eksum gempol

62
PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN DI KABUPATEN PASURUAN I. Pendahuluan Berdasarkan capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ditunjukkan dengan angka kontribusi PDRB Jawa Timur terhadap PDB Nasional yang mengalami peningkatan dimana tahun 2011 sebesar 14,68% terhadap PDB Nasional meningkat menjadi 14,80% terhadap PDB Nasional menempatkan Jawa Timur pada jajaran Provinsi yang memberikan kontribusi Nasional tertinggi ke-2 setelah Provinsi DKI Jakarta. Demikian pula dengan angka pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Timur hingga tahun 2012 yang lalu mencapai angka 7,72 melebihi angka pertumbuhan ekonomi Nasional didukung pula dengan ketercapaian beberapa indicator kinerja utama pemerintah daerah dalam bidang sosial, ketenagakerjaan, dan disparitas wilayah. Hal ini merupakan prestasi yang harus dipertahankan sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro salah satunya dengan mengoptimalisasi potensi kawasan yang memiliki nilai tambah dan nilai strategis terhadap kawasan di sekitarnya. Berdasarkan amanat dari Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa Rencana Tata EXECUTIVE SUMMARY 1

Upload: holy

Post on 29-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kawasan Industri

TRANSCRIPT

Page 1: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOLPENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL

DI KABUPATEN PASURUANDI KABUPATEN PASURUAN

I. Pendahuluan

Berdasarkan capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang

ditunjukkan dengan angka kontribusi PDRB Jawa Timur terhadap PDB

Nasional yang mengalami peningkatan dimana tahun 2011 sebesar

14,68% terhadap PDB Nasional meningkat menjadi 14,80% terhadap PDB

Nasional menempatkan Jawa Timur pada jajaran Provinsi yang

memberikan kontribusi Nasional tertinggi ke-2 setelah Provinsi DKI

Jakarta. Demikian pula dengan angka pertumbuhan perekonomian

Provinsi Jawa Timur hingga tahun 2012 yang lalu mencapai angka 7,72

melebihi angka pertumbuhan ekonomi Nasional didukung pula dengan

ketercapaian beberapa indicator kinerja utama pemerintah daerah dalam

bidang sosial, ketenagakerjaan, dan disparitas wilayah. Hal ini merupakan

prestasi yang harus dipertahankan sehingga Pemerintah Provinsi Jawa

Timur berupaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro

salah satunya dengan mengoptimalisasi potensi kawasan yang memiliki

nilai tambah dan nilai strategis terhadap kawasan di sekitarnya.

Berdasarkan amanat dari Undang – Undang No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang bahwa Rencana Tata Ruang secara umum

terbagi menjadi Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Rinci Tata

Ruang. Rencana Rinci Tata Ruang merupakan bentuk rencana

operasionalisasi dari rencana umum tata ruang, dimana Jawa Timur telah

menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur dalam

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031.

Kawasan strategis merupakan kawasan yang berpotensi berupa

kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah

sekitarnya, kegiatan lain dibidang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya,

serta ditetapkan dalam sebagai salah satu upaya peningkatan

EXECUTIVE SUMMARY 1

Page 2: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

kesejahteraan masyarakat. Pendekatan kawasan strategis provinsi

ditetapkan menjadi beberapa tipologi kawasan berdasarkan nilai strategis

sektoral kawasan pada pengembangan kawasan di sekitarnya maupun

nilai pengaruhnya terhadap pertumbuhan Jawa Timur baik dari segi

ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Salah satu kawasan

strategis yang ditetapkan berupa kawasan strategis dari sudut pandang

ekonomi yang di Jawa Timur ditetapkan dalam pengembangan kawasan

ekonomi potensial dalam rangka mempercepat perkembangan wilayah

serta dalam mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan

antarkawasan.

Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan kawasan kawasan

yang memiliki nilai potensial pengembangan wilayah regional Jawa

Timur, maka Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031 telah menetapkan

beberapa kawasan strategis Provinsi Jawa Timur dari sudut pandang

kepentingan ekonomi sebagaimana termuat dalam Pasal 87 poin b angka

ke-5 mengenai penetapan Kawasan Strategis sudut kepentingan ekonomi

yang berada dalam lingkup pengelolaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur

berupa Kawasan Industri Gempol di Pasuruan sebagai bagian integrasi

kawasan koridor metropolitan di Jawa Timur. Kawasan Strategis Ekonomi

dengan tipologi Kawasan Koridor Metropolitan ditetapkan dengan

mempertimbangkan nilai potensial strategis kawasan secara regional

dengan tidak terlepas dari kekuatan ekonomi utama/unggulan masing-

masing Kabupaten/Kota bersangkutan.

Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki

posisi strategis secara kewilayahan di Jawa Timur, antara lain dengan

keberadaanya yang dekat dengan pusat pertumbuhan di Jawa Timur yaitu

Kota Surabaya, serta didukung dengan posisi strategis Kabupaten

Pasuruan dalam mendukung Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Gerbangkertosusila dan KSN Malang Raya. Dalam konstelasi penataan

ruang regional Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan termasuk dalam Wilayah

Pengembangan (WP) Germakertosusila Plus sehingga dalam arahan

EXECUTIVE SUMMARY 2

Page 3: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

pengembangannya Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah yang potensial

dalam meningkatkan pelayanan dari segi akses jaringan transportasi

salah satunya dalam bentuk rencana pembangunan jalur arteri primer

Surabaya – Sidoarjo – Gempol – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo –

Banyuwangi dan rencana jalan bebas hambatan antar kota di ruas

Gempol–Pandaan, Gempol–Pasuruan, dan Porong–Gempol. Upaya

pengembangan jaringan transportasi tersebut, ditunjang dengan potensi

keberadaan kawasan industry di Kabupaten Pasuruan yang menjadi

sector perekonomian basis di Kabupaten Pasuruan dengan skala

pelayanan regional, turut mendukung upaya pengembangan kawasan

yang secara eksisting merupakan kawasan perkotaan menjadi kawasan

metropolitan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari integrasi

kawasan metropolitan di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Dalam rangka upaya pengembangan sekaligus pengaturan

kawasan metropolitan yang terintegrasi dengan kawasan Metropolitan di

Jawa Timur yang ditetapkan sepanjang Kawasan Kaki Jembatan

Suramadu di Kabupaten Bangkalan, Kawasan Kaki Jembatan Suramadu

di Kota Surabaya, kawasan pusat bisnis Kota Surabaya, kawasan industri

berteknologi tinggi di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, Kawasan

Industri Gempol di Kabupaten Pasuruan, Kawasan Komersial Lawang di

Kabupaten Malang dan perkotaan Malang, kawasan pusat bisnis Kota

Malang, hingga pusat pariwisata di Kota Batu, Pemerintah Provinsi Jawa

Timur berupaya untuk menyusun Rencana Rinci Kawasan Strategis

sebagai bentuk arahan kebijakan penataan ruang pada kawasan tersebut

dalam peranannya sebagai kawasan strategis Provinsi dari sudut

kepentingan ekonomi dengan tetap memperhatikan fungsi masing-masing

Kabupaten/Kota serta rencana sektoral yang ada sehingga dapat saling

terintegrasi. Upaya tersebut dilakukan selaras dengan upaya pelaksanaan

penataan ruang kawasan strategis provinsi yang menjadi salah satu

wewenang Pemerintah Daerah Provinsi dalam penyelenggaraan penataan

ruang serta memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun

2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang bahwa Jangka waktu

EXECUTIVE SUMMARY 3

Page 4: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

penyusunan dan penetapan rencana rinci tata ruang yang menjadi paling

lama 24 bulan terhitung sejak pelaksanaan penyusunan rencana rinci tata

ruang. Dengan ditetapkannya Rencana Rinci Kawasan Strategis Industri

Gempol Pasuruan diharapkan akan turut mewujudkan suatu

pengembangan kawasan strategis yang memadukan kebijakan sekaligus

menjembatani kebutuhan pemanfaatan ruang yang ditetapkan Pemerintah

Provinsi dengan Kabupaten/Kota bersangkutan

II. Analisa KawasanII. Analisa Kawasan

1.1. ANALISA MAKRO

1.1.1. Delineasi Metropolitan di Kawasan Industri Gempol

Kawasan perencanaan Kecamatan Gempol. secara geografis, terletak di

bagian Utara Kabupaten Pasuruan. Dalam kebijakan RTRW Provinsi

Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan masuk WP Germakertosusila Plus,

meliputi: Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan,

Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo,

Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten

Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Sampang Kabupaten

Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep, dengan pelayanan di Kota

Surabaya.

Struktur tata ruang GKS Plus diarahkan kedalam 5 perwilayahan

perkotaan, yaitu :

1. Wilayah Surabaya Metropolitan Area (SMA) yang meliputi sebagian

wilayah Gresik, Sidoarjo, Bangkalan dan Surabaya. yang berpusat di

Surabaya.

2. Wilayah Tuban – Lamongan meliputi cluster Tuban dan Lamongan.

3. Wilayah Mojokerto-Jombang meliputi cluster Mojokerto dan

Jombang

4. Wilayah Pasuruan, wilayah Kota dan Kabupaten.

5. Wilayah Bojonegoro cluster khusus Bojonegoro

EXECUTIVE SUMMARY 4

Page 5: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

1.1.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan

Kawasan

Aktivitas ekonomi di kawasan perencnaan ini tumbuh dengan pesat

terutama pada koridor-koridor yang menjadi pembentuk struktur unit

pengembangan ini. Bentuk dari aktivitas ini kompleks dan

kelengkapannya. Beberapa kawasan yang berkembang cukup pesat

antara lain di sepanjang koridor Jalan Arteri Primer arah Kota Pasuruan

dan Malang.

1. Pertumbuhan Aktifitas Perdagangan dan Jasa

2. Pertumbuhan Aktifitas Industri

3. Integrasi/Keterkaitan Ekonomi dengan Wilayah Lainnya

4. Aktifitas Sektor Informal

Pada wilayah Wilayah Perencanaan khususnya dan di Kota

Pasuruan pada umumnya, kehidupan PKL yang lahir, tumbuh dan

berkembang pesat cenderung menjadi sebuah aktifitas perekonomian

masyarakat yang dapat di klasifikasikan dalam sifat - sifat sebagai

berikut :

a. Pekerjaan yang permanen atau temporer (sambilan)

b. Mata pencaharian yang utama atau sampingan (tambahan)

c. Pekerjaan/mata pencaharian loncatan akibat pemutusan

hubungan kerja.

1.2. ANALISA KAWASAN PERENCANAAN

1.2.1. Analisa Struktur Ruang.

Berdasarkan kondisi yang ada, pola perkembangan pusat-pusat

pelayanan yang ada kawasan perencanaan berada di PPK Gempol

dengan pusat pelayanan Desa Gempol yang berfungsi sebagai pusat

kegiatan Kecamatan Gempol meliputi kegiatan kawasan perkantoran,

pemerintahan, industry, pendidikan, rekreasi dan olah raga serta

perdagangan pasar tingkat Kecamatan dan pemukiman. Sedangkan

kawasan perencanaan sebagai sub pusat unit lingkungan berfungsi

sebagai pusat kegiatan kawasan perdagangan,skala lokal perumahan,

EXECUTIVE SUMMARY 5

Page 6: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

pendidikan, pertanian, RTH, pariwisata dan perikanan untuk pusat

pengembangan kawasan I sebagai pusat kegiatan berpusat di Desa

Gempol melayani kawasan kecamatan Gempol dengan fungsi kegiatan

utama perdagangan, pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan industri.

1.2.2. Pola Ruang Kawasan Perencanaan

Struktur pemanfaatan ruang di kawasan perencanaan dalam penetapan

struktur dan pola pemanfaatan ruang yang harus dilindungi dan

dibudidayakan dengan prioritas program dalam pengendalian

pemanfaatan ruang di kawasan perencanaan yang memuat

kebijaksanaan pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk kawasan

lindung dan budidaya.

A. Kawasan lindung

B. Kawasan Budidaya

1. Kawasan Permukiman

2. Kawasan Industri Dan Pergudangan

3. Kawasan Pertanian

4. Kawasan Perdagangan dan Jasa

5. Kawasan Pariwisata

6. Kawasan Fasilitas Umum

7. Kawasan Pendidikan

8. Kawasan Peribadatan

9. Kawasan Kesehatan

10. Kawasan Olah Raga dan Rekreasi

1.2.3. Analisa Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kawasan Industri

Pemahaman terhadap standar teknis kawasan industri diperlukan, baik

dalam rangka memilih lokasi yang tepat bagi penentuan lokasi kawasan

industri maupun dalam menilai apakah rencana pengembangan

kawasan industri yang diusulkan oleh investor dapat memenuhi berbagai

prasyarat teknis. Sehingga dapat menghindari terjadinya permasalahan

teknis dan lingkungan.

EXECUTIVE SUMMARY 6

Page 7: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

1.3. ANALISA PENGEMBANGAN PRASARANA JALAN DAN TERMINAL

Pengambangan prasarana jalan sebagai bagian dari sistem jaringan

jalan primer yang akan direncanakan untuk dikembangkan berupa

pembangunan jalan baru maupun pengembangan jalan yang sudah ada

(peningkatan) berdasarkan status dan fungsinya di Wilayah

perencanaan, meliputi :

1) pengembangan jaringan jalan nasional jalan tol,

2) pengembangan jaringan jalan nasional sebagai jalan arteri,

3) pengembangan jaringan jalan provinsi sebagai jalan kolektor,

4) pengembangan jaringan jalan strategis kabupaten, serta

5) pengembangan jaringan jalan kabupaten sebagai jalan lokal.

Jaringan jalan yang memiliki klasifikasi fungsi primer di Kabupaten

Pasuruan

1.4. ANALISA KELEMBAGAAN

Kajian manajemen kelembagaan dalam suatu perencanaan bertujuan

agar nantinya perencanaan ini dapat terlaksana dengan baik. Hal ini juga

menyangkut kemampuan pendanaan pemerintah dalam pengembangan

kawasan. Dalam proses aplikasi perencanaan tata ruang di Kabupaten

Pasuruan yang bersifat menyeluruh dan terpadu, aspek pengelolaan

pembangunan yang mencakup keuangan, administrasi dan perundang-

undangan merupakan aspek yang sangat penting yang harus

diikutsertakan dalam melakukan pertimbangan-pertimbangan guna

menetapkan kebijaksanaan pembangunan.

Mengingat bahwa kawasan industry Gempol merupakan bagian dari

wilayah Kabupaten Pasuruan dan Provinsi Jawa Timur, maka sumber-

sumber pendapatan untuk pelaksanaan pembangunan di Kawasan

perencanaan bersumber dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

Sumber-sumber tersebut terdiri dari :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

3. Swadaya Masyarakat/Swasta

EXECUTIVE SUMMARY 7

Page 8: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

4. Pinjaman Luar Negeri (LOAN)

5. Bantuan/hibah

Aspek pelaksanaan pembangunan adalah dilakukan dengan kerjasama

antara pemerintah dengan masyarakat setempat.

1.5. KERJA SAMA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN

Pada pengembangan kawasan diperlukan kerjasama antara pemerintah,

masyarakat dan pihak swasta dalam mewujudkan pembangunan yang

berwawasan lingkungan yang berkesinambungan. Sehingga indikasi

manajemen kelembagaan adalah adanya pembentukan organisasi dan

pembentukan kelompok pada masing-masing kecamatan dan kelurahan

pada kawasan perencanaan). Oleh karena itu diperlukan pembentukan

organisasi baik di tingkat pemerintah maupun di tingkat masayarakat

sendiri dalam pelaksanaan pembangunan. Dimana organisasi tersebut

yang mengelola baik dari segi pendanaan maupun pelaksanaan

pekerjaan. Dalam organisasi tersebut dibentuk suatu pembagian tugas

dalam kelompok-kelompok kecil, dimana anggotanya adalah masyarakat

kelurahan atau desa tersebut. Sehingga perencanaan yang ada pada

dokumen Rencana Rinci kawasan Industri Gempol dapat terealisasikan.

III. Rencana Pengembangan Kawasan Industri GempolIII. Rencana Pengembangan Kawasan Industri Gempol

1.1.RENCANA STRUKTUR RUANG KAWASAN

Berdasarkan kondisi yang ada, pola perkembangan pusat-pusat

pelayanan yang ada kawasan perencanaan berada di PPK Gempol

dengan pusat pelayanan Desa Gempol yang berfungsi sebagai pusat

kegiatan Kecamatan Gempol meliputi kegiatan kawasan perkantoran,

pemerintahan, industry, pendidikan, rekreasi dan olah raga serta

perdagangan pasar tingkat Kecamatan dan pemukiman. Sedangkan

kawasan perencanaan sebagai sub pusat unit lingkungan berfungsi

sebagai pusat kegiatan kawasan perdagangan,skala lokal perumahan,

pendidikan, pertanian, RTH, pariwisata dan perikanan untuk pusat

pengembangan kawasan I sebagai pusat kegiatan berpusat di Desa

EXECUTIVE SUMMARY 8

Page 9: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Gempol melayani kawasan kecamatan Gempol dengan fungsi kegiatan

utama perdagangan, pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan industri.

Rencana Sistem Perkotaan dan Perdesaan

Pada dasarnya fungsi kawasan dapat dibagi menjadi

dua, yakni kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi

kawasan perkotaan dan perdesaan ini dimaksudkan untuk mengetahui

dan menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan karakter fungsi

kawasan yang harus diemban masing-masing.

Penetapan kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan Kecamatan

Gempol dalam RTRW Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1

KAWASAN PERKOTAAN DAN KAWASAN PERDESAAN

DI WILAYAH GEMPOL KABUPATEN PASURUAN

KECAMATAN

KAWASAN PERKOTAAN /KAWASAN PERDESAAN

NAMA CAKUPAN DESA/KELURAHAN

GEMPOL

Perkotaan

Desa GempolDesa KarangrejoDesa NgerongDesa Kejapanan

Perdesaan

Desa WatukosekDesa WonosunyoDesa WinongDesa BulusariDesa CaratDesa SumbersukoDesa RandupituDesa JerukpurutDesa KepulunganDesa LegokDesa Wonosari

Sumber : RTRW Kabupaten Pasuruan Tahun 2031

EXECUTIVE SUMMARY 9

Page 10: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

1.2.KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN INDUSTRI

Pemahaman terhadap standar teknis kawasan industri diperlukan, baik

dalam rangka memilih lokasi yang tepat bagi penentuan lokasi kawasan

industri maupun dalam menilai apakah rencana pengembangan

kawasan industri yang diusulkan oleh investor dapat memenuhi berbagai

prasyarat teknis. Sehingga dapat menghindari terjadinya permasalahan

teknis dan lingkungan.

1.3.RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA JALAN DAN TERMINAL

Pengambangan prasarana jalan sebagai bagian dari sistem jaringan

jalan primer yang akan direncanakan untuk dikembangkan berupa

pembangunan jalan baru maupun pengembangan jalan yang sudah ada

(peningkatan) berdasarkan status dan fungsinya di Wilayah

perencanaan, meliputi :

1) pengembangan jaringan jalan nasional jalan tol,

2) pengembangan jaringan jalan nasional sebagai jalan arteri,

3) pengembangan jaringan jalan provinsi sebagai jalan kolektor,

4) pengembangan jaringan jalan strategis kabupaten, serta

5) pengembangan jaringan jalan kabupaten sebagai jalan lokal.

Jaringan jalan yang memiliki klasifikasi fungsi primer di Kabupaten

Pasuruan, meliputi :

A.1. Rencana Pengembangan Prasarana Jalan Nasional sebagai Jalan

Tol

A.2. Rencana Pengembangan Prasarana Jalan Nasional sebagai Jalan

Arteri

A.5. Rencana Pengembangan prasarana Jalan Kabupaten sebagai

Lokal

A.6. Ruang Manfaat Jalan (RUMAJA), Ruang Milik Jalan (RUMIJA) dan

Ruang Manfaat Jalan (RUMAJA)

EXECUTIVE SUMMARY 10

Page 11: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

1.4.RENCANA POLA RUANG KAWASAN PERENCANAAN

Rencana pola ruang di kawasan perencanaan terdiri dari kawasan lindung

dan budidaya.

A. Kawasan lindung

B. Kawasan Budidaya

1. Kawasan Permukiman

2. Kawasan Industri Dan Pergudangan

3. Kawasan Pertanian

4. Kawasan Perdagangan dan Jasa

5. Kawasan Pariwisata

6. Kawasan Fasilitas Umum

7. Kawasan Pendidikan

8. Kawasan Peribadatan

9. Kawasan Kesehatan .

10. Kawasan Olah Raga dan Rekreasi

1.5.RENCANA KAWASAN STRATEGIS

Rencana kawasan strategis yang berdampak langsung terhadap kegiatan

penyusunan rencana rinci kawasan industri Gempol Kabupaten Pasuruan

yang meliputi :

1. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertahanan Dan

Keamanan

Kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang

ada di Kecamataan Gempol Kabupaten Pasuruan adalah berupa

kawasan militer, yang pengelolaannya tidak berada di bawah

kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan, tetapi

Pemerintah Pusat sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku

khususnya PP Nomor 26 Tahun 2008 Pasal 81.

2. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan

pertumbuhan ekonomi, meliputi pengembangan kawasan yang

memiliki nilai strategis dan tingkat pengembangan yang diprediksi

dapat memacu perkembangan wilayah sekitarnya, meliputi:

LAPORAN AKHIR VI - 11

Page 12: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

3. Kawasan Peruntukan Industri

Salah satu kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan

ekonomi yang dikembangkan dibawah kewenangan Kabupaten

Pasuruan adalah Pengembangan kawasan dengan peruntukan

industri, baik kawasan industri seperti PIER, maupun kawasan

peruntukan industri yang tersebar proporsional di seluruh Wilayah

Kabupaten Pasuruan termasuk Kawasan Industri UMKM Meubel di

Kecamatan Rejoso-Winongan. Kawasan industri yang akan

dikembangkan di Kabupaten Pasuruan adalah di Kecamatan

Rembang, dengan memanfaatkan rencana jalan tol Gempol –

Pasuruan – Grati. Kawasan ini diprediksi akan memiliki tarikan

kegiatan lain yang besar sehingga diperlukan penataan kawasan

industri secara khusus;

4. Kawasan di Sekitar Interchange

Pengembangan kawasan di sekitar interchange yaitu Kawasan sekitar

interchange Gempol.

5. Kawasan Pendidikan Airlangga City

Kawasan pendidikan Airlangga City yang berada di Kecamatan

Gempol, Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan berbasis

pendidikan dan konservasi alam, sebagai salah satu pemicu kawasan

dan juga berfungsi pengendalian. Kegiatan pendidikan yang akan

dikembangkan di Airlangga City tersebut merupakan kegiatan

pendidikan tinggi berskala luas dan memiliki jangkauan pelayanan

hingga tingkat nasional.

IV. Arahan Pemanfaatan Ruang

Penataan ruang kawasan industri Gempol dilaksanakan secara sinergis

dengan RTRW Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan dan Peraturan lain

yang ada di Kabupaten Pasuruan. Penataan ruang dilaksanakan secara

menerus dan sinergis antara perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian pemanfaatan ruang. Tata ruang yang telah disusun harus dijadikan

pedoman pelaksanaan pembangunan. Arahan pemanfaatan ruang Wilayah

Kabupaten digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian

EXECUTIVE SUMMARY 12

Page 13: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

pemanfaatan ruang di Wilayah Perencanaan. Ada beberapa hal yang terkait

dengan hal tersebut diantaranya adalah dengan pembentukan kelembagaan

penataan ruang, diantaranya pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah atau disingkat menjadi BKPRD, serta Pokja-Pokja pemanfaatan ruang

dan pengendalian ruang.

1.1.KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD)

Kelembagaan penataan ruang yang ada di Kawasan Perencanaan

tertuang dalam RTRW Kabupaten Pasuruan setelah disahkan sebagai Peraturan

Daerah, akan menjadi peraturan yang mengikat bagi penyusunan dan

pelaksanaan program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap

sektor. Hal ini dimaksudkan agar tujuan penyusunan dan penetapan rencana

tata ruang dapat tercapai secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya koordinasi

dan sinkronisasi antar wilayah dan seluruh instansi yang terkait, baik instansi

sektoral maupun antar daerah yang berada dibawah koordinasi BAPPEDA

Kabupaten sebagai badan/lembaga yang bertanggungjawab terhadap

perencanaan tata ruang secara umum.

Lembaga-lembaga ini memiliki wewenang dalam pengendalian dan

pemanfaatan ruang. Lembaga-lembaga yang dimaksud meliputi instansi

pemerintah dan institusi-institusi terkait lainnya yang berwenang dalam

pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam pelaksanaan tersebut perlu melibatkan

seluruh instansi yang ada, yang nantinya akan menghasilkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Perumusan kebijaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah;

2. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan

antar wilayah dan daerah serta keserasian antar sektor;

3. Pemanfaatan segenap sumber daya yang tersedia secara optimal untuk

mencapai hasil pembangunan secara maksimal;

4. Mengarahkan dan mengantisipasi pemanfaatan ruang untuk pelaksanaan

pembangunan yang bersifat dinamis; serta

5. Mengendalikan fungsi pelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber

daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa.

EXECUTIVE SUMMARY 13

Page 14: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

1.2. PRIORITAS DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN

Prioritas dan tahapan pembangunan disusun berdasarkan atas

kemampuan pembiayaan dan kegiatan yang diprioritaskan sesuai arahan umum

pembangunan. Yang dimaksud prioritas dan tahapan pembangunan adalah

penentuan prioritas pelaksanaan pembangunan rancangan rencana, serta

mengingat beberapa hal sebagai berikut :

1. Adanya keterbatasan dana pembangunan yang tersedia pada setiap

tahapan pembangunan lima tahun;

2. Adanya komponen kawasan yang mempunyai efek ganda cukup besar untuk

mengarahkan perkembangan wilayah perencanaan sesuai dengan struktur

yang direncanakan, misalnya: jaringan jalan, utilitas dan sebagainya;

3. Jumlah batas ambang penduduk yang ada untuk mendukung keberadaan

suatu komponen pengembangan, macam dan jenis fasilitas pelayanan

lingkungan; serta

4. Adanya pentahapan pembangunan di wilayah perencanaan yang telah

ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan.

Tidak semua kebutuhan fasilitas dapat dibangun karena ada beberapa

pertimbangan dalam penentuan program yang dilaksanakan pada wilayah

perencanaan. Dasar-dasar pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Adanya keterbatasan dana dan kewenangan yang tersedia;

2. Adanya sarana dan prasarana yang telah ada yang masih dimanfaatkan;

3. Adanya permasalahan yang sifatnya mendesak untuk dilaksanakan; serta

4. Adanya komponen kawasan yang mempunyai multiplier effect yang besar

untuk merangsang tercapainya struktur yang diinginkan, misalnya jaringan

jalan.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka dapat ditentukan prioritas

pelaksanaan pembangunan di wilayah perencanaan yang terdiri dari dua

komponen utama, yaitu struktur ruang dan pola ruang wilayah. Untuk masing-

masing penjelasaan mengenai prioritas pembangunan tersebut dapat dilihat

pada tabel tahapan pembangunan (indikasi program) yang berisi program-

program utama di wilayah perencanaan dibawah ini.

EXECUTIVE SUMMARY 14

Page 15: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

1.3. INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN

Indikasi program pembangunan disusun berdasarkan atas kemampuan

pembiayaan dan kegiatan yang diprioritaskan sesuai pentapaan pembangunan,

Jelasnya lihat pada tabel 2.

EXECUTIVE SUMMARY 15

Page 16: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Tabel 2. Tahapan Pelaksanaan pembangunan

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

A Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Gempol

1 Perwujudan Pusat Kegiatan Perdesaan1.1. Pengembangan kawasan perdesaan

sesuai potensi masing-masing kawasana. Pengembangan kawasan perdesaan

berbasis agrowisata dan minapolitan pada wilayah Pasuruan;

b. Peningkatan pertanian khususnya pada wilayah Pasuruan Timur dan Selatan; serta

c. Pengembangan pusat pengolahan dan hasil pertanian.

Kecamatan Gempol, desa-desa sebagi pusat kegiatan

APBD Kab;APBD Prop; APBN

Dinas Pertanian; Din Kelautan dan Perikanan; Disperindag, Pertanahan, Din. Pengairan & Pertmbangan dan Din. Kehutanan dan Perkebunan, Din. CK & TtRuang baik di Tingkat Kab, Propinsi maupun Pusat.

1.2. Pengembangan kawasan Agrowisataa. Mendorong peningkatan produksi,

pengolahan & pemasaran produk pertanian unggulan sbg satu kesatuan sistem;

b. Pengembangan infrastruktur penunjang agrowisata; serta

c. Pengembangan kelembagaan penunjang agrowisata.

APBD Kab

Dinas PertanianDinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Bina Marga,Dinas Perindustrian & Perdagangan

1.3. Pengembangan pusat desa berhirarkia. Pembentukan pusat pelayanan

permukiman perdesaan pada tingkat dusun terutama pada permukiman perdesaan yang berbentuk cluster;

b. Pengembangan pusat kawasan

APBD Kab

Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Bina Marga, Dinas Perindustrian dan

EXECUTIVE SUMMARY 16

Page 17: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

perdesaan secara mandiri;c. Pengembangan kawasan perdesaan

potensial secara ekonomi melalui pusat pelayanan lokal (PPL); serta

d. Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara berjenjang.

√ Perdagangan

2 Perwujudan Pusat Kegiatan Perkotaan2.1. Pengembangan pusat kegiatan perkotaan

a. Pengembangan perkotaan utama di Kabupaten Pasuruan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Kegiatan Lokal promosi (PKLp) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK);

b. Mendorong dan mempersiapkan perkotaan Bangil sebagai pusat pemerintahan kabupaten dan perkotaan Pandaan sebagai pusat perdagangan dan jasa; serta

c. Mendorong pengembangan perkotaan Rembang sebagai perkotaan dengan fungsi utama perindustrian.

PKL Bangil PKLp terdiri atas:

Pandaan, Purwosari, Pasrepan, Grati, dan Gondang wetan,

PPK adalah Prigen, Sukorejo, Rembang, Pohjentrek, Gempol, Kraton, Lekok, Nguling, Winongan, Rejoso, Wonorejo, Kejayan, Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Beji, dan Lumbang;

APBN, APBD Provinsi, APBD Kab

Departemen PU, Dinas Bina Marga Provinsi, Dinas Bina Marga Kabupaten

2.2. Membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi

a. Pengembangan perkotaan ibukota Kec. yang bukan sebagai pusat Wilayah Pengembangan Pasuruan (WPP) sebagai Pusat Pelayanan K (PPK) ; serta

b. Mendorong perkembangan SPPK untuk mendukung pemantapan perkotaan di Gempol.

PPK adalah Gempol, SPPK Timur, SPPK Barat, SPPK Selatan.

APBN, APBD Provinsi, APBD Kab

Departemen PU, Dishub dan Dinas Binamarga Provinsi, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

EXECUTIVE SUMMARY 17

Page 18: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

3 Penetapan fungsi kawasan perdesaan dan kawasan perkotaanKawasan Perdesaaan3.1. Pengembangan produk unggulan

perdesaan :a. Pada kawasan perdesaan yang

berpotensi sebagai pusat sentra produksi dilengkapi dengan pusat pemasaran sampai skala Kec. dan kabupaten;

b. Pengembangan fungsi kawasan perdesaan sesuai potensi wilayah, yakni perdesaan terletak di kawasan pegunungan untuk menunjang fungsi lindung, hutan produksi, perkebunan dan agrowisata, perdesaan di dataran rendah untuk pertanian pangan

c. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dengan pengolahan bahan baku;

d. Mendorong eksport hasil pertanian unggulan daerah; serta

e. Pengembangan fasilitas sentra produksi-pemasaran pada pusat kegiatan ekonomi di Kec. Gempol.

PPK Gempol, √

APBD Kab Din. pertanian, perkebunanProvinsi, Din. Pertanian dan Din. Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten,

3.2. Pengembangan kawasan lahan abadi pertanian pangana. Penetapan kawasan lahan pertanian PPK Gempol √ √ APBD Kab Din. Pertanian,

EXECUTIVE SUMMARY 18

Page 19: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

untuk lahan pangan abadi yakni sekurang-kurangnya seluas lahan untuk pemenuhan pangan penduduk Kabupaten Pasuruan hingga 20 tahun ke depan dan ditambah dengan setengah (1/2) dari luas tersebut.

b. Kawasan lahan abadi pertanian tanaman pangan meliputi seluruh sawah yang beririgasi teknis;

c. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian untuk meningkatkan nilai produk pertanian;

d. Pemberian insentif pada lahan yang telah ditetapkan sebagai lahan abadi pertanian pangan; serta

e. Pengendalian secara ketat kawasan yang telah ditetapkan sebagai lahan abadi pertanian pangan dengan tidak melakukan alih fungsi untuk non pertanian tanaman pangan.

APBD PropAPBN

perkebunanProvinsi, Din. Pertanian dan Din. Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten, Din Pengairan & Pertambangan, Din. Ketahanan Pangan, Bappeda, Pertanahan, Perijinan, Din. CK & TtRuang baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupun Pusat

3.3. Pengembangan sistem minapolitan pada kawasan potensiala. Identifikasi kawasan potensial yang

terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi perikanan dan pengelolaannya.

b. Penetapan kawasan yang memiliki keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan dalam satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.

c. Pengembangan kawasan

Kec. Gempol,Desa-desa potensial

√ √ √ √ √

APBD Provinsi, APBD Kab

DKP, Dept Perhub, Pelindo, Perhutani, Kemtr Neg LH, Menpera, BPN, Dept Perindag, Bappenas,Dinas Binamarga Prov, DKP Prov, Din Perhub Prov, Dinas Permukiman Prov, BPN Provinsi, Dinas Perindag Prov,

EXECUTIVE SUMMARY 19

Page 20: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

minapolitan dalam rangka menunjang sistem agropolitan kabupaten dan regional (Jawa Timur);

d. Pengembangan produk unggulan perikanan yang memiliki daya saing tinggi pada pasaran lokal, regional dan nasional;

e. Pengolahan hasil perikanan yang memiliki nilai tambah tinggi;

f. Pengembangan kelembagaan perikanan dan keuangan penunjang minapolitan; serta

g. Pengembangan prasarana wilayah penunjang minapolitan (agropolitan).

Bappeprov.

Kawasan Perkotaan3.4. Pengembangan kawasan perkotaan

utama di Kecamatan GempolPerkotaan Gempol √ √ √ √ √ √ √ √ APBD

Provinsi, APBD KabAPBN

DKP, Dept Perhub, Pelindo, Perhutani, Kemtr Neg LH, Menpera, BPN, Dept Perindag, Bappenas,Dinas Binamarga Prov, DKP Prov, Din Perhub Prov, Dinas Permukiman Prov, BPN Provinsi, Dinas Perindag Prov, Bappeprov. dan Instansi lain di tingkat Pusat.

3.5. Pengembangan pelayanan sosial ekonomi sesuai sistem perkotaan dengan peran masing-masinga. Penetapan ibukota Kabupaten

PasuruanPerkotaan Gempol √

√√√

√√

√√

√√

APBD Provinsi,

DKP, Dept Perhub, Pelindo, Perhutani, Kemtr

EXECUTIVE SUMMARY 20

Page 21: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

b. Penetapan pusat perdagangan/jasa;c. Pengembangan pusat kegiatan

ekonomi melalui pengembangan industri;

d. Pengembangan pusat pelayanan wisata; serta

e. Pengembangan pusat kegiatan ekonomi pendukung pertanian.

APBD KabAPBN

Neg LH, Menpera, BPN, Dept Perindag, Bappenas,Dinas Binamarga Prov, DKP Prov, Din Perhub Prov, Dinas Permukiman Prov, BPN Provinsi, Dinas Perindag Prov, Bappeprov. dan Instansi lain di tingkat Pusat.

4 Perwujudan Sistem Prasarana Wilayah4.1. Transportasi

1. Transportasi Darata. Pengembangan prasarana jaringan jalan

guna menunjang pertumbuhan dan pemerataan pembangunan wilayah:1). Pengembangan jalan tol Surabaya - Malang dan

jalan tol Surabaya –Pasuruan- Probolinggo;

√ √ √ √ √ √ √ APBD KabAPBD PropAPBN

Din. Bina Marga Kab, Din. Bina Marga Prop, Din. Bina Marga Pusat;Bappeda Kab & Prop; Bappenas; BPN; Perush. Jalan Tol

2). Pengembangan jalan arteri primer Surabaya-Banyuwangi, Surabaya -Pasuruan - Malang, dan jalan lingkar Perkotaan Gempol jalan yang menghubungkan interchange

√ √ √ √ √ √ √ sda sda

b. Pengembangan infrastruktur pendukung prasarana jaringan jalan:1). Peningkatan infrastruktur pendukung

dan pelayanan terminal tipe AKec. Gempol √ √ √ √ √ √ √ APBN,

APBD Dept PU, Dinas Binamarga Prov, Dinas

EXECUTIVE SUMMARY 21

Page 22: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

Prov, Binamarga Kab, BPN Kab, Bappekab, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang,

c. Pengembangan jaringan kereta api:1). Pengembangan jalur kereta api komuter

(antar kota)Jalur rute Surabaya – Sidoarjo – Bangil-Malang, dan Kota Surabaya-Sidoarjo-Bangil-Kota Pasuruan-Probolinggo-Jember-Banyuwangi

√ √ √ √ √ BUMN PT KAI

2). Pengembangan jaringan jalur Kereta Api Umum Perkotaan dan Antar Kota

Jalur rute Kota Surabaya-Sidoarjo-Bangil-Malang, Kota Surabaya-Sidoarjo-Bangil-Kota Pasuruan

√ √ √ √ √ BUMN PT KAI

4.2. Prasarana Telematikaa. Penyediaan tower BTS (Base

Transceiver Station) secara bersama

Menyebar pada seluruh Kecamatan Gempol

√ √ √ √ √ √ √ √ Swasta Swasta

b. Pengadaan sistem internet, 3G dan GPS

√ √ √ √ √ √ √ √ Swasta Swasta

c. Penyediaan sistem regulasi perencanaan & pengaturan (penataan ruang udara)

Kabupaten Pasuruan √ √ √ √ √ √ √ APBD Kab;APBD Prop

Din. Kominfo Kab, Din. Kominfo Prop; Din. Perhubungan Prop; Bappeda Prop; Bappeda Kab.

4.3. Prasarana Energi/listrika. Penambahan dan perbaikan jaringan √ √ √ √ √ √ √ BUMN PLNb. Peningkatan infrastruktur pendukung √ √ √ √ √ √ √

4.4. Prasarana Pengairana. Pembangunan bang. Bendung (dam,

cek dam, embung) dan peningk. bang. Bendung yg sudah ada sbg

Wilayah Kecamatan Gempol

√ √ √ √ √ √ APBNAPBD Prop

Din. Pengairan kab-Prop-Pst; Bappeda Kab; Bappeprop; BPN

EXECUTIVE SUMMARY 22

Page 23: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

bang. pengisi/penyimpan air ketika kering dan/atau pengendali luapan air ketika banjir

APBD Kab

b. Penanaman pohon pencegah longsor

Wilayah Kecamatan Gempol

√ √ √ √ √ √ APBNAPBD PropAPBD Kab

Din. Pengairan kab-Prop-Pst; Bappeda Kab; Bappeprop; BPN; BLH Kab-Prop; Din. Perkebunan & Kehutanan kab; Din. Kehutanan Prop; Dep. Kehutanan; Satkorlak

c. Pembangunan dan perbaikan pintu air

Wilayah Kecamatan Gempol

√ √ √ √ √ √ √ APBNAPBD PropAPBD Kab

Din. Pengairan kab-Prop-Pst; Bappeda Kab; Bappeprop; BPN

B. Perwujudan Pola Ruang1 Perwujudan Kawasan Lindung

1.1. Hutan Lindunga. Pemantapan kawasan lindung bernilai

strategis dalam penyediaan air

Wilayah Kecamatan Gempol √ √ √ √ √ √ √

APBN,APBD Prop;

Perhutani; Din. Kehutanan Prop; Dep. Kehutanan; BLH kab-Prop

b. Memelihara habitat dan keaslian ekosistem

Wilayah Kecamatan Gempol √ √ √ √ √ √ √

APBN,APBD Prop;

Perhutani; Din. Kehutanan Prop; Dep. Kehutanan; BLH Kab-Prop

1.2. Kawasan Rawan Bencana Alama. Kawasan rawan bencana banjir Kec. Gempol; √ √ √ √ √ √ √ APBN

APBD PropAPBD Kab,

Sat Korlap Bencana daerah kabupaten; Prop & Pusat; Bappeda serta Instansi teknis lain yang terkait baik di Kab, Prop

EXECUTIVE SUMMARY 23

Page 24: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

& Pusatb. Kawasan rawan bencana alam lainnya Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ APBN

APBD PropAPBD Kab,

Sat Korlap Bencana daerah kabupaten; Prop & Pusat; Bappeda serta Instansi teknis lain yang terkait baik di Kab, Prop & Pusat

1.3. Kawasan Lindung Geologia. Konservasi kawasan rawan bencana

alam letusan gunung berapi:1). Gunung Bromo2). Gunung Welirang

Kec. Tosari Kec. Prigen dan Purwosari.

√ √ √ √ √ √ √APBNAPBD PropAPBD Kab,

Sat Korlap Bencana daerah kabupaten; Prop & Pusat; Bappeda serta Instansi teknis lain yang terkait baik di Kab, Prop & Pusat

b. Kawasan rawan bencana gempa bumi dan longsor

(Kec. Tutur; Kec. Puspo; Kec. Tosari; Kec. Lumbang; Kec. Prigen

√ √ √ √ √ √ √ APBNAPBD PropAPBD Kab,

Sat Korlap Bencana daerah kabupaten; Prop & Pusat; Bappeda serta Instansi teknis lain yang terkait baik di Kab, Prop & Pusat

1.4. Kawasan Lindung Lainnya1). Kawasan Imbuhan Air Tanah Kawasan

yang terletak di Pegunungan Arjuna-Welirang

Kec. Gempol √ √ √ √ √ √ √ APBNAPBD PropAPBD Kab,

Din. Pengairan & Prtambangan Kab; Din. ESDM Prop & Pusat; BLH Kab; Propinsi & Pusat; Bappeda Kab & Prop.; Dep Geotek Bandung

2. Perwujudan Kawasan Budidaya2.1. Pengembangan hutan produksi bernilai

ekonomi tinggi dengan fungsi lindung diantaranya dengan reboisasi tanaman untuk menahan tanah

Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ √ APBN, APBD Prop;APBD Kab.swasta

Perhutani, Dep. Kehutanan; Din. Kehutanan Prop; Din. Perkebunan & Kehutanan Kab; Bappeprop; Bape-kab, BPN

EXECUTIVE SUMMARY 24

Page 25: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

2.2. Pengembangan kawasan pertaniana. Pengembangan kawasan pertanian

lahan basah

Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din. Pertanian kab; Din Pengairan kab; Din. Pengairan Prop & Pusat; Din. Pertanian Prop & Pusat; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Din.Perijinan Kab.

b. Pengembangan kawasan pertanian lahan kering

pengembangan kawasan tegalan/ladang dan sawah tadah hujan yang tersebar di Kec Gempol

√ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din. Pertanian kab; Din Pengairan kab; Din. Pengairan Prop & Pusat; Din. Pertanian Prop & Pusat; Din. Prkebunan& kehutanankab;Din.perikanan kab; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Din.Perijinan Kab.

c. pengembangan kawasan perikanan menyebar di hampir semua Desa di Kec.Gempol

√ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din Pengairan kab; Din. Pengairan Prop & Pusat; Din. Pertanian Prop & Pusat; Din. Kelautan&Perikanan kab; Din. PerikananProp; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Din.Perijinan Kab.

d. Pengembangan Kawasan Peternakan

menyebar di hampir semua Desa di Kec.Gempol

√ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din. Peternakan kab; Din. Peternakan Prop; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Din.Perijinan Kab.

e. Pengembangan Kawasan menyebar secara √ √ √ √ √ √ √ √ APBN, Din. Pengairan&

EXECUTIVE SUMMARY 25

Page 26: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

Pertambangan proporsional dan terbatas di kec.Gempol Kabupaten Pasuruan sesuai sebaran potensi dan kendala yg ada.

APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Prtambangan Kab; Din. ESDM Prop & Pst; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Din.Perijinan Kab.

f. Kawasan peruntukan industri Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din. Perijinan kab; Din. Perindag Kab; Disperindag Prop; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Instansi vertikal lain yg terkait

g. Kawasan tujuan pariwisata dan daya tarik wisata

Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din. Pariwisata Kab; Din. Parisata Prop & Pst; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Instansi vertikal lain yg terkait

h. Kawasan permukiman Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop APBD Kab.Masy/swas-ta

Din. CiptaKarya Kab; Din. Cipta Karya Prop & Pst; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Din. Perijinan Kab; Din. Kesehatan; BLH Kab; Din. Diknas Kab-Prop-Pst; dan Instansi teknis lain yg terkait baik di Kab-Prop maupun Pst.

i. Kawasan perdagangan Kec. Gempol, √ √ √ √ √ √ √ √ APBN,APBD Prop

Disperindag Kab-Prop-Pst; Din. Cipta Karya Kab-Prop-Pst; Din.

EXECUTIVE SUMMARY 26

Page 27: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

APBD Kab.Masy/swas-ta

Perijinan Kab; Bappedakab; Bappedaprop; BPN; Instansi vertikal lain yg terkait

C. Perwujudan Kawasan Strategis Kab1.1. Kawasan Strategis Hankam

a. Kawasan Latihan BRIMOB di Watukosek dan Latihan Tembak di Carat

Kec. Gempol √ √ √ √ √APBN Dep. HANKAM;

Institusi TNI-AL; TNI-AU; TNI-AD ; Kepolisisan terkait.

1.2. Kawasan Strategis Ekonomia. Kawasan Industri & peruntukan

industri ;b. Kawasan sekitar interchange tol;c. Kawasan airlangga city

Kec. Gempol √√√

√√√

√√√

√√√

√√√

APBNAPBD Prop APBD Kab

DKP kab-Prop&Pst, Din. Pertanian Kab-Prop-Pst; Perhutani, BLH Kab-Prop; Kemtr Neg LH, BPN, Dept Perindag, kab-Prop-Pusat; Bappenas, Bappeprov, Bappedakab; Din. Cipta Karya Kab-Prop-Pusat; Dinas Binamarga kab-Prop-Pst, Din.Pengairan&Pertambangan kab; instansi teknis lain yg terkait.

1.3. Kawasan strategis untuk kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi :a. kawasan pengembangan Stasiun

Pengamat Dirgantara Desa Watukosek, Kecamatan Gempol

APBNSwasta

LAPAN;PT. Indonesia Power;PT.PLN

1.4. Kawasan sosio-budaya:a. Kawasan Candi Watu Tetek Belahan Kec. Gempol √ √ √ √ √ √ √ √ APBN Din. Pariwisata Kab-Prop-

EXECUTIVE SUMMARY 27

Page 28: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

No.PROGRAM UTAMA

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN SUMBER DANA

INSTANSIPELAKSANAI II III IV

2014

2015

2016

2017

2018

2019 2020-2024

2025-2029

APBD Prop APBD Kab

Pst; Balai Perlindungan Cagar Bud-Pst; Kemtr Neg LH, BPN, Bappenas, BPN Provinsi, Din.Perindag Prop, Bappeprop, Din Binamarga,Din.PrhubunganBappeda;

EXECUTIVE SUMMARY 28

Page 29: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Tabel 3. Indikasi Program pembangunan

No. Program utama Lokasi

WAKTU PELAKSANAAN

SUMBER DANA

Tahap 1 Tahap 2-4

2014

2015

2016

2017

2018

2019

s/d

203

1 INSTANSI PELAKSANA

ILEGALISASI RRKS KAWASAN INDUSTRI GEMPOL (PERDA)

APBD Prov Bappeda prov

II Perwujudan Zona Kawasan

1.     Program perencanaan Kawasan Industri:

·         Penyusunan Penetapan Batas Fungsional Kawasan Industri

Kecamatan Gempol

APBD Prov, APBD Kab.Bappeda prov

·         Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri.

Kecamatan Gempol

Bappeda Kab

·         Penyusunan Peraturan Zonasi. Kecamatan Gempol

·         Penataan dan pengendalian kegiatan industri dan sejenisnya.

Kecamatan Gempol

EXECUTIVE SUMMARY 29

Page 30: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Lanjutan Tabel 2. Indikasi Program pembangunan

EXECUTIVE SUMMARY 30

No. Program utama Lokasi

Page 31: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Lanjutan Tabel 2. Indikasi Program pembangunan

EXECUTIVE SUMMARY 31No. Program utama Lokasi

Page 32: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Lanjutan Tabel 2. Indikasi Program pembangunan

EXECUTIVE SUMMARY 32

No. Program utama Lokasi

Page 33: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Lanjutan Tabel 2. Indikasi Program pembangunan

EXECUTIVE SUMMARY 33

No. Program utama Lokasi

Page 34: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Lanjutan Tabel 2. Indikasi Program pembangunan

EXECUTIVE SUMMARY 34No. Program utama Lokasi

Page 35: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Lanjutan Tabel 2. Indikasi Program pembangunan

EXECUTIVE SUMMARY 35

No. Program utama Lokasi

Page 36: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

V. Arahan Pengendalian Tata Ruang

Untuk mewujudkan pembangunan yang tertib berdasarkan rencana tata

ruang yang telah disusun, maka diperlukan pengendalian penataan ruang yang

dilaksanakan melalui Arahan peraturan zonasi wilayah perencanaan Gempol,

arahan ketentuan perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta arahan

pengenaan sanksi.

Pengendalian pemanfaatan ruang pada dasarnya dimaksudkan agar

pemanfaatan ruang dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang. Dengan

demikian fungsi pengendalian pemanfaatan ruang akan disesuaikan dengan

kebutuhan dan kedetailan rencana yang ada, dan selanjutnya digunakan untuk

menciptakan tertib tata ruang.

Untuk mewujudkan pembangunan yang tertib berdasarkan rencana tata ruang

yang telah disusun tersebut, maka diperlukan pengendalian penataan ruang

yang dilaksanakan melalui:

1. Arahan Peraturan Zonasi;

2. Arahan Perizinan;

3. Arahan pemberian insentif dan disinsentif; serta

4. Arahan Pengenaan sanksi.

Mengenai sanksi pidana yang diberikan dilihat dari jenis pelanggarannya

berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dapat dilihat pada

Tabel 4.

EXECUTIVE SUMMARY 36

Page 37: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Tabel 4. Sanksi Pidana dalam Pelanggaran Pemanfaatan Ruang

Jenis Pelanggaran Akibat Sanksi Sanksi TambahanTidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan

Perubahan fungsi ruang Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Apabila dilakukan oleh suatu korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi adalah berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda.

Korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa :a. Pencabutan ijin

usaha dan / ataub. Pencabutan status

badan hukum

Setiap orang yang menderita kerugian dapat menuntut ganti kerugian secara perdata

Kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang

Pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan denda paling banyak Rp.1.500.000.000,00 (satu milyar lima ratus juta rupiah)

Kematian orang Pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)

Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan ijin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang

- Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Perubahan fungsi ruang Pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

Kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang

Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah)

EXECUTIVE SUMMARY 37

Page 38: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

Jenis Pelanggaran Akibat Sanksi Sanksi Tambahankepada pelaku tindak pidana, sesuai dengan hukum acara pidana.

Kematian orang Pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

Tidak mematuhi ketentuan yg ditetapkan dalam persyaratan ijin pemanfaatan ruang

- Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang - undangan dinyatakan sebagai milik umum

- Pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan ijin tidak sesuai dengan rencana tata ruang

- Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).Juga dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.

Sumber : Undang-Undang No. 26 Tahun 2007

EXECUTIVE SUMMARY 38

Page 39: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

VI. Pengelolaan Kawasan Kelembagaan

6.1 PENGELOLAAN KAWASAN

Dalam pengelolaan kawasan untuk pelaksanaannya program-program

yang diprioritaskan (karena bersifat strategis), perlu dibentuk/dikukuhkan

suatu organisasi pelaksanaan pembangunan Untuk mendukung

pelaksanaan penataan ruang di kawasan perencanaan ditunjang oleh

sistem kelembagaan BKPRD Kabupaten. Susunan keanggotaan BKPRD

Kabupaten diatur berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah, dengan

susunan keanggotaannya sebagai berikut, dan dapat berubah sesuai

dengan kebutuhan dan Aturan/Ketentuan yang berlaku.

Penanggung Jawab : Bupati Pasuruan / Wakil Bupati Pasuruan

Ketua/Ketua Harian : Wakil Bupati Pasuruan/Sekda Kab. Pasuruan

Sekretaris : Kepala Bappeda Kabupaten Pasuruan

Anggota :

1. Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Pasuruan;

2. Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Pasuruan;

3. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan;

4. Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan;

5. Kepala BP3M Kabupaten Pasuruan;

6. Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Pasuruan;

7. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan;

8. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan;

9. Kepala Dinas BAPEDALDA Kabupaten Pasuruan;

10. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan;

11. Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Pasuruan;

12. Kepala Dinas Kelautan Kabupaten Pasuruan.

13. instansi/stakeholders terkait lain.

6.2. KERJA SAMA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN

Pada pengembangan kawasan diperlukan kerjasama antara pemerintah,

masyarakat dan pihak swasta dalam mewujudkan pembangunan yang

EXECUTIVE SUMMARY 39

Page 40: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

berwawasan lingkungan yang berkesinambungan. Sehingga indikasi

manajemen kelembagaan adalah adanya pembentukan organisasi dan

pembentukan kelompok pada masing-masing kecamatan dan kelurahan

pada kawasan perencanaan). Oleh karena itu diperlukan pembentukan

organisasi baik di tingkat pemerintah maupun di tingkat masayarakat

sendiri dalam pelaksanaan pembangunan. Dimana organisasi tersebut

yang mengelola baik dari segi pendanaan maupun pelaksanaan pekerjaan.

Dalam organisasi tersebut dibentuk suatu pembagian tugas dalam

kelompok-kelompok kecil, dimana anggotanya adalah masyarakat

kelurahan atau desa tersebut. Sehingga perencanaan yang ada pada

dokumen Rencana Rinci kawasan Industri Gempol dapat terealisasikan.

6.3. KELEMBAGAAN

Kajian manajemen kelembagaan dalam suatu perencanaan bertujuan agar

nantinya perencanaan ini dapat terlaksana dengan baik. Hal ini juga

menyangkut kemampuan pendanaan pemerintah dalam pengembangan

kawasan. Dalam proses aplikasi perencanaan tata ruang di Kabupaten

Pasuruan yang bersifat menyeluruh dan terpadu, aspek pengelolaan

pembangunan yang mencakup keuangan, administrasi dan perundang-

undangan merupakan aspek yang sangat penting yang harus

diikutsertakan dalam melakukan pertimbangan-pertimbangan guna

menetapkan kebijaksanaan pembangunan.

Mengingat bahwa kawasan industry Gempol merupakan bagian dari

wilayah Kabupaten Pasuruan dan Provinsi Jawa Timur, maka sumber-

sumber pendapatan untuk pelaksanaan pembangunan di Kawasan

perencanaan bersumber dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Sumber-

sumber tersebut terdiri dari :

6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi

7. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

8. Swadaya Masyarakat/Swasta

9. Pinjaman Luar Negeri (LOAN)

EXECUTIVE SUMMARY 40

Page 41: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

10.Bantuan/hibah

Aspek pelaksanaan pembangunan adalah dilakukan dengan kerjasama

antara pemerintah dengan masyarakat setempat.

6.4. PEDOMAN PENGAWASAN PENATAAN RUANG

Pedoman pengawasan penataan ruang dalam penyusunan Rencana

Rinci Kawasan Industri Gempol Kabupaten Pasuruan.

Pengawasan penataan ruang diselenggarakan untuk :

a. menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang;

b. menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang;

dan

c. meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang.

(1) Pemerintahan dan pemerintah daerah melakukan pengawasan

penataan ruang sesuai dengan kewenangannya;

(2) Masyarakat dapat melakukan pengawasan terhadap

penyelenggaraan penataan ruang;

(3) Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengawasan penataan

ruang yang dilakukan oleh masyarakat, pemerintah daerah

menyediakan sarana penyampaian hasil pengawasan penataan

ruang;

Pengawasan penataan ruang dilakukan melalui penilaian terhadap

kinerja :

a. pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang;

b. fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang; dan

c. pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.

Pengawasan penataan ruang terdiri atas kegiatan pemantauan, evaluasi,

dan pelaporan.

EXECUTIVE SUMMARY 41

Page 42: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

(1) pemantauan merupakan kegiatan pengamatan terhadap

penyelenggaraan penataan ruang secara langsung, tidak langsung,

dan/atau melalui laporan masyarakat;

(2) evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tingkat pencapaian

penyelenggaraan penataan ruang secara terukur dan objektif.

(3) pelaporan merupakan kegiatan penyampaian hasil evaluasi.

Bentuk dan Tata Cara Pengawasan

Bentuk pengawasan penataan ruang meliputi pengawasan teknis dan

pengawasan khusus.

(1) Pengawasan teknis penataan ruang merupakan pengawasan

terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan penataan ruang yang

dilakukan secara berkala.

(2) Pengawasan khusus penataan ruang merupakan pengawasan

terhadap permasalahan khusus dalam penyelenggaraan penataan

ruang yang dilaksanakan sesuai kebutuhan.

(1) Pengawasan teknis penataan ruang meliputi kegiatan:

a. mengawasi masukan, prosedur, dan keluaran, dalam aspek

pengaturan penataan ruang, pembinaan penataan ruang, dan

pelaksanaan penataan ruang;

b. mengawasi fungsi dan manfaat keluaran sebagaimna dimaksud

pada huruf a; dan

c. mengawasi ketersediaan dan pemenuhan standar pelayanan

minimal bidang penataan ruang.

(2) Pengawasan khusus meliputi kegiatan :

a. memeriksa data dan informasi permasalahan khusus dalam

pemyelenggaraan penataan ruang; dan

b. melakukan kajian teknis terhadap permasalahan khusus dalam

penyelenggaraan penataan ruang.

EXECUTIVE SUMMARY 42

Page 43: Eksum Gempol

PENYUSUNAN RENCANA RINCI KAWASAN INDUSTRI GEMPOL DI KABUPATEN PASURUAN

(1) Pengawasan penataan ruang menghasilkan laporan yang memuat

penilaian yang mencakup :

a. penataan ruang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; atau

b. penataan ruang diselenggarakan tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Penataan ruang yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan menghasilkan rekomendasi untuk

mendukung peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang.

(3) Peraturan perundang-undangan menghasilkan rekomendasi;

a. untuk dilakukan penyesuaian dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan/atau

b. untuk penertiban dan pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Tindak lanjut hasil pengawasan penataan ruang meliputi :

a. penyampaian hasil pengawasan kepada pemangku kepentingan

terkait;

b. penyampaian hasil pengawasan yang terdapat indikasi pelanggaran

pidana dibidang penataan ruang kepada penyidik pegawai negeri sipil;

dan pelaksanaan hasil pengawasan.

EXECUTIVE SUMMARY 43