essay acara 2 dasek

Upload: oripu

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Essay Acara 2 Dasek

    1/4

    Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Ada dua

    macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan interspesies. Interaksi

    intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan

    interaksi interspesies adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari spesies

    yang berbeda. Secara garis besar interaksi intraspesies dan interspesies dapat dikelompokkan

    menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (i) netralisme yaitu hubungan antara makhluk 

    hidup yang tidak saling menguntungkan dan tidak saling merugikan satu sama lain, (ii)

    mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan, bila

    keduanya berada pada satu tempat akan hidup layak tapi bila keduanya berpisah masing-masing

     jenis tidak dapat hidup layak , (iii) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu

     jenis makhluk hidup saja, sedangkan jenis lainnya dirugikan, (iv) predatorisme yaitu hubungan

     pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup yang lain, (v) kooperasi

    adalah hubungan antara dua makluk hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (vi)

    kompetisi adalah bentuk hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya alam

     pada suatu tempat, (vii) komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup, makhluk 

    hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lainnya tidak dirugikan, (viii) antagonis

    adalah hubungan dua makhluk hidup yang bersifat permusuhan.

    rganisme membutuhkan sumber daya energi seperti makanan, cahaya, air, dan tempat

     bersarang untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang biak. !ika dua organisme yangmenempati habitat yang sama bergantung pada sumber daya yang sama, dan jika sumber daya

    yang hadir dalam pasokan terbatas (yaitu, itu adalah sumber daya yang membatasi), maka

     persaingan akan terjadi. "ompetisi mungkin melibatkan interaksi langsung antara individu,

    seperti pertempuran atau pelepasan bahan kimia beracun (alelopati). #i sisi lain, hal itu dapat

    terjadi secara tidak langsung ketika salah satu individu mengurangi jumlah sumber daya yang

    tersedia untuk individu lain tanpa bersentuhan langsung dengan melakukan kontak. !ika

    organisme bersaing berasal dari spesies yang sama, interaksi mereka disebut sebagai kompetisi

    intraspesifik. $esaing yang memiliki spesies yang berbeda berpartisipasi dalam kompetisi

    interspesifik. $ersaingan paling sengit dalam kasus persaingan intraspesifik karena pesaing

    memiliki kebutuhan sumber daya yang hampir sama. kompetisi interspesifik lebih jinak karena

    organisme bersaing memiliki kebutuhan sumber daya yang lebih sedikit kesamaan (relung

  • 8/18/2019 Essay Acara 2 Dasek

    2/4

    mereka hanya berbagi kesamaan tertentu). Semakin besar kemiripan antara dua organisme hidup

     bersama, yang lebih dominan yang akan bertahan hidup dalam kompetisi.

    #i alam, satu spesies dari suatu lingkungan yang sama dapat memiliki beberapa spesies

    musuh alami, yang sering terjadi dengan intens interaktif kompetisi % gangguan untuk sumber 

    daya kebutuhan hidupnya. interaksi kompetitif sering terjadi dengan parasitoid, karena

     parasitoid, tidak seperti kebanyakan predator, biasanya memiliki rentang kebutuhan hidupnya

    yang sempit. $ersaingan di komunitas parasitoid merupakan faktor kunci dalam membentuk 

    struktur komunitas musuh alami. &emahami kompetisi interspesifik antara spesies parasitoid

    sangat penting untuk pemilihan agen kontrol biologis yang sesuai ('u et al., *+). #alam

    hubungannya dengan kompetisi antar parasitoid pradeasa, ada (*) superparasitisme kompetisi

    instraspesifik, () multipel parasitisme kompetisi interspesifik. ontoh hubungan kompetisi

    superparasitisme parasitoid /rekuensi peletakan telur oleh masing-masing parasitoid betina

    secara simultan yang menyebabkan jumlah telur di dalam inang semakin banyak sehingga

    tingkat kompetisi semakin tinggi. &ekanisme kompetisi ketika superparasitisme terjadi pada

    suatu inang adalah berupa kompetisi fisik, fisiologis, ruang dan makanan. $ada parasitoid soliter,

    umumnya mekanismenya berupa kompetisi secara fisik, sedang pada parasitoid gregarius lebih

    kepada kompetisi secara fisiologis, baik itu dalam hal makanan dan ruang. Semakin tinggi

    tingkat superparasitisme maka akan semakin besar terjadi persaingan antar progeni parasitoid di

    dalam tubuh inang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah progeni yang berhasil berkembang

    menjadi imago. !umlah progeni yang muncul akan terus berkurang dengan meningkatnya tingkat

    superparasitisme (0on1ales et al ., 2). "esesuain inang tergantung pada hal-hal seperti (*)

    kemampuan parasitoid untuk menghindari atau melaan sistem pertahanan serangga inang, ()

    kompetisi dengan parasitoid lain, (+) adanya toksin yang mengganggu atau merusak telur atau

    larva, dan (3) kesesuaian makanan parasitoid.

    4aktu saat dimulainya kompetisi tergantung pada5 (*) tingkat suplai sumber daya seperti

    kesuburan tanah, radiasi, keseimbangan kelembaban, dan () komunitas alami tanaman terutamakeperluan sumber daya individu tanaman, jumlah tanaman per unit area ( plant population) dan

    kanopi yang jarang. &enurut !uski et al ., cit Suarna et al., *6 yang menyatakan baha

     perbedaan morfologi dan fisiologi, kemampuan berkompetisi (competitive ability) pada asosiasi

    interspesifik dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, komposisi, dan nilai nutrisi

    hijauan.

  • 8/18/2019 Essay Acara 2 Dasek

    3/4

    #alam mempertahankan keberadaan parasitoid di pertanaman perlu dilakukan konservasi

    yaitu usaha untuk melestarikan musuh alami yang telah ada di suatu daerah yang dapat

    dilakukan dengan tanaman tumpangsari. $ola sistem tumpangsari mengakibatkan terjadi

    kompetisi secara intraspesifik dan interspesifik. "ompetisi dapat berpengaruh negatif terhadap

     pertumbuhan dan produksi tanaman. 7etapi sistem tumpangsari dapat juga meminimalkan

    kompetisi diantara tanaman atau dapat saling mendukung untuk pertumbuhan dan produksi dan

    meningkatkan produktivitas per satuan luas lahan perlu diperhatikan kembali. "etika dua atau

    lebih jenis tanaman tumbuh bersamaan akan terjadi interaksi, masing-masing tanaman harus

    memiliki ruang yang cukup untuk memaksimumkan kerjasama dan meminimumkan kompetisi.

    leh karena itu, dalam tumpangsari perlu dipertimbangkan berbagai hal yaitu (*) pengaturan

     jarak tanam, () populasi tanaman, (+) umur panen tiap-tiap tanaman, (3) arsitektur tanaman

    (Sullivan, + cit Suarto et al., 6).

    8al lain yang perlu diperhatikan dalam pola tumpangsari adalah aktu tanam, karena

    aktu tanam berhubungan dengan pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan vegetatif yang lebih

    cepat dan dominan menguasai ruang maka akan lebih mampu berkompetisi dalam

    memperebutkan air, unsur hara dan cahaya dibandingkan dengan pertumbuhan vegetatifnya yang

    lambat, akhirnya akan mempengaruhi produksi. Selanjutnya dalam menyusun sistem

    tumpangsari perlu memperhatikan kepekaan tanaman terhadap persaingan selama daur hidupnya.

    9anyak tanaman pada periode tertentu jelas sangat sensitif dan cekaman pada periode tersebut

    mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Agar persaingan antara jenis tanaman sekecil mungkin,

    maka perlu diatur agar permintaan sumber daya pertumbuhan tertinggi untuk masing-masing

     jenis tanaman tidak terjadi pada aktu yang bersamaan.

    0on1ales, $.I., &ontoya, $., $ere1-lachoud, 0., ancino, !., : ;iedo, $. 2. Superparasitism in

    mass reared Diachasmimorpha longicaudata (Ashmead) (8ymenoptera5 9raconidae), a

     parasitoid of fruit flies (#iptera5 7ephritidae). 9io control.

  • 8/18/2019 Essay Acara 2 Dasek

    4/4

    (http5%%dB.doi.org%*.*+C*%journal.pone.+) #iakses pada tanggal &inggu, * April

    *2 +. 4I9

    http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0082003http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0082003