endokrin

18
Nama : I Wayan Agus Wira Sentanu NPM : 10700338 Materi Kuliah : Enzim ( Biokimia I ) Dosen : dr. Juniadi Soetowo, Sp. BK ENDOKRIN Endokrin disebut juga dengan hormon . Endokrin berasal dari Bahasa Yunani Endo yang artinya dalam dan crinis yang artinya mensekresikan . Jadi endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran / kelenjar buntu dimana hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi dikeluarkan ke dalam sistem pembuluh darah . Sedangkan Eksokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hasil sekresinya melalui saluran kelenjar keringat , kelenjar lemak , urine , kelenjar ludah dan kelenjar sistem pencernaan makanan . Sistem endokrin adalah sinyal informasi sistem seperti sistem saraf, namun efek dan mekanismenya berbeda . Efek sistem endokrin adalah memulai dengan lambat , dan responnya berkepanjangan yang bisa saja berlangsung selama berjam-jam hingga minggu .

Upload: wira-sentanu

Post on 17-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fe

TRANSCRIPT

Nama

: I Wayan Agus Wira Sentanu

NPM

: 10700338

Materi Kuliah : Enzim ( Biokimia I )

Dosen

: dr. Juniadi Soetowo, Sp. BK

ENDOKRIN

Endokrin disebut juga dengan hormon . Endokrin berasal dari Bahasa Yunani Endo yang artinya dalam dan crinis yang artinya mensekresikan . Jadi endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran / kelenjar buntu dimana hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi dikeluarkan ke dalam sistem pembuluh darah . Sedangkan Eksokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hasil sekresinya melalui saluran kelenjar keringat , kelenjar lemak , urine , kelenjar ludah dan kelenjar sistem pencernaan makanan . Sistem endokrinadalah sinyalinformasisistem sepertisistem saraf, namunefekdan mekanismenya berbeda .Efeksistem endokrin adalah memulai dengan lambat ,dan responnya berkepanjangan yang bisa saja berlangsungselama berjam-jam hinggaminggu .Sistem sarafmengirimkaninformasi yang sangatcepat dengan respon yang pada umumnya hanya sesaat saja .Hormonadalah zat( mediatorkimia ) yang dilepaskan dari jaringanendokrinke dalam aliran darahdi manamereka melakukan perjalananke targetjaringandan menghasilkantanggapan .Hormon mengatur berbagai fungsi pada manusia , termasuk metabolisme , pertumbuhan dan perkembangan , fungsijaringandan suasana hati .Bidangstudiyang berhubungan dengansistem endokrindan gangguannya adalah endokrinologi , cabang daripenyakit dalam . Fitur darikelenjarendokrin , secara umum , sifatDuctlessmereka ,vaskularisasi mereka dan biasanyamemilikivakuolaintraseluleratau butiranuntuk menyimpanhormonyang dihasilkan . Sebaliknya , kelenjareksokrin sepertikelenjar ludah , kelenjarkeringat ,dan kelenjar dalam saluran pencernaan , cenderungjauh lebih sedikitpembuluh darah danmemiliki saluranataulumenberongga .Selainorganendokrinkhususdisebutkan di atas ,organ lainnyayang juga merupakan bagian darisistem tubuhlainnya , sepertiginjal ,hati , jantungdan organ reproduksi , endokrinmemiliki fungsisekunder . Misalnya ginjal mengeluarkan hormon endokrin seperti eritropoietindanrennin . Sistem endokrinterdiridari serangkaiankelenjar yang menghasilkan zat kimia yang disebuthormone .Sejumlahkelenjar yangsaling mengirimkan sinyalsatu sama lain dalam urutan biasanyadisebut sebagaisumbu seperti misalnya poros hipotalamus -hipofisis adrenal . Sistem endokrin memproduksi lebih kurang 50 jenis hormon , dimana secara kimiawi hormone dibagi ke dalam 3 kelas yaitu : Steroid : aldosteron, kortison, testosteron, kortisol, kortikosterol, estrogen, 11-dehidrokortikosteron, progesteron, adrenal androgen . Polipeptida/protein : TSH, LH, LTH, GH, LRF, PIF, ACTH, MSH, vasopressin, oxytocin, PRF, MIF, insulin, glukagon, PTH, calcitonin, FSHRF, relaxin, secretin, cholescystokonin, gastrin, MRF, angotensin, CRF, GHRF, TRF, GIF . Amina/amino : tiroksin (T4), triiodotironin (T3), epinephrin, norepinephrin, melatonin .Hormon Diperlukan dalam jumlah sedikit untuk mengkatalisa dan mengendalikan macam -macam proses metabolisme . Hormon Bekerja jauh dari tempat ia disintesis dimana hormon bekerja pada organ sasaran ( target organ ) . Hormon sendiri pada dasarnya adalah substansi kimia pembawa sinyal yang disintesa oleh sel sel dari kelenjar endokrin yang kemudian dilepaskan ke darah lalu ditransport ke dalam organ efektor . Hormon berfungsi untuk regulator fisiologis & biokimia pada organ . Tapi hormon berbeda dengan substansi pembawa sinyal yang lain dimana perbedaan hormon & substansi pembawa sinyal yang lain adalah : Mediator : substansi pembawa sinyal yang tidak berasal dari sel khusus yang memproduksinya, tetapi dibentuk oleh berbagai macam sel. Memiliki efek seperti hormon pada sekitarnya.Contoh : histamin & prostaglandin. Neurohormon / neurotransmitter : substansi pembawa sinyal yang diproduksi & dilepaskan oleh sel sel saraf . Growth factors & cytokines : terutama merangsang proliferasi & diferensiasi sel .Selain itu kerja hormon pada organ sasaran juga dipengaruhi oleh beberapa hal , yaitu : Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya. Sistem transportasi hormon di dalam plasma ( spesifik carrier protein ) Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda dengan letak reseptornya. Kecepatan degradasi hormon Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif. Jarak Klasifikasi Hormon :

Hormon mentransfer sinyal dengan berpindah dari tempat sintesisnya ke tempatnya bekerja . Dimana dalam hal ini hormone dapat di klasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu : Hormon Endokrin :Molekul sinyal dihasilkan oleh sel organ endokrin yang tempat asalnya jauh dimana sebagian besar hormon ditransport melalui pembuluh darah menuju sel target pada organ efektor.Contoh : insulin .

HORMON PARAKRIN :Hormon jaringan , dari sel kelenjar yang memproduksi langsung bekerja ke sekitarnya (selsel lain pada organ yang sama) atau bias dikatakan bahwa sinyal molekulnya berasal dari sel / organ dekat pada sel sasaran .Contoh : Hormon GIT .

HORMON AUTOKRIN :Sinyal molekul pada hormone autokrin berasal dari selnya sendiri dan bekerja pada sel yang memproduksinya.Contoh : prostaglandin . Yang sering dijumpai pada sel tumor yang merangsang proliferasinya sendiri .Insulin yang diproduksi sel B pankreas mempunyai efek endokrin & parakrin . Efek endokrin insulin adalah untuk meregulasi metabolisme glukosa & lemak . Sedangkan efek parakrin dari insulin adalah untuk menghambat sintesis & pelepasan glukagon dari sel A .

Komposisi atau struktur kimia hormon :

Derivat kolesterol Derivat Tirosin yang terdiri dari tiroid dan katekolamin Peptida dengan ukuran berbeda . Glikoprotein seperti TSH , LH , FSH dan hCG Kategori dan Analogi Hormon :

Dalam kategorinya hormone dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

Hidrofilik :

Hidrofilik merupakan hormon yang bisa larut dalam air .

Contoh : peptide dan asam amino

Lipofilik :

Lipofilik adalah hormone yang larut dalam lemak .

Ciri-cirinya : Terikat reseptor pada permukaan sel dan reseptor ini sel .

Secara Analog hormon dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

Agonis :

Merupakan analog yang memiliki fungsi sama dengan hormon , terikat pada reseptor dan memberi respons .

Antagonis :

Merupakan Analog yang terikat reseptor tapi tidak mengaktifkan hormone dan tidak ada respons .Klasifikasi Hormon Berdasarkan Mekanisme Kerja :I. Mengikat reseptor intrasel :Contoh : Hormon steroid , Hormon Tiroid dan Asam Retinoat .

Ciri - cirinya :

Lokasi reseptor di intrasel .

Bersifat Lipofilik / Hidroflik .

Terikat pada protein pengangkut hormon

Waktu paruhnya panjang

Fungsinya untuk sintesis protein .

Mediatornya kompleks : Hormon Reseptor

II. Mengikat Reseptor di Permukaan Sel / Transmembran :

Mediator intrasel : c AMPContoh : Alfa 2 , Beta Andrenergik Katekolamin , Angiotensin II , Kalsitonin , hCG , CRH/F, FSH, LPH, LH, MSH, PTH , Somatostatin , TSH , Dopamin , ACTH dan ADH. B. Mediator intrasel : cGMP dan ANF C. Mediator intrasel : Kalsium dan / atau fosfatidilContoh : Inositol , Asetilkolan , Alfa 1 , Andrenergik Katekolamin , Angiostenin , ADH (Vasopressin) , CCK , Gastrin , GRH , PDGF , Substansi P, TRH , Oksitonin . D. Mediator intrasel : Reaksi Kinase atau Fosfatase .Contoh : hPL , EGF , EPO , FGF , GH , Insulin , IGF I dan II , NGF , PDGF , LTH , Adiponektin , Leptin .

Ciri cirinya : Reseptor berada di transmembran / permukaan sel .

Bersifat Lifobik atau Hidrofilik .

Tidak terikat pada protein .

Fungsinya bermacam macam .

Waktu paruhnya relative pendek

Mediatornya bermacam macamRangkaian Reaksi Kinase Sebagai Mediator :

Ada Tirosin Kinase Intrinsik / Endogen :

Contoh : IGF I , EGF , PDGF , Insulin

Tidak Ada Tirosin Kinase Intrisnsik :

Contoh : GH , LTH , EPO , Sitokinin , Interferon , InterleukinReseptornya memakai Janus Kinase atau Kinase Eksogen / Ekstrinsik .Beta Lipotrophin ( LPH ) :

Ditemukan hanya di Hipofisis dan secara tepat tumbuh menjadi ( LPH dan ( Endorfin . Fungsi dari ( LPH adalah untuk Lipolisis dan mobilisasi asam lemak serta zat bakal ( Endorfin . ( Endorfin terikat pada reseptor yang sama seperti morfin pada susunan syaraf pusat dan mempunyai fungsi sebagai analgetika yang kuat .

MSH ( Alfa , Beta dan Gamma ) :Pada hewan aktivitas MSH berada pda ( DAN ( MSH . Sedangkan pada manusia aktivitas MSH dikandung dalam beta , gamma LPH dan ACTH ( 1-3 Asam Amino ACTH identik dengan Asam Amino Alfa MSH ) .

Hormon Hipofisis Posterior :

Oksitosin :

Merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot polos dan uterus .

Vassopressin ADH :

Berperan dalam kontraksi pembuluh darah anterior dan menurunkan ekskresi urin .Reseptor Hormon :Jumlah reseptor hormon di dalam sel dipengaruhi oleh keadaan :

Fisiologik : suatu keadaan yang normal.

Proses A : Down regulation Pada proses Down Regulation bila diberikan hormon secara terus menerus maka reseptor akan menurun dan akan menyebabkan penurun efek . Sehingga untuk dapat menjadi stabil maka hormone dan reseptor harus sebanding .

Contoh : Hormon insulin bisa menimbulkan lipogenik oleh karena penurunan reseptor . Proses B: Modifikasi reseptor yaitu dengan penambahan senyawa lain pada reseptor . Penyakit : Up regulation : Pada proses Up Regulation bila diberi hormon maka akan terjadi peningkatan reseptor . Contoh : Peningkatan jumlah reseptor LH di ovarium akibat mengakibatkan penambahan hormon esterogen dan FSH .

Peningkatan jumlah reseptor Angiotensin sebagai akibat dari peningkatan hormon Angiotensin II . Spare receptor pada hormon peptida berfungsi untuk menginduksi respons biologik secara maksimal akibat adanya panambahan hormone . Bila Spare Receptor menurun maka akan mengakibatkan penurunan sensitivitas H. SR -- sehinggan akan terjadi penurunan jumlah reseptor yang menyebabkan tidak terjadi respon biologik secara maksimal .Materi yang menurut saya Menarik untuk dikembangkan :

Kelenjar kelenjer penghasil hormon merupakan materi yang menarik bagi saya . Hal ini karena saya dengan mempelajari kelenjar kelenjar penghasil hormone saya bisa mengetahui kelenjar apa saja yang bisa menghasilkan hormon dan fungsi serta pengaruhnya bagi tubuh kita . Pengembangan materi untuk kelenjar kelenjar penghasil hormone yakni :Kelenjar Penghasil Hormon :

Hormon dihasilkan pada kelenjar kelenjar berikut ini yaitu :

Kelenjar Hipofisa / Pituitari :

Kelenjer Hipofisa terdiri dari 3 bagian yaitu : Hipofisa anterior ( Bagian Depan ) , Medula ( Bagian Tengah ) dan Posterior ( Bagian Belakang ) . Bagian Anterior dan Medula disebut Adenohipofisa sedangkan bagian Posterior disebut dengan Neurohipofisa . Kelenjar Hipofisa disebut juga dengan master gland karena dapat menghasilkan hormone yang dapat merangsang kelenjar lain untuk ikut menghasilkan hormon . Hipofisa anterior menghasilkan hormone TSH atau Tyrosomatotropic Hormon yang berfungsi untuk merangsang kelenjar tiroid yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan tiroksin dimana tiroksin akan digunakan untuk metabolisme tubuh seperti kh , protein dan lipid yang berarti jln menuju hipofisa anterior akan terhambat dst . Hipofisa Anterior :

Hipofisa anterior menghasilkan hormon pertumbuhan yang bisa juga disebut sebagai hormon pertumbuhan ( GH ) atau somatotropin . Hormon ini bekerja pada tulang , otot , tulang rawan , kulit dan kerjanya sangat terbatas . Pada pria hormone ini berkembang dari saat lahir dan terhenti rata-rata pada usia 21 tahun dengan pertumbuhan drastis yang terjadi pada usia 13 16 tahun . Sedangkan pada wanita hormone ini terhenti pada usia rata-rata 18 tahun dan pertumbuhan drastisnya terjadi pada usia 9 12 tahun . GH sangat dipengaruhi kadar glukosa dalam darah dimana bila kadar gula darah meningkat maka GH tidak bekerja dan juga sebaliknya . Bila GH bekerja secara berlebihan maka akan menyebabkan Gigantisme dan bila kerjanya kurang maka akan menyebabkan manusia kerdil atau cebol . Selain menghasilkan GH , Hipofisa anterior juga menghasilkan Tirotropic hormone / tirosomatotropik hormone ( TSH ) yang berfungsi untuk mempengaruhi kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin ( T4 ) , Litotironin (T3) & kalsitonin . Hormon lain yang juga dihasilkan adalah Adreno Cortico Tropic Hormon ( ACTH ) yang dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Glukokortikoid sebagai penghasil gula , Mineral kortikoid sebagai pengatur keseimbangan cairan antara ion Na dan Ion K serta Gonatokortikoid yang berfungsi untuk menghilkan estrogen dan progesterone pada wanita serta testosteron untuk pria . Selain hormon tersebut , Hipofisis anterior juga menghasilkan prolaktin atau laktogenik hormon / leuteotropic hormon ( LTH ) yang berfungsi untuk persiapan produksi air susu ibu ( ASI ) . Gonadotropin hormon terdiri dari FSH ( Follicle Stimulating Hormone ) & LH ( Leuteinzing Hormon ) atau ICSH ( Interstitial Cell Stimulating Hormone ) . Hipofisis Medula :Hipofisis medula menghasilkan MSH atau Melanocyte Stimulating Hormone yang berfungsi untuk menghasilkan pigmen melanin .

Hipofisa Posterior atau Neurohipofisa :

Neurohipofisa menghasilkan hormon oksitosin yang berfungsi untuk regulasi kontraksi rahim dan proses pengeluaran ASI . Selain itu ada juga hormon relaxin yang berfungsi untuk membuka simphisis pubis atau tulang kemaluan saat proses melahirkan . Hipofisis posterior juga menghasilkan ADH ( Anti Dierutika Hormon ) / pitressin / vasopressin yang berfungsi untuk mengatur jumlah pengeluaran urin .

Kelenjar Tiroid :Kelenjar Tiroid menghasilkan hormone tiroksin yang berfungsi untuk metabolisme tubuh seperti metabolisme KH , protein dan lipid . Selain Tiroksin , tiroid juga menghasilkan Litotiroin dan Kalsitonin . Litotiroin berfungsi sbg bahan baku tiroksin dgn syarat harus ada ion iodium dan kalsitonin merupakan bahan baku pembentukan parathormon yang juga diekskresikan oleh kelenjar paratiroid dengan fungsi untuk mengatur kadar kalsium atau Ion Ca+ dalam darah . Kelenjar Paratiroid :Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar tiroid dengan jumlah 2 pasang kelenjar yakni sepasang pada bagian atas dan sepasang pada bagian bawah . Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan paratohormon atau hormone paratiroid yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah .

Kelenjar Adrenal atau anak ginjal :

Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar suprarenalis . Kelenjar ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian korteks ( tepi ) dan medulla ( tengah ) . Bagian korteks memiliki 3 kelompok besar yaitu :

Glukokortikoid sebagai penghasil hormon kortison dan hidrokortison yang digunakan dalam pembentukan gula bila tubuh kekurangan gula .

Mineralkortikoid sebagai penghasil aldosteron yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh antara ion Na ( Natrium / sodium ) dan ion K (kalsium atau potassium) .

Gonadokortikoid yang berfungsi untuk membentuk hormone estrogen dan progesterone pada wanita dan testosterone pada pria .

Sedangkan pada bagian medulla ( tengah ) berfungsi untuk menghasilkan hormon adrenalin dan epinephrine serta derivatnya yaitu Noradrenalin & Norepinephrine .

Kelenjar Pankreas :

Kelenjar pancreas memiliki fungsi ganda yakni untuk menghasilkan eksokrin pada bagian acinusnya serta endokrin pada bagian pulau-pulau Langerhansnya . Pada kelenjar ini terdapat 4 tipe sel yaitu : Sel A ( Alpha ) sebagai pengahsil Glukagon yang berfungsi untuk menghasilkan gula saat tubuh kekurangan gula . Sel B ( Beta ) berfungsi untuk menghasilkan hormone insulin yang digunakan untuk menguraikan gula berlebih menjadi glikogen dalam otot . Sel D ( Delta ) berfungsi untuk menghasilkan somatostatin yang digunakan untuk membantu sel A bila kekurangan gula atau membantu sel B bila kelebihan gula . Yang terakhir adalah sel F yang menghasilkan pankreopeptida dengan fungsi untuk membantu dalam proses pencernaan makanan terutama protein , Kelenjar Gaster :Kelenjar ini menghasilkan gastrin yang berfungsi dalam proses gerak peristaltik pada proses pencernaan makanan .

Kelenjar Duodenum :

Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan sekretin yang membantu dalam proses gerak peristaltik dalam usus halus hingga ke usus besar serta mempercepat pengantaran nutrisi ke jaringan dan sel-sel setelah dalam bentuk khime ( cair ) .

Kelenjar Timus :

Kelenjar Timus berfungsi untuk menghasilkan thymosin yang berguna dalam sistem kekebalan tubuh . Kelenjar Ovarium :Kelenjar ini berfungsi sebagai penghasil hormone estrogen dan progesteron . Estrogen berfungsi untuk mematangkan telur dalam folikel-folikel telur , penebalan dinding rahim , pengembangan payudara dan menstimulasi pertemuan ovum dengan sel sperma pada saluran telur ( oviduct ) . Sedangkan progesterone berfungsi untuk mempertahankan ketebalan dinding rahim dan menghambat pertemuan ovum dengan sperma bila melebihi kapasitas . Kelenjar Testis :

Kelenjar ini menghasilkan hormone testosteron dan bila setiap tiga tubulas seminiferus dalam testis bertemu maka akan menghasilkan hormone TSB . Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan hasrat atau libido pria dan sebagai perangsang perkembangan sekunder pria seperti suara berat , tumbuhnya jakun , pelebaran bahu dan menjaga pinggang tetap ramping .

Fungsi Pembelajaran Endokrin atau Hormon dan Sumbangsihnya Untuk Masyarakat :

Hormon bekerja pada berbagai macam metabolisme dalam tubuh sehingga hormone memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita . Dengan mempelajari materi kuliah hormon kita nantinya akan bisa menyumbangkan pengetahuan ini secara riil pada masyarakat lewat perantara medis . Hal ini misalkan dapat kita lihat pada contoh penyakit diabetes mellitus dimana bila kita tidak mempelajari hormone maka kita tidak akan mengapa penyakit diabetes mellitus ini bisa terjadi dan bagaimana cara kita untuk melakukannya . Tapi dengan mempelajari materi kuliah hormon atau endokrin maka kita bisa tahu bahwa Diabetes Melitus disebabkan oleh kekurangan insulin atau karena insulin yang diproduksi tidak dapat direspon oleh sel sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan kadar gula dalam darah . Sehingga setelah mengetahui hal tersebut maka kita akan mampu untuk menolong masyarakat yang mengalami penyakit diabetes mellitus . Selain Diabetes Melitus , masih banyak hal penyakit lain yang berhubungan dengan gangguan hormon . Jadi bila kita mempelajari materi hormon maka nantinya kita akan mampu menyumbangkan pengetahuan kita pada masyarakat secara medis dengan menolong masyarakat yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan gangguan hormon .