ekonomi makro

16
ABSTRAK Sejak awal tahun 2015, secara perlahan-lahan mata uang rupiah milik Indonesia terus mengalami penurunan nilai mata uang (depresiasi) terhadap dollar Amerika Serikat hingga beberapa pekan terakhir yang dinilai sudah mulai harus diantasipasi oleh pemerintah, sebab rupiah sempat mencapai titik terendah setelah krisis ekonomi di tahun 2008. Pekan lalu, rupiah memang sempat menyentuh level psikologis di angka 13.000 Rupiah / dollar AS. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs referensi rupiah berada di level 13.059 per dolar AS pada Selasa (10/3). Angka itu melemah 12 poin dibandingkan Senin (9/3) yang berada di level 13.047 per dolar AS. Menurut menrti keuangan Bambang Brodjonegoro yang mengatakanbahwa pelemahan kurs rupiah tidak hanya dialami oleh Indonesia. Bahkan, depresiasi rupiah termasuk yang paling rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lain. Pelemahan rupiah sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 4 persen. Angka ini juga termasuk rendah jika dibandingkan dengan rubel Rusia yang mencapai 48 persen, lira Turki 8,9 persen, dan real Brasil 12,4 persen. Menurut para pengamat ekonomi, bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) disebabkan oleh tiga hal. 1. Membaiknya fundamental ekonomi Amerika Serikat (AS) Sebagai episentrum perekonomian global. Amerika Serikat akan mendapatkan tambahan dana akibat membaiknya ekonomi sejak kuartal kedua tahun ini. Dampaknya, The Fed (Bank Sentral AS) berencana untuk menaikkan suku bunga. Otomatis semua dana di pasar global

Upload: muhammad-al-akram

Post on 05-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi Makro

ABSTRAK

Sejak awal tahun 2015, secara perlahan-lahan mata uang rupiah milik Indonesia terus mengalami penurunan nilai mata uang (depresiasi) terhadap dollar Amerika Serikat hingga beberapa pekan terakhir yang dinilai sudah mulai harus diantasipasi oleh pemerintah, sebab rupiah sempat mencapai titik terendah setelah krisis ekonomi di tahun 2008. Pekan lalu, rupiah memang sempat menyentuh level psikologis di angka 13.000 Rupiah / dollar AS.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs referensi rupiah berada di level 13.059 per dolar AS pada Selasa (10/3). Angka itu melemah 12 poin dibandingkan Senin (9/3) yang berada di level 13.047 per dolar AS.

Menurut menrti keuangan Bambang Brodjonegoro yang mengatakanbahwa pelemahan kurs rupiah tidak hanya dialami oleh Indonesia. Bahkan, depresiasi rupiah termasuk yang paling rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lain. Pelemahan rupiah sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 4 persen. Angka ini juga termasuk rendah jika dibandingkan dengan rubel Rusia yang mencapai 48 persen, lira Turki 8,9 persen, dan real Brasil 12,4 persen.

Menurut para pengamat ekonomi, bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) disebabkan oleh tiga hal.

1. Membaiknya fundamental ekonomi Amerika Serikat (AS)

Sebagai episentrum perekonomian global. Amerika Serikat akan mendapatkan tambahan dana akibat membaiknya ekonomi sejak kuartal kedua tahun ini. Dampaknya, The Fed (Bank Sentral AS) berencana untuk menaikkan suku bunga. Otomatis semua dana di pasar global akan tertarik ke Amerika, baik langsung maupun tidak. banyak perusahaan swasta yang berbelanja dolar AS untuk membayar utang luar negerinya menjelang tutup tahun. Hal ini menyebabkan utang swasta di luar negeri meningkat. Jumlahnya diperkirakan mencapai USD 153 miliar lebih tinggi jika dibandingkan dengan utang pemerintah yang ditaksir sebesar USD 150 miliar. Ini karena banyak perusahaan swasta yang memiliki utang luar negeri, tetapi tidak dihedging (lindung nilai). Padahal, hedging adalah anjuran dari pemerintah,

2. Adanya sentimen yang dilakukan oleh para spekulan.

Meski kemungkinannya tidak terlalu besar, aksi spekulan yang tidak pernah memperhatikan dampak dan nasib jutaan rakyat yang membutuhkan hidup layak. “Yang paling berbahaya aksi spekulan ini. Meski faktor itu kemungkinan kecil, pengamat berharap spekulan bisa menghentikan aksinya.

Page 2: Ekonomi Makro

Secara umum ada tiga dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bila dilihat dari  sisi ekonomi.

1. Pelemahan rupiah menyebabkan meningkatnya biaya impor bahan baku. Kondisi ini akan memukul industri berbahan baku impor tetapi banyak memasarkan produknya di dalam negeri.

2. Tingkat suku bunga. Melemahnya rupiah biasanya diikuti meningkatnya nilai suku bunga perbankan yang akan berdampak pada perubahan investasi di Indonesia. Kenaikan suku bunga ini bertujuan agar investor tak memborong dolar AS dan tetap menahan dananya di rupiah karena suku bunga yang ditawarkan masih cukup menarik.

3. Terdongkraknya inflasi karena meningkatnya harga-harga barang akibat biaya produksi yang juga meningkat.

A. STRATEGI PEMERINTAH MENGATASI PELEMAHAN RUPIAH

Melihat kondisi ini, pemerintahan Jokowi-JK pada tanggal 16 Maret 2015 meluncurkan 6 paket kebijakan ekonomi.  Enam Paket kebijakan ini sebagai bagian dari reformasi struktural perekonomian, dengan lebih banyak insentif yang diberikan bagi para pelaku usaha. Paket kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil didampingi Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Menteri Pariwisata usai rapat terbatas dengan Prediden Joko Widodo di Kantor Presiden,

Kebijakan ini  diharapkan mampu memperkuat fundamental  perekonomian Indonesia di tengah kondisi yang tidak menentu secara umum serta untuk menjaga stabilitas (volatilitas) nilai tukar dan mengurangi defisit neraca transaksi berjalan (current account defisit).

1) Pengurangan Pajak Penghasilan (tax allowance) bagi yang Menahan Dividen dan Melakukan Reinvestasi.

Perusahaan yang mendapatkan fasilitas ini adalah perusahaan yang menginvestasikan kembali dividennya, menciptakan lapangan kerja, export oriented, serta investasi  dalam research and development. Hal ini bertujuan untuk mengurangi arus modal keluar dari Indonesia dan agar perusahaan mau menggunakan modalnya berinvestasi di Indonesia. Selain itu, akan diberikan insentif terkait pajak pertambahan nilai untuk galangan kapal, yang bertujuan untuk mengurangi biaya logistik.

2) Penerapan Bea Masuk Anti Dumping dan Bea Masuk Tindak Pengamanan Sementara

Page 3: Ekonomi Makro

Kebijakan ini memiliki tujuan untuk mencegah praktek dumping (pemberlakuan harga impor lebih murah daripada harga jual di negara asal) yang dilakukan oleh importir untuk mengurangi impor dan melindungi industri tanah air.

3) 30 Negara Tambahan Mendapat Pembebasan Visa

Dengan ditambahkannya 30 negara, maka jumlah negara yang mendapatkan pembebasan visa sekarang adalah 45 negara. Kebijakan ini ditujukan kepada wisatawan yang bermukim dalam jangka pendek. Pemerintah mengharapkan kedatangan 1 juta wisatawan tambahan yang diharapkan dapat meningkat devisa negara.

4) Kewajiban Pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) 15% untuk Solar

Kebijakan ini secara tidak langsung dapat mengurangi permintaan impor solar. Penggunaan Solar yang merupakan salah satu komponen terbesar impor diharapkan dapat turun dengan diberlakukannya kebijakan ini.

5) Kewajiban Letter of Credit (L/C) untuk produk Sumber Daya Alam (SDA)

Seperti yang kita ketahui, SDA merupakan salah satu komponen terbesar ekspor Indonesia.  Proses transaksi perdagangan internasional dengan menggunakan L/C untuk komiditas batubara, migas, dan minyak sawit mentah wajib dilakukan oleh importir dengan melakukan transaksi melalui bank devisa dalam negeri. Kewajiban penggunaan L/C ini diharapkan meningkatkan pantauan dan akurasi data mengenai dana dan devisa yang ada di Indonesia. Namun, kebijakan ini tidak berlaku bagi perusahaan yang telah melakukan kontrak jangka panjang.  Hal ini untuk menghindari ketidakpastian dalam perekonomian.

6) Restrukturisasi dan Revitalisasi Reasuransi Domestik

Masih banyaknya perusahaan asuransi nasional yang me-reasurasikan asuransinya menggunakan perusahaan luar negeri  perlu menjadi catatan tersendiri. Hal ini menyebabkan devisa kembali keluar dan menyebabkan defisit transaksi berjalan.

Menurut Menko Perekonomian, Sofyan Djalil , pemerintah akan menggabungkan 2 BUMN reasuransi menjadi satu perusahaan nasional.  Kita dapat melihat pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan reasuransi nasional, karena dengan penggabungan kedua perusahaan diharapkan terbentuk perusahaan reasuransi nasional yang kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Kebijakan yang diambil ini dianggap dapat memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian. Namun ada sebagian pengamat yang menyangsikan kebijakan ini dampaknya

Page 4: Ekonomi Makro

dapat dirasakan dalam jangka pendek dan bahkan ada yang cenderung skeptis dan menganggap kebijakan ini tidak akan memiliki dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.

Selang satu hari diumumkan (Selasa 17 Maret 2015), dapat terlihat ekspektasi pasar menunjukkan hal positif. Indikator Pertama dari penutupan bursa saham menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis sebesar 3,88 (0,07%) ke level  5439,15 serta Indikator Kedua, berdasarkan Bloomberg Dollar Index, rupiah ditutup menguat sebesar 65 (0,49%) ke level 13.180.

Walaupun kenaikan di kedua indikator belum menunjukkan peningkatan secara signifikan, namun data ini diharapkan menjadi awal dan menjadi dorongan bagi pemerintah untuk menjalankan kebijakan ini dengan serius dan konsekuen agar kebijakan ini bisa dieksekusi dengan baik.

Selain itu, Pemerintah dan para pelaku bisnis juga melakukan berbagai upaya lain untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah, diantaranya :

- Pemerintah melalui Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengimbau para pengusaha untuk menggunakan Rupiah dalam setiap transaksinya guna mendukung penguatan Rupiah terhadap Dolar AS. Himbauan ini mengacu pada Undang Undang No.7 tahun 2011 untuk menggunakan Rupiah dalam setiap transaksinya.

- Otoritas moneter Bank ndonesia (BI) akan merilis paket kebijakan untuk melengkapi cakupan fiskal dan moneter guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.stabilitas nilai tukar memang menjadi agenda prioritas bank sentral saat ini. Karena itu, berbagai upaya pun akan ditempuh untuk meredam volatilitas rupiah. Paket kebijakan tersebut masih masuk tahap finalisasi. Beberapa hal yang akan tercakup, antara lain, strategi pendalaman pasar keuangan. Misalnya, melalui diversifikasi instrumen, perluasan produk, hingga menggaet lebih banyak pelaku pasar keuangan.

Diharapkan selain intervensi moneter, kebijakan-kebijakan ini bisa memperbaiki nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS. Masyarakat tentu mengharapkan dampak dari kebijakan ini tidak hanya terasa di pasar uang dan saham, yang lebih penting lagi kebijakan ini dapat dirasakan di sektor riil seperti tujuan utamanya yaitu stabilitas nilai rupiah serta mengurangi defisit transaksi berjalan.

Page 5: Ekonomi Makro

B. DAMPAK MEMBAIKNYA EKONOMI AS TERHADAP EKONOMI INDONESIA

Meski demikian, keduanya memandang pelemahan rupiah terhadap dolar AS memiliki nilai plus. Nilai plus adalah kegiatan ekspor yang bisa diperkuat. Sebab, dolar di pasar global sedang bagus. “Tapi, itu harus didukung dengan competitivness product yang memadai,” lanjut Rudi yang juga konsultan ekonomi Pemprov Jatim.

Dampak positif lain, saat ini banyak industri di Jatim yang bahan bakunya bergantung impor hingga 80 persen. Akibat dari depresiasi rupiah, industri di Jatim bisa didorong untuk menciptakan bahan baku penolong sebagai pengganti bahan baku yang bersumber dari impor.

Nilai tukar rupiah yang terus menurun beberapa pekan ini, merupakan level terendah semenjak tahun 2008. Ada dampak positif dan negatif penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar amerika. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar member berkah tersendiri bagai beberapa sektor, antara lain tambak udang, dan beberapa sektor lainnya. Kenapa bisa diuntungkan, karena ongkos produksinya dalam rupiah yang cenderung tidak terimbas dengan kenaikan dolar, sedangkan permintaan mereka dihitung dalam dollar.

dampak positif dan negatif penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar terjadi dibeberapa sektor.

Dampak positif dari akibat penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap  dollar amerika terjadi pada beberapa sektor,

Sektor yang mendapatkan imbas positif dari menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar adlah perusahaan yang bergerak di dalam industri pariwisata, tak lain tak bukan mereka juga berharap banyak pada keuntungan musiman akbiat nilai dollar yang semakin perkasa. Senada dengan hal tersebut seperti dilansir dari Ketua Umum Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia Asnawi Bahar memprediksi jumlah kunjungan turis mancanegara meningkat karena biaya melancong ke Indonesia jadi lebih murah. Pada saat bersamaan lonjakan jumlah wisatawan lokal mencapai 20 persen dikarenakan penguatan dollar memberi imbas kepada masyarakat memilih mengunjungi daerah wisata domestik.

Demikian juga dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, tahu betul memanfaatkan situasi ini. Harapan dari Kementerian dengan naiknya dollar akan merangsang petani garam memacu produksi. Selama ini petani garam lokal nyaris terkapar dengan digempurnya garam impor, dengan nilai dollar yang tinggi akan membuat garam impor menjadi lebih mahal.

Page 6: Ekonomi Makro

Setidaknya sektor usaha rakyat berupa para petani garam mendapatkan sedikit angin segar dari dampak positif yang ditimbulkan oleh penurunan dilai tukar rupiah terhadap dollar amerika yang semakin hari semakin menurun.

Senada dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan peluang bangkitnya ekonomi Indonesia bukan isapan jempol. Alasannya, fundamental ekonomi terus mengalami perbaikan dengan semakin lebarnya ruang fiskal pemerintah setelah penghematan subsidi bahan bakar minyak bersubsidi.

Pelemahan rupiah bukan karena faktor ekonomi dalam negeri, melainkan lebih disebabkan oleh membaiknya ekonomi Negara Amerika Serikat. Pelemahan juga tidak hanya dialami oleh Indonesia, akan tetapi oleh beberapa Negara antara lain Jepang,Malaysia, Korea Selatan, Rusia dan Australia.

C. MENYIAPKAN MEA MENUJU EKONOMI TAHUN 2016

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community) 2015 adalah proyek yang telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harus meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan Negara anggota ASEAN lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi.

Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.

Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain :

1.    Penguatan Daya Saing Ekonomi

Page 7: Ekonomi Makro

Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan infrastruktur.

2.    Program ACI (Aku Cinta Indonesia)

ACI (Aku Cinta Indonesia) merupakan salah satu gerakan ‘Nation Branding’ bagian dari pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang berisikan Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda. Gerakan ini sendiri masih berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang terus berjalan dalam berbagai produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwisata dan lain sebagainya. (dalam Kemendag RI : 2009:17).

3.    Penguatan Sektor UMKM

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah.

Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015.

Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Namun, salah satu faktor hambatan utama bagi sektor Koperasi dan UKM untuk bersaing dalam era pasar bebas adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara umum masih rendah. Oleh karena itu, pihak Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan standar produk, agar mampu meningkatkan kinerja KUKM untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.

Pihak Kementerian Perindustrian juga tengah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan terhadap sektor industri kecil menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sektor UMKM. Penguatan IKM berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa untuk dieskpor. Selain itu,

Page 8: Ekonomi Makro

koordinasi dan konsolidasi antar lembaga dan kementerian pun terus ditingkatkan sehingga faktor penghambat dapat dieliminir.

4.    Perbaikan Infrastruktur

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :

1. Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi2. Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK3. Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.

5.    Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat. Data Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang kelas jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat. (dalam Bappenas RI Buku I, 2011:36).

6.    Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan

Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya. Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian.

Sementara itu, sebagian pendapat menyatakan bahwa Indonesia Belum Siap akan MEA 2015. Salah satunya, Direktur Eksekutif Core Indonesia (Hendri Saparini) menilai persiapan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 masih belum optimal. Pemerintah baru melakukan sosialisasi tentang “Apa Itu MEA” belum pada sosialisasi apa yang harus dilakukan untuk memenangi MEA. Sosialisasi “Apa itu MEA" yang telah dilakukan pemerintah pun ternyata masih belum 100% karena sosialisasi baru dilaksanakan di 205 kabupaten dari jumlah 410 kabupaten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Hendri menjelaskan besarnya komitmen pemerintah terhadap kesepakatan MEA ternyata bertolak belakang dengan kesiapan dunia usaha. Menurutnya dari hasil in-depth interview Core dengan para pengusaha ternyata para pelaku usaha bahkan banyak yang belum mengerti adanya kesepakatan MEA. Dia mengatakan salah satu strategi yang dipersiapkan pemerintah menjelang MEA adalah Indonesia harus menyusun strategi industri, perdagangan dan investasi secara

Page 9: Ekonomi Makro

terintegrasi karena dengan adanya implementasi MEA beban defisit neraca perdagangan akan semakin besar maka dari itu membuat strategi industri harus menjadi prioritas pemerintah.

Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stake holder yang ada di Indonesia dalam rangka menghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integrasi ekonomi memang dirasakan masih kurang optimal. Namun hal tersebut memang dilandaskan isu-isu dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebih intensif. Diperlukan kedisiplinan dari pihak pemerintah, terutama yang berkaitan dengan wacana persiapan menghadapi realisasi AEC ditahun 2015, yaitu dengan peningkatan pengawasan terhadap perkembangan implementasi sistem yang terdapat dalam Blue Print AEC.

SUMBER :

- Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah _ -bisnis- _ Tempo.co.htm- Portal Nasional RI - Indonesia pegang komitmen wujudkan MEA 2015.htm- dampak positif dan negatif penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar terjadi

dibeberapa sektor. _fundbisnis.com.htm

Page 10: Ekonomi Makro

TUGAS REMEDIAL

MATAKULIAH EKONOMI MAKRO

Lilies Setiartadi

NAMA : M.AL-AKRAM

NIM : 20110510161

Page 11: Ekonomi Makro

FAKULTAS FISIPOL

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 12: Ekonomi Makro