enterobius kel 3

5/13/2018 Enterobius kel 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/enterobius-kel-3 1/20

Assalamualaikum Wr. Wb



Enterobius Vermicularis



A. Pengertian

B. Klasifikasi

C. Morfologi

D. Epidemiologi

E. Siklus Hidup

F. Proses Penularan

G. Gejala Klinis

H. DiagnosaLaboratorium

I. Pencegahan

J. Pengobatan

NEXTPREV



Enterobius vermicularis adalahsalah satu jenis cacing usus yangmasih tinggi infeksinya di Indonesia.Cacing ini dimasukkan ke dalamkelompok contagious or faecal-bornehelminths sebab infeksi terjadibiasanya melalui kontaminasi tanganoleh anus. Namun transmisi cacing ini juga dapat melalui debu dan kontakyang erat.

Enterobius vermiculars tidakseperti cacing usus yang umumnyabertelur di rongga usus, bertelur disekitar anus sehingga pemeriksaantinja tidak banyak berarti untukdiagnosis enterobiasis.

A. Pengertian

NEXTPREV



B. Klasifikasi

NEXTPREV

Kingdom Animalia

Phylum Nematoda

Class

Secernentea

Order Oxyurida

Family Oxyuridae

Genus Enterobius

Species E. vermicularis



C. Morfologi

NEXTPREV

a. Morfologi Telur

b. Morfologi Cacing

Dewasa



NEXTPREV

a. Morfologi Telur

Cacing betina memproduksi telur

sebanyak 11.000 butir setiap hari

selama 2-3 minggu, kemudian cacing

betina mati.

Telur Enterobius vermicularis :

-Ukuran telur 50-60 mikron- Berbentuk Asimetris

- Tidak berwarna

- Dinding tembus sinar dan salah satu

sisinya datar

- Mempunyai 2 lapisan kulit yaitu :

Albuminous translucent dan ChemicalProtection

- Di dalam telur terdapat bentuk

Larvanya



NEXTPREV

b. Morfologi Cacing Dewasa

Cacing dewasa Enterobius vermicularis berukuran kecil dan berwarna

putih.

- Cacing Jantan : 2,5 mm x 0,1-0,2 mm

- Cacing Betina : 8-13 mm x 0,3-0,5 mm.

Bentuk cacing dewasa :

Tidak terdapat rongga mulut tapi di jumpai 3 buah bibir

Bentuk Usofagus ganda (Double-bulb oesefagus) di daerah anterior,pelebaran disekitar lahar kutikulum disebut sayap leher (cervical alae)

Pada ujung Posterior :

- Jantan :

Melingkar ke ventral

terdapat 1 spikulum

terdapat kaudal alae

-Betina :

ekor berbentuk lurus dan runcing

panjang ekor 1/3 panjang tubuhnya

Vulva terletak 1/3 anterior tubuh di bagian ventral

vagina relatif lebih panjang dan letaknya di sebelah posterior vulva

terdapat satu pasang uterus, ovarium, dan oviduct



D. Epidemiologi

NEXTPREV

Penyebaran Enterobius vermicularis lebih luas daripada

cacing lainnya.Penyakit ini dipengaruhi oleh iklim dan kebiasaan hidup

seseorang.

Penularan cacing Enterobius vermicularis menyebar pada

suatu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup

dalam lingkungan yang sama.

Enterobiasis sering menyerang pada anak-anak 5-14tahun. Udara yang dingin, lembab dan ventilasi yang jelek

merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan telur

Enterobius vermicularis.



E. Siklus Hidup

NEXTPREV



NEXTPREV

Lama siklus mulai larva tertelan sampai menjdi dewasa dibutuhkan waktu 2-4 minggu

Kopulasi mungkin terjadi di daerah sekum

Larva raftidiform yang dikeluarkan berubah menjadi dewasa di jejenum dan bagian atas ileum

Larva stadium pertama menetap di duodenum

Telur cacing cepat menjadi infektif biasanya 2-3 jam

cacing betina mati setelah bertelur

Pada malam hari cacing keluar dari anus dan melekatkan telur cacing

Cacing betina yang mengandung 11.000-15.000 butir telur akan bermigrasi ke daerah sekitar anal(perianal) untuk bertelur

Cacing jantan mati setelah kawin

Perkawinan (atau persetubuhan) cacing jantan dan betina kemungkinan terjadi di sekum

memakan isi usus penderitanya.

Cacing dewasa hidup di sekum, usus besar dan di usus halus yang berdekatan dengan sekum



F. Proses Penularan

NEXTPREV

1. Penularan Hand to Mouth

Penularan dari tangan ke mulut si penderita itu sendiri (auto infeksi) ataupada orang lain yang sudah memegang benda yang tercemar oleh telur

infektif misalnya pada alas tempat tidur atau pakaian dalam si penderita

2. Pernafasan

3. Penularan secara retroinfeksi

Melalui pernafasan dengan menghirup udara yang tercemar oleh telur

cacing yang infektif

Penularan yang terjadi pada penderita sendiri, oleh karenanya larva yang

menetas di daerah perianal melakukan migrasi ke usus penderita dan

tumbuh menjadi cacing dewasa



G. Gejala Klinis

NEXTPREV

Enterobius

vermicularisIritasi vagina (pada anakperempuan cacing dapatmasuk ke vagina)

Kulit di sekitar anusmenjadi lecet, kasar atauiritasi akibat penggarukan

Rasa gatalRewel (karena gatal dan

terganggu)

Kurang tidur (karena rasagatal datang pada malam

hari)

Nafsu makan berkurang,berat badan menurun



H. Diagnosa Laboratorim

NEXTPREV

a. Telur Cacing

b. Cacing Dewasa



a. Diagnosa Telur Cacing

Telur cacing Enterobius vermicularis lebih mudah

ditemukan dengan pemeriksaan khusus, yaitu

dengan cara mengapus daerah sekitar anus

dengan Scoth Adhesive tape swab . Pada

metode ini bahan yang diperiksa berupa perianal

swab.

NEXTPREV



b. Diagnosa Cacing Dewasa

NEXTPREV

Cacing dewasa dapatditemukan dalam feses,

namun sebelumnyadilakukan anema

terlebih dahulu, yaitumemasukkan cairan ke

dalam rektum agarcacing dewasa keluar

dari rektum

Cacingdewasa

kemudiandicuci denganlarutan NaClagar panas

kemudiandikocok

terus, agarmenjadi

lemas

selanjutnyadiperiksa

dalamkeadaan

segar

dapat difiksasi dandiawetkan

denganmenggunakan alkohol

70%.



I. Pencegahan

NEXTPREV

1. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar

2. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku

3. Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu

4. Mencuci jamban setiap hari

5. Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa

mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yangdipegang/disentuhnya

6. Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.



J. Pengobatan

NEXTPREV

1. Kemoterapi dengan penggunaan obat yang dianjurkan oleh dokter seperti :

mebendazole mebendazol

albendazole Albendazole

pyrantel pamoate pyrantel pamoate

pyrvinium pamoate pyrvinium pamoate

piperazine citrate piperazin sitrat

invermectin invermectin

2. Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah

sekitar anus

sebanyak 2-3 kali/hari.

3. Jaga area anal tetap kering untuk menghindari infeksi yangberkelanjutan.

4. Kompres hangat/dingin di area anal

5. Instruksikan pasien untuk tidak menggunakan pakaian yang ketat dan berbahan wol

atau terbuat dari bahan sintetik terutama pada daerah dubur

6. Kolaborasikan penggunaan obat topical



Wassalamualaikum Wr. Wb

enterobius kel 3

Documents