epistemologi dalam ilmu hukum islam.docx

Upload: r

Post on 07-Aug-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    1/17

    EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM

    A. PENDAHULUANHukum Islam dalam konsepsi orang muslim bukan semata kategori

    normatif menyangkut aturan-aturan tingkah laku yang harus di penuhi belaka,

    melainkan adalah salah satu kategori efistemik dalam arti bahwa hukum

    merupakan suatu objek yang pengetahuan kita mengenalnya harus

    terjustifikasikan. Bukan salah satu kebetulan bahwa salah satu nama hukum

    Islam itu adalah fikih., dari kata bahasa arab al-fiqh berarti pengetahuan.

    Bahkan hukum itu sendiri oleh para ahli hukum islam diindetikkan dengan

     pengetahuan.

    Teori hukum islam (ushul fiqih sebagai disiplin yang mengkaji

    hukum Islam, tidak hanya mempelajari masalah-masalah hukum dan

    legitimasi dalam suatu konteks so!ial dan institusional, tetapi juga melihat

     persoalan hukum sebagai masalah epistemologi. "rtinya pendekatan teoritisi

    hukum Islam ditekankan pada perspektif pengetahuan dan lebih tepatnyadilihat dari segi kategori pengetahuan yang pasti (al-ilm sebagai dilawankan

    dengan pengetahuan tentati#e (a$-$ann memang ushul fikih tidak hanya

     berisi analisis mengenai argumen dan penalaran hukum belaka, melainkan di

    dalamnya juga terdapat pembi!araan mengenai logika formal, teologi

    dialektik, teori linguistilk dan yang tidak kurang pentingnya merupakan

    elemen konstitutif usul fikih adalah epistemology hukum. Beberpa penulis

    kontemporer bahkan menyebut ushul fikih sebagai epistemology hukum

    islam disamping sebagai metodologinya.

    %alam hukum Islam, perhatian mengenai epistemology se!ara

    langsung banyak tertuju kepada wahyu dan hubungannnya dengan akal.

    "pabila wahyu merupakan peristiwa masa lampau di seputar diri sang

     pembawa wahyu itu, maka sudah barang tentu terkait pranggapan-

    1

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    2/17

     praanggapan epistemology tertentu mengenai kemungkinan pengetahuan

    tentang masa silam. &udah menjadi adagium terkenal di kalangan ahli-ahli

    hukum islam, sebagaimana diungkapkan oleh asy-&yahrastani bahwa teks-

    teks wahyu itu terbatas adanya sementara permasalahan hukum yang mun!ul

    tidak terbatas. 'leh karena itu diperlukan ijtihad untuk menginterpretasi

    wahyu tersebut agar berbagai masalah yang tidak disebutkan di dalamnya

    se!ara eksplisit dapat diberi peme!ahan.Berhubung semua interpretasi bertujuan mengkristalkan apa yang

    dapat kita ketahui mengenai hukum dan makna yang terkandung dalam teks,

    maka sudah barang tentu beberapa aspek dari teori pengetahuan melandasiinterpretasi terhadap teks-teks al-ur)an dan sunnah nabi &aw.

    B. PEMBAHASAN1.  Pengertian epistemologi

    Epistemologi barasal dari kata episteme yang berarti

    pengetahuan, dan logos yang berarti ilmu, 1sering

    diartikan sebagai teori pengetahuan yang meneliti asal,

    struktur,metode-metode dan kebenaran ilmu

    pengetahuan.Epistemology atau teori pengetahuan adalah cabang

    flsaat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup

    pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-

    dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan

    mengenai pengetahuan yang dimiliki.2

    Katakanlah, Perhatikanlah apa yang ada di langit 

    dan di bumi! !". #unus$ 1%1&. Perhatikanlah yang ada di

    1 'ohammad (dib, )ilsaat *lmu, #ogyakarta.$Pustaka Pelajar,2%11& cetakan ke

    2,h. +

    2 (msal akhtiar, )ilsaat ilmu, akarta$ /aja 0rafndo Persada, 2%%& h.1

    2

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    3/17

    berbagai langit dan di berbagai belahan bumi.

    Perhatikanlah yang ada di seluruh alam ini3 4etahuilah

    yang ada di seluruh penjuru alam ini3 5engan demikian al-

    !ur6an mengajak manusia menggali sumber-sumber

    pengetahuan. 7

    2.  'bjek kajian dan kegunaan filsafat hukum Islam

    Hukum islam menga!u pada pandangan hukum yang bersufat

    teologis. "rtinya hukum Islam ini di!iptakan karena ia mempunyai

    maksud dan tujuan. Tujuan dari adanya hukum Islam adalah ter!iptanya

    kedamaian di dunia dan kebahagiaan di akhirat. *adi, hukum islam bukan

     bertujuan meraih kebahagiaan yang fana) dan pendek di dunia semata,

    tetapi juga mengarahkan kepada kebahagiaan kekal di akhirat kelak.

    Inilah yang membedakannya dengan hukum manusia yang menghendaki

    kedamaian dunia semata.+

    3. ertumbuhan filsafat hukum islam

    &umber utama hukum islam adalah al-ur)an dan al-&unnah.

    Terhadap segala permasalahan yang tidak diterangkan dalam kedua

    sumber tersebut kaum muslimin diperbolehkan berijtihad dengan

    mempergunakan akalnya guna menemukan ketentuan hukum.

    *adi, berijtihad dengan mempergunakan akal dalam permasalahan

    hukum Islam, yang pada hakikatnya merupakan pemikiran falsafi itu,

    direstui oleh asulullah &aw bahkan lebih tandas lagi "llah menyebutkan

    7 5edi "upriyadi, Filsafat Islam, andung$ Pustaka "etia, 2%1%&, h. 1%8

    athurrahman %jamil, Filsafat Hukum Islam, (*akarta/ 0ogos 1a!ana Ilmu, 2334, h. 25

    7

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    4/17

     bahwa dalam mempergunakan akal dan pikiran atau berpikiran falsafi itu

    sangat perlu dalam memahami berbagai persoalan.5

    4. 9ubungan ilmu pengetahuan, flsaat dan (gama

    (llah ":; berfrman

    (

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    5/17

    Hikmah itu adalah barang hak milik orang yang beriman,

    dimana pun mereka temukan hikmah itu mereka paling

    berhak untuk memilikinya.

    5ari ayat dan hadis di atas dapat ditimba pemahaman

    bahwa di samping ada kebenaran mutlak yang terdapat

    pada agama dan terejawantahkan dalam wujud al-!ur6an

     juga diakui adanya kebenaran yang sesuai dengan

    kebenaran mutlak, yaitu kebenaran yang tidak

    bertentangan dengan al-!ur6an. 4ebenaran tersebutmerupakan hasil usaha manusia dengan akalnya. =

    5engan demikian jelaslah disamping ada kebenaran

    mutlak yang langsung datang dari (llah ":;, diakui pula

    eksistensi kebenaran relati>e sebagai hasil budi daya

    manusia, baik kebenaran itu beruba kebenaran spekulati 

    flsaat& dan kebenaran positi ilmu pengetahuan&

    maupun kebenaran sehari-hari pengetahuan biasa&.+

    5. "umber 9ukum *slam- (l-!ur6an secara terminology menurut ulama ushul f?h

    adalah

    4alam (llah yang diturunkan kepada nabi 'uhammad

    "(:, dalam bahasa arab yang dinukilkan kepada

    generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya

    = athurrahman %jamil, Filsafat…, h. 9=

    + )athurrahman %jamil, Filsafat…, h. 94

    8

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    6/17

    merupakan ibadah, tertulis dalam musha, dimulai dari

    surah al-)atihah dan ditutup dengan surah an-@as

    4aum muslimin sepakat bahwa al-!ur6an merupakan

    sumber hukum "yara6. "emua ayat al-!ur6an dari segi

    wurud kedatangan& dan tsubut penetapannya& adalah

    ?ath6i. hal ini karena semua ayatnya sampai kepada

    kita dengan jalan mutawatir.

    - "unnah

    'enurut ilmu ushul f?ih, sunnah adalah segala yang

    diriwayatkan dari @abi 'uhammad "aw, berupa

    perbuatan, perkataan dan ketetapan yang berkaitan

    dengan hukum h =% rhmat syaei

    6. Airi 9ukum *slam

    1. ersiat uni>ersal(gama islam bersiat uni>ersal, mecakup semua

    manusia di dunia ini, tidak dibatasi oleh lautan maupun

    batasan suatu negara1%

    2. 4emanusiaan

    "alah satu ciri agama *slam adalah bersiat

    kemanusiaan. Bleh karena itu mensyariatkan wajib

    tolong-menolong,

    1% Ismail

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    7/17

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    8/17

    dengan demikian diharapkan agar orang sebelum

    melakukan pembunuhan, berpikir sepuluh kali,

    karena apabila orang yang dibunuh itu mati, maka si

    pembunuh juga akan mati atau jika orang dibunuh

    itu tidak mati tetapi hanya cidera, maka si

    pelakuknya juga akan cidera pula.7. 'emelihara akal

    'anusia adalah makhluk (llah ":;. (da dua hal

    yang membedakan manusia dengan makhluk lain.

    Pertama, (llah ":; telah menjadikan manusia

    dalam bentuk paling baik dibandingkan dengan

    makhluk-makhluk lain dan berbagai macam bintang.

    (kan tetapi bentuk yang indah itu tidak ada

    gunanya, kalau tidak ada yang kedua yaitu akal.. 'emelihara keturunan

    Dntuk ini *slam mengatur pernikahan dan

    mengharamkan

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    9/17

    peraturan-peraturan mengenai muamalat seperti

     jual beli, sewa menyewa, gadai-menggadai dan

    sebagainya, serta melarang penipuan, riba, dan

    mewajibkan kepada orang yang merusak barang

    orang lain untuk membayarnya, harta yang dirusak

    oleh anak-anak yang di bawah tanggungannya,

    bahkan yang di rusak oleh binatang peliharaannya

    sekalipun.

    Qawaid al-Khamsah

    ima kaidah yang masyhur di kalangan ma>=, h. 99

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    10/17

    berbeda pendapatnya dalam rangka menjawab pertanyaan.

    agaimana kita bisa mengetahuinyaF (l "yatibi:.+% 9&

    mengelompokkan empat macam bentuk pola pikir dalam

    memahami maksud nas, yaitu$

    a& Pola pikir d

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    11/17

    mengedepankan peran akal dan mengecilkan pola nas, serta

    menolak nas dengan logika maslahat.

    c& Pola pikir kontekstual

      4elompok ini lebih memprioritaskan makna laad< dari pada

    laad< itu sendiri. 5oktrin yang mereka ajukan dalam memahami

    nas adalah mencari makna di balik laad< selagi yang di peroleh

    tidak bertentangan dengan nas tersebut. 4ecuali pada teks-teks

    yang bersiat mutlak atau utuh. ika ada pertentangan teks nas

    dengan makna teks atas dasar na

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    12/17

    erbedaan pendirian tentang kedudukan sumber-sumber hukum

    &umber-sumber hukum yang diperselisihkan itu adalah /

    2. Hadis&egi-segi yang diperselisihkan dalam hadis adalah sebagai berikut/

    a. Tingkat originalitas dan #aliditas sebuah hadis baik dutinjau dari segi

    sanad, rawi maupun matannya. b. Tingkat orientasi dan ke!enderungan ulama terhadap hadis sebagai

    dasar hukum.

    ?. erbedaan pendapat tentang sumber hukum selain al-ur)an dan hadis

    seperti qiyas, maslahah mursalah dll. erbedan pendirian tentang aturan-aturan bahasa dalam pemahaman terhadap

    suatu nash (ur)an dan Hadis

    &e!ara garis besar pemahaman yang berbeda tentang suatu nash dapat

    dibagi menjadi dua, yaitu /

    2. engertian kata-kata tunggal, kata-kata musytarak, suruhan dan larangan,

    hakikat dan maja$ serta mutlaq dan muqayyad2. &ususnan kata-kata, penge!ualian dari kata-kata umum, mafhum

    mukhalafah, faha al-khita!, umum al-muqtadha, dan istisna 0okasi dan tempat tinggal ahli hukum

    erbedaan lokasi sangat berpengaruh bagi bentuk hukum yang diterapkan.

    7ebiasaan dan adat istiadat setempat yang telah lama berurat berakar tidak 

     bias diabaikan begitu saja. %ari per#bedaan lokasi inilah mun!ul dua

    kelompok berbeda dalam menetapkan hukum, yaitu /

    2. "hl al-a)yi

    "liran ini mun!ul karena sedikitnya hadis yang tersebar dii wilayah

    tempat fuqaha berada. @ontohnya adalah Irak. &edikitnya jumlah hadis

    itu, mneyebabkan fuqaha di daerah tersebut meme!ahkan banyak 

     persoalan yang mun!ul ke permukaan dengan akal (ra)yu mereka.

    ?. "hl al-Hadis

    emegang aliran ini berasal dari daerah yang banyak tersebar hadis di

    daerah tersebut. &eperti

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    13/17

     pula sebaliknya. "hl al-Hadis tidak berarti sama sekali mengesampingkan

    akal.

    &ituasi dan kondisi

    Termasuk di dalamnya adalah permasalahan politik. erbedaan pendapat di

    kalagan muslim awal tentang masalah politik seperti pengangkatan khalifah,

    khalifah dari suku apa, ikut memberikan saham bagi mun!ulnya berbagai

    ma$hab hukum dalam Islam.

    andangan dan metode

    ersyaratan penerimaan hadis bagi ahl sunnah salah satunya adalah apabila

     perawinya adil dan !ermat (dhabit sampai ke akhir sanad tanpa adanya

    kelainan dan !a!at baik perawinya dari ahl al-bait atau bukan. &edangkan

    &yiah selalu mengutamakan hadis yang diriwayatkan dari ahl al-bait.

    radasi antara ke!enderungan-ke!enderungan inilah yang

    mengakibatkan timbulnya aliran-aliran pemikiran yang berbeda-beda,

    terutama dalam detail-detail keputusan hukum tertentu. "liran pemikiran ini

    kemudian disebut dengan ma$hab yang berarti arah, tata !ara, aliran

     pemikiran.

    &ebagaimana telah dijelaskan, pada dasarnya tujuan utama

    disyariatkannya hukum adalah untuk memelihara kemaslahatan dan sekaligus

    menghindari kemafsadatan, baik di dunia maupun di akhirat. &egala ma!am

    kasus hukum, baik yang se!ara eksplisit diatur dalam al-ur)an dan hadis

    maupun yang dihasilkan melalui proses ijtihad harus bertitik tolak pada

    tujuan tersebut.

    en!arian para ahli ushul fiqih terhadap maslahat itu diwujudkan

    dalam bentuk metode ijtihad. Aerbagai ma!am istilah telah digunakan oleh

    mereka untuk menyebut metode penemuan hukum. Aamun pada dasarnya,

    semua metode itu berupaya pada penemuan maslahat, dan menjadikannya

    17

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    14/17

    alat untuk menetapkan hukum yang kasusnya tidak disebutkan se!ara

    eksplisit baik dalam al-ur)an maaupun hadis atas dasar asumsi ini maka

    dapat dikatakan, bahwa setiap metode penetapan hukum yang dipakai oleh

     para ahli ushul fiqih bermuara pada maqasid al-syariat.

    una melihat beberapa metode penetapan hukum. Berikut ini

    dikemukakan beberapa aspek maslahat yang terdapat dalam qiyas, istihsan,

    maslahat mursalat, dan saddu al-$ari)at.

    2. iyas

    %alam ilmu ushul fiqih qiyas biasanya dirumuskan sebagai kiat untuk 

    menetapkan hukum yang kasusnya tidak terdapat dalam nash, dengan !aramenyamakannya dengan kasus yang terdapat dalam nash, disebabkan

     persamaan illat hukumberdasarkan rumusan ini maka dalam menggunakan

    metode qiyas, paling tidak ada empat unsur yang harus ada, yakni ashl, far)u,

    hukmu al-ashl dan illat. %ari keempat unsur itu, unsur yang disebut terakhir,

    illat sangat penting dan sangat menetukan. "da atau tidaknya hukum dalam

    kasus baru sangat bergantung pda ada atau tidak adanya illat pada kasus

    tersebut.

    ?. Istihsan&e!ara umum istihsan dapat diartikan sebgai upaya untuk mentawaqufkan

     prinsip-prinsip umum dalam satu nash disebakan adanya nash lain yang

    menghendaki demikian

    ". Maslahah mursalah

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    15/17

    9asil penalaran *lmu

      (l !ur6an dan as "unnah sebagai sumber ilmu fkih, dengan

    bantuan ulumul !ur6an dan ulumul 9adits mencakup tiga macam

    hukum. Pertama, hukum yang menyangkut keyakinan orang

    dewasamukalla& kedua, hukum-hukum etika yaitu keharusan

    seseorang berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan, ketiga.

    9ukum-hukum praktis amaliyah  yang mengatur perbuatan

    maupun ucapan seseorang. 9ukum-hukum praktis meliputi dua

    cabang besar yaitu f?h ibadah, yakni hukum yang mengatur

    hubungan manusia dengan ;uhannya, dan f?ih mu6amalah yaitu

    hukum yang mengatur manusia dengan indi>idu lainnya.

      9ukum yang mengatur manusia sebagai indi>idu dengan

    indi>idu lainnya dalam komunitas melahirkan hukum pidana al

    ahkam al "ina#i tujuan hukum ini adalah menjamin kelangsungan

    hidup manusia ,harta, kehormatan. 9ukum yang mengatur

    hubungan @egara *slam dengan @egara lain, hubungan antara

    nonmuslim dinegara *slam dan sebaliknya, melahirkan hukum

    internasional al-ahkam ad-dua$aliyah&. ;ujuan hukum ini adalah

    menjelaskan batasan hubungan antara @egara *slam dan @egara

    lain. 9ukum yang mengatur hubungan yang berkenaan dengan

    akir miskin dalam harta orang kaya dan mengatur sumber

    pendapatan dan pengeluaran @egara melahirkan hukum ekonomi

    dan keuangan al-ahkam iktishadiyah $al maliyah.;ujuan hukumini adalah mengatur hubungan orang kaya dengan akir miskin dan

    18

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    16/17

    hubungan antara warga satu @egara dengan warga satu @egara

    lain.1=

    C. SIMPULAN

     ;idak ada tujuan lain hukum *slam kecuali mewujudkan

    kebaikan, ketentraman, kenyamanan dan keamanan buatmanusia kemaslahatan&, baik secara indi>idu maupun social

    Ma#aa"hd$" S%arah&  4emasalahatan yang terpokok

    meliputi agama, jiwa, akal, nasab dan ekonomi.Aara kerja dalam menggali hukum dari sumbernya yaitu al

    !ur6an dan as "unnah, kemudian kalau tidak ada akan

    dilakukan dengan ijtihad menggunakan dalil. 9anya saja para

    ahli ushul berbeda beda dalam pemahaman, baik yang

    menggunakan pendekatan tekstualis, atau bathiniyah, atau

    kontekstualis, sehingga pada akhirnya sama-sama

    menghasilkan hukum

    1= www.tongkronganislami.netG2%12G%8Gepistemologi-hukum-isla m,

    diakses tanggal 1% 5esember 2%18, pukul 1.7

    1=

    http://www.tongkronganislami.net/2012/05/epistemologi-hukum-islahttp://www.tongkronganislami.net/2012/05/epistemologi-hukum-isla

  • 8/19/2019 EPISTEMOLOGI DALAM ILMU HUKUM ISLAM.docx

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

     

    (dib, 'ohammad, Filsafat Ilmu, #ogyakarta.$pustaka pelajar,2%11

    cetakan ke 2

    ".%ja$uli, 7aidah-7aidah ikih / 7aidah-7aidah Hukum Islam dalam