eksum klaten gabungan

Upload: anita-delina

Post on 21-Feb-2018

642 views

Category:

Documents


134 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    1/56

    KELOMPOK STUDIO I:

    Anita Delina, S.Hut

    Cicilia Chrysta BW, ST

    Feri Setiyoko, ST

    Franciscus Xaverius, ST

    Hettik, ST

    Laura Aswin Melani, S.Kom

    PW 12

    MPKD UGM 2015

    PROFIL KABUPATEN KLATEN

    Laporan

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    2/56

    PROFIL

    FISIK DASARKABUPATEN KLATEN

    Gambaran Umum

    Wilayah

    Analisis Aspek Fisik

    dan Lingkungan

    KELOMPOK STUDIO I

    KABUPATEN KLATEN

    PW 12

    MPKD UGM 2015

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    3/56

    LETAK GEOGRAFIS

    Kabupaten Klaten merupakan bagian dari wilayah

    admistrasi Provinsi Jawa Tengah. Dengan

    Ibukotanya yaitu Klaten Tengah.

    Wilayah Kabupaten Klaten terletak antara:

    Bujur Timur : 110026 14 - 1100 47 51Lintang Selatan : 70 32 19 - 70 48 33

    Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan:

    Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali

    Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo

    Sebelah Selatan : Kabupaten Gunungkidul (DIY)

    Sebelah Barat : Kabupaten Sleman (DIY)

    Luas wilayah Kabupaten Klaten adalah 70.035 ha yang terdiri dari 26 kecamatan, dengan

    kecamatan terluas yaitu Kemalang seluas 5.881 ha sedangkan yang terkecil yaitu Klaten Tengah

    seluas 955 ha.

    TOPOGRAFI

    Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran yaitu wilayah Lereng Gunung Merapi

    (bagian utara), wilayah Dataran (bagian tengah), wilayah Berbukit/Gunung Kapur (bagian

    selatan). Melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah dataran rendah dan didukung

    dengan banyaknya sumber air, maka daerah Kabupaten Klaten merupakan daerah pertanian yang

    potensial di samping penghasil kapur, batu kali dan pasir yang berasal dari Gunung Merapi.

    Topografi wilayah Kabupaten Klaten bervariasi antara 0 s/d di atas 2500 mdpl. Luas wilayah

    didominasi daerah dengan ketinggian 100-200 mdpl yaitu seluas 38.526 ha (55,02%). Ketinggian

    tempat berkaitan dengan persyaratan tumbuh tanaman dengan sinar matahari dan temperatur

    udara.

    GAMBARAN UMUM WILAYAH

    Peta Administrasi Kabupaten Klaten

    Peta Ketinggian Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    4/56

    Kecamatan Kemalang berada di wilayah

    yang tingkat kelerengannya paling tinggi

    (>40%), sedangkan ke arah selatan dan

    tenggara tingkat kelerengannya

    cenderung rendah.

    NoTingkat

    KelerenganLuas(Ha)

    PersentaseLuas (%)

    1 0 - 2% 39.242 56,41

    2 >2% -5% 19.822 28,50

    3 >5% - 15% 7.695 11,06

    4>15% -

    40%1.884 2,71

    5 >40% 920 1,32

    GEOLOGI

    Kabupaten Klaten didominasi oleh batuan induk yang berasal dari Batuan Gunungapi Merapi seluas

    52.712,85 ha (75,23 %), formasi Batuan Gunungapi Tua seluas 5.440,19 ha (7,76 %), formasi

    Batuan induk Endapan Alluvium seluas 7.253,96 ha (10,35 %) yang subur dan banyak menyimpan

    air sehingga cocok untuk pertanian sawah dan palawija.

    Peta Kelerengan Kabupaten Klaten

    Peta Geologi Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    5/56

    JENIS TANAH

    Secara garis besar jenis tanah di Kabupaten Klaten terdiri dari tanah regosol (regosol kelabu

    59,82% dan regosol coklat kelabu 22,99%), alluvial 6,63% serta latosol 1,19% yang bersifat subur,

    mampu menyerap air sehingga sesuai untuk pertanian.

    IKLIM DAN CURAH HUJAN

    Kondisi temperatur udara rata-rata di Kabupaten Klaten berkisar antara 28o-31oC, dengan

    kecepatan angin rata-rata 37-48 km/jam. Curah hujan di Kabupaten Klaten selama tahun 2012

    sebesar 82.562 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2012 sebesar 13.508 mm dan

    yang terendah terjadi pada bulan Juli sampai September 2012 sebesar 0,00 mm.

    Peta jenis tanah di Kabupaten Klaten

    Peta curah hujan di Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    6/56

    HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI

    Wilayah kabupaten Klaten sebagian besar

    termasuk dalam wilayah DAS Bengawan Solo

    yaitu Sub DAS Bengawan Solo hulu. Sedangkansebagian kecil wilayah Kabupaten Klaten sebelah

    barat dan barat daya masuk dalam wilayah DAS

    Opak-Progo-Serang. Sungai-sungai di wilayah

    Kabupaten Klaten sebagian besar mengalir air

    sepanjang tahun, dan air sungai tersebut

    sebagian besar dipergunakan untuk irigasi.

    Berdasarkan kondisi hidrogeologi, formasi yang

    memiliki potensi air tanah terletak pada litologi

    utama berupa endapan vulkanik, dengan cakupandaerah di Kabupaten Klaten tersebar di

    Kecamatan Tulung, Manisrenggo, Polanharjo,

    Karanganom, Karangnongko dan Ngawen.

    Sumber atau mata air yang melimpah di

    Kabupaten Klaten tidak hanya cukup untuk

    memenuhi kebutuhan air warga Klaten sendiri,

    namun juga warga masyarakat Kabupaten

    Surakarta. Di Kabupaten Klaten terdapat

    perusahaan internasional (Danone Group) yang

    berinvestasi dalam usaha Air Minum DalamKemasan (AMDK) memanfaatkan sumber mataair Sigedang, Desa Ponggok Kecamatan

    Polanharjo.

    SUMBER DAYA ALAM

    Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Klaten

    merupakan hutan negara seluas 1.536 ha atau

    sekitar 2,19% wilayah kabupaten terletak di

    Kecamatan Bayat, Kalikotes, dan Kemalang (table

    2.7). Kawasan yang ada di kecamatan iniditetapkan sebagai hutan lindung (Bayat),

    hutan produksi (sebagian di Bayat, Kalikotes,

    dan sebagian Klaten Selatan), hutan produksi

    terbatas (Bayat), hutan taman nasional Gunung

    Merapi (Kemalang).

    PERTAMBANGANBahan tambang yang terdapat di Kabupaten Klaten tergolong bahan mineral merupakan hasil

    erupsi Gunung Merapi yang menghampar sampai ke tenggara Kabupaten Klaten.

    Peta DAS di Kabupaten Klaten

    Peta Hidrogeologi di Kabupaten Klaten

    Peta Kawasan Hutan di Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    7/56

    KEBENCANAAN

    1. Rawan Bencana Kekeringan dan Kekurangan Air Bersih

    Peta rawan bencana kekeringan dan kekurangan air bersih

    Peta Kawasan Pertambangan di Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    8/56

    2. Rawan Bencana Banjir

    3. Rawan Bencana Gempa Bumi

    4. Rawan Bencana Gerakan Tanah

    Di Kabupaten Klaten factor-faktor penyebab bencana gerakan tanah antara lain:

    -

    Tanah yang bersifat sarang, sehingga akan mengembang apabila terkena air.

    -

    Curah hujan yang tinggi mengakibatkan aliran sungai menjadi lebih deras.-

    Adanya erosi tebing sungai oleh aliran air sungai

    Peta rawan bencana banjir

    Peta rawan bencana gempa bumi

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    9/56

    5. Rawan Bencana Bencana Gunung Api

    Bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung api dapat berupa: aliran panas, tephra

    (abu) yang jatuh di udara, aliran-aliran lava, gas-gas vulkanis, lahar dan tanah longsor.

    POLA PENGGUNAAN LAHAN

    Secara umum penggunaan lahan di Kabupaten Klaten sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian

    dan permukiman. Penggunaan lahan yang lain adalah untuk hutan, rawa-rawa, dan kawasan industri.

    Peta rawan bencana gerakan tanah

    Peta Rawan Bencana Gunung Api

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    10/56

    Analisis Kesesuaian Lahan

    Penentuan Kawasan Lindung dan Budidaya mengacu pada SK Mentan No.837/KPTS/UM/11/1980

    dan No. 683/KPTS/UM/8/1981, Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung

    dan SK Kepmenhut 359/Menhut-II/2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan dan

    Perkebunan Nomor 435/KPTS-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di

    wilayah Provinsi Jawa Tengah, sehingga bisa diperoleh kawasan mana yang berfungsi sebagai lindung

    dan kawasan yang boleh dibudidayakan.

    No

    Faktor

    Penentu

    KemampuanSK. Mentan No. 837/KPTS/UM/11/1980

    Luas Kondisi

    Eksisting

    Kab. Klaten

    1 Kelerengan

    Kelas Kelerengan (%) KlasifikasiNilai

    Skor(ha)

    1 0-8 Datar 20 65.955,81

    2 >8-15 Landai 40 2.783,42

    3 >15-25Agak

    Curam60 719,68

    4 >25-40 Curam 80 391,29

    5 >40Sangat

    Curam100 184,79

    Peta penggunaan lahan di Kabupaten Klaten

    ANALISIS ASPEK FISIK DAN LINGKUNGAN

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    11/56

    No

    Faktor

    Penentu

    KemampuanSK. Mentan No. 837/KPTS/UM/11/1980

    Luas Kondisi

    Eksisting

    Kab. Klaten

    2

    Jenis Tanah

    Menurut

    Kepekaannya

    Terhadap

    Erosi

    Kelas Jenis Tanah KlasifikasiNilai

    Skor(ha)

    1

    Aluvial, Galei, Planosol,

    Hidromerf, Laterik airtanah Tidak peka 15 4.633,66

    2 LatosolKurang

    peka30 828,25

    3Brown forest soil, non

    calcic brown mediteranAgak peka 45 -

    4Andosol, Laterit, Grumosol,

    Podsol, PodsolicPeka 60 5.202,99

    5Regosol, Litosol,

    Organosol, RensinaSangat peka 75 59.207

    3

    Intensitas

    Hujan Rata-

    Rata

    KelasIntensitas Hujan

    (mm/hari hujan)Klasifikasi

    Nilai

    Skor(ha)

    1 0-13,6Sangat

    rendah10 7.093,73

    2 13,6-20,7 Rendah 20 57.360,77

    3 20,7-27,7 Sedang 30 3.111,22

    4 27,7-34,8 Tinggi 40 2.469,28

    5 >34,8Sangat

    Tinggi50 -

    Kriteria Kelas Kriteria

    >=175 Kawasan Lindung

    125-174 Kawasan Fungsi Penyangga

    Kawasan Hutan Produksi Terbatas

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    12/56

    Hasil:

    No KecamatanKaw.

    Lindung

    Kawasan

    penyangga

    Kaw. Budidaya Tan.

    Tahunan / HP dan

    HPK

    Kawasan Tan.

    Semusim dan

    Permukiman

    1 Bayat 53,68 773,65 3.368,14

    2 Cawas 0,05 3.614,27

    3 Ceper 115,81 2.462,90

    4 Delanggu 88,40 1.918,59

    5 Gantiwarno 7,46 10,05 2.542,88

    6 Jatinom 2,39 200,21 3.450,01

    7 Jogonalan 2.710,42

    8 Juwiring 3.104,80

    9 Kalikotes 85,24 1.308,44

    10 Karanganom 59,26 2.503,67

    11 Karangdowo 3.089,4512 Karangnongko 6,98 2.977,44

    13 Kebonarum 66,64 970,42

    14 Kemalang 973,70 3.930,58 925,24

    15 Klaten Selatan 1.527,91

    16 Klaten Tengah 0,97 956,95

    17 Klaten Utara 17,99 1.101,75

    18 Manisrenggo 8,89 3.091,53

    19 Ngawen 1.819,94

    20 Pedan 2.001,67

    21 Polanharjo 77,95 2.466,33

    22 Prambanan 2.587,58

    23 Trucuk 7,47 3.466,37

    24 Tulung 440,91 2.964,04

    25 Wedi 34,55 10,75 2.578,01

    26 Wonosari 3.328,62

    JUMLAH 976,09 5.202,98 794,49 62.837,36

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    13/56

    Analisis Daya Dukung Lingkungan

    Analisa daya dukung (Carrying Capacity Ratio/CCR) memerlukan dua variabel pokok yaitu potensi

    lahan yang tersedia luas lahan, dan jumlah penduduk. Hasil analisis Carrying Capacity Ratio

    Kabupaten Klaten sebagai berikut:

    Luas panen di Kabupaten Klaten pada tahun 2014 = 1.226.994,4 ha (sebagian lebih dari 1 kali

    panen dalam 1 tahun)

    Jumlah KK yang tinggal di pedesaan = 348.514 KK

    Ukuran lahan rata-rata yang dimiliki petani per KK = 0,5 ha

    Maka:

    = 6,57

    Kesimpulan:

    Kemampuan daya dukung (CCR) > 1

    Berdasarkan kuantitas lahan, masih memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan

    pokok penduduk Kabupaten Klaten dan masih mampu menerima tambahan penduduk.

    Pembangunan di Kabupaten Klaten masih dimungkinkan bersifat ekspansif dan eksploratif

    lahan.

    Peta hasil analisis kesesuaian lahan

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    14/56

    PROFILKEPENDUDUKANKABUPATEN KLATEN

    Kependudukan

    --

    Laju Pertumbuhan

    Penduduk

    Kepadatan dan

    distribusi

    Penduduk

    Struktur dan

    komposisi

    penduduk

    Ketenagakerjaan

    ----------

    Indeks

    Pembangunan

    Manusia

    IPM

    KELOMPOK STUDIO I

    KABUPATEN KLATEN

    PW 12

    MPKD UGM 2015

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    15/56

    Kependudukan

    Jumlah penduduk klaten pada tahun 2013 berdasarkan data BPS sebesar 1.316.907 jiwa yangtersebar di 26 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Klaten Tengah,

    Klaten Utara dan Klaten Selatan. Klaten Tengah merupakan inukota dari Kabupaten Klaten

    sehingga mempunyai banyak faktor yang menarik. Hal ini dikarenakan posisi ketiga

    kecamatan berdekatan dan sama-sama dilewati jalan arteri primer. Hal ini menyebabkan

    limpahan penduduk dari kecamatan sekitar. Dengan jumlah penduduk seperti itu maka

    menjadikan guna lahan yang ada di 3 kecamatan banyak berupa pemukiman. Dengan jumlah

    penduduk yang banyak menyebabkan kebutuhan akan sarana prasarana juga tinggi.

    Laju Pertumbuhan Penduduk

    Laju pertumbuhan penduduk sampai tahun 2013 dengan tahun dasar 2000 yaitu sebesar

    0,35%. Laju pertumbuhan penduduk dikecamatan Kalikotes sama Wedi menunjukkan angka

    yang negatif yaitu sebesar -0,12% untuk Kalikotes dan Wedi sebesar -0,17% . Di kecamatan

    Klaten Tengah, Utara dan Selatan adalah kecamatan yang tidak pernah mengalami penurunan

    penduduk. Dampaknya bagi ke tiga kecamatan dari segi fisik dasar karen adakn terus

    mengalami peningkatan jumlah penduduk, maka guna lahan permukiman juga akan terus

    meningkat dan dari segi prasarana, perumahan dan fasilitas pendukung akan terus naik di

    tahun-tahun mendatang

    Selain itu ada kecamatan lain juga mengalami pertumbuhan penduduk yang diperlukan

    perhatian khusus di kecamatan tersebut untuk sarana prasarana ke depan terutama untuk

    permukiman, pendidikan , transportasi dll karena dari beberapa kecamatn misalnya

    kemalang saat ini belum memiliki jumlah penduduk yang tergolong banyak tetapi jumlah

    transmigran dari kecamatan ini juga yang tertinggi si tahun 2013 sebanak 15 KK dari 17 KK

    yang di transmigrasikan ke Kalimantan.

    Kepadatan dan distribusi Penduduk

    Kepadatan Bruto menunjukkan perbandingan jumlah penduduk dengan lahan yang ada.

    Untuk kepadatan Bruto Kecamatan Klaten Tengah memiliki kepadatan tertinggi. Dengan

    jumlah penduduk yang banyak maka kebutuhan akan saranan dan prasarana juga semakin

    banyak. Kepadatan Neto akan menunjukkan lahan terbangun yang ada telah mencukupi dan

    jika terjadi kekurangan akan di ketahui berapa kekurangannya.

    Untuk kepadatan neto paling tinggi di Kabupaten Klaten ada di Kecamatan Kebonarum 81,27

    artinya sekitar 81 penduduk di tiap satu km2 lahan terbangun. dan yang terendah ada di

    Kecamatan karangnongko. Untuk fisik dasar guna lahan yang bersifat lahan terbuka susah di

    terapkan di kecamatan-kecamatan yang lahan terbangunnya tinggi seperti Kebonarum.

    Kepadatan Fisiologis tertinggi di kecamatan Kemalang. Hal ini menunjukkan tingkat

    ketahanan pangan di kecamatan ini paling rendah dan untuk memenuhi kebutuhan pangan

    kecamatan dengan ketahanan paling rendah akan meminta suplai dari kecamatan di

    sekitarnya dengan ketahanan pangan yang tinggi. Sedangkan kecamatan Gantiwarno memiliki

    angka kepadatan terendah sehingga dapat di katakan kecamatan Gantiwarno memiliki

    ketahanan pangan yang tinggi sehingga kecamatan ini mampi mencukupi kebutuhan pangan

    nya sendiri bahkan dapat membantu kecamatan lain yang memiliki ketahanan pangan yang

    rendah. Untuk sarana dan prasarana diperlukan akses yang lebih baik dari dan ke kecamatan

    Gantiwarno

    KEPENDUDUKAN

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    16/56

    Peta Persebaran Penduduk

    Struktur dan komposisi penduduk

    Selama sepuluh tahun kebelakang Kabupaten

    Klaten mempunyai sex ratio di bawah 100 senilaiantara 98 dan 99 yang menandakan bahwa

    jumlah penduduk perempuan di Kabupaten

    Klaten lebih banyak di banding jumlah penduduk

    laki-lakinya.

    Berdasarkan piramida penduduk kabupaten

    Katen paling banyak berusia di atsa 65 tahun,

    tingkat mobilitas penduduk usia tua pun rendah

    karena memang kemingkinan tidak berniat untuk

    migrasi keluar Kabupaten Klaten. Selain itu

    piramida tersebut juga menggambarkan bahwaKabupaten Klaten mempunyai angka harapan

    hidup yang tinggi.

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    17/56

    Ketenagakerjaan

    Kualitas tenaga kerja mempengaruhi kualitas dan jumlah produksi. Dari data yang di

    dapatkan dari buku IPM Kab Klaten tahun 2013, jumlah pengaguran sebesar 5,38%

    cenderung naik dari tahun 2012. Sedanfkan untuk Lapangan pekerjaan berdasarkan sektor

    dengan tiga terbesar antara lain Perdagangan, Rumah makan dan hotel sebesar 27,42%,

    Industri Pengolahan sebesar 26.03% dan jasa kemasyarakatan sebesar 21,25%. Angka TPAKdi Kabupaten Klaten cenderung naik di tiga tahun terakhir ini.

    Pencari kerja di Kabupaten Klaten selama tahun 2012 sebanyak 6.135 orang, terdiri dari laki laki sebanyak 3.148 orang dan perempuan sebesar 2.987 orang. Apabila dilihat dari tingkat

    pendidikan, sebanyak 4.297 orang atau sebesar 70,04% berpendidikan SMA atau yang

    sederajat, 632 orang atau sebesar 10,30 % berpendidikan SMP, 625 orang atau sebesar

    10,19 % berpendidikan Sarjana, 467 orang atau sebesar 7,61% berpendidikan Sarjana Muda,

    dan 32 orang atau sebesar 0,52% berpendidikan SD.

    Realisasi pemberangkatan transmigrasi selama tahun 2012 di Kabupaten Klaten sebanyak 15

    kepala keluarga meliputi 49 jiwa, seluruh keluarga bertransmigrasi ke pulau Kalimantan.

    Indeks Pembangunan Manusia

    Dari tahun ke tahun Nilai IPM Kabupaten Klaten menunjukkan peningkatan, hal ini

    menunjukkan secara umum bahwa kualitas sumber daya manusia semakin baik. Menurut

    standar dari UNDP maka nilai IPM Kabupaten Klaten termasuk dalam kategori menengah

    atas

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    18/56

    PROFIL

    EKONOMIKABUPATEN KLATEN

    Ekonomi Makro

    Ketimpangan

    Ekonomi Antar

    Wilayah

    Sektor Unggulan /Basis

    Potensi Ekonomi

    dalam Konstelasi

    Regional

    Kegiatan Usaha

    Perekonomian

    KELOMPOK STUDIO I

    KABUPATEN KLATEN

    PW 12

    MPKD UGM 2015

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    19/56

    Berdasarkan besaran kontribusi ekonomi

    sektor / lapangan usaha, struktur ekonomiKabupaten Klaten dengan dominasi dari

    kontribusi lapangan usaha sektor

    (1) Perdagangan, Hotel & Restoran (30,78%)

    peningkatan kontribusi tiap tahun

    (2)

    Industri dan Pengolahan (20,64%)

    peningkatan kontribusi tiap tahun

    (3) Pertanian (16,58%) penurunan

    kontribusi tiap tahun

    Pergeseran struktur ekonomi dari sektor

    primer ke sektor tersier

    (kontribusi sektor primer 18,3%, sektor

    sekunder 29%, sektor tersier 52,7%)

    Peningkatan ekonomi berdasarkan nilai

    PDRB dari Tahun 2001 ke Tahun 2014 :

    untuk PDRB ADHB sebesar 12,41%

    untuk PDRB ADHK sebesar 4%

    Pertumbuhan ekonomi terendah diKabupaten Klaten pada periode Tahun 2006

    2007 dan 2010 2011 yang dipengaruhioleh adanya bencana alam berupa gempa

    bumi dan erupsi Gunung Merapi.

    Pendapatan per kapita Kabupaten Klaten dalam

    5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan

    sebesar 4,09% (atas dasar harga berlaku) dan -

    0,9%(berdasarkan harga konstan) yang

    menunjukkan bahwa terdapat peningkatantingkat kemakmuran rata rata penduduk.

    Titik inflasi terendah Kabupaten Klaten terjadi di

    Tahun 2012 dan 2014, sedangkan titik inflasi

    tertinggi pada tahun 2011 yang dipengaruhi

    ketidakstabilan arus perekonomian pasca

    terjadinya bencana akibat erupsi Gunung Merapidan Gempa Bumi pada Tahun 2010.

    EKONOMI MAKRO

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    20/56

    PDRB Per Kapita tertinggi di

    Kabupaten Klaten berada di daerah

    Perkotaan Klaten, yaitu Klaten Utara, Klaten

    Tengah dan Klaten Selatan dengan interval

    PDRB yang jauh lebih tinggi dibandingkan

    kecamatan lainnya. Hal ini menunjukkan

    adanya disparitas perkembangan

    tingkat perekonomian wilayah (tingkat

    kemakmuran rata-rata penduduk) yang

    terpusat di daerah perkotaan.

    Terdapat peningkatan nilai Indeks Williamson

    Kabupaten Klaten dengan nilai rata-rata Indeks 0,56,

    yang berarti ketimpangan pendapatan antar wilayah

    semakin besar tiap tahunnya dan termasuk dalam

    tingkat ketimpangan antar kecamatan yang tinggi. Hal

    ini terkait juga adanya disparitas antara daerah

    perkotaan (Kecamatan Klaten Utara, Tengah dan

    Selatan) sebagai daerah Pusat kota dengan kecamatan

    lainnya di Kabupaten Klaten.

    NO TAHUNGINI

    RASIO

    KRITERIA BANK DUNIA

    40% I 40% II 20% III

    1 2011 0.32 21.70 36.15 42.15

    2 2012 0.33 21.48 35.01 43.503 2013 0.34 20.59 35.27 44.14

    Gini ratio distribusi pendapatan penduduk di Kabupaten Klaten sebesar 0,34 yang berarti berada pada

    tingkat ketimpangan rendah dimana secara rata-rata pendapatan yang diterima penduduk yang

    berasal dari berbagai kelompok pendapatan relatif mendekati kondisi merata. Berdasarkan kriteria

    Bank Dunia tingkat pemerataan pendapatan di Kabupaten Klaten pada tahun 2013 juga menunjukkan

    ketimpangan yang rendah. Dimana penduduk yang berpendapatan rendah di Kabupaten Klaten

    ternyata sudah menerima lebih dari 17 persen dari total pendapatan yaitu sebesar 20,59%.

    KETIMPANGAN EKONOMI ANTAR WILAYAH

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    21/56

    LOCATION QUOTIENT(LQ)

    Tabel 1 Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Klaten terhadap Provinsi Jawa Tengah

    NO LAPANGAN USAHASLQ DLQ KRITERIA SEKTOR

    2012 2013 2011 - 2012 2012 - 2013 2012 2013

    1 Pertanian 0.99 1.02 2.10 1.78 Berkembang Sektor Unggulan

    2 Penggalian 1.17 1.17 0.67 1.05 Potensial Sektor Unggulan

    3 Industri Pengolahan 0.63 0.63 0.76 0.88 Terbelakang Terbelakang

    4 Listrik dan Air Minum 0.98 0.99 1.75 1.14 Berkembang Berkembang

    5 Bangunan/Konstruksi 1.22 1.21 0.76 0.87 Potensial Potensial

    6 Perdagangan, Hotel, dan

    Restoran

    1.35 1.34 0.85 0.94 Potensial Potensial

    7 Angkutan dan Komunikasi 0.58 0.58 1.00 0.95 Berkembang Terbelakang

    8 Keuangan, Persewaan, dan

    Jasa Perusahaan

    1.05 1.03 0.76 0.77 Potensial Potensial

    9 Jasa-jasa 1.48 1.48 0.83 1.00 Potensial Sektor Unggulan

    Sumber : Hasil Analisa

    Berdasarkan hasil analisa LQ terhadap perbandingan PDRB Kabupaten Klaten dan Provinsi

    Jawa Tengah tersebut, diketahui bahwa sektor pertanian, penggalian serta jasa jasa di KabupatenKlaten merupakan sektor unggulan jika dibandingkan dengan struktur ekonomi Provinsi Jawa Tengah.

    Sedangkan berdasarkan hasil analisa LQ untuk Sektor Unggulan Kecamatan di Kabupaten

    Klaten (perbandingan PDRB Kecamatan dan PDRB Kabupaten Klaten) yaitu :1. Sektor Unggulan Pertanian berada di Kecamatan Bayat, Cawas, Trucuk, Kalikotes, Manisrenggo,

    Ngawen, Juwiring, Polanharjo dan Jatinom ;

    2. Sektor Unggulan Penggalian berada di Kecamatan Bayat, Manisrenggo, Jatinom ;

    3. Sektor Unggulan Industri Pengolahan berada di Kecamatan Bayat, Kalikotes, Ngawen, Juwiring,

    Polanharjo ;

    4. Sektor Unggulan Listrik dan Air Minum berada di Kecamatan Bayat, Kalikotes, Delanggu ;

    5. Sektor Unggulan Bangunan / Konstruksi berada di Kecamatan Cawas, Trucuk, Kalikotes, Ngawen ;

    6. Sektor Unggulan Perdagangan, Hotel dan Restoran berada di Kecamatan Bayat, Cawas, Jogonalan,

    Manisrenggo, Jatinom ;

    7.

    Sektor Unggulan Angkutan dan Komunikasi berada di Kecamatan Ngawen, Pedan, Delanggu,Polanharjo ;

    8. Tidak terdapat sektor unggulan Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan, akan tetapi terdapat

    sektor potensial yang berada di Kecamatan Kebonarum, Pedan, Klaten Tengah dan Klaten Utara ;

    9. Tidak terdapat sektor unggulan Jasa-jasa, akan tetapi terdapat sektor potensial yang berada di

    Kecamatan Klaten Tengah dan Klaten Utara.

    Kecamatan dengan sektor unggulan terbanyak yaitu Kecamatan Bayat (5 Sektor), Kecamatan

    Kalikotes dan Ngawen (4 Sektor) dan Kecamatan Cawas, Manisrenggo, Polanharjo, Jatinom (3 sektor).

    Kecamatan kecamatan tersebut berpotensi sebagai kutub pertumbuhan ekonomi sektoral di

    Kabupaten Klaten.

    SEKTOR UNGGULAN / BASIS

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    22/56

    SHIFT SHARE(SS)

    Tabel 2 Hasil Perhitungan Shift Share Kabupaten Klaten terhadap Provinsi Jawa Tengah berdasarkan

    PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 - 2013

    N M (PS) C (DS) D

    Yij*rn Yij*(rin-rn) C1ij + A1ij Total

    1 Pertanian 52,261.95 (32,622.55) 41,774.89 (115,761.00) Berkembang

    1.1 Tanaman Bahan Makanan 35,660.11 (27,218.02) 36,640.56 (130,690.58) Berkembang1.2 Perkebunan 2,350.35 (594.42) 1,458.46 5,671.24 Berkembang

    1.3 Peternakan 10,963.62 (472.20) 2,060.46 5,375.75 Berkembang

    1.4 Kehutanan 2,223.19 (2,129.16) 699.01 1,710.18 Berkembang

    1.5 Perikanan 1,064.68 (907.43) 916.40 2,172.41 Berkembang

    2 Penggalian 3,943.95 352.80 4,527.35 (4,511.19) Unggulan

    3 Industri Pengolahan 62,757.14 1,093.65 54,578.86 65,786.73 Unggulan

    4 Listrik dan Air Minum 2,553.46 1,134.17 4,235.88 2,676.29 Unggulan

    5 Bangunan/Konstruksi 22,061.46 4,380.18 22,401.33 10,160.46 Unggulan

    6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 90,541.34 25,879.50 107,474.59 70,612.59 Unggulan

    7 Angkutan dan Komunikasi 9,535.38 1,213.58 10,081.99 8,625.62 Unggulan

    8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 12,422.03 10,164.05 16,941.36 10,480.40 Unggulan

    9 Jasa-jasa 46,751.68 (7,093.79) 39,534.45 46,733.37 Berkembang

    NO LAPANGAN USAHAKLASIFIKASI

    SEKTOR

    Sumber : Hasil Analisa

    Berdasarkan hasil analisa shift share hasil dari perbandingan PDRB Kabupaten Klaten dan

    Provinsi Jawa Tengah tersebut diketahui bahwa terdapat 7 (tujuh) sektor di Kabupaten Klaten yang

    menjadi sekotr unggulan dalam konstelasi Provinsi Jawa Tengah, yaitu Penggalian, Industri

    Pengolahan, Listrik dan Air Minum, Bangunan / Konstruksi, Perdagangan, Hotel dan Restoran,

    Angkutan dan Komunikasi, serta Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    23/56

    PERBANDINGAN LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN KLATEN -PROVINSI JAWA TENGAH & SOLO RAYA

    Potensi ekonomi strategis Kabupaten Klaten jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan

    Kabupaten / Kota dalam wilayah Solo Raya adalah pada sektor pertanian, pertambangan, listrik gas

    dan air minum. Untuk sektor pertanian dimana Kabupaten Klaten sebagai salah satu lumbung pangan

    Provinsi Jawa Tengah, laju pertumbuhan PDRB Pertanian Klaten (4,64%) jauh di atas Provinsi Jawa

    Tengah (2,18%) akan tetapi masih di bawah Sragen (6,1%). Untuk sektor pertambangan, Klaten

    (6,67%) melebihi Provinsi Jawa Tengah (6,33%) akan tetapi masih di bawah Wonogiri (8,73%). Untuk

    Listrik, gas dan air minum, Kabupaten Klaten (9,64%) melebihi Provinsi Jawa Tengah (8,39%) akan

    tetapi masih dibawah Sragen (9,76%).

    TIPOLOGI PERKEMBANGAN WILAYAH KLASSEN

    Tabel 3 Tipologi Ekonomi Wilayah (Tipologi Klassen) Kabupaten Klaten terhadap Provinsi Jawa TengahVARIABEL EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH KABUPATEN KLATEN

    TIPOLOGI EKONOMI

    KABUPATEN KLATEN

    2012 2013 2012 2013 2012 2013

    Laju Pertumbuhan PDRB 6.34 5.81 5.54 5.79 R1 < R2 dan Y1 < Y2 :

    Daerah (relatif)

    Tertinggal (relative

    backward region)

    PDRB Per Kapita Rata - Rata 16,863,811.78 18,751,300.52 16,703,263 17,677,621

    Sumber : Hasil Analisa

    Jika dianalisa berdasarkan tipologi ekonomi wilayah dengan membandingkan laju pertumbuhan

    ekonomi berdasarkan PDRB dan PDRB Per Kapita dari Kabupaten Klaten dan Provinsi Jawa Tengah,

    maka diketahui bahwa Kabupaten Klaten masuk dalam Kategori Daerah Relatif Tertinggaldikarenakan laju pertumbuhan PDRB dan PDRB Per Kapita Kabupaten Klaten masih di bawah Provinsi

    Jawa Tengah.

    POTENSI EKONOMI DALAM KONSTELASI REGIONAL

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    24/56

    PERTANIAN TANAMAN PANGANBerdasarkan data perkembangan

    luas panen komoditas tanaman pangan

    untuk jangka waktu 5 (lima)

    tahun terakhir diketahui bahwa hanya

    komoditas padi sawah yang dalam

    5 (lima) tahun terakhir mengalami

    peningkatan luas panen yang signifikan

    sebesar 20,2%. Sedangkan untuk

    ketujuh komoditas lainnya dalam jangka

    waktu 5 (lima) tahun terakhir justrusemakin mengalami penurunan

    luas panen.

    TANAMAN HORTIKULTURA

    Berdasarkan data perkembangan produksi

    komoditas sayuran Kabupaten Klaten Tahun 2010

    2014 diketahui bahwa komoditas Terong,

    Mentimun, Cabe Rawit, Bawang Merah, Kangkungmengalami peningkatan produksi yang cukup

    signifikan dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan

    tingkat perkembangan produksi mulai dari 23%

    hingga 250% sehingga berpotensi menjadi salah

    satu komoditas unggulan Kabupaten Klaten.

    Mengingat sentra penghasil komoditas sayuran

    berpusat pada Kecamatan Polanharjo dan

    Gantiwarno, maka dapat dikembangkan konsep

    agropolitan pada wilayah tersebut.

    Berdasarkan data grafik perkembangan

    produksi komoditas buah-buahan di atas,

    diketahui bahwa komoditas yang terus

    mengalami peningkatan produksi dalam 5

    (lima) tahun terakhir yaitu rambutan, jeruk

    siam, mangga, durian, dan jambu biji. Kelima

    jenis buah buahan ini dapat dijadikankomoditas unggulan pertanian Kabupaten

    Klaten dengan sentra budidaya yaituKecamatan Karangnongko, Wedi, Klaten

    Selatan, dan Kemalang.

    KEGIATAN USAHA PEREKONOMIAN - PERTANIAN

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    25/56

    PERKEBUNAN

    Potensi perkebunan Kabupaten Klaten

    adalah untuk komoditas Tebu, Kelapa,

    Tembakau Rajang dan Cengkeh.

    Sementara untuk luas panenkomoditas perkebunan terbesar di

    Kabupaten Klaten berada di

    Kecamatan Karangnongko, Gantiwarno,

    Jogonalan dan Jatianom. Keempat

    kecamatan ini didominasi oleh

    kontribusi luas panen dari

    komoditas tebu.

    PERIKANAN

    Sentra perikanan di Kabupaten Klaten

    adalah Kecamatan Polanharjo,

    Karanganom dan Tulung. Di Kecamatan

    Polanharjo terdapat Balai Pembenihan

    Induk Perikanan milik pemerintah

    Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan BBI

    Ikan memberikan berpengaruh

    terhadap daerah sekitar. Pencanangan

    Desa Nila meliputi 5 desa yaitu Nganjat,

    Ponggok, Jimus, Janti dan Jeblog. Jenis

    ikan yang paling banyak dibudidayakan

    adalah Nila (70,54%), Lele (20,21%),

    Bawal dan jenis ikan hias.

    PETERNAKAN

    Berdasarkan data populasi ternak di Kabupaten

    Klaten selama kurun waktu 5 (lima) tahunterakhir, diketahui bahwa komoditas peternakan

    potensial adalah untuk kelompok unggas yang

    terdiri dari ayam buras, ayam pedaging, ayam

    petelur, burung puyuh dan itik. Populasi ternak

    terbesar berada di Kecamatan Gantiwarno, Bayat,

    Prambanan, Jogonalan, Manisrenggo dan

    Karangnongko. peluang investasi pada

    peternakan unggas khususnya di wilayah selatan

    seperti Kecamatan Bayat, dimana subsektor

    pertanian yang lain kurang sesuai dikarenakanfaktor lahan yang berbukit dominan kapur, dan

    keterbatasan air terutama pada saat kemarau.

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    26/56

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    27/56

    Penyumbang investasi terbesar dari sektor

    industri adalah untuk jenis industri kecil. Akan

    tetapi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

    terakhir terus terjadi penurunan nilai

    investasi dari sektor industri. Hal ini terkait

    dengan bergesernya struktur ekonomi di

    Kabupaten Klaten dari sektor primer dan

    sekunder (termasuk di dalamnya sektor

    industri khususnya industri pengolahan hasil

    alam) menuju sektor tersier (khususnya

    perdagangan, hotel dan restoran sebagai

    sektor ekonomi dominan).

    INDUSTRI BESAR DAN SEDANG

    Terdapat 270 perusahaan yang masuk dalam

    kategori industri besar dan sedang di Kabupaten

    Klaten, dengan tenaga kerja sebanyak 18.683

    orang dan nilai tambah produksi sebesar

    1.202.381.393 juta rupiah.

    perusahaan tersebut tersebar merata hampirkeseluruh wilayah Klaten, dengan konsentrasi

    terbesar yaitu Kecamatan Trucuk (55 perusahaan

    / 20,37 %) dan Kecamatan Ceper (50 perusahaan

    / 18,52 %).

    Menurut jenis komoditi yang dihasilkan, sebagian besar perusahaan industri besar dan sedang di

    kabupaten Klaten bergerak dilima jenis industri, yaitu bidang industri tembakau, industri furniture &

    penggergajian, industri makanan & minuman, industri tekstil serta industri barang dan logam.

    Berdasarkan hasil survei industri besar sedang tahun 2012 tercatat banyaknya industri tembakau ada

    sejumlah 218 perusahaan atau 80,74 %. Sedangkan industri furniture dan pengergajian sebanyak

    24 perusahaan 8,89 %.

    INDUSTRI KECIL DAN RUMAH TANGGA

    Mayoritas industri yang berkembang di Klaten berupa industri kecil menengah dan industri

    rumah tangga yang terbagi dalam sentra-sentra industri. Jumlah unit usaha industri kecil yang cukup

    besar ini memberikan keuntungan dalam hal penyerapan tenaga kerja. Kondisi eksisting persebaran

    industri kecil dan rumah tangga di Kabupaten Klaten dimana sebagian besar wilayah Kecamatan dan

    Desa di Kabupaten Klaten telah memiliki spesialisasi industri kecil yang menjurus pada konsep

    pengembangan one village one product. Umumnya, industri kecil berkembang di Kabupaten Klatenmemiliki orietasi kedekatan dengan bahan baku atau adanya tenaga kerja terampil yang sifatnyaturun-temurun pada satu kelompok wilayah.

    KEGIATAN USAHA PEREKONOMIAN - INDUSTRI

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    28/56

    Peluang pengembangan industri kecil tersebut ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten Klaten

    dengan menetapkan 11 (sebelas) klaster industri unggulan di Kabupaten Klaten untuk

    memaduserasikan potensi pertanian, industri kecil dan rumah tangga serta pariwisata guna

    meningkatkan nilai jual dan daya saing daerah.

    Tabel 4 Pembagian Klaster Industri Kabupaten Klaten

    NO NAMA KLASTER LOKASI1 Lurik 1.

    Kec. Cawas (Ds. Burikan, Mlese, Tlingsing, Bendungan, Bogor)

    2. Kec. Bayat (Ds. Jambakan, Tegalrejo, Gunung Glagah)

    3.

    Kec. Pedan (Ds. Jetis Wetan, Keden)

    4.

    Kec. Trucuk (Ds. Gaden)

    5. Kec. Juwiring (Ds. Juwiran)

    2 Batik 1. Kec. Bayat (Ds. Jarum, Kebon, Banyuripan, Paseban)

    2.

    Kec. Klaten Tengah (Ds. Mojoyan)

    3.

    Kec. Kalikotes (Ds. Gemblengan)

    4. Kec. Kemalang (Ds. Balrante)

    3 Konveksi 1. Kec. Wedi (Ds. Kalitengah)

    2. Kec. Pedan (Ds. Tambak Boyo, Jetis Wetan)3.

    Kec. Wonosari (Ds. Sidowarno)

    4.

    Kec. Ngawen (Ds. Tempursari)

    5. Kec. Karanganom (Ds. Kunden)

    4 Desa Wisata 1. Kec. Prambanan (Ds. Kebondalem Kidul, Brajan)

    2.

    Kec. Ngawen (Ds. Duwet)

    3. Kec. Kebonarum (Ds. Pluneng)

    4. Kec. Polanharjo (Ds Nganjat, Ponggok)

    5. Kec. Bayat (Ds. Jarum, Paseban, Krakitan)

    6.

    Kec. Wedi (Ds. Melikan)

    7. Kec. Cawas (Ds. Tlingsingan)

    5 Minapolitan 1. Kec. Karanganom (Ds. Jeblog)

    2.

    Kec. Tulung (Ds. Wunut, Daleman)

    3. Kec. Polanharjo (Ds. Sidowayah, Janti, Jimus, Nganjat, Ponggok)

    6 Lereng Merapi 1.

    Kec. Kemalang (Ds. Sidorejo, Tegalmulyo)7 Meubel 1. Kec. Juwiring (Ds. Serenan)

    2.

    Kec. Cawas (Ds. Gombang, Mlese)

    3. Kec. Trucuk (Ds. Mireng, Sajen)

    4.

    Kec. Klaten Utara (Ds. Belang Wetan)

    8 Handycraft 1. Kec. Ceper (Ds. Jambu Kulon)

    2. Kec. Klaten Utara (Ds. Belang Wetan)

    3. Kec. Juwiring (Ds. Serenan)

    4.

    Kec. Wonosari (Ds. Sidowarno)

    5.

    Kec. Bayat (Ds. Jarum)

    6. Kec. Jogonalan (Ds. Joton)

    9 Keramik 1. Kec. Wedi (Ds. Melikan)

    2.

    Kec. Bayat (Ds. Paseban)

    10 Logam 1.

    Kec. Ceper (Ds. Tegalrejo, Ceper, Ngawonggo)

    2. Delanggu (Ds. Segaran, Dukuh)

    3.

    Kec. Polanharjo (Ds. Kebonharjo, Kranggan)

    4. Kec. Karanganom (Ds. Padas)

    5. Kec. Jatinom (Ds. Bonyokan)

    11 Makanan Olahan 1. Kec. Jogonalan (Ds. Gondangan, Titang, Somopuro, Karangdukuh,

    Sumyang, Prawatan, Rejoso)

    2. Kec. Gantiwarno (Ds. Ceporan)

    3. Kec. Wedi (Kalitengah, Birit)

    4. Kec. Klaten Utara

    5. Kec. Karanganom (Ds. Jeblog)

    6.

    Kec. Kemalang (Ds. Sidorejo)

    7.

    Kec. Kalikotes (Ds. Krajan)8. Kec. Ceper (Kurung)

    Sumber : Kabupaten Klaten Dalam Angka Tahun 2014, Bappeda Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    29/56

    Dari sebelas klaster industri Kabupaten Klaten, jumlah unit usaha terbesar adalah klaster

    1) logam, 2) meubel, 3) handycraft dan 4) keramik.

    Ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam klaster industri, maka klaster dengan

    tenaga kerja terbesar yaitu 1) handycraft, 2) meubel, 3) logam, 4) keramik.

    Sedangkan ditinjau dari nilai tambah produksi yang diberikan sebagai hasil produktivitas

    industri, maka klaster dengan nilai produksi terbesar yaitu 1) handycraft, 2) meubel 3) konveksi,

    4) keramik dan 5) logam.

    Peta Klaster Industri Kabupaten Klaten

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    30/56

    Kabupaten Klaten terletak diantara dua kota besar yaitu

    Yogyakarta dan Surakarta dimana masing masing kota tersebutdikenal sebagai kota budaya, kota pariwisata dan kota pelajar.

    Obyek obyek wisata Kabupaten Klaten merupakan pintugerbang dari Selatan obyek obyek wisata di Jawa Tengah danjuga merupakan daerah antara dua kota budaya Surakarta dan

    Yogyakarta. Kabupaten Klaten memiliki banyak obyek obyekwisata, sarana wisata, seni tradisional, upacara tradisional, dan

    juga pusat industri kerajinan yang layak untuk dikunjungi,

    dilihat dan dinikmati.

    Potensi destinasi wisata Kabupaten Klaten selain yang terdata

    dalam tabel di atas sebenarnya dapat diperinci lagi menjadi 30

    daerah tujuan wisata wisata alam, 70 daerah tujuan wisata

    buatan, serta 60 daerah tujuan wisata buatan (yang di dalamnya

    meliputi jenis(kegiatan / upacara budaya) dengan 15 destinasi

    wisata unggulan. Dari 160 destinasi wisata / daerah tujuan

    wisata Kabupaten Klaten, dapat dikelompokkan menjadi 6

    kelompok jenis daya tarik wisata, yaitu kolam renang dan

    pemancingan, candi pubakala, makam, pemandangan alam, dan

    lainnya. Akan tetapi belum semua obyek wisata / destinasi

    wisata yang ada di Kabupaten Klaten telah terkelola dengan baik

    sehingga data pengunjung tidak terdata pada setiap lokasi /

    tujuan pariwisata yang ada, hanya pada 15 lokasi wisata yang

    telah memiliki manajemen pengelolaan yang terorganisir (misal

    pada Sumber Air Ingas dan Pemandian Ponggo yang telah

    memiliki sistem retribusi / tiket masuk).

    Visi pembangunan kepariwisataan Kabupaten Klaten

    berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan

    Kabupaten Klaten Tahun 2012 yaitu Terwujudnya

    Kepariwisataan Berbasis Budaya Kabupaten Klaten yang

    Berkelanjutan dan Mendukung Kesejahteraan Masyarakat.

    Beberapa permasalahan yang terkait belum optimalnya

    pengembangan pariwisata dan minimnya jumlah kunjungan

    pariwisata di Kabupaten Klaten antara lain dipengaruhi oleh :

    keterbatasan amenitas (sarana prasarana pendukung wisata

    seperti hotel, restoran, biro perjalanan wisata), keterbatasan

    kelembagaan pengelola obyek wisata baik di level pemerintah,

    swasta maupun masyarakat, keterbatasan SDM pengelola

    pariwisata, lemahnya peran serta masyarakat dalam

    pengembangan pariwisata, belum adanya pemasaran pariwisata

    yang memadai, perencanaan dan pengembangan pariwisata yang

    KEGIATAN USAHA PEREKONOMIAN - PARIWISATA

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    31/56

    belum optimal khususnya dari perencanaan pengembangan

    paket wisata.

    Tabel 5 Persebaran Potensi Pariwisata Kabupaten Klaten

    NO KECAMATAN DESTINASI WISATAPOTENSI

    ALAM BUDAYA BUATAN

    1 Bayat Rowo Jombor Rumah Minangkabau Bukit Sidoguro Gua Kendil dan Gua Payung Gunung Watu Prahu Sendang Maerokoco Makam Kyai Ageng Pandanaran Makam Menang Lase Konang

    2 Cawas Tempat Petilasan Sembahyang Kanjeng Sunan Kalijogo 3 Ceper Sendang Sinongko 4 Delanggu -

    5 Gantiwarno -

    6 Jatinom Gua Suran

    Sendang Plampeyan

    Sendang Gotan Makam Kyai Ageng Gribig7 Jogonalan Museum Gula Gondang Winangoen

    8 Juwiring -

    9 Kalikotes Sendang Bulus Jimbung Makam Gusti Panembahan Agung

    10 Karanganom Pemandian Jolotundo

    Makam Kyai Ageng Ajeng Mas 11 Karangdowo -

    12 Karangnongko Candi Merak

    13 Kebonarum Umbul Tirto Mulyono dan Tirto Mulyani

    14 Kemalang Deles Indah Bekas Pesanggrahan Sunan Paku Buwono X Makam Kyai Mloyopati

    Sendang Kali Reno

    Taman Rekreasi Nganjaran Taman Pemandian Pring Cendani Gua Sapuangin/Siluman

    15 Klaten Selatan Makam Gusti Panembahan Romo

    16 Klaten Tengah -

    17 Klaten Utara Makam Kyai Ageng Syarifudin 18 Manisrenggo -

    19 Ngawen -

    20 Pedan -

    21 Polanharjo Pemandian Ponggok Pemancingan Janti

    22 Prambanan Candi Sewu

    Candi Lumbung Candi Bubrah Candi Plaosan (13ord an Kidul)

    Candi Sojiwan

    Candi Asu 23 Trucuk Makam Rng. Ronggowarsito 24 Tulung Sumber Air Ingas

    Pemandian Lumban Tirto Obyek Mata Air Cokro Tulung

    25 Wedi -

    26 Wonosari Sendang Tretes

    Makam Ki Ageng Perwito Sumber : Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Klaten Tahun 2012

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    32/56

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    33/56

    PROFILKERUANGANKABUPATEN KLATEN

    --

    Struktur Ruang

    Pola Ruang

    Kawasan

    Strategis

    KELOMPOK STUDIO I

    KABUPATEN KLATEN

    PW 12

    MPKD UGM 2015

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    34/56

    1. Struktur Ruang

    Rencana Sistem Perkotaan sebagai berikut :

    1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yaitu Kecamatan Klaten Selatan, Klaten Tengah, dan Klaten

    Utara.

    2.

    Pusat Kegiatan Lokal (PKL, yaitu Kawasan Perkotaan Prambanan dan Delanggu

    3.

    Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) , yaitu Kawasan Perkotaan Wedi, Pedan dan Jatinom

    4. Pusat Pelayanan Kawasan, yaitu Kecamatan Bayat, Kecamatan Cawas, Kecamatan Ceper,

    Kecamatan Gantiwarno, Kecamatan Jogonalan, Kecamatan Juwiring, Kecamatan Kalikotes,

    Kecamatan Karanganom, Kecamatan Karangdowo, Kecamatan Karangnongko, Kecamatan

    Kebonarum, Kecamatan Kemalang, Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Ngawen,

    Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Trucuk, Kecamatan Tulung dan Kecamatan Wonosari.

    Rencana Sistem Perdesaan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan, Melayani kegiatan skala antar

    desa. terdiri dari beberapa desa di 18 kecamatan , yaitu Desa Ngerangan , Desa WiroKecamatan Bayat, Desa Gombang, Desa Nanggulan Kecamatan Cawas, Desa Srebegan

    Kecamatan Ceper, Desa Bowan Kecamatan Delanggu, Desa Sawit Kecamatan Gantiwarno, Desa

    Kayumas Kecamatan Jatinom, Desa Mranggen Kecamatan Jatinom, Desa Dompyongan

    Kecamatan Jogonalan, Desa Rejoso Kecamatan Jogonalan, Desa Bolopleret, Desa Serenan

    Kecamatan Juwiring, Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes, Desa Jeblok Kecamatan Karanganom,

    Desa Bakungan Kecamatan Karangdowo, Desa Banyuaeng, Desa Ngemplak Kecamatan

    Karangnongko, Desa Bawukan, Desa Bumiharjo Kecamatan Kemalang, Desa Sapen Kecamatan

    Manisrenggo, Desa Drono Kecamatan Ngawen, Desa Kebondalemlor, Desa Kemudo

    Kecamatan Prambanan, Desa Kaligawe Kecamatan Pedan, Desa Glagahwangi, Desa Janti

    Kecamatan Polanharjo; Desa Gaden Kecamatan Trucuk, Desa Pomah, Desa Wunut Kecamatan

    Tulung, Desa Kadilanggon, Desa Trotok Kecamatan Wedi, Desa Gunting, DesaTegalgondodan Desa Teloyo Kecamatan Wonosari.

    KERUANGAN

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    35/56

    2. Pola Ruang

    Rencana Pola Ruang Luas (Km2) %

    A Kawasan Lindung

    1 Kawasan Cagar Budaya 0,765155 0,11

    2 Hutan Lindung 0,376076 0,05

    3 Kawasan Bencana Alam Geologi 1,540592 0,22

    4 Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3,976155 0,57

    5 Sempadan Mata Air 1,796177 0,26

    6 Sempadan Rel KA 0,39341 0,06

    7 Sempadan Sungai 39,627069 5,66

    8 Sempadan Waduk 0,338143 0,05

    9 Taman Nasional Gunung Merapi 7,315602 1,04

    Jumlah 56,128379 8,01

    B Kawasan Budidaya

    1 Pertahanan dan Keamanan 0,454742 0,06

    2 Hortikultur 24,220485 3,46

    3 Hutan Produksi 4,168242 0,60

    4 Hutan Produksi Terbatas 1,810968 0,26

    5 Hutan Rakyat 15,110195 2,16

    6 Industri 11,510647 1,64

    7 Pariwisata 0,341892 0,05

    8 Perikanan 2,828208 0,40

    9 Perkebunan 10,802845 1,54

    10 Permukiman 304,145074 43,43

    11 Pertambangan 0,685678 0,10

    12 Pertanian Tanaman Pangan 263,798238 37,67

    13 Peternakan 4,339944 0,62

    Jumlah 644,217158 91,99

    Jumlah A + B 700,345537 100,00

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    36/56

    3. Kawasan Strategis

    Jenis

    Kawasan

    Strategis

    Lokasi

    Sudut

    Kepentingan

    Pertumbuha

    n Ekonomi

    a kawasan perkotaan Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar

    Wonogiri-Sragen-Klaten (Subosukawonosraten), meliputi:

    1 Kawasan Perkotaan Klaten

    2 Kawasan Perkotaan Prambanan

    3 Kawasan Perkotaan Delanggu

    4 Kawasan Perkotaan Wedi

    5 Kawasan Perkotaan Pedan

    6 Kawasan Perkotaan Jatinom

    7 Kawasan Agropolitan (tersebar)

    8 Kawasan Minapolitan (Polanharjo, Kecamatan Tulung dan

    Kecamatan Karanganom)

    b. kawasan koridor perbatasan Klaten-Sukoharjo-Wonosari

    (Kesukosari)

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    37/56

    Jenis

    Kawasan

    Strategis

    Lokasi

    Sudut

    Kepentingan

    Sosial dan

    Budaya

    Kawasan Strategis Nasional Candi Prambanan berada di Kecamatan

    Prambanan

    Sudut

    Kepentingan

    Fungsi dan

    Daya Dukung

    Lingkungan

    Hidup

    aKawasan Gunung Merapi dan Sekitranya

    b Kawasan Resapan Air

    cKawasan DAS Bengawan Solo dan Sub DAS Sungai Dengkeng

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    38/56

    PROFILSARANA

    PRASARANAKABUPATEN KLATEN

    SARANA

    PRASARANA

    KELOMPOK STUDIO I

    KABUPATEN KLATEN

    PW 12

    MPKD UGM 2015

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    39/56

    1.Fasilitas Pendidikan

    Fasilitas pendidikan di Kabupaten Klaten cukup beragam mulai dari pendidikan tingkat

    dasar, menengah sampai tinggi tersedia di wilayah ini. Fasilitas pendidikan dasar secaraumum terdapat di setiap wilayah kecamatan dengan jumlah yang bervariasi sesuai

    dengan jumlah penduduk yang ada di tiap-tiap wilayah kecamatan.

    Tingkat pendidikan menengah atas/ kejuruan secara keseluruhan belum memenuhi

    standar pelayanan minimal, hanya Kecamatan Klaten Selatan dan Kecamatan Klaten

    Utara yang telah melebihi standar pelayanan minimal sarana pendidikan jenjang

    setingkat sekolah menengah atas. Kecamatan Kalikotes, Karanganom dan Kemalang

    merupakan kecamatan yang tidak terdapat fasilitas pendidikan setingkat Sekolah

    Menegah Atas sama sekali.

    Pendidikan tinggi sementara hanya terpusat di sekitar akses jalan Jogja Klaten Solo

    yang merupakan kawasan pusat pelayanan wilayah.

    2.Fasilitas Kesehatan

    Pelayanan Fasilitas Kesehatan secara keseluruhan dapat dikategorikan cukup baik, hal

    ini terlihat dari hampir di semua wilayah kecamatan telah memenuhi standar pelayanan

    minimal sarana kesehatan, bahkan pada kecamatan tertentu sarana pelayanan

    kesehatan telah melebihi standar yang berlaku. Adapun beberapa fasilitas kesehatanyang ada meliputi: posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, puskesmas dan

    Rumah Sakit baik yang dikelola swasta maupun pemerintah daerah.

    SARANA

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    40/56

    3.Fasilitas Peribadatan

    Berdasarkan data statistik Kabupaten Klaten, penganut Agama Islam mendominasi

    jumlah penganut agama dan kepercayaan di kabupaten ini. Selain Agama Islam, di

    Kabupaten Klaten juga terdapat penganut Agama Kristen Katholik, Kristen Protestan,

    Hindu dan Budha.

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    41/56

    4.Fasilitas Perekonomian

    Sarana perekonomian Kabupaten Klaten secara umum tersebar di seluruh wilayah

    kecamatan berupa pasar baik yang dibangun oleh pemerintah daerah maupun swasta,

    lembaga keuangaan dan koperasi, bank serta BUMD. Fasilitas ini lebih banyak

    terkonsentasri di Kecamatan Klaten Utara, Klaten Tengah dan Klaten Selatan sebagai

    pusat pelayanan wilayah serta kecamatan yang dilalui jalur Jogja Klaten Solo sebagai

    akses utama wilayah.

    5.Fasilitas Perumahan

    Kondisi sarana perumahan di Kabupaten Klaten yang dikategorikan berdasarkan

    pemanensi, meliputi:

    a. Rumah Permanen

    Rumah dengan kondisi dinding terbuat dari batu bata dan bersifat permanen. Jumlah

    rumah dengan kondisi ini sebanyak 250.000 unit atau sekitar 83% jumlah sarana

    perumahan penduduk yang ada (302.043 unit). Kecamatan Kemalang dan Kecamatan

    Manisrenggo merupakan kecamatan yang kondisi sarana perumahan permanennya

    belum mencapai 50% terhadap jumlah rumah yang ada.

    b.

    Rumah Semi PermanenRumah dengan dinding terbuat dari kayu atau bahan lain yang bersifat tidak permanen

    dan mudah dibongkar sebanyak 34.766 unit atau 12% dari total jumlah rumah.

    Kecamatan Kemalang merupakan kecamatan dengan jumlah rumah semi permanen

    terbanyak yaitu 3.296 unit (38%).

    c. Rumah Temporer

    Sarana perumahan dengan kondisi temporer secara keseluruhan sebanyak 17.277 atau

    6% jumlah rumah yang ada, dimana Kecamatan Manisrenggo merupakan kecamatan

    dengan jumlah rumah temporer terbanyak yaitu sebesar 3.924 unit atau 43% dari

    jumlah rumah yang ada di wilayah tersebut.

    6.

    Fasilitas TransportasiSebagai wilayah yang merupakan jalur strategis penghubung antar wilayah provinsi,

    sarana transportasi yang terdapat di Kabupaten Klaten, antara lain meliputi:

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    42/56

    Terminal

    Terdapat 9 (sembilan) unit terminal yang terdapat di Kabupaten Klaten, satu buah

    terminal berskala regional (tipe B) yaitu Terminal Buntalan, dan delapan lainnya adalah

    terminal tipe C yaitu Terminal Pasar Klaten, Terminal Penggung, Terminal Teloyo,

    Terminal Cawas, Terminal Delanggu, Terminal Bendogantungan, Terminal Manisrenggo,

    dan Terminal Tulung.

    Angkutan UmumJenis Trayek Tujuan Jumlah

    Kendaraan

    Trayek AKAP Yogyakarta - Solo 88

    Yogyakarta Solo - Purwokerto 4Klaten Jakarta/ Bandung/ Sumatera 37

    Trayek AKDP Klaten Bendogantungan Bayat Cawas Karangdowo Daleman - Surakarta

    15

    Klaten Jatinom - Boyolali 15Klaten Gondang Basin - Kemalang 6

    Klaten Gayamprit Pulowatu PasarKembang Manisrenggo - Prambanan11

    Klaten Bendogantungan Bayat Cawas Karangdowo Tloyo - Delanggu

    16

    Watukelir Bulu Cawas Panggung - Klaten 11Delanggu Cokro Karanganom Klaten Trucuk - Cawas

    10

    Prambanan Manisrenggo Kepurun - Butuh 9Klaten Gondang Kemalang - Surowono 10Jentir Cawas Pedan Penggung - Klaten 76Delanggu Wonosari Tloyo Karangdowo -Pedan

    10

    Klaten Jatinom Tulung - Mundu 21

    Kereta Api

    Stasiun kereta api di Klaten hanya melayani beberapa kereta api saja. Hal tersebut

    dikarenakan kelas Stasiun Klaten termasuk kelas I dan III. Stasiun Klaten merupakan

    stasiun Kelas I dapat melayani KA eksekutif, bisnis dan ekonomi sedangkan stasiun

    yang lain seperti Delanggu, Ceper, Srowot dan stasiun Brambanan merupakan stasiun

    kelas III yang hanya melayani kelas ekonomi atau bisnis.

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    43/56

    Cakupan & Layanan

    a.

    Skalogram

    Kota Orde 1 : Kecamatan Ceper, Delanggu, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten Utara dan Wedi

    Kota Orde 2 : Kecamatan Gantiwarno. Jatinom, Jogonalan, Kebonarum, Manisrenggo dan Pedan

    Kota Orde 3 : Kecamatan Bayat, Cawas, Juwiring, Karangdowo, Karangnongko, Ngawen, Polanharjo, Prambanan dan Wonosari

    Kota Orde 4 : Kecamatan Kalikotes, Karanganom, Kemalang, Trucuk dan Tulung

    No KecamatanJumlah

    PendudukTK

    SD/

    I

    S

    P/

    TS

    S

    A/S

    K

    PerguruanTinggi

    usholla

    asjid

    erej

    tlik

    GerejaProt

    estan

    Pura&

    ihara

    Posyandu

    Puskes

    as

    Pustu

    Puskel

    Ru

    ahSakit

    Pasar

    Bank/BPR

    JumlahOrdeKota

    1 Bayat 64.513 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

    2 Cawas 66.085 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13 3

    3 Ceper 64.312 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 1

    4 Delanggu 45.030 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1

    5 Gantiwarno 41.402 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 2

    6 Jatinom 58.621 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 2

    7 Jogonalan 58.968 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 2

    8 Juwiring 60.942 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

    9 Kalikotes 38.677 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 4

    10 Karanganom 49.218 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 11 4

    11 Karangdowo 51.111 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

    12 Karangnongko 37.865 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

    13 Kebonarum 21.629 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14 2

    14 Kemalang 35.767 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 4

    15 Klaten Selatan 42.960 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1

    16 Klaten Tengah 44.205 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 1

    17 Klaten Utara 43.435 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    44/56

    No KecamatanJumlah

    PendudukTK

    SD/

    I

    S

    P/

    TS

    S

    A/S

    K

    PerguruanTinggi

    usholla

    asjid

    erej

    tlik

    GerejaProtestan

    Pura&

    ihara

    Posyandu

    Puskes

    as

    Pustu

    Puskel

    Ru

    ahSakit

    Pasar

    Bank/BPR

    JumlahOrde

    Kota

    18 Manisrenggo 42.642 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 2

    19 Ngawen 45.199 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

    20 Pedan 49.253 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 2

    21 Polanharjo 46.627 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 2

    22 Prambanan 50.047 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

    23 Trucuk 84.042 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12 4

    24 Tulung 54.937 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 4

    25 Wedi 55.988 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1

    26 Wonosari 63.432 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 3

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    45/56

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    46/56

    b. Sentralitas

    c.

    Kota Orde 1 : Kecamatan Tengah dan Klaten Utara

    Kota Orde 3 : Kecamatan, Cawas, Ceper, Delanggu, Gantiwarno, Jatinom, Jogonalan, Klaten Selatan, Pedan, Trucuk dan Wedi

    Kota Orde 4 : Kecamatan Bayat, Juwiring, Kalikotes, Karanganom, Karangdowo, Karangnongko, Kebonarum, Kemalang, Manisrenggo,

    Ngawen, Polanharjo, Prambanan, Tulung dan Wonosari.

    FasilitasTK SD SMP SMA PT Musholla Masjid

    Gereja

    Khatolik

    Gereja

    Protestan

    Pura &

    WiharaPosyandu Puskesmas

    Pustu &

    Puskel

    Rumah

    SakitPasar

    Bank/

    BPR

    T 889 772 104 85 9 1995 2591 83 117 51 2249 34 120 16 100 26

    t 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100C 0,11 0,13 0,96 1,18 11,11 0,05 0,04 1,20 0,85 1,96 0,04 2,94 0,83 6,25 1,00 3,85

    Total Indeks

    No KecamatanJumlah

    Penduduk

    Jumlah

    Total

    Orde

    KotaNo Kecamatan

    Jumlah

    Penduduk

    Jumlah

    Total

    Orde

    Kota

    1 Bayat 64.513 53,49 4 14 Kemalang 35.767 30,51 4

    2 Cawas 66.085 65,88 3 15 Klaten Selatan 42.960 65,92 3

    3 Ceper 64.312 75,9 3 16 Klaten Tengah 44.205 156,21 1

    4 Delanggu 45.030 66,59 3 17 Klaten Utara 43.435 127,07 1

    5 Gantiwarno 41.402 63,41 3 18 Manisrenggo 42.642 48,4 4

    6 Jatinom 58.621 59,69 3 19 Ngawen 45.199 40,15 4

    7 Jogonalan 58.968 68,99 3 20 Pedan 49.253 68,26 3

    8 Juwiring 60.942 47,54 4 21 Polanharjo 46.627 41,53 4

    9 Kalikotes 38.677 27,36 4 22 Prambanan 50.047 50,94 4

    10 Karanganom 49.218 40,01 4 23 Trucuk 84.042 66,87 3

    11 Karangdowo 51.111 57,73 4 24 Tulung 54.937 52,48 4

    12 Karangnongko 37.865 52,33 4 25 Wedi 55.988 65,97 3

    13 Kebonarum 21.629 42,76 4 26 Wonosari 63.432 54,31 4

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    47/56

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    48/56

    Jaringan Transportasi

    Pola jaringan jalan utama di wilayah

    Kabupaten Klaten terbentuk akibat

    adanya jalur hubungan darat antara

    Yogyakarta dan Solo. Posisi kota klaten

    pada ruas jalan tersebut menjadikan

    jalur ini sebagai poros kegiatan sosial

    ekonomi di Kabupaten Klaten sehingga

    pola pergerakan akan cenderung

    memusat atau menuju kearah pusat

    kegiatan, yaitu Kota Klaten.

    Pembangunan jalan lebih diprioritaskan

    agar menjangkau fasilitas pelayanan

    dibanding penambahan jumlah fasilitas

    pelayanan. Kondisi jalan kabupaten

    dalam kondisi baik sebesar 72%.

    Jaringan Air Bersih

    Untuk kebutuhan air bersihbagi masyarakat di

    Kabupaten Klaten dapat

    dilayani melalui jaringan

    perpipaan PDAM dan

    sumber air tanah. Daerah

    layanan PDAM di 10 kec,

    sebesar 27% dari jumlah

    penduduk di kecamatan

    tersebut, sedangkansebanyak 16 kec belum

    terlayani.

    PRASARANA

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    49/56

    Jaringan Air Limbah

    Untuk limbah rumah tangga pengelolaanya masih menggunakan sistem pengelolaan

    limbah setempat (onsite). Untuk wilayah perkotaaan telah ada Instalasi Pengelolaan

    Lumpur Tinja (IPLT) dan IPAL Komunal, namun wilayah pedesaan masih ada yangmenggunakan cubluk sebagai tempat pembuangan dan masih juga memanfaatkan sungai

    sebagai tempat pembuangan limbah cair dan limbah rumah tangga.

    Jaringan Persampahan

    Sarana persampahan di Klaten termasuk masih kurang memadai jika dibandingkan

    dengan luasannya area jangkauan layanannya. Jumlah TPS sebanyak 197 unit tersebar

    hanya di lima kecamatan. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jomboran yang berlokasi di

    Klaten Tengah. TPA Jomboran memiliki luasan 17.100 m2 sudah tidak difungsikan, saat

    ini telah pindah ke TPA baru yaitu TPA Joho Kecamatan Prambanan. Baik TPA lama

    maupun baru dalam kondisi kurang memadai dan pengelolaan masih Oen dumping system.

    Jaringan Drainase

    Daerah atas dengan lahan yang berbukit ditunjang drainase alam cenderung baik

    drainasenya sedangkan daerah bawah yang relatif datar sering mengalami banjir akibat

    kurang berfungsinya system DAS Bengawan Solo dan daya tampung sungai Dengkeng

    yang pada waktu musim hujan tidak mampu menampung besarnya debit limpasan air

    hujan.

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    50/56

    Jaringan Irigasi

    Jumlah Daerah Irigasi (DI) 679 DI, dengan total luasan 35.463 Ha tersebar di seluruh

    kecamatan kecuali Kecamatan Kemalang. Produktivitas panen merata sebanding luas DI.

    Namun dari total panjang jaringan irigasi 520.237m, hanya sebesar 22% (117.348m)

    jaringan irigasi dalam kondisi baik sehingga harus lebih dioptimalkan.

    Tabel Komparasi Luasan DI dan Produktivitas Pertanian

    KecamatanJumlah

    DILuas DI (Ha)

    Total Luas

    Panen (Ha)

    Total Luas

    Panen tanpa

    tebu (Ha)

    Jml

    Komoditas

    Produksi Perikanan

    (Ton)

    Provitas Padi

    (Ku/Ha)

    Produksi Padi

    (Ton)

    01. Prambanan 53 1.266,00 14.428,98 3.963,98 17 10.305,68 56,68 10.592

    02 Gantiwarno 27 1.600,00 182.407,42 3.336,42 19 1.112 55,97 13.321

    03 Wedi 14 1.456,00 51.133,51 3.826,51 15 1.417 55,55 15.266

    04 Bayat 7 423 36.409,83 3.619,83 18 4.753 55,23 8.754

    05 Cawas 10 2.123 12.786,00 6.861,00 8 3.173 56,06 25.642

    06 Trucuk 28 1.987 19.158,26 5.765,26 14 871 57,96 23.546

    07 Kalikotes 11 506 35.109,07 2.339,07 11 8.785,59 56,54 8.918

    08 Kebonarum 27 1.794,00 5.510,24 1.989,24 6 2.718 57,00 10.523

    09 Jogonalan 50 1.529,00 109.429,02 4.690,02 20 2.342 56,45 13.81210 Manisrenggo 98 1.470,00 26.736,96 4.778,96 24 11.435,61 55,19 16.784

    11 Karangnongko 45 837 191.860,57 2.981,57 21 6.455 56,15 8.979

    12 Ngawen 43 1.336,10 21.159,51 3.060,51 12 1.546 55,01 13.336

    13 Ceper 29 1.641,00 50.443,80 3.855,80 10 715 55,27 14.306

    14 Pedan 11 1.544,00 50.343,13 3.052,13 12 1.207 56,84 9.846

    15 Karangdowo 12 2.107 23.970,74 5.198,74 12 2.817 56,65 24.807

    16 Juwiring 17 2.002 55.520,86 3.889,86 7 6.642 56,34 19.493

    17 Wonosari 14 2.276 32.262,08 4.135,08 13 1.886 55,12 20.626

    18 Delanggu 10 1.391,00 28.951,04 3.838,04 9 1.805 56,35 20.395

    19 Polanharjo 17 2.602 24.950,11 5.456,11 13 134.119,39 55,86 29.909

    20 Karanganom 31 1.734,00 39.114,78 4.145,78 13 22.729,91 55,41 16.475

    21 Tulung 57 1.561,00 7.387,57 5.759,57 27 21.218,80 57,18 14.601

    22 Jatinom 20 516 67.506,02 2.045,02 24 1.436 56,81 2.99523 Kemalang - - 1.965,08 1.965,08 18 950 54,54 545

    24 Klaten Selatan 19 953 4.576,29 1.744,29 8 4.977 56,00 8.724

    25 Klaten Tengah 20 466 9.432,96 1.018,96 7 2.782 56,24 4.536

    26 Klaten Utara 9 343 42.138,06 740,06 9 1.098 56,68 3.004

    679 35463,08 1144691,89 94056,89 367 259.296,38 1.459,08 359.735,00

    Jaringan Listrik

    Pelayanan jaringan listrik telah melayani seluruh wilayah Kabupaten Klaten. Jumlah

    pelanggan PLN tahun 2014 mencapai 354.233 sambungan.

    Jaringan Telekomunikasi

    Untuk pelayanan jaringan telepon di Klaten mencakup hampir sebagian besar wilayah

    Klaten. tercatat hanya Kemalang, Gantiwarno, sebagian Karangnongko dan sebagian

    Manisrenggo yang belum terlayani sambungan telepon kabel. Adapun kebutuhan untuk

    Klaten dilayani oleh empat unit layanan yaitu Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel)

    Klaten, kancatel Pedan, kancatel Delanggu dan kancatel Boyolali

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    51/56

    ISUSTRATEGISPENGEMBANGAN

    WILAYAHKABUPATEN KLATEN

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    PERTANIAN

    INDUSTRI

    PARIWISATA

    KELOMPOK STUDIO I

    KABUPATEN KLATEN

    PW 12

    MPKD UGM 2015

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    52/56

    ISU STRATEGIS 1 : PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN, INDUSTRI

    DAN PARIWISATA SEBAGAI BASIS PENGEMBANGANWILAYAH

    Dasar konsep pengembangan :

    1. Dasar Kebijakan terkait :

    Tujuan Penataan Ruang dalam RTRW pelaksanaan pembangunan yang berbasis pertanian,

    industri dan pariwisata

    2. Dominasi struktur ekonomi dalam PDRB Kabupaten Klaten :

    a) Perdagangan, Hotel dan Restoran (30,78%) menggambarkan pengembangan pariwisata

    b)Industri dan Pengolahan (20,64%)menggambarkan pengembangan sektor industri

    c) Pertanian (16,58%)menggambarkan peran strategis sektor pertanian

    3. Pergeseran struktur ekonomi Kabupaten Klaten : Sektor PrimerSektor Tersier

    a)

    Kontribusi Sektor Primer : 18,3% Pertanianb)Kontribusi Sektor Sekunder : 29% Industri

    c) Kontribusi Sektor Tersier : 52,7%Pariwisata

    4. Komitmen pemerintah daerah untuk pengembangan sektor pertanian industri dan pariwisata

    ISU STRATEGIS 2 : DISPARITAS PEMBANGUNAN WILAYAH

    Kondisi eksisting terkait disparitas pembangunan wilayah :

    1.

    Posisi strategis Kabupaten Klaten yang dilalui jaringan jalan arteri Yogyakarta Solo

    perkembangan pembangunan fisik wilayah secara linier bertumpu pada jaringan jalan arteridimaksud

    2. Ketimpangan tingkat kesejahteraan masyarakat antara wilayah kota dan desa nilai indeks

    Williamson 0,63 yang berarti ketimpangan antar wilayah kecamatan tinggi PDRB Per kapita di

    wilayah perkotaan (Klaten Tengah, Utara dan Selatan) tertinggi tingkat kemiskinan di wilayah

    perkotaan (Klaten Tengah, Utara dan Selatan) terendah

    3.

    Pemusatan infrastruktur dan pelayanan dasar di wilayah perkotaan dan sepanjang koridor jalan

    arteri Yogykarta Solo hasil perhitungan indeks sentralitas dan skalogram terhadap saranaperkotaan serta pelayanan dasar persampahan, sanitasi yang hanya ada di wilayah perkotaan

    PENGEMBANGAN WILAYAH

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    53/56

    ISU STRATEGIS :

    1.

    KABUPATEN KLATEN SEBAGAI LUMBUNG PANGAN PROVINSIJAWA TENGAH

    2. USAHA UNTUK MENCAPAI KETAHANAN PANGAN INTERNAL DAN

    DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN EKSTERNAL PERLU

    DIVERSIFIKASI PRODUK PERTANIAN

    3. PENGEMBANGAN KOMODITAS PERTANIAN KABUPATEN KLATEN

    DENGAN KONSEP ONE VILLAGE ONE PRODUCT

    4. INTEGRASI PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN

    PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA UNTUK DESA WISATA

    BERBASIS AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

    POTENSI :

    1. Luas lahan pertanian :

    sawah irigasi 40,79%,

    irigasi setengah teknis 0,09%,

    sawah tadah hujan 8,78%,

    tegalan 10,49%

    perikanan 0,32% peternakan 0,0004%

    2. Posisi strategis wilayah di kaki Gunung merapi Jenis tanah regosol (regosol kelabu 59,82%

    dan regosol coklat kelabu 22,99%), alluvial 6,63% serta latosol 1,19% yang bersifat subur,

    mampu menyerap air sehingga sesuai untuk pertanian

    3. Hidrogeologi dilalui DAS Bengawan Solo dan DAS Opak serta 174 sumber mata air

    ketersediaan sumberdaya air untuk irigasi melimpah

    4. Produktivitas pertanian (khususnya padi) merata hampir di seluruh wilayah kec 57,96 kw / hauntuk daerah dengan irigasi rendah dikembangkan untuk perkebunan

    5. Kesesuaian guna lahan (kelerengan, jenis tanah / kerawanan erosi, intensitas curah hujan) untuk

    tanaman semusim dan permukiman 89,72%, untuk tanaman tahunan dan hutan (hutan produksi

    dan hutan konversi) 1,13%

    6. Komoditas unggulan kompetitif beras delanggu7. Potensi sumberdaya air pengembangan minapolitan kec. Tulung, Polanharjo, Karanganom

    total produksi perikanan 259.296 ton

    8. Kepadatan fisiologis antar wilayah kecamatan cenderung merata memiliki ketahanan pangan

    yang tinggi dikarenakan luas pertanian yang cenderung merata terhadap distribusi penduduk

    yang ada

    9. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 32,48% mengalami penurunan

    yang signifikan dalam 10 tahun terakhir (berkurang 42,85%)

    10. Penetapan kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk kawasan

    resapan air : Kec. Kemalang, Manisrenggo, Karangnongko, Jatinom dan Tulung & kawasan DAS

    n potensi sumberdaya air untuk

    pertanian11. Penetapan kawasan strategis nasional Gunung Merapi : Kec. Kemalang, Manisrenggo dan

    Karangnongkopotensi pertanian

    PENGEMBANGAN PERTANIAN

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    54/56

    12. Tingkat pendidikan di atas SMA 14,83% kemampuan inovasi dan adaptasi teknologi untuk

    pengembangan pertanian

    MASALAH :

    1. Penurunan luasan lahan pertanian 20,5 Ha/tahun untuk pertanian lahan basah & 12,25 Ha /

    tahun untuk lahan kering

    belum ada penetapan LP2B sebagai mekanisme insentif dandisinsentif dalam mempertahankan lahan pertanian potensial

    2. Penetapan sebagai lumbung pangan provinsi jawa tengah belum didukung oleh kebijakan

    alokasi anggaran dari Pemerintah Pusat untuk pengembangan pertanian Klaten

    3. Luasan Daerah Irigasi 35.463 Ha dengan 679 DI (tersebar merata kecuali di Kec. Kemalang)

    saluran irigasi dengan kondisi baik hanya 22%perlu peningkatan kondisi fisik saluran irigasi

    4. Daerah rawan banjir di wilayah selatan meliputi 11 kecamatan dengan luas total 10,22% dari luas

    wilayahpotensi untuk terjadinya gagal panen

    5. Angka harapan hidup tinggi jumlah penduduk > 65 tahun sebesar 10,5% yang menjadi leading

    sector pengelola / tenaga kerja sektor pertanian minat generasi muda terhadap mata

    pencaharian sektor pertanian rendah

    6. Daerah rawan kekeringan seluas 0,98% dari luas total wilayah Klaten yang meliputi 5 wilayah

    Timur (yang berbatasan dengan Sukoharjo), dan wilayah Selatan (yang berbatasan denganGunung Kidul).

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    55/56

    ISU STRATEGIS :

    1.

    PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN BERBASIS KEARIFANLOKAL KABUPATEN KLATEN

    2. INTEGRASI PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI, PERTANIAN DAN

    PARIWISATA PENGEMBANGAN 11 KLASTER INDUSTRI

    POTENSI :

    1. Luas lahan untuk industri 0,52%

    2. Penetapan kawasan strategis provinsi untuk kawasan Subosukawonosraten kepentingan

    pertumbuhan ekonomi arah untuk pengembangan industri di 4 (empat) kawasan PerkotaanKlaten, Perkotaan Prambanan, Perkotaan Wedi (untuk industri kecil), Perkotaan Pedan

    3. Tenaga Kerja Sektor Industri 11,51% dengan tingkat pendidikan di atas SMA 14,83%

    ketersediaan tenaga kerja dan kemampuan untuk pengembangan inovasi dan teknologi sektor

    industri

    4. Ekspansi pengembangan industri besar dan sedang, khususnya dari wilayah industri Kabupaten

    Sukoharjo yang mulai mengalami kejenuhan harga lahan lebih murah & UMR rendah (tahun

    2015 : Rp. 1.170.000 lebih rendah dari Sukoharjo dan Boyolali)5. Persebaran industri kecil dan rumah tangga berbasis kedekatan bahan baku serta keahlian turun

    temurun

    6. Dukungan aksesibilitas jaringan jalan hingga ke sentra-sentra industri kecil memperpendek

    jarak / jangkauan antar sentra-sentra produksi dan distribusi adanya komitmen dari

    Pemerintah Daerah

    7. Keuanggulan kompetitif dari industri keramik (gerabah) melalui alat putaran miring (satu-

    satunya di dunia dan sudah mendapat paten) kerjasama dengan stakeholder terkait untuk

    pembinaan dan pengembangan

    MASALAH :

    1. industri besar dan sedang lokasinya tersebar perlu diarahkan pada wilayah yang ditetapkan

    untuk industri guna minimalisir dampak lingkungan khususnya untuk indutri logam

    2. CSR dari industri besar dan sedang yang memanfaatkan sumberdaya alam belum diarahkan

    untuk perbaikan kualitas lingkungan3. Akses jaringan jalan untuk industri besar dan sedang dengan lokasi tersebar belum memadai

    adanya industri besar pada lokasi jaringan jalan desa yang dilalui kendaraan berat 3 as / lebih

    4. Pergeseran kearifan local industri kecil dan rumah tangga oleh industri modern alat tenun

    bukan mesin (ATBM) vs industri garment / konveksi skala besar

    5. Keterbatasan modal untuk klaster industri kecil dan rumah tangga

    6. Belum adanya kelembagaan / organisasi yang mewadahi aktivitas industri pada masing masingklaster industri kecil dan rumah tangga

    PENGEMBANGAN INDUSTRI

  • 7/24/2019 EKSUM klaten gabungan

    56/56

    ISU STRATEGIS :

    1.

    PENGEMBANGAN PARIWSATA KABUPATEN KLATEN YANGTERINTEGRASI DENGAN PARIWISATA YOGYAKARTA DAN SOLO

    2. INTEGRASI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA, PERTANIAN

    DAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN PAKET WISATA

    POTENSI :

    1. Terdapat 160 destinasi wisata 30 destinasi wisata alam, 60 destinasi wisata budaya dan

    70 destinasi wisata buatan

    2.

    Adat istiadat dan budaya masyarakat yang masih lestari (khususnya di wilayah perdesaan)sebagai daya tarik wisata

    3. Adanya sentra sentra industri kecil dan rumah tangga serta sentra komoditas pertanian yangdapat dintegrasikan dalam pengembangan destinasi wisata berbasis desa wisata

    4. Luas lahan untuk pariwisata 0,06% dan cagar budaya 0,11%

    5. Penetapan kawasan strategis provinsi untuk kawasan Subosukawonosraten kepentingan

    pertumbuhan ekonomiarah untuk pengembangan pariwisata di Perkotaan Prambanan

    6. Penetapan kawasan strategis provinsi untuk kawasan Subosukawonosraten kepentingan

    pertumbuhan ekonomi arah untuk pengembangan perdagangan di Perkotaan Klaten,

    Perkotaan Prambanan, Perkotaan Delanggu, Perkotaan Wedi, Perkotaan Pedan, Perkotaan

    Jatinom

    7. Penetapan kawasan strategis nasional kepentingan sosial dan budaya kawasan strategis

    nasional Candi Prambanan Kecamatan Prambanan8. Posisi strategis Kabupaten Klaten diantara Yogyakarta dan Solo sebagai kota wisata

    9. Slogan Promosi wisata Ayo Wisata ke Klaten media promosi peta sebaran wisata potensialklaten pada lokasi lokasi strategis

    10. Kemudahan aksesibilitas jaringan jalan menuju lokasi lokasi obyek wisata didukungketersediaan signage

    MASALAH :

    1. Keterbatasan Amenitas (sarana prasarana pendukung wisata) misal hotel (baru terpusat didaerah Candi Prambanan dan pusat kota) dan rumah makan, sarana transportasi umum (misal

    bus wisata)2. Belum dikembangkannya paket wisata (rute wisata) dari berbagai destinasi wisata yang tersebar

    di seluruh wilayah Klaten

    3. Kondisi beberapa obyek wisata yang kurang terawat

    4. Belum terorganisirnya kelembagaan pengelola obyek wisata, khususnya pada skala desa

    5. Keterbatasan SDM pengelola pariwisata

    PENGEMBANGAN PARIWISATA