ekstremitas inferior tubuh manusia dan pergerakan kontraksi dan relaksasi

26
Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia dan Pergerakan Kontraksi dan Relaksasi Andreino Adythia Puse Kelompol: A4 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna utara No. 6 Jakarta Barat Email: [email protected] Pendahuluan Beberapa tahun terakhir ini, bisa di katakan bahwa, kasus nyeri sendi ataupun segala penyakit yang berhubungan dengan daerah persendian di daerah ekstremitas bawah, di kalangan usia tua makin banyak di temukan. Lebih dari pada itu, kadang penyakit ini hanya di anggap sebuah penyakit biasa yang mungkin hanya dengan di diamkan begitu saja akan sembuh dengan sendirinya ataupun hanya dengan digosokkan dengan minyak urut. Tetapi jika kita hanya membiarkannya begitu saja, kita tidak akan tahu, apakah penyakit ini akan bisa sembuh dengan 1 | Page

Upload: andre-a-pause

Post on 14-Feb-2015

276 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia dan Pergerakan

Kontraksi dan Relaksasi

Andreino Adythia Puse

Kelompol: A4

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna utara No. 6 Jakarta Barat

Email: [email protected]

Pendahuluan

Beberapa tahun terakhir ini, bisa di katakan bahwa, kasus nyeri sendi ataupun segala

penyakit yang berhubungan dengan daerah persendian di daerah ekstremitas bawah, di

kalangan usia tua makin banyak di temukan. Lebih dari pada itu, kadang penyakit ini hanya

di anggap sebuah penyakit biasa yang mungkin hanya dengan di diamkan begitu saja akan

sembuh dengan sendirinya ataupun hanya dengan digosokkan dengan minyak urut. Tetapi

jika kita hanya membiarkannya begitu saja, kita tidak akan tahu, apakah penyakit ini akan

bisa sembuh dengan sendirinya, atau kah bagaimana? Penting bagi kita mahasiswa

kedokteran, untuk menanggulangi masalah tersebut.

Untuk lebih jelasnya lagi, lewat jurnal ini, saya akan memberikan beberapa

penjelasan yang menyangkut hal yang kita bahas kali ini yaitu tentang Ekstremitas Inferior.

Seperti yang kita tahu, bagian ektremitas inferior mempunyai peran sangat penting bagi

1 | P a g e

Page 2: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

tubuh manusia. Karena bagian ekstremitas inferior merupakan penyokong berat badan, dan

juga menjadi tumpuan yang stabil, baik pada saat kita berdiri, berjalan dan berlari.

Pertama akan dibahas tentang anatomi tulang dan otot sebagai berikut.

Os Coxae

Illium, ischium, dan pubis membentuk os coxae. Tulang- tulang ini bertemu satu

dengan yang lain di acetabulum. Os coxae bersendi dengan sacrumpada articulatio

sacroiliaca dan membentuk dinding anterolateral pelvis; Os coxae juga saling bersendi di

depan pada symphisis pubis.

Femur

Disebelah atas, femur bersendi dengan acetabulum untuk membentuk articulatio

coxae dan dibawah dengan tibia dan pattela untuk membentuk articulatio genus.1

Ujung atas femur memiliki caput, collum, trochanter major, dan trochanter minor.

Caput membentuk kira- kira dua pertiga dari bulatan dan bersendi dengan acetabulum os

coxae untuk membentuk articulatio coxae. Collum yang menghubungkan caput dengan

corpus, berjalan kebawah, belakang dan lateral, serta membentuk sudut kira- kira 1250

dengan sumbu panjang corpus femoris. Trochanter major dan minor merupakan tonjolan

besar pada taut antara corpus dan collum. Corpus femoris permukaan anteriornya licin dan

bulat. Ujung bawah femur mempunyai condyli medialis dan lateralis, yang dibagian

pasterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Di atas condyli terdapat epycondylus

lateralis dan medialis.1

Ossa pada tungkai bawah

Merupakan bagian membrum inferius yang terletak antara articulatio genus dan

articulatio talocruralis.

Patella

Adalah tulang sesamoid yang terbesar (yaitu sebuah tulang yang berkembang

didalam tendo dari m. Quadriceps femoris didepan articulatio genus). Berbentuk segitiga

dengan apex terletak di inferior. Apex dihubungkan dengan tuberositas tibiae oleh

2 | P a g e

Page 3: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

ligamentum patellae. Facies posterior berssendi dengan condylus femoris. Patella terletak

dalam posisi terbuka didepan articulatio genus dan dapat diraba dengan mudah melalui

kulit.

Tibia

Merupakan tulang medial tungkai bawah yang besar dan berfungsi menyangga

berat badan. Tibia bersendi diatas dengan condylus femoris dan caput fibulae, dibawah

dengan talus dan ujung distal fibula. Pada ujung atas terdapat condyli lateralis dan medialis

yang bersendi dengan condyli lateralis dan medialis femoris. Corpus tibia berbentuk segitiga

pada potongan melintangnya, dan mempunyai tiga margines dan tiga facies. Ujung bawah

tibia sedikit melebar dan pada aspek inferiornya terdapat permukaan sendi berbentuk

pelana untuk os talus. Ujung bawah memenjang ke bawah dan medial untuk membentuk

malleolus medialis. Facies latelaris dari malleolus medialis bersendi dengan talus. Pada

facies lateral ujung bawah tibia terdapat lekukan yang lebar dan kasar untuk bersendi

dengan fibula.1

Fibula

Adalah tulang lateral tungkai bawah yang langsing. Tulang ini tidak ikut berartikulasi

pada articulatio genus, tetapi dibawah, tulang ini membentuk malleolus lateralis dari

articulatio talocruralis. Tulang ini tidak berperan dalam menyalurkan berat badan, tetapi

merupakan tempat melekat otot- otot.1

Ossa pada Kaki

Ossa pada kaki adalah ossa tarsalia, ossa metatarsalia,dan phalanges.

Ossa tarsalia

Terdiri atas os calcaneus yaitu tulang terbesar dari kaki dan membentuk tumit yang

menonjol. Tulang ini keatas bersendi dengan talus dan didepan dengan os cuboideum. Yang

kedua yaitu os talus bersendi diatas dengan tibia dan fibula, dibawah dengan os calcaneus,

didepan dengan os naviculare. Lalu Os naviculare dapat dilihat dan dipalpasi pada pinggir

medial kaki lebih kurang 1 inci didepan dan bawah malleolus medialis; serta memberikan

tempat pelekatan untuk bagian utama tendo m. tibialis posterior. Kemudian os cuboideum,

3 | P a g e

Page 4: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

terdapat alur yang dalam pada aspek inferiornya sebagai tempat untuk tendo m. peroneus

longus, dan tiga buah os cuneiforme, ketiga tulang kecil berbentuk baji ini bersendi di

proximal dengan os naviculare dan di distal dengan ke tiga ossa metatarsalia yang pertama.

Bentuk bajinya berperan penting dalam membentuk dan mempertahankan lengkung

tranversal kaki.1

Ossa metatarsalia dan Phalanges

Menyerupai ossa metacarpalia dan phalanges pada tangan, dan masing- masing

mempunyai caput di distal, corpus dan basis di proximal. Os metatarsalia pertama besar dan

kuat dan berperan penting dalam menyokong berat badan. Pada aspek inferiorcaput

terdapat pada alur dari ossa sesamoidea medial dan lateralyang terdapat di dalam tendo

dari m. fleksor hallucis brevis. Ossa metatarsalia ke lima mempunyai tuberculum yang

menonjol pada basisnya,yang dengan mudah dapat diraba sepanjang pinggir lateral kaki.

Tuberculum ini merupakan tempat pelekatan m. peroneus brevis. Masing- masing jari kaki

mempunyai tiga phalanges, kecuali ibu jari kaki yang hanya mempunyai dua phalanges.1

Musculi di Regio Glutea

Berikut ini adalah otot- otot yang terdapat diregio glutea, yaitu m. gluteus maximus

Adalah otot terbesar didalam tubuh. Otot ini terletak di superficial di regio glutea dan

berperan penting dalam bentuk menonjol bokong. Tiga bursae biasanya berhubungan

dengan m. gluteus maximus (1) diantara tendo insertio dan trochanter major, (2) diantara

tendo insertio dan m. vastus lateralis, dan (3) menutupi tuber ischiadicum; m. gluteus

medius adalah otot tebal berbentuk kipas dan bagian posteriornya ditutupi oleh m. gluteus

maximus; m. gluteus minimus berbentuk kipas dan terletak di bawah m. gluteus medius;

selanjutnya m. tensor fasciae latae; m. piriformis; m. gemellus superior; m. gemellus

inferior; m. obturatorius internus; dan m. quadratus femoris.

Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan dalam bentuk tabel

Tabel 1. Musculi di regio Glutea.1

Nama Otot Origo Insertio Fungsi

M. gluteus

maximus

Permukaan

luar illium, sacrum,

Tractus

iliotibialis dan

Ekstensi dan

rotasi lateral

4 | P a g e

Page 5: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

coccygis, ligamentum

sacrotuberosum

tuberositas glutae

femoris

articulatio coxae,

melalui traktus

iliotibialis otot ini

mengekstensikan

articulatio genus.

M. gluteus

medius

Permukaan

luar illium

Permukaa

n lateral trochanter

major femoris

Abduksi

paha pada articulatio

coxae, mengangkat

pelvis waktu berjalan

sehingga

memungkinkan kaki

yang lainnya

terangkat dari tanah.

M. gluteus

minimus

Permukaan

luar illium

Permukaa

n anterior

trochanter major

femoris

Abduksi

paha pada articulatio

coxae, mengangkat

pelvis waktu berjalan

sehingga

memungkinkan kaki

yang lainnya

terangkat dari tanah.

M. tensor

fasciae latae

Crista iliaca Tractus

iliotibialis

Membantu

m. gluteus maximus

mengekstensikan

articulatio genus

M.

piriformis

Permukaan

anterior sacrum

Pinggir

atas trochanter

major femoris

Rotasi

lateral tungkai atas

pada articulatio

coxae.

M. Permukaan Pinggir Rotasi

5 | P a g e

Page 6: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

obturatorius internus dalam membrana

obturatoria

atas trochanter

major femoris

lateral tungkai atas

pada articulatio

coxae.

M.

gemmelus superior

Spina

ischiadica

Pinggir

atas trochanter

major femoris

Rotasi

lateral tungkai atas

pada articulatio

coxae.

M.

gemmelus inferior

Tuber

ischiadicum

Pinggir

atas trochanter

major femoris

Rotasi

lateral tungkai atas

pada articulatio

coxae.

M.

quadratus femoris

Pinggir lateral

tuber isciadicum

Tuberculu

m quadratum

femoris

Rotasi

lateral tungkai atas

pada articulatio

coxae.

Otot – otot Ruang Fascia Anterior Tungkai Atas

M. sartorius

Adalah otot berbentuk pita sempit yang menutupi a. Femoralis pada sepertiga

tengah tungkai atas. Origonya dari spina iliaca anterior superior, sedangkan insertionya

serabut- serabut otot berjalan ke bawah dan medial serta melekat pada bagian atas

permukaan medial corpus tibiae. Fungsinya yaitu fleksi, abduksi, dan rotasi lateral tungkai

atas pada articulatio coxae. Fleksi dan rotasi medial tungkai bawah pada articulatio genus.

M. iliacus

Origo otot berbentuk kipas ini berasal dari fossa illiaca didalam abdomen,

insertionya yaitu serabut- serabut berkonvergensi dan bergabung dengan tendo dari m.

6 | P a g e

Page 7: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

psoas untuk membentuk iliopsoas. Fungsinya m. iliopsoas melakukan fleksi tungkai atas

terhadap batang badan pada articulatio coxae; atau tungkai atas difiksasi,otot ini melakukan

fleksi batang badan terhadap tungkai atas; otot ini juga melakukan rotasi medial tungkai

atas.

M. psoas

Merupakan otot panjang fusiformis yang berasal dari dalam abdomen dan turun ke

tungkai atas.

M. pectineus

Origonya dari ramus superior ossis pubis sedangkan insertionya yaitu serabut-

serabut otot berjalan ke bawah,belakang dan lateral dan melekat pada ujung atas linea

aspera tepat dibawah trochanter minor. Fungsinya fleksi dan abduksi tungkai atas pada

articulatio coxae.

M. quadriceps femoris

Terdiri atas empat bagian yaitu m. rektus femoris, m. vaktus lateralis, m. vaktus

medialis, dan m. vaktus intermedius. Otot-otot ini mempunyai tendo insertio bersama pada

pinggir atas, lateral, dan medialpatella dan kemudian melalui ligamentum patellae, otot-

otot ini berinsertio pada tuberositas tibiae.1

Otot- otot Ruang Fascial Medial Tungkai Atas

Berikut adalah otot- otot ruang fascial medial tungkai atas yaitu m. gracilis

merupakan otot panjang seperti sabuk,dan terletak pada sisi medial tungkai atas dan lutut.

Lalu m. adductor longus yang berbentuk segitiga dan terletak paling anterior dari ketiga

musculi adductores. Kemudian m. adductor brevis yang terletak posterior terhadap m.

pectineus dan m. adductor longus, lalu m. adductor longus magnus merupakan otot

berbentuk setiga yang besar dan terdiri atas bagian adductor dan hamstring, dan m.

obturatorius externus yang berbentuk segitiga dan terletak dibagian dalam.1

Otot- otot Ruang Fascia Anterior Tungkai Bawah

Berikut macam- macam otot- otot ruang fascia anterior tungkai bawah yang di

sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini

7 | P a g e

Page 8: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Tabel 2. Otot- otot Ruang Fascia Anterior Tungkai Bawah1

Nama otot Origo Insertio Fungsi

m. tibialis

anterior

Facies

lateralis corpus tibia

dan membrana

interossea

Cuneiforme

mediale dan basis os

metatarsale

Ekstensi kaki

pada sendi

pergelangan kaki;

inversi kaki pada

articulatio subtalaris

dan articulatio

tarsotranversus;

mempertahankan

arcus longitudinalis

medialis kaki

M. extensor

digitorum longus

Facies

anterior corpus

fibula

Ekspansi

extensor ke empat

jari kaki yang lateral

Ekstensi jari-

jari kaki; ekstensi

kaki pada sendi

pergelangan kaki

M. peroneus

tertius

Facies

anterior corpus

fibula

Basis os

metatarsale V

ekstensi jari

kaki pada sendi

pergelangan kaki;

eversi kaki pada

articulatio subtalaris

dan articulatio

tarsotranversus

M. extensor

hallucis longus

Facies

anterior corpus

fibula

Basis

phalanges distal ibu

jari kaki.

ekstensi jari

kaki pada sendi

pergelangan kaki;

eversi kaki pada

articulatio subtalaris

dan articulatio

tarsotranversus

8 | P a g e

Page 9: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

M. extensor

digitorum brevis

Calcaneum Oleh empat

tendo ke phalanx

dan proximal ibu jari

dan tendo- tendo

ekstensor panjang

jari kaki II, III, dan IV.

Ekstensi jari

Otot – otot Ruang Fascial Lateral Tungkai bawah

M. peroneus longus

Origonya adalah dua pertiga bagian atas facies lateralis fibula. Insertionya tendo

berjalan ke bawah di belakang malleolus lateralis dan difiksasi pada tempatnya oleh

retinaculum musculorum peroneorum superius. Kemudian tendo berjalan ke depan pada

permukaan lateral calcaneus dibawah tuberculum peroneorum. Disini tendo difiksasi pada

tempatnya oleh retinaculum muscolorum peroneorum inferius. Setelah mencapai aspek

lateral cuboideum, tendo ini melengkung di sepanjang margo lateralis dan masuk ke sebuah

alur pada aspek inferiornya. Tendo ini berinsertio pada os cunieforme mediale dan basis os

metatarsale I. Fungsinya plantar fleksi kaki pada articulatio talocrularis dan enversi kaki pada

articulatio subtalaris dan articulatio tarso transversus. Otot ini berperan penting dalam

merpertahankan arcus longitudinalis lateralis kaki dan berfungsi sebagai pengikat arcus

tranversalis pedis.1

M. peroneus brevis

Origonya dua pertiga bagian bawah facies lateralis fibula. Insertionya tendo

berjalan ke bawah di belakang malleolus lateralis dan difiksasi pada tempatnya oleh

retinaculum musculorum peroneorum superius. Kemudian tendo berjalan ke depan pada

permukaan lateral calcaneus dibawah tuberculum peroneorum. Disini tendo difiksasi pada

tempatnya oleh retinaculum muscolorum peroneorum inferius. Setelah mencapai aspek

lateral cuboideum, tendo ini melengkung di sepanjang margo lateralis dan masuk ke sebuah

alur pada aspek inferiornya. Tendo ini berinsertio pada os cunieforme mediale dan basis os

metatarsale V. Fungsinya plantar fleksi kaki pada articulatio talocrularis dan enversi kaki

9 | P a g e

Page 10: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

pada articulatio subtalaris dan articulatio tarso transversus. Otot ini berperan penting dalam

merpertahankan arcus longitudinalis lateralis kaki.1

Otot- otot Ruang Fascia Posterior

Fascia transversa profunda tungkai bawah adalah septum yang membagi otot

ruang posterior menjadi kelompok superficial dan kelompok profunda. Kelompok otot- otot

superficial terbagi atas m. gastrocnemius, m. plantaris, dan m. soleus; sedangkan kelompok

otot- otot profunda terbagi atas m. popliteus, m. fleksor digitorum longus, m. hallucis

longus, dan m. tibialis posterior.1

Otot- otot Telapak Kaki

Otot- otot telapak kaki lebih mudah dijelaskan dalam empat lapis dari lapisan paling

inferior ke superior.1

Lapisan pertama Lapisan keempat

M. abductor hallucis Mm. interossei

M. fleksor digitorum brevis Tendo m. peroneus longus

M. abductor digiti minimi Tendo m. tibialis posterior

Lapisan kedua

M. quadratus plantae

Mm.lumbricales

Tendo m. fleksor digitorium longus

Tendo m. fleksor hallucis longus

Lapisan ketiga

M. fleksor hallucis brevis

M. adductor hallucis

M. flexor digiti minimi brevis

10 | P a g e

Page 11: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Selanjutnya kita akan membahas tulang dan otot dari sudut pandang histologi dan juga

bagaimana mekanisme terjadinya relaksasi dan kontraksi otot.

Jaringan Tulang

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, tulang merupakan unsur pokok

kerangka orang dewasa dan juga mempunyai jaringan yang menyangga struktur berdaging

yang melindungi organ-organ vital seperti yang terdapat dalam tulang tengkorang dan

rongga dada, dan menampung sumsum tulang, tempat sel darah di bentuk.2 Tulang juga

mempunyai fungsi sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain yang dapat dilepaskan

atau disimpan dengan cara terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting

ini di dalam cairan tubuh. Selain itu, tulang membentuk suatu sistem pengungkit yang

melipatgandakan kekuatan yang dibangkitkan selama otot rangka berkontraksi dan

mengubahnya menjadi gerakan tubuh, yang mana jaringan bermineral ini memberi fungsi

mekanik dan metabolik kepada kerangka.

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antatsel berkapur, yaitu

matriks tulang, dan 3 jenis sel: osteosit (Yun. Osteon tulang,+kytos, sel), yang terdapat di

rongga-rongga (lakuna) di dalam matriks; osteoblas(osteon+Yun. Blastos, benih), yang

menyintesis unsur organik matriks, dan osteoklas (osteon + Yun klastos, pecah), yang

merupakan sel raksasa multi nuklear yang terlibat dalam resorpsi dan remodelling jaringan

tulang. Permukaan dalam dan luar semua tulang dilapisi lapisa-lapisan jaringan yang

mengandung sel-sel osteogenik─enndosteum pada permukaan dalam dan periosteum pada

permukaan luar. Karena keras, tulang sukar di potong dengan mikrotom, dan diperlukan

teknik khusus untuk mempelajarinya. Salah satu tehnik umum yang memungkinkan

pengamatan terhadap sel-sel dan matriks organiknya di dasarkan pada dekalsifikasi tulang

yang di awetkan dengan bahan fiksasi standar.

11 | P a g e

Page 12: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Sel Tulang

Gambar 1 Sel tulang5

Osteoblas

Osteoblas bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang.

Deposisi komponen anorganik dari tulang juga bergantung pada adanya osteoblas aktif.

Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang, dan letaknya bersebelahan, mirip epitel

selapis. Bila osteoblas akif menyintesis matriks, osteoblas memiliki bentuk kuboid samapi

silindris dengan sitoplasma basofilik, dan kalau aktivitas sintesisnya menurun, sel tersebut

menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya akan berkurang.

Selama dalam masa sintesis matriks berlangsung, osteoblas memiliki struktur ultra

sel yang secara aktif menyintesis protein untuk dkeluarkan. Komponen matriks disekresi

pada permukaan sel, yang berkontak dengan matriks tulang yang lebih “tua”, dan

menghasilkan matriks yang baru(namun belum berkapur), yang di sebut osteosid, di antara

lapisan osteoblas dan tulang yang baru dibentuk, dan proses ini di sebut aposisi tulang.

Proses ini di akhiri dengan pengendapan garam-garam kalsium ke dalam matriks yang baru

di bentuk.

Osteosit

12 | P a g e

Page 13: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Osteosit yang berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di

antara lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit di dalam lakuna. Kanalikuli matriks

silindris yang tipis, mengandung tonjolan-tonjolan sitoplasma osteosit. Tonjolan dari sel-sel

yang berdekatan saling berkontak melalui taut rekah (gap junction) dan molekul-molekul

berjalan melalui struktur ini dari sel ke sel. Bila di bandingkan dengan osteoblas, osteosit

yang gepeng dan berbentuk-kenari tersebut memiliki sedikit retikulum endoplsma kasar dan

kompleks Golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk

mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya di ikuti resorpsi matriks tersebut.

Osteoklas

Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang

melebar mengandung 5 samapi 50 inti. Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas

tedapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang di kenal

sebagai lakuna Howship. Pada osteoklas yang aktif, matriks tulang yang menghadap-

permukaan terlipat secara tak teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan

membentuk batas “bergelombang”. Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona

sitoplasma yang tidak mengandung organel, namun kaya akan filamen aktin, yang

merupakan tempat adhesi osteoklas matriks tulang yang akan menciptakan lingkungan

mikro tempat terjadinya rsorpsi tulang.

Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang telah berdiferensisi dan mengandung protein

kontraktil. Struktur biologis protein ini membangkitkan tenaga yang di perlukan untuk

kontraksi sel yang menghasilkan gerakan di organ tertentu dan tubuh secara keseluruhan.

Kebanyakan sel otot berasal dari mesoderm, dan sel-sel ini terutama mengalami proses

diferensiasi melalui proses pemanjangan secara berangsur, sekaligus sintesis protein

miofibril. Ada tiga jenis jaringan otot pada manusia, dapat di bedakan melalui ciri morfologi

dan fungsional, dan setiap jenis setiap jenis jaringan otot memilikistruktur yang di sesuaikan

dengan fungsi fisiologisnya.

13 | P a g e

Page 14: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Otot rangka terdiri atas berkas-berkas sel multinuklear dan silindris yang sangat

panjang, yang memiliki garis-gari melintang. Kontraksi yang di hasilkan cepat, kuat, dan

biasanya di pengaruhi kehendak. Kontraksi ini di sebabkan oleh interaksi antara filamen

aktin tipis dan filamen miosin tebal, dengan konfigurasi molekul yang memungkinkan kedua

filamen tersebut saling tumpang tindih. Tenaga yang diperlukan untuk menggeser

dibangkitkan oleh interaksi lemah di jembatan-jembatan yang mengikat aktin dan miosin.

Gambar 2. Otot Rangka/Otot Lurik5

Otot jantung juga memiliki gari-garis melintang dan terdiri atas sel-sel panjang

yang bercabang, dan terlatak pararel satu sama lain. Pada tempat kontak dari ujung ke

ujung, terdapat diskus interkalaris, yakni suatu struktur yang hanya terdapat pada otot

jantung. Kontraksi otot jantung bersifat, involunter, giat dan ritmik.

14 | P a g e

Page 15: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Gambar 3. Otot Jantung5

Otot polos terdiri atas kumpulan sel- sel fusiform yang tidak bergaris bila diamati

dengan mikroskop cahaya. Kontraksinya lambat dan tidak di bawah kendali volunter.

Kemudian terdiri atas sel panjang tanpa garis melintang dan setiap sel di bungkus oleh

lamina basal dan jaringan serat retikulin. Kedua komponen terakhir berfungsi

menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh masing- masing serabut otot polos

menjadi aksi bersama, misalnya gerakan peristaltik usus.2

15 | P a g e

Page 16: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Gambar 4. Otot Polos5

Masa otot terbentuk 75% dari air dan lebih dari 20% protein. Dua protein utama

adalah aktin dan myosin. Monomer G-aktin membentuk 25% protein otot berdasarkan

berat. Pada kekuatan ionik fisiologis dan dengan keberadaan Mg2+, G-aktin mengalami

polimerisasi secara nonkovalen membentuk filamen heliks-ganda tak-larut yang di sebut F-

aktin. Miosin adalah family protein, dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil di

identifikasi dalam tubuh manusia. Miosin membentuk 55% protein otot berdasarkan berat

dan membentuk filamen tebal. Miosin memeliki sebuah ekor fibrosa yang terdiri dari dua

heliks yang saling menggulung dan masing-masing memeliki sebuah bagian kepala globular

yang merekat pada satu sisi.3

Mekanisme Kerja Otot

Kontraksi otot pada hakikatnya terdiri dari perlekatan dan pembebasan siklik

kepala S-1 miosin ke filamen F-aktin. Proses ini juga dapat di sebut juga sebagai siklus

penyusunan dan perombakan jembatan silang. Pelekatan aktin pada myosin di ikuti oleh

perubahan konformasi yang sangat penting di kepala S-1 dan bergantung pada nukleotida

mana yang tersedia. Perubahan ini menghasilkan power stroke (kayuhan bertenaga), yang

mendorong pergerakan filamen aktin melewati filamen miosin. Energi untuk power stroke

pada akhirnya di pasok oleh ATP yang dihdrolisis menjadi ADP dan P i. Namun, kayuhan

bertenaga itu sendiri terjadi karena perubahan konformasi di kepala myosin saat ADP

meninggalkannya.3

Proses- proses biokimia utama selama satu siklus kontraksi dan relaksasi otot dapat

disajikan dalam lima tahap berikut ini:

Siklus lain kemudian dimulai dengan hidrolisis ATP, yang membentuk kembali

konformasi berenergi tinggi.

Bagian engsel (hinge region) myosin memungkinkan S1 bergerak leluasa dan juga

menemukan filamen aktin. Jika kadar ATP intrasel turun, ATP tidak tersedia untuk mengikat

kepala S-1, aktin tidak terlepas, dan relaksasi tidak terjadi. Hal ini merupakan penjelasan dari

timbulnya kaku mayat (rigo mortis), yakni mengerasnya tubuh yang terjadi setelah

kematian.

16 | P a g e

Page 17: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

Selain itu, ada beberapa enzim yang berpengaruh pada mekanisme kerja otot

rangka. Di otot lurik, terdapat dua protein lain yang jumlahnya sedikit, tetapi memiliki fungsi

yang penting. Tropomiosin adalah suatu molekul fibrosa yang terdiri dari dua rantai, alfa dan

beta, yang melekat pada F-aktin di alur antara filamen-filamennya. Tropomiosin terdapat di

semua semua otot dan struktur mirip-otot. Kompleks tropomin bersifat unik bagi otot lurik

dan terdiri dari 3 polipeptida. Tropomin T (TpT) mengikat tropomiosin dan dua komponen

troponin lainnya.

Perlu kita tahu, kontraksi semua otot terjadi melalui mekanisme umum yang di

jelaskan sebelumnya. Otot dari organisme yang berbeda dan dari sel dan jaringan yang

berbeda dalam organisme yang sama dan memiki mekanisme molecular yang berbeda

dalam mengatur kontraksi dan relaksasinya. Pada semua system, Ca+ berperan kunci dalam

regulasinya. Dalam keadaan istirahat, Ca+ di pompa kedalam retikulum sarkoplasma melalui

suatu transport aktif yang di sebut Ca2+ ATPase, yang memicu relaksasi. Reticulum

sarkoplasma sendiri adalah suatu jalinan kantung-kantung bermembran yang halus, yang di

dalamnya, Ca2+ terikat pada pengkiat-Ca2+ spesifik yang di sebut kalsekuestrin.n sarkomer di

kelilingi oleh suatu membran yang dapat tereksitasi dan terdiri dari kanal-kanal melintang

yang berkaitan erat dengan retikulum sarkoplasma.

Seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, otot merupakan hal yang sangat

penting bagi manusia, karena dengan adanya otot, segala pergerakan bisa terjadi, dan itu

semua berjalan dengan adanya beberapa enzim yang bekerja dalam kontraksi dan

relaksasinya dengan di bantu juga dengan persyarafan. Tetapi perlu di perhatikan, apabila

otot tidak di gunakan ataupun jarang di gunakan, kandungan aktin dan miosinnya akan

berkurang, serat-seratnya menjadi lebih kecil, dan dengan demikian otot tersebut berkurang

massanya (atrofi) dan menjadi lebih lemah. Atrofi terjadi melalui dua cara. Disuse atrophy

terjadi ketika suatu otot tidak digunakan dalam waktu lama walaupun persyarafannya utuh,

seperti ketika seseorang harus menggunakan gips atau berbaring dalam jangka waktu lama.

Atrofi denervasi terjadi setelah pasokan syaraf ke suatu otot terputus. 4

Apabila otot di rangsang secara listrik sampai persyarafan dapat di pulihkan, seperti

pada regenerasi saraf perifer yang terputus, atrofi dapat di hilangkan tetapi tidak dapat di

cegah seluruhnya. Aktivitas kontraktil itu sendiri jelas berperan penting dalam mencegah

17 | P a g e

Page 18: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

atrofi;namun faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami yang di keluarkan melalui

ujung-ujung saraf yang aktif, yang mungkin terkemas bersama dengan Ach, tampaknya

berperan dalam integritas dan pertumbuhan jaringan otot.

Apabila suatu otot mengalami suatu kerusakan, dapat terjadi perbaikan secara

terbatas, walaupun sel-sel otot tidak dapat membelah diri secara mitosis untuk

menggantikan sel-sel yang hilang. Di dekat permukaan otot terdapat populasi kecil sel- sel

yang tidak berdiferensiasi yaitu mioblas. Sewaktu sebuah serat otot rusak, sekelompok

mioblas melakukan fusi untuk mengganti otot tersebut dengan membentuk sebuah sel

besar berinti banyak yang segera mulai mensintesis dan menyusun perangkat intrasel khas

untuk otot. Pada cedera luas, mekanisme yang terbatas ini tidak cukup untuk mengganti

semua serat yang hilang. Dalam hal ini, serat- serat yang tersisa sering mengalami hipertrofi

sebagai kompensasinya.4

Seiring dengan pertambahan usia individu, terjadi penurunan massa otot rangka

secara lambat tetapi kontinu disertai penurunan kekuatan otot. Penurunan ini disebabkan

oleh perubahan- perubahan yang berkaitan dengan penuaan.

Kesimpulan

Setiap gerakan di dalam setiap tubuh manusia, terjadi karena adanya otot dan

tulang, dan setiap pergerakannya, baik itu relaksasi dan kontraksi, semua di pengaruhi

enzim-enzim yang ada. Tetapi apabila sebuah otot jarang di gunakan, maka akan terjadi

sebuah atrofi otot, yang mana otot akan hilang massanya dan akan mengecil, dan juga

kehilangan fungsi geraknya.

Daftar Pustaka

1. Snell R S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta. EGC. 2006;

hal 553-618.

2. Junqueira Luis Carlos. Histologi dasar: teks dan atlas. Alih bahasa , Jan Tambayong;

editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Edisi 10. Jakarta. EGC. 2007, hal 135-200.

3. Murray R K, Granner D K, Rodwell V W. Biokimia harper. Editor bahasa Indonesia,

Nanda W. Edisi 27. Jakarta: EGC. 2009; hal 582-603.

18 | P a g e

Page 19: Ekstremitas Inferior Tubuh Manusia Dan Pergerakan Kontraksi Dan Relaksasi

4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Editor edisi bahasa Indonesia,

Santoso Beatricia I. Edisi 2. Jakarta. EGC; 2001, hal 237.

5. Atlas Histologi. Jakarta. Ukrida.2011; hal 21;23-25.

19 | P a g e