“ekonomia” -...

21

Upload: tranbao

Post on 29-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

“EKONOMIA” JURNAL EKONOMIA

ISSN : 1858 – 2451

VOL. 6 No. 2 Agustus 2015

PEMIMPIN UMUM

Drs. H. AM. Effendi Sangkim, M.Si

PEMIMPIN REDAKSI

Elvera, S.E., M.Sc

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

Laili Dimyati, S.E., M.Si

KONSULTAN AHLI

Dr. Zakaria Wahab, M.B.A

Drs. M. Kosasih Zen, M.Si

DEWAN REDAKSI

Junaidi, S.I.P., M.Si

Marko Ilpiyanto, S.E., M.M

Ruaman Yudianto, S.E., M.M

Zulaiha, S.E, M.A

PENYUNTING AHLI

M. Junius Effendi, S.Kom., M.Kom

Medi Triawan, S.Kom., M.Kom

SEKRETARIS REDAKSI

Yulia Misrania, S.E

DISTRIBUTOR

Yadi Maryadi, S.E

Ipriansyah, Amd.Kom

PEMIMPIN USAHA

Chusnul Chotimah, SE

DITERBITKAN OLEH :

LEMBAGA PENELITIAN & PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

LEMBAH DEMPO PAGARALAM

Jl. H. Sidik Adim No. 98 Airlaga Pagar Alam Utara

Telp. (0730) 624445 Fax (0730) 623259

i

45

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PETERNAKAN DAN

PERIKANAN DI KABUPATEN EMPAT LAWANG

Marko Ilpiyanto, SE., M.M

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan bagi

pegawai terhadap kinerjanya pada Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan di

Kabupaten Empat Lawang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

melalui wawancara, observasi dan kuisioner. Dari metode yang digunakan dalam

menganalisis data-data dengan analisis kuantitatif menggunakan rumus statistik

yaitu regresi linier.

Hasil penelitian dan pembahasan atas permasalahan yang ditemukan, penulis

menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan

di Kabupaten Empat Lawang. Bahwa di dalam kepemimpinan yang ada kurang

memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Kantor Dinas

Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Empat Lawang.

Sehingga gaya kepemimpinan yang ada kurang memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kinerja pegawai di karenakan gaya kepemimpinan yang ada

cenderung otoriter, kurang mampu menyatukan prinsip, kurang mampu

meningkatkan motivasi, serta sarana dan prasarana kurang memadai.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Kinerja pegawai

1.1. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan

pada kantor, sangat ditentukan oleh

gaya kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai yang bersangkutan.

Kinerja pada pegawai akan optimal

apabila Pimpinan atau atasan dapat

membina dalam merebut simpati

bawahan dengan menerapkan strategi

kepemimpinan yang efektif dan

efisien, sehingga seluruh individu

didalam kantor mempunyai kinerja

yang optimal.

Kemampuan untuk

melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan tanggung jawab

masing-masing mencerminkan

bahwa pegawai mempunyai

kinerja yang baik. Kinerja

dapat dilihat dari apa yang

dilakukan seorang pegawai

dalam kerjanya. Dengan kata

lain, kepemimpinan dengan

perilaku yang arib dan

bijaksana dapat melaksanakan

tugas yang baik terhadap

kinerja sebagaimana seseorang

pegawai melaksanakan

pekerjaanya atau untuk

kerjanya

46

Kantor Dinas Peternakan dan

perikanan merupakan sebuah

kegiatan memelihara hewan ternak

untuk dibudidayakan guna

mendapatkan keuntungan dengan

menerapkan prinsip-prinsip

manajemen pada faktor-faktor

produksi yang telah dikombinasikan

secara optimal. Kebijaksanaan

pemerintah di sub sektor diarahkan

untuk membangun dan membina

usaha peternakan agar mampu

meningkatkan produksi dengan mutu

yang baik dan harga yang terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat.

Populasi sapi di tahun 2012 sebesar

5.107 ekor dan terbanyak berada di

Kecamatan Pendopo, Lintang Kanan

dan Ulu Musi. Sementara itu,

populasi kambing 6.625 ekor dan

terbanyak berada di Kecamatan

Tebing Tinggi dan Pasemah Air

Keruh.

Selain dari beberapa faktor diatas,

faktor lingkungan kerja juga turut

memepengaruhi kinerja pegawai.

akan baik, apabila didukung oleh

kondisi lingkungan kerja yang

kondusif. dalam penelitian

menemukan lingkungan kerja

berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja pegawai Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Musi Rawas.

Dalam pencapaian tujuan

tersebut, permasalahan yang akan di

bahas pada penelitian ini:

1. Kurangnya ketegasan pimpinan

menangani pegawai yang

kurang disiplin dalam waktu

kerja, sehingga pada penelitian

ini akan menganalisa,

kemampuan pimpinan untuk

mengerakan bawahanya juga

merupakan faktor

penentu.pimpinan bawahan

bukanlah suatu pekerjaan yang

mudah, karena setiap bawahan

berbeda watak dan sifatnya.

2. Kurangnya peningkatan

kinerja pegawai, sehingga pada

penelitian ini akan

menganalisis, berhasil tidaknya

suatu pekerjaan pada pegawai

yang bekerja didalamnya.

Pimpinan harus lebih

memperhatikan kemampuan

kerja bawahanya dengan cara

meningkatkan kemampuan

pengambangan karir agar

produktivitas kerja tercapai

dengan baik sesuai dengan

yang di harapankan.

Berdasarkan uraian tersebut

diatas, sehingga perlunya

mengetahui Gaya kepemimpinan

terhadap kinerja pegawai pada kantor

dinas peternakan dan perikanan

dikabupaten Empat Lawang,

sehinggA tertarik untuk melakukan

penelitian ” Pengaruh Gaya

kepemimpinan terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Dinas

Peternakan dan Perikanan di

Kabupaten Empat Lawang ”.

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana Gaya

Kepemimpinan yang diterapkan

Kepala Dinas Peternakan dan

Perikanan dalam meningktkan

kinerja pegawai ?

1.3. Tujuan penelitia 1 Untuk mengetahui gaya

kepemimpinan yang diterapkan

Kepala Dinas dalam

meningkatkan kinerja pegawai

pada Kantor Dinas Peternakan

dan Perikanan di kabupaten

Empat Lawang.

47

2 Berguna sebagai sumbangan

terhadap kajian dan informasi

bagi ilmu manajemen sumber

daya manusia terutama mengenai

kaitan faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja pegawai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Variabel kepemimpinan yang

paling banyak dipelajari dan diteliti

oleh para pakar adalah Gaya

kepemimpinan sebagian besar teori

kepemimpinan memfokuskan pada

gaya kepemimpinan, variabel ini

sangat penting karena gaya

kepemimpinan mencerminkan apa

yang dilakukan oleh pemimpin

dalam mempengaruhi pengikutnya

untuk merealisasi visinya. Menurut

( Harorld W. Boles dan James A.

Davenport, 2002: 79).Gaya

kepemimpinan merupakan observasi

dari luar interaksi pemimpin dan

pengikut, pengertian gaya

kepemimpinan mempunyai konotasi

yang sama dengan gaya pemimpin

yang di kemukahkan oleh (Boles dan

Davenpost,2002: 79).

Kepemimpinan yang efektif

merupakan persyaratan vital bagi

kelangsungan hidup dan keberhasilan

organisasi atau perusahaan.

Kepemimpinan ini dikatakan efektif

atau tidak tergantung dari gaya

kepemimpinan yang diterapkan oleh

seorang pimpinan. Gaya

kepemimpinan mempunyai pengaruh

yang besar terhadap efektifitas

kepemimpinan.

Seseorang pemimpin dibandingkan

dengan pimpinan yang lain tentulah

berbeda dalam sifat, kebiasaan,

watak dan keperibadian, serta

temperemenya, sehingga tingkah

laku dan gayanya tidaklah sama.

Gaya dan harapan kepemimpinan

sehingga mencakup hal-hal berikut:

1. Definisi Gaya pemimpin

Gaya pemimpin adalah pola-pola

perilaku konsisten yang mereka

terapkan dalam bekerja dengan

dan melalui orang lain seperti

yang dipersepsikan orang-orang

oleh Agus Darma.

2. Definisi Harapan pemimpin

Harapan pemimpin adalahi

persepsi seseorang tentang

perilaku yang tepat bagi peranan

atau posisi dirinya sendiri atau

persepsi seseorang tentng peranan

orang lain di dalam

organisasi.apabila harapan-

harapan itu sejalan, maka penting

artinya untuk berbagi tujuan dan

sasaran bersama 1. Kaidah-kaidah

Manajemen Kinerja Manajemen

Kinerja yang baik untuk menuju

organisasi berkinerja tinggi, harus

mengikuti kaidah-kaidah berikut ini:

Menurut(Rini Saatria,2010: 56) 2

.Terdapat suatu indikator kinerja

(key performance indicator) yang

terukur secara kuantitatif, serta

jelas batas waktu untuk

mencapainya. Tentu saja ukuran

ini harus menjawab berbagai

permasalahan yang dihadapi oleh

organisasi tersebut. Jika pada

organisasi bisnis atau komersial,

maka indikator kinerjanya adalah

berbagai aspek finansial seperti

laba, pertumbuhan penjualan, lalu

indikator pemasaran seperti

jumlah pelanggan, dan

sebagainya. Pada organisasi

pemerintahan maka ukuran

kinerja tentu berbagai bentuk

pelayanan kepada masyarakat

(akuntabilitas eksternal atau

48

publik). Semuanya harus terukur

secara kuantitatif dan dimengerti

oleh berbagai pihak yang terkait,

sehingga nanti pada saat evaluasi

kita bisa mengetahui, apakah

kinerja sudah mencapai target

atau belum. Michael Porter,

seorang profesor dari Harvard

Business School mengungkapkan

bahwa kita tidak bisa

memanajemeni sesuatu yang tidak

dapat kita ukur. Jadi, ukuran

kuantitatif itu penting. Organisasi

yang tidak memiliki indikator

kinerja ,biasanya tidak bisa

diharapkan mampu mencapai

kinerja yang memuaskan para

pihak yang berkepentingan

(stakeholders).

Semua ukuran kinerja

tersebut biasanya dituangkan ke

dalam suatu bentuk kesepakatan

antara atasan dan bawahan yang

sering disebut sebagai kontrak

kinerja (performance contract).

Dengan adanya kontrak kinerja,

maka atasan bisa menilai apakah si

bawahan sudah mencapai kinerja

yang diinginkan atau belum. Kontrak

kinerja ini berisikan suatu

kesepakatan antara atasan dan

bawahan mengenai indikator kinerja

yang ingin dicapai, baik sasaran

pancapaiannya maupun jangka waktu

pencapaiannya. Ada 2 (dua) hal yang

perlu dicantumkan dalam kontrak

kinerja yaitu sasaran akhir yang ingin

dicapai (lag) serta program kerja

untuk mencapainya (lead). Mengapa

keduanya dicantumkan ? Supaya

pada saat evaluasi nanti berbagai

pihak bisa bersikap fair, tidak

melihat hasil akhir semata,

melainkan juga proses kerjanya.

Adakalanya seorang bawahan belum

mencapai semua hasil akhir yang

ditargetkan, tetapi dia sudah

melaksanakan semua program kerja

yang sudah digariskan. Tentu saja

atasan tetap harus memberikan

reward untuk dedikasinya, walaupun

sasaran akhir belum tercapai. Ini juga

bisa menjadi basis untuk perbaikan

di masa yang akan datang

(continuous improvements).berkinerja

tinggi. Strategi,Untuk

Meningkatkan Kinerja Strategi

yang digunakan untuk meningkatkan

kinerja yaitu sebagai berikut:

Dorongan Positif

Dorongan ini didasarkan pada dua

prinsip fundamental yaitu :

Orang bekerja sama dengan cara

yang mereka pandang paling

menguntungkan bagi mereka

a. Dengan memberikan penghargaan

yang semestinya, orang

dimungkinkan memperbaiki

kinerja.

1. Program Disiplin

Program ini memberikan

tanggung jawab prilaku

karyawan ditangan karyawan

sendiri, program ini

memberitahu karyawan bahwa

perusahaan peduli dan akan

tetapi dalam memeperkerjakan

karyawan selama ia

berkomitmen untuk bekerja

dengan baik.

2. Program Bantuan Pegawai

Program Bantuan Pegawai

menolong pegawai mengatasi

masalah-masalah kronis

pribadi yang menghambat

kinerja dan kehadiran mereka

ditempat kerja. Program

bantuan ini seperti asuransi,

dukungan manajemen puncak,

dukunagan pegawai,

kerahasiaan dan sebagainya.

49

III. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini data yang

dikumpulkan akan dianalisis dengan

suatu tehnik analisis data. Tehnik

analisis data yang digunakan harus

tepat sehingga dapat menghasilkan

informasi dan kesimpulan yang

benar. Dalam penelitian ini

digunakan tehnik analisis data

dengan metode kuantitatif yaitu

menggunakan angka-angka yang

didapat dari jawaban kuisioner yang

diberikan kepada responden.

Kuisioner yang akan

diberikan menggunakan skala likert

dengan pilihan sebanyak lima dan

diberikan pola penilaian sebagai

berikut:

Rumus regresi linier adalah:

y=a + bx

y : Kinerja pegawai

x : Gaya kepemimpinan

a : Konstanta

b : Koefisien x

n : Jumlah sampel

IV. PEMBAHASAN DAN

ANALISIS

Analisis Data Dinas

Pertanian, Peternakan dan Perikanan

kabupaten Empat Lawang , sebagai

Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang diberi mandate oleh

Undang-Undang sebagai

penyelenggara kewenangan otonomi

Daerah di bidang Pertanian,

Peternakan dan Perikanan selalu

dituntut untuk meningkatkan kinerja

organisasi agar tujuan pembangunan

dapat dirumuskan dan dicapai secara

efektif dan efisien. Dinas Pertanian,

Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Empat Lawang adalah

Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) wajib membantu Bupati

Empat Lawang dalam hal

penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah di sector Pembangunan

dibidang Pertanian, Peternakan dan

Perikanan.

Pembangunan adalah karya

terstruktur yang mempunyai

implikasi luas terhadap kualitas

hidup manusia, hal ini karena

konstruksi pembangunan terdiri dari

serangkaian aktivitas yang

direncanakan untuk memajukan

kehidupan manusia. Analogy ini

menyiratkan bahwa karya terstruktur

yang dilakukan melalui

Pembangunan manusia di bidang

Pertanian, Peternakan dan Perikanan

Daerah, maka perlu dilaksanakan

pembangunan di sektor Pertanian,

Peternakan dan Perikanan dengan

berbagai macam kegiatan guna

meningkatkan kualitas Petani dan

kuantitas hasil pertanian, peternakan

dan perikanan.

Seiring dengan kemajuan

dibidang Pertanian yang dicapai

dalam kurun waktu, waktu satu tahun

berjalan disadari pula bahwa

keberhasilan manusia di lingkungan

masyarakat ternyata masih diwarnai

dengan aneka permasalahan baik

dibidang Peternakan dan Perikanan.

Memasuki tahun 2013 Kabupaten

Empat Lawang masih dihadapkan

pada masalah kemiskinan para Petani

baik Petani ternak maupun petani

ikan.

Dalam melaksanakan tugas

dan fungsi Dinas Pertanian,

Peternakan dan Perikanan

mempunyai tugas melaksanakan

sebagian kewenangan daerah

meliputi Pertanian, Peternakan dan

Perikanan berdasarkan azas ekonomi

50

dan tugas perbantuan pengendalian

Daerah Berdasarkan Perda No. 02

Tahun 2013 tentang Perubahan

Kelima atas Peraturan Daerah

Nomor 03 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Tata Kerja Dinas

Daerah Kabupaten Empat Lawang

tentang Pembentukan Susunan

Organisasi untuk menyusun dan

menetapkan Program Kegiatan

dalam membantu Pembangunan

Pemerintah Daerah.

Dinas Peternakan dan

Perikanan mempunyai tugas

melaksanakan urusan Pemerintahan

daerah berdasarkan azas otonomi dan

tugas pembantuan dibidang

peternakan dan Perikanan Kabupaten

Empat Lawang Dalam melaksanakan

tugasnya didalam Kantor Dinas

Peternakan dan Perikanana

Kabupaten Empat Lawang tersebut.

3 Tugas Pokok dan fungsinya

1. Tugas Pokok

Dinas peternakan dan

Perikanan di Kabupaten Empat

Lawng mempunyai tugas

menyelenggarakan otonomi

daerah dan perbantuan Pemerintah

Kabupaten Empat Lawang

dibidang Peternakan dan

Perikanan meliputi

perencanaan/program, Penataan,

pembinaan produksi peternakan

dan perikanan. Pelaporan,

pembinaan dan penataan

kesehatan hewan dan pengolaan

sumber daya hayati. Pembinaan

usaha tani dibidang perikanan

dan melakukan penyuluhan

peternakan dan perikanan.

2. Fungsinya

Dalam menyelenggarakan

tugas sebagaimana dimaksud

pasal 2, dinas Peternakan dan

Perikanan di Kabupaten Empat

Lawang mempunyai fungsi :

1 Melaksanakan perencanaan

dan pembangunan peternakan

dan Perikanan pembinaan

teknis bidang Peternakan

2 Menyelenggarakan pengujian

dan penerapan teknologi

peternakan dan Perikanan

3 Melaksanakan penyebaran dan

pembangunan peternakan serta

pemanfaatan sumber daya

lahan

4 Melaksanakan pengelolaan dan

pengembangan peternakan

serta pemanfaatan sumber daya

lahan

5 Menyelenggarakan pengadaan

dan penyediaan serta

pengaturan penyebaran obat

hewan, vaksin, pengadaan

sediaan biologi, Farmasitik dan

Premik

6 Menyelenggarakan

penanganan dan pelayanan

kesehatan hewan

7 Melaksanakan pembinaan

pemasaran ternak dan hasil

ternak

8 Melaksanakan pemberian izin

dan pembinaan usaha sesuai

dengan tugas

9 Melaksanakan pembinaan

manajemen usaha peternakan

dan perikanan

10 Melaksanakan pembinaan

pemasaran ternak dan hasik

ternak

11 Melaksanajan penataan dan

pembinaan tenaga kerja

peternakan dan perikanan

12 Melaksanakan penyediaan data

statistik peternakan dan

perikanan

51

13 Melaksanakan pembibitan

ternak dan hijauan makanan

ternak

1. Tugas Kepala Dinas

Dinas Peternakan dan

Perikanan dipimpin oleh Kepala

Dinas yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada Pasal 4,

Dinas Peternakan dan Perikanan

menyelenggarakan fungsi a. Penyusunan perencanaan

bidang peternakan dan

perikanan;

b. Perumusan kebijakan teknis

bidang peternakan dan

perikanan;

c. Pelaksanaan urusan

pemerintahan dan pelayanan

umum bidang peternakan dan

perikanan;

d. Pembinaan, koordinasi,

pengendalian dan fasilitasi

pelaksanaan kegiatan bidang

peternakan, perikanan, bina

usaha peternakan dan

perikanan, serta kesehatan

hewan dan ikan

2 . Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas

melaksanakan urusan administrasi

perkantoran, umum dan

kepegawaian, pengelolaan keuangan,

serta pembinaan dan koordinasi

penyusunan program dan kegiatan

dinas. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,

Sekretariat menyelenggarakan fungsi : Penyusunan perencanaan program

dan kegiatan pada Sekretariat;

a. Pengkoordinasian

penyusunan program dan

kegiatan dinas;

b. Penyelenggaraan pengelolaan

administrasi perkantoran,

administrasi keuangan, dan

administrasi kepegawaian;

c. Pelaksanaan urusan umum

dan perlengkapan,

keprotokolan dan hubungan

masyarakat;

d. Pelaksanaan ketatalaksanaan,

kearsipan dan perpustakaan

dinas;

(1).SubbagianUmum

mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan

umum dan kepegawaian;

b. Melaksanakan urusan umum,

keprotokolan, hubungan

masyarakat, penyiapan rapat-

rapat dinas dan dokumentasi;

c. Melaksanakan pengelolaan

administrasi perkantoran,

administrasi kepegawaian,

pengelolaan kearsipan dan

perpustakaan dinas;

d. Menyiapkan bahan

pembinaan kepegawaian dan

penyiapan pegawai untuk

mengikuti

pendidikan/pelatihan;

(2).Subbagian Keuangan

mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan

penyelenggaraan administrasi

keuangan Dinas;

b. Melaksanakan pengelolaan

administrasi keuangan dinas;

c. Melaksanakan kegiatan

perbendaharaan, verifikasi

dan pembukuan anggaran

keuangan dinas;

52

d. Melaksanakan penyusunan

laporan realisasi keuangan,

menyusun laporan keuangan

secara berkala dan menyusun

laporan keuangan akhir

tahun;

(3).Subbagian Perencanaan dan

Pelaporan, mempunyai tugas :

Menyusun rencana kerja

perencanaan dan pelaporan;

a. Mengumpulkan, menyajikan

data dan informasi serta

pengujian data statistik;

b. Melakukan penyiapan bahan

analisis dan evaluasi

pelaksanaan program;

c. Menindaklanjuti hasil

pengawasan pelaksanaan

program;

3. Bidang Peternakan

Bidang Peternakan

mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis

pengembangan produksi ternak,

pembinaan nutrisi dan makanan

ternak, penyebaran dan

pengembangan ternak. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,

Bidang Peternakan menyelenggarakan

fungsi :

Penyusunan program dan

kegiatan bidang produksi peternakan,

nutrisi dan makanan ternak, serta

pengembangan dan penyebaran ternak;

a. Perumusan kebijakan teknis

dalam peningkatan produksi

peternakan, nutrisi dan makanan

ternak, serta pengembangan dan

penyebaran ternak;

b. Pelaksanaan pembinaan,

koordinasi dan fasilitasi dalam

peningkatan produksi peternakan,

pembinaan nutrisi dan makanan

ternak, serta pengembangan dan

penyebaran ternak;

c. Pengendalian dan evaluasi

peningkatan produksi peternakan,

pembinaan nutrisi dan makanan

ternak, serta pengembangan dan

penyebaran ternak; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh kepala dinas,

sesuai bidang tugas dan

fungsinya.

1 Seksi Bina Usaha dan Kesehatan

hewan, mempunyai tugas:

Menyusun rencana kerja di bidang

bina usaha dan kesehatan hewan;

a. Pengadaan dan menyediakan

obat hewan;

b. Melaksanakan pengawasan dan

pendistribusian farmasifik

biologis;

c. Memantau dan mengevaluasi

pelayanan kesehatan hewan

2 Seksi Sarana dan Prasarana

Peternakan, mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kerja

bidang sarana dan prasarana

peternakan;

b. Melaksanakan identifikasi dan

infentarisasi kebutuhan alat

dan mesin peternakan;

c. Menyusun rencana penyaluran

alat dan mesin peternakan;

d. Melaksanakan pengawasan

produksi peredaran

penggunaan alat dan mesin

peternakan;

4. Bidang Perikanan Bidang Perikanan mempunyai

tugas merumuskan dan melaksanakan

kebijakan teknis pengembangan

produksi perikanan, pembinaan

sumberdaya hayati perikanan, dan

53

pengembangan sarana dan prasarana

perikanan.

Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada Pasal

12, Bidang Perikanan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan kegiatan

bidang produksi, pengembangan

budidaya dan pelestarian

sumberdaya, serta sarana dan

prasarana perikanan;

b. Perumusan kebijakan teknis dalam

produksi perikanan, pembinaan

budidaya dan pelestarian

sumberdaya, serta sarana dan

prasarana perikanan;

c. Pelaksanaan pembinaan,

koordinasi dan fasilitasi dalam

produksi perikanan, pembinaan

budidaya dan pelestarian

sumberdaya, serta sarana dan

prasarana perikanan;

d. Pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan peningkatan

produksi, pembinaan budidaya

dan pelestarian sumberdaya, serta

sarana dan prasarana perikanan;

dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan kepala dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya.

1 Seksi Produksi Penerapan dan

Pengembangan Teknologi

Perikanan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja

pengembangan perikanan

budidaya;

b. Menyusun bahan

perumusan kebijakan

pengembangan perikanan

budidaya;

c. Menyusun bahan

pembinaan, koordinasi dan

fasilitasi kebijakan

pengembangan perikanan

budidaya;

d. Menyusun rencana

kebutuhan sarana budidaya

ikan perairan umum dan air

tawar;

2 Seksi Usaha dan Pengawasan

Perikanan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja di

bidang usaha dan

pengawasan perikanan;

b. Menyusun bahan perumusan

kebijakan teknis usaha dan

pengawasan perikanan;

c. Memberikan perizinan usaha

perikanan;

d. Melaksanakan pengebdalian

penyebaran obat-obat ikan;

3 Seksi Sarana dan Prasarana

Perikanan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja

bidang sarana dan prasarana

perikanan;

b. Melaksanakan identifikasi

dan infentarisasi kebutuhan

alat dan mesin perikanan;

c. Menyusun rencana

penyaluran alat dan mesin

perikanan;

d. Melaksanakan pengawasan

produksi peredaran

penggunaan alat dan mesin

perikanan;

5. Bidang Pengolahan dan

Pemasaran

Bidang Pengolahan dan

Pemasaran mempunyai tugas

merumuskan dan melaksanakan

kebijakan pengolahan dan pemasaran

peternakan dan perikanan.

Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada Pasal

15, Bidang Pengolahan dan

Pemasaran menyelenggarakan

fungsi :

54

a. Penyusunan rencana kerja di

bidang pengolahan dan

pemasaran;

b. Melaksanakan pembinaan

manajemen pemasaran ternak

dan perikanan;

c. Melaksanakan pengawasan

peredaran mutasi ternak dan

ikan;

d. Melaksanakn penyuluhan,

pemasaran peternakan dan

perikanan;

1 Seksi Pengolahan dan Pemasaran

Peternakan, mempunyai tugas :

a. Menyusun perencanaan

pengolahan dan pemasaran

peternakan;

b. Mengembangkan pasar hewan;

c. Bekerja sama lintas daerah

dalam hal pemasaran hewan;

2 Seksi Pengolahan dan Pemasaran

Perikanan, mempunyai tugas:

a. Menyusun perencanaan

pengolahan dan pemasaran

perikanan;

b. Mengembangkan dan

mengawasi pasar ikan;

c. Bekerja sama lintas daerah

dalam hal pemasaran

perikanan;

d. Melaksanakan pengawasan

hasil perikanan;

3 Seksi Informasi dan Teknologi,

mempunyai tugas :

a. Menyusun perencanaan

pengembangan teknologi

peternakan dan perikanan;

b. Melaksanakn pengujian dan

penerapan teknologi

peternakan dan perikanan;

c. Melaksanakn penyebaran dan

pengembangan peternakan,

perikanan dan pemanfaatan

sumber daya alam;

d. Menyiapkan bahan petunjuk

teknis metode dan prosedur

pemasaran hasil peternakan

dan perikanan;

6. Bidang Pengelolaan Lahan

dan Air

Bidang Pengelolaan Lahan

dan Air mempunyai tugas

merumuskan dan melaksanakan

kebijakan pengelolaan lahan dan air.

Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada Pasal

18, Bidang Pengelolaan Lahan dan

Air menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program

pengelolaan lahan dan air;

b. Melaksanakan pengelolaan dan

pengembangan peternakan

serta pemanfaatan sumber

daya lahan;

c. Pelaksanaan pembinaan,

koordinasi dan fasilitasi dalam

pengembangan pengelolaan

lahan dan air;

d. Pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan pengalolaan lahan

dan air;

e. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh kepala dinas,

sesuai bidang tugas dan

fungsinya.

1 Seksi Penerapan dan

Pengembangan Teknologi,

mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kerja di

bidang penerapan dan

pengembangan teknologi

peternakan dan perikanan;

b. Mengelenggarakan pengujian

penerapan dan pengembangan

teknologi peternakan dan

perikanan;

55

c. Menyusun bahan pembinaan,

koordinasi dan fasilitasi dalam

penerapan dan pengembangan

teknologi peternakan dan

perikanan;

d. Melaksanakan uji lapangan

teknologi pembenihan ikan dan

pembibitan ternak serta

penyebaran teknologinya;

2 Seksi Pengolahan Lahan

Peternakan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja di

bidang pengolahan lahan

peternakan;

b. Menyusunan rencana tata

ruang pada pengembalaan dan

hajauan makanan ternak;

c. Melaksanakan pengelolaan dan

pengembangan peternakan

serta pemanfaatan sumber daya

lahan;

d. Merencanakan penyediaan

kebutuhan air untuk

pengembangan, pengembalaan

ternak;

3 Seksi Pengelolaan Lahan dan Air

perikanan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja di

bidang pengolahan lahan

perikanan;

b. Menyusunan rencana tata

ruang pengembangan lahan

dan air perikanan;

c. Melaksanakan pengelolaan dan

pengembangan perikanan serta

lahan dan air sumber daya

lahan;

d. Merencanakan penyediaan

kebutuhan air untuk

pengembangan kawasan

perikanan.

Profil Sarana dan Prasar

1 Menyusun kebutuhan sarana dan

prasarana peternakan

2 Melaksanan pengawasan

produksi, peredaran, penggunaan

dan pengujian alat serta mesin

peternakan, dan kesehatan hewan

3 Melaksanakan identifikasi dan

inventarisasi kebutuhan alat dan

mesin peternakan

4 Menyusun rencana penyaluran

alat dan mesin peternakan

5 Pemanfaatan dan perawatan alat

dan mesin peternakan

6 Pemeriksaan, pengadaan,

penyimpanan alat, bahgan dan

mesin peternakan

7 Melaksanakan penerapan

kebijakan alat dan mesin

peternakan dan kesehatan hewan.

Profil Sarana dan prasarana

Perikanan mempunyai tugas :

1 Melakukan pengawasan dan

pengembangan produksi

perikanan

2 Pemberian Izin usaha

perikanan

3 Pembinaan usaha perikanan

4 Pengaturan dan pengendalian

penyebaran obat ikan

5 Melaksanakan pengawasan

peredaran mutu benih dan

memberikan bimbingan

produksi benih ikan

6 Melakukan pengawasan dan

pengembangan dan produksi

perikanan

7 Pengaturan dan pengendalian

penyebaran obat ikan

8 Pembinaan dan pengawasan

penyakit ikan

9 Pengawasan peredaran dan

mutasi ikan

10 Pengembangan permodalan

usaha perikanan.

56

Temuan Penelitian

1 Aspek Kualitas hasil kerja

Adapun temuan tentang

kualitas hasil kerja ini adalah berupa

kutipan wawancara sebagai berikut:

“Kemampuan seorang pegawai

untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan menggambarkan kinerja

pegawai tersebut, jika pekerjaan bisa

diselesaikan sesuai dengan jumlah

output/pengeluaran yang dihasilkan

dari suatu pekerjaan yang telah

ditetapkan banyak keuntungan yang

bisa diperoleh seperti mengurangi

biaya operasional atas pekerjaan

tersebut dan dapat melanjutkan

pekerjaan lain yang juga sedang

menunggu untuk dilaksanakan, hal

ini terbukti dari pekerjaan selalu

diselesaikan dengan banyaknya

jumlah pekerjaan yang dikeluarkan

tersebut.tepat waktu seperti

pembuatan SPJ dan lain-lain”

(A.Rozili, 2013 ).

Dari kutipan wawancara

diatas tergambar jika pegawai

mampu menyelesaikan tugas yang

diberikan sesuai dengan kualitas

hasil kerja yang telah ditetapkan dan

menunjukkan bahwa pegawai

tersebut memiliki hasil pekerjaannya

dalam bekerja.Jadi Berapa banyak

kualitas hasil kerja terhadap jumlah

output/ pengeluaran yang dihasilkan

dari suatu pekerjaan tersebut?

Pertanyaan ini ditujukan kepada

salah satu pegawai Dinas Peternakan

dan Perikanan Kabupaten Empat

Lawang. Aspek kualitas hasil kerja

sangat perlu yang dihasilkan dari

suatu pekerjaan. Dari seseorang

pegawai dinas peternakan dan

perikanan, maka dari wewenang dan

tanggung jawabnya dalam upaya

mencapai suatu tujuan organisasi,

maka indicator yang diukur adalah

disiplin kerja tersebut.

2 Aspek Kualitas Pelayanan

Kutipan wawancara berikut

adalah jawaban atas pertanyaan

penulis mengenai kualitas pelayanan.

“Kami di kantor Dinas Petenakan

dan Perikanan Kabupaten Empat

lawang dalam melayani para petani

dan wartawan sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan, tetapi untuk

urusan yang sifatnya mendesak

seperti ada hewan mereka (petani)

yang sakit mereka langsung cepat

dan tepat untuk kekandang petani

tersebut untuk memeriksa hewannya

kambingnya/sapinya tersebut dan

para wartawan yang datangpun

segera dilayani dengan baik, sebab

jika dikerjakan sesuai dengan waktu

atau waktunya sudah mepet kami

kuatir kalau binatang peliharaannya

tersebut akan menjadi patal”

(DRH.Dwi Sartika.2013)

Dari kutipan wawancara

diatas terlihat jika pegawai pada saat

diperlukan memang harus mampu

melaksanakan tugas lebih cepat

seperti dalam melayani para petani

dan wartawan. “Karena kualitas

pelayanan mempunyai mutu dari

hasil pelayan terhadap para petani/

wartawan dari Dinas Pernakan dan

Perikanan. Sebagai induk organisasi

tersebut maka rencana dinas

Peternakan dan Perikanan tahun

2013 sebagai acuan pembangunan

peternakan dengan mengarah kepada

masyarakat supaya kualitas

pelayanan ini lebih baik untuk

kedepannya tentang kemana

pembangunan peternakan dan

perikanan akan diarahkan dan apa

yang akan dicapainya untuk kedepan,

maka kami selaku penulis

57

mewawancarai kepada para pegawai

Dinas Peternakan dan Peikanan

Kabupaten Empat Lawang”(Arief

Hikmawan, 2013.

3 Aspek Kreatifitas Pegawai

Dalam kutipan wawancara

berikut menggambarkan jawaban

dari pertanyaan penulis atas

kreativitas pegwai dengan

kedisiplinan waktu kerja.

1. Tidak menunda waktu kerja

Jawaban Kepala Dinas Kantor

Peternakan dan Perikanan di

Kabupaten Empat lawang atas

perrtanyaan penulis mengenai

pegawai dalam menciptakan

kreasi/inisiatip kerja untuk

tidak menunda waktu kerja.

“Pegawai dikantor Dinas

Peternakan dan Perikanan di

kabupaten Empat lawang ini

memang dilarang untuk

menunda pekerjaan yang

diberikan kepada mereka,

sebab jika mereka menunda

pekerjaan yang bisa

diselesaikan hari ini menjadi

diselesaikan besok, akan

mempengaruhi pekerjaan

lainnya yang sudah menunggu.

Jadi pekerjaan ini harus

diselesaikan hari ini juga dan

jika memang tidak

terselesaikan baru diselesaikan

besok dengan catatan hari ini

harus dikerjakan dahulu”

(Rudianto,SP.Msi, 2013).

Dari kutipan

wawancara diatas terlihat

pegawai di Kantor Dinas

Peternakan dan Perikanan di

Kabupaten Empat lawang

memang dilarang menunda

waktu kerja, karena akan

berpengaruh dengan pekerjaan

yang lain.

Di kantor Dinas

Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Empat lawang ini

para pegawai wajib

menyelesaikan pekerjaan

secara tepat waktu, dan

biasanya pekerjaan dapat

diselesaikan dengan baik

karena pekerjaan tersebut

dibebankan kepada orang-

orang yang memang mampu

mengerjakan tugas tersebut,

maka mereka harus

mempunyai kreasi dan inisiatif

kerja sendiri” (A.Rozali, 2013).

Dari kutipan

wawancara dengan Sekretaris

Kantor Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Empat

Lawang tersebut terlihat agar

pekerjaan dapat diselesaikan

dengan baik, pekerjaan

dibebankan kepada orang yang

memang mampu mengerjakan

tugas tersebut.

2. inisiatif kerja dalam ketepatan

waktu

Kutipan wawancara

berikut adalah jawaban Kepala

Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Empat

Lawang atas pertanyaan

penulis mengenai apakah

pegawai selalu datang tepat

waktu. “Pegawai di Kantor

Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Empat

Lawang ini selalu datang tepat

waktu, mereka berdisiplin

datang tepat waktu ini karena

adanya pengawasan khususnya

pimpinan Kantor Dinas

Peternakan dan Perikanan

58

Kabupaten Empat Lawang”

(Rudianto, 2013).

Dari kutipan

wawancara diatas terlihat jika

pegawai selalu datang tepat

waktu dan adanya pengawasan

serta sanksi dari Kepala Dinas

jika ada pegawai yang sering terlambat datang ke tempat

kerja.“ Jadi kreatifitas Pegawai

mempunyai kemampuan

pegawai dalam menjalankan

tugas dan menciptakan

kresasi/inisiatif kerja sangatlah

penting maka pegawai harus

disiplin dalam bekerja supaya

kreatifitasnya meningkat dalam

bertugas. Maka kami

menghimbau supaya pegawai

Dinas Peternakan dan

Perikanan tepat waktu dalam

menjalankan tugasnya”

(Rudianto, 2013).

4 Aspek Hubungan Kerja

Dalam kutipan wawancara

berikut mengenai Hubungan Kerja

Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Empat Lawang.

”Hubungan kerja Dinas Peternakan

dan Perikanan Kabupaten Empat

Lawang antara pimpinan dan

bawahan sangat bagus setelah kami

teliti yang terakhir maka pegawai

Dinas peternakan sangat kompak

dalam melayani para petani,

kelompok masyarakat terkait

langsung dengan pelayanan,

wartawan, untuk itu atasannya

menghimbau supaya memberi yang

terbaik untuk masyarakat karena

tanpa dukungan para pegawai belum

tentu Dinas Peternakan dan

Perikanan memberikan yang terbaik”

(Hellen Junufirza, 2013).

IV. Pembahasan Hasil Penelitian

4.1. Hasil Jawaban Kuisioner

Pada penelitian ini di

gunakan kuisioner sebagai alat untuk

mendapatkan data dari responden.

Berdasarkan hasil pengisian

kuisioner yang dilakukan, Maka

didapatkan data sebagai berikut:

Sebanyak 20 (dua puluh)

orang yang menjadi responden dari

penelitian ini mengisi kuisioner

yang telah disediakan. Dua puluh

orang pegawai kantor dinas

peternakan dan perikanan di

Kabupaten Empat Lawang mengisi

kuisioner tentang gaya

kepemimpinan untuk kinerja

pegawai dinas peternakan dan

perikanan. Penghitungan atas

jawaban dari pernyataan yang

diberikan melalui kuisioner terhadap

pegawai.

A. Pernyataan kepemimpinan.

Untuk pernyataan pertama

yaitu kepemimpinan yang digunakan

terpercaya, responden yang

menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 100 % dengan jumlah 20

orang dan responden yang setuju (S)

0% (N) 0 % (TS) 0% (STS) 0 %.

Untuk pernyataan kedua,

pernyataan ini dijawab oleh pegawai

dengan jawaban sangat setuju (SS)

sebanyak 90 % dengan jumlah

responden 20 orang, setuju (S) 10 %

dengan jumlah responden 20 orang,

Netral (N) 0% dari 20 orang

responden, tidak setuju (TS) 0 %

dari 20 orang responden, sangat tidak

setuju (STS) 0 % dari 20 orang

responden.

Untuk pernyataan ketiga, Gaya

kepemimpinan dengan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) 25

% dari jumlah responden 20 orang ,

59

Setuju (S) 70 % dari responden 20

orang, netral (N) 0 % dari responden

20 orang, tidak setuju 0,5 % dari 20

orang responsen, sangat tidak setuju

(STS) 0 % dari 20 orang responden.

Untuk pernyataan keempat,

pernyataan jawaban responden

sangat setuju (SS) 10% dari 20 orang

responden, setuju (S) 10% dari 20

orang responden, netral (N) 50% dari

20 orang responden, tidak setuju

(TS)15% dari 20 orang responden,

sangat tidak setuju (STS) 15% dari

20 orang responden.

Untuk pernyataan ke lima

dengan jawaban responden sangat

setuju (SS) 10 5 dari 20 orang

responden, setuju (S) 15% dari 20

orang responden, netral (N) 20 %

dari 20 orang responden, tidak setuju

(TS) 20 % dari 20 orang responden,

sangat tidak setuju (STS) 35 % dari

20 orang responden.

B. Pernyataan Kinerja pegawai

Pernyataan ini dijawab oleh

responden sangat setuju (SS) 100 %

dari 20 orang responden, setuju (S)

0, netral (N) 0, tidak setuju (TS) 0,

sangat tidak setuju (STS) 0, dari 20

orang responden.

Untuk pernyataan ke dua,

responden dengan jawaban sanagt

setuju (SS) 90 % dari 20 orang

responden, setuju (S) 10 % dari 20

orang responden, netral (N) 0 dari 20

orang responden, tidak setuju (TS) 0

dari 20 orang responden, sangat tidak

setuju (STS) 0 dari 20 orang

responden.Untuk pernyataan ini

jawaban responden sangat setuju

(SS) 25% dari 20 orang responden,

setuju (S) 70% dari 20 orang

responden, netral (N) 0 dari 20 orang

responden, tidak setuju (TS) 0,5%

dari 20 orang responden, sangat tidak

setuju (STS) 0 dari 20 orang

responden. Untuk pernyataan ini

jawaban responden sangat setuju

(SS) 10% dari 20 orang responden,

setuju (S) 10% dari 20 orang

responden, netral (N) 50% dari 20

orang responden, tidak setuju15% %

dari 20 orang responden, sangat tidak

setuju (STS) 15% dari 20 orang

respenden.

Untuk pernyataan ini jawaban

responden sangat setuju (SS) 10%

dari 20 orang responden, setuju (S)

10% dari 20 orang responden, netral

(N) 20% dari 20 orang responden,

tidak setuju (TS) 30% % dari 20

orang responden, sangat tidak setuju

(STS) 30% dari 20 orang responden.

Hasil data kuisioner Gaya

pimpinan kantor dinas peternakan

dan perikanan di Kabupaten Empat

Lawang.

1 Analisis Jawaban Responden

Tentang Gaya

Kepemimpinan Untuk pernyataan pertama

yaitu Gaya kepemimpinan

yang digunakan

terpercaya,responden yang

menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 100% dengan jumlah

20 orang dan Setuju,Netral,

Tidak Setuju, Sangat Tidak

Setuju responden tidak

menjawab.

Pada pernyataan

ini,lebih banyak responden

yang menjawab sangat setuju.

Hal ini karena sangat penting

seorang pimpinan melakukan

musyawarah kepada bawahan

apabila ada permasalahan

didalam instansi tersebut.

2 Pernyataan Kedua Tentang

Gaya Kepemimpinan

60

Untuk pernyataan

kedua, dijawab oleh pegawai

dengan jawaban Sangat Setuju

(SS) sebanyak 90% dengan

jumlah responden 18 orang dan

ada pegawai menjawab Setuju

(S) 10% dengan jumlah

responden 2 orang dan tidak

ada responden yang menjawab

Netral ,Tidak Setuju,dan

Sangat Tidak Setuju.

Pada pernyataan ini,

lebih banyak responden

menjawab sangat setuju,

karena penting nya setiap ada

permasalahan pemimpin selalu

memecahkannya dengan cara

musyawarah pada seluruh

pegawai, Karena dalam

menyelasaikan pekerjaan

sangat penting dalam

musyawarah antara atas

dengan bawahan.

3 Pernyataan Ketiga Tentang

Gaya kepemimpinan

Untuk pernyataan

ketiga, yaitu Gaya

Kepemimpinan yang di berikan

jawaban Sangat Setuju (SS)

sebanyak 25% dari 5 orang

responden yang menjawab

Setuju (S) sebanyak 70%

dengan jumlah 14 orang

responden dan yang menjawab

Tidak Setuju (TS) sebanyak

5% dari 1 orang

responden,Netral dan Sangat

Tidak Setuju tidak ada yang

menjawab.

Pada pernyataan ketiga

ini, Gaya kepemimpinan dalam

melaksanakan pekerjaan perlu

ketegasan memberikan tugas

kepada bawahan agar kualitas

kerja semakin baik dan dapat

terlaksana dengan tepat waktu.

4 Pernyataan ke empat

Tentang Gaya Kepemimpin Untuk pernyataan

keempat ini, dijawab oleh

pegawai dengan jawaban

sangat setuju (SS) sebanyak

10% dengan responden 2

orang,setuju (S) 10% dengan

responden 2 orang, Netral (N)

50% dengan responden 10

orang, Tidak setuju (TS) 15%

dari responden 3 orang, sangat

tidak setuju (STS) 15% dari 3

orang responden.

Pada pernyataan ini

sebagian pegawai tidak

menyetujui pimpinan

mendengarkan pendapat yang

selalu di ajukan oleh pegawai

dan sebagian juga menyetujui

seorang pimpinan dapat

mendengarkan keinginan yang

di inginkan pegawai, Maka

pegawai akan merasa di

perhatikan atau di dengar

keluhan kekurangan yang

diperlukan di tempat pekerjaan

yang mereka laksanakan dari

seorang pimpinannya.

5 Pernyataan Ke lima.

Untuk pernyataan ini,

Pegawai menjawab Sangat

setuju sebanyak 10% dari 2

orang reponden, Setuju(S)

sebanyak 15% dari responden

3 orang, Netral (N) sebanyak

20% dari 4 orang

responden,tidak setuju (TS)

sebanyak 20% dari 4 orang

responden,Sangat tidak

setuju(STS) sebanyak 35% dari

7 orang responden.

61

Dari pernyataan ke lima

ini, pimpinan perlu

bekerjasama dengan

bawahannya, karena pegawai

kurang mendukung adanya

pengawasan terhadap

pekerjaan didalam

penyelasaian suatu pekerjaan,

dengan pegawainya,Oleh sebab

itu pegawai merasa kurang

nyaman menyelesaikan

pekerjaan dengan adanya

pengawasan dari atasanya

tersebut.

Analisis Jawaban Responden

tentang Kinerja Pegawai

A. Pernyataan pertama.

Pernyataan ini dijawab oleh

responden dengan jawaban sangat

setuju (SS) sebanyak 100% dengan

jumlah 20 orang responden, setuju

(S), Netral,(N) Tidak setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS) tidak ada

yang menjawab.

Pada pernyataan ini, dimana

kinerja pegawai dinilai disiplin dari

atasan tersebut, untuk mengerjakan

tugas lebih cepat juga merupakan

kewajiban pada pagawai untuk

meningkatkan kinerja pada kantor

dinas tersebut. Semakin cepat tugas

yang dapat diselesaikan semakin

tinggi tingkat kinerja pegawai yang

bersangkutan, berdasarkan

pengamatan yang dilakukan penulis

di kantor Dinas Peternakan dan

Perikanan untuk kecepatan dalam

waktu kerja ini sudah cukup baik

karena pegawai berprinsip tidak akan

menunda pekerjaan yang bisa

diselesaikan hari ini.

B. Pernyataan Kedua

Untuk pernyataan Kedua

yaitu, tentang semangat pegawai

dalam bekerja,karena dijawab

responden dengan Sangat setuju (SS)

90% dari 18 orang, Setuju (S)

sebanyak 10% dari 2 orang

responden,Netral (N),Tidak setuju

(TS), Sangat tidak setuju (STS),

tidak ada yang menjawabnya.

Pada pernyataan ini tentang

kinerja pegawai karena semangat

merupakan hal penting dalam

bekerja.Jika pegawai tidak

bersemangat, Maka pekerjaan yang

sedikit pun sulit untuk diselesaikan

apalagi pekerjaan yang banyak,Hasil

dari jawaban ini merupakan kondisi

yang sangat mengembirakan bagi

pimpinan karena dengan

bersemangatnya pegawai, Maka

secara tidak langsung membantu

pimpinan untuk lebih maju lagi

dengan semangat yang

membanggakan yang di miliki

pegawainya.

C. Pernyataan Ketiga Untuk pernyataan ketiga ini

Tentang kinerja pegawai,responden

menjawb dengan jawaban Sangat

setuju(SS) 25% dari responden

sebanyak 5 orang, Setuju (S)

responden menjawab 70% dari 14

orang, Netral (N) dan Sangat tidak

setuju (STS) tidak ada yang

menjawab, Tidak Setuju (TS) 0,5%

dari 1 orang responden.

Untuk pernyataan ketiga ini,

tentang kinerja Pegawai Fasilitas

yang di berikan sudah membuat

kemudahan terhadap pekerjaan

pegawai dengan penyediaan

peralatan yang bisa memudahkan

pekerjaan di kantor,agar pelayanan

terhadap masyarakat terpenuhi

dengan cepat dan tepat. Oleh karena

itu penyediaan fasilitas yang cukup

bisa memudahkan pekerjaan

62

terhadap pegawai di kantor dinas

tersebut..

D. Pernyataan Ke empat

Untuk pernyataan ke empat,

Pegawai saling bekerjasama satu

sama lain, responden menjawab

Sangat setuju (SS) sebanyak 10%

dari 2 orang responden,Setuju 10%

responden dari 2 orang, Netral 50%

responden dari 10 orang, Tidak

setuju (TS) 15% responden dari 3

orang responden,Sangat tidak setuju

(STS) 15% responden dari 3 orang

responden.

Pada pernyataan ke empat,

tentang kinerja pegawai di ketahui

bahwa sebanyak 10 orang pegawai

memilih netral, ini merupakan

komunikasi antar rekan kerja belum

terjalin baik, sedangkan jawaban dari

rekan-rekan yang lain sebanyak 15 %

saja. Karena hubungan kerja belum

di anggap baik antar sesama rekan

kerja pada kantor dinas peternakan

dan perikanan tersebut mungkin ada

faktor lain yang di anggap kurang

mendukung sehingga komunikasi

antar rekan kerja belum terjalin

dengan baik.

E. Pernyataan ke lima

Untuk pernyataan Ke lima,

Diketahui bahwa responden yang

menjawab Sangat setuju (SS),10%

responden dari 2 orang, Setuju 10%

responden dari 2 orang, Netral 20%

responden dari 4 orang, Tidak setuju

(TS) 30% responden dari 6 orang,

Sangat tidak setuju (STS) 30%

responden dari 6 orang.

Pada pernyataan ini, diketahui bahwa

kondisi tempat kerja masih belum

layak atau belum ada kenyamanan

karena pegawai masih banyak

menjawab tidak setuju kerana

kondisi ruangan tempat kerja belum

merasa nyaman, dikarenakan fasilitas

ruangan belum terpenuhi dengan

peralatan seperti ruangan tidak

terpancar oleh sinar matahari,

peralatan seadanya, seperti kipas

angin masih alami, sedangkan

mengerjakan suatu pekerjaan sehari-

hari di kantor perlu kenyamanan agar

rutinitas bisa terlaksana dengan baik,

agar pekerjaan bisa terselesaikan

denga tepat dan cepat. Karena

melayani masyarakat faktor yang

paling utama. Dengan kondisi

ruangan tempat kerja sudah terasa

nyaman kreativitas kerja semakin

baik didalam meningkatkan kinerja

di suatu instansi bisa mencapai

efektif dan efisien.

V. Simpulan Terdapat pengaruh yang

positif dari Gaya Kepemimpinan

terhadap Kinerja Pegawai pada

kantor Dinas Peternakandan

Perikanan di Kabupaten Empat

Lawang.

Nilai Koefisien x Regresi

sebesar 0,52 Merupakan nilai yang

relatif Kecil sehingga gaya

Kepemimpinan hanya memberikan

Pengaruh yang kecil terhadap

Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas

Peternakan dan Perikanan di

Kabupaten Empat Lawang.

Kinerja Pegawai tidak begitu

terpengaruh olah Gaya

Kepemimpinan dalam menunjukkan

Kinerjanya, hal ini dapat dilihat dari

jawaban Kuisioner yang diberikan

responden

63

Daftar Pustaka

Harord W.Boles dan Jame A.

Davenpor, 2002. Teori

Kepemimpinan I

Dr. Wirawan MSL,Sp.A.Yayasan

Bangun Indonesia Uhamka

Press.

Kurt Lewin 2003, Paradigma

Manajemen Sumber Daya

Manusia, Ekonisia

Mural Anwar Prabu

Mangkunegara, 2009,

http//:wikepedia.minsel.com

/manajemen kinerja,by C

Tumbelaka 2013-Related

articles

Perda No.03 Tahun 2008 Tentang

Pembentukan tata Kerja

Dinas-Dinas Daerah

kabupaten Empat Lawang

Rivai 2006, Teori Kepemimpinan

II,Pengantar untuk Praktek

Penelitian, Yayasan Bangun

Indonesia & Uhamka Press