endokrin

8
KELENJAR TIMUS A. Anatomi Gambar 1. www.google.com Timus adalah kelenjar kecil yang terletak di dada bagian atas di bawah tulang dada, merupakan bagian dari sistem limfatik. Fungsinya membuat sel-sel darah putih, disebut limfosit T, yang melindungi tubuh terhadap infeksi. Kelenjar ini aktif pada anak, namun kurang begitu aktif pada orang dewasa. B. Fisiologi Satu lagi sumber sistem sel yang revolusioner berasal dari kelenjar timus. Kelenjar timus adalah organ imunitas yang sentral. Timus dikenal sebagai the best approach dalam penyembuhan berbagai penyakit berbasis terapi sel. Di

Upload: arief-thabi

Post on 12-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ENDOKRIN

TRANSCRIPT

KELENJAR TIMUS

A. Anatomi

Gambar 1. www.google.com

Timus adalah kelenjar kecil yang terletak di dada bagian atas di bawah tulang dada,

merupakan bagian dari sistem limfatik. Fungsinya membuat sel-sel darah putih, disebut

limfosit T, yang melindungi tubuh terhadap infeksi.

Kelenjar ini aktif pada anak, namun kurang begitu aktif pada orang dewasa.

B. Fisiologi

Satu lagi sumber sistem sel yang revolusioner berasal dari kelenjar timus. Kelenjar timus

adalah organ imunitas yang sentral. Timus dikenal sebagai the best approach dalam

penyembuhan berbagai penyakit berbasis terapi sel. Di antaranya penyakit imun, kanker,

Chronic Fatigue Syndrome (CFS) dan infeksi virus.

Timus adalah sarang yang berlokasi di mediastinum bagian atas. Timus berkembang sampai

masa pubertas, dan setelah itu ia akan menyusut atau digantikan oleh jaringan lemak.

Kelenjar timus normalnya berfungsi secara efektif sepanjang umur manusia, namun

fungsinya menurun seiring usia. Akibatnya, insiden penyakit autoimun dan pertumbuhan sel-

sel ganas meningkat. Tetapi sejumlah nukleoprotein (asam timonukleat) mengambil alih

beberapa fungsi timus. Selain itu kelenjar timus berinteraksi dengan gonad dalam

mempengaruhi pertumbuhan tubuh.

Perkembangan seluruh sistem limfatik diputuskan dan diatur oleh timus. Timus (bersama-

sama dengan sumsum tulang) adalah organ imunitas yang utama. Tahun 1961, Miller dkk

menemukan manfaat utama dari kelenjar timus dalam pematangan imunologi. Mereka

membuktikan bahwa tikus yang baru lahir tidak mengalami perkembangan imunitas setelah

kelenjar timus mereka dieksisi. Ini artinya faktor selular dan hormonal timus menjadi

perantara bagi pematangan sistem imunologi sehingga sel-sel imun menjadi sel yang siap

berperang.

Perkembangan limfosit T dari sel induk yang ada di sumsum tulang belakang juga melalui

kelenjar timus. Sekitar 3% "pre-thymus lymphocytes" akan bermigrasi ke timus sebelum

melanjutkan perjalanan ke sirkulasi darah. Sisanya yang ada di kelenjar timus adalah yang

terbaik untuk ditatar agar mengenali sel-sel yang ada di tubuh.

Setelah proses pematangan selesai, sel-sel imun ditempatkan di sistem limfatik (kelenjar

getah bening, dinding usus, limpa dan sumsum tulang). Limfosit dilepaskan ke sirkulasi

darah dan akan mengenali permukaan sel-sel seseorang sebagai milik mereka. Faktor-faktor

HLA (human lymphocyte antigen markers) berintegrasi di permukaan sel di tubuh manusia

dan masing-masing orang memiliki karakter berbeda (identitas HLA). Limfosit-limfosit timus

(limfosit T) mengenali sel-sel tubuh mereka karena informasi yang ditempelkan pada mereka

selama perjalanan mereka singgah di timus. Subkelompok dari limfosit T akan terus menerus

terbentuk melalui kontak dengan timosit (hormon timus), misalnya sel-sel T-helper. Jika

perlu (aksi defensif) produk ini akan memproduksi imunoglobin yang spesifik melawan agen-

agen asing.

Limfosit sel B tidak akan sanggup mengubah diri mereka menjadi immunoglobulin yang

memproduksi sel-sel plasma jika tidak ada sel-sel T-helper atau faktor timus. Sel-sel T-

supresor memiliki efek penghambat pada limfosit-limfosit sehingga tidak telalu banyak

antibodi yang terbentuk. Penyakit autoimun, atau penyakit imun yang kompleks akan sulit

sekali dijelaskan tanpa adanya sel-sel supresor ini.

Kelenjar timus dengan hormon-hormonnya yang spesifik, ibarat pusat pengaturan reaksi

pertahanan tubuh. Tanpa timus (misalnya yang dibuang atau rusak karena radiasi), limfosit T

tidak bisa bekerja. Kerja timus menurun setelah masa pubertas berakhir. Setelah 5 dekade,

artinya saat manusia memasuki usia 50, timus menyusut menjadi residu yang amat kecil.

Penurunan aktivitas timus menjadi salah satu latar belakang berkembanganya penyakit-

penyakit degeneratif, penyakit ganas, dan penyakit autoimun.

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia.

Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Bila kekurangan

kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan

gigantisme (raksasa).

C. Fungsi kelenjar timus

1. Kelenjar timus dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh terutama pada masa kanak-

kanak.2. Kelenjar timus menghasilkan limfosit atau dikenal sebagai sel T (timus),

limfosid pada dasarnya adalah sel darahputih.3.Kelenjar timus berfungsiuntuk

mengendalikan pertumbuhan abnormal sel

2. Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit. Mengurangi

aktivitas kelenjar kelamin Mengaktifkan pertumbuhan badan.

D. Karakteristik kelenjar timus

kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon

pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi. Timus membesar sewaktu pubertas

dan mengecil setelah dewasa. Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada

bagian

E. Mekanisme Kerja Kelenjar Timus

Satu kegiatan timus yang diketahui adalah limfopoiesis (pertumbuhandan pematangan

limfosit) yang terutama terjadi selama masa fetaldan awalmasa pasca lahir, sel-sel plasma

dan mielosit juga dibentuk dalam jumlah keciL.

F. Perkembangan

Perkembangan timus yang maksimal dicapai kira kira padasaat pubertas, dan timus

kemudian mengalamisuatu proses involusi pelahan digantikannya parenkimoleh jaringan

lemak dan fibrosayang lambat laun akan menurun fungsiimun pada masa dewasa (W.A

Newman, 2010).

BAB I

A. Latar Belakang

Timus (bahasa Inggris: thymus, bahasa Yunani: tumos - hati, jiwa, keinginan, kehidupan)

adalah sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat maksimalnya

saat manusia memasuki masa pubertas. Hingga saat ini, fungsi kelenjar diketahui hanya

sebagai tempat produksi sel T yang dibutuhkan di dalam sistem kekebalan tiruan. Sejak

diketemukan oleh Galenus pada sekitar tahun 130-200, belum banyak yang dapat diteliti dari

kelenjar ini, setelah hampir 2000 tahun perjalanan sejarah kedokteran. Diperkirakan timus

merupakan proyeksi interaksi antara hormon, neuropeptida dan sistem kekebalan, yang

dipelajari pada studi neuroimunoendokrinologi, yang memengaruhi aktivitas organ limfoid

dan sel sepanjang lintasan endokrin, autokrin dan parakrin.

B. Rumusan masalah

1. Anatomi

2. Fisiologi

3. Fungsi kelenjar timus

4. Karakteristik kelenjar timus

5. Mekanisme kerja kelenjar timus

6. Perkembangan

A. Kesimpulan

Kelenjar timus dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh terutama pada masa kanak-

kanak. Kelenjar timus menghasilkan limfosit atau dikenal sebagai sel T (timus),

limfosid pada dasarnya adalah sel darahputih..Kelenjar timus berfungsiuntuk

mengendalikan pertumbuhan abnormal sel.

B. Saran

Agar seluruh perawat memahami apa itu kelenjar timus, fungsinya.