esai - berkarya untuk almamater

3
Keyakinan = Modal Berkarya Oleh: Esa Karimatuz Zahara “Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, sedangkan orang yang hari ini tidak lebih baik dari kemarin adalah orang yang merugi.” Pernah kalian mendengar hadist yang disebutkan di atas? Saya yakin pasti kalian menganggukkan kepala ketika menjawabnya, atau paling tidak kalian akan menjawab dalam hati, “pernah”. Hadist yang disebutkan di atas merupakan suatu perintah untuk menjalankan perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik. Jika tidak ada perubahan ke ar ah yang lebih baik, berarti itu adalah suatu keadaan yang merugikan diri kita. Lalu bagaimana jika tidak ada daya untuk melakukan perubahan? jawabannya pasti ada! Karena akan selalu ada kesempatan untuk kita yang optimis mau melakukan perubahan. Perubahan, kata yang sering keluar dari ocehan para mahasiswa. Seperti yang kita tahu bahwa pemuda memiliki amanat untuk menjalankan fungsi perubahan bangsa dan negara. Atau yang biasa kita dengar yaitu agen perubahan. Kalian ingat presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pernah dengan lantang mengucapkan “Beri aku 10 pemuda maka akan kuubah dunia” ? Kiranya ungkapan tersebut semakin

Upload: esa-karima

Post on 31-Jul-2015

466 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Esai - Berkarya untuk Almamater

Keyakinan = Modal BerkaryaOleh: Esa Karimatuz Zahara

“Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang

beruntung, sedangkan orang yang hari ini tidak lebih baik dari kemarin adalah orang

yang merugi.”

Pernah kalian mendengar hadist yang disebutkan di atas? Saya yakin pasti kalian

menganggukkan kepala ketika menjawabnya, atau paling tidak kalian akan menjawab

dalam hati, “pernah”. Hadist yang disebutkan di atas merupakan suatu perintah untuk

menjalankan perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik. Jika tidak ada perubahan ke

ar ah yang lebih baik, berarti itu adalah suatu keadaan yang merugikan diri kita. Lalu

bagaimana jika tidak ada daya untuk melakukan perubahan? jawabannya pasti ada!

Karena akan selalu ada kesempatan untuk kita yang optimis mau melakukan perubahan.

Perubahan, kata yang sering keluar dari ocehan para mahasiswa. Seperti yang

kita tahu bahwa pemuda memiliki amanat untuk menjalankan fungsi perubahan bangsa

dan negara. Atau yang biasa kita dengar yaitu agen perubahan. Kalian ingat presiden

pertama kita, Ir. Soekarno, pernah dengan lantang mengucapkan “Beri aku 10 pemuda

maka akan kuubah dunia” ? Kiranya ungkapan tersebut semakin menguatkan makna

pemuda sebagai agen perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.

Banyak hal yang dapat dilakukan pemuda atau dalam hal ini mahasiswa untuk

melakukan suatu perubahan yang dicita-citakan bangsa ini sejak dulu. Mulai dari hal

terkecil hingga hal besar yang dapat menyangkut kepentingan khalayak ramai. Seorang

teman pernah berpendapat,

“agen perubahan tidak harus melakukan hal besar kok. Dengan kamu bangga

menyebutkan nama instansi dimana kamu berproses sekarang saja itu sudah suatu

upaya menjadi agen perubahan.”

Ya, mungkin itu pintu gerbang bagi para mahasiswa untuk melakukan suatu

perubahan untuk almamaternya. Keyakinan atas rasa bangga, dan cinta yang dimiliki

mahasiswa untuk almamaternya akan membantu mahasiswa dalam menciptakan suatu

Page 2: Esai - Berkarya untuk Almamater

karya terbaik demi membanggakan almamater. Istilahnya rasa bangga dan cinta itu

sepeti modal awal ketika kita ingin membuat suatu karya besar demi almamater.

Mungkin banyak orang berfikir suatu perubahan bangsa bisa terjadi jika kita

masuk ke ranah pemerintahan atau dengan melakukan aksi turun jalan untuk

mendapatkan perubahan yang dicita-citakan. Padahal pada kenyataannya tidak harus

dengan turun ke area pemerintahan atau dengan aksi turun jalan. Suatu perubahan yang

dicita-citakan itu dapat dilakukan dengan berkarya. Ya, berkarya untuk almamater.

Bagaimana caranya berkarya untuk almamater ? Mulai dari belajar dengan giat,

mengasah keahlian di UKM, aktif mengikuti organisasi, menjadi delegasi kampus,

mengikuti perlombaan-perlombaan, dan lain sebagainya. Guru bahasa Mandarin saya

sewaktu SMA pernah berkata,

“Lakukan apa yang sesuai dengan keahlianmu, hal yang kamu sukai, apapun

itu. Tidak perlu menghindar atau bersembunyi jika keahlianmu tidak biasa. Jika itu

kamu lakukan, pasti akan menjadi hal yang besar.”

Memang benar, terkadang rasa malu -dalam hal ini kita anggap sebagai rasa

pesimis- menutupi potensi kita untuk berkarya. Ketika rasa pesimis muncul, potensi kita

untuk maju dan berkembang dalam berkarya akan mulai memudar. Lalu bagaimana

caranya agar kita tidak kalah dengan rasa tersebut ? Kuncinya satu, yaitu keyakinan.

Keyakinan akan menjadi tameng yang sangat kuat ketika kita diserang oleh rasa

pesimis. Kita harus menumbuhkan rasa yakin tersebut guna mencapai sesuatu yang

dicita-citakan. Keyakinan akan membantu usaha kita dalam berkarya dalam

membanggakan almamater kita.