endokrin book

11
Proudly present by - *Iseu Laelasari* …Fun with my smart resume… SISTEM ENDOKRIN Kelenjar endokrin dikatakan juga sebagai kelenjar buntu karena kelenjar ini tidak memiliki saluran khusus untuk mensekresikan sekret dalam bentuk hormon yang diproduksinya, sehingga hormon dikeluarkan ke dalam darah untuk ditranspor pada sel tubuh yang memerlukan. Hormon itu bersifat spesifik, dia hanya akan bekerja pada sel-sel yang memiliki reseptor yang cocok dengan hormon tersebut (sel ini disebut sel target), sehingga walaupun hormon diangkut oleh darah dan menyebar pada seluruh bagian tubuh, tetapi hormon tidak akan bekerja jika bagian tubuh tersebut bukan merupakan sel target. Misalnya, hormon testosteron yang mempengaruhi ciri sekunder laki-laki seperti jenggot dan kumis, hanya akan menumbuhkan jenggot dan kumis pada bagian tertentu dari wajah. Hormon pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu: (1) mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme,

Upload: iseu-pranyoto

Post on 21-May-2015

1.230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

…Fun with my smart resume…

SISTEM ENDOKRIN Kelenjar endokrin dikatakan juga sebagai kelenjar buntu

karena kelenjar ini tidak memiliki saluran khusus untuk mensekresikan sekret dalam bentuk hormon yang diproduksinya, sehingga hormon dikeluarkan ke dalam darah untuk ditranspor pada sel tubuh yang memerlukan.

Hormon itu bersifat spesifik, dia hanya akan bekerja pada sel-sel yang memiliki reseptor yang cocok dengan hormon tersebut (sel ini disebut sel target), sehingga walaupun hormon diangkut oleh darah dan menyebar pada seluruh bagian tubuh, tetapi hormon tidak akan bekerja jika bagian tubuh tersebut bukan merupakan sel target. Misalnya, hormon testosteron yang mempengaruhi ciri sekunder laki-laki seperti jenggot dan kumis, hanya akan menumbuhkan jenggot dan kumis pada bagian tertentu dari wajah.

Hormon pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu: (1) mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, perkembangan seksual, dll dan (2) menjaga keseimbangan tubuh (homeostasis).

Page 2: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Mari kita kelompokan hormon berdasarkan “waktu kerjanya”

NO Kelompok Hormon1 Hormon yang bekerja pada waktu/ usia tertentu

(contoh : hormon reproduksi)2 Hormon yang bekerja sampai batas waktu/usia

tertentu (contoh : hormon pertumbuhan)3 Hormon yang bekerja sepanjang waktu (contoh :

hormon metabolisme)

Hubungan antara hypothalamus, hipofisis dan kelenjar endokrin lainnya

Hypothalamus yang merupakan bagian dari otak depan berperan dalam mengontrol kerja dari kelenjar endokrin. Hypothalamus dapat menghasilkan suatu Regulating Hormon (Realising Faktor/RF melepas/ on, dan Inhibiting Faktor/ IF menghambat/ off) yang akan mempengaruhi kelenjar hipofisis/ pituitary untuk mengeluarkan atau menghambat sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lain.Contohnya: ketika hormon yang diperlukan untuk metabolisme (contohnya hormon tiroksin) di dalam tubuh berkurang, maka hal ini akan menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan Realising Faktor berupa TSHRF (Thyroid Stimulating Hormon Realising Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating Hormon), TSH ini akan mempengaruhi kelenjar tiroid untuk mensekresikan tiroksin ke dalam tubuh. Jika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sudah dirasa cukup, maka hal ini akan kembali menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan suatu Inhibiting Faktor berupa TSHIF (Thyroid Stimulating Hormon Inhibiting Faktor) yang akan mempengaruhi

Page 3: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

hipofisis untuk menstop pengeluaran TSH, dengan dihambatnya pengeluaran TSH maka sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid akan dihentikan…^_^

Jenis-jenis kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya

.a. hipothalamus

Hypothalamus GHRF/ GHIF

ACTHRF/ACTHIF

MSHRF/MSHIF

TSHRF/ TSHIF

FSHRF/FSHIF

LHRF/LHIF

PRF/PIF

ADH

OXYTOCIN

Disimpan di dalam Hypofisis/ Pituitari posterior

Page 4: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

b. hipofisis

GHRF/ GHIF sampai dengan PRF/ PIFMempengaruhi Hypofisis/ Pituitari anterior MSH

ACTH

GH

TSH

FSH

LH

PROLAKTIN

Cakram epifisis tulang hormon pertumbuhan

Mempengaruhi Kelenjar tiroid hormon tiroksin

Mempengaruhi adrenal korteks hormon kortisol/kortison

Ovulasi

Kelenjar mamae sekresi ASI

Pigmen kulit melanin

Pematangan folikel

Page 5: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Ket : ADH berperan dalam meningkatkan permeabilitas TKD dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga meningkatkan kadar air dalam darah, sedangkan Oxytocin berperan dalam kontraksi otot rahim

Growth Hormon (GH) mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk mempengaruhi cakram epifisis tulang. Sewaktu cakram epifisis belum menutup, hormon pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan tulang ke arah atas-bawah, sedangkan setelah cakram epifisis menutup maka pertumbuhan tulang ke arah samping. Hormon pertumbuhan tidak mempengaruhi secara langsung terhadap tubuh, tetapi hormon ini akan merangsang sel-sel hati untuk menghasilkan sejenis peptida yang disebut dengan somatomedin. Somatomedin inilah yang akan mempengaruhi pertumbuhan pada epifisis tulang dan mempengaruhi mitosis sel-sel tulang dan otot. Kekurangan (hyposekresi) GH dwarfisme (badan kerdil, mental normal), kelebihan (hypersekresi) GH pada waktu anak-anak Gigantisme, jika pada waktu dewasa akromegali.

Kelenjar Thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh. hormon tiroksin ini dihasilkan oleh bagian sel folikel dari kelenjar thyroid. Kelebihan (hypersekresi) hormon tiroksin basedow (tubuh kurus karena banyak glukosa, protein dan cadangan lemak terus dirombak, akibatnya cepat lapar, jumlah keringat berlebih bahkan berkeringat pada saat cuaca dingin) sedangkan kekurangan (hyposekresi) hormone tiroksin kretinisme (badan kerdil dan mental abnormal/ gangguan mental). Selain itu, bagian parafolikel dari kelenjar thyroid menghasilkan

Page 6: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

hormone calsitonin berperan ketika kadar kalsium dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah didepositkan ke dalam tulang. Kelenjar parathyroid menghasilkan parathormon

yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin. Parathormon berperan ketika kadar kalsium darah rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke dalam darah, sehingga kadar kalsium darah meningkat. Hyposekresi parathormon akan menyebabkan keadaan otot yang tetanic/ tetanus (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon akan menyebabkan osteoporosis, tulang mudah membengkok dan batu ginjal.

Kelenjar Adrenal/ Suprarenal

A. Adrenal MedulaTerdiri dari: Hormon adrenalin dan Nor-adrenalin

B. Adrenal Korteks

Berperan dalam keadaan darurat (butuh energi secepat mungkin). Kedua hormon ini berperan mengubah glycogen glukosa

Page 7: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Adrenal korteks

Zona glomerulosa Zona fasciculata Zona retikulosa

Hormon glucocorticoid

Hormon mineralocorticoid Hormon gonadocorticoid

Mengatur metabolisme glukosa

Mengatur volume darah dan kadar mineral (Na, K) dalam darah Hormon ini berupa

hormon androgen dan estrogen berhubungan dengan perkembangan sex seseorang

Page 8: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Hormon Pencernaan

a. Hormon Lambung Gastrin “bekerja ketika makanan masuk ke dalam lambung dan akan merangsang sekresi getah lambung ”

b. Hormon Duodenum sekretin dan kolesistokinin “bekerja ketika makanan yang bersifat asam masuk dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan merangsang sekresi getah empedu dan getah pankreas”

c. Hormon Pankreas terdapat pada pulau Langerhans

Page 9: Endokrin book

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Menghasilkan hormon glukagon yang berperan dalam mengubah glikogen glukosa

Menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam mengubah glukosa glikogen

Menghasilkan hormon somatostatin yang berperan menghambat kerja somatomedin (menghambat pertumbuhan)

Bagaian endokrin

Pulau Langerhans

Sel-α Sel-β Sel -Δ