ekspresi gen transgenik tomat dg real time pcr

2

Click here to load reader

Upload: zupe

Post on 28-Jun-2015

298 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ekspresi gen transgenik tomat dg real time PCR

Tanaman gadung umumnyabelum dibudidayakan secara baik,kecuali di Jawa Barat, Jawa Ti-mur, dan Lampung. Perbanyakangadung biasanya dilakukan dengancara memotong umbi yang mempu-nyai mata tunas. Namun, umbi baruakan bertunas 2-3 bulan setelah di-panen sehingga perbanyakannyasangat lambat dibandingkan denganumbi-umbian lain.

Dengan teknik in vitro, masalahlaju pertumbuhan yang lambat ter-sebut dapat diatasi, antara lain de-ngan menggunakan formulasi me-dia tertentu yang mengandung ga-ram-garam mineral dan komponenorganik. Pada tahun 2000, Balai

Besar Penelitian dan Pengembang-an Bioteknologi dan SumberdayaGenetik Pertanian telah menelitiperbanyakan tanaman gadung se-cara in vitro. Bahan tanaman yangditeliti diambil dari berbagai lokasi,yaitu Bogor, Kuningan, Sumedang,Subang, dan Rembang. Ternyata,setiap bahan tanaman memberikanreaksi yang berbeda terhadap me-dia pertunasan. Gadung yang ber-asal dari Bogor dan Kuningan lebihresponsif daripada yang berasal daridaerah lain pada media Andersondan WPM. Umumnya, semua aksesigadung dapat ditumbuhkan dalamkultur in vitro. Oleh karena itu, tek-nik perbanyakan in vitro dapat digu-

Ekspresi suatu gen secara mo-lekuler dapat dideteksi pada

tahap transkripsi (mRNA) maupuntranslasi (protein). Deteksi ekspresigen pada tingkat mRNA lebih sulitdibandingkan pada tahap proteinkarena memerlukan tahapan isolasimRNA pada fase atau bagian yangmengekspresikan gen tersebut, se-lain memerlukan alat yang sensitif.

Real-Time PCR merupakan alatPCR yang paling sensitif untuk men-deteksi dan mengukur kuantitasmRNA. Real-Time PCR lebih ungguldibandingkan dengan analisisnorthern blot dan RNAse protectionassay, karena dapat digunakanuntuk mengukur kadar mRNA da-lam sampel yang berukuran kecil.Penggunaan alat tersebut memberibeberapa keuntungan, yaitu hasildapat diperoleh dengan cepat danhanya memerlukan sedikit sampeltanaman. Teknik Real-Time PCRtidak hanya dapat digunakan untukmelihat ekspresi transgen pada ta-naman transgenik, tetapi juga un-tuk mendeteksi produk transgenik,

Menguji Ekspresi Gen Menggunakan Real-Time PCR

baik secara kualitatif, semikuan-titatif maupun kuantitatif.

Real-Time PCR merupakan su-atu perangkat platform instru-mentasi, yang terdiri atas satu buahthermal cycler, satu buah kompu-ter, lensa untuk eksitasi fluoresendan pengumpul emisi, sertaperangkat lunak untuk akuisisi dananalisis data. Setiap perusahaanmemroduksi Real-Time PCRdengan standar perangkat platformyang sama, namun berbeda dalamhal kapasitas sampel, metode ek-sitasi, dan tingkat sensitivitas.

Prinsip kerja Real-Time PCRadalah mendeteksi dan menguan-tifikasi reporter fluoresen. Sinyalfluoresen akan meningkat seiringdengan bertambahnya produk PCRdalam reaksi. Dengan mencatatjumlah emisi fluoresen pada setiapsiklus, reaksi selama fase ekspo-nensial dapat dipantau. Peningkat-an produk PCR yang signifikan padafase eksponensial berhubungandengan jumlah inisiasi gen target.Makin tinggi tingkat ekspresi gen

target maka deteksi emisi fluoresenmakin cepat terjadi.

Untuk mendeteksi ada tidak-nya ekspresi gen partenokarpi padatanaman tomat transgenik, telahdilakukan pengujian menggunakanmesin Real-Time PCR. Galur tomattransgenik tersebut diperoleh me-lalui transformasi genetik meng-gunakan vektor Agrobacteriumtumefaciens yang disisipi genpartenokarpi DefH9-iaaM. Gen inidapat mengekspresikan senyawaprekursor IAA pada awal pembu-ngaan pada bagian ovul dan pla-senta. Ekspresi gen partenokarpisecara fenotipik ditandai denganterbentuknya buah tomat tanpamelalui penyerbukan dan/ataupembuahan. Buah partenokarpi inibiasanya tanpa biji atau sedikit biji.

Sampel mRNA dari tomattransgenik diisolasi dari bagiankuncup bunga dengan menggu-nakan dyna-bead kit, kemudian di-buat cDNA dari mRNA denganmenggunakan primer spesifik untukgen partenokarpi iaaM. Proses

Real-Time PCR merupakan salah satu alat dalam penelitian bioteknologi. Alat ini digunakan untuk mendeteksidan mengukur ekspresi gen. Dibanding alat sejenis, Real-Time PCR lebih unggul karena hasil dapat diperolehdengan cepat, memerlukan sedikit sampel tanaman, dan dapat digunakan untuk melihat ekspresi gen padatanaman transgenik maupun mendeteksi produk transgenik.

nakan untuk menyediakan bibitgadung dalam jumlah banyak danseragam (Widiati H. Adil).

Informasi lebih lanjut hubungi:

Balai Besar Penelitian danPengembangan Bioteknologi danSumberdaya Genetik PertanianJalan Tentara Pelajar No. 3ABogor 16111Telepon : (0251) 8337975

8339793Faksimile : (0251) 8338820E-mail :[email protected]

Administrator
Volume 32 Nomor 6, 2010 13
Page 2: ekspresi gen transgenik tomat dg real time PCR

Deteksi ekspresi gen partenokarpi pada tomat dengan Real-Time PCR; kuncupbunga tomat untuk isolasi mRNA (kiri) dan perangkat mesin Real-Time PCR(kanan).

pembuatan (sintesis) cDNA iaaMdilakukan dalam mesin Real-TimePCR. Sebagai pembanding digu-nakan gen aktin tomat. Setelah se-lesai proses running RT-PCR, eks-presi gen iaaM maupun gen aktindapat dilihat pada monitor kom-puter/laptop yang terhubung de-

Wabah flu burung atau avianinfluenza (AI) mulai berjang-

kit di Indonesia sejak tahun 2003dan menimbulkan kerugian cukupbesar, di samping membahayakankesehatan manusia. Dr. Heru Seti-yanto, Komnas AI, dalam sambut-annya pada Regional Workshop onFunding Mechanism for OutbreakContainment and Compensation diJakarta pada tahun 2009, menge-mukakan terdapat 147 kasus AIdengan 121 kematian.

Berkaitan dengan wabah pe-nyakit flu burung, Pemerintah mela-lui Direktur Jenderal Peternakanmengeluarkan kebijakan tentangpedoman pencegahan, pengendali-an, dan pemberantasan penyakitavian influenza (flu burung), yangdituangkan dalam Keputusan No.

Penerapan Biosekuriti pada Peternakan Ayam Broilerdi Kabupaten Bogor

17/Kpts/Pp.640/F/02.04. Dalamkeputusan tersebut dinyatakanbahwa metode yang digunakanuntuk mencegah penyebaran danmenghilangkan agens penyebabpenyakit meliputi sembilan tindakanyang merupakan satu kesatuan,yaitu: (1) pelaksanaan biosekuritisecara ketat; (2) pemusnahan ung-gas secara selektif (depopulasi)pada daerah tertular; (3) vaksinasi/pengebalan; (4) pengendalian lalulintas; (5) surveilans dan penelu-suran; (6) peningkatan kesadaranmasyarakat (public awareness); (7)pengisian kembali (restocking)unggas; (8) pemusnahan unggassecara menyeluruh (stamping out)pada daerah tertular baru; serta (9)pemantauan, pelaporan, dan eva-luasi. Penerapan biosekuriti pada

peternakan ayam broiler sektor 3di Kabupaten Bogor dilaporkanberikut ini.

Pola Usaha Ternak Ayam Broiler

Secara umum, pola usaha ternakayam broiler di Kabupaten Bogordapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu pola mandiri dan pola kemit-raan. Pada pola mandiri, peternakmengelola usahanya dengan modalsebagian besar bersumber dari miliksendiri. Karena itu, peternak dapatmengambil keputusan sendiri ten-tang perencanaan usaha sertamenentukan fasilitas perkandang-an, jenis dan jumlah sapronak yangakan digunakan, saat penebaranDOC, manajemen produksi, serta

Untuk menanggulangi wabah flu burung, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pencegahan,pengendalian, dan pemberantasan penyakit unggas tersebut, Biosekuriti merupakan tindakan pertama darisembilan tindakan pengendalian wabah penyakit tersebut. Namun, penerapan elemen-elemen biosekuriti padapeternakan ayam skala kecil masih bervariasi.

tomat transgenik (galur OvR1#14-4, OvM2#10-1, dan OvM2#6-2)menunjukkan bahwa ketiga galurtersebut mengekspresikan geniaaM. Tingkat ekspresi tertinggiterdapat pada galur OvR1#14-4,diikuti OvM2#10-1 dan terkecilpada galur OvM2#6-2 (Saptowo J.Pardal).

Informasi lebih lanjut hubungi:

Balai Besar Penelitian danPengembangan Bioteknologi danSumberdaya Genetik PertanianJalan Tentara Pelajar No. 3ABogor 16111Telepon : (0251) 8337975

8339793Faksimile : (0251) 8338820E-mail :[email protected]

ngan mesin RT-PCR. Tingkat eks-presi gen diketahui melalui muncul-nya sinyal amplikon pada grafik.Sinyal yang terdeteksi pada jumlahsiklus yang kecil menunjukkan ting-kat ekspresi gen yang makin tinggi.

Hasil uji ekspresi gen parteno-karpi iaaM pada tiga sampel mRNA

Administrator
14 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian