ekonomi koperasi
TRANSCRIPT
EKONOMI KOPERASI
KOPERASI KARYAWAN BANK TABUNGAN NEGARA SOLO (BTN)
Disusun oleh:
Aditya Fajariskieyanto H F0110003
Anugerah Putro Wicaksono F0110015
R. Alvidesfian W. E F0110103
Surya Adi Pratama F0110123
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
KOPERASI KARYAWAN
BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) CABANG SOLO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama ali di inggris, yaitu di
kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme
sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha
penyediaan barang–barang konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari akan tetapi seiring
terjadinya pemupukan modal Koperasi. Koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri
barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang
belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851,
Koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi
angota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Perlu diingat bahwa indonesia baru mengenal perundang undangan koperasi pada
tahun 1915, yaitu dengan diterbitkannya “verordening op de cooperative vereninging’’ ,
kononklijk besluit 7 April 1915, indisch staatsblad No. 431. Peraturan tersebut tidak ada
bedanya dengan undang-undang Koperasi negeri Belanda menurut staatsblad tahun 1876 No.
277. Jadi karena perundang-undangan Koperasi baru ada pada tahun 1915, maka pada tahun
1895 badan hukum Koperasi belum dikenal di Indonesia.
Pada tahun 1920, diadakan cooperatie commisisie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke
sebagai adviseur voor volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki, apakah
Koperasi bermanfaat di Indonesia. Hasilnya diserahkan kepada pemerintah pada bulan
September 1921, dengan kesimpulan bahwa Koperasi dibutuhkan untuk memperbaki
perekonomian rakyat. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan lingkungan
strategis, maka pada tahun 1927 dikeluakanlah regeling inlandsche cooperative
vereenigingen (sebuah peraturan tentang koperasi yang khusus berlaku bagi golongan bumi
putra). Untuk menggiatkan pergerakan Koperasi yang diatur menurut peraturan koperasi
1927, pada akhir tahun 1930 didirikanlah jawatan Koperasi. Jawatan koperasi waktu itu
dipimpin oleh prof. J.H Boeke. Sejak lahirnya jawatan koperasi (1930 – 1934) masuk dalam
ingkungan departemen BB (Departemen Dalam Negeri). Kemudian pada tahun 1935,
jawatan koperasi dipindahkan ke departemen EZ (Departemen kehakiman).
Pada tanggal 12 juli 1947, diseleggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang
pertama di tasikmalaya. Dalam kongres tersebut diputuskan terbentuknya sentral organisasi
Koperasi Rakyat Indonesia yang disingkat SOKRI, menjadikan tanggal 12 juli sebagai hari
koperasi, serta menganjurkan diadakannya pendidikan koperasi dikalangan pengurus,
pegawai dan masyarakat.
Dalam proses perjuangan gerakan koperasi, pada tahun 1951 di jawa barat dan
sumatera utara didirikan badan badan koordinasi yang merupakan badan penghubung cita
cita antar koperasiserta merupakan sumber penerangan dan pendidikan bagi anggota
koperasi.di jawa barat, didirikan bank provinsi jawa barat yang dimaksudkan untuk
mengadakan pemusatan usaha dalam jasa keuangan bagi gerakan koperasi di jawa barat.
Pada tahun 1960, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 140 tentang
penyaluran bahan pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. Kemudian pada
tahun 1961, diselenggarakan musyawarah nasional koperasi I (munakop I) di surabaya untuk
melaksanakan prinsip demokrasi terpimpin. Sejak saat itu, langkah mempolitikkan koperasi
mulai tampak.
Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan undang–undang No. 14 tahun 1965, di
mana prinsip NASAKOM diterapkan pada koperasi. Pada tahun iu juga dilaksanakan
MUNASKOP II di jakarta, yang merupakan pengambilalihan koperasi oleh kekuatan
kekuatan politik sebagai pelaksanaan UU. Perlu diketahui bahwa, pada tahun yang sama pula
terjadi pemberontakan gerakan 30 september yang digerakkan partai kominis indonesia yang
berpengaruh bsar terhadap perkembangan koperasi.
Kemudian pada tahun 1967, pemerintah mengeluarkan undang-undang No. 12 tahun
1967 tentang pokok-pokok perkopeasian yang mulai berlaku tanggal 18 Desember 1967.
Dengan berlakunya UU ini semua koperasi wajib menyesuaikan diri dan dilakukan
penertiban organisasi koperasi. Keharusan menyesuaikan diri dengan UU tersebut
mengakibatkan penurunan jumlah koperasi, dari sekitar 64.000 unit (45.000 diantaranya
berbadan hukum) tinggal menjadi 15.000 unit. Selebihnya tidak dapat menyesuaikan diri.
Pada tahun 1992, UU No. 12 Tahun 1967 tersebut disempurnakan dan diganti menjadi UU
No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Disamping UU No. 25 tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 9 Tahun 1995 tentang Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Peraturan
pemerintah tersebut juga sekaligus memperjelas kedudukan koperasi dalam usaha jasa
keuangan, yang membedakan koperasi dalam usaha jasa keuangan, yang membedakan
koperasi yang bergerak di sektor moneter dan sektor riil.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Koperasi tersebut?
2. Apa yang dimaksud Koperasi Karyawan Bank BTN?
3. Manfaat apa saja yang didapat karyawan sebagai anggota Koperasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian Koperasi.
2. Menjelaskan Koperasi Karyawan Bank BTN.
3. Menjelaskan manfaat yang didapat anggota Koperasi Karyawan Bank BTN.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
Hampir diseluruh dunia mengenal Koperasi. Walupun perdefinisi Koperasi diartikan
dengan cara yang berbeda-beda, namun pada umumnya Koperasi dikenal sebagai suatu
bentuk perusahaan yang unik. Ia tidak hanya dianggap berbeda dari perusahaan perorangan
yang berbentuk CV, tapi juga dianggap tidak sama dengan perusahaan-perusahaan yang di
miliki oleh sekumpulan orang seperti Firma dan Perseroan Terbatas (PT).
Dilihat dari asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation
yang berarti usaha bersama. Dengan arti seperti itu maka segala bentuk perkerjaan yang
dilakukan secara bersama-sama sebenarya dapat disebut sebagai Koperasi. Namun yang
dimaksud dengan Koperasi dalam hal ini bukanlah dalam arti sembarang bentuk kerja sama
seperti itu. Yang dimaksud dengan Koperasi disini adalah suatu bentuk perusahaan yang
didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu,
berdasarkan aturan-aturan dan tujuan tertentu pula.
Berikut ini adalah dua definisi Koperasi sebagai pegangan untuk mengenal Koperasi
lebih jauh:
Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan
hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah
yang dituju. Pada Koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta,
1954).
Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis,
masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan
bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang
meraka lakukan (ILO, 1966 dikutip dari Edilius dan Sudarsono, 1993).
...badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (Undang-undang No. 25 Tahun 1992
pasal 1 tentang Perkoperasian).
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa dalam Koperasi terdapat setidaknya dua
unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya. Unsur pertama yaitu ekonomi dan unsur
kedua adalah unsur sosial.
Berdasarkan pengertian Koperasi diatas, penulis memberikan definisinya sebgai
berikut, Koperasi pada umumnya dipahami sebagai perkumpulan orang-orang yang secara
sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi
mereka, melalui pembentukan suatu perusahaan yang dikelola secara demokratis.
B. Penjelasan Koperasi Karyawan Bank BTN
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI KARYAWAN BANK BTN
Berbagai jenis Koperasi terdapat di Indonesia, salah satunya Koperasi Karyawan.
Pada makalah ini penulis ingin menjelaskan secara terperinci Koperasi Karyawan yang ada di
RAT
PENANGGUNG JAWAB
Bp. HADI S
KETUABp. TONY W H
PENGAWASBp. PARIUDIN
BENDAHARABp. SUJONO
SEKERTARISBp. ANDA S
USAHAIbu. RINI
SIMPAN PINJAM
Bp. ARIS B
Bank BTN cabang Solo yang bertempat di jl. Slamet Riyadi 282 RT 03 RW 10 kelurahan
Sriwedari kecamatan Laweyan Surakarta, Jawa Tengah. Koperasi ini bentuk usahanya berupa
simpan pinjam barang dan uang, dengan ketentuan koperasi mengambil keuntungan 1%
untuk barang, dan 1,5% untuk uang tunai. Koperasi ini menjadi koperasi pusat bagi seluruh
pegawai Bank BTN dan anak perusahaannya se Soloraya.
Syarat menjadi anggota koperasi ini adalah harus tercatat sebagai pegawai Bank BTN
dan anak perusahaannya. Kemudian harus mengisi blanko, membayar iuran pokok, wajib
bulanan dan sukarela yang dipotong dari gaji tiap bulannya. Koperasi ini sampai tahun 2013
ini beranggota 127 orang.
Modal koperasi ini didapat hanya dari anggota koperasi saja. Dan untuk masalah
pengkreditan dan lising Bank Syariah BTN yang menangani semuanya. Koperasi ini
memiliki mitra dengan pemasok ATK, bengkel kendaraan dengan Montecarlo, dealer
kendaraan dengan Bengawan Motor, dan aki mobil yang setiap 6 bulan sekali diganti dengan
Karfik.
Menurut UU No 25/1992 Pasal 1 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Dan koperasi berlandaskan pancasila dan UUD 1945 serta berdasar atas asas
kekeluargaan. (pasal 2)
Koperasi karyawan Bank Tabungan Negara cabang Solo didirikan pada tanggal, 27
april 1994 dengan badan hukum No.12190/BH/VI/1994. Koperasi karyawan Bank BTN ini
pada mulanya didirikan di jl. Kapten Mulyadi no 11kecamatan Pasar Kliwon kodya
Surakarta namun sekarang berpindah tempat di jl.Slamet Riyadi 282 RT 03 RW 10
kelurahan Sriwedari kecamatan Laweyan Surakarta, Jawa Tengah. Koperasi ini adalah
koperasi karyawan dari sebuah perusahaan perbankan
Keanggotaan
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Keanggotaan
koperasi dicatat dalam buku daftar anggota .
Ketentuan mengenai keanggotaan :
1. Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah para pegawai bank BTN dan juga
pegawai outsourcing (anak perusahaan) yang mampu melakukan tindakan hukum
atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran
dasar.
2. keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam
lingkup usaha koperasi (termasuk karyawan di perusahaan itu)
3. keanggotan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur
dalam anggaran dasar dipenuhi.
4. keanggotan koperasi tidak dapat dipindah tangankan.
5. setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar.
Anggaran dasar/anggaran rumah tangga di Koperasi Bank BTN Solo : simpanan
pokok sebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) dan simpanan wajib setiap bulan
yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Keputusan Rapat
Anggota yaitu sebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) untuk pegawai Bank
BTN, sedangkan diluar pegawai Bank BTN Rp. 35.000 (tiga puluh lima ribu rupiah)
serta simpanan sukarela.
Koperasi Bank BTN Solo sampai tahun 2012 ini memiliki jumlah total anggota
sebanyak 127 orang. Keanggotaan koperasi yang berasal dari intern perusahaan ini tidak
bersifat memaksa atau mengikat tetapi hanya untuk karyawan yang bersedia ikut.
Pengawas Koperasi
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
2. pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
3. persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam
anggaran dasar.
4. pengawas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi.
5. Dan membuat laporan tertulis dalam pengawasannya.
Ketua dan pengawas koperasi karyawan Bank BTN solo ini diambil dari pegawai Bank BTN
Solo ini sendiri dan anak perusahaannya.
Pengurus Koperasi
1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.
3. Masa jabatan pengurus paling lama 2 tahun.
4. Pengurus bertugas mengelola koperasi dan usahanya.
5. pengurus juga bertugas mengajukan rencana-rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
Pengelola Koperasi
1. Pengelolaan usaha koperasi dapat dilakukan oleh ketua koperasi dengan dibantu beberapa
orang karyawan yang diangkat oleh pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja
yangdibuat secara tertulis.
Kebijakan Manajemen Untuk Unit Usaha Simpan Pinjam
1. Mengangsur pinjaman
2. Mengurangi plafon pinjaman disesuaikan dengan kemampuan koperasi
3. Memaksimalisai pemenuhan pinjaman anggota dengan berpegang tetap pada aturan atau
ketentuan umum simpan pinjam di koperasi
4. Bekerja sama dengan perusahaan dan pihak bank dalam penambahan modal untuk
pinjaman kepada anggota
Ketentuan – ketentuan dalam peminjaman
1. Koperasi ini tidak ada jaminan untuk anggotanya.
2. Koperasi menyediakan pinjaman berupa uang dan barang
3. Syarat untuk meminjam maksimal jangka peminjaman adalah 20 bulan, tetapi dengan
nilai maksimal Rp 20.000.000,00 untuk anggota yang berasal dari pegawai Bank BTN
dan Rp 5.000.000,00 untuk anggota yang bukan berasal dari pegawai Bank BTN seperti
pegawai outsourcing atau anak perusahaan.
4. Untuk pembayaran, koperasi bekerjasama dengan perusahaan dengan cara pemotongan
gaji untuk melunasi pembayaran. Jadi bisa dipastikan tidak ada pembayaran yang
terlambat atau kredit macet.
5. Pengembalian pinjaman maksimal 20 bulan
6. Untuk kecelakaan kerja, ada asuransi dari jamsostek untuk pengurus
7. Jika keluar dari perusahaan, anggota harus menyelesaikan tanggung jawab di koperasi
dulu baru bisa keluar. Untuk anggota yang meninggal tetapi belum menyelesaikan
angsuran pinjaman, pembayaran akan dipotong dari pesangon.
Bidang Usaha
- Simpan Pinjam dan Jasa
Koperasi mengambil keuntungan 1% dari tiap pinjaman untuk barang dan 1,5% untuk
peminjaman uang. Selama ini koperasi tidak pernah mengalami defisit
C. Manfaat yang didapat anggota sebagai anggota Koperasi karyawan
Manfaat yang didapat anggota koperasi adalah anggota dapat meminjam barang
dan uang dengan bunga lebih kecil dari pada ke bank atau lembaga pengkreditan yang lain.
Karena koperasi mengambil keuntungan untuk peminjaman dan pengkreditan hanya dengan
bunga 1% untuk barang, dan 1,5% untuk uang tunaidengan jangka peminjaman maksimal 20
bulan. Kemudian untuk pencairan dana tunai dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 hari
dengan ketentuan maksimal meminjam 20 juta untuk anggota koperasi dari pegawai Bank
BTN dan 5 juta untuk anggota yang berasal dari anak perusahaan.
Semakin banyak anggota melakukan transaksi maka anggota akan semakin
banyak mendapatkan keuntungan dari pembagian SHU sebesar 20% dan tiap tahunnya
anggota akan mendapatkan lagi keuntungan berupa SHU dan parsel. Kemudian koperasi
selama 3 tahun sekali akan mengadakan lelang yang dimana hasil dari laba lelang tersebut
kemudian dirapatkan apakah dapat dibagikan secara langsung untuk anggota atau sebagai
tambahan untuk SHU tahunan.
DAFTAR PUSTAKA
Baswir, Revrisond. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 1997.
Edilus dan Sudarsono. Koperasi dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Hatta, Mohammad. Kumpulan Karangan (Jilid 3). Jakarta: Penerbit Balai Buku Indonesia, 1954.
Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1993.