tugas ekonomi koperasi

32
HILYATI KOMALA PUTRI 2EB21

Upload: hilyatikomallaputri

Post on 18-Jul-2015

500 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

HILYATI KOMALA PUTRI

2EB21

BAB I

KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

KONSEP KOPERASI

• KONSEP KOPERASI BARAT• KONSEP KOPERASI SOSIALISAI• KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG

KONSEP KOPERASI BARAT

Koperasi liberal adalah organisasi swasta,yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi

UNSUR-UNSUR POSITIF KONSEP

KOPERASI BARAT Keinginan individu dapat dipuaskan dgn cara bekerjasama anta anggota dgn saling membantu dan saling menguntungkan• Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanngung resiko bersama• Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dgn metode yang telah disepakati• Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan kedalam cadangan koperasi

KONSEP KOPERASI SOSIALIS KOPERASI

Konsep koperasi sosialis adalah suatu usaha atau badan Koperasi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis

KONSEP KOPERASI NEGARA

BERKEMBANG Koperasi Negara berkembang adalah suatu

usaha atau badan Koperasi yang dominasi

oleh campur tangan pemerintah dalam

pembinaan dan pengembangannya

ALIRAN KOPERASI

• Aliran Yardstick

• Aliran Sosialis

• Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )

Aliran Yardstick Adalah Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai suatu bentuk kapitalisme, namun memiliki suatu perangkat peraturan Yang menuju pada pengurangan dampak negatif dari kapitalis

• Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal.

• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi

• Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri

• Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.

Aliran Sosial is

Aliran sosialis adalah Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai bagian dari sistem sosialis

• Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.

• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia

Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )

Aliran Persemakmuran Adalah Paham yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari kapitalisme maupun sosialisme, dan karenanya berada di antara kapitalis dan sosialis

• Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

• Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat

• Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

• Sejarah lahirnya koperasi

• Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia

Sejarah lahirnya koperasi

Pada tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit setelah itu 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)Sampai pada tahun 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen lalu pada tahun 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional

Sejarah perkembangan koperasi 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.

Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto. atau dalam bahasa Inggris “the PurwokertoMutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants

1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia, pada 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya lalu pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan

koperasi sebagai pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk Melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian setelah itu lalu di buatlah Peraturan Pemerintah No.9 tahun

1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi

BAB 2

PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

A. PENGERTIAN KOPERASI Koperasi mengandung makna “kerja sama”, ada juga mengartikan ‘menolong satu sama lain’. Jadi koperasi adalah badan usaha yang Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan perinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi :- Fungsi Sosial - Fungsi Ekonomi - Fungsi Politik - Fungsi EtikaPengertian Koperasi lainnya yaitu :1. Definisi ILO (International Labour Organization)2. Definisi Chaniago 3. Definisi Dooren 4. Definisi Hatta 5. Definisi Munkner 6. Definisi UU No. 25/1992

DEFINISI ILO

Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yangdikandung dalam koperasi, yaitu :

• Koperasi adalah perkumpulan orang-orang • Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan • Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai • Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis • Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan • Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

Definis i Arifinal Chaniago (1984)

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang

beranggotakan orang-orang atau badan

hukum, yang memberikan kebebasan

kepada anggota untuk masuk dan keluar,

dengan bekerja sama secara kekeluargaan

menjalankan usaha untuk mempertinggi

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya

Definis i P.J .V. Dooren

There is no single definition (for coopertive)

which is generally accepted, but the

common principle is that cooperative union

Is an association of member, either personal

or corporate, which have voluntarily come

together in pursuit of a common economic

objective

Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia )

Koperasi adalah usaha bersama untuk

memperbaiki nasib penghidupan ekonomi

berdasarkan tolong-menolong. Semangat

tolong menolong tersebut didorong oleh

keinginan memberi jasa kepada kawan

berdasarkan ‘seorang buat semua dan

semua buat seorang’

Definis i Munkner

Koperasi sebagai organisasi tolong

menolong yang menjalankan ‘urusniaga’

secara kumpulan, yang berazaskan konsep

tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga

semata-mata bertujuan ekonomi, bukan

sosial seperti yang dikandung gotong

royong

Definis i UU No. 25/1992

Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum koperasi, dengan melandaskan

kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas azas kekeluargaan

Tujuan Koperasi

• Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

Perinsip – perinsip koperasi

1. Prinsip Munkner

2. Prinsip Rochdale

3. Prinsip Raiffeisen

4. Prinsip Herman Schulze

5. Prinsip ICA (International Cooperative Allience)

6. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 12 tahun 1967

7. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 25/1992

1. Prinsip Munkner • Keanggotaan bersifat sukarela • Keanggotaan terbuka • Pengembangan anggota • Identitas sebagai pemilik dan pelanggan • Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis • Koperasi sbg kumpulan orang-orang • Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi • Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi • Perkumpulan dengan sukarela • Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan • Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi • Pendidikan anggota

2. PRINSIP ROCHDALE

• Pengawasan secara demokratis • Keanggotaan yang terbuka • Bunga atas modal dibatasi • Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota

sebanding dengan jasa masing-masing anggota• Penjualan sepenuhnya dengan tunai • Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak

yang dipalsukan • Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota

dengan prinsip-prinsip anggota • Netral terhadap politik dan agama

3. PRINSIP RAIFFEISEN

• Swadaya • Daerah kerja terbatas • SHU untuk cadangan • Tanggung jawab anggota tidak terbatas • Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan • Usaha hanya kepada anggota • Keanggotaan atas dasar watak, bukan

uang

4. PRINSIP HERMAN SCHULZE

• Swadaya • Daerah kerja tak terbatas • SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan

kepada anggota • Tanggung jawab anggota terbatas • Pengurus bekerja dengan mendapat

imbalan • Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk

anggota

5. PRINSIP ICA

• Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat

• Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara

• Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)• SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai

dengan jasa masing-masing • Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara

terus menerus • Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang

erat, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional

6. PRINSIP / SENDI KOPERASI MENURUT UU NO. 12/1967

• Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia

• Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi

• Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota

• Adanya pembatasan bunga atas modal• Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya • Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka • Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai

pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri

7. PRINSIP KOPERASI UU NO. 25 / 1992

• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka • Pengelolaan dilakukan secara demokrasi • Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai

dengan jasa usaha masing-masing anggota • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap

modal• Kemandirian • Pendidikan perkoperasian • Kerjasama antar koperasi

SUMBER-SUMBER EKONOMI KOPERASI

http://vidyvirgo- virgo.blogspot.com/2010/10/konsepaliran- dan-sejarah-koperasi.html• http://rezasuryatman1111.wordpress.com/20 12/01/05/bab-2-pengertian-dan-prinsip- prinsip-koperasi/• http://lukmanarif.wordpress.com/2011/12/22 /pengertian-dan-prinsip-prinsip-koperasi/