.9. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.10. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat.

Akibat Abortus :1. Perforasi

2

Page 3: Etik Fatkhul

2. Luka pada serviks uteri3. Perlekatan pada kavum uteri4. Perdarahan5. Infeksi

Tinjauan Hukum Tentang abortus1. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan2. KUHP

UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Pasal 75(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; ataub. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra-tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 76Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dane. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh menteri.

Pasal 77Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang- undangan.

KUHP

3

Page 4: Etik Fatkhul

Pasal 2991. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat puluh lima ribu rupiah.2. Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru-obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.3. Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

Pasal 3471. Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 3481. Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

Pasal 535Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangan atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

3. Analisa Masalah Abortus provokatus yang dilakukan oleh dr. EM tidak sepenuhnya bersalah Hal itu bisa dilakukan jika dalam kondisi yang gawat darurat dan tidak ada dokter

spesialis ObGyn Namun jika hal itu dilakukan tanpa indikasi yang jelas maka dr EM dapat

4

Page 5: Etik Fatkhul

dinyatakan melanggar kode etik kedokteran dan melanggar hukum yang berakibat dicabutnya ijin praktik dokternya dan dikenakan sanksi hukum

Terdapat perbedaan pandangan antara UU No 36 th 2009 tentang Kesehatan dengan KUHP.

4. Kesimpulan Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang

mengakibatkan kematian janin. Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu

dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu Abotus provokatus dibagi menjadi 2 yaitu: Abortus Provokatus

Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, Abortus Provokatus Kriminalis Kasus yang dialami dr.EM bisa dinyatakn benar-benar bersalah jika tidak terdapat

indikasi yang jelas

Daftar Pustaka1. Buku Pedoman Diagnostik dan Terapi Ilmu Kandungan Rsud. Dr.Soetomo2. http://www.tubasmedia.com/berita/tentang-aborsi-kuhp-dengan-uu-kesehatan-berbeda/

3. http://www.sumbaronline.com/berita-4240-aborsi-dan-hukumnya-di-indonesia--.html

4. http://m.hukumonline.com/klinik/detail/cl840

Hasil Pembelajaran 1. Mengetahui aspek medis dilakukannya abortus2. Mengetahui aspek hokum tentang abortus

5