eks asam babsa

Upload: talitha-puspa-kencana

Post on 14-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Eks Asam Babsa

    1/2

    1. Tujuan Percobaan

    Mempraktekkan metode ekstraksi asam-basa dan memahami prinsip-prinsip dasar dari metode ekstraksi asam-basa.2. Tinjauan Pustaka

    Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari suatu fasa ke fasa yang lain. Jikakedua fasa merupakan cairan yang rtidak saling bercampur , disebut ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair

    suatu senyawa dipartisipasikan diantara dua pelarut atau fasa (Tim Penyusun Pemisahan Kimia ,2010).Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling bercampur menawarkan banyak kemungkinan yangmenarik untuk pemisahan analitis, bahkan bila tujuan utamanya bukan untuk menganalisis namun hanya sekedarpreparatif. Ekstraksi dapat menjadi suatu langkah penting untuk mendapatkan produk murni dalam laboratoriumorganik, anorganik, maupun biokimia. Ekstraksi terkadang menggunakan peralatan yang rumit, namun seringkalihanya menggunakan corong pisah. Teknik ini dapat digunakan sepanjang jangkauan konsentrasi (pada berbagaikonsentrasi), dari konsentrasi kecil, misalkan pada isolasi kuantitas yang sangat sedikit dari isotop-isotop bebaspengemban yang diperoleh dengan transmisi dan transmutasi nuklir atau isolasi bahan industri yang diproduksiberton-ton. Pemisahan ekstraksi biasanya bersih dalam artian tidak ada analog kopresipitasi dengan system sepertiitu (Day dan Underwood, 1986:461).Dasar metode ekstrasi cair-cair distribusi senyawa diantara dua fasa zat cair yang berada dalam keadaankesetimbangan. Kesetimbangan partisi bergantung pada kelarutan senyawa pada masing-masing fasa.Perbandingan konsentrasi di kedua fasa tersebut disebut koefisien distribusi (K), yaitu K = Ca/Cb. Perpindahansenyawa terlarut dari satu fasa ke fasa lainnya akhirnya mencapai keadaan setimbang pada jumlah senyawa yangterpartisi (Tim Penyusun Pemisahan Kimia ,2010).

    Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia diantara dua fase pelarut yang tidak dapatsaling bercampur dimana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagiannya lagi larut pada fase kedua.Kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjasi pemisahan sempurna danterbentuk dua lapisan fasa zat cair. Komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fasa tersebut sesuai dengantingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap (Sudjadi, 1986: 82).Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap (batch), ekstraksi kontinue, dan ekstraksicounter current. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkanpelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehinggaterjadi kesetimbangan konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan. Setelah ini tercapai, lapisandidiamkan dan dipisahkan. Metode ini sering digunakan untuk pemisahan analitik. Kesempurnaan ekstraksitergantung pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukanberulangkali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit (Khopkar, 2008:106).

    Prinsip dasar ekstraksi adalah distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yg tidak bercampur Prinsip Maserasi

    Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuaiselamatiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dindingsel Prinsip PerkolasiPenyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisiadipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari ataske bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilaluisampai keadaan jenuh Prinsip Soxhletasi

    Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah

    dilapisi

    kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan

    dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari

    zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turunkembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi.

    Prinsip Refluks

    Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama

    dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-

    molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada

    pada

    labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna,

    penggantian

    pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam.

  • 7/30/2019 Eks Asam Babsa

    2/2

    Prinsip Destilasi Uap Air

    Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda.

    Prinsip Rotavapor

    Proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu alas

    bulat,

    cairan penyari dapat menguap 5-10 C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan

    tekanan (Stefhan,2010).

    Kadang-kadang perlu atau disukai untuk memperhitungkan komplikasi kimiawi dalam kesetimbangan ekstraksi.Misalnya perhatikan distribusi asam benzoate itu terionisasi sebagian. Dalam fasa benzene , asam benzoate

    terdimerisasi sebagian oleh pengikatan hydrogen dalam gugus karbonil. Ternyata kebetulan bahwa ion benzoate

    hamper keseluruhannya tetap berada dalam fasa cair dan dimer asam benzoate hanay dalam fasa organic , lagi pula

    dalam eksperimen yang pratetis biasanya ahli kimia itu ingin mengetahui dimana asam benzoate itu berada, tidak

    peduli apakah asam benzoate itu terionkan atau terdimerkan. Juga ia lebihberminat akan banyaknya daripada akan

    aktivitas termodinamikanya. Maka ia akan dilayani dengan lebih baik oleh suatu rumus yang akan menggabungkan

    konsentrasi semua sepesies dalam fasa tersebut:

    D= asam benzoat dalam fasa organik / asam benzoat dalam fasa cair

    Angka banding D disebut angka banding distribusi. Jelas bahwa D tidak akan tetap konstan sepanjang jangka kondisi

    eksperimen (Day,1999).

    Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2170091-jurnal-ekstraksi-asam-basa/#ixzz2QY8r6I5o

    http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2170091-jurnal-ekstraksi-asam-basa/#ixzz2QY8r6I5ohttp://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2170091-jurnal-ekstraksi-asam-basa/#ixzz2QY8r6I5ohttp://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2170091-jurnal-ekstraksi-asam-basa/#ixzz2QY8r6I5ohttp://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2170091-jurnal-ekstraksi-asam-basa/#ixzz2QY8r6I5o