eliminasi _keperawatan dasar

22
Eliminasi

Upload: desi-ardhina

Post on 30-Jul-2015

150 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Eliminasi

Page 2: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Pengertian Eliminasi

Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme

tubuh. Pmbuangan dapat melalui urine dan bowel (tarwoto, wartonah, 2006).

Page 3: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Klasifikasi Eliminasi

Eliminasi Urine

Eliminasi Bowel

Page 4: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Eliminasi Urine

Liminasi urine normalnya adalah pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat

tergantung pada fungsi-fungsi organ liminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder, dan uretra.

Anatomi Dan

Fisiologi

Ginjal

Ureter

Kandung Kemih

Uretra

Fungsi utama ginjal:Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion dan obat-obatanMengatur jumlah dan zat-zat kimia dalam tubuh.Mempertahankan kesimbangan antara air dan garam-garam serta asam dan basa.Menghasilkan renin, enzim untuk membantu pengaturan tekanan darah.Mengasilkan hormone eritropoitin yang menstimulasi pembentukan sel-sel darah merah disumsum tulang.

Setelah urine terbentuk kemudian akan dialirkan ke pelvis ginjal lalu ke bladder melalui ureter. Lapisan tengah ureter terdiri atas otot-otot yang distimulasi oleh transmisi impuls elektrik berasal dari syaraf otonom. Akibat gerakan peristaltik ureter maka urine didorong ke kandung kemih

Kandung kemih merupakan tempat penampungan urine. Terdiri atas 2 bagian yaitu bagian fundus atau body yang merupakan otot lingkat, tersususn dari otot detrusol dan bagian leher yang berhubungan langsung dengan uretra.

Merupakan saluran pembuangan urine yang langsung keluar tubuh. Kontrol pengeluaran urine terjadi karena adanya spinter kedua yaitu spinter eksternal yang dapat dikontrol oleh kesadaran kita.

Page 5: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Eliminasi Urine

Faktor yang

mempengaruhi

1. Pertumbuhan dan perkembangan

2.  Sosiokultural3. Psikologis4. Kebiasaan Seseorang5. Tonus otot6. Intake cairan dan makanan7. Kondisi penyakit8. Pembedahan9. Pengobatan10.Pemeriksaan diagnostik

Page 6: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Eliminasiurine

Masalah

• Retensi UrineMerupakan penumpukan

urine dalam bladder  dan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih.

• Inkontinensia UrineKetidakmampuan otot

spinter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.

• EnurisisMerupakan

ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan karena ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna.

Page 7: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Eliminasiurine

PerubahanPola

berkemih

• Frekuensi : meningkatnya frekuensi berkemih tanpa intake cairan yang meningkat.

• Urgency : perasaan ingin segera berkemih dan biasanya terjadi pada anak-anak karena kemampuan spinter untuk mengontrol berkurang.

• Dysuria : rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih.

• Polyuria : produksi urine melebihi normal, tanpa peningkatan intake cairan.

• Urinary supression : keadaan diman ginjal memproduksi urin secara tiba-tiba.

Page 8: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Asuhan Keperawatan Eliminasi Urine

Pengkajian

Riwayat keperawatan

Pemeriksaan diagnostik

Intake dan output cairan

Pemeriksaan fisik

• Pola berkemih• Gejala dari perubahan

berkemih• Faktor yang

memengaruhi berkemih

Pemeriksaan urine (urinalisis):• Warna (N : jernih

kekuningan)• Penampilan (N:

jernih)• Bau (N: beraroma)• pH (N:4,5-8,0)• Berat jenis (N: 1,005-

1,030)• Glukosa (N: negatif)• Keton (N:negatif)• Kultur urine (N:

kuman patogen negatif).

• AbdomenPembesaran, pelebaran pembuluh darah vena, distensi bladder, pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usus.• Genetalia wanitaInflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi jaringan vagina.• Genetalia laki-lakiKebersihan, adanya lesi, terderness, adanya pembesaran skrotum.

• Kaji intake dan output cairan dalam sehari (24 jam).

• Kebiasaan minum di rumah.

• Intake, cairan infus, oral, makanan, NGT.

• Kaji perubahan volume urine untuk mengetahui ketidakseimbangan cairan.

• Output urine dari urinal, cateter bag, drainage ureterostomy, sistostomi.

• Karakteristik urine : warna, kejernihan, bau, kepekatan.

Page 9: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Asuhan Keperawatan Eliminasi Urine

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

Gangguan pola eliminasi urine: inkontinensia

Kemungkinan berhubungan dengan :• Gangguan neuromuskuler• Spasme bladder• Trauma pelvic• Infeksi saluran kemih• Trauma medulla spinalis

  Retensi urineDefinisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu mengendalikan pengeluaran urine.

Kemungkinan data yang ditemukan :• Inkontinentia• Keinginan berkemih yang segera• Sering ke toilet• Menghidari minum• Spasme bladder• Setiap berkemih kuramg dari 100

ml atau lebih dari 550 ml.Tujuan yang diharapkan :• Klien dapat mengontrol

pengeluaran urine setiap 4 jam.• Tidak ada tanda-tanda retensi

dan inkontinensia urine.• Klien berkemih dalam keadaan

rileks.

Page 10: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Intervensi Rasional

• Monitor keadaan bladder setiap 2

jam

• Tingkatkan aktivitas dengan

kolaborasi dokter/fisioterapi

• Kolaborasi dalam bladder training

• Hindari faktor pencetus

inkontinensia urine seperti cemas

• Kolaborasi dengan dokter dalam

pengobatan dan keteterisasi

• Jelaskan tentang:

Pengobatan

Kateter

Penyebab

Tindakan lainnya.

•  Membantu mencegah distensi

atau komplikasi

• Meningkatkan kekuatan otot ginjal

dan fungsi bladder

• Menguatkan otot dasar pelvis

• Mengurangi/menghidari

inkontinensia

• Mengatasi faktor penyebab

• Meningkatkan pengetahuan dan

diharapkan pasien lebih

kooperatif.

Page 11: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Asuhan Keperawatan Eliminasi Urine

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

Gangguan pola eliminasi urine: inkontinensia

  Retensi urine

Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu mengosongkan bladder secara tuntas.

Kemungkinan berhubungan dengan :• Obstruksi mekanis.• Pembesaran prostat.• Trauma.• Pembedahan.• Kehamilan.

Kemungkinan data yang ditemukan :• Tidak tuntasnya pengeluaran

urine• Distensi bladder.• Hipertropi prostat.• Kanker.• Infeksi saluran kemih.• Pembedahan besar abdomen.

Tujuan yang diharapkan :• Pasien dapat mengontrol

pengeluaran bladder setiap 4 jam.

• Tanda dan gejala retensi urine tidak ada.

Page 12: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Intervensi Rasional • Monitor keadaan bladder

setiap 2 jam

• Ukur intake dan output cairan

setiap 4 jam

• Berikan cairan 2000 ml/hari

dengan kolaborasi

• Kurangi minum setelah jam 6

malam

• Kaji dan monitor analisis urine

elektrolit dan berat badan

• Lakukan latihan pergerakan

• Lakukan relaksasi ketika

duduk berkemih

• Ajarkan tehniklatihan dengan

kolaborasi dokter/fisioterapi

• Kolaborasi dalam

pemasangan kateter

• Menentukan masalah

• Memonitor keseimbangan

cairan

• Menjaga defisit cairan

• Mencegah nokturia

• Membantu memonitor

keseimbangan cairan

• Meningkatkan fungsi ginjal

dan bladder

• Relaksasi pikiran dapat

meningkatkan kemampuaan

berkemih

• Menguatkan otot pelvis

• Mengeluarkan urine

Page 13: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Eliminasi Bowel

Eliminasi bowel adalah merupakan proses pembuangan sisa metabolisme tubuh yang tidak

terpakai.

Anatomi Dan Fisiologi

Saluran gastrointestinal bagian atas

   Saluran gastrointestinal bagian

bawah

Mulut-kerongkongan-lambung

Usus Halus-usus besar-anus

Saluran gastrointestinal bagian atas

   Saluran gastrointestinal bagian

bawah

Page 14: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Makanan yang masuk akan dicerna secara mekanik dan kimiawi dimulut dan dilambung dengan bantuan enzim, asam lambung. Selanjutnya maknan yang sudah dalam bentuk chyme didorong ke usus halus.Usus halus menerima zat makanan yang sudah berbentuk chyme (setengah padat) dari lambung untuk mengabsorrpsi air, nutrien, dan elektrolit. Usus sendiri mensekresi mucus, potassium, bikarbonat, dan enzim.Chyme bergerak arena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rektum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan haustral adalah gerakan untuk mendorong materi cair dan semipadat sepanjang kolon, gerkan peristaltik adalah berupa gelombang, gerakan maju ke anus.

Proses Pencernaan Makanan

Page 15: Eliminasi _Keperawatan Dasar

EliminasiBowel

Proses defekasi

Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus.

Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rektum sehingga terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan rangsnagan pada flektus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltik. Setelah feses tiba di anus, secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah defekasi.

Refleks Defekasi Instrinsik

Refleks Defekasi

parasimpatik

Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spinal cord kemudian dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid dan rektum yang menyebabkan intensifnyaa peristaltik, relaksasi spinter interna, maka terjadinya defekasi.

Page 16: Eliminasi _Keperawatan Dasar

EliminasiBowel

Faktor Yang

mempengaruhi

Pada usia bayi kantrol defekasi belum berkembang, sedangkan pada usia lanjut kontrol defekasi menurun.Makanan berserat akan mempercepat produksi feses, banyaknya makann yang masuk ke dalam tubuh juga mempengaruhi proses defekasi.Intake cairan yang kurang akan menyebabkan feses menjadi lebih keras, disebabkan karena absorsi cairan yang meningkat.Tonus otot abdomen , pelvis, dan diafreagma akan sangat membantu proses defekasi. Gerakan peristaltik akan memudahkan bahan feses bergerak sepanjang kolon.Keadaan cemas, takut, dan marah akan meningkatkan peristaltik akan menudahkan bahan feses bergerak sepanjang kolon.Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan diare dan konstipasi.Kebiasaan untuk melatih pola buang air besar sejak kecil sejak kecil secara teratur, fasilitas buang air besar, dan kebiasaan menahan buang air besar.Klien yang akan dilakukan prosedur diagnostik biasanya dipuaskan atau dilakukan klisma dahulu agar tidak dapat buang air besar kecuali setelah makan.

Usia

Diet

Intake cairan

Aktivitas

Fisiologis

Pengobatan

Gaya hidup

Prosedur diagnostik

Page 17: Eliminasi _Keperawatan Dasar

EliminasiBowel

Faktor Yang

mempengaruhi

Beberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare dan konstipasi.Anestesi umum dapat menghalangi inpuls parasimpatis, sehingga kadang-kadang menyebabkan ileus usus. Kondisi ini dapat berlangsung selama 24-48 jam.Pengalaman nyeri waktu buang air besar seperti adanya hemoroid, fraktur ospubis, epesiotomi akan mengurangi keinginan untuk buang air besarKerusakan spinal cord dan injuri kepala akan menimbulkan penurunan stimulus sensorik untuk defekasi.

Penyakit

Anestesi dan Pembedahan

Nyeri

Kerusakan sensorik dan motorik

Continue…

Page 18: Eliminasi _Keperawatan Dasar

EliminasiBowel

Masalah atau

Gangguan

Gangguan eliminasi yang diakibatkan adnaya feses yang kering dan keras melalui usus besar. Biasanya disebabkan oleh pola defekasi yang tidak diatur.Masa feses yang keras dilipatan rektum yang diakibatkna oleh retensi dan akumulasi material feses yng berkepanjangan. Keluarnya feses cairan dan meningkatkan frekuensi buang air besar akibat cepatnya chyme melewati usus besar, sehingga usus besar tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyerap air. Hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas yang melalui spinter anus akibat kerusakan fungsi spinter atau persyarafan di daerah anus. Flatus yang berlebihan di daerah di daerah intestinal sehingga menyebabkan distensi intestinal, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-obatan (barbiturat, penurunnan ansietas, penurunan aktivitas intestinal), mengkonsumsi makan yang banyak mengandung gas dapat berefek anestesi.Pelebaran vena didaerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan didaerah tersebut.

Konstipasi

Fecal imfaction

Diare

Inkontinensia

Kembung

Hemorroid

Page 19: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Asuhan Keperawatan Eliminasi Urine

Pengkajian

Riwayat keperawatan

Pemeriksaan diagnostik

Keadaan feses

Pemeriksaan fisik

• Pola defekasi : frekuensi, pernah berubah

• Perilaku defekasi : penggunaan laksatif, cara mempertahankan pola.

• Deskripsi feses : warna, bau, dan tekstur.

• Diet : makanamempengaruhi defekasi, makanan yang biasa dimakan, makanan yang dihindari, dan pola makan yang teratur atau tidak.

• Cairan : jumlah dan jenis minuman/hari

• Aktivitas : kegiatan sehari-hari

• Kegiatan yang spesifik.• Sters : stres berkepanjangan

atau pendek, koping untuk menghadapi atau bagaimana menerima.

• Pembedahan/penyakit menetap.

• Anuskopi• Proktosigm

oidoskopi• Rontgen

dengan kontras

• Abdomen : distensi, simetris, gerakan peristaltik, adanya massa pada perut, tenderness.• Rektum dan anus :

tanda-tanda inflamasi, perubahan warna, lesi, fistula, hemoroid, adanya massa, tenderness.

Konsistensi, bentuk, bau,

warna, jumlah, unsur

abnormal dalam feses,

lendir.

Page 20: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Asuhan Keperawatan Eliminasi Urine

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

Gangguan Eliminasi Bowel

konstipasi (aktual/risiko)

Kemungkinan berhubungan dengan :• Imobilitas• Menurunya aktivitas

fisik• Ileus• Stres• Kurang privasi • Menurunnya

mobilitas intestinal• Oerubahan atau

pembatasan diet.

Kemungkinan data yang ditemukan :

• Menurunnya bising usus

• Mual• Nyeri abdomen• Adanya massa pada

abdomen bagian kiri bawah

• Perubahan konsistensi feses, frekuensi buang buang air besar.

Tujuan yang diharapkan :

• Pasien kembali ke pola normal dari fungsi bowel

• Terjadinya perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor penyebab konstipasi.

Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perubahan pola yang normal dalam berdefekasi dengan karakteristik menurunnya frekuensi buang air besar dan feses yang keras.

Page 21: Eliminasi _Keperawatan Dasar

Intervensi RasionalCatat dan kaji kemvali warna,

konsitensi, jumlah dan waktu

buang air besar

Pengkajian dasar untuk

mengetahui adanya masalah

bowel

Kaji dan catat pengerasan usus Deteksi dini penyebab konstipasi

Jika terjadi fecal impaction

Lakukan pengeluaran manual

Lakukan gliserin klimas

Membantu mengeluarkan feses

Konsultasikan dengan dokter

tentang pemberian laksatif,

enema, pengobatan

Meningkatkan eliminasi

Berikan cairan adekuat Membantu feses lunak

Berikan makanan tinggi serat dan

hindari makanan yang banyak

mengandung gas dengan

konsultasi bagian gizi

Meningkatkan pergerakan usus

Berikan pendidikan kesehatan

tentang personal hygien,

kebiasaan diet, cairan dan

makanan yang mengandung gas,

aktifitas, kebisaan buang air besar

Mengurangi atau menghindari

inkontinensia

Page 22: Eliminasi _Keperawatan Dasar