elka 2-1

26
I. Tujuan 1. Memahami cara kerja gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR. 2. Mengetahui keluaran (output) dari masing-masing gerbang logika setelah diberikan masukan (input) tertentu. 3. Mengetahui cara memasang input dan output pada gerbang logika. 4. Mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam rangkaian gerbang logika. 5. Menentukan masukan (input) serta mengamati keluaran (output) yang dihasilkan oleh gerbang logika. II. Dasar Teori “Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan operatorlogika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu

Upload: gd-surya-adi-pranata

Post on 12-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gerbang logika

TRANSCRIPT

Page 1: elka 2-1

I. Tujuan

1. Memahami cara kerja gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan

XOR.

2. Mengetahui keluaran (output) dari masing-masing gerbang logika setelah

diberikan masukan (input) tertentu.

3. Mengetahui cara memasang input dan output pada gerbang logika.

4. Mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam rangkaian gerbang logika.

5. Menentukan masukan (input) serta mengamati keluaran (output) yang

dihasilkan oleh gerbang logika.

II. Dasar Teori

“Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan

matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi

sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara

elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun

menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat

elektromagnetik (relay). Logika merupakan dasar dari semua penalaran

(reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan

operatorlogika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat

menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara

nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu

persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel

kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena

mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan

menggunakan tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu

rangkaian logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan

kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika.

              Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar

dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital

pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang

disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan.Gerbang -gerbang dasar ini bekerja

atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan

adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digitalapa yang

Page 2: elka 2-1

dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan.

Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau

“berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain

“berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian

logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang

dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal

sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan

satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low,

nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C)

2.1. RANGKAIAN DASAR GERBANG LOGIKA

2.1.1. Gerbang Not (Not Gate)

           “Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki

fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter

(pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran

dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan.

Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena

dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau “1” dan

“0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi "0” atau

sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar

pintu NOT ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1. Gerbang NOT Tabel 2.1. Tabel Kebenaran NOT

2.1.2. GERBANG AND (AND GATE)

        

           Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah

suatu rangkaianlogika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya

mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai dua atau lebih

dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND,

Page 3: elka 2-1

untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus

bernilai tinggi.

Gambar 2.2. Gerbang AND Tabel 2.2. Tabel Kebenaran AND

2.1.3. GERBANG OR (OR GATE)

               Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu

input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa

lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang

logika selalu mempunyai hanya satu output.Gerbang OR akan memberikan sinyal

keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi, sehingga

dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika

semua sinyal masukan bernilai rendah.

Gambar 2.3. Gerbang OR Tabel 2.3. Tabel Kebenaran OR

2.1.4. Gerbang NAND

  

         Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang

dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal

keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.

Page 4: elka 2-1

Gambar 2.4. Gerbang NAND Tabel 2.4. Tabel Kebearan NAND

2.1.5. Gerbang NOR

 

        Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan

sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran

tinggi jika semua sinyal masukanya bernilai rendah.

Gambar 2.5. Gerbang NOR Tabel 2.5. Tabel Kebenaran NOR

2.1.6. Gerbang X-OR

          Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal

masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain

bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan

bernilai sama semua.

Gambar 2.6. Gerbang X-OR Tabel 2.6. Tabel Kebenaran X-OR

Page 5: elka 2-1

2.1.7. Gerbang X-NOR

          Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua

sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).

Gambar 2.7. Gerbang X-NOR Tabel 2.7. Tabel Kebenaran X-NOR

CONTOH PENERAPAN GERBANG LOGIKA

Contoh1: F = A + B.C

Gambar 2.8. Contoh Rangkain gerbang logika.

2.2. RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI

            “Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian

kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit).

Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran

suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan yang

diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain ditentukan

oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat sebelumnya,

jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat

keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan

(memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan

memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke

Page 6: elka 2-1

masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat

digambarkan seperti pada Gambar 1.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)

Gambar 2.9. Model Umum Rangkaian Logika

(a) Rangkaian Kombinasi

(b) Rangkaian Berurut

2.2.1. PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI

        “Rangkaian kombinasi mempunyai komponen-komponen

masukan, rangkaian logika, dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang

dihadapi dalam perancangan (design) suaturangkaian kombinasi adalah

memperoleh fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk susunan

gerbang-gerbang. Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole merupakan

hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama

dalam merancang setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak

direalisasikan oleh rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata

(verbal). Berdasarkan uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang

dibutuhkan serta jumlah keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan

dan keluaran diberi nama simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang

menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang diinginkan, maka keluaran

sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan dan disederhanakan dengan cara-cara

yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.

Page 7: elka 2-1

                Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan

fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram

rangkaian logikanya Ada kalanya fungsiBoole yang sudah disederhanakan

tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada seperti jumlah

gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu

perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar

bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk mencatu

(drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung menurut

cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan cacah

gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.

           Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat

dengan teknologi rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan

(integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR,

XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration, SSI) yang

mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang paling

banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line

Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua

baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen,

termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang

dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan

gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat

menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.

            Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang

tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan

kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang

dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan

gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh

gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian

sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbangdengan 2 atau

3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga

membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu

Page 8: elka 2-1

gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan

kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam

perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu

terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi

rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik

elektronik gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul

Malvino, Ph.D.)

2.3. IMPLEMENTASI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN

GERBANG NAND

2.3.1. Gerbang NAND (NOT And)

   

          “Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya

dengan menggunakan jenisgerbang NAND saja atau NOR sajadapat

menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT).

Multilevel, artinya: denganmengimplementasikangerbang NAND atau NOR, akan

ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output.

Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian

digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat

dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya

        Gerbang NAND adalah pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini

sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT.

Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk rangkaian kombinasi

adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR. Dari sisi

aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga gerbang-

gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang “universal”.Gerbang-gerbang

NOT, AND dan OR dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan

hubungan seperti gambar 2.9.

Page 9: elka 2-1

Gambar 2.10. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND

Rangkaian Asal Rangkaian Dengan NAND saja

Gambar 2.11. Impelemtasi Gerbang NAND

           Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka

persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang

didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang NAND sangat banyak

di pakai dalam computer modern dan mengeti pemakaiannya sangat berharga bagi

kita, untuk merancang jaringangerbang NAND ke NAND, gunakan prosedur tabel

kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,

             Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu digunakan

ttapi biasanya beisi banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih disukai untuk

memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan campuran beberapa gerbang untuk

Page 10: elka 2-1

alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan suatu fungsi gerbang

tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang bertipe sama,

suatu misal implementasi gerbang NAND ke dalamgerbang NO, gerbang AND

dan gerbang OR (Kf Ibrahim, “Tehnik Digital”)

             Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan

jenis gate yang digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk

mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND

saja, walaupun mungkin tidak merupakan implementasi gate minimum, teknik

tersebut memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat menyederhanakan

proses pembuatan nya di pabrik. (wiliam steling).

2.4. Decoder

             Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu

mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa

sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa

kemungkinan kombinasi masukan. Gambar2.14 memperlihatkan diagram dari

decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n

masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari

masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m

keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah

berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk menghasilkan keluaran low pada

keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara

keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder

dapat dibedakan atas “non inverted output” dan “inverted output”. (David

Bucchlah, Wayne McLahan)

III. Daftar Komponen Percobaan

- Bread Board

- Pin Set

- Kabel Tunggal

- LED

- Sumber tegangan DC 6V

- Resistor 1K

- Gerbang Logika NAND ( IC TTL 7400)

Page 11: elka 2-1

- Gerbang Logika NOR (IC TTL 7402)

- Gerbang Logika NOT (IC TTL 7404)

- Gerbang Logika AND (IC TTL 7408)

- Gerbang Logika OR (IC TTL 7432)

- Gerbang Logika XOR (IC TTL 7486)

IV. Prosedur Perobaan

1. Merangkai komponen percobaan pada bread board menjadi rangkaian gerbang

logika seperti pada gambar rangkaian degan menggunakan pinset.

2. Menghubungkan sumber tegangan Vdc 6 volt ke rangkaian.

3. Memutuskan hubungan sumber tegangan dengan kedua input gerbang logika,

kemudian mengamati nyala dari LED sebagai output dan mencatat apa yang

terjadi.

4. Menghubungkan salah satu input gerbang logika dengan sumber tegangan,

kemudian mengamati nyala dari LED sebagai output dan mencatat apa yang

terjadi.

5. Dengan cara yang sama seperti langkah 4 namun menghubungkan input yang

lainnya.

6. Menghubungkan kedua input gerbang logika dengan sumbe tegangan,

kemudian mengamati nyala LED dan mencatat ap yang terjadi.

7. Mengulangi dari langkah 1 untuk jenis gerbang logika yang lain.

Page 12: elka 2-1

V. Gambar Rangkaian

Gambar 5.1. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika AND (IC TTL 7408)

Gambar 5.2. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika OR (IC TTL 7432)

Page 13: elka 2-1

Gambar 5.3. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika NOT (IC TTL 7404)

Gambar 5.4. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika XOR (IC TTL 7486)

Page 14: elka 2-1

Gambar 5.5. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika NAND ( IC TTL 7400)

Gambar 5.6. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika NOR (IC TTL 7402)

Page 15: elka 2-1

VI. Hasil Percobaan

1. Gerbang AND

AND (IC TTL 7408)

No. A B Y

1 0 0 0

2 0 1 0

3 1 0 0

4 1 1 1

2. Gerbang OR

OR (IC TTL 7432)

No. A B Y

1 0 0 0

2 0 1 1

3 1 0 1

4 1 1 1

3. Gerbang NOT

NOT (IC TTL 7404)

No. A Y

1 0 1

2 1 0

4. Gerbang XOR

XOR (IC TTL 7486)

No. A B Y

1 0 0 0

2 0 1 1

3 1 0 1

4 1 1 0

5. Gerbang NAND

NAND ( IC TTL 7400)

Page 16: elka 2-1

No. A B Y

1 0 0 1

2 0 1 1

3 1 0 1

4 1 1 0

6. Gerbang NOR

NOR (IC TTL 7402)

No. A B Y

1 0 0 1

2 0 1 0

3 1 0 0

4 1 1 0

VII. Pembahasan

Percobaan kali ini adalah percobaan tentang gerbang logika dasar dan lanjutan

untuk memahami cara kerjanya, sehingga dilakukan percobaan dengan membuat

rangkaian gerbang logika yang memiliki 2 input dan 1 masukan dengan sebuah gerbang

logika. Jumlah total gerbang logika yang diamati dalam percobaan kali ini berjumlah 6

yaitu AND gate, OR gate, NOT gate, XOR gate, NAND gate, dan NOR gate. Dengan

input yang sama, masing-masing gerbang logika memiliki output yang berbeda-beda

dengan gerbang logika yang lainnya, tergantung dari jenisnya. Untuk jenis gerbang

logika dengan jenis IC TTL ini akan merespon masukan apabila diberi input 1 (high

apabila mendapatkan tegangan sebesar 5 volt dan 0 (low) apabila diberi tegangan

mendekati 0 volt.

Dalam percobaan ini dibuat rangkaian sedemikian rupa seperti pada gambar , agar

memudahkan pengamatan untuk masing-masing gerbang logika. Penggunaan LED

dimaksudkan agar dapat melihat secara visual arus yang mengalir pada output gerbang

logika, dan dipasang 2 buah resistor 1 k pada masing-masing input gerbang logika

sebagai resistor pull-down.

Page 17: elka 2-1

Pada percobaan pertama dengan mengguakan gerbang loggika AND, didapatkan

hasil 1 apabila kedua input diberi trigger 1 (high), sedangkan dengan kombinasi input

yang lainnya akan menghasilkan output 0, contohnya 1 dengan 0, 0 dengan 1, dan 0

dengan 0. Berdasarkan data diatas diperoleh hubungan antara A, B dan Y yaitu

Y=A ∙ B, apabila salah satu A atau B adalah 1 dan sisanya 0 mka akan menghasilkan

output 0 , apabila seluruhnya 0, juga akan menghasilkan output 0, namun apabila

keduannya diberi input 1 (high) maka akan menghasilkan input 1.

Pada percobaan ke-2 dengan menggunakan gerbang logika OR, diperoleh output 0

apabila seluruh dari inputnya adalah 0, sedangkan selain kombinasi input tersebut akan

menghasilkan output 1, contohnya 1 dengan 0, 0 dengan 1 dan 1 dengan 1. Berdasarkan

data tersebut dapat diperoleh hubungan A, B dan Y pada gerbang logika OR adalah

Y=A+B.

Pada percobaan ke-3, adalah menggunakan gerbang logika NOT, seperti namanya

gerbang logika ini akan berfungsi sebagai inverter atau pembalik, apabila diberikan

input 1 (high) akan menghasiklan output 0 (low) dan sebaliknya. Gerbang logika ini

hanya memiliki 1 input dan 1 output karena ia hanya berfungsi sebagai pembalik saja

bagi sebuah masukan. Sehingga hubungan antara input dan output pada gerbang logika

NOT ini adalah antara input dan output saling berbalikan. Shingga diperoleh hubunga

antara A dan Y pada gerbang logika NOT adalah Y=A

Pada percobaan ke-4 menggunakan gerbang logika XOR, yang menghasilkan

output 0 apabila input dan outputnya sama, yaitu 1 (high) dengan 1 (high) atau 0 (low)

dengan 0 (low) , sedangkan akan menghasilkan output 1 (high) apabila diberi input

yang berbeda satu sama lainnya, seperti 1(high) dengan 0 (low) atau kombinasi 0 (low)

dengan 1 (high).

Pada percobaan ke-5 adalah menggunakan gerbang logika NAND. Gerbang logika

nand sebeanarnya adalah gabugan atara gerbang logika AND dan NOT, sehingga akan

memberikan hasil yang berbalikan dengan AND, apabila AND memberikan output 0,

pada gerbang logika NAND dengan input yang sama akan memberikan output

sebaliknya yaitu 1, dan juga apabila AND memberikan output 1, dengan input yang

sama NAND akan memberikan output yang sebaliknya yaitu 0. Berdasarkan data dalam

tabel, apabila kombinasi input yang diberikan adalah 0-0, 0-1 dan 1-0 maka akan

menghasilkan output 1, sedangkan dengan kombinasi input 1-1 akan menghasilkan

output 0. Sehingga diperoleh hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika NAND

adalah Y=A ∙ B.

Page 18: elka 2-1

Pada percobaan terakhir menggunakan gerbang logika NOR. Gerbang logika

NOR sebenarnya adalaha gabugan antara gerbang logika OR dengan gerbang logika

NOT, sehingga output yang dihasilkan oleh gerbang logika NOR adalah berbalikan

dengan output yang dihasilkan oleh gerbang logika OR. Apabila gerbang logika OR

memberikan output 1, dengan input yang sama gerbang logika NOR akan memberikan

input sebaliknya yaitu 0, dan apabila gerbang logika OR memberika output 0, denga

input yang sama gerbang logika NOR akan menghasilkan output yang sebaliknya yaitu

1. Berdasarkan data hasil percobaan, apabila kombinasi input yang diberikan adalah 1-

1, 1-0, dan 0-1, pada gerbang logika NOR akan menghasilkan output 0, sedangkan

dengan kombinasi input 0-0 akan menghasilkan output 1. Sehingga diperoleh hubungan

antara A, B dan Y pada gerbang logika NOR adalah Y=A+B.

VIII. Kesimpulan

1. Gerbang logika AND hanya menghasilkan output 1 dengan kombinasi input 1

dengan 1 dan hubungan antara A, B danY pada gerbang logika AND adalah

adalah Y=A ∙ B.

2. Gerbang logika OR hanya menghasilkan output 0 dengan kombinasi input 0

dengan 0 sedangkan dengan kombinasi input lainnya akan menghasilkan

output 1, dengan hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika OR adalah

Y=A+B.

3. Gerbang logika not adalah inverter dari input, gerbang logika ini akan

mengubah input yang sebenarnya menjadi sebaliknya. Gerbang logika not

hanya memiliki 1 input dengan 1 output saja dan hubungan input dengan

outputnya adalah Y=A.

4. Gerbang logika XOR adalah gerbang logika yang hanya menghasilkan output

satu dengan kombinasi input yang berbeda satu dengan yang lainnya. Apabila

kombinasi kedua inputnya adalah sama maka akan menghasilkan output 0.

5. Gerbang logika NAND adalah kebalikan dari gerbang logika AND. Dengan

hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika NAND adalah Y=A ∙ B.

6. Gerbang logika NOR adalah kebalikan dari gerbang logika OR. Dengan

hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika NOR adalah Y=A+B.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: elka 2-1

Nurpito, Joko. 2012. Gerbang Logika. Elektronika.

http://jokomazzeei.blogspot.com/2012/08/gerbang-logika.html. Diakses pada tanggal 8-3-

2013.

Sa’duddin. 2009. Rangkaian Gerbang Logika dan Fungsinya. Mataram : STMIK Bumigora

Mataram.