ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut

4
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya. (Lucas, Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry) Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengektraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi standar baku yang ditetapkan. Proses ekstraksi bahan atau bahan obat alami dapat dilakukan berdasarkan teori tentang penyarian. Penyarian merupakan peristiwa pemindahan massa. Zat aktif yang semula berada di dalam sel, ditarik oleh cairan penyari sehingga terjadi larutan zat aktif dalam cairan penyari tersebut.

Upload: megazhang94

Post on 26-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ekstraksi

TRANSCRIPT

Page 1: Ekstraksi Adalah Suatu Proses Pemisahan Dari Bahan Padat Maupun Cair Dengan Bantuan Pelarut

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut.

Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan

material lainnya. Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari

padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena

komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan

kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut

dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit

larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya.

(Lucas, Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry)

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengektraksi zat aktif dari simplisia nabati

atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua

pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga

memenuhi standar baku yang ditetapkan. Proses ekstraksi bahan atau bahan obat alami dapat

dilakukan berdasarkan teori tentang penyarian. Penyarian merupakan peristiwa pemindahan

massa. Zat aktif yang semula berada di dalam sel, ditarik oleh cairan penyari sehingga terjadi

larutan zat aktif dalam cairan penyari tersebut.

Ada tiga macam metode penyarian yang dapat digunakan, yaitu :

1. Maserasi

2. Perkolasi

3. Ekstraksi dengan menggunakan Soxhlet

4. Ekstraksi dengan menggunakan gas superkritis

Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut

dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, stirak, dan bahan sejenis yang mudah

mengembang. Cairan penyari yang Bila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah

timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengawet yang diberikan pada awal penyarian.

Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang

mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, stirak dan lilin. Keuntungan cara

Page 2: Ekstraksi Adalah Suatu Proses Pemisahan Dari Bahan Padat Maupun Cair Dengan Bantuan Pelarut

penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan yang digunakan sederhana dan mudah

diusahakan. Sedangkan digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, atau pelarut lain.

kerugiannya adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna.

Maserasi dapat dimodifikasi menjadi beberapa metode yaitu :

1. Digesti

Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 40-50oC.

Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap

pemanasan.

2. Maserasi dengan mesin pengaduk

Penggunaan mesin pengaduk berputar terus-menerus waktu proses maserasi dapat dipersingkat

6-24 jam.

3. Remaserasi

Cairan penyari dibagi 2 seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan penyari pertama,

sesudah dienap-tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua.

4. Maserasi melingkar

Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan

menyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali secara berkesinambungan melalui

serbuk simplisia dan melarutkan zat aktifnya.

Hal-hal yang sangat mempengaruhi lama waktu proses ekstraksi antar lain:

1. Kapasitas produk mesin

2. Jenis bahan baku herbal

3. Kandungan zat aktif bahan herbal

4. Pelarut yang dipakai yang sesuai dengan kandungan zat aktif

Hasil akhir yang diperoleh pada proses ekstraksi adalah: ekstrak kental / liquid kental yang

mengandung sari / kandungan dari bahan baku tanaman tanpa adanya ampas tanaman. Hasil

ekstrak / liquid kental di atas dapat dilanjutkan ke proses lebih lanjut, seperti berikut ini :

1. Dibuat ekstrak powder / kapsul ekstrak

2. Ekstrak granul instant

Page 3: Ekstraksi Adalah Suatu Proses Pemisahan Dari Bahan Padat Maupun Cair Dengan Bantuan Pelarut

3. Ekstrak powder instant untuk minuman

4. Kaplet ekstrak

Prinsip maserasi penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia

dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar, terlindung dari

cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena

adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang

konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi

rendah ( proses difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi

antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan

penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya

dipekatkan. Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara

merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar

dan terlindung dari cahaya.