kel 3 halusinasi

29
KELOMPOK 3 HALUSINASI SURYA NANDA YUSDAR FERDIANSYAH T. SOFIAN KIKI AZHARI ZAINUDDIN ISMA MAULIDA

Upload: irwan-syah

Post on 09-Jul-2015

245 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel 3 halusinasi

KELOMPOK 3

HALUSINASISURYA NANDAYUSDAR FERDIANSYAHT. SOFIANKIKI AZHARIZAINUDDINISMA MAULIDA

Page 2: Kel 3 halusinasi

Pengertian Halusinasi

• Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental Health Nursing, 1987).

• Perubahan persepsi sensori: halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan persepsi sensori, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan. (Nita, 2009).

Page 3: Kel 3 halusinasi

Teori Halusinasi

• Teori Biokimia

Terjadi sebagai respons metabolisme terhadap stres yang mengakibatkan terlepasnya zat halusmogenik neurotik (buffofenon dan dimethytransferase).

• Teori psikoanalisis

Merupakan respon pertahanan ego untuk melawan rangsangan dari luar yang mengancam dan ditekan untuk muncul dalam alam sadar.

Page 4: Kel 3 halusinasi

Menurut Maramis, (1995) terdapat

beberapa jenis halusinasi di antaranya

KLASIFIKASI

Halusinasi Penglihatan

Halusinasi Pendengaran

Halusinasi Pencium

Halusinasi Pengecap

Halusinasi Peraba

Halusinasi Kinestetik

Page 5: Kel 3 halusinasi

Etiologi

Faktor Predisposisi

Perkembangan

Sosiokultural

Biokimia

Psikologis

Genetik & pola asuh

Faktor Presipitasi

Page 6: Kel 3 halusinasi

Manifestasi Klinis

▫ Bicara sendiri.

▫ Senyum sendiri.

▫ Ketawa sendiri.

▫ Menggerakkan bibir tanpa suara.

▫ Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata.

▫ Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah.

▫ Sulit berhubungan dengan orang lain.

▫ Ekspresi muka tegang.

▫ Mudah tersinggung, jengkel dan marah.

▫ Ketakutan.

▫ Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang.

Page 7: Kel 3 halusinasi

AKIBAT DARI HALUSINASI

dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.

Perbhan sensori:halusinasi

Resiko mencederai diri sendiri, org lain& lingkungan.

Page 8: Kel 3 halusinasi
Page 9: Kel 3 halusinasi

Tahapan Halusinasi

• Tahap I (Non-psikotik)

▫ Pada tahap ini, halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada klien, tingkat orientasi sedang. Secara umum pada tahap ini halusinasi merupakan hal yang menyenangkan bagi klien.

▫ Karakteristik:

Mengalami kecemasan, kesepian, rasa bersalah, dan ketakutan.

Mencoba berfokus pada fikiran yang dapat menghilangkan kecemasan.

Pikiran dan pengalaman sensorik masih ada dalam kontrol kesadaran.

▫ Perilaku yng muncul:

Tersenyum atau tertawa sendiri.

Menggerakkan bibir tanpa suara.

Pergerakan mata yang cepat.

Page 10: Kel 3 halusinasi

• Tahap II (Non-psikotik)

▫ Pada tahap ini biasanya klien bersikap menyalahkan dan mengalami tingkat kecemasan berat. Secara umum halusinasi yang ada dapat menyebabkan antipati.

▫ Karakteristik:

Pengalaman sensori menakutkan atas merasa dilecehkan oleh pengalaman tersebut.

Mulai merasa kehilangan kontrol.

Menarik diri dari orang lain.

▫ Perilaku yang muncul:

Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah.

Perhatian terhadap lingkungan menurun.

Konsentrasi terhaap pengalaman sensori pun menurun.

Kehilangan kemampuan dalam membedakan antara halusinasi dan realita.

Page 11: Kel 3 halusinasi

• Tahap III (Psikotik)

▫ Klien biasanya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri tingkat kecemasan berat, dan halusinasi tidak dapat ditolak lagi.

▫ Karakteristik:

Klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya.

Isi halusinasi menjadi atraktif.

Klien menjadi kesepian bila pengalaman sensori berakhir.

▫ Perilaku yang muncul:

Klien menuruti perintah halusinasi

Sulit berhubungan dengan orang lain.

Perhatian terhadap lingkungan sedikit atas sesaat.

Tidak mampu mengikuti perintah yang nyata.

Klien tampak tremor dan berkeringat.

Page 12: Kel 3 halusinasi

• Tahap IV (Psikotik)

▫ Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien terlihat panik.

▫ Perilaku yang muncul:

Resiko tinggi mencederai

Agitasi/kataton.

Tidak mampu merespons rangsangan yang ada.

Page 13: Kel 3 halusinasi

Tahapan terjadinya halusinasi terdiri

dari 4 fase menurut Stuart dan Laraia

(2001)

Fase I : comforting

Fase II : condemning

Fase III : controlling

Fase IV : conquering

Page 14: Kel 3 halusinasi

Askep Halusinasi

A. Pengkajian

▫ Membina Hubungan Saling Percaya dengan Pasien

▫ Mengkaji jenis halusinasi

▫ Mengkaji Waktu, Frekuensi dan Situasi Muncul Halusinasi

▫ Mengkaji Respons terhadap Halusinasi

Page 15: Kel 3 halusinasi

B. Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi

1. Tindakan keperawatan untuk pasien Membantu Pasien mengenali halusinasi yang

dialaminya

Melatih Pasien mengontrol halusinasinya

Membantu Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

Page 16: Kel 3 halusinasi

Dalam melatih kontrol halusinasi,

meliputi beberapa cara:SP PASIEN:

• Menghardik halusinasi

• Bercakap-cakap dengan orang lain

• Melakukan aktivitas yang terjadwal

• Menggunakan obat secara teratur.

Page 17: Kel 3 halusinasi
Page 18: Kel 3 halusinasi
Page 19: Kel 3 halusinasi
Page 20: Kel 3 halusinasi
Page 21: Kel 3 halusinasi

Next...

2. Tindakan keperawatan kepada keluarga

▫ Membantu Keluarga untuk dapat merawat pasien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

Page 22: Kel 3 halusinasi

SP KELUARGA:

• Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.

• Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung dihadapan pasien.

• Menjelaskan perawatan lanjutan

Page 23: Kel 3 halusinasi

Evaluasi

• Pasien mempercayai saudara sebagai terapis, ditandai dengan:

▫ Pasien mau menerima saudara sebagai perawatnya

▫ Pasien mau menceritakan masalah yang ia hadapi kepada saudara, bahkan hal-hal yang selama ini dianggap rahasia untuk orang lain.

▫ Pasien mau bekerja sama dengan saudara; setiap program yang saudara tawarkann ditaati oleh pasien.

Page 24: Kel 3 halusinasi

Next...

• Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada objeknya dan merupakan masalah yang harus diatasi, ditandai dengan:▫ Pasien mengungkapkan isi halusinasi yang dialaminya▫ Pasien menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasy

yang dialami▫ Pasien menjelaskan situasi yang mencetuskan

halusinasi▫ Pasien menjelaskan perasaannya ketika mengalami

halusinasi▫ Pasien menjelaskan bahwa ia akan berusaha

mengatasi halusinasi yang dialaminya.

Page 25: Kel 3 halusinasi

Next...

• Pasien dapat mengontrol halusinasi, ditandai dengan:▫ Pasien mampu memperagakan 4 cara mengontrol

halusinasi▫ Pasien menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi

Menghardik halusinasi Bercakap dengan orang lain disekitarnya bila timbul

halusinasi Menyusun jadwal kegiatan dari bagun tidur di pagi hari

sampai mau tidur pada malam hari selama 7 hari dalam seminggu dan melaksanakan jadwal tersebut secara mandiri

Mematuhi program pengobatan

Page 26: Kel 3 halusinasi

Next...

• Keluarga mampu merawat pasien dirumah, ditandai dengan:▫ Keluarga mampu menjelaskan masalah halusinasi

yang dialami oleh pasien▫ Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien

dirumah▫ Keluarga mampu memperagakan cara bersikap

terhadap pasien▫ Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang

dapat digunakan untuk mengatasi masalah pasien▫ Keluarga melaporkan keberhasilannya merawat

pasien.

Page 27: Kel 3 halusinasi

Dokumentasi

• Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan, karenanya dokumentasi asuhan keperawatan jiwa terdiri dari dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Page 28: Kel 3 halusinasi
Page 29: Kel 3 halusinasi

TERIMAKASIH