estimasi_cadangan
TRANSCRIPT
A
PAGE 12
A. JUDUL : ESTIMASI CADANGAN EMAS PRIMER DENGAN METODE CROSS SECTIONAL DIBANDINGKAN DENGAN METODE BLOCK SYSTEM DI PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO) CIKIDANG, KAB LEBAK, JAWA BARAT.
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Perhitungan cadangan berperan penting dalam menentukan jumlah, kualitas dan kemudahan dalam eksplorasi secara komersial dari suatu endapan. Sebab hasil dari perhitungan cadangan yang baik dapat menentukan investasi yang akan ditanam oleh investor, penentuan sasaran produksi, cara penambangan yang akan dilakukan bahkan dalam memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan usaha penambangannya.
Dalam ilmu perhitungan cadangan terdapat berbagai metode yang dapat dipergunakan untuk menentukan kadar hingga akhirnya besar cadangan suatu endapan.
Mengingat pemilihan metode yang digunakan dalam perhitungan cadangan harus sesuai dengan sisi filosofinya, maka untuk endapan emas primer yang diusahakan oleh PT. Aneka Tambang (persero) Cikidang, Kabupaten Lebak, Jawa Barat ini dimana endapan emasnya tercampur dengan endapan perak dan mineral-mineral pengotornya yang mengintrusi batuan lapisan di atasnya hingga muncul sampai ke permukaan yang terdistribusi di berbagai tempat yang berbukit-bukit tentu membutuhkan metode yang lebih sesuai dengan kondisinya yang khusus tersebut. Dalam hal ini penulis tertarik untuk membandingkan perhitungan cadangan dengan menggunakan metode cross sectional dan metode block system.
C. TUJUAN PENELITIAN
Dari penelitian nanti diharapkan diperoleh kesimpulan metode yang paling sesuai untuk perhitungan cadangan di PT. Aneka Tambang (persero) Cikidang, Kabupaten Lebak, Jawa Barat dari dua metode yang akan diteliti (metode cross sectional dan metode block system) dengan cara melakukan kegiatan penelitian terhadap data-data hasil eksplorasi yang mencakup beberapa hal diantaranya : struktur geologi, kondisi topografi, kedudukan emas primer dan tebal tanah penutup dari emas primer tersebut.
D. RUMUSAN MASALAH
Mencari data-data yang akurat melalui pengamatan langsung terhadap kondisi struktur geologi daerah dan keadaan topografi emas primer serta melakukan penelitian terhadap data hasil pemboran, tebal emas primer, perolehan inti, nisbah pengupasan, hingga melakukan perhitungan terhadap besarnya cadangan emas primer tersebut.
E. PENYELESAIAN MASALAH
Dalam hal ini dapat mengacu pada beberapa hal diantaranya :
1. Dasar Teori
a. Klasifikasi Endapan Bahan Galian
Secara umum endapan-endapan bahan galian dapat dikategorikan atas sederhana (simple) atau kompleks (complex) tergantung dari distribusi kadar dan bentuk geometrinya. Kriteria untuk mengkategorikan endapan bahan galian ini didasarkan atas pendekatan geologi. Untuk kategori kompleks dicirikan dengan kadar pada batas endapan dan pada tubuh bijihnya sangat bervariasi serta bentuk geometrinya yang kompleks, sedangkan untuk kategori sederhana dicirikan dengan bentuk geometri yang sederhana dan kadar pada batas endapan maupun pada badan bijih relatif homogen.
b. Perhitungan Volume
i. Rumus Trapesoida
Rumus ini mengansumsikan bahwa daerah dibentuk oleh bentuk trapesium yang berurutan sebagai berikut :
Dimana, a1, a2 ,an = panjang garis menyilang
h = lebar kompartemen
Gambar 1
BENTUK TRAPESIUM
ii. Rumus Simpson.
Rumus ini untuk mengasumsi batas-batas penampang diwakili oleh lengkung parabolik yang melewati titik-titik yang berurutan
Luas = 1/3 h (a1 + 2Ea ganjil + 4Ea genap + a2 )
1). Komponen Statistik, yang berhubungan dengan jumlah sampelh dan beratnya.
2). Komponen Geologi, yang berhubungan dengan oreintasi dan jarak pengambilan sampel.
3). Komponen Fisik, yang terbagi dua aspek :
Proses fisik pengambilan sampel (pemboran inti) dan preparasi sampel serta peralatan atau metode yang dipakai.
Media tempat pengambilan sampel (jenis batuan)
4). Komponen Kimia, yang berhubungan dengan proses analisa kimia sampel.
c. Perhitungan Cadangan
i. Metode Penampang (Cross Sectional)
Prinsip dari metode ini adalah pembuatan sayatan pada badan bijih dalam hal ini adalah emas primer, kemudian di hitung luas masing-masing badan bijih dan untuk menentukan volume dengan menggunakan jarak antar volume. Perhitungan volume dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1). Rumus End Area
V = (A1 + A2) L /2
Untuk gabungan beberapa penampang maka dipakai rumus :
V = (A1 + A2 + A3 + .. + An) L / n
2). Rumus Baji (wedge).
3). Rumus kerucut (cone).
4). Rumus Frustum.
5). Rumus Prismoida.
Keterangan : Am = Luas rata-rata antar penampang, yaitu penampang-penampang tambahan untuk membantu mengkontruksi bentuk endapan.
Gambar 2
SAYATAN DENGAN LUBANG BOR MENEMBUS
ENDAPAN BAHAN GALIAN
Gambar 3
METODE MENENTUKAN LUAS SAYATAN ENDAPAN
TIDAK TERATUR
ii. Metode Block System
Metode ini membagi daerah yang akan hitung cadangannya atas blok-blok yang sama luasnya. Blok umumnya berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi + 1/2 - 1/3 jarak lubang bor.
Cadangan dihitung dengan menjumlahkan tonase masing-masing blok, dan kadar rata-rata blok diperoleh dengan cara pembobotan inverse distance. Sebaran yang tidak mempunyai data ( blok A1 ) yang terletak di antara blok-blok yang mempunyai data.
Gambar 4
PEMBUATAN BLOK BUJUR SANGKAR
Metode penaksiran berdasarkan atas jarak sampel terhadap blok tersebut. Rumus yang biasa di pakai adalah :
Inverse distance [ID]
Inverse distance squared [IDS]
Inverse distance cubed [ID3]
2. Data Data
a. Data-data yang berhubungan dengan daerah penelitian, yang meliputi antara lain:
Data geologi, stratigrafi, topografi
Data singkapan emas primer
Data penyebaran sumur bor
Data curah hujan
b. Data-data yang dibutuhkan untuk pengolahan data, yang meliputi :
Data banyaknya sampel
Data hasil pemboran
Data singkapan dan lapisan penutup
3. Analisa
Analisa yang dilakukan terhadap data-data yang diambil tersebut diatas yang diantaranya :
Analisa geologi, topografi, litologi
Analisa data hasil pemboran (misal : kadar dan penyebarannya).
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Studi Literatur
Dalam hal ini dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan data-data di lapangan, adapun bahan-bahan diperoleh dari Instansi yang terkait dengan penelitian ini dan perpustakaan kampus dan daerah yang mana dapat berupa :
a. Literatur
b. Brosur-brosur
c. Peta dasar, peta geologi, topografi dan litologi
2. Penelitian Langsung di lapangan
Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
a. Observasi lapangan
Yaitu dengan melihat langsung kondisi lapangan daerah penelitian, luas serta kesampaian daerah serta mencocokkan dengan data-data yang diperoleh.
b. Penentuan titik pengamatan
Yaitu dengan menentukan batas-batas penyebaran lubang bor yang diamati sesuai dengan data-data yang diperoleh.
c. Cek kembali perumusan masalah
Yaitu dengan menyesuaikan data-data yang diperoleh agar apa yang telah di dapat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk masalah yang akan dipecahkan.
3. Pengambilan Data
Dalam penelitian ini pengambilan data diperoleh dari :
Perusahaan yang bersangkutan, baik melalui para karyawan secara lisan maupun dokumen.
Instansi yang terkait, seperti P3TM dan pusat informasi lainnya
Perpustakaan, baik perpustakaan kampus UPN Veteran maupun perpustakaan daerah.
4. Akuisisi Data
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data, diantaranya :
Pengumpulan dan pengelompokan data
Menghitung jumlah data dengan metode statistik
5. Mengolah Data
Macam pengolahan data dipergunakan rumus-rumus sebagai berikut :
a. Jumlah sampel
Dalam hal ini jumlah persampel yang akan diambil dipakai distribusi student yaitu :
b. Volume Blok Pada Penampang
Proses ini menggunakan Mean Area Formula yaitu :
V = (S1 + S2)/(2 x L) ; m3 untuk penampang dengan jarak sama., sedangkan untuk jarak berbeda yaitu :
c. Tonage Cadangan Emas primer
Dalam hal ini memakai rumus :
T (ton) = Volume x Berat jenis
d. Analisa Hasil Pengolahan Data
Dengan mengadakan pengolahan terhadap data-data tersebut maka dapat diketahui beberapa banyak sampel yang harus diambil dan dapat diketaui besarnya jumlah cadangan emas primer.
G. JADWAL KEGIATAN
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Bruce A. Kennedy, Mining Surface 2nd edition, Society For Mining Metallurgi and Exploration, Inc, Littleton, Colorado 1990.
2. Howard, L. Hartman, Introductory Mining Engineering, John Willey and Sons.
3. J.H. Reedman Bsc, M.Phil, MIM, M, Techniques In Mineral Exploration Narunla Exploration Compani Ltd, Einnipe, Canada.
4. Popoff, Constantine C, Computing Reserves of Mineral Deposit Principles and Conventional Methodes. USA. Dept. Of The Interior, Bureau of Mines 1966.
5. William C. Peters, Exploration and Mining Geologi, by John Willey and Sons 1987.
6. Chapman & Hall, Mineral Deposit Evaluation, Department of Geology, University of Wales, Cardiff. First edition 1991.
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
a2
a3
a4
a5
a6
a7
a8
a9
a1
a11
X1
X2
X3
X4
X5
0
10
50m
a. Buang dan ambil
b. Kotak Menghitung
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
c. Trapesoidal dan Simson
8(
(9
(1
(2
(3
(10
(11
(12
(5
(19
(4
(6
(7
(13
(14
EMBED Excel.Sheet.8
a10
EMBED Excel.Sheet.8
EMBED Equation.3
(18
(21
( 20
(22
(23
(17
(16
(15
(A1
a1
a10
a11
a9
a8
a7
a6
a5
a4
a3
a2
_937889894.unknown
_966230164.unknown
_966334407.unknown
_966334201.unknown
_966017500.unknown
_966017965.unknown
_966017736.unknown
_965707537.xlsSheet1
NoWaktuAgustusSeptemberOktoberNopember
Kegiatan1234123412341234
1Studi Pustaka
2Pengamatan
3Pengambilan Data
4Pengolahan Data
5Pembuatan Draft
Sheet2
Sheet3
_965842492.xlsSheet1
_965499074.unknown
_937856769.unknown
_937857257.unknown
_937856456.unknown