apa itu esai

37
Apa itu Esai? Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol. Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai. Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang). Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan. Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai

Upload: laswanto-prawiro

Post on 25-Oct-2015

145 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Apa Itu Esai

Apa itu Esai?

Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.

     Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai.

     Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).

     Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan.

     Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol.

     Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang  berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.

Page 2: Apa Itu Esai

10 Langkah Mudah Membuat Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.

Langkap 1: Memilih TopikBila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

Langkah 2: Menentukan TujuanTentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

Langkah 3: Menyampaikan GagasanJika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.

Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan PotensialJika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan  tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.

Page 3: Apa Itu Esai

Langkah 6: Menulis TesisTesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di IndonesiaBagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh EsaiBagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

Langkah 8: Menulis Paragraf PendahuluanMulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)

Langkah 9: Menulis KesimpulanKesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.

Langkah 10: Memberikan Sentuhan AkhirTeliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.

Page 4: Apa Itu Esai

10 Langkah Praktis Menulis Esai

Bagi penulis pemula, menulis esai itu tidak mudah. Kesulitan utama mereka adalah bagaimana cara memulainya. Sebenarnya ada banyak teori dalam buku-buku komposisi yang menjelaskan tehnik dan cara menulis esai yang efektif. Penjelasan berikut merupakan ringkasan praktis yang diambil dari berbagai sumber sebagai panduan bagi penulis pemula. Semoga l0  langkah praktis ini membantu penulis pemula mengawali langkah penting mereka untuk berani menulis.

 1.    Lakukan Riset

Sebelum menulis esai, lakukan riset terlebih dahulu tentang topik yang ingin Anda tulis. Pastikan bahwa Anda cukup ahli atau paham dengan topik bahasan. Manfaatkan internet, data-data akademis, perpustakaan, surat kabar, majalah, dan sumber-sumber terpercaya lain yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang topik yang akan Anda tulis. Buat catatan kecil dari temuan-temuan Anda dari riset. Catat pula kutipan-kutipan penting atau menarik dari riset Anda.  

2.    Lakukan AnalisisSetelah memiliki dasar pemahaman yang baik tentang topik yang akan Anda tulis, mulailah dengan menganalisis argumen-argumen atau gagasan yang Anda temukan dalam riset. Identifikasi argumen mana yang valid atau yang disertai bukti dan alasan yang kuat. Pisahkan argumen yang kuat dari yang lemah. Pada saat bersamaan pelajari bagaimana para pengarang menyajikan gagasan dalam esai mereka. Cobalah menilai esai yang ditulis orang lain.

3.    Lakukan BrainstormingEsai yang baik memuat dan mendiskusikan gagasan orisinil. Karena itu buatlah daftar pertanyaan tentang topik yang akan Anda buat dan cobalah untuk memberikan jawaban. Renungkan dan tuliskan jawaban-jawaban tersebut pada secarik kertas. Teruslah berpikir sampai Anda mendapatkan gagasan-gagasan orisinil yang brilian untuk ditulis.

4.    Rumuskan TesisAmbil gagasan yang terbaik dan rumuskan dalam satu kalimat tesis. Kalimat tesis adalah kalimat yang menyatakan inti gagasan yang hendak Anda sampaikan dalam esai. Kalimat ini harus dirumuskan secara ringkas namun jelas. Esai yang baik harus memiliki kalimat tesis yang dirumuskan secara ringkas namun jelas.

5.    Buat KerangkaSebelum menulis, buat terlebih dahulu kerangka esai (outline). Kerangka ini akan membantu penulisan esai secara tuntas. Tulis kalimat utama (topik) dalam setiap paragraph dan tulis gagasan-gagasan penjelas dalam bentuk poin-poin untuk melukiskan isi argumen dari setiap aragraph. Atur dan petakan argumen dan gagasan Anda secara cermat sehingga esai Anda nanti akan menjadi sebuah karangan yang terpadu.

6.    Tulis PendahuluanKini saatnya Anda menulis bagian pendahuluan esai. Bagian ini harus mampu menarik perhatian dan minat pembaca. Jelaskan persoalan yang akan Anda bahas secara garis besar dan arahkan pembahasan pada kalimat tesis. Pendahuluan hanyalah sebuah pengantar akan bukan penjelasan atas persoalan yang nanti akan Anda bahas di bagian isi esai. Jadi, pastikan bahwa pendahuluan Anda menarik.

Page 5: Apa Itu Esai

7.    Tulis Paragraf IsiSetiap paragraf isi harus fokus pada satu gagasan utama yang mendukung rumusan tesis Anda. Mulai setiap paragraf isi dengan kalimat topik. Berikan dukungan dengan menunjukkan bukti dan penjelasan yang logis atas topik utama Anda melalui kalimat-kalimat penjelas. Penjelasan ini dapat berupa contoh, data statistik, diskripsi, logika sebab-akibat, perbandingan dan lain-lain.

8.    Tulis SimpulanSetelah menyelesaikan paragraf-paragraf isi, tutup esai Anda dengan membuat simpulan yang merangkum apa yang telah Anda sampaikan dalam esai. Akhiri paragraf simpulan ini dengan pemikiran yang gampang diingat pembaca. Ini dapat berupa kutipan, logika yang menarik, atau sebuah rekomendasi untuk melakukan tindakan.

9.    Gunakan Format MLAFormat MLA (Modern Language Association) adalah format penulisan esai yang dipakai secara internasional. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, silakan melakukan riset lebih lanjut di internet. Format ini meliputi cara penulisan referensi, catatan kaki, catatan akhir, dan lain-lain.

10.  Perhatikan Gaya BahasaAnda belum selesai menulis esai sebelum Anda memoles gaya bahasa esai Anda. Baca ulang esai Anda dan edit bahasanya dengan memperbaiki tata bahasa, alur dan ritme kalimat, penekanan gagasan, penyesuaian tingkat formalitas bahasa, atmosfir yang ingin disampaikan, pilihan kata, dan hal-hal lain yang membuat esai Anda semakin impresif. Hindarkan esai Anda dari kesalahan-kesalahan elementer seperti salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca seperti huruf kapital, titik, koma, dan tanda baca lainnhya. Gaya bahasa berperan penting dan membuat esai Anda mudah dicerna.

Selain 10 langkah praktis di atas, perlu juga Anda sadari bahwa menulis esai memerlukan latihan yang kontinyu. Bagi penulis pemula, jangan berharap terlalu berlebihan saat berhasil menyelesaikan esai pertama. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan para penulis pemula adalah pemikiran bahwa mereka menganggap tulisan mereka sempurna atau luar biasa. Menulis adalah kegiatan kreatif yang senantiasa harus diasah. Semakin sering kita menulis, semakin baik hasil tulisan kita. Selamat berlatih.

Page 6: Apa Itu Esai

Jenis-Jenis Esai (1)

Kemampuan untuk menulis secara efektif tidak diragukan lagi merupakan salah satu ketrampilan penting yang seseorang harus peroleh selama belajar, baik di sekolah maupun di universitas. Ketrampilan ini akan sangat bermanfaat di waktu dan tempat manapun kita berada. Ketrampilan menulis hanya dapat diperoleh dengan latihan. Dengan menulis lusinan atau bahkan ratusan karangan tentang beragam topic secara kontinyu, seseorang akan secara otomatis mengembangkan dan mengasah ketrampilan menulisnya. Meskipun demikian menulis secara efektif dan baik memerlukan pengetahuan yang memadai perihal berbagai macam jenis karangan atau esai. Dengan memahami bentuk, ciri, dan tujuan penulisan, penulis akan cermat dalam menyampaikan gagasan sehingga pembaca akan semakin yakin dengan apa yang ditulis.

Esai memiliki beragam jenis, tergantung pada maksud dan tujuan penulisannya. Kita mudah kehilangan arah bila kita tidak mengetahui tujuan penulisan. Karena itu, memahami jenis-jenis esai sangat diperlukan untuk membuat tulisan kita lebih bermakna. Jenis-jenis esai yang umumnya dipelajari di sekolah atau perguruan tinggi adalah: ekspositori, persuasi, informal, tinjauan/tajuk, risalah/riset, komentar sastra, argumentatif, sebab-akibat, dan perbandingan. Tabel perbandingan yang menggambarkan secara ringkas tentang cirri dan tujuan setiap jenis esai berikut dapat memberikan panduan tentang berbagai jenis esai yang kita kenal (lihat Tabel 1). Sebelum kita melanjutkan pembahasan, perlu kita pahami bahwa jenis-jenis esai ini dicirikan dari ciri dan tujuan penulisan.

Tabel 1. Perbandingan antar Jenis EsaiJenis  Nuansa  Referensi  Tujuan

Expositori  Objektif  Harus Ada  MenginformasikanPersuasi  Objektif Harus Ada  MembujukEsai Informal Subjektif Tidak Ada  MengomunikasikanEsai Tinjauan Objektif/Subjektif Perlu  Menganalisis dan MenyajikanEsai Riset  Objektif  Harus Ada  MengungkapEsai Literatur  Objektif Perlu  Menganalisis SastraArgumentasi  Objektif  Harus Ada MembuktikanSebab-Akibat  Objektif Harus Ada Membangun hubunganPerbandingan Objektif Harus Ada Menunjukkan Persamaan/Perbedaan

Untuk lebih lengkapnya, silakan ikuti penjelasan dan uraian dari masing-masing jenis esai ini dalam bagian kedua tulisan ini.

Page 7: Apa Itu Esai

Jenis-Jenis Esai (2)

Pada bagian pertama tulisan, kita telah melihat ciri-ciri menonjol dari berbagai jenis esai yang kita kenal. Bagian kedua tulisan ini akan mengupas lebih mendalam tentang jenis-jenis esai ini. Secara berurutan tulisan ini akan menjelaskan esai ekspositori, persuasi, informal, tinjauan, riset, literatur, argumentasi, sebab-akibat, dan perbandingan.

Esai EkspositoriFungsi utama esai ekspositori adalah untuk menjelaskan/menginformasikan atau untuk memperkenalkan pembaca dengan sesuatu hal.  Esai ini dapat digunakan untuk melukiskan sesuatu, menghadirkan informasi, atau menjelaskan suatu persoalan secara gamblang dan terperinci. Menulis esai ekspositori yang efektif memerlukan persiapan dan riset yang memadai yang akan membekali penulis dengan fakta dan informasi yang relevan untuk disampaikan kepada pembaca. Esai ekspositori memerlukan pemahaman yang sangat baik akan topik yang ditulis. Karena itu, esai jenis ini sering ditugaskan para profesor dan guru saat mereka ingin menguji atau mengecek pemahaman siswa/mahasiswa mereka tentang suatu hal. Umumnya, esai ini terdiri atas lima paragraf dengan satu paragraf pendahuluan, tiga paragraf isi, dan satu paragraf penutup. Kadang guru meminta siswa menulis esai ekspositori yang lebih panjang. Seberapa pun panjangnya, sebuah esai harus memuat paragraf pendahuluan dan kesimpulan, jumlah paragraf dalam tubuh esai bisa bervariasi..

Esai PersuasiEsai jenis ini tidak hanya memerlukan pembuktian yang meyakinkan atas gagasan yang disampaikan tetapi juga harus didasarkan atas penjelasan yang logis dan  memiliki landasan yang kuat. Tugas utama penulis adalah membuat pembaca yakin bahwa penulis menyampaikan pandangan yang benar. Untuk menulis esai persuasi, sangatlah penting untuk menyiapkan terlebih dahulu dengan melakukan keberpihakan atas suatu persoalan, menyikapi suatu kasus, mengantisipasi argument, dan mencari cara bagaimana mematahkan argumen yang bertentangan dengan argument penulis. Penulis harus memahami argumen pihak lain dan menyikapinya secara jujur. Menolak mentah-mentah argumen pihak lain justru akan melemahkan argumen kita. Cara yang terbaik adalah mengambil sikap keberpihakan yang penulis yakini sebagai pihak yang benar yang memiliki bukti-bukti pendukung yang paling banyak.

Esai InformalEsai informal adalah salah stau jenis esai yang ditulis demi hiburan.  Ini tidak berarti bahwa esai jenis ini tidak bersifat informatif. Namun  penyajian gagasannya disampaikan secara informal dengan pernyataan gagasan yang lebih rileks, penggambaran masalah melalui observasi, dan sering kali diselingi humor. Sebuah esai informal yang baik memiliki gaya yang populer namun tetap mengikuti struktur esai yang baik meskipun tidak terlalu kaku seperti esai formal atau akademis. Esai informal juga cenderung lebih personal sifatnya dan lebih banyak mengungkap pandangan-pandangan subjektif. Dalam esai formal, penulis hadir secara diam-diam dalam wujud kata-kata; sedangkan dalam esai informal, penulis sepertinya berbicara langsung kepada pembaca. Ketiak menulis esai informal, cobalah untuk menghadirkan suasana personal dalam tulisan. Tidak perlu khawatir untuk kedengaran terlalu akademis. Yang penting hindari kecerobohan dalam menyampaikan gagasan.  

Page 8: Apa Itu Esai

Esai Tinjauan

Sebuah tinjauan bisa bersifat formal atau informal, tergantung konteksnya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi suatu karya, misalnya novel atau filem. Ini berarti pendapat personal penulis berperan penting dalam proses penulisan. Di samping derajat subjektifitas, standar objektif perlu ditetapkan untuk memberikan tinjauan atas sebuah karya. Tingkat formalitas sebuah tinjauan ditentukan oleh seberapa banyak berupa analisis, sebarapa banyak berupa ringkasan, dan seberapa banyak reaksi penulis atas karya yang dia tinjau. Sebuath tinjauan yang lebih formal tidak hanya membahas karya yang ditinjau saja melainkan juga menempatkan karya tersebut dalam konteks yang sesuai. Tinjauan yang dimuat di surat kabar atau majalah popular cenderung meninjau suatu karya dalam hal keuangan. Misalnya, apakah buku ini perlu dibeli atau apakah filem ini layak untuk ditonton? Sedangkan tinjauan yang dimuat dalam jurnal yang lebih kritis akan mencoba menelaah apakah novel baru ini berhasil mencapai sesuatu yang baru dan menggapai hasil yang signifikan. Sebuah tinjauan yang baik akan membahas kedua hal ini dan mengupasnya secara mendalam.

Jenis-Jenis Esai (3)

Bagian kedua dari tulisan ini telah membahas empat jenis esai yang pertama. Bagian ketiga, yang juga adalah bagian terakhir dari tulisan ini, akan membahas lima jenis esai lain yang telah disampaikan dalam bagian pertama tulisan. Kelima jenis esai ini akan dibahasa secara berturut-turut, yaitu esai riset, esai literatur (komentar sastra), esai argumentasi, esai sebab-akibat, dan esai perbandingan. Esai RisetEsai jenis ini menuntun Anda menelusuri karya-karya atau tulisan-tulisan orang lain dan meminta Anda untuk membandingkan pemikiran mereka dengan pemikiran Anda. Menulis esai riset melibatkan Anda untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan melakukan sintesa atas temuan-temuan yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tulisan. Temuan dan gagasan yang Anda dapatkan ini kemudian dibandingkan dengan gagasan yang Anda miliki. Anda harus mendapatkan teks atau tulisan mengenai subjek yang Anda akan tulis dan menggunakan gagasan yang didapatkan untuk mendukung topik yang Anda akan tulis. Karena begitu mudah tenggelam dalam berbagai tulisan yang begitu banyak didapatkan, Anda harus sangat berhati-hati dalam membatasi topik yang akan ditulis. Dalam hal ini Anda harus melakukan klasifikasi dan memilah-milah informasi mana yang valid dan handal unutk mendukung gagasan atau topik yang Anda tulis. Bahaya yang paling sering terjadi dalam penulisan esai jenis ini adalah penjiplakan (plagiarism). Jika esai Anda lebih banyak berupa kutipan atau parafrase ketimbang gagasan asli Anda, Anda tidak melakukan sintesa tetapi hanya mengkopi gagasan orang lain. Dosen atau guru akan memberi nilai yang rendah untuk esai yang lebih banyak berupa kutipan atau parafrase. Apalagi jika kutipan atau parafrase ini tidak menyertakan sumber dari mana mereka didapatkan, tulisan ini tergolong sebagai plagiat dan harus dimasukkan ke tong sampah.

Esai LiteraturDalam esai jenis ini, Anda melakukan eksplorasi dan melakukan konstruksi atas makna dari sebuah karya sastra. Tulisan ini jelas lebih rumit dari pada sekedar tinjauan meskipun keduanya bermaksud untuk memberikan evaluasi atas sebuah karya. Esai literatur lebih condong memberikan komentar atau opini Anda atas karya literatur yang ditinjau dengan memfokuskan pada aspek-aspek tertentu yang lebih spesifik. Esai literatur menitikberatkan pada pembahasan mengenai bangunan karya sastra yang dibahas seperti: struktur, karakter dan karaketerisasi, tema, gaya penulisan, nada dan suasana, dan keunggulan khusus dari

Page 9: Apa Itu Esai

kari karya yang dibahas. Tulisan harus membahas bagaimana karya ini menjelaskan atau menyinggung suatu persoalan tertentu dengan memakai sudut pandang tertentu dan bagaimana detil-detil karya ini mendukung sudut pandang tersebut. Anda harus mengambil sudut pandang tertentu terhadap karya ini dan mempertanyakan esensi dari tema yang dibahas dan menemukan bagaimana dan mengapa detil-detil karya ini mendukung sudut pandang Anda. Sebuah esai literatur bisa jadi merupakan interpretasi yang Anda simpulkan yang hanya didasarkan atas membaca karya sastra tersebut. Esai literatur juga bisa berupa percampuran pedapat dan interpretasi Anda sendiri dan kritik-kritik yang ditulis oleh orang lain. Sekali lagi, waspada terhadap penjiplakan karena mengutip pandangan para kritikus sastra tanpa menyebutkan sumbernya.  

Esai ArgumentasiSeni menulis esai argumentasi tidak mudah didapatkan. Banyak orang mungkin berpikir bahwa jika sesorang menyatakan pendapat, dia dapat memberikan argumen secara efektif. Kenyataannya, orang-orang semacam ini sering terkejut ketika orang lain tidak sependapat dengan mereka karena logika yang nampaknya kurang meyakinkan. Tambahan pula, penulis argumentasi sering lupa bahwa tujuan utama dalam menyampaikan argumen adalah memenangkan/merebut hati dan pikiran pembaca. Mudah sekali menyebut nama, mengabaikan pandangan penulis lain yang didapat dari riset, mudah menerima argumen penulis lain dan menganggapnya sebagai ajaran suci, dan bahkan lalai untuk mengecek landasan argumennya yang dalam beberapa tahun belakangan sering dipertanyakan kebenarannya. Hal semacam ini sering terjadi pada para penulis argumentasi pemula. Untuk menjadi penulis esai argumentasi yang handal, Anda harus menjadi ahli di bidang yang Anda tulis. Ketika Anda memilih topik, hindari menulis persoalan yang tidak mungkin dapat Anda menangkan, betapa pun kuat perasaan dan hasrat Anda untuk menulis topik atau persoalan tersebut. Lima topik terpopuler sepanjang waktu meliputi kepemilikan senjata api untuk warga sipil, aborsi, hukuman mati, kebebasan berbicara, dan euthanasia atau hak untuk mengakhiri hidup. Jika memungkinkan, hindari menulis kelima topik ini karena Anda tidak mungkin akan dapat memenangkan hati dan pikiran pembaca karena telah begitu banyak ahli dan praktisi yang menulis tentang kelima topik ini. Sebagai pemula, Anda hanya akan menjadi pengekor dan pengikut saja. Pilihlah topik-topik yang sedang hangat dibicarakan namun belum banyak ditulis orang. Dengan begitu, tulisan Anda akan menjadi rujukan awal dari suatu persoalan yang menyita perhatian publik. Karena itulah, esai argumentasi menjadi esai ajuan bagi para editor surat kabar untuk dimuat di halaman atau rubrik opini mereka.

Page 10: Apa Itu Esai

Esai Sebab-AkibatEsai sebab-akibat menyertakan beberapa elemen penulisan yang dianggap lebih bergengsi ketimbang esai deskripsi atau narasi. Yang perlu diperhatikan ketika menulis esai jenis ini adalah nada esai yang harus dijaga untuk selalu kedengaran masuk akal dan bahwa apa yang Anda sajikan dalam esai merujuk pada fakta dan dapat dipercaya. Sumber-sumber yang mendukung sering diperlukan dan pilihan atas sumber-sumber yang handal juga merupakan seni tersendiri karena mereka akan merefleksikan kesahihan esai Anda. Jangan pernah menggunakan sudut pandang orang pertama (persona saya). Esai sebab-akibat harus objektif dan tidak memihak (imparsial). Perhatikan contoh sudut pandang yang lemah berikut:

1. Saya kira aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.

Pemihakan dan penggunaan kata “saya” dalam argumen di atas kurang objektif. Jauh lebih baik kalau kita menuliskannya secara langsung dan tidak memihak, menjadi:

2. Aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.

Kalimat 1 menggunakan sudut pandang orang pertama (saya). Kalimat seperti ini memberi kesan pandangan penulis yang lemah dan lebih cocok digunakan dalam esai narasi. Kalimat 2 jauh lebih berdaya dan pernyataannya tidak hanya membatasi pandangan penulis, tetapi juga mewakili pandangan pembaca. Tujuan esai sebab-akibat adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa segala sesuatu ada sebabnya atau bahwa peristiwa satu mempengaruhi peristiwa lainnya.

Esai Perbandingan

Tujuan dan fungsi utama esai perbandingan adalah jelas – menemukan persamaan dan perbedaan antara dua objek yang diperbandingkan. Jenis esai ini menyaratkan penulisnya sebagai seorang pengamat. Dalam banyak kasus, penulis esai perbandingan tidak harus seorang pakar atau sarjana yang tahu persis akan objek yang ditulisnya. Esai ini juga tidak mengharuskan perlunya referensi yang bersifat akademis.  Esai perbandingan pada umumnya bersifat subjektif dan penulisnya diminta untuk memunculkan perbedaan atau persamaan yang signifikan dari objek yang ia tulis agar dapat dijabarkan dan dianalisis dalam tulisan. Meskipun terdapat penekanan yang berbeda ketika penulis menitikberatkan pada perbedaan atau persamaan dari objek yang dia tulis, pola penulisan esainya tetap sama, yaitu diawali dengan satu paragraf pendahuluan, beberapa paragraf isi (tubuh esai), dan satu paragraf penutup. Ketika menulis esai jenis ini, jangan lupa untuk menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa yang menjadi cirikhas dari esai ini. Ungkapan-ungkapan spesifik yang cocok digunakan untuk penulisan esai ini dapat membantu memperjelas tujuan penulisan esai. Misalnya, Anda dapat menggunakan ungkapan “di lain pihak”, “sebaliknya”, demikian pula”, “sama halnya dengan”, “dibandingkan dengan”, “tidak seperti”, “meskipun demikian”, dan lain-lain. Ungkapan-ungkapan ini akan membuat gagasan yang Anda sampaikan menjadi melekat dan menyatu dalam satu kesatuan pandangan, sehingga secara otomatis membuat esai Anda semakin meyakinkan.

Page 11: Apa Itu Esai

Mengorganisasi Gagasan Esai

Mengorganisasi gagasan dalam esai dengan baik merupakan hal penting demi keberhasilan karangan. Organisasi yang baik memungkinkan kita untuk menyelaraskan pemikiran dan gagasan kita secara logis sehingga memudahkan pembaca mengikuti alur pikiran kita. Logika dasar esai dimulai dengan pendahuluan yang memberi pengantar yang memadai akan gagasan utama yang hendak disampaikan secara lebih mendalam dalam badan esai dan diakhiri dengan rangkuman gagasan di paragraf penutup (lihat diagram di bawah).  Untuk memahami mengapa mengorgansisasi gagasan itu penting, cobalah untuk memulai esai dengan paragraf isi yang kemudian diikuti dengan kalimat tesis dan sebuah kesimpulan. Esai yang demikian ini sulit untuk dipahami karena logika berpikirnya salah. Mari kita cermati masing-masing bagian dari esai dengan lebih mendalam. 

PendahuluanPendahuluan adalah unsur penting dalam struktur esai. Bagian ini memuat gagasan utama esai dan menyatakan tujuan penulisan. Pendahuluan juga memuat rumusan kalimat tesis atau sering juga disebut kalimat topic dan beberapa kalimat lain yang menguraikan kalimat tesis ini.  Kalimat tesis dan kalimat-kalimat lain yang menyertainya ini secara kolektif disebut sebagai “pendahuluan” esai.

Tubuh EsaiDua sampai lima paragraf yang mengikuti pendahuluan disebut tubuh esai. Disebut demikian karena paragraf-paragraf ini membentuk tubuh atau bagian tengah dari esai yang kita tulis. Tubuh esai biasanya terdiri atas penjelasan, argumen, dan pembahasan lebih lanjut dari tema utama yang kita perkenalkan di bagian pendahuluan. Gagasan-gagasan yang tertuang dalam bentuk kalimat-kalimat dalam tubuh esai harus menopang tesis yang telah dikemukakan di pendahuluan. Perlu diingat bahwa setiap paragraf tubuh harus diawali dengan kalimat topik yang menopang tesis

Paragraf EsaiMaing-masing paragraf harus mengandung satu gagasan utama dan harus ditopang dengan detil-detil yang relevan sesuai dengan topik dan tesis yang telah dikemukakan. Kalimat topik dari setiap paragraf harus mendukung gagasan utama esai

Panjang ParagrafWalaupun tidak ada aturan baku mengenai panjang sebuah paragraf, Patokan yang biasa digunakan mensyaratkan bahwa paragraf esai tidak lebih dari sepuluh kalimat dan tidak kurang dari dua kalimat. Panjang paragraf ini bervariasi antara satu esai dengan esai lainnya, tergantung pada jenis esai yang kita tulis. Misalnya, panjang paragraf esai bisnis (niaga) umumnya terdiri atas 4-5 kalimat sementara esai akademik memiliki rata-rata 8-10 kalimat. Esai akademik cenderung lebih panjang karena penulis harus menyatakan pendapat, mendukung pendapat itu dengan data riset, dan menyampaikan kesimpulan. Esai yang demikian memerlukan lebih banyak hal yang harus ditulis.

Peninjauan UlangMeninjau atau menulis ulang esai sangat diperlukan ketika kita telah berhasil menyelesaikan tulisan kita. Ada baiknya kita kesampingkan esai kita selama beberapa jam dan kita baca ulang kemudian. Penting sekali untuk membaca secara teliti setiap paragraf untuk memastikan gagasan kita masuk akal dan bahwa kita telah menyampaikannya secara jelas dan logis. Juga penting kita pastikan bahwa gagasan yang kita tulis tidak bergeser dari pokok utama persoalan yang ingin kita sampaikan. Masing-masing paragraf harus relevan dengan tesis. Jika kita temukan gagasan yang kurang atau tidak relevan dengan tesis, menghapus atau menulis ulang gagasan itu mungkin akan bermanfaat.

Page 12: Apa Itu Esai

SimpulanBagian terakhir dalam organisasi esai adalah simpulan. Bagian ini merangkum poin-poin yang telah disampaikan dalam pendahulan dan tubuh esai. Fungsi utama paragraf simpulan adalah bukan hanya membuat rangkuman namun juga menunjukkan bagaimana rangkuman tersebut terkait erat dengan tesis esai. Tehnik penulisan paragraf penutup yang baik bias dilakukan dengan menuliskan “sebagaimana yang telah kita lihat”, “oleh karena itu”, “sebagai simpulan”, “pada dasarnya”, dan lain-lain. Kata-kata penghubung atau transisi semacam ini membantu kita mengikat gagasan-gagasan penting yang telah kita sampaikan dalam esai.  Sekali lagi, simpulan harus menyampaikan tinjauan yang relevan dengan tesis dan gagasan utama.

Menulis Pendahuluan Esai

Mengawali tulisan dengan baik merupakan kunci keberhasilan sebuah esai. Karena itu, paragraf pendahuluan esai harus disajikan dengan cermat agar gagasan yang akan kita sampaikan dalam paragraf isi mendapat pengantar yang memadai. Pada saat yang sama, kita juga harus membuat pendahuluan yang mampu membuat pembaca tertarik untuk membaca esai kita sampai tuntas. Persoalannya, bagaimana membuat paragraf pendahuluan yang ringkas sekaligus menarik?

Penulis yang belum atau kurang berpengalaman sering mengalami kesulitan bagaimana mengawali esai. Untuk mengatasi hal ini, beberapa pihak menyarankan untuk menulis secara bebas apa pun yang ada di benak kita di awal tulisan. Pendapat ini ada benarnya, namun gagasan yang saling tumpang tindih dan kalimat-kalimat yang sering tidak berkaitan di awal tulisan akan menyulitkan kita untuk mengedit. Bayangkan berapa lama waktu yang kita perlukan untuk mengedit tulisan yang demikian? Bila tujuannya sekedar untuk mendapatkan gagasan yang sesuai dengan topik yang akan kita tulis, cara seperti ini dapat saja kita lakukan. Namun, bila kita sungguh-sungguh ingin menata gagasan dan argumen secara sistematis, cara seperti ini justru akan menjadi bumerang.

Kunci keberhasilan dari paragraf pendahuluan adalah tehnik penyajian yang sistematis dan terstruktur. Berikut adalah enam tehnik pendahuluan esai yang dapat kita pilih untuk mengawali tulisan.

1.      Informasi umumUmumnya pendahuluan esai diawali dengan penjelasan topik secara umum. Penulis menguraikan hal-hal umum yang berkaitan dengan topik yang ingin ditulisnya. Informasi umum ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang memadai akan topik esai. Gambaran umum ini memberikan pengantar kepada pembaca mengapa topik tersebut perlu dibahas, alasan penulisan, dan tujuan penulisan. Penjelasan semacam ini perlu dikemukakan supaya pembaca mendapatkan informasi umum yang memadai sehingga mereka dapat mengantisipasi pembahasan yang akan ditulis di bagian isi. Misalnya, ketika penulis ingin membahas perumahan murah untuk rakyat, penulis dapat menggambarkan secara umum bahwa rumah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pengantar ini juga bisa menggambarkan betapa rakyat kecil mengalami kesulitan untuk mendapatkan rumah murah. Pengantar umum semacam ini dapat mengarahkan pembaca untuk mencermati persoalan rumah murah untuk rakyat. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa penggambaran umum ini disampaikan dengan ringkas dan tidak bertele-tele. 

2.      Kutipan

Page 13: Apa Itu Esai

Mengawali esai dengan kutipan dapat membantu pembaca mengenali topik sekaligus mengantisipasi bahasan dalam esai. Kutipan dapat berupa perkataan orang terkenal, peribahasa, penggalan kalimat dari buku, surat kabar, majalah, jurnal, atau bahkan kitab suci. Kutipan juga membantu penulis mengawali esai dengan elegan dan secara tidak langsung memberi tahu pembaca bahwa persoalan yang akan dibahasnya adalah sesuatu yang penting karena hal tersebut juga dikatakan oleh tokoh ternama atau dimuat dalam kitab suci. Misalnya, bila kita ingin menulis tentang waktu, kita dapat mengutip peribahasa yang sudah sangat kita kenal “WAKTU ADALAH UANG” atau dalam bahasa aslinya “TIME IS MONEY” di awal tulisan kita. Atau, bila topiknya adalah cinta kasih, perkataan Yesus berikut bisa jadi relevan, “Bila kamu ditampar pipi kirimu, berikan pipi kananmu.” Karena itu, mencatat dan menyimpan beragam kutipan yang manarik akan membantu kita mengawali esai kita dengan baik.

3.      Pertanyaan RetorisPertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban secara langsung. Fungsinya untuk mengajak pembaca memikirkan jawaban atas pertanyaan yang kita ajukan. Melalui pertanyaan retoris, penulis esai tidak hanya menantang pembaca untuk ikut memikirkan jawaban tetapi juga untuk memperkenalkan topik bahasan. Dalam pendahuluan, dua sampai tiga pertanyaan retoris dapat disampaikan secara berurutan. Misalnya, bila kita ingin menulis hal yang terkait dengan keselamatan berlalu-lintas, kita dapat menyampaikan dua pertanyaan berikut: Tahukah Anda, berapa korban meninggal akibat kecelakaan di jalan raya setiap harinya? Mengapa perilaku berlalu lintas di Indonesian demikian semrawut? Petanyaan-pertanyaan restoris semacam ini membuka persepsi pembaca tentang keadaan lalu lintas di Indonesia. Selain ikut memikirkan jawaban yang akan dibahas di bagian isi esai, pembaca juga merasa dilibatkan dalam persoalan yang dibahas penulis. Jadi, pertanyaan retoris memberi nuansa diskusi dan komunikasi yang intens antara penulis dan pembaca.

4.      DefinisiDefinisi digunakan untuk membatasi topik bahasan agar antara pembaca dan penulis memiliki persepsi yang sama atas persoalan yang ditulis. Difinisi ini khususnya penting disampaikan di awal esai bila menyangkut topik yang kurang atau tidak dikenal pembaca dan diperlukan pemahaman yang sama sehingga pembahasan topik tersebut menjadi mudah diterima. Bila kita menulis persoalan yang tidak biasa atau asing, mengawali esai dengan mendefinisikan topik adalah penting. Misalnya, topik yang berhubungan dengan dunia kesehatan seperti “osteoporosis” perlu didefinisikan terlebih dahulu apa batasan atau arti dari istilah ini. Demikian pula dengan bidang tehnologi seperti “gadget” yang tidak mudah dipahami oleh pembaca awam. Semakin spesifik topik yang kita tulis, semakin perlu kita memberikan pengertian atau batasan yang memadai agar antara penulis dan pembaca memiliki titik pijak yang serupa. Bila pemahaman ini dapat dicapai, penulis esai akan lebih mudah membahas persoalannya dalam paragraf-paragraf isi yang mengikutinya.

5.      AnekdotAnekdot adalah cerita atau pengalaman yang menggambarkan suatu peristiwa. Terkadang, tulisan yang diawali dengan sebuah cerita atau pengalaman, baik yang dialami secara pribadi oleh penulis maupun oleh orang lain, dapat menjadi pengantar yang baik. Cerita semacam ini menjadi bukti riil yang meyakinkan bagi para pembaca tentang persoalan yang hendak dibahas. Gambaran atas peristiwa yang nyata juga dapat membangkitkan minat pembaca untuk mengetahui apa pendapat penulis dan bagaimana penulis memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut. Sebagai contoh, untuk memperkenalkan sebuah topik tentang kejahatan jalanan, penulis dapat bercerita tentang peristiwa yang menimpa diri penulis sendiri atau orang lain yang ditodong oleh sekawanan preman di jalanan yang ramai. Tak seorang pun

Page 14: Apa Itu Esai

memberikan pertolongan meskipun korban berteriak minta tolong. Dengan menggambarkan peristiwa ini, secara tidak langsung penulis sudah membuat pendahuluan dalam esainya. Pengalaman atau peristiwa semacam ini juga dapat diambil dari berita di surat kabar. Yang penting, peristiwa atau kejadian yang kita ambil dari surat kabar relevan dengan topik yang kita tulis.

6. Riverse Direction

Agak sulit menerjemahkan riverse direction sebagai salah satu cara menulis pendahuluan esai ke dalam bahasa Indonesia. Secara harafiah, istilah ini diterjemahkan sebagai "arah balik". Maksudnya, gagasan atau pandangan penulis yang disampaikan dalam pendahuluan berbalik arah. Lebih jelasnya, silakan pelajari tehnik ini melalui contoh yang dapat dibaca pada "Contoh-Contoh Paragraf Pendahuluan." Sebagai catatan, tehnik ini tidak dianjurkan untuk penulis pemula karena tingkat kesulitannya cukup tinggi dan memerlukan perencanaan yang cukup matang.

Keenam tehnik pendahuluan esai di atas tidak digunakan secara terpisah atau sendiri-sendiri. Mereka dapat digabungkan untuk mengawali sebuah esai. Misalnya, tehnik pengantar umum digabung dengan tehnik pertanyaan retorik atau anekdot, tehnik kutipan digabung dengan anekdot dan definisi, atau kombinasi duat atau tiga tehnik lain. Sebagai penulis, pendahuluan esai harus ditulis secara kreatif dan menarik karena tujuan utama pendahuluan adalah untuk membuat pembaca tertarik membaca esai kita secara tuntas. Apa pun tehnik yang kita gunakan, yang paling penting adalah tehnik itu dapat mengarahkan esai kita pada kalimat pernyataan yang menjadi bagian terpenting dari pendahuluan esai. Karena itu, tehnik-tehnik ini harus menjadi acuan dan cara yang memudahkan kita untuk menulis esai.

Page 15: Apa Itu Esai

Contoh Esai

Kesalahan yang umumnya dilakukan penulis pemula adalah cepat puas dengan esai yang berhasil mereka selesaikan. Kesalahan ini diperparah dengan anggapan bahwa esainya berkualitas baik, bahkan sangat baik. Anggapan semacam ini tentu tidak sepenuhnya salah. Sebagai penulis, kita boleh bangga atau puas dengan apa yang telah kita hasilkan. Namun,  ada baiknya kita meminta orang lain membaca esai kita dan meminta pendapat mereka. Hanya orang lainlah yang dapat menilai apakah tulisan kita berkualitas atau tidak. Karena itu, berikut adalah sebuah contoh esai sederhana yang dimaksudkan untuk membantu kita mengorganisasi gagasan kita dengan baik. Perhatikan bagaimana esai berjudul “Pesona Bali” ini menyampaikan gagasan-gagasannya secara sistematis.

Pesona Bali

            Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan menawan

yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun

mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu

mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata

pantai, gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya

karena keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya.

            Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah

wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum ramah penduduk Bali akan menyambut

mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat menjalankan agama Hindhu dan adat-istiadat mereka ini

sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan

banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan

masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan.

            Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan

panoramanya. Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari

yang hangat di sepanjang garis pantainya. Bagi mereka yang menyukai olah raga pantai

seperti surfing, snorkeling, dan diving, Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai

2-3 meter memberikan tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta sering

digunakan sebagai ajang pertandingan surfing internasional. Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan

keindahan batu koral dan air lautnya yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi

lumba-lumba bagi mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan

udara sejuk pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya, memberikan kesejukan

dan kesegaran alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan Gunung Batur beserta Danau Batur

yang terkenal dan penuh misteri itu. Mereka pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya

atau ke lereng Gunung Agung yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan

pura terbesar di Bali, Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada duanya.

Page 16: Apa Itu Esai

            Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke seluruh

dunia. Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri pariwisata merupakan daya

tarik tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai

kehidupan masyarakat Bali. Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya

mampu menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan memberikan

ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua dibarengi dengan irama dan

komposisi gamelan yang sesekali lembut, terkadang menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger

yang dinamis, Pendet yang gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan

berbagai ornamen, baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni yang

mengagumkan. Disamping pesona festival dan tarian, hasil olah budaya penduduk Bali juga

mengagumkan. Beragam hasil kerajinan Bali terkenal karena keunikan dan keindahannya. Patung,

ukiran, lukisan, atau cindera mata lain dijual dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di

pulau kecil yang dapat dicapai selama dua jam penerbangan dari Jakarta.

            Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi jutaan

wisatawan setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di Bali, mendapatkan

pengalaman unik yang sering menjadi inspirasi dan semangat hidup. Jadi, kalau Anda bingung

menentukan kemana akan liburan tahun ini, mengapa tidak ke Bali? (527 kata)

Contoh-Contoh Paragraf Pendahuluan

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Menulis Pendahuluan Esai, paragraf pendahuluan dapat dibandingkan seperti gerbang yang menyambut pengunjung untuk memasuki sebuah rumah. Demikian pula paragraf pendahuluan. Paragraf ini harus dirancang sedemikan rupa agar menarik bagi pembaca sekaligus menciptakan suasana sambutan yang hangat agar pembaca melanjutkan membaca isi esai. Untuk mempermudah pembelajaran kita, berikut adalah enam tehnik yang dapat digunakan untuk membuka esai kita dengan menarik dan efektif.

1.   Tehnik Pengantar Umum      Topik: Persoalan Banjir di Jakarta

            Sebagai ibu kota negara, Jakarta sarat dengan berbagai persoalan. Salah satu persoalan yang dari dulu sampai sekarang belum tertangani dengan baik adalah masalah banjir. Hampir setiap tahun, terutama di musim penghujan pada periode November – Februari, warga Jakarta tidak pernah merasa tenang. Banjir selalu mengancam mereka. Bencana ini selalu datang meskipun tidak pernah diundang. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai-sungai yang membelah Jakarta, masalah ini sudah menjadi santapan rutin di musim penghujan. Secara umum, penyebab banjir di Jakarta disebabkan oleh kondisi geografis/topografis Jakarta, infrastruktur yang minimal, dan perilaku masyarakat.

2.   Tehnik Definisi      Topik: Kategori Nilai Kebajikan Manusia

            Tidak mudah membuat batasan apa itu nilai, mengingat ada cukup banyak pendapat tentang hal ini yang saling berbeda (lihat Kluckhohn, 1962; Rokeach, 1973; Smith,  1969). Oleh sebab itu, tulisan ini membatasi makna nilai seperti yang diartikan oleh Driyarkara bahwa nilai merupakan hakikat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia (Driyarkara, 1966:38). Lebih lanjut, Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitan dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya. Sebagai contoh, cincin berlian itu baik, tetapi tidak bernilai bagi seseorang yang mau tenggelam bersama kapalnya. Kebaikan itu lebih melekat pada ”hal”-nya, sementara nilai lebih menunjuk sikap orang terhadap suatu hal yang baik. Oleh karena itu, nilai kebajikan dapat dibedakan dalam tiga kategori besar, yaitu nilai fisik, nilai sosial, dan nilai moral.

Page 17: Apa Itu Esai

3.   Tehnik Anekdot      Topik: Pelayanan pubik di Jakarta

            Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayanan publik di Indonesia sangat parah. Ada adagium yang mengatakan, ”Kalau dapat dipersulit, kenapa dipermudah?” Kejadian berikut memperkuat adagium di atas. Seorang teman yang baru pindah ke Jakarta bermaksud mengurus KTP di salah satu kelurahan di Jakarta Barat. Setelah memenuhi semua persyaratan yang diminta, teman tersebut dengan penuh percaya diri mendatangi kelurahan yang dimaksud. Sebelumnya, saya sudah mengingatkan dia agar menggunakan ”jalur belakang” guna mempercepat pembuatan KPT baru baginya. Namun, dia menolak. Dalam hati saya berkata, ”Belum tahu dia!” Singkat kata, setelah bolak-balik selama seminggu ke kelurahan, bukan KTP yang dia dapatkan, tapi kekesalan dan kejengkelan. Kisah ini menunjukkan bahwa pelayanan publik di Jakarta sangat memprihatinkan.

4.   Tehnik Rhetorical Questions      Topik: Merencanakan liburan yang menyenangkan

            Bingung menentukan kemana Anda akan berlibur akhir tahun ini? Liburan apa yang murah-meriah namun menyenangkan buat keluarga? Mau ke pantai atau ke pegunungan? Merencanakan liburan memang gampang-gampang sulit. Tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, liburan bukan memberi penyegaran tapi malah menimbulkan stres dan kebosanan. Kalau mau gampang, serahkan saja liburan Anda ke travel agent. Namun, liburan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Salah-salah pemborosanlah yang akan Anda rasakan. Untuk merencanakan liburan yang murah namun menyenangkan, ikutilah tip-tip berikut.

5.   Tehnik Reverse Direction      Topik: Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan

            Hidup di lingkungan yang bersih menjadi dambaan setiap orang. Lingkungan yang bersih dan tertata rapi tidak hanya menyehatkan namun juga membuat orang kerasan. Singapura menjadi salah satu negara-kota yang terkenal dengan kebersihan lingkungannya. Denda yang besar diberlakukan untuk semua orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Alangkah nikmatnya hidup di lingkungan yang sehat dan bersih seperti di Singapura. Sayangnya, kalau kita tinggal di kampung di Jakarta, keinginan untuk tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat masih menjadi impian semata. Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Buruknya lingkungan di Jakarta disebabkan oleh perilaku warga yang buruk, pemahaman warga yang rendah akan manfaat kebersihan, dan kurangnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang bersih.

6.  Tehnik Kutipan      Topik: Makna kehidupan

         ”Urip mung mampir ngombe.” Demikian bunyi pepatah Jawa yang kedengarannya mengecilkan makna kehidupan. Benarkah hidup hanya sekedar mampir minum? Sedemikian singkatkah hidup sehingga kita tidak bisa berbuat sesuatu? Dalam kesempatan lain, protagonis Forrest Gump dalam filem Hollywood yang sangat populer di 1994 mengatakan, ”Life is like a box of chocholate. You never know what you’re gonna get.” Benarkah hidup tak dapat diduga dan tidak memiliki kepastian? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini senantiasa mengusik kita. Tidak mudah untuk menjawabnya. Namun, dari kedua kutipan tersebut, kita setidaknya mempelajari tiga hal tentang kehidupan: singkat, tak terduga, dan waspada. Tiga kata sifat ini dapat menggambarkan makna kehidupan bagi manusia.

Page 18: Apa Itu Esai

Republik Tukang Impor

Seperti diduga sebelumnya, kenaikan harga BBM berakibat pada kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah pun kalang kabut menyelesaikan persoalan ini. Keran impor langsung dibuka sekencang-kencangnya. Kebijakan yang, sayangnya, justru menunjukkan absennya koordinasi antarkementerian terkait. Akibatnya, impor yang terlambat tidak dapat menyelamatkan harga kebutuhan pokok yang kadung naik. Pemerintah sibuk berdebat soal transportasi dan perizinan, masalah yang seharusnya selesai jauh-jauh hari. Namun, sesuatu yang lebih fundamental adalah ihwal tanggung jawab pemerintah mempertahankan pasokan pangan bagi warganya. Ini bukan semata-mata persoalan ekonomi (efisiensi), melainkan politik (keadilan).

Republik pemasok

Republik bukan sekadar teritori yang dijaga tentara, melainkan entitas yang memiliki tanggung jawab etis terhadap keadaban warganya. Keadaban di seantero jagat ini senantiasa berkelindan dengan urusan perut. Ketersediaan kebutuhan pokok adalah pangkal dari masyarakat yang berkeadaban. Tanggung jawab ini sayangnya sering dipahami dalam parameter ekonomi belaka. Hukumnya berbunyi: jika terjadi kelangkaan, pasokan ditambah. Pasokan di sini netral secara politis. Artinya, apa pun dapat dilakukan untuk menambah pasokan, termasuk impor. 

Impor adalah ekonomi jalur cepat. Tujuannya sederhana: harga stabil dan rakyat bahagia. Persoalannya, apakah kebahagiaan hanya diartikan secara sempit sebagai pemuasan keinginan? Lalu, apa bedanya dengan anak kecil yang bahagia ketika rengekannya berbuah mainan? Kebahagiaan adalah kualitas hidup yang tak sekadar terpuaskannya keinginan. Dimensi yang dimilikinya lebih dalam dari sekadar ”rasa manis di lidah ketika menjilat es krim”. 

Kebahagiaan secara ekonomi diartikan sederhana: terpenuhinya permintaan oleh pasokan. Kebahagiaan adalah stabilitas harga. Untuk itu segala cara dilakukan. Hukum efisiensi pun menggariskan, apa pun boleh asal banyak dan murah. Kebijakan impor sapi Australia lebih efisien ketimbang memaksimalkan dagang antarpulau atau intensifikasi produksi sapi domestik. 

Padahal, kebahagiaan tidak sesederhana itu. Ekonom Amartya Sen menolak persamaan antara kebahagiaan dan kepuasan. Alasannya dua. Pertama, orang berkecukupan memiliki patokan kebahagiaan yang tinggi dan mewah. Orang yang biasa naik sedan akan menderita begitu disuruh masuk Kopaja. Kedua, mereka yang tak beruntung terbiasa menyesuaikan patokan kebahagiaannya dengan kondisi deprivasi yang dialami. Masyarakat miskin kota sudah bahagia hanya dengan makan nasi kering sehari sekali.

Kebahagiaan tak sekadar terpenuhinya keinginan (baca: kepuasan). Stabilitas harga memang membuat kebutuhan terpenuhi. Namun, dimensi lain yang tak kalah penting: keadilan. Impor daging sapi, misalnya. Kebijakan itu menguntungkan rumah potong Australia, tetapi memukul peternak dan rumah potong lokal. Impor sapi memang menyelamatkan harga, tetapi tak membuka lapangan kerja di bidang penggemukan dan pemotongan sapi. Ini juga disinsentif bagi berbagai inovasi pembiakan sapi lokal berkualitas. 

Keadilan? Kebijakan pemerintah selalu dijalankan dengan penggaris efisiensi. Itu pun dilakukan gegabah dan tambal sulam. Padahal, keadilan tak sama dengan efisiensi. Keadilan bukan hasil akhir, melainkan

Page 19: Apa Itu Esai

prosedur yang memastikan dua hal. Pertama, tak satu pun partisipan mampu mengakali prosedur demi kepentingannya. Kedua, tak ada kriteria independen yang mana prosedur keadilan mengabdi kepadanya. Kebijakan impor adalah prosedur yang mengabdi pada efisiensi sebagai kriteria independen. Dengan kata lain, daripada ribut soal nasib peternak lokal, lebih baik segera stabilkan harga. 

Dalam keadilan juga termuat prinsip resiprositas. Resiprositas mengatakan bahwa peningkatan kekinian dan ekspektasi mereka yang berkecukupan mesti berko- relasi dengan peningkatan keki- nian dan ekspektasi mereka yang kurang beruntung. Seorang pengusaha, misalnya, membeli mesin baru dengan fasilitas kredit lunak karena rekam jejak pembayaran yang baik. Dia berharap ada peningkatan produktivitas yang berujung pada maksimalisasi laba. Ketika pembelian mesin itu membuatnya harus memberhentikan sekian ratus pegawai, itu bertentangan dengan prinsip resiprositas. Mestinya penambahan produktivitas meningkatkan ekspektasi pegawai akan hidup lebih layak. 

Kebijakan impor sapi memang lekas mengatasi kelangkaan. Namun, siapa sebenarnya diuntungkan selain importir kakap?  Peternak lokal hanya bisa gigit jari menyaksikan harga sapi jatuh di pasar. Usaha penggemukan pun lesu karena impor lebih cepat, risiko kecil meski modal yang diperlukan besar. Tak ada resiprositas di situ. Berbeda jika pemerintah mengimpor sapi hidup. Memang ini lambat dan berisiko. Namun, kebijakan ini minimal masih menghidupi rumah potong lokal dan para pekerjanya. Isu kekejaman rumah potong di Indonesia sengaja diembuskan agar keran impor daging sapi Australia dibuka kembali. 

Di republik tukang impor, pertimbangan keadilan senantiasa dipinggirkan atas nama efisiensi. Pemerintah sepertinya bekerja dengan prinsip ”asal cepat selesai” sehingga dampak politis bisa lekas diminimalkan. Padahal, banyak alternatif kebijakan yang bisa diambil. Intensifikasi perdagangan antarpulau, misalnya. Persediaan sapi di Indonesia bagian timur tidak terkira besarnya. Namun, transportasi dan infrastruktur selalu menjadi kendala. Ketersediaan kapal, pelabuhan, cold storage, jalan penghubung rumah potong dengan pelabuhan. Semua itu harus disiapkan untuk mengatasi problem kelangkaan di kemudian hari. 

Pemerintah pun harus berinvestasi di bidang pembiakan dengan memanfaatkan ahli peternakan terbaik di republik ini. Ciptakan benih yang cepat gemuk, daya tahan tinggi, dan kualitas daging baik. Setiap pemerintah daerah harus diikutkan dalam program ini. Tujuannya, menyediakan benih yang baik dan murah bagi peternak lokal. Ini tak bisa dalam hitungan hari seperti mendatangkan daging sapi dengan pesawat udara. Namun, ini langkah yang harus diambil bila pemerintah republik ini ingin pensiun sebagai tukang impor dan belajar menyelenggarakan negara secara lebih berkeadaban. Selamat mencoba! 

Penulis: Donny Gahral Adian, Dosen Filsafat UI

Page 20: Apa Itu Esai

Orang-Orang Kaya Sejagad

Senin malam (4 Maret 2013) Majalah Forbes memublikasikan hasil investigasi mereka terhadap orang-orang kaya sejagad dengan kekayaan bersih di atas satu miliar dolar AS. Menurut daftar yang mereka rilis, ada 1.426 manusia yang tinggal dan menghirup udara yang sama di bumi ini yang di kategorikan sebagai miliarder. Dengan kurs yang berlaku saat ini, itu berarti orang dengan urutan ke-1.426 memiliki uang sebesar 9,7 triliun rupiah, sebuah nilai yang sama untuk membangun Provinsi Sumatra Utara yang tahun ini APBDnya diusulkan sebesar Rp 10 triliun.

Orang terkaya nomor satu di dunia adalah Carlos Slim Helu asal Meksiko dengan kekayaan 73 miliar dollar AS,

kedua Bill Gates (67 miliar dollar AS), Amancio Ortega (57 miliar dollar AS) asal Spanyol, dan Warren Buffett

(53,5 miliar dollar AS). Dari daftar tersebut, sebanyak 29 warga kaya dunia berusia di bawah 40 tahun. Salah

satunya adalah Mark Zuckerberg, salah satu pendiri jejaring sosial Facebook. Warga terkaya dunia dengan usia

paling muda adalah Dustin Moskovitz (28), yang pernah sekamar dengan Zuckerberg saat kuliah.

Ada satu pola yang terlihat dalam daftar warga kaya ini, yakni dominasi sektor teknologi informasi, pengusaha

properti, bisnis rumah mode, dan investor di pasar global. Ini menunjukkan bahwa bidang IT menjanjikan

kemakmuran yang luar biasa bagi siapa pun yang berkecimpung di dalamnya. Amat mencengangkan melihat

Zuckerberg dan Moskovitz yang melejit dan nangkring dalam deretan 100 orang terkaya sejagad hanya dalam

kurun waktu kurang dari 5 tahun. Bandingkan dengan mereka yang berkecimpung di bidang lain yang harus

membangun bisnisnya selama puluhan bahkan ratusan tahun (yang dimulai oleh orangtua mereka) untuk

memperoleh kekayaan mereka.

Asia mulai menggebrak sebagai pemasok warga terkaya dunia di tengah status yang masih didominasi warga

termiskin dunia, Ini adalah buah pertumbuhan yang dimanfaatkan oleh mereka yang melihat kesempatan. Ini

menimbulkan dualisme ekonomi, ada kaya dan miskin, karena memang sebagian wilayah Asia masih berada di

tahap awal pembangunan. Ke depan, kejayaan Asia akan makin nyata dengan pertumbuhan yang terus

menggelinding. Dalam daftar tahun ini juga sudah muncul nama-nama dari Thailand, India, dan Indonesia. 

Yang menarik dari rilis Forbes adalah tercatatnya 25 warga Indonesia dalam daftar orang terkaya sejagad. Dari 25 orang tertajir di Indonesia, duo bersaudara Budi dan Michael Hartono menjadi langganan tetap sejak beberapa rilis terakhir. Pemilik raksasa kretek Djarum dan BCA ini menduduki peringkat pertama dan kedua dengan masing-masing memiliki kekayaan 8,5 miliar dolar AS (Rp 82,4 triliun) dan 8,2 miliar dolar AS (Rp 80 triliun). Ini berarti jumlah kekayaan kedua kakak beradik ini lebih dari 3 kali lipat APBD Jakarta yang tahun ini sebesar 49 triliun. Urutan berikut adalah Sri Pakash Lohia (US$ 3,4 miliar), Chairul Tanjung (US$ 3,4 miliar), Sukanto Tanoto (US$ 2, 8 miliar), dan beberapa nama lain yang juga selalu muncul dalam daftar orang terkaya tahunan seperti Peter Sondakh, Martua Sitorus, dan beberapa yang lain.

Page 21: Apa Itu Esai

Setelah keluar dari krisis 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang selalu tercatat positif, bahkan disebut terbaik kedua di dunia setelah China. Pertumbuhan ini membuat semakin banyak orang menjadi lebih makmur. Indikasi yang paling mudah untuk dilihat adalah jalanan di kota-kota besar Indonesia yang semakin macet karena dijejali kendaraan yang semakin banyak. Demikian pula dengan apartemen dan permukiman kawasan elit di Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan kota besar lain yang selalu “sold out” dalam tempo relatif singkat. Tentu hal ini menimbulkan optimisme dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.

Memang tidak semua orang dapat menikmati pertumbuhan ekonomi ini. Jumlah penduduk miskin Indonesia masih tergolong tinggi. Lebih dari 30 juta rakyat kita tergolong miskin dengan pendapatan kurang dari dua dolar per hari. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah. Bagaimana supaya kemakmuran dapat tersebar lebih merata dan dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya rakyat. 

Di satu sisi, kehidupan ekonomi kita berkembang dan menjanjikan masa depan lebih baik. Di sisi lain, pertumbuhan ini tidak mampu mengangkat sebagian warga negara untuk ikut menikmati kemakmuran. Semoga orang-orang kaya se Indonesia tergerak hati mereka dan berperan lebih aktif membantu sesame warga negara yang kurang beruntung dengan kekayaan mereka yang tak terkira. Bukankah harta tidak akan mereka bawa mati nantinya?

Page 22: Apa Itu Esai

Investasi: Antara Kesejahteraan dan Keserakahan

Di jaman serba instan ini, orang semakin tergesa. Kesabaran menjadi barang langka. Semua bergerak, berserabutan, sibuk, dan saling menyalip. Tak terkecuali juga dalam hal keinginan untuk menjadi kaya. Banyak orang bermanuver melalui berbagai upaya untuk menggelembungkan asset dan menumpuk kekayaannya. Salah satu cara yang dianggap jitu untuk menjadi kaya adalah dengan berinvestasi.

Memang cukup banyak orang tiba-tiba menjadi kaya raya karena untung besar yang didapat dari investasinya. Namun tidak sedikit pula yang mendadak jatuh miskin. Begitulah drama dalam dunia investasi yang sering kita lihat. Keuntungan menggiurkan menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk menginvestasikan sebagian asset mereka demi meraih kesejahteraan. Sayangnya, banyak orang lupa bahwa dunia investasi yang nampak glamor dan seksi ini juga menyembunyikan resiko yang sering mengelabui para investor.  Dengan kata lain, investor bisa cepat kaya namun, bila tidak waspada, bisa juga cepat terhempas ke jurang kemiskinan yang paling dalam. Oleh karena itu, sebagai investor, selayaknya Anda berpikir dan merencanakan investasi dalam rangka mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

Kenapa demikian? Sebab, kesejahteraan hakikatnya seperti mendaki anak tangga. Semakin lama, mesti mencapai anak tangga yang lebih tinggi. Namun jika tidak hati-hati, bisa tergelincir dan jatuh lagi.

Kesejahteraan sebenarnya adalah ketika seseorang bisa memenuhi kebutuhan—secara relatif—baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier, berdasarkan nilai-nilai yang ada pada seseorang. Tuan X, misalnya, merasa sudah cukup kaya dan sejahtera ketika bisa menikmati makan 3 kali sehari, bisa berbelanja sandang, bisa memiliki rumah kecil, dan bisa menyekolahkan anak. Tuan X merasa hartanya sudah mencukupi dan hidup bahagia.

Lain dengan Mr Y. Ia sudah memiliki rumah besar, mobil bagus, deposito di berbagai bank, dan pernak-pernik kekayaan lain. Namun, Mr Y merasa semua itu belum cukup. Ia  melihat teman-temannya jauh lebih kaya ketimbang dirinya.

Dari ilustrasi tersebut jelas bahwa besarnya harta tidak berbanding lurus dengan makna kesejahteraan secara relatif. Dengan kata lain, kesejahteraan sebenarnya dimulai dari konsep berpikir atau persepsi terhadap kesejahteraan itu sendiri. Jadi tidak mengherankan jika Mr X merasa sejahtera, sementara Mr Y masih merasa ”sengsara”. Lalu, bagaimana agar tidak terjebak dalam suasana seperti itu? Ada beberapa hal yang sebaiknya dicerna ulang, seperti berikut ini.

Konsep Kesejahteraan

Pertama adalah memahami konsep kesejahteraan. Poin penting dalam memahami kesejahteraan adalah memutuskan arti kesejahteraan berdasarkan nilai pada diri kita masing-masing. Bukan karena tetangga kita memiliki rumah lebih bagus atau mobil lebih banyak dari kita, maka kita anggap tetangga kita lebih sejahtera. Bukan itu maknanya, melainkan model kesejahteraan seperti apa yang kita inginkan. Jadi kita tidak perlu melihat orang lain. Itu yang utama.

Berikutnya adalah memastikan untuk apa semua uang dan harta yang sudah dan akan kita miliki nantinya. Jadi ada tujuan dari harta tersebut. Bukan sekadar dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Ini sekaligus menjelaskan bahwa kekayaan dalam makna kesejahteraan adalah ketika kita bisa menikmati dan mensyukuri kekayaan tersebut. Bukan kekayaan yang berlimpah karena korupsi, misalnya. Atau dalam bentuk lain, harta dan kekayaan membuat kita menjadi berperilaku buruk, menjadi serakah atau menjadi kikir.

Page 23: Apa Itu Esai

Karena itu, definisikan dulu arti kesejahteraan secara seluas-luasnya. Termasuk, hubungan antara jumlah harta dan uang yang dimiliki atau diinginkan dengan kebahagiaan. Baru setelah itu kita bicara mengenai bagaimana mencapainya.

Kesejahteraan Berkelanjutan

Setelah konsep kesejahteraan kita definisikan, selanjutnya adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan. Nah, dalam poin inilah, aspek kesejahteraan yang berkelanjutan mesti ditanamkan di dalam diri kita. Kesejahteraan, khususnya kesejahteraan finansial, mesti diperoleh dari pemasukan yang bertumbuh. Income bisa didapat dari penghasilan bekerja atau melalui kegiatan investasi.

Untuk menjadi sejahtera sebagaimana ukuran yang telah diputuskan oleh setiap individu, terlebih dahulu harus mengetahui seberapa jauh jarak kita saat ini dengan tingkat kesejahteraan yang hendak diraih. Sebagai misal, dari sisi aset. Saat ini bila Anda masih kontrak atau menyewa rumah dan Anda beranggapan untuk sejahtera, setidaknya Anda mesti memiliki rumah sendiri. Atau tidak menyewa selamanya. Maka pertanyaan berikutnya adalah, rumah seperti apa yang ingin Anda miliki. Lalu berapa lama dari sekarang rumah tersebut dapat Anda miliki.

Kemudian, dari mana sumber pembiayaannya. Artinya, ada rencana yang jelas, terukur, baik dari sisi waktu, maupun sumber dananya. Intinya, boleh-boleh saja Anda mendambakan apa saja, tetapi tidak boleh menafikan rasionalitas. Sebagai misal, Anda berharap memiliki rumah saat ini. Untuk itu Anda memutuskan menggunakan KPR. Namun, mesti diukur kemampuan Anda melunasi KPR tersebut. Jangan sampai kemudian malah Anda terjebak pada kesejahteraan artifisial; memiliki aset bersumber dari utang dan kemudian aset tersebut hilang kembali karena Anda gagal melunasi utang.Jelasnya, kesejahteraan yang diinginkan, termasuk memiliki rumah sendiri, tidak mesti dicapai dalam kurun waktu yang singkat. Bisa dimulai dengan memiliki rumah yang kecil dulu. Lalu, ketika penghasilan sudah lebih baik, maka diupayakan untuk memiliki rumah yang lebih besar, dengan terlebih dahulu menjual rumah yang sudah Anda miliki.

Jangan serakah

Kesimpulannya, kesejahteraan yang berkelanjutan pada dasarnya adalah bagaimana menumbuh-kembangkan kekayaan dan aset Anda secara bertahap. Caranya bisa macam-macam, baik itu melalui investasi atau meminjam di bank. Namun, intinya, kesejahteraan tidak bisa diraih dalam jangka waktu yang pendek. Kesejahteraan merupakan suatu perjalanan yang dilalui bertahun-tahun dan berdasarkan perencanaan matang. Kesejahteraan juga tidak bisa dicapai dengan unsur serakah. Jika Anda sudah mulai menjadi serakah, itu berarti Anda sudah tidak hati-hati dalam mendaki anak tangga kesejahteraan dan dengan sangat mudah Anda bisa tergelincir. Jadi, hindari keserakahan jika mendambakan kesejahteraan.

Page 24: Apa Itu Esai

Pertumbuhan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

Meskipun zaman sekarang lebih sering dikatakan sebagai zaman ketika umat manusia dapat membangun tanpa menyebabkan kerusakan pada alam, masih juga terdapat pandangan keras yang menentang anggapan demikian. Pembangunan mengasumsikan pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi tidak dimungkinkan jika tidak ada industri yang rakus mengonsumsi sumber-sumber energi. Saat ini, keragaman barang yang dibutuhkan manusia telah berkembang sedemikian signifikan dibandingkan dengan masa lalu.  Manusia memerlukan kebutuhan hidup yang tidak hanya menyangkut barang-barang primer seperti pangan dan papan tetapi juga beragam fasilitas dan barang-barang mewah lain. Menyediakan manusia dengan barang-barang yang beraneka ini memerlukan eksploitasi sumber-sumber alam. Akibatnya, sumber-sumber energi konvensional yang kita gunakan saat ini menyebabkan polusi sehingga pertumbuhan ekonomi hampir tidak dapat menghindarkan diri dari kerusakan lingkungan.

Salah satu aspek dari pertumbuhan ekonomi yang paling berpengaruh terhadap lingkungan adalah pendirian pabrik-pabrik industri besar yang dimaksudkan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan produk dengan kecepatan yang lebih tinggi. Pabrik-pabrik ini menghasilkan banyak limbah baik dalam bentuk cair maupun gas. Limbah cair sering dibuang di sungai atau pun danau air tawar, sedangkan gas buang dilepaskan ke atmosfir. Limbah cair menyebabkan polusi air yang merusak ekosistem perairan. Gas buang menimbulkan polusi di atmosfir yang dalam jangka panjang akan berdampak pada kesehatan bagi manusia dan binatang. Gas buang industri ini juga menyebabkan penurunan kualitas lapisan ozon yang merupkan salah satu penyebab dari percepatan pemanasan global.

Sumber-sumber energi konvensional yang umumnya digunakan saat ini dianggap sebagai penyebab polusi terbesar bagi lingkungan hidup. Tingkat pertumbuhan industri dan manufaktur yang intensif juga menyebabkan konsumsi energi yang terus meningkat. Orang bisa saja mengatakan bahwa solusinya terletak pada penggunaan dari apa yang disebut sebagai sumber-sumber energi nonkonvensional seperti gelombang laut, geothermal, atau angin. Sumber-sumber energi ini lebih disukai karena ramah lingkungan, namun di saat bersamaan mereka memiliki beberapa kekurangan yang kritikal. Salah satunya adalah instalasinya yang berbiaya sangat mahal. Di samping itu, energi ini kurang efektif ketimbang energi konvensional dan memerlukan kemauan politik yang kuat untuk memulainya. Beralih dari satu sumber energi ke sumber energi lain juga memerlukan waktu lama yang harus ditanggung manusia untuk mendukung peralihan ini. Di negara demokratis, meyakinkan orang untuk menerima sumber energi alternatif ini merupakan tantangan yang tidak mudah ditaklukkan.

Secara simultan, seandainya diterapkan, sumber-sumber energi nonkonvensional masih belum dapat memecahkan persoalan dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Untuk menghasilkan energi yang menguntungkan secara ekonomi, misalnya dengan menggunakan sumber-sumber geothermal atau gelombang air, kadang-kadang memunculkan distorsi alam di mana sumber energi tersebut dibangun. Distorsi ini mahal dan berdampak buruk yang mendasar pada lingkungan. Penerapan energi angin memerlukan penghambatan arus angin yang mengalir secara alami guna mendapatkan kekuatan arus angin yang diharapkan dan melemahnya arus angin setelah melewati kincir angin. Konsekwensinya, keseimbangan tekanan yang dihasilkan oleh arus ini akan terjadi dan penting dicatat bahwa lingkungan dan kondisi cuaca akan terpengaruh secara langsung dengan adanya tekanan atmosfir dari rekayasa penghambatan dan pengalihan arus angin ini.

Page 25: Apa Itu Esai

Sebagaimana bisa kita lihat, pertumbuhan ekonomi terkait dengan kerusakan lingkungan, dan pada tingkat pembangungan sekarang ini, manusia sulit mengelak untuk tidak menyakiti alam. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti belum dapat menggunakan sumber-sumber energi alternatif dan mahalnya sumber-sumber ini untuk dibangun. Namun alasan yang paling penting adalah bahwa pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus menyebabkan peningkatan tingkat produksi industri. Semakin ekspansif industri, semakin banyak sumber-sumber energi konvensional yang dibutuhkan. Karena penggunaan energi ini menyebabkan polusi yang parah, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak terpisahkan dari kerusakan terhadap lingkungan.