ekonomi - ftp.unpad.ac.id fileskenario pertumbuhan ekonomi 6,5%. namun, kami ingin kualitas ... jadi...

1
E KO NOMI | SELASA, 13 DESEMBER 2011 | HALAMAN 17 BANK Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun de- pan akan bergerak pada kisaran 8.900-9.000 per dolar AS atau lebih lemah daripada perkiraan asumsi rupiah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012, yakni 8.800 per dolar AS. “Kita lihat di 2012, asumsi APBN Rp8.800. Mungkin akan sedikit melemah dari situ, tapi tidak akan bergerak jauh, rata- rata per tahun Rp8.900-9.000,” tutur Deputi Gubernur BI Har- tadi Sarwono di Seminar BNI Economic Outlook 2012 di Ja- karta, kemarin. Menurut Hartadi, asumsi kurs rupiah pada APBN 2012 ditetap- kan sebelum kondisi perekono- mian global makin buruk. Kini, setelah pertumbuhan ekonomi diproyeksi kian melemah, rupiah pun diperkirakan akan sediki ter- koreksi dari asumsi tersebut. Lebih lanjut, Hartadi mengata- kan depresiasi rupiah sepanjang 2011 lebih baik ketimbang periode 2008, saat terjadi krisis nansial global. Saat itu, rupiah sempat menyentuh 12.000 per dolar AS. Tahun ini, lanjutnya, pelemahan tertingi ada di level 9.100 per dolar AS. Secara keseluruhan tahun ini (year to date), rupiah bahkan masih mengalami apresiasi 3,87% dari 9.080 pada akhir 2010 menjadi 8.742 per dolar AS. Lebih lanjut, bank sentral juga mendorong bank untuk mem- perkencang penyaluran kredit pada tahun depan dengan target pertumbuhan 27%. “Itu dengan skenario pertumbuhan ekonomi 6,5%. Namun, kami ingin kualitas kredit mengalir lagi ke investasi dan modal kerja.” Adapun laju pertumbuhan kredit perbankan nasional per Oktober 2011 ialah 25,7%. Dirut PT Bank Negara Indone- sia Gatot Suwondo mengatakan hingga kuartal III lalu, penya- luran kredit masih didominasi kredit produktif yang tumbuh 26%, sedangkan kredit konsumsi tumbuh 23,7%. Ia optismistis pertumbuhan industri perbankan nasional di 2012 tidak akan ba- nyak terpengaruh oleh krisis utang Uni Eropa. “Kinerja perbankan akan lebih terdorong apabila program Mas- terplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indone- sia berjalan secepatnya.” Di sisi lain, Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansury mengatakan pihaknya berencana masuk ke sektor kredit mikro pertanian. Beberapa daerah yang akan disasar antara lain Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku. (ML/GA/Ant/E-2) FIDEL ALI PERMANA R ANCANGAN Undang- Undang (RUU) Peng- adaan Lahan yang ren- cananya akan disahkan pekan ini mengancam produksi pangan nasional. Hal itu ter- jadi bila rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) daerah yang menjadi acuan pengadaan lahan tidak melindungi area produksi pangan. Kekhawatiran tersebut dike- mukakan Wakil Menteri Per- tanian Rusman Heriawan saat ditemui di Jakarta, kemarin. Rusman meminta agar peren- canaan tata ruang juga melibat- kan Kementerian Pertanian (Ke- mentan). Jika memungkinkan, hal itu bahkan dilaksanakan sebelum RUU disahkan. Dengan demikian, dampaknya terhadap keberlangsungan produksi pa- ngan dapat diperhitungan de- ngan baik. “UU (Pengadaan Lahan) itu kan untuk keperluan yang baik- baik. Setidaknya kita diajak ngo- brol ketika ada tata ruang. Karena urusan di dunia nyata ini kan berbasis tanah, Kementan diajak untuk mengalkulasi dampaknya terhadap pertanian seperti apa,” terang Rusman. RUU Pengadaan Lahan menu- rut rencana disahkan DPR pada sidang paripurna Jumat (16/12). Peraturan perundangan itu nanti- nya akan mengatur pengadaan lahan yang diperuntukkan pem- bangunan infrastruktur. Ketersediaan lahan produksi pangan, khususnya padi, telah menjadi masalah pelik. Pence- takan sawah baru selama be- berapa tahun belakangan tidak mampu mengejar laju konversi lahan pangan ke nonpangan. Lahan yang disediakan untuk sawah baru juga acap kali ber- masalah karena tidak memper- siapkan infrastruktur pendukung, termasuk sistem irigasi, dan tidak dilengkapi sertikat tanah. “Mereka (kepala daerah) harus mencadangkan area yang clear and clean sehingga BUMN pu- puk dan pertanian dapat masuk lebih cepat,” ujar Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan Gatot Irianto seusai rapat koordinasi dengan BUMN dan kepala dae- rah di Jakarta, kemarin. Kementan mencatat selama periode 2006-2010 sawah yang dapat dicetak sebanyak 69.102 ha atau sekitar 14 ribu ha per tahun. Sebaliknya, konversi lahan perta- nian diduga mencapai 100 ribu ha per tahun. Ditunggu Wakil Ketua Pansus Pembe- basan Lahan Taufik Hidayat mengatakan pembahasan RUU Peng adaan Lahan hanya me- nyisakan satu poin yang masih diperdebatkan. Pemerintah mengusulkan adanya pengaturan lahan yang bukan merupakan kepentingan umum. Namun, ia optimistis RUU Pengadaan Lahan akan siap disahkan pada pekan ini. Per- aturan perundangan itu saat ini dinanti untuk memperlancar pelaksanaan Masterplan Percepa- tan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tauk menerangkan berdasar- kan UU tersebut, pelaksanaan pengadaan tanah untuk pem- bangunan infrastruktur umum harus berdasarkan RTRW yang ditetapkan gubernur. Adapun pihak pelaksana pembebasan lahannya ialah Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Untuk proses ganti rugi akan ditentukan oleh appraisal inde- penden. Poin pentingnya itu,” imbuh Tauk. Tauk juga menegaskan setiap daerah wajib mencadangkan kawasan pertanian dalam RTRW mereka. (NG/E-1) [email protected] REALISASI penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang selalu melampaui kuota menunjukkan lemahnya mana- jemen pemerintah. Kebocoran yang menjadi biang keladi terus terjadi tanpa bisa teratasi. Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha mengemukakan hal tersebut saat dihubungi kemarin. “Tiga tahun terakhir, realisasi BBM bersubsidi selalu menembus kuota. Artinya sampai saat ini pe- merintah belum dapat mengelola BBM bersubsidi dengan baik,” ujarnya. Terlebih, tembusnya angka realisasi terutama disebabkan be- sarnya kebocoran akibat kebanya- kan penerimanya bukanlah sasa- ran pemerintah. Menurut Satya, hingga saat ini penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi dan penyelundupan masih marak. Pasokan BBM ke daerah terpencil pun ikut terhambat. Seperti juga pada tahun ini. Kuota yang ditetapkan 40,49 juta kiloliter (kl) bakal terlampaui. Akibatnya akan terjadi pembeng- kakan subsidi. Pemerintah, lanjut Satya, mau tidak mau harus menutup kekurangan tersebut melalui sisa anggaran lebih (SAL). Padahal SAL merupakan dana sisa hasil tidak terserapnya anggaran oleh pemerintah. Itu berarti ada target pertumbuhan ekonomi yang tidak tercapai. “Ini tidak bagus. Seharusnya dana SAL digunakan untuk hal-hal yang bisa meningkatkan per tumbuhan ekonomi sepeti pembangunan infrastruktur yang bisa menciptakan lapangan kerja. Jangan malah dibakar untuk ba- yar subsidi BBM,” tegas Satya. Vice President Corporate Com- munication of Pertamina M Ha- run mengatakan konsumsi BBM bersubsidi hingga 11 Desember 2011 sudah mencapai 39,23 juta kl, melebihi kuota untuk periode Januari-11 Desember. “Realisasi konsumsi yang me- lebihi kuota terutama terjadi di beberapa di wilayah Pulau Su- matra, Pulau Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Su- lawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan,” ungkapnya. Pihaknya memproyeksikan tambahan volume BBM bersub- sidi tahun ini sekitar 1,5-1,8 juta kl sesuai dengan tingkat kebutuhan riil masyarakat. Harun memastikan Pertamina tetap akan menyalurkan tam- bahan itu saat kuota 2011 telah terlampaui. “Posisi kami akan te tap menyalurkan dan tidak mungkin setop. Kalau disetop, nanti perekonomian Indonesia bisa kolaps,” ujar dia. (Atp/E-1) Setiap daerah akan diwajibkan mencadangkan kawasan pertanian dalam rencana tata ruang dan wilayah. Bank Wajib Terapkan Strategi Anti-fraud BANK Indonesia (BI) mewajib- kan perbankan menyampaikan strategi anti-fraud paling lambat 6 (enam) bulan setelah berlaku- nya Surat Edaran BI No 13/28/ DPNP tertanggal 9 Desember 2011. Surat edaran itu mengatur penerapan strategi anti-fraud bagi bank umum. Dalam siaran pers yang dipub- likasikan melalui laman daring- nya, kemarin, BI menyebutkan tindakan fraud bisa berupa pe- nyimpangan atau pembiaran untuk mengelabui, atau mema- nipulasi bank, nasabah, maupun pihak lain menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan kerugian keuangan korban. BI juga mengeluarkan surat edaran tentang layanan nasabah prima atau wealth management yang ditunggu sejak kasus Ma- linda Dee dan penyalahgunaan rekening nasabah Citibank mere- bak awal tahun ini. Surat edaran itu mewajibkan bank memastikan nasabahnya mengerti setiap produk yang di tawarkan dan menjelaskan hubungan nasabah dengan bank. Hubungan tersebut harus dibuat tertulis. (GA/E-1) Bursa Berjangka Jakarta Dagang Kakao KOMODITAS biji kakao akan diperdagangkan secara resmi di Bursa Berjangka Jakarta (JFX) pada 15 Desember 2011. Perda- gangan biji kakao di bursa itu juga untuk mengantisipasi ke- bangkitan industri kakao dan cokelat yang sedang menggeliat. Direktur Utama JFX Made Soekarwo dalam siaran persnya kemarin menuturkan di samping untuk pembentukan harga, per- dagangan biji kakao di JFX adalah untuk memberikan fasilitas lin- dung nilai kepada pelaku usaha industri kakao dan cokelat. Made mengatakan Indonesia selaku produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading seharusnya mampu me- nentukan harga cokelat dunia. Dalam waktu dekat JFX juga akan memperdagangkan kontrak karet dan batu bara. Semua itu dalam rangka membantu agar Indonesia dapat menjadi acuan harga komoditas primer dunia yang produksinya banyak berasal dari Indonesia. (AI/E-1) Keberlangsungan Pangan di Tangan Daerah Kuota BBM Selalu Jebol akibat Kebocoran Kurs Rupiah 2012 Bisa Lebih Lemah daripada Asumsi EKONOMIKA AREA PRODUKSI PANGAN: Hamparan terasering persawahan terlihat indah di kaki Gunung Patenggeng, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (9/12). Bila rencana tata ruang dan wilayah daerah yang menjadi acuan pengadaan lahan tidak melindungi area produksi pangan, Rancangan Undang- Undang Pengadaan Lahan yang akan disahkan pekan ini bisa mengancam produksi pangan nasional. MI/PANCA SYURKANI MI/AMIRUDDIN ABDULLAH ANTRE BBM: Puluhan kendaraan antre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.

Upload: vuongkhue

Post on 04-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKONOMI - ftp.unpad.ac.id fileskenario pertumbuhan ekonomi 6,5%. Namun, kami ingin kualitas ... jadi bila rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) daerah yang menjadi acuan pengadaan

EKONOMI| SELASA, 13 DESEMBER 2011 | HALAMAN 17

BANK Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun de-pan akan bergerak pada kisaran 8.900-9.000 per dolar AS atau lebih lemah daripada perkiraan asumsi rupiah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012, yakni 8.800 per dolar AS.

“Kita lihat di 2012, asumsi APBN Rp8.800. Mungkin akan sedikit melemah dari situ, tapi tidak akan bergerak jauh, rata-rata per tahun Rp8.900-9.000,” tutur Deputi Gubernur BI Har-tadi Sarwono di Seminar BNI Economic Outlook 2012 di Ja-karta, kemarin.

Menurut Hartadi, asumsi kurs rupiah pada APBN 2012 ditetap-kan sebelum kondisi perekono-mian global makin buruk. Kini, setelah pertumbuhan ekonomi diproyeksi kian melemah, rupiah pun diperkirakan akan sediki ter-koreksi dari asumsi tersebut.

Lebih lanjut, Hartadi mengata-kan depresiasi rupiah sepanjang 2011 lebih baik ketimbang periode 2008, saat terjadi krisis fi nansial global. Saat itu, rupiah sempat menyentuh 12.000 per dolar AS. Tahun ini, lanjutnya, pelemahan tertingi ada di level 9.100 per dolar AS. Secara kese luruhan tahun ini (year to date), rupiah bahkan masih mengalami apresiasi 3,87% dari 9.080 pada akhir 2010 menjadi

8.742 per dolar AS.Lebih lanjut, bank sentral juga

mendorong bank untuk mem-perkencang penyaluran kredit pada tahun depan dengan target pertumbuhan 27%. “Itu dengan skenario pertumbuhan ekonomi 6,5%. Namun, kami ingin kualitas kredit mengalir lagi ke investasi dan modal kerja.”

Adapun laju pertumbuhan kredit perbankan nasional per Oktober 2011 ialah 25,7%.

Dirut PT Bank Negara Indone-sia Gatot Suwondo mengatakan hingga kuartal III lalu, penya-luran kredit masih didominasi kredit produktif yang tumbuh 26%, sedangkan kredit konsumsi tumbuh 23,7%. Ia optismistis pertumbuhan industri perbankan nasional di 2012 tidak akan ba-nyak terpengaruh oleh krisis utang Uni Eropa.

“Kinerja perbankan akan lebih terdorong apabila program Mas-terplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indone-sia berjalan secepatnya.”

Di sisi lain, Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansury mengatakan pihaknya berencana masuk ke sektor kredit mikro pertanian. Beberapa daerah yang akan disasar antara lain Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku. (ML/GA/Ant/E-2)

FIDEL ALI PERMANA

RANCANGAN Undang-Undang (RUU) Peng-adaan Lahan yang ren-cananya akan disahkan

pekan ini mengancam produksi pangan nasional. Hal itu ter-jadi bila rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) daerah yang menjadi acuan pengadaan lahan tidak melindungi area produksi pangan.

Kekhawatiran tersebut dike-mukakan Wakil Menteri Per-tanian Rusman Heriawan saat ditemui di Jakarta, kemarin.

Rusman meminta agar peren-

canaan tata ruang juga melibat-kan Kementerian Pertanian (Ke-mentan). Jika memungkinkan, hal itu bahkan dilaksanakan sebelum RUU disahkan. Dengan demikian, dampaknya terhadap keberlangsungan produksi pa-ngan dapat diperhitungan de-ngan baik.

“UU (Pengadaan Lahan) itu kan untuk keperluan yang baik-baik. Setidaknya kita diajak ngo-brol ketika ada tata ruang. Karena urusan di dunia nyata ini kan berbasis tanah, Kementan diajak untuk mengalkulasi dampaknya terhadap pertanian seperti apa,” terang Rusman.

RUU Pengadaan Lahan menu-rut rencana disahkan DPR pada sidang paripurna Jumat (16/12). Peraturan perundangan itu nanti-nya akan mengatur pengadaan lahan yang diperuntukkan pem-bangunan infrastruktur.

Ketersediaan lahan produksi pangan, khususnya padi, telah menjadi masalah pelik. Pence-takan sawah baru selama be-

berapa tahun belakangan tidak mampu mengejar laju konversi lahan pangan ke nonpangan.

Lahan yang disediakan untuk sawah baru juga acap kali ber-masalah karena tidak memper-siapkan infrastruktur pendukung, termasuk sistem irigasi, dan tidak dilengkapi sertifi kat tanah.

“Mereka (kepala daerah) harus mencadangkan area yang clear and clean sehingga BUMN pu-puk dan pertanian dapat masuk lebih cepat,” ujar Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan Gatot Irianto seusai rapat koordinasi dengan BUMN dan kepala dae-

rah di Jakarta, kemarin.Kementan mencatat selama

periode 2006-2010 sawah yang dapat dicetak sebanyak 69.102 ha atau sekitar 14 ribu ha per tahun. Sebaliknya, konversi lahan perta-nian diduga mencapai 100 ribu ha per tahun.

DitungguWakil Ketua Pansus Pembe-

basan Lahan Taufik Hidayat me ngatakan pembahasan RUU Peng adaan Lahan hanya me-nyisakan satu poin yang masih diperdebatkan. Pemerintah meng usulkan adanya pengaturan

lahan yang bukan merupakan kepentingan umum.

Namun, ia optimistis RUU Pengadaan Lahan akan siap disah kan pada pekan ini. Per-aturan perundangan itu saat ini dinanti untuk memperlancar pelaksanaan Masterplan Percepa-tan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Taufi k menerangkan berdasar-kan UU tersebut, pelaksanaan pengadaan tanah untuk pem-bangunan infrastruktur umum harus berdasarkan RTRW yang ditetapkan gubernur. Adapun pihak pelaksana pembebasan lahannya ialah Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Untuk proses ganti rugi akan ditentukan oleh appraisal inde-penden. Poin pentingnya itu,” imbuh Taufi k.

Taufi k juga menegaskan setiap daerah wajib mencadangkan kawasan pertanian dalam RTRW mereka. (NG/E-1)

[email protected]

REALISASI penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang selalu melampaui kuota menunjukkan lemahnya mana-jemen pemerintah. Kebocoran yang menjadi biang keladi terus terjadi tanpa bisa teratasi.

Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha mengemukakan hal tersebut saat dihubungi kemarin.

“Tiga tahun terakhir, realisasi

BBM bersubsidi selalu menembus kuota. Artinya sampai saat ini pe-merintah belum dapat mengelola BBM bersubsidi dengan baik,” ujarnya.

Terlebih, tembusnya angka realisasi terutama disebabkan be-sarnya kebocoran akibat kebanya-kan penerimanya bukanlah sasa-ran pemerintah. Menurut Sat ya, hingga saat ini penyeleweng an

penggunaan BBM bersubsidi dan penyelundupan masih marak. Pasokan BBM ke daerah terpencil pun ikut terhambat.

Seperti juga pada tahun ini. Kuota yang ditetapkan 40,49 juta kiloliter (kl) bakal terlampaui. Akibatnya akan terjadi pembeng-kakan subsidi.

Pemerintah, lanjut Satya, mau tidak mau harus menutup

kekurangan tersebut melalui sisa anggaran lebih (SAL). Padahal SAL merupakan dana sisa hasil tidak terserapnya anggaran oleh pemerintah. Itu berarti ada target pertumbuhan ekonomi yang tidak tercapai.

“Ini tidak bagus. Seharusnya dana SAL digunakan untuk hal-hal yang bisa meningkatkan per tumbuhan ekonomi sepeti pem bangunan infrastruktur yang bisa menciptakan lapangan kerja. Jangan malah dibakar untuk ba-yar subsidi BBM,” tegas Satya.

Vice President Corporate Com-munication of Pertamina M Ha-run mengatakan konsumsi BBM bersubsidi hingga 11 Desember 2011 sudah mencapai 39,23 juta kl, melebihi kuota untuk periode Januari-11 Desember.

“Realisasi konsumsi yang me-lebihi kuota terutama terjadi di beberapa di wilayah Pulau Su-matra, Pulau Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Su-lawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan,” ungkapnya.

Pihaknya memproyeksikan tambahan volume BBM bersub-sidi tahun ini sekitar 1,5-1,8 juta kl sesuai dengan tingkat kebutuhan riil masyarakat.

Harun memastikan Pertamina tetap akan menyalurkan tam-ba h an itu saat kuota 2011 telah ter lampaui. “Posisi kami akan te tap menyalurkan dan tidak mung kin setop. Kalau disetop, nanti perekonomian Indonesia bisa kolaps,” ujar dia. (Atp/E-1)

Setiap daerah akan diwajibkan mencadangkan kawasan pertanian dalam rencana tata ruang dan wilayah.

Bank Wajib Terapkan Strategi Anti-fraudBANK Indonesia (BI) mewajib-kan perbankan menyampaikan strategi anti-fraud paling lambat 6 (enam) bulan setelah berlaku-nya Surat Edaran BI No 13/28/DPNP tertanggal 9 Desember 2011. Surat edaran itu mengatur penerapan strategi anti-fraud bagi bank umum.

Dalam siaran pers yang dipub-likasikan melalui laman daring-nya, kemarin, BI menyebutkan tindakan fraud bisa berupa pe-nyim pangan atau pembiaran untuk mengelabui, atau mema-nipulasi bank, nasabah, maupun pihak lain menggunakan sarana bank sehingga meng akibatkan kerugian keuangan korban.

BI juga mengeluarkan surat edaran tentang layanan nasabah prima atau wealth management yang ditunggu sejak kasus Ma-linda Dee dan penyalahgunaan rekening nasabah Citibank mere-bak awal tahun ini.

Surat edaran itu mewajibkan bank memastikan nasabahnya mengerti setiap produk yang di tawarkan dan menjelaskan hu bungan nasabah dengan bank. Hu bungan tersebut harus dibuat tertulis. (GA/E-1)

Bursa Berjangka Jakarta Dagang Kakao

KOMODITAS biji kakao akan diperdagangkan secara resmi di Bursa Berjangka Jakarta (JFX) pada 15 Desember 2011. Perda-gangan biji kakao di bursa itu juga untuk mengantisipasi ke-bangkitan industri kakao dan cokelat yang sedang menggeliat.

Direktur Utama JFX Made Soekarwo dalam siaran persnya kemarin menuturkan di samping untuk pembentukan harga, per-dagangan biji kakao di JFX adalah untuk memberikan fasilitas lin-dung nilai kepada pelaku usaha industri kakao dan cokelat.

Made mengatakan Indonesia selaku produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading seharusnya mampu me-nentukan harga cokelat dunia.

Dalam waktu dekat JFX juga akan memperdagangkan kontrak karet dan batu bara. Semua itu dalam rangka membantu agar Indonesia dapat menjadi acuan harga komoditas primer dunia yang produksinya banyak berasal dari Indonesia. (AI/E-1)

Keberlangsungan Pangandi Tangan Daerah

Kuota BBM Selalu Jebol akibat Kebocoran Kurs Rupiah 2012 Bisa Lebih Lemah daripada Asumsi

EKONOMIKA

AREA PRODUKSI PANGAN: Hamparan terasering persawahan terlihat indah di kaki Gunung Patenggeng, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (9/12). Bila rencana tata ruang dan wilayah daerah yang menjadi acuan pengadaan lahan tidak melindungi area produksi pangan, Rancangan Undang-Undang Pengadaan Lahan yang akan disahkan pekan ini bisa mengancam produksi pangan nasional.

MI/PANCA SYURKANI

MI/AMIRUDDIN ABDULLAH

ANTRE BBM: Puluhan kendaraan antre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.