endokrin

Upload: dewi-pradnyani

Post on 28-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

SISTEM ENDOKRINKelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut dengan hormon. Beberapa organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) dan ada pula yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda, misalnya kelenjar hipofisis sebagai pengatur kelenjar yang lain.Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi kearah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh, dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkan disebut dengan hormon dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut dengan sistem umpan balik negatif. Misalnya, hipofise terhadap hormon seks yang dihasilkan oleh gonad, hipofise pars anterior mengasilkan gonadotropin yang merangsang kelenjar gonad menghasilkan hormon seks. Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin beberapa macam. Zat yang secara fungsional dapat dikualifikasikan sebagai hormon kimia dikategorikan sebagai hormon organik.

Fungsi kelenjar endokrin:1. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu.2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh.3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.5. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.Hormon yang bermolekul besar (polipeptida dan protein) tidak dapat menembus sel dan bekerja pada permukaan sel. Hormon yang bermolekul kecil (Hormon steroid dan tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spektrum sel-sel sasaran yang lebih luas, menembus membran sel berkaitan dengan reseptor protein.

BAGIAN-BAGIAN KELENJAR ENDOKRIN1. Kelenjar HipofiseSuatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon hormon yang dihasilkannya dapat memengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.

Kelenjar hipofisis terdiri dari dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior.Lobus anterior (adenohipofise)Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua semua organ endokrin yang lain.a. Hormon Somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuhb. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.d. Hormon gonadotropik berasal dari dari Follicle Stimulating Hormon (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.e. Luteinizing Hormon (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesterone dalam ovarium dan testosterone dalam testis.f. Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICSH).Lobus posterior (Neurohipofise) Mengeluarkan 2 jenis hormon:a. Hormon antidiuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos. ADH juga disebut dengan hormon pituitrin.b. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang sphenoid.

Fungsi Kelenjar HipofiseFungsi kelenjar hipofise dapat diatur oleh susunan saraf pusat melalui hipotalamus. Pengaturan dilakukan oleh sejumlah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus akibat rangsangan susunan saraf pusat. Pengaturan sekresi hipotalamus diatur oleh hormon dan sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus, kecepatan sekresi hormon yang berbeda-beda. Berbagai hormon yang ada dalam darah dapat menghambat dan mempercepat rangsangan dari hipotalamus.Hormon hormon hipotalamus menghasilkan bermacam-macam hormon yang masuk dalam darah dialirkan pembuluh darah di dalam tubuh untuk mencapai organ yang dituju. Sel-sel di dalam hipotalamus akan dipengaruhi oleh kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin lain. 2. KELENJAR TIROIDTerdiri atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.Adapun fungsi dari hormon tiroksin, yaitu mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani. Struktur kelejar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epithelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.Hipofungsi kelejar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksoftalmik goiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.Hiposekresi/hipotiroidisme terjadi bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan secret pada waktu bayi, mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagi kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema, proses metabolic mundur dan terdapat kecenderungan untuk bertambah berat, geraknya lambat, cara berpikir, dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan berkeringat, rambut rontok, suhu badan di bawah normal dan denyut nadi melambat.Hipertiroid dimana gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema, yaitu kecepatan metabolisme meningkat, suhu tubuh tinggi, berat badan menurun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik. Pengaruhnya pada vaskuler mencakup fibrilasi atrium, kegagalan jantung. Pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoftalmus, mata menonjol keluar. Efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.Fungsi Kelenjar Tiroida. Bekerja sebagi perangsang proses oksidasib. Mengatur penggunaan oksidasic. Mengatur pengeluaran karbon dioksidad. Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringane. Pada anak memengaruhi perkembangan fisik dan mental

Fisiologi Kelenjar TiroidKelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang memegang peranan penting dalam mengatur metabolisme yang dihasilkannya, merangsang laju sel-sel dalam tubuh melakukan oksidasi terhadap bahan makanan, memegang peranan penting dalam pengawasan metabolisme secara keseluruhan. Hormon tiroid memerlukan bantuan TSH (thyroid stimulating hormone) untuk endositosis koloid oleh mikrovili, enzim proteolitik untuk memecahkan ikatan hormon T3 (triiodotironin) dan T4 (tetraiodotironin) dari triglobulin untuk melepaskan T3 dan T4.Distribusi dalam plasma terikat pada protein plasma (protein bound iodine, PBI). Sebagian besar PBI T4 dan sebagian PBI T3 terikat pada protein jaringan yang bebas dan seimbang. Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormone adalah:a. Transfor aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma dalam tiroid dan lumen folikel dari folikel dibantu oleh TSH.b. Dalam kelenjar tiroid iodida dioksidasi menjadi iodine aktif dibantu TSH.c. Iodin mengalami perubahan kondensasi oksidatif bantuan peroksidase.d. Tahap terakhir pelepasan iodotironin yang bebas ke dalam darah.

Fungsi Hormon Tiroida. Memengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan energy.b. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik.c. Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA), metabolisme meningkat.d. Keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein menurun.e. Menambah produksi panas dan menyimpan energi.f. Absorpsi intestinal terhadap glukosa, toleransi glukosa yang abnormal sering ditemukan pada hipertiroidisme.

Patologi Tiroida. Hipertrofi atau hyperplasia fungsional: Struma difosa toksik, hipermetabolisme karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah. Struma difosa nontoksik Tipe endemik : kekurangan yodium kronik, air minum kurang mengandung yodium disebut gondok endemik.Efek T3 dan T4Kalorinergik1.Meningkatkan konsumsi oksigen di semua jaringan kecuali otak, limpa, hipofisis anterior, testes,uterus dan kelenjar limfe.2.Bergantung pada banyak kotekolamin.3.Merangsang metabolisme zat dalam sel glikogenesis, katabolisme protein di dalam sel hati dan lemak di dalam tulang dan otak.4.Meningkatkan produksi panas.

Pertumbuhan dan perkembangan1. Merangsang sekresi hormon pertumbuhan.2. Memperkuat efek hormon pertumbuhan.3. Memengaruhi sel-sel saraf, perkembangan mental pada balita dan janin.

Tipe sporadik: pembesaran difusi dan struma di daerah endemis.Penyebab suatu stimulus yang tidak diketahui.b. Hipotiroidisme, kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi insufisiensi atau berkurang, bila permanen dan kompleks disebut atiroidisme. Kretinisme, hipotiroidisme berat, pada anak lidah tampak tebal, mata besar, suara serak, kulit tebal, dan ekspresi seperti orang bodoh. Miksedema juvenil, terjadi pada anak sebelum akil balik, anak cebol, pertumbuhan tulang terlambat dan kecerdasan kurang. Mikedema dewasa, gejalanya nonspesifik, timbulnya perlahan, konstipasi, tidak tahan dingin dan otot tegang.c. Neoplasma (tumor jinak), adenoma tiroid bekerja secara otonom dan tidak dipengaruhi oleh TSH. Bisa menjadi toksik adenoma dan karsinoma.d. Tumor ganas (maligna), dimulai dari folikel tiroid dengan karakteristik tersendiri yang memungkinkan terjadi lipoprofil (karsinoma) metatase. Jenisnya: karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik.

3. Kelenjar ParatiroidKelenjar ini terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormon paratiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.Fisiologi Kelenjar ParatiroidDiatur dan diawasi oleh kelenjar hipofise. Hormon paratiroksin (HPT) adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat dalam cairan ektraseluler. Produksi HPT akan meningkat apabila kadar kalsium dalam plasma menurun. Dalam keadaan fisiologis kadar kalsium dalam plasma berada pengawasan homoestatik. Dalam batas yang sangat sempit dipengaruhi oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dan darah.Hambatan kerja paratiroid mengakibatkan penurunan kadar magnesium dalam darah, konsentrasi magnesium sangat diperlukan bagi fungsi kelenjar paratiroid agar menghasilkan hormon yang diperlukan tubuh.Fungsi ion kalsium:a. Penting dalam cairan intersel dan ekstraselb. Komponen utama dalam tulangc. Penting dalam pembekuan darah dan sistem enzimd. Penglepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otote. Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan hipokalsemia yang menimbulkan epilepsi dan tetani.Fungsi hormon kalsitonin:a. Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi tulang menekan aktivitas osteoblas dan menghambat pertumbuhan tulang.b. Menghambat pelepasan kalsium dari tulang. Vitamin D merupakan metabolisme, hormon steroid menambah absorpsi kalsium.Fungsi Kelenjar Paratiroida. Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma.b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjalc. Mempercepat absorpsi kalsium di intestined. Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.e. Menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran sel

Patologi Kelenjar Paratiroida. Hipoparatiroidisme Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani. Dengan gejala khas kejang, khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus. Gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.b. HiperparatiroidismeBiasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. Disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk Kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal. Hiperfungsi paratiroid terjadi karena kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroksin dari biasanya.Hiperparatiroidisme primer Berkurangnya kalsium dalam tulang, timbul fraktur spontan Kelainan trakus urinarius: defek pada tubuli ginjal biasanya batu ginjal, nefrokasinosis (deposisi kalsium dalam nefron) Manifestasi dari sistem saraf sentral, misalnya depresi dan koma. Kelemahan neuromuskular, tenaga otot berkurang, keletihan otot Manifestasi gastrointestinal, kurang nafsu makan, mual, muntah.Hiperparatiroidisme sekunder Gagal ginjal kronis, glomerulonefritis, pielonefritis, dan anomaly kongenitel traktus urogenitalis pada anak. Kurang efektifnya PTH pada beberapa penyakit. Misalnya, defisiensi vitamin D dan kelainan gastrointestinal.c. Intoksikasi paratiroid akutJarang terjadi, bila terjadi akan menunjukkan gejala. Pada pasien sangat lemah, mual, dan muntah. Pada pemeriksaan kalsium dan fosfor serum sangat tinggi, pasien biasanya koma.4. Kelenjar TimusTerletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja menjadi sekitar 30-40 gram kemudian berkerut lagi.Fungsi Kelenjar TimusKelenjar timus menghasilkan hormon yaitu:a. Adrenoglomerulotrophine Hormon ini berfungsi untuk menstimulasi adrenalkorteks untukmensekresi aldosteron.b. Hormon timosinHormon ini berfungsi untuk mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologis dalam jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat pada masa bayi sampai remaja. Setelah dewasa pertumbuhan akan berkurang sehingga mengurangi aktivitas kelamin.

Patologi Kelenjar Timusa. HiperplasiPada hiperplasi, terdapat limfoid folikel di dalam medulla, merupakan kelainan autoimun yang mempengaruhi neuromuskular sehingga mudah terserang penyakit dan daya imun kurangb. Timona tumorNeoplasma sel epitel ada yang jinak dan ada yang ganas, menekan alat sekelilingnya dan menimbulkan sesak napas, batuk, serta nyeri ketika menelan.

5. Kelenjar Suprarenalis/AdrenalKelenjar suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal terbagi atas dua bagian yaitu:a. Bagian luar yang berwarna kekuningan menghasilkan kortisol yang disebut korteks.b. Bagian medula menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin).

Fungsi Kelenjar Suprarenalis/AdrenalZat-zat tadi disekresikan di bawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan syok. Noradrenalin berfungsi menaikkan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi. Adrenalin berfungsi membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.Beberapa hormon terpenting yang disekeresi oleh korteks adrenal adalah: hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya berkaitan erat dengan metabolisme pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot. Jadi, fungsi Fungsi kelenjar suprarenalis secara umum adalah :

a. Mengatur keseimbangan air elektrolit dan garam-garamb. Mengatur atau memengaruhi metabolisme lemak hidratarang dan protein.c. Memengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Patologi Pada Kelenjar Suprarenalis/AdrenalPada insufisiensi adrenal (penyakit Addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini. Sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampaui banyak. Penyakit ini diobati dengan kortison. Hipofungsi menyebabkan penyakit Addison. Hiperfungsi dapat disebabkan oleh tumor yang berasal dari luar kelenjar suprarenal, kadang juga ditemukan neurobalstoma, ganglio neurobalstoma berasal dari jaringan saraf simpatis. Hiperfungsi pada kelenjar suprarenal mengakibatkan gangguan pertumbuhan seks sekunder pada wanita.

6. Kelenjar PienalisKelenjar pienalis (epifise) ini terdapat di dalam otak (ventrikel) berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara. Fungsinya belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

7. Kelenjar PankreasKelenjar ini terdapat di belakang lambung di depan vertebrata lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan protein.

Pulau LangerhansPulau-pulau Langerhans berbentuk oval, tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau Langerhans. Sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaanya. Separuh dari sel ini menyekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida. Dari pankreas diturunkan ke bagian eksokrin pankreas.Fungsi kepulauan Langerhans adalah sebagia unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekeresi insulin,glikogen, dan polipeptida. Pankreas, serta menghambat sekresi glikogen. Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.Insulin Mekanisme kerja insulin:a. Meningkatkan transpor glukosa dalam sel/jaringan tubuhb. Meningkatkan transpor asam amino ke dalam selc. Meningkatkan sintesis protein di otak dan hatid. Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase dan meningkatkan sintesis lipide. Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekresi.Patologi PankreasPancreatitisDari sekian jenis penyakit pada pankreas, paling sering jenis penyakit meradangnya kelenjar yang ukurannya tak lebih besar dari telapak tangan anak. Penyebab peradangan pankreas tidak selalu jelas. Bisa muncul akibat komplikasi virus gondong (mumps, parotitis), gangguan batu empedu, jejas (trauma) sehabis pembedahan perut, pada mereka yang tinggi kadar lemak darah (hyperlipidemia), pada yang kelenjar anak gondoknya terlalu aktif (hyperparathyroidism), selain pengaruh obat-obatan, serta pada peminum alkohol.Sepertiga kasus meradangnya pankreas, tak diketahui sebabnya. Mendadak saja terjadi peradangan. Berat-ringannya keluhan penyakit yang terlihat dan terasa tergantung seberapa luas peradangan dan atau infeksi mengenai sosok kelenjar ini.Pancreatitis atau meradang dan terinfeksinya pankreas awalnya muncul dadakan (acute). Setelah seseorang pernah punya riwayat pancreatitis, suatu waktu pancreatitis-nya bisa kambuh berulang (acute relapsing).Dan bila penyakitnya terus berulang, sehingga struktur dan fungsi kelenjarnya berubah secara menetap, akan menjadi pancreatitis yang menahun dan kemungkinan juga bisa berulang (chronic relapsing). Bisa saja terjadi, kendati sudah sekian lama mengidap pancreatitis, penyebabnya belum tentu sudah dikenali.8. Kelenjar Kelamin

a. Ovarium Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi. Fisiologi menstruasiSiklus Menstruasi Normal

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.

Siklus Hormonal

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu: Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi) Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)Regulasi Hormon Betina

Peran Hormon Pada Sistem KB KB adalah program pemerintah yang bertujuan menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan melalui pengaturan jumlah anak dan jarak kelahiran. Banyak macam teknik KB, ada yang permanent, ada yang sementara, dan ada yang secara mekanik, kimia ataupun dengan menggunakan hormon. Teknik penggunaan hormon pada dasarnya adalah upaya mencegah terjadinya ovulasi. Dalam hal ini menggunakan hormone estrogen dan progesterone sintetik. Hormon hormon tersebut ada yang dikemas dalam bentuk pil, suntikan, ataupun susuk. Jika seorang wanita menelan pil KB setiap hari maka dia telah memasukkan hormon estrogen dan progesterone sintetik ke dalam tubuhnya. Akibatnya, kelenjar hipofisis tidak akan menghasilkan FSH dan LH. Tidak adanya FSH dan LH menyebabkan wanita tersebut tidak akan hamil, karena FSH dan LH berfungsi merangsang terjadinya ovulasi yang jika dibuahi akan terjadi kehamilan. Selain itu, progesterone juga berperan merangsang penebalan dinding rahim, sehingga menolak terjadinya implantasi (penempelan embrio pada dinding rahim).Patologi OvariumKista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista. Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid. Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Seandainya menimbulkan gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir. b. Testis Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.Regulasi Hormon JantanSewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus. Patologi Testis HipogonadismeHipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. KriptorkidismeKriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. EpididimitisEpididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. OrkitisOrkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. Anorkidisme Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.

Daftar PustakaSyaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:EGChttp://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-kelamin.html

1