essay

4
Secara turun-temurun konsep kesolidan, keberanian, ketangguhan, dan tingginya komitmen mahasiswa FTK tertancap dalam hati sanubari tiap- tiap mahasiswa yang tergabung dalam fakultas tersebut. Keempat katrakter mahasiswa FTK tersebut tidak ditemukan pada diri mahasiswa fakultas lain di ITS, bahkan di fakultas mana pun di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, tidak akan ditemukan mahasiswa yang mempunyai keempat karakter tersebut. Karakter berani, tangguh, solid, dan komitmen dari mahasiswa FTK ITS muncul karena proses panjang yang dialami mahasiswa tersebut. Kaarakter-karakter super tersebut selalu ditanamkan oleh kakak-kakak senior kepada adik- adiknya dalam berbagai cara, bentuk, dan kondisi. Salah satu media untuk menanamkan keempat karakter tersebut adalaha pelatihan- pelatihan mahasiswa, baik itu pelatihan tingkat fakultas maupun tingkat jurusan. Di tingkat fakultas terdapat LKMM Pra-TD, LKMM TM, dan PP LKMM, sedangkan di tingkat jurusan terdapat LKMM TD dan PKTI. Pelatihan-pelatihan tersebut dijadikan sebagai media untuk menanamkan karater-karakter mahasiswa FTK oleh kakak-kakak tingkat yang sudah lebih dulu menumbuhkembangkan karakter tersebut dalam diri mereka. Tingkat keberhasilan dari penenaman keempat karakter tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas dari para pemandu, sehingga untuk menghasilkan mahasiswa FTK yang berkarakter dibutuhkan pemandu yang memiliki karakter yang sangat tinggi pula. Salah satu cara untuk menghasilkan pemandu berkarakter adalah dengan memberikan pelatihan kepemanduan kepada mahasiswa FTK yang mempunyai potensi di bidang kepemanduan. Media pelatihan tersebut sudah dimiliki oleh FTK, yaitu PP LKMM FTK ITS yang sudah berjalan selama 5 tahun, dan pada tahun ini menginjak pada tahun ke 6. Tema dari PP LKMM VI FTK ITS adalah “ BARISAN (Berani, Tangguh, Solid, dan Komitmen) PATRIOT BIRU FTK untuk ITS BERSINAR “. Dengan tema ini diharapkan pelatihan yang dilakukan diaraahkan kepada pembentukan para pemandu FTK yang mempunyai karakter berani, tangguh, solid, dan berkomitmen, yang akhirnya para pejuang FTK tersebut bisa memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan ITS, untuk ITS yang bersinar. Secara personal saya mempunyai persepsi tersendiri mengenai tujuan spesifik dari tema PP LKMM tersebut. Secara sederhana saya menangkap tujuan tema tersebut sebagai berikut: 1. Solid. Salah satu goal dari pelatihan ini adalah terbentuknya tim kepemanduan FTK yang solid, sehingga, dengan kesolidan dari pemandu tersebut akan memberikan contoh nyata mengenai seperti apa kesolidan mahasiswa FTK yang sebenarnya, karena, cara paling efektif untuk mengajarkan sesuatu pada orang lain adalah dengan cara memberikan

Upload: hermawan-setya

Post on 03-Dec-2015

311 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

essay

TRANSCRIPT

Page 1: Essay

Secara turun-temurun konsep kesolidan, keberanian, ketangguhan, dan tingginya komitmen mahasiswa FTK tertancap dalam hati sanubari tiap-tiap mahasiswa yang tergabung dalam fakultas tersebut. Keempat katrakter mahasiswa FTK tersebut tidak ditemukan pada diri mahasiswa fakultas lain di ITS, bahkan di fakultas mana pun di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, tidak akan ditemukan mahasiswa yang mempunyai keempat karakter tersebut. Karakter berani, tangguh, solid, dan komitmen dari mahasiswa FTK ITS muncul karena proses panjang yang dialami mahasiswa tersebut. Kaarakter-karakter super tersebut selalu ditanamkan oleh kakak-kakak senior kepada adik-adiknya dalam berbagai cara, bentuk, dan kondisi. Salah satu media untuk menanamkan keempat karakter tersebut adalaha pelatihan-pelatihan mahasiswa, baik itu pelatihan tingkat fakultas maupun tingkat jurusan. Di tingkat fakultas terdapat LKMM Pra-TD, LKMM TM, dan PP LKMM, sedangkan di tingkat jurusan terdapat LKMM TD dan PKTI. Pelatihan-pelatihan tersebut dijadikan sebagai media untuk menanamkan karater-karakter mahasiswa FTK oleh kakak-kakak tingkat yang sudah lebih dulu menumbuhkembangkan karakter tersebut dalam diri mereka. Tingkat keberhasilan dari penenaman keempat karakter tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas dari para pemandu, sehingga untuk menghasilkan mahasiswa FTK yang berkarakter dibutuhkan pemandu yang memiliki karakter yang sangat tinggi pula. Salah satu cara untuk menghasilkan pemandu berkarakter adalah dengan memberikan pelatihan kepemanduan kepada mahasiswa FTK yang mempunyai potensi di bidang kepemanduan. Media pelatihan tersebut sudah dimiliki oleh FTK, yaitu PP LKMM FTK ITS yang sudah berjalan selama 5 tahun, dan pada tahun ini menginjak pada tahun ke 6. Tema dari PP LKMM VI FTK ITS adalah “ BARISAN (Berani, Tangguh, Solid, dan Komitmen) PATRIOT BIRU FTK untuk ITS BERSINAR “. Dengan tema ini diharapkan pelatihan yang dilakukan diaraahkan kepada pembentukan para pemandu FTK yang mempunyai karakter berani, tangguh, solid, dan berkomitmen, yang akhirnya para pejuang FTK tersebut bisa memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan ITS, untuk ITS yang bersinar. Secara personal saya mempunyai persepsi tersendiri mengenai tujuan spesifik dari tema PP LKMM tersebut. Secara sederhana saya menangkap tujuan tema tersebut sebagai berikut:

1. Solid.

Salah satu goal dari pelatihan ini adalah terbentuknya tim kepemanduan FTK yang solid, sehingga, dengan kesolidan dari pemandu tersebut akan memberikan contoh nyata mengenai seperti apa kesolidan mahasiswa FTK yang sebenarnya, karena, cara paling efektif untuk mengajarkan sesuatu pada orang lain adalah dengan cara memberikan contoh nyata mulai dari diri kita sendiri. Selain itu, jika tim kepemanduan FTK sudah solid, maka tugas-tugas terkait kepemanduan FTK akan bisa dijalankan dengan mudah dan membuahkan hasil yang maksimal.

2. Tangguh.

Untuk menjadi seorang pemandu membutuhkan sifat tangguh dalam menghadapi keadaan. Seorang pemandu haruslah tahan menghadapi tekanan-tekanan yang timbul pada saat pelatihan terjadi, baik itu tekanan dari dalam internal tim pemandu itu sendiri, maupun dari para peserta pelatihan.

3. Berani.

Sifat yang satu ini sangat dibutuhkan karena dalam sebuah pelatihan, pemandu merupakan pusat perhatian dari para peserta. Pemandu harus mempunyai keberanian untuk berbicara di depan para peserta, pemandu juga harus berani menanggung resiko kalau seandainya ketika memandu, dia mendapatkan respon yang tidak diinginkan dari peserta.

4. Komitmen.

Page 2: Essay

Dan yang tidak kalah penting, seorang pemandu harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengemban tugas kepemanduan. Komitmen sangat dibutuhkan ketika pemandu dihadapkan dalam berbagai pilihan, yang kesemua pilihan itu pentiing bagi dirinya. Sebagai contoh kasus :

“ Saya adalah seorang pemandu, tentu saja saya pun adalah seorang mahasiswa yang mempunyai berbagai tugas dan kegiatan sebagai mahasiswa. Pada suatu hari, sebut saja hari minggu, saya mendapatkan tugas untuk memandu LKMM TD di jurusn saya, sisi lain saya sebagai mahasiswa, keesokan hari nya (hari senin) saya harus segera mengumpulkan tugas dari dosen, namun karena kesibukan sebagai pemandu tugas tersebut belum selesai saya kerjakan, jikalau saya menuruti hawa nafsu sudah pasti saya melalaikan tugas saya sebagai pemandu untuk menyelesaikan tugas kuliah tersebut, namun karena saya sudah mempunyai komitmen sebagai pemandu, maka saya tetap menjalankan tugas saya memandu pelatihan, dan untuk tugas kuliah, saya lakukan malam hari setelah acara pelatihan selesai”.

Jika ke-4 sifat tersebut sudah dimiliki oleh para pemandu FTK, maka sudah hampir bisa dipastikan kita bisa memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ITS, untuk ITS yang bersinar.

Be A Role Model, begitulah tema yang diusung dalam PP TD kali ini. Dalam PP TD yang diselenggarakan selama 5 hari dari Rabu 13 Oktober 2010 sampai Minggu 17 Oktober 2010 ini terdapat 30 peserta yang terdiri dari 15 mahasiswa Teknik Informatika dan 15 mahasiswa Sistem Informasi. Peserta yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 ini tampak bersemangat mengikuti keseluruhan rangkaian pelatihan. Pada awal pembukaan materi pertama adalah pembahasan tema, peserta diajak berdiskusi tentang tema yang diusung dan yang sudah mereka buat essay pula. Menjadi pemandu bukan hanya sekedar memberi materi pada saat pelatihan, lebih dari itu tanggung jawab yang diemban seorang pemandu adalah menjadi sosok tauladan bagi orang-orang disekitarnya.

Untuk menjadi pemandu tauladan pastinya tidaklah mudah, di pelatihan pemandu kali ini diberikan bekal yang siap mengantar para peserta menjadi pemandu tauladan sesungguhnya. Materi awal yang diberikan adalah tentang hakikat belajar, konsep LKMM, serta konsep kepemanduan. Laksana rasa pisang raja, yang tidak bisa kita ceritakan pada orang lain bagaimana rasanya. Begitu pula dengan memandu kita tidak akan tahu bagaimana rasanya memandu sebelum kita mempraktekkannya sendiri. Pada materi konsep LKMM yang disampaikan Pak Indrajaya beliau menyampaikan bahwa gunanya jadi pemandu ada 3, yakni punya kemampuan lebih, jalan menuju surga karena “mengajar”, dan bisa berkontribusi pada almamater dan negara tercinta. Teknik-teknik memandu pastinya tak luput diberikan saat pelatihan, mulai dari AKP (Analisis Kebutuhan Pelatihan), AMB (Analisis Modul dan Bulkonah), pengkondisian kelas, komunikasi non verbal, teknik memimpin diskusi, teknik bertanya dan menjawab, teknik memberikan instruksi, dan ceramah singkat. Materi materi tambahan seperti motivasi, pemandu tauladan, dan lain-lain ikut melengkapi bekal yang diberikan kepada para calon-calon pemandu FTIf.

Tak lengkap rasanya semua bekal tersebut tanpa praktek langsung, pada hari terakhir pelatihan peserta diwajibkan melakukan simulasi sebagai pemandu dan dinilai oleh para pemandu-pemandu FTIf. Ternyata teori memang tak semudah yang kita pikirkan, ketika dipraktekkan serasa teori tersebut menghilang entah kemana. Tentunya ini masih awal dari perjalanan panjang, masih banyak waktu didepan tempat kita berlatih dan berkontribusi. Menjadi seorang pemandu tauladan pasti banyak rintangannya. Apa perbedaan antara teladan dan idola, jika teladan adalah sifat-sifat baiknya yang menginspirasi yang dikagumi, sedangkan dalam idola yang dikagumi adalah sosok orangnya.

Page 3: Essay

Dalam materi pemandu tauladan yang disampaikan oleh presiden BEM ITS Dalu Nuzlul kirom, beliau menganjurkan kepada para pemandu untuk senantiasa bersyukur, jangan pernah mengeluh karena sesungguhnya kita sangat berbahagia. Wajar jika kita pernah putus asa, yang tidak wajar adalah ketika kita tidak mampu lagi bangkit menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita akan merasakan indahnya pengorbanan ketika orientasi kita memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sinari kepemanduan ITS dengan cahayamu. Memandulah untuk bangsa dan rakyat Indonesia.