elemen_lentur_pelat_
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
1/30
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
2/30
ambaran perbedaan !epit penuh dan !epit elastis "
Pada b. 1.# " Balok tengah (yang lebih kecil) dibandingkan balok tepi akan memberi
!epitan yang lebih tinggi terhadap lantai apabila beban di kanan dan kiri balok adalah
permanen. $engan demikian, balok tepi lebih konser%atif bila tidak ditinjau sebagai !epitpenuh, dan dian!urkan sebagai tumpuan bebas. Jika diasumsikan sebagai !epit penuh
harus di!amin bah&a balok tepi tersebut mampu mencegah rotasi.
2. Jenis Pelat ditinjau dari Geometri dan Arah Tulangan
'da !enis, yaitu "
Pelat atu 'rah (One Way Slab)
Pelat $ua 'rah (Two Way Slab)
2.1 Pelat Satu Arah
2
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
3/30
Cara menghitung momen lentur pada pelat satu arah
'nalisis momen lentur pada pelat satu arah dapat dianggap sebagai balok di atas dua
atau banyak tumpuan.
Pelat satu bentang dapat dipandang sebagai struktur balok statis tertentu (simple
beam, balok sendi-roll).
Pelat dua bentang atau lebih dipandang sebagai struktur balok menerus (struktur
statis tak tentu).
elain dengan prinsip di atas, dapat !uga dilakukan dengan menggunakan koefisien
momen, asalkan dipenuhi syarat*syarat berikut ini "
1. Pan!ang bentang seragam, !ika ada perbedaan selisih bentang yang terpan!angdengan bentang sebelahnya yang lebih pendek maksimum +.
. Beban hidup harus - kali beban mati.
. Penentuan pan!ang / untuk bentang yang berbeda "
0ntuk momen lapangan, / bentang bersih di antara tumpuan.
0ntuk momen tumpuan, / rata*rata bentang bersih pada sebelah kiri dan
kanan tumpuan.
3
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
4/30
Tael 1 ! "oe#isien $omen %dikalikan &uL2'
1/1( 1/) 1/1( 1/1( 1/1(
1/1* 1/1* 1/1+
1/2* 1/) 1/2* 1/2* 1/2*
1/11 1/11 1/ ,
1/1( 1/1+ 1/1+ 1/1(
1/1* 1/1( 1/1*
1/2* 1/1+ 1/1+ 1/2*1/11 1/1( 1/11
1/1( 1/1+ 1/11 1/1+ 1/1(
1/1* 1/1( 1/1( 1/1*
1/2* 1/1+ 1/11 1/1+ 1/2*
1/11 1/1( 1/1( 1/11
1/1( 1/1+ 1/11 1/11 1/1+ 1/1(
1/1* 1/1( 1/1( 1/1( 1/1*
1/2* 1/1+ 1/11 1/11 1/1+ 1/2*
1/11 1/1( 1/1( 1/1( 1/11
2eterangan
4
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
5/30
Tael 2 ! Teal minimum untuk alok non prategang atau pelat satu arahila lendutan tidak dihitung
2omponenstruktur
Tebal minimum, h (mm)
$ua
Tumpuan
atu u!ung
menerus
2edua u!ung
menerus 2antile%er
2omponen tidak mendukung atau tidak dihubungkan dengan partisiatau konstruksi lainnya yang mungkin rusak karena lendutan besar
Pelat masif satuarah
/3+ /3# /34 /31+
Balok atau Pelat5usuk atu 'rah
/316 /314,7 /31 /34
2eterangan " Pan!ang pelat) / dalam mm
Tabel di atas bentang (menggunakan beton normal (&c#++ kg3m) dan ba!a
tulangan fy #++ 8Pa. 0ntuk kondisi lain, harus dimodifikasi sebagai berikut "
0ntuk beton ringan ( &c 17++ s3d +++ kg3m) nilai dalam tabel di atas
harus dikalikan dengan (1,67 * +,+++ . &c) dan tidak kurang dari 1,+9 : di
mana &cadalah berat !enis dalam kg3m
0ntuk ba!a tulangan dengan fyselain #++ 8Pa, nilai dalam tabel di atas
harus dikalikan dengan (+,# ; fy3
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
6/30
1. Tentukan tebal pelat, dengan syarat batas lendutan.
. =itung beban*beban " beban mati, beban hidup dan beban berfaktor.
. =itung momen akibat beban berfaktor (bisa dengan tabel koefisien momen)
#. =itung /uas tulangan, dengan memperhatikan batas tulangan "
min - - maks min +,++77. Tentukan diameter dan !arak tulangan, dengan memperhatikan lebar retak "
s - smaks smaks ,+ h
smaks 7+ mm
6
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
7/30
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
8/30
. =itung momen akibat beban berfaktor.
$itin!au per 1 m lebar, maka @0 +,
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
9/30
C min( +,++7) dipakai +,++7
's b d +,++7 ? 1+++ ? 117 61+ mm(per 1+++ mm lebar)
p 1+ mm 's 1 tulangan
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
10/30
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
11/30
'pabila /? +,#./y (ambar .7.a), pelat dianggap tertumpu pada balok
B1,B,B,B# (sebagai pelat tertumpu pada keempat sisinya). Pelat tersebut
dipandang sebagai pelat dua arah (arah ? dan arah y). Tulangan lentur pelat
dipasang pada kedua arah yang besarnya sebanding dengan momen*momen
setiap arah yang timbul.
'pabila /? - +,#./y (ambar .7.b), pelat dianggap tertumpu pada balok B1 danB. 2ontribusi balok B dan B# hanya kecil didalam memikul beban pelat. Pelat
dipandang sebagaipelat satu arah(arah ?). Tulangan lentur utama dipasang pada
arah ? sa!a, sedangkan pada arah y hanya sebagai tulangan*bagi.
Pada Tabel (halaman berikutnya) ditun!ukkan momen lentur per 1 meter lebar
yang beker!a pada masing*masing pada arah ? dan arah y.
8l? momen lapangan per meter lebar di arah ?.
8ly momen lapangan per meter lebar di arah y.8t? momen tumpuan per meter lebar di arah ?.
11
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
12/30
8ty momen tumpuan per meter lebar di arah y.
8ti? momen tumpuan akibat !epit tak terduga diarah ?.
8tiy momen tumpuan akibat !epit tak terduga diarah y.
Penerapan Tabel ini dibatasi beberapa syarat "a. Beban pelat terbagi rata.
b. Perbedaan yang terbatas antara besarnya beban maksimum dan minimum antara
panel pelat.
@u, minC +,# @u,mak.
c. Perbedaan terbatas antara pan!ang bentang yang berbatasan.
/?, terpendek +,4 /?, terpan!ang.
/y, terpendek
+,4 /y, terpan!ang.
$omen jepit tak terdugadianggap sama dengan setengah momen lapangan di panel
yang berbatasan, maka "
Pada arah ?, 8ti? 13 8/?
Pada arah y, 8tiy 13 8/y
12
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
13/30
Tabel 8omen per 1 meter lebar dalam !alur tengah akibat beban terbagi rata
kema 8omen per meterlebar
/y 3 /?
1,+ 1, 1,# 1,6 1,4 ,+ ,7
8/? +,++1 @ul??
8/y +,++1 @ul??
#1
#1
7#
7
6 17 8Pa, 8utu ba!a fy #+ 8Pa, diameter tulangan 1+ mm.
Pertanyaan " tebal pelat dan tulangan yang diperlukan, bila pelat memikul beban hidup
7+ kg3mdan beban finishing penutup pelat (tegel, spesi, pasir urug, plafon) 1#+
kg3m.
Penyelesaian "
1. Tentukan tebal pelat minimum (untuk fy #+ 8Pa dan bentang pendek /? # meter
hmin ( /?3+ ) ? (+,# ; #+ 3
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
16/30
. Tentukan momen yang beker!a akibat beban berfaktor.
$itin!au per 1 meter lebar, sehingga @u 1 t3m? 1 m 1 t3m
Tabel , untuk /y 3 /? #,4 3 # 1,
2asus , tumpuan bebas didapat momen "
8/? +,+7# @u/?
+,+7# ? 1,+ ? #,+
+,46# t.m8/y +,+7 @u/?
+,+7 ? 1,+ ? #,+ +,76+ t.m
8t? 13 8/? 13 ? +,46# +,# t.m
8ty 13 8/y 13 ? +,76+ +,4+ t.m
#. =itung tulangan
Tebal pelat h 17+ mm
Tebal penutup p + mm$iameter tulangan 1+ mm
Tinggi efektif "
d? h * p * 13 17+ * + * 13 ? 1+ 17 mm
dy h * p * * 13 1#+ * + * 1+ *13 ? 1+ 117 mm
fc> 17 8Pa 1 +,47, untuk fc> #+ 8Pa
b +,+
ma? +,
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
17/30
5n
M n
bd2
+,691
m f
fc
y
0 85, ' 14,47
1
m 1 1
2
mR
f
n
y
+,++
perlu
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
18/30
d) Tulangan tumpuan arah y
b 1+++ mm, d 117 mm
8u 8ty +,4+ t.m +,4+ ? 1+< D.mm
$engan cara yang sama pada perhitungan diatas,
didapat "
+,++11
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
19/30
1&
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
20/30
Contoh
$iketahui Pelat /antai untuk 5uang 2uliah seperti gambar .1. 8utu beton fc> +
8Pa, 8utu ba!a fy 8Pa.
$iminta " Tentukan tebal Pelat dan 5encana Penulangan.
Penyelesaian "
1. Tentukan tebal pelat
Tebal minimum pelat hminmenurut Tabel 1.#, untuk
fy #+ 8Pa dan bentang pendek /? ,++ meter adalah "
20
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
21/30
* Pelat tipe a, satu u!ung menerus, tebal minimum "
hmin L
32
3 0
32
, +,+9
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
22/30
* Pelat tipe a, 2asus F'" (interpolasi linier)
8/? +,+7 @u/? +,+7 ? +,476 ? ,+ +,#++ tm
8/y +,+ @u/? +,+ ? +,476 ? ,+ +,169 tm
8t? +,+9# @u/? +,+9# ? +,476 ? ,+ +,
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
23/30
b 0 85 1, ' f
fy
c
600
600 + fy
0 85 0 85 20, ,x x
240?
600
600 240+ +,+#
ma? +,
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
24/30
's minb d +,++7 ? 1+++ ? 64 11min dipakai
's b d +,++7 ? 1+++ ? 64 6+ mm
$iperlukan tulangan P 4*1+ #16 mm>6+ mm
memenuhi syarat
e) Pada tumpuan tepi (arah ? dan arah y)8ti? +,++ tm +,++ ? 1+
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
25/30
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
26/30
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
27/30
2.( 0istriusi 6ean
$itin!au pelat tipe (a) seperti pada gambar .17. Pelat tersebut didukung oleh
balok*balok B1,Bdan B#
B 4
Beban pelat didistribusikan ke balok*balok pendukungnya melalui garis*garis yang
berarah #7odari sudut panel seperti gambar .17b.
Balok bentang pendek memikul beban trapesium masing*masing setinggi 13 / ?seperti
gambar .16.
13+
13
+
+ / y
(a) Bentang pendek (b) Bentang pan!ang
ambar .16 Beban yang dipikul balok akibat pelat
0ntuk balok yang hanya terdiri dari satu bentang, adalah tidak mengalami
kesulitan di dalam menghitung gaya*gaya dalam yang timbul (momen lentur dan gaya
geser), !ika diterapkan langsung beban segitiga dan trapesium seperti di atas, tetapi !ika
27
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
28/30
balok*balok ini merupakan balok menerus yang terdiri dari dua bentang atau lebih,
perhitungan mekanika akan men!adi rumit.
/angkah konser%atip telah diambil oleh para perancang di dalam mengubah
beban segitiga3trapesium ini ke dalam beban merata e@ui%alen, yaitu dengan
mendasarkan bah&a momen maksimum bentang akibat beban merata e@ui%alen,dengan asumsi balok bertumpu bebas pada kedua u!ungnya (lihat gambar .1
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
29/30
8omen ini harus sama dengan momen akibat beban merata e@ui%alen yaitu " 134 /e@
/?, maka "
13#4 /?/? { }3 4 2 2 " L Lx y 134 /e@/? sehingga "
/e@ 136/? { }3 4 22 " L Lx y
Perlu dicatat bah&a perhitungan beban3lebar e@ui%alen seperti di atas memba&a
hasil yang relatip boros, sebagai gambaran diberikan contoh sebagai berikut "
$iketahui "
Pelat lantai tipe (a) dengan lebar /? ,++ m, /y 7,++ m seperti gambar .14 memikul
beban terbagi rata sebesar @u +,4++ t3m
$iminta " =itung beban yang dipikul balok B1,B,B,B#. akibat pelat tersebut.
Penyelesaian "
Pada balok bentang pendek /e@ 13 /?
13 ? ,++ 1,++ m
Beban e@ui%alen yang dipikul oleh balok Bdan B#adalah
@balok /e@@u 1,++ ? +,4++ +,4 t3m.
Pada bentang pan!ang /e@ 136/? { }3 4 22 " L Lx y
/e@ 136 ? ,++ ? 3 4300
2 5 00
2
",
x
1,+ m
Beban yang dipikul oleh balok B1dan Badalah
@balok /e@@u 1, ? +,4++ 1,+76 t3m
+
,++
B 2
1,++
/ y 7.++
1,
ambar .14 Iontoh distribusi beban pelat
Total beban sebelum didistribusikan +,4+ ? ,++ ? 7,++
2&
-
7/26/2019 Elemen_Lentur_Pelat_
30/30
1 ton.
Total beban setelah didistribusi (+,4 ? ,+ ; 1,+76 ? 7,+)
17,6 ton >1 ton.
$ari uraian tersebut dian!urkan, bah&a untuk kasus*kasus struktur yang
sederhana seyogyanya dihitung berdasarkan cara pembebanan yang sesungguhnya
(beban segitiga3trapesium), sedangkan untuk struktur yang komplek dapat dilakukan
dengan pembebanan e@ui%alen.